LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lingkar Timur
Suku Bangsa : Indonesia
B. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
Keluhan Utama
Nyeri perut bagian kanan sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat Kebiasaan
Pasien makan teratur 3 kali sehari. Pasien jarang berolah raga dan gemar
mengkonsumsi daging, jengkol dan petai. Pasien mengaku tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol. Pasien sering mengkonsumsi teh dan jarang mengkonsumsi
kopi.
Status Generalis
Kepala : Normocephal, simetris, tidak terlihat deformitas, warna kulit
sama dengan sekitar.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra
(-/-)
Hidung : Tidak ada terlihat deformitas, discharge (-/-)
Mulut : Mukosa mulut tidak anemis, tidak ada discharge,
pemeriksaan tonsil (Kanan T3- Kiri T2)
Leher : KGB tidak membesar, struma (-), JVP 5-2 mmHG
Regio Thorak
Paru
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris kanan dan kiri.
Retraksi sela iga dan supraklavikula (-)
Penggunaan otot bantu nafas (-)
Sifat pernapasan torakoabdominal
Palpasi : Stemfremitus normal kanan = kiri
Ekspansi dinding dada dextra sinistra simetris.
Perkusi : Sonor disemua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler (+) normal.
Wheezing -/-. Ronki -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC 5 linea midklavikula sinistra
Thrill (-), Lifting (-)
Perkusi : Batas kanan jantung linea sternalis dextra,
Batas kiri jantung linea midklavikula sinistra ICS V
Batas atas jantung ICS II sinista
Auskutasi : BJ1 dan BJ2 (+) reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Supel, asites (-), simetris kanan dan kiri, tidak ada penonjolan
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan di bagian perut kanan. Murphy sign (-)
: Mc-burney (-), Rhovsing sign (-), Psoas sign (-), Obturator
sign (-)
Ekstremitas
Superior : Warna kulit sama dengan sekitar, akral hangat, CRT < 2
Inferior : Warna kulit sama dengan sekitar, CRT < 2, edema tibia (-/-)
Hematokrit : 32%
Leukosit : 10.100/mm3
Ureum : 18 mg/dL
SGOT : 48/L
SGPT : 56 /L
Natrium :138mmol/I
Kalium :4,2mmol/I
Klorida :113mmol/I
HBSAg : Negatif
HIV : Negatif
CT :5
BT :3
Pemeriksaan Radiologi
Foto BNO
Menit ke 5 : Nefogram bilateral tampak serentak, kontur ginjal tidak terlihat jelas,
kontras telah mengisi sistem pelviocalyces
Menit 15-30 : Kedua ureter telah terisi kontras, sebagian vesika urinaria telah
terisi kontras, calyx dekstra berbentuk flattening.
Menit 60-75 : Tampak zat kontras telah mengisi vesika urinaria, tidak tampak
filling defect, tidak terdapat addtional shadow, tidak terdapat indentasi.
VU : Dinding licin, bentuk dan ukuran normal, tak tampak filling defect. Tak
tampak bayangan opak yang terlumuri kontras.
Resume
Seorang wanita berusia 28 tahun dengan keluhan nyeri di bagian perut kanan. Nyeri
dirasakan menyebar ke pinggang kanan dan punggung kanan bawah dengan sensasi
panas. Nyeri ketok CVA dekstra (+). Pada pemeriksaan BNO tidak begitu
memperlihatkan bayangan radiopak, namun dicurigai terdapat bayangan radiolusen pada
ginjal kanan. Pada pemeriksaan BNO-IVP terlihat adanya gambaran radiolusen yang
tidak terisi zat kontras pada ginjal dekstra
Masalah
Pengkajian
Diperkirakan adanya batu pada pielum ginjal dekstra dan pelebaran ureter dekstra adalah
berdasarkan nyeri ketok CVA dekstra yang positif dan berdasarkan hasil pemeriksaan
BNO dan BNO-IVP dari pasien ini.
Rencana
- Urinalisis
- Tirah baring
- Puasa
- Pemasangan IV line
- Pemasangan kateter
HASIL FOLLOW-UP
1. Hari pertama pasien di rawat di ruang Seruni (B2) RS M. Yunus (21 Juni 2015):
S : Nyeri perut bagian kanan (+), mual (+), muntah (-), BAB (+), BAK (+). Pasien
sedikit cemas dan takut menghadapi operasi esok hari. Pasien dipuasakan mulai
jam 12 malam.
O : Tampak kesakitan, Compos Mentis, TD: 140/90 mmHg, S:37,2o, C N: 89x,
RR:21x, nyeri tekan perut bagian kanan.
A : Batu pielum dekstra
P : Pemasangan IV line
2. Hari kedua pasien menjalani operasi dan dirawat di ruang Seruni (B2) RS M. Yunus
(22 Juni 2015):
Pasien menjalani operasi pielolitotomi
- Pasien dilakukan pembiusan regional dengan teknik spinal, pasien dalam
posisi lateral dekubitus sinistra, kemudian dilakukan tindakan aseptik dan
antiseptik.
- Dilakukan insisi intercostal XI, perdalam lapis demi lapis
- Identifikasi ureter, bebaskan ginjal, atasi fibrosis berat
- Identifikasi pielum
- Insisi di atas batu
- Evakuasi batu
- Jahit luka dengan vikril 4.0
- Pasang drain
- Tutup luka lapis demi lapis
- Operasi selesai.
Instruksi post operasi : Monitor keadaan umum, diet nasi, cek Hb dan leukosit post op,
besok sudah bisa miring kiri dan kanan.
S : Nyeri di bagian luka operasi, mual (+), muntah (+), BAB (+), BAK (+)
O : Tampak kesakitan, Compos Mentis, TD: 130/90 mmHg, N: 92x RR:22x S:37,3o
C, kateter terpasang.
A : Post pielolitotomi dekstra
P : RL: D5% (1:2) XXX gtt/menit, inj. ceftriaxone 1x1 g, inj. ketorolac 3x30 mg, inj.
ranitidin 2x1 amp, drip tramadol 1amp/8 jam, inj. Asam traneksamat 3x500 mg,
transfusi darah PRC 1 kantong.
3. Hari ketiga pasien di rawat di ruang Seruni (B2) RS M. Yunus (23 Juni 2015):
S : Nyeri di bagian luka operasi, mual (+), muntah (+) sebanyak 5x, BAB (-), BAK
(+), pasien belum bisa duduk.
O : Tampak kesakitan, Compos Mentis, TD: 140/80 mmHg N: 95x RR:21x S:37,5o C,
laboratorium jam 07:39 (Hb: 9,7g/dL, leukosit 12.800 mm3), laboratorium jam
16:52 (Hb: 11,9 g/dL), konjungtiva anemis (+/+), drain 200 cc
A : Post pielolitotomi dekstra perawatan hari I, anemia dan leukositosis
P : RL: D5% (1:2) XXX gtt/menit, inj. ceftriaxone 1x1 g, inj. ketorolac 3x30 mg, inj.
ranitidin 2x1 amp, drip tramadol 1amp/8 jam, inj. Asam traneksamat 3x500 mg,
transfusi darah PRC 1 kantong, mobilisasi duduk, diet nasi, tambahan terapi
domperidone tablet 3x1.
4. Hari keempat pasien di rawat di ruang Seruni (B2) RS M. Yunus (24 Juni 2015):
S : Nyeri di bagian luka operasi, mual (-), muntah (-), BAB (-), BAK (+). Pasien
sudah kuat berjalan.
O : Baik,Compos Mentis, TD: 120/80 mmHg N: 85x RR:17x S:37,5o C, drain 200
cc, konjungtiva anemis (+/+),
A : Post pielolitotomi dekstra perawatan hari II, anemia dan leukositosis
P : RL: D5% (1:2) XXX gtt/menit, inj. ceftriaxone 1x1 g, inj. ketorolac 3x30 mg, inj.
ranitidin 2x1 amp, drip tramadol 1amp/8 jam, inj. Asam traneksamat 3x500 mg.
Kosongkan drain, terapi domperidone stop, cek Hb dan leukosit.
5. Hari kelima pasien di rawat di ruang Seruni (B2) RS M. Yunus (25 Juni 2015):
S : Nyeri di bagian luka operasi, mual (-), muntah (-), BAB (-), BAK (+)
O : Baik, Compos Mentis, TD: 140/80 mmHg N: 95x RR:21x S:37,5o C, drain 100
cc, konjungtiva anemis (-/-),
A : Post pielolitotomi perawatan hari III dan leukositosis
P : RL: D5% (1:2) XXX gtt/menit, inj. ceftriaxone 1x1 g, inj. ketorolac 3x30 mg, inj.
ranitidin 2x1 amp, drip tramadol 1amp/8 jam, inj. Asam traneksamat 3x500 mg.
Kateter urin sudah bisa dilepas.
6. Hari keenam pasien di rawat di ruang Seruni (B2) RS M. Yunus (26 Juni 2015):
S : Nyeri di bagian luka operasi, mual (-), muntah (-), BAB (-), BAK (+)
O : Baik, Compos Mentis, TD: 140/80 mmHg N: 95x RR:21x S:37,5o C, konjungtiva
anemis (+/+), drain minimal.
A : Post pielolitotomi perawatan hari IV dan leukositosis
P : RL: D5% (1:2) XXX gtt/menit, inj. ceftriaxone 1x1 g, inj. ketorolac 3x30 mg, inj.
ranitidin 2x1 amp, drip tramadol 1amp/8 jam, inj. Asam traneksamat 3x500 mg.
Drain sudah bisa dilepaskan, pasien sudah boleh pulang.
Terapi pulang : cefixime tab 3x1, ketoprofen tab 3x1, ranitidin tab 2x1, paracetamol tab
3x1. Rencana hari Rabu 1 Juli 2015 kontrol ke poli Urologi.
G. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanactionam : Bonam
Quo ad fungsionam : Bonam