OLEH :
KELOMPOK 1
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGKAJIAN
KEPERAWATAN DALAM PROSES DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN dalam mata
kuliah PROSES DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN, dengan baik dan lancar. Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, dan bermanfaat di masyarakat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
1
BAB I........................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN........................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................... 4
1.5 Metode Penulisan..................................................................................................... 4
BAB II.......................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN............................................................................................................. 4
2.1 DEFINISI PENGKAJIAN DALAM PROSES KEPERAWATAN..........................................4
2.2 JENIS-JENIS PENGKAJIAN..................................................................................... 6
2.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA..............................................................................7
2.4 LANGKAH-LANGKAH DARI PENGKAJIAN KE DIAGNOSA.......................................12
2.5 POLA PENGKAJIAN ............................................................................................ 12
2.6 PENGAPLIKASIAN DALAM SEBUAH KASUS.........................................................12
BAB III....................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................... 13
3.1 Simpulan............................................................................................................. 13
3.2 Saran.................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Perawat perlu mengkaji pasien dari sudut pandang disiplin keperawaa untuk
mendiagnosis secara akurat dan untuk memerikan keperawatan yang efektif. Disiplin
keperawatan sederhana adalah batang tubuh pengetahuan yang terdiri dari ilmu keperawatan.
2
Diagnosis seorang pasien berdsarkan diagnosis medisnya atau infrmasi medis bukan merupakan
atau proses diagnostik yang aman direkomendasikan. Pengkajian adalah pemikiran dasar dari
proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar
dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan
klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang
meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula
yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data (meskipun setiap langkah dari proses
keperawatan harus selalu didokumentasikan juga).
Berikut ini kami akan menjelaskan lebih mendalam tentang pengkajian dalam proses
keperawatan.
3
1.3.6 Mengetahui pengaplikasian pengakajian dalam sebuah kasus
BAB II
PEMBAHASAN
Pengakajian adalah langkah pertama yang paling penting dalam proses keperawatan. Jika
langkah ini tidak ditangani dengan baik, perawat akan kehilangan kontrol atas langkah-langkah
4
selanjutnya dari proses keperawatan. Tanpa pengkajian keperawatan yang tepat, tidak ada
diagnosis keperawatan, dan tanpa diagnosis keperawatan, tidak ada tindakan keperawatan
mandiri. Pengkajian harus tidak dilakukan hanya untuk mengisi ruang kososng pada formulir
atau layar komputer.
Pengkajian terdiri dari pengumpulan informasi subjektif dan objektif (misalnya tanda
vital, wawancara pasien atau keluarga, pemeriksaan fisik) dan peninjauan informasi riwayat
pasien pada rekam medik. Perawat juga mengumpulkan informasi tentang kekuatan (untuk
mengidentifikasi peluang promosi kesehatan)dan risiko (area yang perawat dapat mencegah atau
potensi masalah yang dapat ditunda). Pengkajian dapat didasarkan pada teori keperawatan
tertentu seperti dikembangkan oleh Sister Callista Roy, Wanda Horta, atau Dorothea Orem, atau
pada kerangka pengkajian standar seperti Pola Kesehatan Fungsional menurut Marjory Gordon.
Kerangka ini menyediakan cara mengategorikan data dalam jumlah besar ke dalam jumlah yang
dikelola berdasarkan pola atau kategori yang terkait.
Dasar dari diagnosis keperawatan adalah penalaran klinis. Penalaran klinis. Penalaran
klinis diperlukan untuk membedakan yang normal dari data abnormal, mengelompokkan data
terkait, menyadari data yang kurang, mengidentifikasi data yang terkait konsistensi, dan
membuat kesimpulan (Alfaro-Lefebre,2004). Penilaian klinis adalah interpretasi atau
kesimpulan tentang kebutuhan pasien, keprihatianan, atau masalah kesehatan, dan atau
keputusan untuk menganbil tindakan (atau tidak) (Tanner, 2006, halaman 24). Isu-isu kunci,
atau fokus, mungkin jelas di awal penilaian (misalnya integritas kulit diubah, kesepian) dan
memungkinkan perawat untuk memulai proses diagnostik. Sebagai contoh, pasien dapat
melaporkan rasa sakit dan atau menunjukkan agitasi sambil memegang bagian tubuh. Perawat
akan mengenali ketidaknyamanan klien berdasarkan laporan klien dan atau perilaku sakit.
Perawatan ahli dapat dengan cepat mengidentifikasi kelompok karakteristik klinis dari data
pengkajian dan mulus maju ke diagnosis keperawatan. Perawat pemula mengambil proses yang
lebih berurutan dalam menentukan diagnosis keperawatan yang tepat.
1. Skrining
5
Pengkajian skirining adalah langkah awal pengumpulan data, dan mungkin yang
paling mudah untuk diselesaikan. Kinerja pengkajian skring memerlukan kompetensi
kusus untuk menyelesaikan berbagai prosedur secara akurat untuk memperoleh data, dan
membutuhkan keterampilan tingkat tinggi dalam komunikasi interpersonal. Pasien harus
merasa aman dan percaya kepada perawat agar mereka merasa nyaman menjawab
pertanyaan pribadi atau memberikan jawaban, terutama jika mereka merasa bahwa
respon mereka mungkin tidak normal atau tidak diterima.
Dapat dikatakan bahwa pengkajian skrining awal mungkin langkah paling mudah
karena dalam beberapa hal itu merupakan proses awal dengan mengisi formulir kosong.
Formulir dituntut diisi suhu pasien, sehingga perawat mengukur suhu dan memasukkan
hasilnya pada formulir pengkajian. Formulir memerlukan informasi tentang sistem
kardiovaskuler, jadi perawat mengisi semua formulir kosong yang terkait dengan sistem
ini (denyut jantung, irama, adanya murmur, pulse, pedal, dll)
Bagaimanapun, pengkajian keperawatan yang tepat memerlukan lebih dari
skrining awal ini. Jelas, ketika perawat menilai data yang dikumpulkan selama
pengkajian, dan mulai mengenali diagnosis yang potensial, maka harus dikumpulkan data
lebih lanjut yang dapat membantu menentukan apakah ada respon lainnyayang menjadi
perhatian, yang menunjukkan resiko bagi pasien, atau yang mengindikasikan kesempatan
promosi kesehatan. Perawat juga akan mengidentifikasi etiologi atau faktor pemicu dari
bidang yang menjadi perhatian. Hal ini sangat memungkinkan bahwa pertanyaan yang
mendalam tidak termasuk dalam format pengkajian rumah sakit, karena tidak mungkin
memasukkan seluruh pertanyaan yang mungkin perlu ditanyakan pada setiap respon
manusia.
2. Pengkajian mendalam
Pada tahap ini, anda telah menilai informasi yang dihasilkan dari pengkajian
skrining untuk menentukan apakah itu normal dan abnormal, atau jika itu merupakan
resiko (kerentanan) atau kekuatan. Hal-hal yang tidak dianggap normal, atau dipandang
sebagai kerentanan, seharusnya dipertimbangkan dalam kaitannya dengan diagnosis yang
berfokus masalah atau resiko.
6
Jika beberapa data yang ditafsirkan sebagai abnormal, pengkajian lebih mendalam
sangat penting untuk mendiagnosis pasien secara akurat. Namu, jika perawat hanya
mengumpulkan data tanpa memperhatikannya, maka data penting dapat terabaikan.
Agar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan penggolongan
atau klasifikasi data berdasarkan indentitas klien, keluhan utama, riwayat kesehatan, keadaan
fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegensi, hasil-hasil pemeriksaan dan keadaan khusus
lainnya.
Cara yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data tentang klien antara lain :
wawancara (interview), pengamatan (observasi), pemeriksaan fisik (pshysical assessment)
dan studi dokumentasi.
1. wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa.
Wawancara berlangsung untu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.
Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan
dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan
klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi
dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu
perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengajian.
Semua interaksi perawat dengan klien adalah berdasarkan komunikasi.
Komunikasi keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan
kemampuan skill komunikasi dan interaksi. Komunikasi keperawatan biasanya digunaan
untuk memperoleh riwayat keperawatan. Istilah komunikasi terapeutik adalah suatu
teknik yang berusaha untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertuar pikiran dan
perasaan. Teknik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal,
empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali jawaban dan
memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi : mendengarkan secara aktif, diam,
sentuhan dan konta mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang penting
dalam pengumpulan data, tetapi juga merupakan sesuatu hal yang sulit dipelajari.
2. pengamatan / observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan
7
menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang
dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah :
a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci kepada
klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena terkadang hal
ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh
menjadi tidak murni). Misalnya : `Pak, saya akan menghitung nafas bapak dalam satu
menit` - kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena
kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur nafasnya.
b. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien
c. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dimengerti oleh
perawat yang lain.
3. pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah
kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
adalah
a. Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang
diperiksa melalui pengamatan. Hasilnya seperti : Mata kuning (icteric), terdapat struma di
leher, kulit kebiruan (sianosis), dll
b. Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian
tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi (patah/retak
tulang), dll.
c. Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah :
bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.
d. Perkusi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh
menggunakan tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek
seseorang (dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan
8
kesehatan fisik klien. Misalnya : kembung, batas-batas jantung, batas hepar-paru
(mengetahui pengembangan paru), dll.
Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan :
1. Head-to-toe (dari kepala s.d kaki)
2. ROS (Review of System)
3. Pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982)
Setelah data terkumpul, dilakukan pengelompokkan data, yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Berdasarkan sistem tubuh
2. Berdasarkan kebutuhan dasar (Maslow)
3. Berdasarkan teori keperawatan
4. Berdasarkan pola kesehatan fungsional.
4. klasifikasi data
a. Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : warna kulit, tanda-tanda vital,
tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui `senses` : Sight, smell,
hearing, touch dan taste.
b. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien,
misalnya rasa nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan.
5. validasi data
Validasi data merupakan perbandingan data subjektif dan data objektif yang di
kumpulkan dari sumber primer (klien) dan sekunder (misal: catatan kesehatan) dengan
standar dan nilai normal yang diterima. Suatu standar atau nilai merupakan aturan atau
ukuran yang lazim dipakai.
Perawat membandingkan komentar klien, data subjektif, dengan data obyektif klien yang
dapat diukur. Perawat memeriksa apakah data objektif memvalidasi data subjektif. Perawat
memeriksa apakah nilai klien, subjektif dan objektif, terletak dalam rentang nilai dan standar
normal yang lazim dipakai, seperti tanda-tanda vital yang normal, nilai laboratorium,
pemeriksaan diagnostic, kelompok makanan dasar, pertumbuhan dan perkembangan yang
normal.
Referensi mencatat standard dan nilai yang lazim dipakai untuk temuan laboratorium,
pemeriksaan diagnostic, pemeriksaan fisik dan tingkah laku.
9
6. pencatatan dan pelaporan pengkajian keperawatan
Pencatatan data adalah bagian terakhir dari pengkajian yang lengkap. Keakuratan dan
kelengkapan sangat diperlukan ketika mencatatkan data. Jika suatu hal tidak dicatat, maka
hal tersebut hilang dan tidak tersedia pada data dasar.
Kelengkapan dalam dokumentasi data penting untuk dua alasan. Pertama, semua data yang
berkaitan dengan status klien dimasukkan. Bahkan informasi yang tampaknyatidak
menunjukkan abnormalitas sekalipun dicatat. Informasi tersebut mungkin akan berkaitan
nantinya, dan berfungsi sebagai nilai dasar untuk perubahan dalam status. Aturan umum yang
berlaku adalah, jika hal itu dikaji maka harus dicatat. Kedua, pengamatan dan pencatatan
status klien adalah tanggung jawab legal dan professional.
Kegiatan konsep pendokumentasian meliputi:
a. Komunikasi
Keterampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk
mengkomunikasikan kepada tanaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah
,sedang,dan yang akan dikerjakan oleh perawat.
b. Dokumentasi proses keperawatan
Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk pengambilan
keputusan yang sistematis,problem solving,dan riset lebih lanjut.dokumentasi proses
keperawatan mencakup pengkajian,identifikasi masalah,perencanaan,dan
tindakan.perawat kemudian mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap
tindakan yang diberikan,dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga
kesehatan lainnya.
c. Standar dokumentasi
Perawat memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi standar dokumentasi.standar
dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitas dan kwantitas dokumentasi yang
dipertimbangkan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu.standar dokumentasi berguna
untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau pedoman praktik
pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan.
7. format pengkajian
(pengorganisasian berdasarkan pola fungsi kesehatan dari Gordon)
Format pengkajian menurut teori dan di rumah sakit (terlampir)
Pada dasarnya pola pengkajiannya sama. Hanya saja ada sedikit perbedaan antara format
pengkajian menurut teori dan dalam praktiknya di rumah sakit.
10
I. Data Umum
II. Pola Fungsi Kesehatan, meliputi :
1. Persepsi terhadap kesehatan-manajemen kesehatan
2. Pola aktivitas dan latihan
3. Pola istirahat dan tidur
4. Pola eliminasi
5. Pola konsep diri
6. Pola koping
7. Pola seksual-reproduksi
8. Pola peran-berhubungan
9. Pola nilai dan kepercayaan
III. Pemeriksaan Fisik (data objektif), meliputi :
1. Data plenik
2. Penafasan dan sirkulasi
3. Metabolic-integumen
4. Muskulo-skeletal
IV. Rencana Pulang
V. Tanda tangan dan tanggal
11
VII. Data Penunjang
VIII. Masalah Keperawatan
A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
12
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Suku/Bangsa :
Status Perkawinan :
Alamat :
Tgl masuk :
Diagnosa Medis :
13
B. KEPALA
Bentuk kepala : (simetris/tidak),ada ketombe/tidak,ada kotoran pada kulit
kepala/tidak,pertumbuhan rambut merata/tidak,ada lesi/tidak,ada nyeri tekan/tidak.
C. KULIT
Warna kulit( ),turgor kulit cepat kembali/tidak,ada lesi/tidak,ada
oedema/tidak,ada peradangan/tidak.
D. PENGELIHATAN
Bola mata(simetris/tidak),Pergerakan bola mata normal/tidak,refleks pupil terhadap
cahaya
normal/tidak,Kornea(bening/tidak),Konjungtiva(anemis/tidak),sclera ada
ikterik/tidak,ketajaman pengelihatan normal/tidak.
E. PENCIUMAN/PENGHIDUNG
Bentuk(simetris/tidak),fungsi penciuman(baik/tidak),peradangan(ada/tidak),ada
polip/tidak
F. PENDENGARAN/TELINGA
Bentuk daun telinga (simetris/tidak), letaknya(simetris/tidak), peradangan(ada/tidak),
fungsi pendengaran(baik/tidak), ada serumen/tidak, ada cairan/tidak
G. MULUT
Bibir (warnanya pucat/cyanosi/merah), kering/tidak, pecah/tidak, Gigi(bersih/tidak),
gusi(ada berdarah/tidak), tonsil(radang/tidak), Lidah(tremor/tidak,kotor/tidak),
Fungsi pengecapan(baik/tidak), Mucosa mulut(warnanya), ada stomatitis/tidak.
H. LEHER
Benjolan/ massa (ada/tidak), ada kekakuan/ tidak, ada nyeri tekan/ tidak, pergerakan
leher (ROM): bisa bergerak fleksi/ tidak, rotasi/ tidak, lateral fleksi/ tidak,
hiperekstension/ tidak, tenggorokan: ovula (simetris/ tidak), kedudukan trachea
(normal/ tidak), gangguan bicara (ada/tidak)
I. DADA/PERNAFASAN
Bentuk (simetris/ tidak), bentuk dan pergerakan dinding dada (simetris/ tidak), ada
bunyi/ irama pernapasan seperti: teratur/ tidak, ada cheynes stokes/ tidak, ada irama
kussmaul/ tidak, stridor/ tidak, wheezing ada/ tidak, ronchi/ tidak, pleural friction-
Rub /tidak, ada nyeri tekan pada daerah dada/ tidak, ada/ tidak bunyi jantung seperti:
Bunyi jantung I yaitu bunyi menutupnya katup mitral dan trikuspidalis,BJ II yaitu
bunyi menutupnya katup aorta dan pulmonalis, Bising jantung/ Murmur.
14
J. ABDOMEN
Bentuk (simetris/tidak), datar/ tidak, ada nyeri tekan pada epigastrik/ tidak, ada
peningkatan peristaltic usus/ tidak, ada nyeri tekan pada daerah suprapubik /tidak, ada
odem/ tidak.
K. SISTEM REPRODUKSI
Ada radang pada genitalia eksterna/ tidak, ada lesi/ tidak, siklus menstruasi teratur/
tidak, ada pengeluaran cairan/ tidak.
L. EKSTREMITAS ATAS/BAWAH
Ada pembatasan gerak/ tidak, ada odem/ tidak, varises ada/ tidak, tromboplebitis ada/
tidak, nyeri/ kemerahan (ada/ tidak), tanda-tanda infeksi (ada/ tidak), ada kelemahan
tungkai/ tidak.
B. PERSONAL HYGIENE
Bisa mandi/ tidak (belapa kali), sikat gigi/ tidak (berapa kali), kebersihan kuku
(ukuran dan bentuk), penampilan rapi/ tidak, rambut sering keramas/ tidak (berapa
kali dalam 1 minggu).
C. NUTRISI
Napsu makan menurun/ tidak (berapa kali sehari,porsi), suka makan makanan
tambahan/tidak (kue,buah-buahan), suka makan sayur/tidak,suka minum susu/tidak,
sering minum air putih/tidak.
D. ELIMINASI
15
BAB (berapa kali sehari, waktu) konsistensi feces, warna, bau (normal/tidak), BAK
(berapa kali sehari), Jenis urine, warna, bau (normal/tidak).
E. SEKSUALITAS
Status (menikah, lajang, janda), usia, sudah menaopause/belum, haid lancer (teratur)
/tidak, aktifitas seksual teratur/tidak, ada nyeri saat haid/tidak.
F. PSIKOSOSIAL
Hubungan dengan keluarga baik/tidak, suka berinteraksi dengan lingkungan
sekitar/tidak, sering ikut acara-acara di lingkungan tempat tinggal/tidak.
G. SPIRITUAL
Ketaatan dalam menjalankan ibadah berkurang/tetap, menjalankan shalat
terhambat/tidak, suka baca-baca buku keagamaan/tidak.
2. ROS (Review of System / sistem tubuh)
Pengkajian yang dilakukan mencakup seluruh sistem tubuh, yaitu : keadaan umum, tanda
vital, sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan,
sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal dan integumen, sistem reproduksi. Informasi
yang didapat membantu perawat untuk menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat
perhatian khusus.
16
sebagai petunjuk atau pedoman praktik pendokumentasian dalam memberikan
tindakan keperawatan.
17
1. Gunakan format yang sistematis untuk mencatat pengkajian yang meliputi : Riwayat
pasien msuk rumah sakit, Respon klien yang berhubungan dengan persepsi kesehatan
klien, Riwayat pengobatan, Data pasien rujukan, pulang dan keuangan.
2. Gunakan format yang telah tersusun untuk pencatatan pengkajian.
3. Kelompokkan data data berdasarkan model pendekatan yang digunakan.
4. Tulis data objektif tanpa bisa (tanpa mengartikan), menilai memasukkan pendapat
pribadi.
5. Sertakan pernyataan yang mendukung interpretasi data objektif.
6. Jelaskan observasi dan temuan secara sistematis, termasuk definisi karakteristiknya.
7. Ikuti aturan atau prosedur yang dipakai dan disepakati instansi.
8. Tuliskan secara jelas dan singkat.
A. DEMOGRAFI
1. Identitas Lain
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Perkawinan :
Alamat :
18
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
Alasan pasien masuk rumah sakit :
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Kronologis keluhan :
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Penyakit yang pernah diderita :
Kecelakaan/trauma :
Pernah dirawat di rumah sakit :
4. Riwayat Imunisasi :
Imunisasi yang pernah didapat :
5. Riwayat Alergi :
Faktor resiko (obat, makanan, dll) :
Reaksi terhadap tubuh :
Pengobatan/perawatan :
6. Pola hidup/kebiasaan :
a. Merokok :
Jenis (filter, dll) :
Frekuensi :
Jumlah :
Sejak kapan :
Alasan :
b. Minuman keras :
Jenis :
Frekuensi :
Jumlah :
Sejak kapan :
Alasan :
c. Ketergantungan obat :
Jenis :
Frekuensi :
19
Jumlah :
Sejak kapan :
Alasan :
7. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Mempunyai penyakit keturunan :
Mempunyai penyakit menular :
Perawatan/pengobatan :
8. Riwayat Psikologis :
Status emosional saat sakit :
Mekanisme koping yang :
efektif digunakan
Keyakinan harapan menjalani :
perawatan/pengobatan
Penolakan klien :
Kemampuan klien mendiskusikan :
masalah kesehatan
9. Riwayat Sosial :
Pola komunikasi verbal/ :
non verbal/kombinasi
Orang terdekat klien/ :
sumber pendukung utama
Interaksi dengan lingkungan :
(orang/tempat/waktu)
Hubungan dengan keluarga :
Penyakit/perawatan diRS yang :
mengancam pekerjaan klien
Kepatuhan terhadap terapi yang ada :
10. Spiritual :
Ibadah setelah sakit teratur/terganggu :
Ibadah lain yang digunakan :
Keyakinan yang bertentangan dgn :
20
perawatan/pengobatan
21
2. Nutrisi-Metabolik
Menggambarkan intake makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit, nafsu makan, pola
makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, mual / muntah,
kebutuhan julah zat gizi, masalah / penyembuhan kulit, akanan kesukaan.
Komponen :
a) Gambaran yang biasa dimakan (Pagi,siang,sore,snack)
b) Tipe dan intake cairan
c) Gambaran bagaimana nafsu makan, kesulitan dan keluhan yang mempengaruhi
makan dan nafsu makan
d) Penggunaan obat diet
e) Makanan Kesukaan, Pantangan,alergi
f) Penggunaan suplemen makanan
g) Gambaran BB, perubahan BB dalam 6-9 bln,
h) Perubahan pada kulit (lesi, kering, membengkak,gatal)
i) Proses penyembuhan luka (cepat-lambat)
j) Adakah faktor resiko terkait ulcer kulit (penurunan sirkulasi, defisit
sensori,penurunan mobilitas)
3. Eliminasi
4. Aktivitas-Latihan
Komponen :
a. Gambaran level aktivitas, kegiatan sehari-hari dan olahraga
b. Aktivitas saat senggang/waktu luang
c. Apakah mengalami kesulitan dalam bernafas, lemah, batuk, nyeri dada,palpitasi,nyeri
pada tungkai, gambarkan!
22
Gambaran dalam pemenuhan ADL
1) Level Fungsional (0-IV)
2) Kekuatan Otot (1-5)
5. Tidur-Istirahat
6. Kognitif-Persepsi
Komponen
a. Kemampuan menulis dan membaca
b. Kemampuan berbahasa
c. Kemampuan belajar
d. kesulitan dalam mendengar
e. Penggunaan alat bantu mendengar/melihat
f. Bagaimana visus
g. Adakah keluhan pusing bagaimana gambarannya
h. Apakah mengalami insensitivitas terhadap dingin, panas,nyeri
i. Apakah merasa nyeri
(Skala dan karaketeristik)
23
a. Bagaimana menggambarkan diri sendiri
b. Apakah ada kejadian yang akhirnya mengubah gambaran terhadap diri
c. Apa hal yang paling menjadi pikiran
d. Apakah sering merasa marah, cemas, depresi, takut, bagaimana gambarannya
8. Peran Hubungan
9. Seksualitas Reproduksi
24
11. Nilai Kepercayaan
Pengkajian
Identitas klien
Nama : Hj. H
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 85 tahun
Tanggal masuk : 20 September 2010
Diagnosa medis : Gagal ginjal kronik
Data subjektif:
- Klien mengatakan tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan
selama 3 hari
- Klien mengatakan tidak bisa buang air besar 2 hari lalu dan menggunakan
dulcolax sehingga BAB keluar
25
Data objektif:
- keadaan umum klien agak lemah
- tungkai bawah lemas
- tidak bertenaga
- kulit keriput tidak elastis
- edema pretibial
- tonus otot kurang
- selalu berbaring di tempat tidur
- aktivitas sehari-hari sering dibntu anak-anaknya
- terpasang kateter urine warna coklat seperti air teh
- TD 160/90 mmHg
- Nadi 82 x/menit
- Suhu badan 36,20oC
- Sclera tampak pucat
- Secret mata (+)
- Mulut / napas berbau amonia.
26
4. Makanan/cairan
Gejala : peingkatan berat badan (deidrasi) mual, muntah, anoreksia, nyeri uluhti
penggunaan diuretik
tanda : perubahan turgor kulit/kelembaban.
Edema (umum, bagian bawah)
5. Persepsi-sensori
Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur, Kram otot/kejang sindrom kaki Gelisah).
Tanda : gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak
seimbangan elektrolit/asam basa.
Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.
6. Nyeri dan keamanan
Gejala : nafas pendek
Tanda : takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk
produktif dengan spuum kental merah muda (edema paru)
7. keamanan
gejala : adanya reaksi transfusi
Tanda : demam, sepsis (dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kerin.
8. Penyuluhan /pembeajaran
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urinarius,
malignansi, riwayat terpapar toksin, (obat, racun lingkungan)
Obat befrotik penggunaan berulang. Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn B, anestetik
vasodilator, tes diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang terjadi bersamaan
tumor di saluran perkemihan, sepsis gram negatif, rauma/cedera kekerasan, perdarahan,
cedera listrik, autoimun DM, gagal jantung/hati.
4. DOENGOES (1993)
Mencakup: aktivitas / istirahat, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, makanan dan cairan,
hygiene, neurosensori, nyeri / ketidaknyamanan, pernafasan, keamanan, seksualitas, interaksi
sosial, penyuluhan / pembelajaran.
27
B. DOKUMENTASI KEPERAWATAN POLA GORDON
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan (Effendy,1995).
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan
dan kesehatan klien.
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari
informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi
klien.
Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
masalah klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initialassessment), selama
klien dirawat secara terus menerus (ongoing assessment), serta pengkajian ulang untuk
menambah / melengkapi data (re-assessment).
2. Karakteristik Data
a. Lengkap
Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi maslah keperawatan klien. Data yang
terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat.
Misalnya klien tidak mau makan kaji secara mendalam kenapa klien tidak mau makan
(tidak cocok makanannya, kondisi fisiknya menolak untuk makan/patologis, atau sebab
sebab yang lain)
28
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dan nyata
untuk membuktikan benar tidaknya apa yang telah didengar, dilihat, diamati, dan diukur
melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya meragukan.
Perawat tidak boleh langsung membuat kesimpulan tentang suatu kondisi klien. Misalnya,
klien tidak mau makan. Perawat tidak boleh langsung menuliskan : klien tidak mau makan
karena depresi berat. Diperlukan penyelidikan lanjutan untuk menetapkan kondisi klien.
Dokumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.
c. Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya memerlukan banyak sekali data yang harus
dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk mengidentifikasi.
4. Sumber Data
a. Sumber data Primer
Sumber data primer adalah data data yang dikumpulkan dari klien, yang dapat
memberikan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapinya.
b. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data data yang dikumpulkan dari orang terdekat klien
(keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan
klien.
c. Sumber data lainnya
Catatan klien (perawatan atau rekam medis klien) yang merupakan riwayat penyakit dan
perawatan klien di masa lalu.
29
5. Analisa Data
Analisa data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan
penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan
pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan
mengaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang
relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan
klien.
30
5. Masuk RS terakhiralasan
6. Riwayat penyakit sekarang
7. Riwayat pengobatan sebelumnya
b. Data Klinik
Usia
TB
BB
Temperature (suhu)
Nadi (kuat, lemah, teratur / tidak)
Tidur
Duduk
Berdiri
31
Auskultasi :
a) Lobus kanan atas :normalmenuruntidak adasuara tidak
normal.
b) Lobus kiri atas :normalmenuruntidak bisasuara tidak normal.
c) Lobus kiri bawah :normalmenuruntidak bisasuara tidak
normal.
d) Lobus kiri bawah :normalmenuruntidak bisasuara tidak
normal.
d. Pemeriksaan Integumen
Turgor : normal turgor jelek
Lecet : tdk ya (sebutkan)
Bengkak : tdk ya (sebutkan)
Bercak : tdk ya (sebutkan)
Oedema : tdk ya (sebutkan)
e. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :
Perkusi :
Palpasi :
Auskultasi : suara peristaltik usus : ada tdk ada.
f. Musculoskletal
ROM : enuh tdk (sebutkan)
Keseimbangan : stabil tidak stabil (sebutkan)
Menggenggam (kanan/kiri) : kuat lemah (kanan/kiri)
Kemampuan otot kaki : kuat lemah (kanan/kiri)
32
Alkohol : tgl terakhir jumlah jenis lama mengkonsumsi
Alergi (obat, makanan, lainnya) tdk ya reaksi.
4. Pola nutrisi
a. Diet khusus
b. Anjuran diet sebelumnya : ya tidak.
c. Nafsu makan : normal meningkat menurun.
Mual : muntah stomatitis.
d. BB naik turun 6 bulan terakhir : tidak ya kg.
e. Kesulitan menelan : tidak ya cairan makanan padat.
f. Riwayat masalah kulit / kesulitan penyembuhan : tidak ya.
5. Pola eliminasi
a. Kebiasaan BAB :kali/hari tgl terakhir BAB :normal konstipasi diare
inkontinen lainnya.
b. Kebiasaan BAK : normal frekuensi disuria nokturia tidak bisa
ditahan, hematuria, retensi.
c. Lakontinent : tidak ya .total siang malam kadang kadang
kesulitan menahan. Tidak sampai di toilet.
d. Penggunaan banatuan : tidk ya keteter.
33
d. Kemampuan interaksi : sesuai tidak sebutkan.
e. Pendengaran : normal terganggu (kanan/kiri) tuli (kanan/kiri) tinnitus
(kanan/kiri) alat bantu pendengaran.
f. Penglihatan : normal pakai kacamata, lensa kontak, .terganggu
(kanan/kiri).
Buta (kanan/kiri) lainnya (sebutkan).
g. Vertigo : tidak ya
h. Manajemen nyeri :
8. Pola koping
Masalah utama selama masuk RS (keuangan, perawatan diri, lainnya)
Kehilangan / perubahan yang terjadi sebelumnya : tdk ya.
Takut terhadap kekerasan : tdk ya siapa.
Pandangan terhadap masa depan : (pesimis / optimis).
34
a. Agama
b. Larangan agama : tidak ya.
c. Permintaan rohaniawan selama masuk RS : tidak ya.
V. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan lain
3. Rontgen
4. EKG
5. Pengobatan
A. Diagnosa Keperawatan
I. Pengelompokan Data
DS :
DO :
B. Rencana Pulang
1. Tunggal :sendirian dengan tidak diketahui.
2. Keinginan tinggal setelah pulang : di rumah tidak diketahui lainnya
(sebutkan).
3. Pelayanan kesehatan yang digunakan sebelumnya : homecare puskesmas
lainnya (sebutkan).
4. Kendaraan yang digunakan saat pulang : mobil ambulan bus taksi tidak
tahu.
5. Antisipasi terhadap keuangan setelah pulang ? tidak ya.
6. Antisipasi masalah perawatan diri ? tidak ya.
7. Bantuan yang diperlukan setelah pulang ? tidak ada ya (sebutkan)
INFORMASI UMUM
A. Identitas Klien.
Nama:....................................................
35
Usia:......................................................
Jenis kelamin:........................................
Agama :............................................
Suku bangsa:.........................................
Pendidikan:...........................................
Pekerjaan:..............................................
Alamat :.............................................
Waktu :..................................................
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala (subjektif)
Pekerjaan :.........................................................
Aktivitas/hobby :...............................................
Tidur: Jam:........................................................
Tidur Siang:.......................................................
Alat bantu:.........................................................
36
Insomnia:...........................................................
Lain-lain :..........................................................
Tanda (objektif)
Kardiovaskuler :................................................
Pernafasan :.......................................................
Pengkajian neuromuskuler:...............................
Postur:...............................................................
Tremor:..............................................................
Rentang gerak:..................................................
Kekuatan :.........................................................
Deformitas :......................................................
SIRKULASI
Gejala (subjektif)
Riwayat tentang :
Hipertensi :
Masalah Jantung :
37
Demam Rematik :
Flebitis :
Penyembuhan lambat :
Klaudikasi :
Ekstremitas :
Kesemutan :
Kebas :
Batuk/hemoptisis :
Tanda (objektif)
TD :
baring/duduk/berdiri :
Tekanan nadi :
Gap auskultatori :
Nadi (palpasi) :
Karotis :
Temporaslis :
Jugularis :
Radialis :
Femoralis :
Popliteal :
38
Postibial :
Dorsalis Pedis :
Jantung (palpasi) :
Getaran :
Dorongan :
Bunyi Jantung :
Frekuensi :
Irama :
Kualitas :
Friksi Gesek :
Murmur :
Bunyi Nafas :
Desiran Vascular :
Ekstremitas :
suhu :
Warna :
Pengisian kapiler :
Tanda Homans :
Varises :
Abnormalitas kuku :
Penyebaran/kualitas rambut :
Warna :
39
Membran mukosa :
Bibir :
Punggung kuku :
Konjungtiva :
Sklera :
Diaforesis :
INTEGRITAS EGO
Gejala (subjektif)
Faktor stress :
Masalah-masalah finansial :
Status hubungan :
Faktor-faktor budaya :
Agama :
Kegiatan keagamaan :
Gaya hidup :
Perubahan terakhir :
Perasaan-perasaan :
Ketidakberdayaan :
Keputusasaan :
Ketidakberdayaan :
40
Tanda (objektif)
Tenang :
Cemas :
Marah :
Menarik diri :
Takut :
Mudah tersinggung :
Tidak sabar :
Euforik :
ELIMINASI
Gejala (subjektif)
Pola BAB :
Penggunaan laxatif :
Karakter feses :
BAB terakhir :
Konstipasi :
Diare :
Pola BAB :
Inkontinensia/kapan :
41
Dorongan :
Frekuensi :
Retensi :
Karakter urine :
Penggunaan Diuretik :
Tanda (objektif)
Abdomen :
Nyeri tekan :
lunak/keras :
Massa :
Ukuran/lingkar abdomen :
Bising usus :
Haemorrhoid :
MAKANAN/CAIRAN
Gejala (subjektif) :
Makan terakhir/masukan :
42
Pola diet :
Mual/muntah :
Disembuhkan oleh :
Alergi/intoleransi makanan :
Masalah-masalah mengunyah/menelan :
Gigi :
Penggunaan Diuretik :
Tanda (objektif)
Tinggi badan :
Bentuk tubuh :
Turgor kulit :
Edema :
Umum :
Dependen :
Periorbital :
Asites :
43
Distensi vena jugularis :
Pembesaran tiroid :
Hernia/massa :
Halitosis :
Kondisi :
gigi/gusi :
Penampilan lidah :
Membran mukosa :
Bising usus :
Bunyi nafas :
HIGIENE
Gejala (subjektif)
Aktivitas sehari-hari :
Tergantung/mandiri :
Mobilitas :
Makan :
Higiene :
Berpakaian :
Toileting :
44
Bantuan diberikan oleh :
Tanda (objektif)
Penampilan umum :
Cara berpakaian :
Kebiasaan pribadi :
Bau badan :
Adanya kutu :
NEUROSENSORI
Gejala (subjektif)
Sakit kepala :
Lokasi nyeri :
Frekuensi :
Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi) :
Kejang :
Tipe :
Aura :
Frekuensi :
Status postikal :
Cara mengontrol :
45
Mata :
Kehilangan penglihatan :
Pemeriksaan terakhir :
Glaukoma :
Katarak :
Telinga :
Kehilangan pendengaran :
Pemeriksaan terakhir :
Epistaksis :
Indera penghidu :
Tanda (objektif)
Status mental :
Terorientasi/disorientasi :
Waktu :
Tempat :
Orang :
Kesadaran :
Mengantuk :
Letargi :
Stupor :
Koma :
Kooperatif :
Menyerang :
46
Delusi :
Halusinasi :
Afek (gambarkan) :
Memori :
Saat ini :
Yang lalu :
Kaca mata :
Kontan lensa :
Ukuran/reaksi pupil :
kanan/kiri :
Facial droop :
Menelan :
Genggaman tangan/lepas :
kanan/kiri :
Postur :
Paralisis :
NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala (subjektif)
Lokasi :
Kualitas :
47
Durasi :
Penjalaran :
Faktor-faktor pencetus :
Tanda (objektif)
Mengkerutkan muka :
Respon emosional :
Penyempitan fokus :
PERNAFASAN
Gejala (subjektif)
Riwayat bronkhitis :
Asthma :
Tuberkulosa :
Emfisema :
Pneumonia kambuhan :
Perokok :
Pak/hari :
48
Oksigen :
Gejala (objektif)
Pernafasan :
Frekuensi :
Kedalaman :
Simetris :
Fremitus :
Bunyi nafas :
Egofoni :
Sianosis :
Jari tubuh :
Karakteristik sputum :
Fungsi mental/gelisah :
KEAMANAN
Gejala (subjektif)
Alergi/sensivitas :
Reaksi :
Penyebab :
49
Perilaku resiko tinggi :
Periksaan :
Transfusi darah/jumlah :
Kapan :
Gambaran reaksi :
Fraktur/dislokasi :
Masalah punggung :
Pembesaran nodus :
Protese :
Alat ambulatori :
Tanda (objektif)
Suhu tubuh :
Diaforesis :
Integritas kulit :
Laserasi :
Ulserasi :
Ekimosis :
Lepuh :
50
Luka bakar (derajat/persen) :
Drainase :
Muka Belakang :
Kekuatan umum :
Tonus otot :
Cara berjalan :
ROM :
Parestesia/paralisis :
Penggunaan kondom :
Masalah-masalah/kesulitan seksual :
Wanita
Gejala (subjektif)
Usia menarke :
Lamanya siklus :
Durasi :
Menopause :
51
Rabas vaginal :
Tanda (objektif)
Pemeriksaan payudara :
Kutil genital/lesi :
Pria
Gejala (subjektif)
Rabas penis :
Gangguan prostat :
Sirkumsisi :
Vasektomi :
Payudara/Testis :
Tanda (objektif)
Pemeriksaan :
Payudara/penis/testis :
Kutil genital/lesi :
INTERAKSI SOSIAL
Gejala (subjektif)
52
Status perkawinan :
Lama :
Hidup dengan :
masalah-masalah/stress :
Keluarga besar :
Perubahan bicara :
Adanya Laringektomi :
Tanda (objektif)
Bicara :
Jelas :
Tidak jelas :
Afasia :
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
53
Gejala (subjektif)
Melek huruf :
Tingkat pendidikan :
Keterbatasan kognitif :
Orientasi spesifik terhadap perawatan kesehatan (seperti dampak dari agama/kultural yang
dianut) :
Diabetes :
Tuberkulosis :
Penyakit jantung :
Stroke :
TD Tinggi :
Epilepsi :
Penyakit ginjal :
Kanker :
Penyakit jiwa :
Lain-lain :
54
Obat-obat tanpa resep :
Obat-obat bebas :
Obat-obat jalanan :
Tembakau :
Perokok tembakau :
Keuangan :
Penyiapan makanan :
55
Berbelanja :
Transportasi :
Ambulasi :
Obat/terapi IV :
Pengobatan :
Perawatan luka :
Peralatan :
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
56
Teknik pengumpulan data yaitu :
1. Wawancara
2. Pengamatan / observasi
3. Pemeriksaan fisik
Pengkajian melibatkan beberapa langkah, dengan tujuan untuk mendiagnosis dan
memperioritaskan diagnosis, yang kemudian menjadi dasar untuk perawatan
keperawatan.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat harus mampu melakukan pengkajian yang tepat karena
pengkajian merupakan awal dari proses keperawatan. Dengan dibuatnya makalah ini
diharapkan pembaca dapat memahami cara untuk melakukan pengkajian sehingga
mampu menghasilkan proses keperawatan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik.
yogyakarta: Buku kedokteran EGC.
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=406&q=pengkajain+keperawatan
&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=d3b3af5896ffdfd6
57
58