Anda di halaman 1dari 4

RENCANA USAHA PT.

INDONESIA PROJECT LOGISTICS


CABANG BEKASI

LATAR BELAKANG
Peluang bisnis logistik di Indonesia masih terbuka lebar. Ini sejalan dengan
semakin banyaknya perusahaan baik bertaraf nasional maupun multinasional
yang memakai jasa pihak ketiga untuk menangani aktivitas logistiknya. Dengan
demikian, perusahaan itu bisa lebih fokus pada bisnis intinya. Pertimbangan
efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi menjadi alasan utama perusahaan
untuk memanfaatkan jasa perusahaan logistik.
Kondisi ekonomi saat ini yang menunjukkan aktivitas ekonomi yang cukup
menjanjikan khususnya di bidang industri manufaktur, consumer goods, proyek
pengiriman material pembangunan infrastruktur, pengiriman curah, dan proyek
pembangkit listrik. Selama ini peluang ini kurang dimanfaatkan karena masih
tingginya permintaan jasa di bidang minyak dan gas bumi.
Konsultan riset logistik internasional, Transportation and Logistics Frost &
Sullivan Asia Pacific menyebutkan bahwa pengguna terbesar layanan ekspedisi
adalah industri tekstil 37%, industri manufaktur yang memproduksi produk
konsumsi 21%, otomotif 17%, migas 10%, dan sisanya di sektor lainnya.
PT. Indonesia Project Logistics selama ini hanya mengerjakan dan
mengkhususkan pekerjaan dibidang proyek migas, dan oleh karena itu perlu ada
yang mengerjakan kebutuhan logistic dan transportasi selain dibidang migas.
Dengan latar belakang dan kondisi yang ada pada saat ini maka perlu
diupayakan terobosan baru untuk pengembangan usaha, diantaranya adalah
pembukaan cabang baru yang khusus untuk menangani pekerjaan-pekerjaan ini
dengan tidak merubah apa yang sudah ada pada PT. Indonesia Project Logistics
sebagai penyedia jasa transportasi barang-barang berat (over-dimensional &
over weight) sejak 2005.

STRATEGI USAHA
Sebuah perusahaan besar biasanya mempunyai kekuatan khusus, seperti
teknologi, pengetahuan, atau peralatan tertentu. Berdasarkan kekuatan
kekuatan ini maka jasa baru harus dikembangkan guna mempertahankan atau
memperoleh pangsa pasar.
Untuk itu pasar-pasar yang tepat juga perlu dikenali, besarnya diestimasi, begitu
juga dengan pesaing yang sudah ada atau pesaing yang memiliki potensi untuk
berkembang dikenali. Setelah pasar berikut perkembangannya di masa depan
diproyeksikan; perkembangan jasa baru perlu dikenali namun tidak
mengesampingkan jasa lama yang masih dan dapat bertahan hingga sampai
saat ini.
Adapun kebutuhan, ditetapkan menurut fungsi, unjuk kerja, batasan waktu,
biaya, dan kriteria-kriteria lain. Spesifikasi yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan konsumen menyebabkan biaya tinggi dan daya saing berkurang. Jadi,
tidak hanya unjuk kerja maksimal yang dibutuhkan, namun juga lamanya jasa
yang panjang. Karena itulah unjuk kerja harus dioptimalkan, yang mana
umumnya diketahui bahwa jasa yang memenuhi persyaratan minimum dapat
ditawarkan dengan biaya minimum.
Selain itu, unjuk kerja dengan meningkatkan biaya tertentu menyebabkan harga
penjualan secara substansial akan meningkat. Begitu juga dengan peningkatan-
peningkatan selanjutnya akan membawa pada biaya keseluruhan yang jauh lebih
tinggi dengan daya tarik konsumen yang meningkat secara profit, sehingga
harga penjualan tidak dapat ditingkatkan secara proporsional. Akibatnya, selalu
ada poin di luar unjuk kerja yang tidak dapat ditingkatkan secara ekonomis.
Guna memastikan bahwa jasa tersebut mampu menghadapi persaingan, maka
dilakukan banding (benchmarking) dengan perusahaan lain yang lebih baik di
bidang itu seperti para pesaing yang masih eksis hingga saat ini. Kadang-kadang
suatu jasa yang sudah ada, dimana gambar-gambar dan spesifikasi tidak
tersedia, akan ditawarkan ulang lewat engineering yang diharapkan dengan
strategi tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi jasa-jasa kompetitor
lainnya.

RENCANA USAHA
Dua faktor pendorong pertumbuhan logistic di Indonesia adalah perkembangan
ekonomi Indonesia itu sendiri dan terus meningkatnya perdagangan domestik
plus luar negeri. Yang kedua adalah maraknya perusahaan yang melempar
aktivitas logistiknya ke pihak ketiga atau alih daya (third party logistics atau
3PL). Adapun fokus rencana usaha adalah:

Pelayanan Transportasi Darat, Laut dan Udara


Jasa Handling Customs Clearance
Penyediaan Sarana Transportasi untuk proyek infrastruktur, baik
pembangunan sipil maupun struktur.
Jasa Handling Ekspor dan Impor
Sewa Kapal dan Sewa Ruang Kapal (Freight Charter dan Time Charter)
Pengantaran dan Pemasangan (Delivery & Installasi)

Jika ada peluang lain yang masih berhubungan dengan rencana usaha diatas
masih akan dipertimbangkan untuk dapat dikembangankan guna menghasilkan
laba bagi perusahaan.

LOKASI USAHA
Lokasi usaha akan dipusatkan di:
PT. INDONESIA PROJECT LOGISTICS CABANG BEKASI
Jalan Mawar II Blok M6 No. 4 Bekasi Timur Kota
17115 Jawa Barat
Telephone: (021) 8210528, 82437884
Facsimile: (021) 81437884
STRUKTUR ORGANISASI

PEMODALAN USAHA
Pemodalan didapatkan dari berbagai pihak yang sudah dan mau bekerjasama
sebagai mitra di PT. Indonesia Project Logistics diantaranya:
R. Pujiadi Santoso (Keluarga) = IDR 500.000.000,-
Setoran Pemegang Saham = IDR 100.000.000,-
Investor dari Rekan Kerja = IDR 1M s/d 3M
Penyertaan Modal dari Pusat =

RENCANA PEMBAGIAN HASIL USAHA


Adapun rencana pembahaian hasil usaha yang masih belum dimusyawarahkan
adalah sebagai berikut:
Setoran sebagai Manajemen Fee ke PT. Indonesia Project Logistics Pusat
Laba Rugi dari Sales Lead atau Sales Nominasi yang diberikan
Laba Rugi dari Nilai Project yang dikerjakan bersama

PENYELENGGARAAN USAHA
Sesuai dengan Peraturan dan Undang Undang pemerintah Republik
Indonesia
Sesuai dengan Hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia
Sesuai dengan Kesepakatan dan Kontrak yang ditanda-tangani bersama

PELAPORAN USAHA
Pelaporan Pajak dan Transaksi per Bulan
Pelaporan Usaha sesuai dengan Meeting Evaluasi (jika ada)
Pelaporan Rekapitulasi Penjualan per Semester
Pelaporan Rekapitulasi Penjualan Tahunan
Laporan Keuangan per 3 bulan
Laporan Kinerja Perusahaan per Semester
Laporan Kinerja Perusahaan Tahunan

Anda mungkin juga menyukai