Anda di halaman 1dari 2

Transmigrasi

Transmigrasi berasal dari bahasa Belanda yaitu transmigratie.


Transmigrasi menurut KBBI merupakan suatu program yang dibuat
olehpemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari daerah
yang padat (kota) ke daerah lain. Tujuan awal dari transmigrasi di
Indonesia adalah untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa
dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang mengolah sumber
daya alam di pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dalam
pelaksanaannya transmigrasi dapat menimbulkan perselisihan antara
para pendatang dengan penduduk asi. Sesuai dengan perubahan masa
transmigrasi tidak lagi hanya program pemindahan penduduk namun juga
menjadi sebuah program pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi
bersifat sentralistik dan top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan
Kerjasama Antar Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan
transmigrasi.

Berdasarkan sensus 2010, sekitar 4,3 juta transmigran dan


keturunannya hidup di Sumatera Utara, 200.000 di Sumatera Barat, 1,4
juta di Riau, dan hampir 1 juta di Jambi, 2,2 juta di Sumatera Selatan,
400.000 di Bengkulu, 5,7 juta di Lampung, 100.000 di Bangka-Belitung,
dan hampir 400.000 di Kepulauan Riau, dengan jumlah total 15,5 juta jiwa
di pulau Sumatera. Di Kalimantan, terdapat kurang lebih 700.000
transmigran dan keturunannya di Kalimantan Barat, 400.000 di
Kalimantan Tengah, 500.000 di Kalimantan Selatan, dan lebih dari 1 juta di
Kalimantan Timur, dengan total 2,6 juta di seluruh pulau Kalimantan

Transmigrasi sendiri telah dicanangkan di Indonesia sejak tahun


1973. Dasar hukum yang digunakan dalam transmigrasi adalah UU No 15
tahun 1997 tentang ketransmograsian yang merupakan perubahan dari
UU No. 3 tahun 1972 dan PP No. 2 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Transmigrasi yang merupakan perubahan dari PP No.42 tahun 1973.
Dalam peraturan tersebut juga disebutkan syarat-syarat untuk menjadi
transmigran antara lain :

WNI yang tinggal di Indonesia.


KTP
Berkeluarga
Belum pernah transmigrasi
Berbadan sehat
Memiliki keterampilan
Setelah melihat faktor di atas dan menghubungkan transmigrasi
dengan kekurangan air yang terjadi di Pulau Jawa kita dapat
menyimpulkan bahwa kurangnya air bersih yang ada di Pulau Jawa
dipengaruhi oleh padatnya Jumlah Penduduk yang berpengaruh pada
tingkat permintaan air bersih yang tinggi. Maka dari itu diperlukkan
transmigrasi sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah konsumsi
masyarakat dengan ketersediaan air dengan memindahkan sebagian
populasinya ke tempat lain. Untuk masalah kekeringan ini transmigrasi
memang bisa menjadi solusi yang tepat namun pada faktanya
transimgrasi membuat meledaknya jumlah populasi di Pulau Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi dan sebagai dampak buruknya jumlah
peningkatan populasi drastis ini membuat meningkatnya kebutuhan
perkerjaan dan akhirnya mereka menjadi biang dari penebangan liar yang
mengurangi hutan hijau di Indonesia dan menjadi akar dari masalah
pembakaran hutan
Semakin kesini juga tingkat transmigrasi tidak terlalu tinggi. Mungkin
ini disebabkan oleh pemikiran kemungkinan sukses bekerja di daerah
lebih kecil dibanding dengan di kota, sehingga sedikit orang yang berniat
transmigrasi dan malah berpikir untuk melakukan urbanisasi

Anda mungkin juga menyukai