ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95%. Sejumlah volume tertentu larutan 1 mg/mL
Jika r hitung > 0,99, maka dikatakan bahwa tersebut diambil dan dilarutkan dengan
linearitasnya baik dan dapat digunakan untuk larutan dapar sampai volume 10,0 mL, sampel
perhitungan akurasi dan presisi (Miller and diambil 1,2 mL selanjutnya ke dalam sampel
Miller, 2010). ditambahkan 1,8 mL larutan anilin 1% b/v
hingga diperoleh konsentrasi berturut-turut 5;
2) Ketelitian 10; 20; 40; 80 g/mL. Larutan baku kerja
dicek luas puncaknya menggunakan metode
Larutan propagermanium dalam dapar KCKT. Pembuatan kurva baku dilakukan
fosfat pH 3,0 dengan konsentrasi 6; 50; 70 pada masing-masing kondisi pH yaitu 3,0;
g/mL, kemudian dicek luas puncaknya 3,3; dan 3,6
menggunakan KCKT seperti pada uji
kesesuaian sistem dan dilakukan tiga kali c. Penentuan waktu kelarutan jenuh
pengulangan (n=3). Ketelitian ditentukan propagermanium
sebagai simpangan baku (Standard Deviation)
atau koefisien variasi (KV). Larutan dapar pH 3,0 sebanyak 2,0 mL
dan propagermanium dalam jumlah berlebih
3) Ketepatan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berulir,
dan diletakkan dalam shaking termostatic-
Larutan propagermanium dalam dapar waterbath sampai suhu percobaan 37 1C,
fosfat pH 3,0 dengan konsentrasi 6; 50; 70 pengadukan dilakukan pada kecepatan skala
g/mL kemudian dicek luas areanya 140 rpm selama 1,0; 2,0; 3,0; dan 4,0 jam.
menggunakan KCKT seperti pada uji Kemudian, sampel disaring menggunakan
kesesuaian sistem dan dilakukan tiga kali membran filter dengan ukuran pori membran
pengulangan (n=3). Ketepatan diekspresikan 0,45 m, filtrat diambil 50L dan dilarutkan
dengan menghitung persentase recovery atau dengan larutan dapar sampai batas di dalam
perolehan kembali. labu ukur 5 mL. Sampel selanjutnya diambil
2. Pengujian kelarutan propagerma- 1,2 mL dan ditambahkan dengan larutan
nium pada berbagai variasi pH anilin 1% b/v sebanyak 1,8 mL, campuran ini
dengan menggunakan dapar fosfat didiamkan selama 1,5 jam. Sampel dianalisis
dengan KCKT menggunakan sistem seperti
a. Pembuatan dapar fosfat pada uji kesesuaian sistem. Penentuan waktu
kelarutan jenuh dilakukan pada semua kondisi
Larutan dapar fosfat pH 3 konsentrasi pH yang diuji.
0,02 M dengan kekuatan ionik 0,1 dibuat
dengan mencampur 0,2912 mL asam fosfat d. Pengujian kelarutan propagerma-
85% b/v dengan 2,4113 gram natrium nium
dihidrogen fosfat dan 4,8228 gram natrium
klorida, kemudian dilarutkan dengan aqua Pengujian kelarutan propagermanium
bebas CO 2 di dalam labu ukur hingga 1000,0 dilakukan seperti pada penentuan waktu
mL. Untuk pembuatan larutan dapar fosfat pH kelarutan jenuh, hanya saja pengambilan
3,3 dan 3,6 mengikuti seperti pada pembuatan sampel dilakukan pada waktu kelarutan jenuh
larutan dapar pH 3,0 telah terjadi.
memberikan nilai r hitung yang memenuhi Tabel IV. Hasil uji ketelitian propager-
persyaratan yang mana r >0,99. manium dalam pH 3,0 hari
kedua
b. Hasil uji ketelitian (precision)
Konsentrasi Luas KV
Rata-rata
Penentuan nilai presisi yang dilakukan (g/mL) puncak (%)
merupakan kategori keterulangan, yaitu 26070
dengan mengamati luas puncak larutan 6,0 26052 26043,50 0,05
propagermanium dalam dapar fosfat pH 3,0 26035
pada tiga konsentrasi yang berbeda (6,0; 50,0; 30208
70,0 g/mL) dan dilakukan pengulangan 50,0 30144 30130,67 0,29
sebanyak tiga kali. Uji ketelitian ini dilakukan 30040
pada hari pertama (intraday) dan kedua 29384
(interday). Hasil uji presisi intraday dapat 70,0 29351 29386,00 0,13
dilihat pada Tabel III dan uji interday pada 29423
Tabel IV.
Ketelitian ditentukan berdasarkan nilai c. Hasil uji ketepatan (accuracy)
koefisien variasi (KV). Berdasarkan hasil
hitungan pada Tabel III dan IV, dapat Uji ketepatan atau akurasi digunakan
diketahui bahwa metode KCKT yang untuk menunjukkan kedekatan hasil analisis
digunakan untuk penetapan kadar dengan kadar analit yang sebenarnya. Uji
propagermanium dalam dapar fosfat pH 3,0 akurasi dalam penelitian ini dilakukan dengan
memiliki ketelitian yang memenuhi syarat menggunakan akurasi baku. Dengan
dengan nilai KV 2% (Ermer dan Miller, menggunakan persamaan regresi kurva baku
2005) baik pada konsentrasi tinggi, sedang pada pH 3,0 adalah Y = 90,408x + 25471,750
maupun rendah pada uji intraday dan dengan r = 0,9989. Pengujian akurasi
interday. dilanjutkan dengan menggunakan sampel
propagermanium pada konsentrasi rendah,
Tabel III. Hasil uji ketelitian propager- sedang dan tinggi sehingga dapat diketahui
manium dalam pH 3,0 hari ketepatan metode KCKT pada kadar yang
pertama berbeda. Akurasi dihitung pada besarnya rata-
rata kadar yang diperoleh di serangkaian
Konsentrasi Luas Rata- pengukuran dibandingkan dengan kadar
KV(%)
(g/mL) puncak rata sebenarnya dan dinyatakan sebagai persentase
26068 perolehan kembali (% recovery). Hasil uji
6,0 25944 26003,33 0,24 akurasi dapat dilihat pada Tabel V.
25998 Data pengujian akurasi menunjukkan
30115 bahwa rata-rata % recovery propagermanium
50,0 30147 30126,33 0,06 dalam dapar fosfat pH 3,0 pada konsentrasi
30117 rendah, sedang dan tinggi memberikan hasil
31959 yang baik dan memenuhi persyaratan untuk
70,0 31964 31938,33 0,13 uji akurasi yaitu 80 110% (Ermer dan
31892 Miller, 2005).
Studi Kelarutan Propagermanium ....(Widyasari Putranti, dkk) 131
Tabel VI. Persamaan regresi linier kurva baku propagermanium dalam dapar fosfat
pH Persamaan regresi kurva baku
Y = 90,408x + 25471,750
3,0
r = 0,9989
Y = 359,081x + 12278,875
3,3
r = 0,9998
Y = 271,806x + 7733,208
3,6
r = 0,9998
pH 3
luas puncak
pH 3,3
pH 3,6
Gambar 2. Persamaan regresi linier kurva baku propagermanium dalam dapar fosfat
132 Pharmaiana, Vol. 4, No. 2, 2014: 125-133