Anda di halaman 1dari 8

Laporan Arus Kas PT.

Holcim Indonesia Tbk

Laporan Arus Kas PT. Semen Indonesia Tbk

1
2
Metode Cross Section Analisis Arus Kas

3
Hasil Analisis Arus Kas
PT. Holcim Indonesia Tbk.
Dalam ribuan rupiah (000)

Aktivitas Operasi
Pada pos penerimaan kas dari pelanggan pada tahun 2012 PT. Holcim
Indonesia sebesar Rp. 9.684.125, Rp. 10.426.997 pada tahun 2013 dan Rp.
11.406.042 pada tahun 2014. Dalam keadaaan ini, pada pos penerimaan
pelanggan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun sehingga aliran kas masuk
lebih baik dan baus.
Pada pos pembayaran kepada pemasok, aliran kas masuk di atas
digunakan untuk pembayaran pemasok sebesar Rp. 7.192.169 pada tahun 2012,
Rp. 7.571.028 pada tahun 2013 dan Rp. 9.050.012 pada tahun 2014. Sehingga
dari tahun ke tahun pun juga naik dan mengurangi kas masuk dari operasi.
Pengaruhnya, sisa kas dari kegiatan operasi pada PT. Holcim Indonesia
mengalami fluktuasi dari tahun 2012 Rp. 2.491.956, tahun 2013 sebesar
2.855.969 dan Rp. 2.356.030 pada tahun 2014. Sedangkan penerimaan bunga
pada tahun 2012 Rp. 16.247 mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi
9.194 dan Rp. 6.217 pada tahun 2014. Pada pos penerimaan bunga ini, sifatnya
menambah aliran kas masuk dari aktivitas operasi.
Untuk pos beban keuangan dan beban pajak, dari tahun ke
tahunmengalami penurunan sebesar Rp. 156.767 pada tahun 2012, Rp. 90.413
pada tahun 2013 dan Rp. 147.238 pada tahun 2014 untuk pos beban keuangan.
Sedangkan beban pajak pada tahun 2012 sebesar Rp. 595.674, Rp. 483.644 dan
Rp. 482.679 berturut-turut tahun 2013 dan 2014. Dengan adanya penurunan tsb,
memperbaiki aliran kas masuk dari kegiatan operasi.
Sehingga arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2012 adalah sebesar
Rp. 1.692.112, pada tahun 2013 Rp. 2.262.247 dan Rp. 1.709.430 pada tahun
2014. Dari tahun 2012 ke 2013 adanya kinerja yang baik dari aktivitas operasi,
namun pada tahun 2014 mengalami penurunan atas aktivitas operasi PT. Holcim
Indonesia Tbk.

Aktivitas Investasi
Pada aktivitas investasi, hanya pos penjualan asset tetap yang bersifat
menambah aliran kas masuk. Sedangkan secara keseluruhan, aliran kas keluar
jauh lebih banyak pada aktivitas investasi yang digunakan untuk pembelian

4
asset tetap. Nilai asset tetap dari tahun 2012 sebesar Rp. 1.804.146, Rp.
3.078.769 pada tahun 2013 dan Rp. 2.838.343 pada tahun 2014. Sehingga kas
keluar dari aktivitas investasi sebesar Rp. 1.941.821, pada tahun 2013 sebesar
Rp. 3.077.287 dan Rp. 2.837.693 pada tahun 2014.

Aktivitas Pendanaan
Pada pos pinjaman bank jangka pendek mengalami peningkatan dari
tahunke tahun, sebesar Rp. 458.709, Rp. 1.118.810 pada tahun 2013 dan Rp.
2.447.468 pada tahun 2014. Sedanngkan pada pos pinjaman jangka panjang, Rp.
798.693 pada tahun 2012, pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.645.628 dan Rp.
2.761.050 pada tahun 2014. Hal tersebut sama mengingat adanya kenaikan
pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang pada aktivitas pendanaan PT.
Holcim Indonesia Tbk.
Selain itu, adanya aktivitas kas keluar dari pembayaran pinjaman jangka
pendek dan jangka panjang, pembayaran deviden dan pembayaran utang
pembiayaan sehingga jika dikalkulasi secara utuh terdapat penurunan kas
sebesar Rp. 577.177 pada tahun 2012, Rp. 195.811 pada tahun 2013 dan Rp.
163.073 ada tahun 2014. Hal tersebut mengindikasikan penurunan, namun
dipandang baik dari sudut pandang analis. Sehingga kas bersih akhir setelah
ditambah kas awal adalah sebesar Rp. 555.785, Rp. 375.565 pada tahun 2012
dan Rp. 214.570 pada tahun 2014. Mengalami penurunan aliran kas masuk,
dikarenakan kas awal dari tahun 2012 sampai 2014 juga mengalami penurunan.
Sehingga kinerja PT. Holcim Indonesia Tbk perlu ditingkatkan dalam
menyeimbangkan adanya aliran kas masuk dank as keluar pada setiap aktivitas
operasi, pendanaan dan investasi.

5
Analisis Arus kas
PT. Semen Indonesia Tbk

Analasis Operasi
Pada pos penerimaan kas dari pelangan, PT. Semen Indonesia pada tahun
2012 sebesar Rp. 18.951.328.951, sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp.
24.123.242.829 dan tahun 2014 adalah sebesar ( - ) Dalam pos ini, terjadi
kenaikan penerimaan dari pelanggan di tiap tahunnya yang menandakan aliran
kas masuk naik dari itu artinya baik.
Sedangkan pada pos pembayaran kepada pemasok, tahun 2012 sebesar
Rp. 10.332.420.592 dan naik menjadi Rp. 14.170.478.186 pada tahun 2013,
sedangkan pada tahun 2014 n/a di calk PT. Semen Indonesia tbk. Hal tersebut
berdampak pada naiknya kas keluar sehingga mengurangi aliran kas masuk
pada pos penerimaan dari pelanggan.
Pada pos pembayaran kepada karyawan, tahun 2012 sebesar Rp.
1.830.393.745 dan tahun 2013 sebesar Rp. 2.152.092.057, hal tersebut naik dan
bersifat mengurangi kas masuk. Sama halnya seperti pada pos pembayaran
kepada pemasok.
Pos penerimaan bunga dan penerimaan neto lainnya bersifat menambah
aliran kas masuk, pada tahun 2012 masing-masing sebesar Rp. 182.768.691 dan
Rp. 51.615.793, tahun 2013 sebesar Rp. 163.030.492 dan Rp. 13.263.445. untuk
pos lainnya pada aktivitas operasi bersifat mengurangi aliran kas masuk, atau
dengan kata lain secara keseluruhan banyak aliran kas keluar dari aktivitas
operasi sehingga menyebabkan total kas dari aktivitas operasi naik tiap
tahunnya sebesar Rp. 5.591.864.816 pada tahun 2012, Rp. 6.047.147.495 dan
Rp. 6.721.170.878 pada tahun 2014.

Aktivitas Investasi

6
Adanya aktivitas investasi, baik aliran kas masuk dan aliran kas keluar
membuat investor mampu memahami kemampuan perusahaan dalam
manajemen kas. Pada pos pertama, PT. Semen Indonesia membeli asset tetap
sebesar Rp. 3.362.686.906 pada tahun 2012, angka tersebut turun menjadi Rp.
2.548.758.346 dan naik sedikit pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.581.061.518.
kemudian pada pos penjualan asset tetap, aliran kas masuk dari PT. Semen
Indonesia pada tahun 2012 sebesar Rp. 30.271.818 dan RP. 4.595.550 pada
tahun 2013, renang periode tersebut terjadi penurunan yang sangat besar atas
aliran kas masuk pada pos penjualan asset tetap. Sedangkan pada tahun 2014
penjualan asset tetap menyebabkan adanya aliran kasmasuk sebesar Rp.
22.758.761.
Pos pencairan investasi jangka pendek dan pendapatan deviden neto yang
bersifat menambah pada aliran kas masuk aktivitas investasi ini. Dari tahun
2012, nilai investasi jangka pendek yang dicairkan adalah sebesar Rp.
15.435.302, sedangkan tahun 2013 Rp. 124.462.998 dan Rp. 15.000.000 pada
tahun 2014. Aliran kas masuk dari deviden neto pada tahun 2012 sebesar Rp.
7.196.225, pada tahun 2013 Rp. 11.249.448 dan Rp. 12.476.204. Sehingga
realisasi kas akhir yang digunakan dalam aktivitas investasi pada tahun 2012
adalah sebesar Rp. 4.774.273.945, Rp. 2.675.188.649 dan Rp. 2.881.221.811
pada tahun 2014, dari period eke periode mengalami fluktuasi.

Aktivitas Pendanaan
Pada pos pinjaman, pembayaran kembali pinjaman tahun 2012 sebesar
Rp. 89.080.652, tahun 2013 sebesar Rp. 1.096.799.383 dan Rp. 2.083.890.331
pada tahun 2014 yang selalu mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan
besarnya aliran kas keluar dari po pinjaman aktivitas pendanaan. Sedangkan
pada aliran kas masuk, tahun 2012 tercatat sebesar Rp. 920.091.231, tahun
2013 Rp. 1.021.546.366 dan Rp. 1.583.700.849 pada tahun 2014.
Alhasil, nilai kas keluar dari aktivitas pendanaan tahun 2012 sebesar Rp.
1.171.111.599, pada tahun 2013 sebesar Rp. 2.323.590.671dan Rp.
2.984.492.387 pada tahun 2014 mengalami kenaikan sehingga akibatnya dari
kas setara kas dank as awal tahun terealisasi arus kas periode berjalan sebesar
Rp. 3.022.124.696 tahun 2012, Rp. 4.070.492.871 pada tahun 2013 dan Rp.
4.925.949.551 tahun 2014.

Kesimpulan

7
Dari analisis tersebut, penulis simpulkan bahwa kinerja PT. Semen
Indonesia dalam hal manajemen kas lebih baik dari PT. Holcim Indonesia Tbk. Hal
tersebut terlihat dari pos-pos yang ada di tiap aktivitas, sehingga representasi
nilai akhir kas periode berjalan yang menggambarkan aliran kas perusahaan.
Analisis ini semata-mata dapat dimanfaatkan oleh investor apabila investor
tertarik untuk mengkaji manajemen kas perusahaan, aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan dari aliran kas masuk dan kas keluar perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai