malformasi
3) Angiografi serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti sumber
ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada
penderita stroke.
B. Pemeriksaan Laboratorium
1) Fungsi lumbal
Menunjukkan adanya tekanana normal dan biasanya ada trombosis, emboli
serebral dan TIA tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada
inrakranial.
2) Pemeriksaan darah rutin
6/1/4/8/1/14/0
1. Penatalaksanaan Medik
Penatalalaksanaan medik yang dapat dilakukan pada pasien dengan stroke antara
lain :
a. Tirah baring total pada fase akut (bedrest)
b. Pengaturan nutrisi dan cairan melalui infuse
c. Diet, puasa jika refleks menelan mengalami gangguan, rendah sodium atau
lemak
d. Mempertahankan kelancaran jalan nafas dan pemberian oksigen
e. Buat rekaman EKG dan lakukan foto rontgen otak
f. Observasi TTV dan tingkat kesadaran
g. Selang masogatrik (NGT)
h. Pemberian obat-obatan
i. Antipiretik : asam afenamat
j. Foto thorax
k. CT Scan kepala
Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian primer
1) Air way look, listen, feel
2) Breathing look, listen, feel
3) Circulation tanda-tanda vital, perfusi perifer
4) Disability tingkat kesadaran, GCS
5) Exprescuse luka, trauma, fraktur
b. Pengkajian sekunder
1) Keadaan umum
2) Riwayat penyakit
3) Pemeriksaan fisik head to toe
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Adapun hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan sistem neurologi
Aktivitas / Istirahat
ditandai dengan :
a. Gangguan penglihatan
b. Gangguan tingkat kesadaran
Sirkulasi
Tanda :
Integritasf EKG
Gejala :
Tanda :
- Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan gembira
- Kesulitan untuk mengekspresikan diri
Eliminasi :
Tanda :
resiko)
Neurosensori
Gejala :
- Sinkope / pusing
- Sakit kepala : akan sangat berat dengan adanya perdarahan intracerbral
- Gangguan rasa pengecapan dan penciuman
- Kelemahan/kesemutan
- Penglihatan menurun seperti : buta total, kehilangan daya lihat sebagian
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Sentuhan : hilangnya rangsang sensorik kontralateral (pada sisi tubuh yang
Tanda :
Nyeri /ketidaknyamanan
Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot fasia
Pernafasan :
Tanda :
Keamanan
Tanda : adanya motorik/ sensorik : masalah dengan penglihatan
Interaksi sosial
ANALISA DATA
Diagnosa Keperawatan :
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan fisik
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromoskuler
INTERVENSI KEPERAWATAN
Identitas Klien
Nama : Ny.M
Umur : 60 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status kawan : Kawin
Alamat : Jl.Yos Sudarso No.50 Kel. Sei Buah Kec. Komplek
Pelabuhan
Diagnosa medik : CVD
Penanggung Jawab
Nama : Tn.N
Umur : 63 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Kawin
Hubungan dengan klien : Suami klien
Pengkajian
Keluhan Utama :
Keluarga klien mengatakan klien dibawa ke Rs tanggal 15 Juli 2013 jam 05.40
dikarenakan pingsan di kamar mandi. Setelah bangun dari pingsan klien sulit
menggerakkan tubuh sebelah badan, bicara pelan, dan sulit berkomunikasi.
Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan Umum :
(vital sign RR : 32 x/m, oksigen 3 liter/menit, TD : 180/90 mmHg)
- Kesadaran :
Umumnya mengalami penurunan kesadaran
- Suara bicara
Kadang mengalami gangguan yaitu bicaranya sulit dimengerti / pelo, kadang-
kadang tidak bisa bicara.
b. Pemeriksaan Intergumen
- Kulit :
Jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan
maka turgor kulit akan jelek (tidak elastis) selain itu juga perlu dikaji tanda-
tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena pada klien
stroke seperti stroke hemorogik harus bedrest 2-3 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
- CT Scan : didapatkan hiperdens fokal. Kadang-kadang masuk ventrikel atau
menyebar kepermukaan otak.
- MRI : untuk menunjukkan area yang mengalami stroke
- Angiografi serebral : untuk mencari pendarahan
- Pemeriksaan foto thorax : dapat memperlihatkan keadaan jantung, apakah
terdapat pembesaran ventrikel kiri yang merupakanj salah satu tanda
hipertensi kronis pada penderita stroke.
2. Pemeriksaan laboratorium
- Fungsi lumbal : pemeriksaan yang biasanya dijumpai pada pendarahan,
sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal
(cantokhrom) sewaktu hari-hari pertama.
- Pemeriksaan darah rutin
- Pemeriksaan kimia darah : pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. Gula
darah dapat mencapai 250 mg dalam serum dan kemudian berangsur-angsur
turun kembali
- Pemeriksaan darah lengkap : untuk mencari kelainan pada darah.
AKTIVITAS SEHARI-HARI
IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Ny.M Dx Medis : CVD
Jenis Kelamin : Perempuan No.Med Record : 100125
No.Kamar Bed : HCU Hari/tanggal : 16 Juli 2013
EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI STROKE
DI SUSUSN OLEH :
NAMA : OCTA VIANA SARI
NIM : A.11.11.027
TINGKAT III.A AKPER
DOSEN PEMBIMBING