BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya. Ada 4 hal dalam singkatan itu. Narkotika yaitu zat-zat
alamiah maupun sintetik dari bahan yang dapat menimbulkan candu yang
zat aktif dalam berbagai minuman keras. Di dalam alkohol terkandung etanol
yang berfungsi menekan syaraf pusat. Kemudian psikotropika yaitu zat atau
psikoaktif, yaitu perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan
berbahaya karena bisa mematikan sel otak (Isna, 2009). Ada beberapa faktor
(Ariwibowo, 2013).
Pada awalnya kasus penyalahgunaan NAPZA sebagian besar (80 %)
NAPZA ini juga menimbulkan dampak negatif antara lain dapat merusak
NAPZA dapat dikenali dengan mudah seperti adanya perubahan sikap dan
tingkah laku, pandangan mata menjadi sayu, takut dan jarang mandi, bersifat
dipengaruhi oleh zat yang dipakai. Berbagai gangguan psikis yang dialami oleh
menjadi permasalahan dunia yang tidak mengenal batas negara, juga menjadi
badan maupun jiwa seseorang, diikuti dengan akibat sosial yang tidak
dokter. Dampak dari penyalahgunaan NAPZA sangat luas, tidak saja terhadap
kesehatan fisik dan mental penyalahguna NAPZA, akan tetapi juga berdampak
pecandu Narkotika wajib menjalani pengobatan dan atau perawatan. Karena itu
dilindungi Undang Undang. Masalah NAPZA ini bukan saja diatur secara
dan penelitian dan tetap menjaga agar NAPZA tidak disalahgunakan (Raihan,
2013).
Permasalahan narkoba sudah mewabah di hampir semua negara di
Office On Drugs Crimes), upaya pengawasan narkoba yang ketat oleh negara-
terbaru. Menurut laporan tersebut, satu persen dari pecandu narkoba tewas dari
4
konsumsi zat-zat terlarang setiap tahunnya. Sementara itu, ganja tetap menjadi
zat terlarang yang paling diminati. Laporan tersebut juga mencatat 5 persen
dari total populasi dunia pernah mencoba narkoba, dan kini ada sekitar 27 juta
negara produsen opium terbesar di dunia, yang menguasai sekitar 90% produk
opium di dunia. Pada tahun 2011 lalu, jumlah produksi opium di Afghanistan
disebabkan faktor dari dalam dan dari luar. Biasanya, anak-anak remaja
masalah.Selain itu, faktor dari luar juga sangat berpengaruh. Banyak anak-anak
narkoba sebagai bagian dari salah satu lifestyle atau gaya hidup sehari-hari
(Prabowo, 2013).
5
dan obat terlarang di Indonesia tahun 2012 meningkat menjadi 4 juta orang
atau meningkat 2 persen dari populasi dan meningkat dari riset sebelumnya
yang sebesar 3,8 juta jiwa. Menurut Juru bicara BNN Sumirat Dwiyanto, angka
diri ke BNN untuk direhabilitasi tidak akan terkena jerat hukum sesuai UU
Polri yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan tidak akan terkena jerat
Narkotika Nasional (BNN) yang bekerja sama dengan Puslitkes UI pada 2011,
angka prevalensi penyalahgunaan narkoba 2,2% atau setara dengan 4,2 juta
orang dari total populasi penduduk Indonesia berusia 10 tahun hingga 59 tahun.
Angka prevalensi diprediksikan meningkat menjadi 2,8% (5,1 juta orang) pada
membedakan yang buruk dan yang baik, prilaku penderita NAPZA menjadi
diperkirakan sekitar 5 juta orang atau 2,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Angka ini lebih tinggi daripada jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur yang
mencapai 4,6 juta jiwa. Pengguna remaja yang berusia 12-21 tahun ditaksir
sekitar 14.000 orang dari jumlah remaja di Indonesia sekitar 70 juta orang. Di
Jaya, jumlah pengguna napza di kalangan remaja dalam tiga tahun terakhir
terus naik. Pada tahun 2011, siswa SMP pengguna NAPZA berjumlah 1.345
orang. Tahun 2012 naik menjadi 1.424 orang, sedangkan pengguna baru pada
tercatat 3.187 orang, tahun berikutnya menjadi 3.410 orang. Adapun kasus baru
NAPZA karena selain memilki sifat dinamis, energik selalu ingin mencoba,
mereka juga mudah tergoda dan mudah putus asa sehingga mudah jatuh kepada
2012, di mana total kasus pada tahun lalu hanya 999 kasus. Menurut Kapolda,
jumlah kasus yang diungkap tersebut masih terlalu sedikit, sebab data Badan
urine antara 600 hingga 800 orang dari berbagai kalangan. Tes urine tersebut
narkoba dari berbagai kalangan. Tes urine dilakukan BNNK Bireuen untuk
kalangan siswa di sejumlah sekolah menengah, kalangan TNI, polisi, PNS dan
sehingga hasil yang ingin dicapai tepat sasaran. Sejauh ini terdapat 30 pemakai
sangat terbatas. Hal itu menjadi kendala tersendiri dalam hal penyelamatan
April 2014, data siswa pengguna NAPZA di SMA Negeri 2 Kuta Blang
memang tidak begitu valid, berdasarkan informasi dari guru Bimpen, siswa di
SMA tersebut rata-rata perokok aktif dan jumlah siswa/siswi di SMA Negeri 2
sekolah dan teman sebaya) dengan penggunaan NAPZA pada remaja di SMA
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Faktor Lingkungan (keluarga,
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui faktor lingkungan keluarga dengan penggunaan
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Tempat Penelitian.
Sebagai masukan dalam mengembangkan dan membina peserta
2) Bagi Penulis
Memberikan pengalaman dan wahana ilmu pengetahuan yang sangat
penelitian.
3) Bagi Pengembangan Ilmu
Sebagai bahan masukan atau (referensi) untuk penelitian selanjutnya
A. Landasan Teori
1. NAPZA
NAPZA adalah kependekan dari narkotika, alkohol, psikotropin dan
zat aditif lainnya. Menurut UU No.22 Tahun 1997 yang dimaksud dengan
narkotika meliputi:
a) Golongan opiate : heroin, morfin, madat dan lain-lain
b) Golongan kanabis : ganja, hashish
c) Golongan koka : kokaian, crack (Joewana dkk, 2004)
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
Kejiwaan. Pengertian lain dari NAPZA adalah zat kimai yang apabila
Narkotika adalah zat atau tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
tahun 1997. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
Contoh : Ekstasi.
2) Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
DUM ).
c. Zat adiktif lainnya :Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan /
meliputi :
1) Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang
Kuku, Bensin.
3) Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat
yang berbahaya.
menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri.
2. Penyalahgunaan NAPZA
NAPZA merupakan zat atau obat-obatan yang berpengaruh terhadap
NAPZA dapat merusak kecakapan sosial, kepribadian, pola piker yang ingin
serba cepat, longgarnya norma, dan gangguan fisik seperti tubuh semakin
normal. Sementara dampak fisik sangat jelas seperti tubuh menjadi kurus,
muka pucat, merah, layu, bibir hitam pucat, tangan dan lengan bekas
tusukan jarum seperti gigitan nyamuk, bengkak dan merah, keadaan kurang
terurus, kumal dan dekil serta susah buang air besar dan kecil (Sugiharsono,
2008).
yang kurang efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa
penyalahgunaan NAPZA.
15
yng penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan dianggap
individu, faktor lingkungan dan masyarakat serta faktor zat kimiawi yang
ada dalam NAPZA itu sendiri. Ketiganya saling berkaitan dan tumpang
tindih.
dorongan dari dalam maupun luar dirinya. Dorongan dari dalam biasanya
concept), sistem nilai yang teguh sejak kecil, dan kestabilan emosi
ketagihan
h) Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
penyalahgunaan NAPZA
3) Faktor ketiga adalah zat-zat di dalam NAPZA.
Ketika seseorang sudah terbiasa menggunakan NAPZA, maka
secara fisik dan psikologis (sugesti) orang tersebut tidak dapat lagi hidup
normal tanpa ada zat-zat NAPZA di dalam tubuhnya. Secara fisik ia akan
merasa kesakitan dan sangat tidak nyaman bila tidak ada zat yang biasanya
Ketika kenikmatan itu tidak ada, pikiran dan perasaannya hanya terfokus
18
faktor pencetus pemakaian yaitu pengaruh teman sebaya dan daya tarik zat
kurang baik bagi perkembangan jiwa anak. Situasi keluarga yang tidak
2) Jumlah dan kualitas tenaga pendidik atau pengajar (Guru) yang tidak
memadai
3) Kesejahteraan guru yang tidak memadai
4) Kurikulum sekolah yang sering sering berganti-ganti dan jumlah
dan pelacuran
2) Semakin banyak pengangguran, anak putus sekolah dan anak
jalanan.
3) Terdapatnya tempat pelacuran, misalnya diwarung remang-remang
4) Banyak penerbitan, program TV, dan tontonan, dan sejenisnya yang
Keluarga)
B. Kerangka Teori
Blang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen , maka secara teoritis dapat
Ariwibowo ( 2013)
Penggunaaan
NAPZA Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Lingkungan teman sebaya
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Ariwibowo (2013).
variabel bebas dan variabel terikat, maka dalam studi dapat digambarkan
Lingkungan Keluarga
Lingkungan Teman
Sebaya
22
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Bebas) yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan
24
sekolah, lingkungan teman sebaya.
2. Variabel Dependen (Terikat) adalah Penggunaan NAPZA
C. Hipotesa
D. Definisi Operasional
E. Uji Instrumen
Uji coba instrument dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 10
orang siswa dan siswi SMA N1 Kuta Blang yang dilakukan selama 1 hari pada
bulan Mei 2014. Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk menilai
validitas dan rehabilitas kuesioner yang telah disusun dan akan dianalisa
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
kuesioner.
Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir
pertanyaan untuk lebih dari satu variabel. Namun sebaiknya uji reliabilitas
reliable.
Reliabilitas suatu kontruks variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitik dengan
desain cross sectional, yaitu variabel dependen dan independen diteliti pada
SMA Negeri 2 Kuta Blang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen tahun
2014.
2. Sampel
29
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMA Negeri
2 Kuta Blang kelas I, II dan III tahun ajaran 2014, yang positife
menggunakan NAPZA.
berikut:
1) Editing, yaitu data yang telah dikumpulkan diperiksa kebenarannya.
2) Coding, yaitu mengklasifiksikan jawaban menurut macamnya dengan
Keterangan :
P = Prosentase
N = Jumlah soal
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan pada satu variabel dependen (Penggunaan
NAPZA) dan variabel independen (tempat tinggal, teman sebaya, dan orang
responden.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan hipotesis
bila nilai P value lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (P < 0,05) berarti hasil
perhitungan statistik ada hubungan (Signifikan), dan bila P > 0,05 maka
DAFTAR PUSTAKA
Gumilar, I. (2007) Modul Praktikum Metode Riset Untuk Bisnis & Manajemen,
Bandung: Widyatama.
Diajukan Oleh:
ISMAWATI
NIM: 121101213
32
(Halaman)
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Perumusan Masalah..................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vii
34
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional
.....................................................................................................
.....................................................................................................
27
viii
35
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori
.....................................................................................................
.....................................................................................................
23
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran 1 Surat izin pengambilan data awal dari Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKes Darussalam Lhokseumawe
Lampiran 2 Surat selesai melakukan pengambilan data data awal dari SMA
Negeri 2 Kuta Blang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen
Lampiran 3 Lembaran persetujuan menjadi responden
Lampiran 4 Lembaran kuesioner responden
Lampiran 5 Tabel Skor
x
37
KATA PENGANTAR
SAW Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana
Lhokseumawe.
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
Lhokseumawe.
Darussalam Lhokseumawe.
yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam proses penyusunan
skripsi.
4. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Ilmu Keperawatan pada STIKes
Darussalam Lhokseumawe.
iv
38
5. Ayahanda, Ibunda, Suami dan Anak-anak tercinta, yang selalu mendoakan dan
6. Teman-teman yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberikan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran pembaca yang
membangun.
ISMAWATI
v
Lampiran 4 39
Kuesioner Penelitian
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Penggunaan NAPZA
Di SMA N2 Kuta Blang Kecamatan Kuta Blang
Kabupaten Bireuen
A. Identitas
Nama (Inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin : Lk / Pr
Kelas :
Alamat :
Nama Orang Tua
Ayah :
Ibu :
Pekerjaan
Ayah :
Ibu :
Umur
Ayah :
Ibu :
Pengguna NAPZA : Ya Tidak
A. Petunjuk
Jawablah pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda ( ), pada
salah satu jawaban Ya atau Tidak yang anda anggap sesuai dengan perasaan
dan kondisi anda !
No Pernyataan Ya Tidak
A. Lingkungan keluarga
1. Orangtua anda sering bertengkar dan suka mengatur anda
2. Orangtua anda tidak pernah mau tahu apa yang anda buat
diluar sana, bahkan tidak mau perduli jika anda pulang larut
malam.
3. Orangtua (Ayah) anda mengkonsumsi minuman keras (ber
alkohol) didepan anda
4. Adakah anda mendapat larangan dari keluarga (orangtua)
untuk tidak merokok
5. Adakah orangtua anda memberi penjelasan tentang bahaya
merokok
6. Adakah larangan dari orangtua anda untuk tidak keluar pada
malam hari.
40
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal penelitian
Diajukan Oleh :
( ISMAWATI )
Nim : 121101213
Pembimbing I Pembimbing II
ii
42
Mengetahui,
Ka Prodi S1 Keperawatan
43
Lampiran 5
(Muammar, S.Kep)
TABEL SKOR
Bobot/skor
N Variabel No urut Jawaban keterangan
Y T
0 pernyataan
1. Lingkungan 1 Iya 1 0
Keluarga 2 Tidak
3
4
5
6 Ya
7 Tidak
2. Lingkungan 8 Iya 1 0
Sekolah 9 Tidak
10
11
12
13
14
3. Lingkungan 15 Iya 1 0
Teman Sebaya 16 Tidak
17
18
19
20
44
Lampiran 3
Setelah mendapatkan informasi yang jelas tentang tujuan dan manfaat dari
Nama (inisial) : EA
Umur : 14 Tahun
Alamat : Desa Ulee Pusong Kecamatan Kuta Blang
atau sampel dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan oleh Ismawati,
Ismawati EA
HALAMAN PENGESAHAN
45
Penguji I : Sulaiman, MA ( )
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Darussalam Lhoksemawe
iii