Anda di halaman 1dari 8

Contoh Tugas Kritik Jurnal

Tugas 1
Metode Penelitian
Kritik Jurnal
A Model Of Male Consumer Behaviour in Buying Skin Care Products In Thailand
Karya : Nuntasaree Sukato dan Barry Elsey

Oleh :
NIM :

PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2009

I. PENDAHULUAN
Artikel dengan judul “A Model Of Male Consumer Behaviour in Buying Skin Care
Products In Thailand” di ambil dari ABAC Journal, Vol. 29, No. 1, January-April 2009,
Pages 39-52, merupakan studi yang dilakukan oleh Nuntasaree Sukato dan Barry Elsey
dari Dhurakij-pundit University, Thailand. Studi dilakukan pada bulan Juli sampai
September 2007 dan artikel ini diterbitkan dalam bentuk softcopy oleh ABAC Journal.
Artikel ‘A Model Of Male Consumer Behaviour in Buying Skin Care Products
In Thailand’, dari Jurnal ABAC menjelaskan tentang studi untuk menguji hubungan
beberapa variabel pada konsumen pria di Thailand dalam membeli produk perawatan
kulit.
Abstrak secara singkat diperoleh hasil sbb, tujuan dari studi ini untuk menguji
validitas teori modified reasoned action (Martin Fishbein dan Icek Ajzen, 1975) dalam
menjelaskan perilaku konsumen terhadap produk perawatan kulit pada pasar Thailand.
Variabel dalam penelitian ini variabel beliefs in product attributes dalam hal ini adalah
keyakinan terhadap atribut suatu produk, self-image dimasukan karena pria membeli
untuk membuat dan meningkatkan image, attitude toward applying skin care
productsdimasukan karena perilaku seseorang diprediksi dari apa yang ia
pikirkan, normative influences, purchase intention yang menyebabkan perilaku membeli,
dan spurchaseatau pembelian.
Dalam penelitian ini terdapat lima hipotesa awal yang akan diuji kebenarannya.
Kelima hipotesa ini diperoleh dari literatur, tinjauan pustaka, dan jurnal (hasil penelitian
sebelumnya). Detail cara pengumpulan data secara teknis pelaksanaannya dijelaskan
dalam artikel penelitian ini.
Tujuan utama dalam penelitian ini untuk menguji lebih dalam fenomena
perilaku konsumen pria dalam membeli produk perawatan kulit di Thailand. Pertanyaan
dalam riset ini yaitu “Pada tingkat apa beliefs in product attributes, self-image, normative
influences, dan attitudes, berakibat pada purchase intention dan purchase
behaviourdalam membeli produk perawatan kulit pada pria di Thailand?”
Studi ini menggunakan metode riset kuantitatif, sampel dalam studi ini yaitu
konsumen pria dengan umur 21 hingga 50 tahun yang rutin membeli kosmetik
perawatan kulit untuk konsumsi pribadi. Tempat pengambilan sample dilakukan pada
pusat pembelanjaan/mall di Bangkok. Dengan metode sampling menggunakan cluster
sampling, proses pengambilan data berhenti pada responden ke 900, dari populasi
tersebut 422 responden mengisi kuisioner (angka respon 46,8%), analisa
menggunakan factor analysis, korelasi, regresi dan path analysis.
Hasil dari studi ini menyatakan bahwa beliefs, self-image, normative influences,
dan attitudes mempunyai pengaruh terhadap purchase intention dan purchase
behaviourdalam membeli produk perawatan kulit pada pria di Thailand.
Sedangkan tujuan penulisan kritik adalah untuk menentukan apakah penelitian
ini adalah sebuah penelitian yang baik atau tidak berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Kriteria untuk menentukan apakah sebuah penelitian baik atau tidak di
ambil dari karakteristik yang terdapat di buku Business Research Methods Tenth
Edition oleh Cooper dan Schindler (2008, hlm.13-15) mengenai ‘what is good research’
yaitu riset yang baik dalam mengikuti standar metode saintifik: sistematis dan empiris.

II. HASIL EVALUASI


Berikut adalah elemen dasar dari kriteria dan pengunaan tiap karakteristik tersebut
berkaitan dengan penelitian ‘“A Model Of Male Consumer Behaviour in Buying Skin Care
Products In Thailand”.
1. Karakteristik pertama adalah tujuan dari penelitian ini didefinisikan dengan jelas
(purpose clearly defined). Tujuan dalam hal ini merupakan suatu pertanyaan tentang
apa yang ingin diketahui atau ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini dinyatakan secara
jelas pada bagian awal abstrak yaitu untuk menguji lebih dalam fenomena perilaku
konsumen pria dalam membeli produk perawatan kulit di Thailand. Selain itu pada
akhir pendahuluan bahwa studi ini untuk menguji validitas dari teori modified
reasoned action dalam menjelaskan perilaku pembelian produk perawatan kulit oleh
pria di Thailand. Selain itu, pada halaman 39 terdapat management question pada
abstrak yaitu berupa pertanyaan penelitian “Pada tingkat apa beliefs in product
attributes, self-image, normative influences, dan attitudes, berakibat pada purchase
intention dan purchase behaviour dalam membeli produk perawatan kulit pada pria di
Thailand?”. Selain itu pula menurut dilihat pada scope atau cakupan (Cooper dan
Schindler (2008, hlm.13)) dari penelitian ini dapat dilihat yaitu pada variabel-
variabel yang diambil, selain itu pada subyeknya yaitu dibatasi hanya pada pria
(dalam hal ini umur umur 21 hingga 50 tahun). Hal lain yang dijumpai dalam
penelitian ini yaitu penggunaan kata-kata yang tepat dalam tujuan telah digunakan.
Berdasarkan ulasan diatas tujuan penelitian sudah jelas, peneliti telah membedakan
masalah, persepsi peneliti dan masalah penelitian. Namun pada hal diatas ada hal
yang tidak jelas terutama mengenai masalahnya dalam hal ini masalah ialah sesuatu
yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan dan harapan.
2. Karakteristik kedua adalah detail tahapan penelitian (research process detailed).
Tahapan penelitian berdasarkan Cooper dan Schindler (2008, appendix a, hal 639)
secara garis besar modul yang terdapat pada proposal dapat dirinci sbb: pernyataan
permasalahan, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, desain penelitian, hasil penelitian,
referensi dan bibliografi. Pada penelitian ‘“A Model Of Male Consumer Behaviour in
Buying Skin Care Products In Thailand” detail tahapan penelitian yang dijumpai
mencakup hal-hal sbb: pertanyaan masalah, tinjauan pustaka, definisi konseptual,
hipotesis, desain riset dan pengumpulan data, sampel dan populasi, instrument
penelitian, analisis data, karakteristik data, hasil penelitian, kesimpulan dan referensi.
Pada teknis pengumpulan terdapat penjelasan secara rinci tentang bagaimana teknis
penentuan sampel, populasinya dan dari 900 populasi tersebut 422 responden
mengisi kuisioner (angka respon 46,8%) (hlm. 39). Dalam desain riset dan
pengumpulan data sebelumnya juga dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada
instrument penelitian yang berupa kuisioner pada 30 sampel. Dalam artikel
penelitian ini, hampir semua detail tahapan penelitian telah ada.
3. Karakteristik ketiga adalah desain penelitian direncanakan secara rinci (research
design thoroughly planned). Mengenai desain penelitian, secara rinci desain penelitian
memiliki beberapa kategori (Cooper dan Schindler 2008, hlm.141-145), yaitu
kategori sebagai berikut:
a. Kategori pertama adalah mengenai tingkat realisasi dari pertanyaan penelitian
mencakup dua pilihan yaitu: apakah exploratory study atau formal study. Penelitian
ini adalah penelitian yang bersifat formal study karena dimulai dengan hipotesis
atau pertanyaan penelitian dengan menggunakan prosedur yang rinci dan kriteria
sumber data yang akan diambil. Tujuan utama dari desain formal study yaitu
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian, dalam penelitian ini
pertanyaan penelitian adalah “Pada tingkat apa beliefs in product attributes, self-
image, normative influences, dan attitudes, berakibat pada purchase
intention dan purchase behaviour dalam membeli produk perawatan kulit pada
pria di Thailand?”
b. Kategori kedua adalah mengenai metode pengumpulan data, mencakup dua
pilihan yaitu: apakah monitoring atau communication study. Pada artikel
disebutkan ”bahwa dalam penelitian ini dari 900 populasi, 422 responden mengisi
kuisioner (angka respon 46,8%)” (hlm. 44). Dengan ini, penulis mengasumsikan
bahwa metode pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode communication study di mana peneliti memberikan pertanyaan pada
responden dan mengumpulkan hasilnya; tidak seperti monitoring di mana peneliti
hanya mengamati fakta yang ada untuk mengumpulkan data.
Selain hal diatas mengenai metode pengumpulan data (J. Supranto 2003, hlm.
67-69), membagi kategori menjadi tiga (3) metode yaitu: metode pengumpulan data
dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian, metode
pengumpulan data dengan jalan mencatat sebagian kecil populasinya saja atau
dengan perkataan lain sampelnya saja, dan metode pengumpulan data dengan jalan
mengambil beberapa atau satu elemen saja dan sering tidak jelas populasinya,
kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam[1]. Pada penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan mencatat sebagian kecil
populasinya saja atau dengan perkataan lain sampelnya saja, bukti ini dapat kita lihat
yaitu 900 populasi diambil sampel 422 responden (hlm. 44).
Dalam hal ini mengenai metode pengumpulan data, jika dilihat maka terdapat
kelemahan jika menggunakan metode pengumpulan data dengan jalan mencatat
sampelnya saja, yaitu yang perlu diperhatikan adalah untuk mendapatkan perkiraan
yang baik kita harus mempunyai sampel yang mewakili (representative). Selain itu
kesimpulan yan diambil berlaku umum tetapi tidak pasti (uncertain)
c. Kategori ketiga adalah tingkat kekuatan dari peneliti dalam melakukan
pengontrolan/efek terhadap satu atau lebih variabel yang sedang diteliti,
mencakup dua pilihan yaitu: experimental atau ex post facto. Pada penelitian ini,
peneliti tidak melakukan pengontrolan/efek terhadap satu atau lebih variabel yang
sedang diteliti (bukan experimental), tetapi peneliti hanya melaporkan apa yang
terjadi sebenarnya – ex post facto. Hal ini dapat dilihat pada penelitian ini
menggunakan theory of reasoned action (TRA) (hlm. 40), jika dilihat maka inti
struktur TRA adalah dapat disajikan sebagai relationships/hubungan antar
variabel penelitian diatas. Kekurangan dari studi ex post facto dalam hal ini yaitu
jika peneliti berfikir jika mereka dapat menemukan hubungan yang positif (lihat
hlm. 46-47, ”ditemukan hubungan yang positif pada H1, H2a, H2b, H3”) dan
kemudian mereka mengasumsikan hal tersebut merupakan sebab-akibat maka
dapat membuat keputusan yang salah (karena belum tentu hal yang berhubungan
berarti terdapat sebab-akibat antara variabel-variabel tersebut).
d. Kategori keempat adalah kegunaan studi mencakup dua pilihan
yaitu: reporting, descriptive, causal-explanatory, atau causal-predictive. Reporting
studybertujuan untuk pengumpulan dan perbandingan data. Descriptive study atau
studi menggambarkan/menceritakan didalamnya terdapat
komponen who, what,where, when, atau how much dari sebuah penelitian. Causal-
explanatory studybertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Causal-
predictive studybertujuan untuk memprediksikan efek pada suatu variabel akibat
manipulasi/intervensi variabel lainnya. Dalam penelitian ini termasuk
dalam Causal-explanatory study bertujuan untuk mengetahui hubungan antar
variabel.
e. Kategori kelima adalah dimensi waktu mencakup dua pilihan yaitu: cross-
sectional atau longitudinal. Pada dapat kita lihat bahwa ini merupakan
penelitian cross-sectional yaitu hanya dilakukan satu waktu yaitu pada bulan Juli
hingga September 2007 (hlm. 44) dan mewakili gambaran dari satu waktu
keadaan tertentu pada saat penelitian berlangsung. Dengan demikian penelitian ini
bersifat cross-sectional dan tidak dapat digeneralisasikan secara meluas.
f. Kategori keenam adalah topical scope (keluasan dan kedalaman) dari studi ini
yaitu: case studies atau statistical studies. Studi statistikal lebih mengarah pada
keluasan data daripada kedalaman data, sedangkan studi kasus lebih mengarah
pada kedalaman data daripada keluasan data. Pada penelitian ini
bersifat statistical karena lebih memfokuskan pada keluasan data. Pada penelitian
ini membuat hasil penelitian yang sama dengan karakteristik populasi dengan
melakukan uji pada sampel. Hal ini terlihat dari jumlah 900 populasi diambil
sampel 422 responden (hlm. 44). Maksudnya adalah agar hasil penelitian ini
diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi yang ada. Pada umumnya, studi
statistikal yang diharapkan adalah unsur keterwakilan populasi dari sampel agar
hasil penelitian dapat menggambarkan karakteristik populasi.
g. Kategori ketujuh adalah lokasi/lingkungan penelitian ini yaitu: field
setting, laboratory research atau simulation. Penelitian ini dilakukan dengan field
setting, di mana penelitian dilakukan dalam keadaan lingkungan yang
actual/sebenarnya. Lokasi penelitian di pusat perbelanjaan atau mal-mal di kota
Bangkok Thailand (hlm. 45)
h. Kategori kedelapan adalah persepsi partisipan mengenai aktivitas penelitian ini
yaitu: actual routine atau modified routine. Maksud dari kategori ini adalah
mengenai apakah partisipan yang diteliti mengetahui bahwa penelitian sedang
berlangsung dan dengan demikian bersikap seperti biasanya/apa adanya (actual
routine) atau bersikap terpengaruh dan tidak seperti biasanya (modified routine).
Dalam hal ini penulis mengkategorikan bahwa responden termasuk dalam
kategori actual routine karena pengumpulan data dengan survey dengan
instrumen yaitu kuisioner dan dilakukan oleh asisten peneliti, selain itu dalam
kuisioner tidak dicantumkan nama responden (anonim) sehingga responden akan
menjawab apa adanya (hlm.44). Kekuatan dari hal yang dilakukan oleh peneliti
adalah adanya penyaringan berupa pertanyaan dan adanya hadiah bagi responden
(hlm. 44), sehingga hal ini berdasarkan buku Metode Riset Aplikasinya Dalam
Pemasaran (J. Supranto, 2003, hlm.104-105) yaitu prinsip-prinsip pembuatan
kuisioner salah satunya adalah membuat responden bersedia menjawab, dan
dapat menyaring responden.

4. Karakteristik yang keempat adalah standar etika yang tinggi diberlakukan dalam
penelitian ini (high ethical standards applied). Mengenai standar etika, hal ini dapat
dilihat pada penelitian yang dilakukan di pusat perbelanjaan atau mall di kota
Bangkok Thailand yaitu dapat dilihat pada pendekatan meminta izin terlebih dahulu
ketika mengajukan permohonan apakah mereka bersedia berpartisipasi pada
penelitian ini (hlm.44).

5. Karakteristik kelima adalah batasan dari penelitian ini diungkapkan secara jujur
(limitation frankly revealed). Dalam hal ini dapat dilihat dari instrument riset yang
berdasarkan literature yang khusus pada karakteristik sample yaitu pria. Selain itu
batasan-batasan berupa modifikasi instrument disebutkan dalam artikel (kuisioner
yang awalnya bahasa inggris dimodifikasi bahasanya menjadi bahasa Thailand,
sedangkan ukuran-ukuran tetap).

Hal untuk melihat batasan yang diungkapkan dengan jujur yaitu reliabilitas
konstruk disebutkan ”semua variabel mempunyai nilai skala reliabilitas antara 0,821
hingga 0,864 lebih besar dari yang direkomendasikan yaitu 0,7” (hlm. 45) sehingga
data dianggap reliable atau alat ukur jika digunakan untuk mengukur berulang kali
dalam kondisi yang relatif sama akan menghasilkan data yang sama atau sedikit
variasinya. Kekuatan dari artikel tersebut yaitu batasan penelitian yang diungkapkan
secara jujur telah dilakukan yaitu dengan dicantumkannya nilai skala reliabilitas
(hlm.45). Semua variable mempunyai nilai skala reliabilitas antara 0,821 hingga 0,864
lebih besar dari angka yang direkomendasikan yaitu 0,7 sehingga data dianggap
reliabel atau handal.

6. Karakteristik keenam adalah apakah ada suatu analisis yang memadai untuk
mendukung kebutuhan pengambil keputusan (adequate analysis for decision maker’s
needs). Dalam laporan ini, ”analisa yang dilakukan oleh peneliti telah melakukan
skrining dan uji data untuk data yang data salah entry, data hilang (missing value),
uji normalitas data dan pencilan (outliers)” (hlm. 46). Pada uji ini ”diawali dengan
statistic deskriptif kemudian dilakukan statistic inferensial untuk melakukan uji
hipotesis (termasuk factor analysis, korelasi Pearson, analisis regresi, dan path
analysis)” (hlm. 46). Berdasarkan hal tersebut maka diasumsikan bahwa peneliti
telah melakukan analisis data telah memadai untuk mendukung pengambilan
keputusan.

7. Karakteristik ketujuh adalah penemuan dari penelitian ini dipresentasikan secara


tidak ambigu (findings unambiguously). Peneliti mempresentasikan penemuan dari
penelitian ini secara singkap, padat dan jelas melalui deskripsi dan grafis. Yang tidak
dipresentasikan oleh peneliti adalah statistik deskriptif mengenai karakteristik
variabel yang telah diolah datanya. Dikarenakan hal ini disebabkan karena peneliti
menyingkat hal yang penting untuk disajikan, sehingga cenderung untuk
menyajikan esensi penelitian yang lebih penting, peneliti juga membuatkan
bagian conclusiontersendiri agar pembaca dapat memahami hasil penelitian ini
secara lebih ringkas tanpa harus mengerti semua analisa yang dilakukan oleh
peneliti. Selain itu dalam pengolahan data juga dijelaskan menggunakan analisis apa
saja untuk menguji hipotesis.

8. Karakteristik kedelapan adalah kesimpulan ditegakkan dalam penelitian ini


(conclusion justified). Pada penelitian ini dilihat di conclusion maka studi ini sukses
dilakukan di Bangkok namun dijelaskan di conclusion bahwa terdapat keterbatasan
pada variabel-variabel yang mempengaruhi variabel self-image. Selain itu dipilihnya
kota Bangkok tidak mewakili daerah Thailand lain. Peneliti menegakkan suatu
kesimpulan yang pada dasarnya bukan untuk menjawab suatu permasalahan secara
langsung.

9. Karakteristik kesembilan adalah apakah pengalaman dari peneliti direfleksikan


dalam penelitian ini (researcher’s experience reflected). Pengalaman peneliti
dinyatakan secara jelas pada awal laporan sehingga dengan membaca latar belakang
peneliti, maka tingkat kepercayaan pembaca akan penelitian ini menjadi lebih besar
karena peneliti adalah seorang ahli yang berpengalaman (hlm. 39).

Selain karakteristik yang dikategorikan oleh Cooper dan Schindler, ada kriteria
menurut Kothari dalam buku Research Methodology: Methode and Technique, (2006)
penelitian yang baik yaitu:
Pertama, penelitian yang baik harus sistematis (good research is systematic), ini
berarti bahwa riset mempunyai struktus yang khusus dengan langkah-langkah yang
didefinisikan dengan baik dan telah diatur oleh tatacara tertentu. Dalam hal ini pada
artikel dapat ditemui teraturnya atau sistematis pada artikel tersebut mencakup hal-
hal sbb: pertanyaan masalah, tinjauan pustaka, definisi konseptual, hipotesis, desain
riset dan pengumpulan data, sampel dan populasi, instrumen penelitian, analisis data,
karakteristik data, hasil penelitian, kesimpulan.
Kedua, penelitian yang baik harus logis (good research is logical), penelitian
mengandung deduksi dan induksi yang tepat sehingga dapat diambil untuk mengambil
keputusan yang baik. Pada artikel ini dijumpai deduksi dan induksi yang tepat
sehingga diharapkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan.
Ketiga, penelitian yang baik bersifat empiris (good research is empirical), ini
berarti pada penelitian yaitu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta pula.
Dalam artikel ini dijumpai pengujian empiris.
Keempat, penelitian yang baik dapat digunakan ulang (good research is
replicable), dalam hal ini siapapun yang melakukan penelitian asalkan proposal
penelitiannya sudah baik, memenuhi semua persyaratan, akan menghasilkan hasil
penelitian yang tidak jauh berbeda atau dianggap sama karena perbedaannya tidak
signifikan, atau jika diulangi lagi penelitiannya oleh peneliti yang sama maka hasilnya
juga akan sama atau tidak jauh berbeda. Pada artikel tersebut dicantumkannya nilai
skala reliabilitas (hlm.45). Semua variabel mempunyai nilai skala reliabilitas antara
0,821 hingga 0,864 lebih besar dari angka yang direkomendasikan yaitu 0,7 sehingga
data dianggap reliabel atau handal.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


Penulis mengambil kesimpulan dari kritik ini. artikel dengan judul ”A Model Of
Male Consumer Behaviour in Buying Skin Care Products In Thailand” Karya : Nuntasaree
Sukato dan Barry Elsey dapat dikatakan masuk dalam kategori sebuah penelitian yang
baik. Berdasarkan atas hasil evaluasi dan dalam kritik ini dengan detail pada dasarnya
artikel ini merupakan artikel yang baik karena memenuhi berbagai kriteria apa yang
disebut sebagai ”good research” atau riset yang baik. Namun, pada artikel ini juga
terdapat berbagai kekurangan dari penelitian ini, hal diatas yang tidak jelas terutama
mengenai perumusan masalah, masalah ialah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan
keinginan dan harapan. Pada artikel ini tidak tergambar dengan jelas namun secara
tersirat dapat dilihat pada abstract. Selain itu perlunya ditampilkan statistik
deskriptifnya dalam penyajian mengenai uji statistik; misalnya dengan bentuk tabel
sehingga mudah di baca. Kelemahan lainnya yaitu pengambilan sampel yang dilakukan
di mal atau pusat perbelanjaan di Bangkok (Ibu Kota Thailand) belum tentu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dengan judul penelitian yaitu ”A Model Of
Male Consumer Behaviour in Buying Skin Care Products In Thailand” yang pada kota
Thailand.
Sarannya, pada artikel ini terdapat berbagai kekurangan dari penelitian ini,
yaitu penyajian data yang diperjelas. Namun jika dilihat, para pembaca/peneliti lain
dapat memperoleh manfaat dan informasi dari hasil penelitian/artikel ini karena: (1)
peneliti menulis artikel dengan cukup sistematis dan logis sehingga alur jalannya
penelitian ini dapat dimengerti oleh pembaca. (2) karena menggunakan uji validitas
dan reliabilitas (dilihat dari angka uji validitas dan reliabilitas) maka dapat
disimpulkan peneliti menggunakan instrumen yang dapat diandalkan dan dapat
dilakukan penelitian ulang (dengan asumsi syarat dan kondisi sama). Dilihat dari
identitas penulis, peneliti merupakan seorang profesional yang hasil penelitiannya
dapat dipertanggungjawabkan.
IV. REFERENSI

Cooper, Donald R., dan Pamela S. Schindler. Business Research Methods. 10th
Edition.New York: McGraw-Hill/Irwin, 2008.
Buku online Google, Research Methodology: Methode and Technique, (Kothari,
2006)(http://books.google.co.id/books?id=8c6gkbKi-
F4C&pg=PA20&lpg=PA20&dq=
good+research+criteria&source=bl&ots=iFkFmUQ8sL&sig=Ms5yJt1KUUD2_c
QsSWIqd5GLd-Q&hl=id&ei=mITuSrakMc7IkAXrvYyZDw&sa=X&oi=
book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CAgQ6AEwADgK# diakses
tanggal 04 Desember 2017
Sukato, Nuntasaree dan Barry Elsey ”A Model Of Male Consumer Behaviour in Buying
Skin Care Products In Thailand”, ABAC Journal, Thailand, p39-52)
Supranto, Johanes. Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta, 2003.

Anda mungkin juga menyukai