Untuk Kota Palopo sendiri, program NUSP-2 yang dilaksanakan pada tahun 2016
lalu, dilaporkan telah rampung 100%, yang menelan anggaran sebesar Rp22 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) NUSP-2, Dra Hj Nurseha, M.Si menyebutkan untuk
Kota Palopo terdapat dua pola kegiatan yang dilaksanakan untuk program NUSP-2
ini, yakni pola kontraktual untuk skala kawasan dan pola pemberdayaan untuk skala
lingkungan.
Khusus Pontap, Penggoli, dan PonjalaE dapat dua pola yakni pola kontraktual untuk
skala kawasan dan pola pemberdayaan untuk skala lingkungan. Jadi selain skala
lingkungan Rp1 miliar, juga dapat skala kawasan Rp4 Miliar, sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Palopo Antonius Dengen mengatakan, setelah
program NUSP-2 ini, pihaknya akan terus menindaklanjuti untuk melanjutkan
pembangunan di tahun 2017.
Di tahun 2017 ini, kita akan membangun septic tank untuk 2.000 KK. Selain itu,
kita juga akan menuntaskan pembangunan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU),
kata Antonius.
Kotaku merupakan platform kolaborasi pelaku, mulai dari pemerintah pusat, daerah,
masyarakat, pemangku kepentingan, swasta, perencanaan, pendanaan, program,
pelaksanaan dan pemeliharaan dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak
huni, produktif, dan berkelanjutan.