LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN KEDISIPLINAN
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
kehidupan, baik agama, budaya, pergaulan, sekolah, dan lainlain. Dengan kata
tetapi juga tidak dikurangi dari keadaan yang sebenarnya. Diam tepat pada
disiplin dapat dilakukan untuk setiap perilaku, seperti disiplin dalam belajar,
1 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1997, hal.
254.
11
12
dilakukan dengan rasa senang hati, bukan karena dipaksa atau terpaksa.
penting dalam agama islam yang menduduki peringkat kedua setelah syahadat
tanda orang munafik adalah malas atau lalai ketika melaksanakan sholat
bahkan dalam sebuah hadist disebutkan bahwa orang yang tidak sholat isya
13
orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah mencapai usia
baligh, oleh karena itu melaksanakan shalat hukumnya adalah fardhu, jadi
melalaikan pelaksanaan shalat maka mereka akan celaka kelak di hari kiamat.
Shalat adalah ibadah yang berisi ucapan-ucapan (bacaan-bacaan) dan
khusyuk kepada Tuhan, meminta rahmat Tuhan. Allah berfirman dalam surah
2 Hendra Setiawan, Cara Nabi Menghadapi Kesulitan Hidup, Bandung : Jabal, 2009, hal.
96-97
4 Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedia Islam Kaffah,
Surabaya, Pustaka Yassir, hal. 556
14
Artinya : dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
ucapan dan perbuatan yang bersifat khusus yang dimulai dengan takbir dan
adalah Ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi syarat yang
ditentukan.6
Jadi dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan salah satu
ibadah yang harus dikerjakan oleh hamba yang beriman dalam situasi
menghadapkan wajah dan sukmanya kepada Dzat Yang Maha Suci. Maka
bilamana shalat itu dilakukan secara tekun dan kontinyu, menjadi alat
dengan kesadaran lima kali sehari semalam dengan cara sederhana dan
khidmat menghasilkan efek normal dan praktis yang sangat penting didalam
6 Sulaiman Rosyid, Fiqh Islam, Bandung, Sinar Baru Al-Censindo Cet 27, 1994, Hal.53
15
Yang berbunyi :
mewajibkan kita mengerjakan shalat sebanyak lima kali dalam sehari. Shalat
jamaah adalah suatu ikatan pertalian yang terdiri dari imam dan mamum
ini. Jadi umat sebelum nabi Muhammad tidak disyariatkan adanya jamaah.
Menurut Muhammad bin Qosim dan Imam Rafii dalam kitab Fathul
dan tujuan agar dalam pelaksanaannya dilaksanakan dengan hati yang ikhlas.
Adapun dasar dan tujuan dari sholat wajib adalah sebagai berikut :
1. Dasar Hukum
Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan sebagai manifestasi
7 Imam Ahmad bin Hanbal, Betulkan Sholatmu, Jakarta, Bulan Bintang, 2002, hal. 16
8 Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Sifat Sholat Nabi
SAW dan Dzikir-Dzikir Pilihan, Jakarta, Al Kautsar, 2005, hal. 13
16
Baihaqi)10
2. Tujuan Sholat Wajib
a. Untuk mengingat Allah SWT
Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan kepada manusia agar ia
bersabda, shalat lima kali sehari dan shatat Jumat ke Jumat merupakan
15 Drs. Moh. Rifai, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang : PT. Karya Toha
Putra, 2012, hal. 33
akhirat Termasuk orang-orang yang rugi. (QS Ali Imraan ayat 85)17
2. Berakal
Berakal18 adalah lawannya orang gila. Orang gila terangkat darinya
Rasulullah,
darinya (tidak diberi beban syariat) yaitu; orang yang tidur sampai dia
terjaga, anak kecil sampai dia baligh dan orang yang gila sampai dia
membedakan antara antara mana baik dan mana yang buruk, masa ini
dimulai dari umur kisaran tujuh tahun. Jika anak sudah memiliki umur
9. Niat
23 Drs. A. Munir, Drs. Sudarsono, S.H. Msi, Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2001, hal.63
24 Team MTT PDm Klaten, Fiqhut Tarjih, Kitab Thaharah dan Shalat, Klaten, Pustaka
MTT PDM Klaten, 2010, hal. 176
22
1. Niat
Niat secara bahasa berarti menyengaja dalam hati. Sedangkan
hati sekaligus.25
takbiratul ihram.27
2. Berdiri bagi yang mampu
Selagi seorang masih mampu melaksanakan sholat fardhu dengan
berdiri, baik dengan dirinya atau dengan bantuan orang lain maka ia
25 Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Op cit, hal. 20.
27 Ibid, hal. 90
3. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dalam sholat hukumnya wajib, sebagaimana sabda
Rasulullah saw :
Artinya :Tidak ada shalat bagi seseorang yang tidak dibaca (pada
ada dalam keadaan thumaninah dan tenang. (HR. Ad Darimi no. 1329.
Syaikh Husain Salim Asad mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
6. Itidal dengan tumaninah
Sebagaimana sabda Rasulullah :
29 Muhammad Nashiruddin Al Albani, Sifat Sholat Nabi, Bandung : PT. Gema Risalah
Press, 1996t., hal. 69
30 Ibid, , hal.93
24
tidak dimaafkan, pada badan maupun pakaian, sedangkan najis itu dapat
dibuang seketika itu juga, maka sholatnya tidak batal serta terbuka aurat,
33 Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Op Cit, hal. 609
25
menjadi imam semua amal, menjadi amal yang dihisab lebih dahulu di hari
kiamat, dapat menghapus dosa diantara dua waktu, dan menjadi sebab
sholat 36
36 Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Op cit, hal. 47
26
sakit.37
Allahu Akbar 38
bersedekap.39
37 Drs. Moh. Rifai, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang : PT. Karya Toha
Putra, 2012, hal. 33.
38 Ibid, hal. 38
39 Ibid, hal. 38
27
Artinya :Tidak ada shalat bagi seseorang yang tidak dibaca (pada
Artinya :Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.Maha Pemurah
41 Ibid, 40
dikehendaki.43
6. Rukuk
Artinya :Maha Suci Allah yang Maha Agung serta segala pujian kepada-
Nya. 3X
7. Itidal
44 Ibid,, hal. 42
29
Artinya :
Allahu Akbar,badan
condong kedepan menuju ke tempat sujud, dengan meletakkan kedua lutut
Maha Suci Allah yang Maha Luhur, serta pujianku kepada Nya. 3x
9. Duduk diantara dua sujud
Duduk ini dilakukanantara sujud yang pertama dan sujud yang kedua, pada
Kemudian membaca :
47 Hafidz Ibadurrahman, Panduan Shalat Wajib dan Sunnah, Pustaka Seruni, 2011, hal.
33
31
ditegakkan.49
tambahan bacaannya:
49 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 1, Bandung : PT. Al- Maarif, 1973, hal. 331
32
12. Salam
50 Syaikh kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita, Jakarta Timur : Pustaka Kautsar
2006, hal. 133
33
SAW. dalam peristiwa bersejarah Isro Miroj. Perintah langsung ini bukan
yang sangat vital dan fatal bagi setiap muslim dalam kaitannya dengan hari
Allah. Sujud mengsucikan Nama Allah sekaligur memohon doa dan duduk
51 Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Op Cit, hal 13
34
hamba serta dzikir kepada Allah swt., seperti telah digariskan dalam Al
Quran:
Artinya : Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku. QS.
Thaha : 14 52
Salah satu persyaratan shalat adalah harus suci dari hadas dan najis,
Muslim54
kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu
103)55
ternyata sangat berat dan penuh godaan ketika akan dan sedang
54 Ashari, S. Ag, Bagaimana Sholat Yang Benar. Eska Media, Jakarta, 1999, hal. 13
(walaupun dalam hati) ketika harus shalat shubuh dikala sedang nikmat
tidur, atau dhuhur dikala cuaca panas dan bahkan untuk shalat maghrib
lagi bila dihadapkan dengan kebutuhan dan penderitaan orang lain, maka
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al
membiasakan diri untuk hidup disiplin. Hidup disiplin itu antara lain
sebaik mungkin.
sesamanya.
kehidupan.
berarti kita selalu ingat kepada Allah. Dengan selalu zikir kepada Allah
sendiri dan bukan karena dianjurkan atau di perintahkan. Rasanya tidak etis
dilihat oleh gurunya rajin mengerjakan shalat, tetapi apabila gurunya pergi
adalah dengan:
1. Metode Pemahaman
sikap sehari-hari.56
2. Metode Penyadaran
3. Metode keteladanan
57 Ibid, hal.225
40
Memberikan contoh yang baik kepada anak didik, metode ini untuk
60 Akh. Muzayyin Arifin, M.Phil., Phd. Kholil, M.Si, Opcit, hal. 122
prestasi melalui pengumpulan dan analisis data yang berguna untuk membat
Wand and Brown yang dikutip oleh Dr. Wayan Nurkancana, evaluasi
adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.65
63 Dr. Wayan Nurkancana, Drs. PPN. Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha
Offset Printing, 1982, hal. 1
64 Dr. Eny Winaryati, M.Pd., Evaluasi Supervisi Pembelajaran, Yogyakarta, Graha Ilmu,
2014, Hal. 85.
65 Dr. Wayan Nurkancana, Drs. PPN. Sunartana, Evaluasi Hasi Belajar, Surabaya, Usaha
Nasional, 2015, hal. 11
42
agama islam ialah cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik
manusia bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap Religius,
2011 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik
berkesinambungan.67
66 Akh. Muzayyin Arifin, M.Phil., Phd. Kholil, M.Si, Opcit, hal. 122
para siswa.68
belajar dari tokoh pendidikan yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
1. Ranah kognitif
kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau
jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud
adalah:
69 Akh. Muzayyin Arifin, M.Phil., Phd. Kholil, M.Si, Opcit, hal. 123
44
dan menyimpulkan.71
c. Tingkat penerapan (application) mencakup kemampuan dalam
lapangan.72
d. Tingkat analisis (analysis) : meliputi kemampuan mengklarifikasi,
70Dr. Sunarti, M.Pd., Selly Rahmawati, M.Pd, Penilaian Dalam Kurikulum 2013,
Yogyakarta, Andi Offset, 2015, hal. 15
71Ibid, hal. 15
72Ibid, hal. 15
73 Ibid, hal. 15
74 Ibid, hal. 15
75Ibid, hal. 15
45
suatu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut
2. Ranah afektif
Dalam ranah afektif ada dua hal yang perlu dinilai, yaitu
kompetensi afektif dan sikap serta minat siswa terhadap mata pelajaran
76 Ibid, hal 16
46
Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima
buruk.
d. Organization/mengorganisasikan, merupakan pengembangan dari nilai
nilai dengan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah
dimilikinya..
e. Pembentukan pola hidup / karakterisasi dengan suatu nilai atau
tingkah lakunya. Contoh hasil belajar afektif pada jenjang ini adalah
77 Ibid, hal. 16
47
sebagainya.
adanya perbedaan.78
b. Kesiapan : mencakup kemampuan penerapan diri dalam gerakan
yang baru.
g. Kreativitas: kemampuan berperilaku yang disesuaikan dengan sikap
78 Ibid, hal. 16
48
didik.
L. PENGERTIAN AL QURAN
berarti bacaan, asal kata qara'a. Kata Al Qur'an itu berbentuk masdar
mengatakan bahwa Al-Quran adalah kalam Allah yang bersifat mujizat yang
79 Al Quran dan Terjemahannya, Quran Wakaf Kerajaan ArabSaudi , Arab Saudi, Asy-
Syarif Medinah Munawwarah, 19 71, hal. 15
80 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta, Sukses Offset, 2009, hal. 51
81 Drs. M. Yatimin Abdullah, MA, Studi Islam Kontemporer, Jakarta : Amzah, 2006,
Hal. 9.
82 Dr. Acep Hermawan, M.Ag., Ulumul quran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016, hal. 23
49
lafal dan maknanya dari Allah SWT, yang dinukilkan secara mutawatir;
ibadah..84
antaranya ialah :
83 M. Quraish Shihab, et. all., Sejarah dan Ulum Al-Quran, (Jakarta: Pusataka Firdaus, 2008),
hal. 13.
85 Erwin Yudi Prahara, M. Ag., Materi Pendidikan Agama Islam, Ponorogo: STAIN Po
PRESS, 2009, hal. 73
50
86Dra. Liliek Channa AW, M. Ag dan H. syaiful Hidayat, LC., M. HI., Ulum Al-Quran
dan pembelajarannya, Surabaya: Kopertais IV Press, 2011, hal. 5
87Ibid.
88Ibid.
89Ibid. hal. 6
90Ibid, hal. 7
51
antara lain:
Surat At-Taubah (9) ayat 18, Surat An-Nur (24) ayat 36.
4. Sumber-sumber pembelajaran, Surat An-Najm (53) ayat 3-
ayat 12-19.94
93Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahannya, Jakarta : Pelita III, 1983, hal.
8
kepada Nabi Musa AS., atau Injil yang diturunkan kepada Nabi 'Isa AS.
Demikian pula Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak
gua hira pada malam isnen bertepatan dengan tanggal tujuh belas ramadhan
turun Al-Quran itu malam Al-Qodar, yaitu malam yang penuh kemuliaan.
Al-Quran Al-Karim terdiri dari 30 juz, 114 surat dan susunannya ditentukan
dua periode, yaitu periode sebelum hijrah dan periode sesudah hijrah. Ayat-
ayat yang turun pada periode pertama dinamai ayat-ayat Makkiyah, dan ayat-
ayat yang turun pada periode kedua dinamai ayat-ayat Madaniyah. Tetapi di
sini akan dibagi sejarah turunnya Al-Quran dalam tiga periode, meskipun
pada hakikatnya periode pertama dan kedua dalam pembagian tersebut adalah
Madaniyah.
1. Periode Pertama
54
pertama itu belum dilantik menjadi Rasul. Dengan wahyu pertama itu,
Al-Mudatsir : 1-2).95
2. Periode Kedua
9 tahun, dimana terjadi pertarungan hebat antara gerakan Islam dan jahiliah.
Gerakan oposisi terhadap Islam menggunakan segala cara dan sistem untuk
ketika itu terpaksa berhijrah ke Habsyah dan pada akhirnya mereka semua
dakwah ketika itu. Seperti yang terdapat dalam firman Allah surat An-Nahl
ayat 125:
dan tuntutan yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang sebaik-
3. Periode Ketiga
ayat Al-Quran disesuaikan dengan keadaan masyarakat pada saat itu, dan
pertama dari ajaran agama Islam. Berbeda dengan kitab suci agama lain, Al-
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari
pokok yaitu:97
a.Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang
norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
dasar hokum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan
Atau dengan kata lain yang lebih singkat, Al-Quran adalah petunjuk
bagi seluruh umat manusia ke jalan kebajikan yang harus ditempuh demi
petunjuk bagi umat manusia ke jalan kebajikan yang harus ditempuh jika
berbunyi :
kehidupan di dunia agar dapat mencapai surganya Allah. Oleh karena itu
99Ibid, hal. 8
58
yang diperuntukkan bagi seluruh alam semesta. Seperti dalam firman Allah
100 Achmad Wahid dan Muhammad Syakur, Pendidikan Agama Islam 2 , Solo :
Cempaka Putih, 1996, hal. 58
metode-metode yang jelas. Banyak cara atau metode membaca Al-Quran agar
cukupan dan cepat yang masing-masing ini wajib dengan tajwid, tartil,
dengan gaya bahasa (lisan) arab yang asli. Tahqih artinya menyuguhkan
mad, ghunnah, izhar, idghom, waqof, washol dan ibtidaknya. Semua harus
banyaknya membaca.106
105 Maftuh Basthul Birri, Standar Tajwid Bacaan Al-Quran, Kediri :Lirboyo, 2000, hal.
123
dalam mencapai prestasi belajar yang baik. adanya gangguan atau kesulitan
ayat tersebut. Maka dari itu perlu bagi kita untuk mempelajari Al-Quran, baik
tersebut.
107 Drs. Slamet Riyanto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta :
Rineka Cipta, 2010, hal. 54.
penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang zalim
2. Tidak menyenyuh Al Quran kecuali dalam keadaan suci, baik dari hadats
taawwudz).
5. Membaca bismillahirrahmanirrahimjika memulai dari awal surat.
6. Membaca dengan tartil, membacanya dengan biasa dan pelan, karena
jangan sampai menjauhkan diri dari mushaf. Kemudian lebih bagus lagi
jika setiap hari membaca tidak kurang dari satu juz Al-Quran dan
bacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang dibaca akan diterima dan mendapat
atau dapat diartikan sebagai tindakan atau proses untuk menentukan nilai
111 H. Zainul Arifin, MSI, Ilmu Pendidikan Islam Kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam, STAI Madiun, 2007, hal. 33
64
peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan
dapat :
113 Drs. Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1988, hal. 6-7
65
huruf tersebut dinamakan huruf Hijaiyyah yang jumlahnya ada 29, dan semua
itu merupakan huruf-huruf yang fasih dan memiliki ketentuan makhroj dan
sifat-sifat bacaannya.
Adapun huruf-huruf di dalam Al-Quran dan cara pengucapannya adalah
sebagai berikut :
Huruf-huruf Al-Quran dan Cara Pengucapannya115
115 Drs. KH. Abdul Wahab Husein, Ilmu Tajwid dan Fashohah, Bandung: CV. Pelita
Hati, 2007, hal 76
66