Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Profil Perusahaan

Nama usaha : Medali Mas


Nama pemilik : Siti Rukoyyah/Bpk.Munawar
Tahun Berdiri : 27 februari 1989
Alamat usaha : Jln. Kh. Agus Salim Gg 8 No. 54 Bandar Kidul
Contac person : 081234169027
Email : yusna.qurrotaayuni@gmail.com
Jenis produk : - Kain tenun katun
- Kain tenun semi sutra
- Kain tenun sutra
- Sarung goyor
- Baju jadi
Jumlah ATBM : 40
Jumlah Tenaga Kerja : 85 orang
2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi perusahaan dengan standar internasional dibidang kerajinan

tenun ikat Bandar dan dapat diterima dalam masyarakat di negeri

sendiri .

b. Misi

1) Membuat produk unggulan yang berstandar baik dan mampu

bersaing dengan produk lain.

52
53

2) Membuat produk yang kreatif dan selalu melakukan inovasi

produk dan desain.

3) Selalu menjaga dan mengutamakan kepuasan pelanggan.

3. Struktur Organisasi

Struktur yang dianut di perusahaan ini adalah struktur organisasi

lini/ garis, dimana pimpinan bertanggung jawab secara langsung terhadap

bawahannya..
Pelaksanaan proses pengoganisasian yang sukses akan membuat

suatu organisasi dapat mencapai tujuannya. Adapun gambaran secara

umum struktur organisasi pada Kerajinan Tenun Ikat Medali Mas Kediri,

sebagai berikut :

PIMPINAN

BAGIAN PEMASARAN BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PRODUKSI BAGIAN OPERASIONAL

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN

DEVISI PEWARNAAN DEVISI TENUN DEVISI QUALITY DEVISI DESAIN

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN


54

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kerajinan Tenun Ikat Medali Mas Kediri.

Sumber Data : Kerajinan Tenun Ikat Medali Mas Kediri.

B Gambaran Umum Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada

perusahaan kerajinan Tenun Ikat Mendali Mas Kediri, adapun jumlah

responden yang di tentukan sebagai sampel adalah sebanyak 40 responden.

Setiap responden di beri lembar kuesioner untuk memberikan jawaban atas

pertanyaan yang telah di sediakan.

Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi responden dalam

penelitian ini maka di perlukan gambaran mengenai karakteristik responden.

Adapun gambaran karakteristik responden adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

Responden yang menjadi responden dalam penelitian ini merupakan

karyawan perusahaan kerajinan Tenun Ikat Mendali Mas Kediri dengan

jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jumlah responden dengan jenis

kelamin perempuan menunjukan jumlah lebih besar di bandingkan dengan

jenis kelamin laki-laki. Untuk lebih lengkapnya dapat di lihat pada tabel 4.1

berikut ini:
55

Tabel 4.1
Karakterisitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 19 47,5%
Perempuan 21 52,5%
Total 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel 4.1 di atas dapat di ketahui bahwa responden dalam

penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 19 atau 47,5%,

sedangkan untuk responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah

21 atau 52,5% dari keseluruhan responden yang berjumlah 40 orang.

2. Karakteristik Berdasarkan Usia

Karakteristik responden dari segi usia, profil responden adalah

seperti tertera pada tabel 4.2 berikut ini:


Tabel 4.2
Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia

Umur Jumlah Presentase


20-30 tahun 22 55,0%
31-40 tahun 12 30,0%
>40 tahun 6 15,0%
Total 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa

responden dengan usia 20-30 tahun sebanyak 22 orang (55,0%), usia

31-40 tahun sebanyak 12 orang (30,0%), dan usia >40 tahun sebanyak 6

orang (15,0%).

C Diskripsi Data Variabel


1. Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
56

Variabel gaya kepemiminan pada penelitian ini diukur melalui 3

buah indikator dengan masing-masing indikator 2 pertanyaan. Hasil

tanggapan terhadap gaya kepemimpinan dapat dijelaskan pada tabel 4.3

berikut:

Tabel 4.3
Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan
Tanggapan Responden Jml %
No Butir SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
1. X1.1.1 17 42,5 22 55,0 0 0,0 1 2,5 0 0,0 40 100
2. X1.1.2 10 25,0 20 50,0 8 20,0 2 5,0 0 0,0 40 100
3. X1.2.1 20 50,0 17 42,5 2 5,0 1 2,5 0 0,0 40 100
4. X1.2.2 24 60,0 16 40,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
5. X1.3.1 10 25,0 22 55,0 3 7,5 5 12,5 0 0,0 40 100
6. X1.3.2 21 52,5 18 45,0 1 2.5 0 0,0 0 0,0 40 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap

pertanyaan-pertanyaan mengenai gaya kepemimpinan.

2. Deskripsi Variabel Komunikasi (X2)

Variabel Komunikasi pada penelitian ini diukur melalui 3 buah

indikator dengan masing-masing indikator 2 pertanyaan. Hasil tanggapan

terhadap variabel komunikasi dapat dijelaskan pada Tabel 4.4 berikut ini:
57

Tabel 4.4
Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi

Tanggapan Responden Jml %


No Butir SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
1. X2.1.1 8 20,0 24 60,0 4 10,0 4 10,0 0 0,0 40 100
2. X2.1.2 15 37,5 21 52,5 3 7,5 1 2,5 0 0,0 40 100
3. X2.2.1 25 62,5 15 37,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
4. X2.2.2 24 60,0 16 40,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
5. X2.3.1 24 60,0 16 40,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
6. X2.3.2 15 37,5 21 52,5 3 7,5 1 2,5 0 0,0 40 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap

variabel komunikasi.

3. Deskripsi Variabel Iklim Organisasi (X3)

Variabel iklim organisasi pada penelitian ini diukur melalui 3 buah

indikator dengan masing-masing indikator 2 pertanyaan. Hasil tanggapan

terhadap iklim organisasi dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5
Tanggapan Responden Mengenai Iklim Organisasi

Tanggapan Responden Jml %


No Butir SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
1. X3.1.1 12 30,0 16 40,0 4 10,0 3 7,5 5 12,5 40 100
2. X3.1.2 18 45,0 18 45,0 2 5,0 2 5,0 0 0,0 40 100
3. X3.2.1 22 55,0 14 35,0 2 5,0 0 0,0 2 5,0 40 100
4. X3.2.2 25 62,5 15 37,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
5. X3.3.1 26 65,0 14 35,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
6. X3.3.2 13 32,5 19 47,5 4 10,0 4 10,0 0 0,0 40 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap

variabel iklim organisasi.


58

4. Deskripsi Variabel Prestasi Kerja (Y)

Variabel prestasi kerja pada penelitian ini diukur melalui 3 buah

indikator dengan masing-masing indikator 2 pertanyaan. Hasil tanggapan

terhadap prestasi kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Prestasi Kerja

Tanggapan Responden Jml %


No Butir SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
1. Y1.1.1 21 52,5 18 45,0 0 0,0 1 2,5 0 0,0 40 100
2. Y1.1.2 8 20,0 25 62,5 6 15,0 1 2,5 0 0,0 40 100
3. Y1.2.1 15 37,5 21 52,5 3 7,5 1 2,5 0 0,0 40 100
4. Y1.2.2 25 62,5 15 37,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
5. Y1.3.1 24 60,0 16 40,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 40 100
6. Y1.3.2 8 20,0 24 60,0 4 10,0 4 10,0 0 0,0 40 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap

item-item prestasi kerja. Hal ini menunjukkan adanya penilaian terhadap

peningkatan prestasi kerja karyawan.

D Uji Instrumen
1. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner (Ghozali, 2013:52). Item kuesioner dinyatakan valid apabila

nilai r hitung > r tabel (n-2). Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.7 Berikut ini:

Tabel 4.7
Hasil Pengujian Validitas

No Variabel/Indikator r hitung r table Keterangan


Gaya Kepemimpinan (X1)
1. X1.1.1 0,822 0,320 Valid
2. X1.1.2 0,659 0,320 Valid
3. X1.2.1 0,797 0,320 Valid
59

4. X1.2.2 0,664 0,320 Valid


5. X1.3.1 0,695 0,320 Valid
6. X1.3.2 0,732 0,320 Valid
Komunikasi (X2)
1. X2.1.1 0,350 0,320 Valid
2. X2.1.2 0,772 0,320 Valid
3. X2.2.1 0,448 0,320 Valid
4. X2.2.2 0,650 0,320 Valid
5. X2.3.1 0,650 0,320 Valid
6. X2.3.2 0,772 0,320 Valid
Iklim Organisasi (X3)
1. X3.1.1 0,585 0,320 Valid
2. X3.1.2 0,737 0,320 Valid
3. X3.2.1 0,557 0,320 Valid
4. X3.2.2 0,425 0,320 Valid
5. X3.3.1 0,390 0,320 Valid
6. X3.3.2 0,752 0,320 Valid
Prestasi Kerja (Y)
1. Y1.1.1 0,683 0,320 Valid
2. Y1.1.2 0,718 0,320 Valid
3. Y1.2.1 0,601 0,320 Valid
4. Y1.2.2 0,428 0,320 Valid
5. Y1.3.1 0,506 0,320 Valid
6. Y1.3.2 0,534 0,320 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.7 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator

terhadap total skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang

signifikan, dan menunjukkan bahwa r hitung > r tabel. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan

suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

rumus Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel

yang diringkas pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8
Hasil Pengujian Reliabilitas
60

Variable Alpha Keterangan


Gaya Kepemimpinan 0,791 Reliabel
Kominukasi 0,764 Reliabel
Iklim Organisasi 0,757 Reliabel
Prestasi Kerja 0,761 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa semua variabel

mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga

dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari

kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada

masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat

ukur.

E Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan cara melihat grafik normal

probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi

normal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis yang diagonal. Uji Normallitas

digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel

(pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2013:160). Hasil output SPSS versi 16,0. Hasil uji

normalitas dapat dilihat dari gambar 4.2 sebagai berikut:


61

Gambar 4.2
Uji Normalitas
Sumber: Hasil olah SPSS (peneliti, 2016)

Dari gambar 4.2 menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu dapat

dinyatakan bahwa data dalam variabel-variabel ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan

yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Varian Inflation

Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas

0,1 atau 10 % maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak
62

terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2013:105). Hasil pengujian

multikolinieritas dapat dilihat dari tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinieritas

No Variabel Bebas Nilai Tolerance Nilai VIF( % ) Keterangan


1 Gaya Kepemimpinan (X1) 0,271 3,689 Tidak multikolinier
2 Komunikasi (X2) 0.221 4,522 Tidak multikolinier
3 Iklim Organisasii (X3) 0.677 1,477 Tidak multikolinier
Sumber: data primer yang diolah diolah, 2016

Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel

bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai toleransi

semua variabel bebas lebih dari 10 %. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam

model regresi.

3. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2005: 95). Uji Autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi andata

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem autokorelasi. Hasil pengujian

autokorelasi dapat dilihat dari tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10
Tabel Auto-Korelasi

Model Durbin-Watson Tabel Durbin Watson


1 2,277 1,72
Sumber: data primer yang diolah, 2016
63

Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson (dw)

yang dihasilkan adalah 2,277 dengan nilai dU 1,72 sehingga 4-dU= 4-1,72=

2,28. Dapat disimpulkan nilai durbin watson (dw) terletak antara dU s/d 4-

dU sehingga asumsi autokorelasi telah terpenuhi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada

semua pengamatan di dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah

yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:47). Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari gambar 4.3

sebagai berikut:

Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil olah SPSS (peneliti, 2016)
64

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan

scatterplot. Dapat dilihat pada gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa titik-

titik tidak berbentuk pola tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi

tidak terjadi heteroskedastisitas.

F Analisis Regresi Berganda


Berdasarkan data dari jawaban responden yang dikumpulkan dan diolah

dengan bantuan SPSS versi 16.0, maka diperoleh hasil analisis regresi pada tabel

4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 1.274 1.554 .820 .418

Gaya
.251 .085 .319 2.942 .006 .271 3.689
Kepemimpinan

Komunikasi .558 .122 .551 4.583 .000 .221 4.522

Iklim Organisasi .136 .052 .180 2.621 .013 .677 1.477

a. Dependent Variable: Prestasi Kerja


Sumber :Hasil olah SPSS, Peneliti (2016)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas maka dapat ditentukan persamaan regresi

berganda sebagai berikut :

Y=1,274+0,251X1+0,558X2+0,136X3
Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa:
65

1. Koefisien regresi dari semua variabel bebas menunjukkan angka positif. Hal

ini berarti semua variabel bebas mempunyai hubungan yang positif terhadap

variabel terikatnya.
2. Dari ketiga variabel diatas yang paling dominan berpengaruh adalah

Komunikasi dengan koefisien regresi sebesar 0,558.

Dari persamaan regresi tersebut di atas juga berarti:

1. Nilai a yaitu 1,274, Artinya apabila variabel gaya kepemimpinan,

komunikasi, dan iklim organisasi diasumsikan tidak memiliki pengaruh

sama sekali (=0), maka variabel Y (prestasi kerja) memiliki nilai sebesar

1,274.
2. Regresi X1 0,251, Besarnya koefisien variabel gaya kepemimpinan adalah

sebesar 0,251, artinya bahwa setiap peningkatan variabel gaya

kepemimpinan secara positif naik 1 (satuan) akan mengakibatkan

peningkatan prestasi kerja sebesar 0,251 bila variabel lainnya konstan.


3. Regresi X2 0,558, Besarnya koefisien variabel komunikasi adalah sebesar

0,558, artinya bahwa setiap peningkatan variabel komunikasi secara positif

naik 1 (satuan) akan mengakibatkan peningkatan prestasi kerja sebesar

0,558 bila variabel lainnya konstan.


4. Regresi X3 0,136, Besarnya koefisien variabel iklim organisasi adalah

sebesar 0,136 artinya bahwa setiap peningkatan variabel iklim organisasi

secara positif naik 1 (satuan) akan mengakibatkan peningkatan prestasi kerja

sebesar 0,136 bila variabel lainnya konstan.

5 Uji Koefisien Determinasi


Uji koefisien determinasi dan koefisien korelasi dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui hasil koefisien korelasi (hubungan) antara


66

variabel independen dengan variabel dependen, dapat dilihat pada tabel 4.12

di bawah ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .941 .885 .875 .90646 2.277
a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komunikasi
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja

Sumber:hasil olah SPSS, Peneliti (2016)


Dari tabel 4.12 di atas dapat dijelaskan bahwa besarnya koefisien

determinasi (Adjusted R Square=0,875 yang berari 87%) menunjukkan

bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh sebesar 87% terhadap variabel

terikat dan sebesar 13% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk

dalam variabel penelitian ini.

G. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (individu) adalah menunjukkan pengaruh secara parsial

antara variabel gaya kepemimpinan, komunikasi, dan iklim organisasi

berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Berdasarkan uji secara

parsial dapat di lihat pada tabel 4.13 di bawah ini:

Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial (Uji t)
67

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.274 1.554 .820 .418
Gaya
.251 .085 .319 2.942 .006 .271 3.689
Kepemimpinan
Komunikasi .558 .122 .551 4.583 .000 .221 4.522
Iklim Organisasi .136 .052 .180 2.621 .013 .677 1.477
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber: data hasil olah SPSS, Peneliti (2016)

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.13 di atas menunjukkan

bahwa :

H1 Nilai signifikan variabel gaya kepemimpinan yaitu 0,006 < 0,05 yang

: berarti gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada kerajunan tenun ikat

mendali mas kediri.


H2 Nilai signifikan variabel komunikasi yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti

: komunikasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan pada kerajunan tenun ikat mendali mas kediri.
H3 Nilai signifikan variabel iklim organisasi yaitu 0,013 < 0,05 yang

: berarti iklim organisasi secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada kerajunan tenun ikat

mendali mas kediri.


Dengan demikian dari semua variabel bebas yaitu gaya

kepemimpinan, komunikasi dan iklim organisasi mempunyai nilai

signifikasi < 0,05 menjelaskan bahwa semua variabel bebas secara parsial

ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada

kerajunan tenun ikat mendali mas kediri.

2. Uji Simultan (Uji F )


68

Pengaruh simultan (bersama-sama) antara variabel gaya

kepemimpinan, komunikasi dan iklim organisasi terhadap prestasi kerja

dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:


69

Tabel 4.14
Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 227.520 3 75.840 92.300 .000a

Residual 29.580 36 .822

Total 257.100 39

a. Predictors: (Constant), Iklim Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Komunikasi

b. Dependent Variable: Prestasi Kerja


Sumber: data hasil olah SPSS, Peneliti (2016)

Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan

yaitu 0,000 < 0,05 sehingga semua variabel independen/bebas (gaya

kepemimpinan, komunikasi dan iklim organisasi) secara simultan

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

H. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas

bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas berpengaruh terhadap

variabel terikat. Pengaruh yang diberikan ketiga variabel bebas tersebut

bersifat positif artinya semakin gaya kepemimpinan, komunikasi dan iklim

organisasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula prestasi kerja yang diraih

oleh karyawan. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hasil

penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya. Penjelasan dari

masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut:


70

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan terdapat pengaruh

antara gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan. Melalui

hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar

2,942 > 1,684 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,006 tersebut <

0,05, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Pengujian ini secara

statistik membuktikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif

terhadap prestasi kerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara variabel gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja

karyawan.

2. Pengaruh Komunikasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat

pengaruh antara komunikasi terhadap prestasi kerja karyawan. Melalui

hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar

4.583 > 1,684 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut <

0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima dan

Ho ditolak. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa

komunikasi berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan.

Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel komunikasi terhadap

prestasi kerja karyawan.

3. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Hasil pengujian hipotesis (H3) telah membuktikan terdapat pengaruh

antara iklim oorganisasi terhadap prestasi kerja karyawan. Melalui hasil


71

perhitungan yang telah dilakukan didapat nilai t hitung sebesar 2,621 <

1,684 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,013 tersebut < 0,05, yang

berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Ho diterima dan Ha ditolak,

Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa iklim organisasi

berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Artinya bahwa ada

pengaruh antara variabel iklim organisasi terhadap prestasi kerja

karyawan.

4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Iklim Organisasi

terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Dari uji F yang telah dilakukan, diperoleh bahwa gaya

kepemimpinan, komunikasi dan iklim organisasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian ini

mendukung penelitian yang hamper sama persis yang diteliti oleh Eko

Aprihadi Cahyono dan I G A Dewi Adnyani, (2014) dengan judul

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Engeneering pada PT

Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry Denpasar yang telah

diterbitkan dalam jurnal. Dalam penelitian ini diketahui adanya pengaruh

yang simultan antara gaya kepemimpinan (X1), motivasi (X2) dan iklim

organisasi (X3) terhadap prestasi kerja karyawan (Y).

Anda mungkin juga menyukai