Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN TEORITIS

Rayap merupakan serangga kecil ini hidup berkelompok dengan sistem kasta yang
berkembang biak dengan sempurna. Serangga ini masuk dalam ordo isoptera (dari
bahasa Yunani: iso = sama; ptera = sayap) (Susanta, 2007). Rayap yang ditemukan di
daerah tropis jumlah telurnya dapat mencapai 36000 sehari bila koloninya sudah
berumur 5 tahun. Bentuk telur rayap ada yang berupa butiran yang lepas dan ada
pula yang berupa kelompok terdiri dari 16-24 butir telur yang melekat satu sama lain.
Rayap hidup berkoloni dan mempunyai sistem kasta dalam kehidupannya. Menurut
(Nandika dkk, 2003), kasta dalam rayap terdiri dari 3 (tiga) kasta yaitu :
Kasta prajurit, mempunyai ciri-ciri kepala yang besar dan penebalan yang
nyata. Kasta ini mempunyai peranan dalam koloni sebagai pelindung koloni
terhadap gangguan dari luar. Kasta ini mempunyai mandible yang sangat besar
yang digunakan sebagai senjata dalam mempertahankan koloni.
Kasta pekerja, mempunyai warna tubuh yang pucat dengan sedikit kutikula
dan menyerupai nimfa. Kasta pekerja berjumlah 80-90% dari populasi dan
koloni. Peranan kasta ini adalah bekerja sebagai pencari makan, mambuat
sarang, memindahkan makanan saat sarang terancam serat, serta memberi
makan, melindungi dan memelihara ratu.
Kasta reproduktif, merupakan individu individu seksual yang terdiri dari
betina yang bertugas bertelur dan jantan yang bertugas membuahi betina.
Ukuran tubuh ratu mencapai 5-9 cm atau lebih.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal jenis-jenis serangga yang salah


satunya adalah rayap. Sebutan lain rayap adalah semut putih. Rayap merupakan
serangga yang hidup dalam kelompok sosial dengan sistem kasta yang berkembang
sempurna. Rayap di alam bebas berperan penting sebagai penjaga keseimbangan alam
dengan cara menghancurkan kayu dan mengembalikannya sebagai "unsur hara" ke
dalam tanah. Namun di pemukiman rayap menjadi hama yang sangat merugikan
karena dapat merusak bahan-bahan yang mengandung selulosa yang merupakan
sumber makanan bagi rayap, seperti: kayu, kertas, kain dan sebagainya. Jenis-jenis
rayap yang telah dikenal di Indonesia berjumlah kurang lebih 200 dan mungkin masih
banyak lagi yang belum ditemukan. Taksonomi dan pengenalan rayap seringkali
membingungkan karena di samping jenisnya banyak, perbedaan morfologi antara
spesies pada tiap - tiap genus sangat kecil. Paper ini disusun untuk memaparkan
mengenai rayap, seperti siklus hidup rayap, ekologi dan habitatnya, peranan rayap
terhadap ekosistem baik manfaat terhadap ekosistem maupun kerusakan yang
ditimbulkan rayap dalam ekosistem.
Rayap memiliki keragaman jenis yang cukup tinggi. Menurut Harris (1971) telah
tercatat lebih dari 1800 jenis rayap yang ada di dunia. Secara garis besar, jenis rayap
tersebut terbagi dalam 6 famili, 15 sub-famili dan 200 genus (marga). Hampir 10%
dari keseluruhan rayap di dunia ditemukan di Indonesia yaitu 200 jenis yang terdiri
atas 3 famili (Kalotermitidae, Rhinotermitidae, dan Termitidae), 6 sub-famili
(Coptotermitinae, Rhinotermitinae, Amitermitinae, Termitinae, Macrotermitinae, dan
Nasutitermitinae), dan 14 genus (Neotermes, Cryptotermes, Schedorhinotermes,
Prorhinotermes, Coptotermes, Microcerotermes, Caprototermes, Macrotermes,
Odontotermes, Microtermes, Bulbitermes, Nasutitermes, Hospitalitermes dan
Lacessitermes). Namun dari 200 jenis rayap tersebut baru sekitar 179 jenis yang telah
berhasil diidentifikasi (ditentukan jenisnya secara ilmiah), yaitu 4 jenis rayap kayu
kering, 166 jenis rayap kayu basah, dan 9 jenis rayap tanah (subterannean).
Berdasarkan lokasi sarang utama atau tempat tinggalnya, rayap perusak kayu
dapat digolongkan dalam tipe-tipe berikut :
1. Rayap pohon, yaitu jenis-jenis rayap yang menyerang pohon yang masih
hidup, bersarang dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Contoh
Neotermes tectonae (famili Kalotermitidae), hama pohon jati.
2. Rayap kayu lembab, menyerang kayu mati dan lembab, bersarang dalam kayu,
tak berhubungan dengan tanah. Contoh: Jenis-jenis rayap dari genus
Glyptotermes (Glyptotermes spp., famili Kalotermitidae).
3. Rayap kayu kering, seperti Cryptotermes spp. (famili Kalotermitidae), hidup
dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah
dan perabot-perabot seperti meja, kursi dsb. Rayap ini juga tidak berhubungan
dengan tanah, karena habitatnya kering.
4. Rayap subteran, yang umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung
banyak bahan kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang
telah mati maupun masih hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling
banyak merusak adalah jenis-jenis dari famili Rhinotermitidae. Terutama dari
genus Coptotermes (Coptotermesspp.) dan Schedorhinotermes.
5. Rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia adalah dari family
Termitidae. Mereka bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan
organik yang mengandung selulosa seperti kayu, serasah dan humus.

Bahan-Bahan Alami Untuk Menghilangkan Rayap:


Air cucian beras
Siapa yang menyangka jika air cucian beras yang selama ini selalu dibuang
ternyata berguna untuk membasmi hama. Caranya pun cukup dengan
menyiramkan air bekas cucian beras tersebut ke sekeliling sarang rayap.
Garam dapur
Obat anti rayap selanjutnya adalah garam dapur. Taburkan saja garam di
sekitar sarang rayap, namun cara ini dirasa kurang efektif karena garam hanya
berada di permukaan saja. Akan lebih efektif jika garam dicairkan dahulu
menggunakan air lalu tambahkan tembakau. Setelah tercampur, diamkan
selama satu malam lalu semprotkan cairan tersebut ke tempat rayap bersarang.
Tembakau
Khasiat tembakau akan lebih efektif jika direndam dengan air lalu didiamkan
selama satu malam. Perendaman selama satu malam berguna untuk
mengeluarkan seluruh sari tembakau. Setelah itu, semprotkan air tembakau
tersebut ke sarang rayap atau kayu yang terserang rayap.
Air kapur sirih
Kapur yang bersifat panas ini akan sangat cepat mengusir rayap karena kulit
rayap yang lembut dan tipis akan terkena panas dari kapur. Semprot atau
siramkan air kapur sirih pada kayu yang diserang rayap atau sarang rayap.

Anda mungkin juga menyukai