Variasi Musiman Suhu, Salinitas dan Kekeruhan Air Laut di Perairan Selat
Lembeh, Sulawesi Utara
(Seasonal Variations of Temperature, Salinity and Turbidity of the Lembeh Strait’s
waters, North Sulawesi)
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
110
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
faktor musim dan faktor daratan (Wyrtki membahayakan ikan tetapi juga
dalam Birowo & Ilahude, 1987). Faktor lain menyebabkan air tidak produktif karena
juga mempengaruhi kondisi perairan laut menghalangi masuknya sinar matahari
adalah bentuk topografi dasar perairan untuk fotosintesis (Boyd & Craig, dalam
(Ippen (1966). Diantara faktor-faktor Ismail dan Taofiqurohman, 2012).. Secara
tersebut, musim menjadi faktor dominan alami ketiga parameter fisik ini terdapat
untuk penelitian oseanografi di wilayah dalam air laut pada nilai yang sesuai.
perairan Indonesia, karena berpengaruh Berubahnya nilai suhu, salinitas yang
nyata terhadap distribusi setiap parameter. menyolok maupun tingginya kekeruhan air
Perubahan musim yang terjadi juga dapat tentu akan mempengaruhi kehidupan
mengakibatkan perubahan sifat fisika organisme yang hidup di laut. Penelitian ini
maupun sifat kimia massa air laut bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Suhu, salinitas dan kekeruhan air musim terhadap suhu, salinitas dan
merupakan parameter fisika oseanografi kekeruhan air laut di perairan Selat
yang memiliki peranan penting dalam Lembeh.
mencerminkan kondisi massa air laut. Hal
METODE PENELITIAN
ini dikarenakan berbagai aspek distribusi
parameter seperti reaksi kimia dan proses Pengamatan suhu, salinitas dan
biologi merupakan fungsi dari suhu kekeruhan dilaksanakan di Selat Lembeh
sehingga suhu merupakan variabel yang (Gambar 1) dalam kurung waktu satu
menentukan. Sedangkan salinitas tahun dari bulan Maret 2016 sampai
merupakan faktor penting bagi penyebaran Februari 2017, mewakili empat musim
organisme perairan laut dan kekeruhan yaitu Musim Peralihan-1, Musim Timur,
merupakan sifat fisik air yang tidak hanya Musim Peralihan-2 dan Musim Barat.
Suhu, salinitas dan kekeruhan air laut data secara kontinyu dan datanya
diukur dengan menggunakan alat multi disimpan dalam loggernet. Setiap sensor
parameter Sonde EXO-2, yang dipasang pengukur parameter melalui metode
pada satu unit ecobuoy yang terdiri dari deteksi elektrokimia, optik atau fisik. Untuk
beberapa komponen seperti pelampung, akuisisi data digunakan paket program
beacon, solar panel, logernet, baterey aplikasi Loggernet (Versi 4.3), serta
cabin, GPS, antena dan kabel power. analisa statistik dengan menggunakan
(Gambar 2), Sonde EXO-2 dapat merekam SPSS 16.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
111
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
Tabel 1. Hasil statistik deskriptif suhu, salinitas dan kekeruhan air laut di perairan Selat Lembeh.
Suhu (°C) Salinitas (o/oo) Kekeruhan (NTU)
MUSIM Rerata Rerata Rerata
Min Max Min Max Min Max
±STD ±STD ±STD
Musim Peralihan-I 28,39 30,01 29,19 33,98 34,69 34,38 1,46 2,64 1,95
(Maret, April, Mei) ±0,70 ±0,29 ±0,42
Musim Timur 27,67 29,21 28,47 33,91 35,13 34,70 1,85 3,17 2,20
(Juni, Juli, Agt.) ±0,54 ±0,41 ±0,46
Musim Peralihan-II 28,35 29,56 29,07 35,00 35,44 35,19 1,98 3,17 2,47
(Sept, Okt, Nop) ±0,32 ±0,15 ±0,40
Musim Barat 27,64 28,41 27,99 33,13 34,64 34,29 1,62 3,67 2,32
(Des, Jan, Feb.) ±0,24 ±0,49 ±0,63
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
112
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
Gambar 3. Rata-rata curah hujan dan kecepatan angin di Bitung dan sekitarnya (dikutip dari BMKG
Maritim Bitung).
Hasil analisa sidik ragam (Tabel 2) suhu air di perairan Selat Lembeh, maka
menunjukkan bahwa musim berpengaruh dilakukan uji Tuckey atau uji beda nyata
terhadap suhu air laut (Fhit>Ftab). Musim jujur (BNJ). Hasil pengujian menunjukkan
menyebabkan variasi suhu air yang bahwa musim yang paling berpengaruh
berbeda nyata pada tingkat kepercayaan terhadap suhu air laut adalah Musim
1% dan pengaruhnya cukup besar. Seperti Peralihan-I (Maret, April, Mei) pada tingkat
terlihat pada nilai F hitung=12,833 yang kepercayaan 5% (Tabel 3). Hal ini tidak
berbeda sebesar 0,01 dari nilai F table 1% mengherankan karena selain curah hujan
(4,44). Hal ini dikarenakan perairan Selat rendah dan cuacanya baik pada saat itu,
Lembeh berhubungan langsung dengan juga diduga pengaruh perpindahan massa
laut Maluku dan laut Sulawesi yang air dengan suhu yang tinggi masuk ke
dipengaruhi oleh angin musim yang Selat Lembeh. Seperti yang dijelaskan
berbeda, sehingga perubahan musim yang oleh Effendi (2003) bahwa suhu perairan
tejadi akan sangat berpengaruh terhadap dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude),
suhu air laut. Seperti yang ditegaskan oleh ketinggian dari permukaan laut (altitude),
Wyrtki (1961) bahwa perubahan musim waktu dalam hari, sirkulasi udara,
dapat mengakibatkan perubahan pola penutupan awan dan aliran serta
distribusi suhu air laut. Sedangkan untuk kedalaman badan air, selain itu juga
suhu mingguan tidak menunjukkan adanya dipengaruhi oleh faktor geografis dan
pengaruh, hal ini berarti bahwa suhu dinamika arus (Pond & Pickard,1978).
perairan pada tiap minggu relatif homogen Menurut Noaa (1994) bahwa perairan
dan tidak jelas perbedaannya (F Sulawesi Utara sangat dipengaruhi oleh
hitung=0,190 < F table 5%). kondisi lautan Pasifik, dimana sering terjadi
Untuk mempelajari musim-musim perubahan suhu yang tajam akibat El Nino.
mana yang paling berpengaruh terhadap
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
113
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
Secara umum suhu air di perairan Sulawesi memiliki salinitas lebih tinggi
Selat Lembeh berkisar antara 27,64-30,01 mencapai 34,45 ‰ dibandingkan dengan
o
C, Nilai ini masih dalam kisaran suhu air laut Maluku 34,05 ‰. Selain itu, pada
di perairan laut umumnya, yaitu 20,0-30,0 Musim Peralihan-II curah hujan rendah
o
C (Nybakken, 1988). Variasi nilai suhu (Gambar 3) dan cuaca sangat baik
yang diperoleh tidak berbeda dengan yang mengakibatkan penyinaran matahari
pernah diamati oleh Yusron, 2008 di Selat sangat efektif bagi pemanasan massa air
Lembeh, yaitu berkisar antara 28,4-30,1 pada lapisan permukaan. Sebaliknya
o
C maupun perairan Teluk Manado Musim Barat, salinitas air permukaan
berkisar antara 29,0 -31,0 oC (Ijong, 2011). rendah karena pada musim tersebut curah
Nontji, 2002 mengatakan bahwa suhu air hujannya tinggi. Menurut Nontji (2002)
laut permukaan di perairan Indonesia pada bahwa tinggi rendahnya nilai salinitas di
umumnya, yaitu berkisar antara 28-31 °C. laut dipengaruhi oleh berbagai faktor,
Sejauh ini, variasi nilai suhu air masih seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah
dalam batas kisaran optimal suhu air laut hujan dan aliran sungai.
untuk biota laut yaitu 28-32 oC dan Perubahan musim yang tejadi sangat
diperbolehkan terjadi perubahan sampai berpengaruh terhadap nilai salinitas,
dengan < 2 oC dari suhu alami (Kepmen seperti tercermin dari hasil sidik ragam
LH No 51 Tahun 2004). Suhu air laut yang (Tabel 4). Musim menyebabkan variasi
ideal untuk pertumbuhan dan nilai salinitas berbeda nyata pada tingkat
perkembangan terumbu karang, adalah kepercayaan 1 % dengan pengaruh yang
25-28 oC dan 23-29 oC (Eliza, 1992). cukup besar seperti terlihat pada nilai F
hitung=14.984 yang berbeda sebesar 0,01
Salinitas
dari nilai F table 1% (4,44). Kondisi ini
Nilai salinitas yang diperoleh di
dikarenakan perairan Selat Lembeh sangat
perairan ini cukup tinggi diatas batasan
dipengaruhi oleh arus musim yang
salinitas yang normal air pantai dan air
berkembang di laut Sulawesi dan laut
campuran yaitu berkisar antara 32,0-34,0
Maluku dengan massa air yang berbeda.
‰ (K. Romimohtarto dan S. S. Thayib,
Disamping itu di perairan ini diduga sering
1982). Rata-rata salinitas pada Musim
terjadinya pengacauan (mixing) akibat
Peralihan-I 34,38 ‰; Musim Timur 34,70
gelombang laut yang di timbulkan oleh
‰; Musim Peralihan-II 35,19 ‰ dan Musim
angin menyebabkan perbedaan nilai
Barat 34,29 ‰. Rata-rata salinitas Musim
salinitas air laut (Banjarnahor, 2000). Hal
Peralihan-II cukup tinggi dibandingkan
ini tercermin dari nilai salinitas tiap minggu
dengan ketiga musim yang lain. Tingginya
tidak jelas perbedaannya (F hitung=0,862
nilai salinitas di Musim Peralihan-II diduga
< F table 5%). Dari hasil uji Tuckey (BNJ)
dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan
menunjukkan bahwa musim yang paling
massa air dari laut Sulawesi dengan
berpengaruh terhadap salinitas di perairan
salinitas tinggi masuk ke Selat Lembeh.
ini adalah Musim Peralihan-II (September,
Triyulianti, dkk (2018) mengatakan bahwa
Oktober, Nopember) pada tingkat
bulan September (Musim Peralihan-II) laut
kepercayaan 1% (Tabel 5). Gambaran
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
114
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
115
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
Dari hasil sidik ragam terlihat (F Keadaan ini menunjukkan bahwa curah
hitung<F table) menunjukkan bahwa baik hujan, angin, gelombang dan arus yang
musim maupun minggu tidak berpengaruh terjadi, tidak berpengaruh besar terhadap
terhadap kekeruhan air laut (Tabel 6). kekeruhan air laut di perairan ini.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
116
Patty Jurnal Ilmiah Platax Vol. 8:(1), Januari-Juni 2020
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
117