=================
Imron, Novi, RR, M Abdul Kholik, Sumbogo, Wiharja, Nesha, IIn
=================================================
Sekarang bermasalah dg paiton, karena menggunakan serbuk kayu sbg bahan baku.
Bahan baku ada tp harga naik.
Jabar : berbasis limbah industri kayu.
Perhutani akan membangun HTE, baru akan. realisasi 2-3 tahun lagi.
Saat ini melayani Mulia Keramik di Cikarang & Mojokerto (1 pabrik 2000 tpm).
1.250 jt sampai cikarang (masih murah)
yg di Mojokerto lancar.
Anggotanya ?
- Perusahaan (menunggu kepastian cofiring) = sekitar 15 perusahaan (menguasai 50%
kapasitas), Jatim, Jateng, Jabar.
- semua serbuk kayu campur.
- ada yg bagus produknya, ada yg asal jadi. 4300 kcal/kg, ada yg 3400-4100
kcal/kg
- Rotary dryer butuh energi lumayan, tidak menjalankan dryer.
- Kompor, furnace, burner, boiler,
- Furnace perlu di test dulu.
- Hasil analisa lab ada, pabrikan besar menuntut analisa.
===============
rata-rata 35 ton/hari
banyak yg nama perusahaan di data, tapi kenyataannya tidak beroperasi / tidak
terbangun
=========================++
Ekspor (korea japan) ketat syaratnya. ada minimum limit 10000 tpm. tapi sulit.
kualitas dari limbah Cl, & K, pembayaran bagus.
- Dokumen tidak semua punya. hanya SVLK 50 jt
- FSC minta 200 jt
Mulia keramik di Cikarang minta 1500, misal serang & sukabumi, cirebon.
Per Ha 23 jt, bibit merawat sampe panen. skema : kaliandra 2 tahun panen pertama.
===========================++
1 trailer 25-30 ton
=================+++
=================
Jatim, bersaing dg briket? sawdust block (di kompres) 20x20x20 untuk ekspor
karena tidak ada perhatian dr pemerintah.
===============+++