Anda di halaman 1dari 9

BAB III

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. N
Umur : 10 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Buton
Agama : Islam
Alamat : Hamadi
Pendidikan : Pelajar Sekolah Dasar (SD)
NO. RM : 24 14 96
Tanggal periksa : 04 April 2016

B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Kedua mata kabur
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan kedua mata terasa kabur dan tidak bisa
membaca dari kejahuan hal ini sudah dirasakan oleh pasien 2 minggu yang
lalu dikatakan juga oleh orang tua pasien bahwa bola mata pasien juga selalu
bergerak dan tidak bisa terfokus. Dikatakan juga oleh orangtua pasien bahwa
mata yang sering bergerak sudah dirasakan pasien sejak lahir.
3. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluarga dengan keluhan seperti ini (-)
4. Riwayat Alergi
Alergi obat dan makanan disangkal oleh keluarga pasien

5. Riwayat Sosial
Pasien tinggal bersama ayah dan ibunya dan dekat dengan tempat pelayanan
kesehatan.

C. PEMERIKSAAN UMUM
1. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Tekanan darah : dbn

1
Nadi : dbn
Respirasi : dbn
Suhu badan : dbn
Jantung dan paru : tde
Abdomen : tde
2. Status Psikiatri
Afek : Sesuai
Sikap : Kooperatif
Respon : Baik
Kesan / Kesimpulan : Normal / Baik
3. Status Neurologi
Motoris : Parese (-)
Sensoris : Baik
Refleks : Baik
Kesan / kesimpulan : Normal / Baik

D. PEMERIKSAAN KHUSUS/STATUS OPHTALMOGI


1. Pemeriksaan Subjektif

JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Form sence Sentral Distance Visus 6/30 6/40
(snellen card)
Near vision Tde Tde
(jaeger test)
perifer Tde Tde
Colour sense Tde Tde
Light sense Tde Tde
Light projection Tde Tde

2
2. Pemeriksaan Objektif
a. Penanganan bagian luar

JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Edema - -
Hiperemi - -
Secret - -
Inspeksi
Lakrimasi - -
umum fotophobia + +
Blefarospasme - -
Posisi bola mata Nistagmus Nistagmus
Benjolan /Tonjolan - -
Supersilia Dbn Dbn
Inpeksi Palpebra Posisi Dbn Dbn
khusus Warna Dbn Dbn
Bentuk Dbn Dbn
Edema - -
Pergerakan Normal Normal
Ulkus - -
Tumor - -
Lain - lain - -
Margo Posisi Dbn Dbn
Ulkus - -
palpebra
Krusta - -
Silia Dbn Dbn
Skuama - -
konjungtiva Palpebra Warna Dbn Dbn
Secret - -
Edema - -
Bulbi Warna Dbn Dbn
Benjolan - -
Pembuluh - -
darah
injeksi - -

JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Forniks Dbn Dbn
konjungtiva Posisi Dbn Dbn

3
Gerakan Dbn Dbn
Warna Normal Normal
Sclera Perdarahan - -
Benjolan - -
Lain-lain - -
Kekeruhan - -
Ulkus - -
Inspeksi Bulbus Sikiatriks - -
khusus okuli Panus - -
Kornea Arkus - -
senilis
Permukaan Licin Licin
Refleks + +
kornea
Lain-lain - -
COA Cukup Cukup
dalam dalam
Iris Perlekatan - -
Warna Dbn Dbn
Lain-lain - -
Pupil Bentuk Normal Normal
Refleks + +
Lensa Kekeruhan - -
Palpasi Nyeri tekan - -
Tumor - -
TIO Digital Tde Tde

b. Pemeriksaan kamar Gelap

JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Obligus iluminatum Kornea Jernih Jernih
COA Cukup dalam Cukup dalam
Iris Normal Normal
Lensa (kekeruhan) - -
Kornea Tde Tde
COA Tde Tde
Direct Lensa Tde Tde
opthalmoscope Badan kaca Tde Tde
Refleks fundus Tde Tde
Pembuluh darah Tde Tde
Macula lutea Tde Tde
Kornea Infiltrate (-) Infiltrate (-)
COA Cukup dalam Cukup dalam
Slit lamp Iris Perlekatan (-) Perlekatan (-)
Lensa Keruh (-) Keruh (-)

4
Konjungtiva Bulbi Dbn Dbn
Tensi Okuli Schiotz Tde Tde
Placido test Tde Tde
Pupil Distance (PD) Tde Tde

E. RESUME
Pasien perempuan diantar orangtuanya kepolik mata dengan keluhan kedua mata
kabur dan sering bergerak dari pemeriksaan umum pasien dalam keadaan normal
dan dari pemeriksaan khusus/ status ofthalmologis, pemeriksaan subjektf visus
memakai snellen card didapatkan AVOD 6/30 dan AVOS 6/40 , pada pemeriksaan
objektif bagian luar didapatkan fotofobia (+) posisi bola mata (nistagmus)
pemeriksaan lain dalam keadaan normal dan juga tidak dievaluasi, pada
pemeriksaaan kamar gelap didapatkan kornea ODS (jernih, licin) COA ODS
(cukup dalam), iris (normal), pemeriksaan direct opthalmoscope tidak dievaluasi,
pemeriksaan menggunakan Slit lamp korne ODS infiltrate (-) COA (cukup dalam)
iris perlekatan (-) lensa keruh (-) konjungtiva bulbi dalam batas normal.
F. DIAGNOSIS
Nistagmus ODS dan Ambliopia ODS
G. TERAPI
Vaccinium myrtilus fructus extract 80 mg 1x1
H. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
I. ANJURAN
Tidak ada anjuran yang pasti karena penyakit ini biasanya terjadi dikarenakan
factor bawahan.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

Seorang pasien wanita berumur 10 tahun di diagnosis menderita Nistagmus


Oculi Dextra Sinistra dan Ambliopia Dextra Sinistra. Hal ini dilakukan berdasarkan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik, Status Ophtalmologi yang dilakukan terhadap pasien.

Dari anamnesis diketahui bahwa pasien ini datang dengan keluhan kedua mata
kabur dan sering bergerak. Awalnya gejala ini dirasakan pasien 2 minggu yang lalu
sedangkan mata yang sering bergerak sudah dirasakan pasien sejak lahir, dikatakan
juga oleh orangtua pasien bahwa di dalam riwayat keluarganya tidak ada yang
mengalami sakit mata seperti pasien. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yaitu
penurunan ketajaman penglihatan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk
mempertahankan fiksasi yang tetap.

Dari pemeriksaan fisik di dapatkan semuanya dalam batas normal. Pada


pemeriksaan opthalmologi terjadi penurunan ketajaman penglihatan dengan hasil
Visus Oculi Dextra 6/30 dan Oculi Sinistra 6/40 posisi bola mata tidak tenang/selalu
bergerak (nistagmus), maka pasien ini didiagnosa dengan Nistagmus ODS dan
Ambliopia ODS. Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa osilasi ritmik repetitive
yang involunter pada satu atau kedua bola mata dan dengan penurunan ketajaman
penglihatan.

Nistagmus disebabkan oleh masalah dengan mata atau jalur visual terkemuka
dari batang otak ke mata dan dapat dikaaitkan dengan albinisme, masalah saraf optic
atau masalah retina katarak kecil coloboma. Dan juga ada kemungkinan menjadi
factor genetic kasus ini dikenal dengan sebagai Nistagmus idiopatik atau bawahan.
Dan Penyebab tersering ambliopia adalah strabismus yakni bayangan dari mata yang

6
bervariasi ditekan untuk mencegah diplopia dan anisometropia, yakni ketidak
mampuan memfokuskan mata secara bersamaan yang menyebabkan supresi
bayangan pada satu mata.

Terapi pada pasien ini diberikan Vaccinium myrtilus fructus extract 80 mg 1x1
tablet (Cendo Berry). Pada pasien ini diberikan obat minum Vaccinium myrtilus
fructus extract untuk memelihara kesehatan mata. Tidak ada obat untuk pasien
Nistagmus itu sendiri, tetapi pengobatan dapat diarahkan pada penyebab yang
mendasarinya. Perawatan termasuk lensa korektif prisma atau operasi dapat
membantu meningkatkan ketajaman visual. Meningkat penampilan individu atau
mengurangi nistagmus. Sedangkan terapi pada pasien Ambliopia menghilangkan
semua penghalang seperti katarak (bila ada), koreksi kelainan refraksi, paksakan
penggunaan mata yang lebih lemah dengan membatasi penggunaan mata yang lebih
baik.
Prognosis pada pasien ini ada yaitu Quo ad Vitam: Bonam, Quo ad funtionam:
Dubia ad bonam, Quo ad sanationam : dubia ad bonam karena pada pasien ini tidak
dapat disembuhkan secara total hanya bisa dikurangi gejalanya dengan kaca mata
atau lensa kontak.

BAB V

7
KESIMPULAN

1. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan ophtalmologi,


pasien di diagnosis Nistagmus ODS dan Ambliopia ODS
2. Pada pasien ini penyebab utamanya dari batang otak ke mata yang dikaitkan
dengan albinisme, masalah saraf optic, dan penurunan ketajaman penglihatan.
3. Terapi yang diberikan kepada pasien ini Vaccinium myrtilus fructus extract 80 mg
1x1 tablet (Cendo Berry) obat untuk menjaga kesehatan mata.
4. Prognosis pada pasien ini ada yaitu Quo ad Vitam: Bonam, Quo ad funtionam:
dubia ad bonam, Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Daftar pustaka

8
1. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196105151987
031-JUANG_SUNANTO/anak_dgn_gangguan_penglihatan.pdf
2.

Anda mungkin juga menyukai