Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
2 Pemeriksaan fisik:
DS: - Pasien mengeluh kelumpuhan (tidak mampu menggerakkan) sisi bagian tubuh
sebelah kiri khususnya ekstremitas atas dan bawah.
- Pasien mengatakan tidak dapat menoleh badannya ke sebelah kiri dan semua
aktivitasnya harus dibantu oleh keluarga.
DO: - Pasien tidak dapat berjalan, pasien tidak dapat menggerakkan ekstremitas
superior sinistra dan ekstremitas inferior sinistra hanya berbaring tempat tidur
dan jika duduk dibantu oleh keluarganya dengan kekuatan otot derajat 1 (tidak
ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat), dantingkat mobilitas 3
(memerlukan bantuan, pengawas orang lain, dan peralatan)
- Hasil pengukuran tandatanda vital:
TD=150/80 mmHg, HR = 78 kali/menit, RR = 23 kali/menit, Temp =
36,5C.
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1: Hambatan mobilitas fisik
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan jangka pendek: Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan mengajarkan
latihan rentang gerak (ROM pasif) diharapkan klien tingkat mobilitas dan kekuatan
otot meningkat.
Tujuan jangka panjang: Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien
mampu melakukan mobilitas fisik, baik ditempat tidur, dengan kemampuannya secara
mandiri (ROM aktif) setiap hari.
Kriteria hasil:
- Pasien dapat melakukan latihan rentang gerak pada sendi/ ektremitas yang lumpuh
secara mandiri.
- Bergerak sendiri di tempat tidur atau memerlukan bantuan minimal pada tingkat
yang realistis.
- Menunjukkan peningkatan mobilitas fisik.
2.3.2 Intervensi Keperawatan dan Rasional
2.3.2.1 Kaji tingkat mobilisasi pasien dengan (tingkatan 0-4) secara berkala.
R: Menunjukkan perubahan tingkatan mobilitas pasien setiap hari
2.3.2.2 Kaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi dengan
menggunakan (skala kekuatan otot 0-5) secara teratur.
R: Menentukan perkembangan peningkatan kekuatan otot/mobilitas sendi
pasien sebelum dan sesudah dilakukan latihan rentang gerak (ROM).
2.3.2.3 Monitor tanda-tanda vital.
R: Kelumpuhan otot mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitas.
2.3.2.4 Ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring), dan
sebagainya jika bisa lebih sering jika diletakkan dalam posisi bagian yang
terganggu
R: Menurunkan resiko terjadinya trauma/iskemia jaringan.
2.3.2.5 Instruksi/bantu pasien melakukan latihan ROM pasif/aktif secara
konsisten.
R: Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu
mencegah kontraktur dan meningkatkan pemulihan fungsi kekuatan otot
dan sendi.
2.3.2.6 Instruksikan pasien pada aktivitas sesuai dengan kemampuannya.
R: Meningkatkan kemampuan aktivitas mandiri pasien, harga diri, dan
peran diri pasien sehari-hari
2.3.2.7 Kolaborasi dengan ahli terapi fisik
R: Mendukung peningkatan kekuatan otot dan fungsi ekstremitas
fungsional dan mencegah kontraktur
2.3.2.8 Ajarkan keluarga dalam melakukan latihan rentang gerak
mobilisasi (ROM) sesuai dengan jadwal pengobatan dan perawatan pada
pasien. diri untuk menikmati pengobatan dan perawatan diberikan.
R: Peran keluarga sangat menbantu peningkatan kesehatan pasien dalam
mobilisasi fisik di rumah sakit dan atau dirumah.