Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY.

S
DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM
DI RUANG PERINATOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG
BOYOLALI

Disusun Oleh:
Puspa Nilam Pratiwi
NIM: P.150.139

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. S


DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM
DI RUANG PERINATOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG
BOYOLALI

Hari/Tanggal : Jumat, 1 Januari 2016


Jam : Pukul 14.30 WIB
Ruang Pengkajian : Perinatologi
Nama Pengkaji : Puspa Nilam Pratiwi

A. Identitas
Nama : By. Ny. S
Tempat/tgl lahir : Boyolali, 30 Desember 2015
Nama ayah/Ibu : Tn. Y / Ny. S
Pekerjaan ayah : Swasta
Pendidikan ayah : SMA
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat/no.tlp : Kadirejo, Boyolai
Suku : Jawa
Agama : Islam

B. Keluhan Utama :
Bayi Ny. S lahir dengan keluhan sesak nafas

C. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Munculnya Keluhan
Bayi lahir secara secio cesaria di RS Pandan Arang Boyolali pada tanggal
30 Desember 2015, dan saat lahir air ketuban keruh, kekurangan O2 dan
sesak nafas karena proses persalinan yang lama, setelah itu bayi langsung
dipindahkan ke ruang perawatan perinatologi RS Pandan Arang Boyolali.
2. Karakteristik
Bayi mengalami sesak sehingga diberi O2 3liter/menit melalui head box,
3. Masalah Sejak Munculnya Keluhan
By.Ny.S terlihat lemas, dan juga muntah setiap kali diberi ASI/PASI
D. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran.
1. Prenatal
Ny. S mengatakan merencanakan kehamilan ini. Kehamilan ini
merupakan kehamilan kedua, Ny. S mengatakan bahwa Ny. S rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan, baik itu di bidan maupun di
Puskesmas. Ny.S mengatakan mengalami kenaikan berat badan 15 kg
selama hamil. Pada saat hamil Ny. S tidak memiliki keluhan-keluhan apa-
apa, namun Ny.S tidak pernah minum susu kehamilan selama hamil, Ny.S
hanya minum vitamin dan obat penambah darah dari bidan saja. Ny. S
mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit selama hamil.
2. Natal
Ny. S melahirkan di RS Pandan Arang secara secio cesaria karna
usia kehamilan sudah lebih 1 minggu dari HPL. Bayi lahir dengan jenis
kelamin perempuan, BBL 3600 gram, dan saat lahir air ketuban keruh.
3. Post natal
Usaha nafas dengan rangsangan, Resusitasi diberikan pada by. Ny. S,
kebutuhan resusitasi yang diberikan pada bayi isap lendir karena bayi
mengalami asfiksia sedang. APGAR score 1 menit pertama= 4, APGAR
score 5 menit pertama= 5, APGAR score 10 menit pertama 7. Berat badan
Lahir= 3.600 gr, PB= 51 cm, LK/LD=35/34 cm, LLA=10 cm. Sampai di
ruang perinatologi keadaan umum lemah, menangis merintih,
composmetis, gerak minimal, ada sianosis. Kepala mesosepal, mukosa
bibir lembab, ada reflek hisap lemah, turgor kulit baik. Tonus otot sedang,
akral dingin, vagina sudah terbentuk normal, anus normal. Obat yang
diberikan pada neonatus yaitu vitamin K dan tetes mata. Bayi dirawat di
perinatologi dan mendapat infus D 10% 12 ml/jam, O2 disalurkan melalui
head box 3 liter/menit. Injeksi yang didapat Amphiciline 2 x 180 mg,
Gentamicyne 1x18 mg.

E. Riwayat Keluarga
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
:Garis Pernikahan
:Garis Keturunan
:Tinggal Serumah
: Pasien

F. Riwayat Sosial
1. Sistem pendukung/ keluarga yang dapat dihubungi
Keluarga yang dapat dihubungi sewaktu-waktu adalah Ny. S dan
Tn. Y yang selalu menunggu bayinya.
2. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu Kegiatan Ayah
Sering Menyentuh Tidak Pernah
Sering Memeluk Tidak Pernah
Kadang-kadang Berbicara Tidak Pernah
Sering Berkunjung Jarang
Sering Kontak mata Tidak Pernah

3. Anak yang lain


Jenis kelamin anak Riwayat persalinan Riwayat imunisasi
Perempuan Normal Lengkap
(BCG, DPT, Campak,
Polio, Hepatitis B)

G. Keadaan Kesehatan Saat ini


1. Diagnosa medis : BBLC, CB, SC, SMK, Asfiksia Sedang
2. Tindakan operasi : Tidak ada.
3. Status nutrisi : Intake sudah masuk dengan PASI/spinStatus cairan
: Infus D 10% 12 ml/jam micro.
4. Obat-obatan : tanggal 1 Januari 2015
Nama Obat Dosis/Rute Waktu Indikasi
Pemberian
Amphiciline 180 mg/12 jam 12.00 dan Golongan antibiotik
iv. bolus 24.00 untuk membantu
sistem imun dari
bakteri
Gentamicyne 18 mg/24 jam 24.00 Golongan antibiotik
iv. bolus yang digunakan
untuk mengobati
infeksi bakteri
5. Aktifitas : Keadaan umum lemah, pergerakan kaki tangan
minimal, bayi menangis merintih.
6. Tindakan keperawatan: Monitor keadaan umum, Tanda-tanda vital,
pernafasan, intake output cairan, thermoregulasi.
7. Hasil Laboratorium.
Belum dilakukan pemeriksaan laboratorium pada saat pengkajian.

H. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
By Ny S mendapatkan terapi O2 melalui head box 5 liter/menit, RR
60x/menit, tidak ada nafas cuping hidung, nampak retraksi dinding dada.
2. Cairan
By. Ny S diberi intake nutrisi PASI/spin, terapi infus D 10% 12 ml/jam.
3. Nutrisi
Berat badan bayi lahir 3.600 gram, pasien terkadang muntah saat diberi
PASI (pendamping ASI)
4. Eliminasi Fekal
Bayi Ny.S BAB 5-6 kali/hari, feses berwarna kehitaman, lembek
5. Eliminasi Urin
Bayi Ny. S BAK sekitar 7-8 x/hari, bau khas, bayi menggunakan pampers.
6. Aktifitas
Bayi Ny. S tidak banyak bergerak
7. Tidur
Bayi Ny. S cenderung banyak tidur dan hanya menangis merintih jika
BAB, BAK dan haus.
8. Seksualitas
Bayi Ny. S berjenis kelamin perempuan.
9. Interaksi Sosial
Bayi Ny. S saat sakit hanya berinteraksi dengan ibunya dan perawat yang
menjaganya.
10. Pencegahan masalah kesehatan
Bayi Ny. S mendapatkan terapi injeksi Amphiciline 180 mg/12 jam,
Gentamicyne 18 mg/24 jam, dan infus G10% 12 cc/jam.
11. Promosi Kesehatan
Ny. S perlu diberikan motivasi untuk tetap bersemangat dan menerima
kondisi anaknya dan memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua By
Ny S agar selalu cuci tangan sebelum memegang bayi dan mengenai
Asfiksia Neonatorum sesuai dengan kondisi yang dialami anaknya.

I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital : HR:155 x/menit,
RR:24 x.menit,
S:36,70c

Saat Lahir Saat Ini


Berat Badan 3.600 gram 3.600 gram
Panjang Badan 51 51
Lingkar Kepala 34 34
a. Reflek
() moro () menggenggam () Menghisap lemah
b. Tonus/Aktivitas
() Aktif ( )Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang
( ) Menangis keras () Lemah ( ) Melengking
( ) Sulit menangis
c. Kepala/Leher
1) Fontanel anterior
() Lunak ( ) Tegas ( ) Datar
( )Menonjol ( ) Cekung
2) Sutura sagitalis
() Tepat ( ) Terpisah ( )Menjauh
3) Gambaran Wajah
() Simetris( ) Asimetris
4) Molding
() bersesuaian ( ) Tumpang Tindih
5) ( ) Caput Succedaneum
6) ( ) Chepalohematoma
d. Mata
() Bersih ( ) Sekresi.....
konjungtiva anemis, pupil isokor, sklera anikterik.
e. THT
1) Telinga () Normal ( ) Tidak normal ( ) Sekresi....
2) Hidung () Bilateral ( ) Obstruksi ( ) Cuping hidung
3) Palatum () Normal ( ) Tidak normal
4) Mulut () Normal ( ) Tidak normal () Mukosa bibir lembab
f. Abdomen
() Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung
Inspeksi : Tidak ada jejas, tali pusat masih basah dan terpasang infus
Auskultasi : ada bising usus
Perkusi : suara tympani, pekak
Palpasi : tidak teraba masa, lunak
g. Thorax
() simetris ( ) Asimetris
Inspeksi : tidak ada jejas, ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak teraba masa, pengembangan paru bersamaan,
Perkusi : suara sonor.
Auskultasi : terdengar suara paru vesikuler
h. Paru-paru
1) Suara nafas
() Bersih ( ) Ronkhi ( ) Wheezing
( ) Terdengar disemua lapang paru ( ) Tidak terdengar
( ) Menurun
2) Respirasi
() Spontan, Jumlah: 24x/menit
() Nasal O2 2 liter/menit
( ) Ventilator
i. Jantung
() Bunyi jantung lup-dup
( ) Mur-mur
( ) Lain-lain sebutkan......
( ) Nadi Perifer
Brakhial ( ) Berat ( ) Lemah ( ) Tidak ada
Femoral ( ) Berat ( ) Lemah ( ) Tidak ada
j. Ekstremitas
() Semua ekstermitas bergerak normal
( ) ROM Terbatas
( ) Tidak bisa dikaji
() Ekstermitas atas bawah simetris
k. Umbilikus
() Normal ( ) Tidak normal
( ) Inflamasi ( ) Drainase
Keterangan: terpasang infus pada umbilikus
l. Genetalia
( ) Laki-laki normal, testis sudah turun
( ) perempuan normal
( ) ambivalen
( ) Lain-lain Sebutkan.......
m. Anus
() paten ( ) Imperforata
n. Spina
() Normal ( ) Abnormal, sebutkan......
o. Kulit
Warna
() Pink ( ) Pucat ( ) Joundice
( ) Rsah ( ) Tanda lahir, Sebutkan............
p. Suhu
( ) Penghangat Radian ( ) Pengatur Suhu
() inkubator ( ) Suhu Ruang ( ) Box terbuka

J. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


a. Kemandirian dalam bergaul : By.Ny.S belum dapat melihat muka
pemeriksa.
b. Motorik halus: -
c. Kognitif bahasa : tangis merintih, mampu bersuara.
d. Motorik kasar : -

Kesimpulan perkembangan:
() Menangis bila tidak nyaman
( ) Membuat suara tenggorok yang pelan
( ) Memandang wajah dengan sungguh-sunguh
( ) Mengeluarkan suara
( ) Berespon secara berbeda terhadap objek yang berbeda
( ) Dapat tersenyum
() Menggerakan lengan dan tungkai sama mudahnya ketika terlentang
( ) Memberi reaksi dengan melihat kearah sumber cahaya
( ) Mengoceh dan memberi reaksi terhadap suara
( ) Membalas senyuman

K. Analisa Data

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS:- Kelemahan otot Pola nafas tidak


DO: pernafasan efektif
1. Suhu 36,70C
2. RR : 24x/menit
3. HR : 155x/menit
4. By. Ny. S tampak sesak
nafas
5. Akral teraba dingin
6. Keadaan umum lemah
DS:
- Ibu mengatakan kalau
ibu masih kesulitan
dalam memeras ASI
untuk bayinya.
- Ibu mengatakan belum
bisa menyusui langsung
bayinya karena
kondisinya yang masih
belum bisa bergerak
jauh post secio cesaria.
Refleks menghisap
Resiko gangguan
bayi tidak adekuat,
DO: pemenuhan
Muntah
- By.Ny.S saat diberi kebutuhan nutrisi
ASI/PASI tampak selalu
dimuntahkan
- By.Ny.S saat diberi
ASI/PASI melalui
spet/Spin masih belum
bisa menghisap dengan
baik
- Mukosa tampak sedikit
kering
- BBlL 3600 gr, BB
sekarang : 3600 gr
- Keadaan umum : lemah
DS:
DO:
Penurunan daya
1. Keadaan umum lemah
tahan tubuh Resiko infeksi
2. Infus umbilicus
3. Bayi menangis merintih
4. S : 36,70C

L. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan otot pernafasan.
2. Resiko gangguan penemuan kebutuhan nutrisi b.d refleks menghisap bayi
tidak adekuat, muntah
3. Resiko infeksi b.d penurunan daya tahan tubuh

M.Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi

1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan 1. Posisi untuk


tindakan pertukaran udara yang
efektif b.d kelemahan
keperawatan selama optimal, seperti posisi
otot pernafasan. 3x24 jam
diharapkan bayi telungkup dan posisi
menunjukkan pola telentang dengan leher
nafas yang efektif sedikit ekstensi dan
dengan kriteria hidung menghadap ke
hasil: atap dalam posisi
1) Ekspansi dada
simetris. mengendus
2) Tidak ada bunyi 2. Lakukan pengisapan
nafas tambahan. 3. Gunakan teknik
3) Kecepatan dan penghisapan yang
irama respirasi tepat.
dalam batas 4. Gunakan teknik
pengisapan dua-orang.
5. Lakukan perkusi,
vibrasi, dan drainage
postural yang sesuia.
6. Gunakan posisi semi-
telungkup atau
miring.
Pertahankan suhu
lingkungan yang
netral.
2 Resiko gangguan Setelah dilakukan 1. Lakukan observasi
tindakan BAB dan BAK
penemuan kebutuhan
keperawatan selama jumlah dan frekuensi
nutrisi b.d refleks 3x24 jam serta konsistensi.
diharapkan 2. Monitor turgor dan
menghisap bayi tidak
kebutuhan nutrisi mukosa mulut.
adekuat, muntah terpenuhi dengan 3. Monitor intake dan
kriteris hasil : output
1. Bayi dapat 4. Beri ASI/PASI sesuai
minum spin/ kebutuhan.
spet / personde 5. Lakukan control berat
dengan baik badan setiap hari.
2. Berat badan
tidak turun lebih
dari 10%;
3 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan 1. Pastikan bahwa semua
tindakan pemberi perawatan
penurunan daya
keperawatan selama mencuci tangan
tahan tubuh 3x24 jam
diharapkan bayi sebelum dan setelah
tidak mengalami mengurus bayi .
infeksi dengan 2. Pastikan bahwa semua
kriteria hasil: alat kontak dengan
bayi tidak bayi sudah bersih atau
menunjukkan tanda- steril.
tanda infeksi 3. Isolasi bayi lain yang
mengalami infeksi
sesuai kebijakan
institusional.
4. Instruksikan pekerja
perawatan kesehatan
dan orangtua dalam
prosedur kontrol
infeksi.
5. Beri terapi antibiotik
sesuai instruksi.
6. Pastikan aseptik ketat
atau sterilisasi seperti
terapi IV perifer,
pungsi limbal, dan
pemasangan kateter
arteri atau vena.

Anda mungkin juga menyukai