Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan dunia elektronik membuat hampir semua


peralatan rumah tangga maupun peralatan industri menggunakan sistem kendali
elektronik. Penggunaan sistem kendali elektronik ini dinilai memberikan banyak
keuntungan. Terdapat banyak jenis sistem kendali elektronik, misalnya sistem
kendali berbasis mikrokontroler, sistem kendali dengan komputer, dan sistem kendali
dengan PLC (Programmable Logic Control). Salah satu contoh pada proses produksi
suatu industri banyak sekali digunakan sistem kendali PLC. Sistem kendali ini
banyak digunakan karena dinilai memiliki kemudahan dalam hal pengoperasian.
Selain itu, sistem kendali ini juga memiliki harga yang relatif lebih murah bila
dibandingkan dengan sistem kendali yang lain.

Dengan banyaknya pemakaian PLC pada dunia industri, maka kebutuhan


teknisi yang mampu mengoperasikan PLC akan semakin banyak. Namun
infrastruktur yang menunjang dalam hal pembelajaran PLC tersebut masih sangat
minim. Oleh karena itu dibutuhkan infrastruktur yang dapat menunjang dalam hal
pembelajaran kendali yang berbasis PLC berupa modul praktikum.

Dengan adanya modul praktikum tersebut diharapkan bagi siapa saja yang
menggunakan modul tersebut dapat berkompetensi dalam hal menggunakan, merakit
serta merancang Ladder Diagram PLC untuk kebutuhan industri.

1.2 Tujuan

Mempelajari suatu simulasi alat penyortir benda 3 warna dengan PLC sebagai
pengendali.
Menjelaskan deskripsi cara kerja
Memaparkan langkah-langkah dalam perancangan alat

1.3 Batasan Masalah


Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 1
Untuk implementasi sistem yang dibuat, penulis membatasi masalah agar tidak
terlalu luas, antara lain:

PLC yang digunakan adalah PLC OMRON CPM1A-40CDR-A-V1

Sensor yang digunakan adalah LDR (Light Dependent Resistor) .

Penyeleksian barang, bila sensor warna mendeteksi barang maka motor akan
mengarahkan barang tersebut masuk ke wadah sesuai dengan warnanya.

Hanya terbatas pada objek tiga warna bola mainan yang ada dipasaran,
dengan diameter 6 cm.

Warna yang digunakan adalah Ungu, Hijau, dan Biru, dengan bahan tertentu
saja dari jenis yang sama.

1.4 Metode Penulisan

Penulis menggunakan metode pengumpulan data dari beberapa referensi yang


dapat diperoleh penulis sebagai metode penulisan makalah ini, seperti referensi dari
artikel artikel internet, dan diskusi kelompok

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistem pembahasan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai


berikut :

Bab I : Pendahuluan

Ini merupakan bab yang berisi tentang latar belakang masalah, tujuan, batasan
masalah, metode penulisan, serta sistematika penulisan

Bab II : Landasan Teori

Pada bab II berisi tentang konsep-konsep dasar teori yang mendukung sistem
yang berkaitan dengan alat tersebut.

Bab III : Perancangan


Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 2
Bab ini berisi ringkasan mengenai perancangan yang meliputi deskripsi cara
kerja alat, serta langkah-langkah dalam perancangan alat. Sistem yang dibuat dan
metoda yang dipakai dalam alat yang mencakupi perancangan secara hardware dan
software

Bab IV : Penutup

Bab ini membahas tentang kesimpulan dari seluruh isi makalah dan saran-saran
bagi kemungkinan pengembangan Alat Penyortir Benda 3 Warna berbasis PLC.

BAB II
Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 3
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian PLC

Programmable Logic Control (PLC) adalah sebuah komputer yang secara


khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. PLC secara bahasa
memiliki arti pengontrol logika yang dapat diprogram, namun pada kenyataannya
PLC secara fungsional tidak lagi terbatas melakukan fungsi-fungsi logika saja,
namun juga dapat melakukan perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi
komunikasi, dokumentasi, dan lain sebagainya.

2.2 Arsitektur PLC


PLC pada dasarnya tersusun dari empat komponen utama, yaitu : Prosesor,
Power Supply, Memori, dan Modul Input/Output. Secara fungsional, interaksi
keempat komponen tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

CPU
Prosesor

Modul Modul
Memori
Input Output

Pada gambar di atas, prosesor akanPower


mengontrol perangkat yang terhubung pada
Supply
modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program ladder yang
tersimpan di dalam memori.
Gambar Walaupun
2.1 Ilustrasisecara umum
Komponen pemetaan
Utama PLC memori PLC relatif
sama, tetapi secara teknis terdapat beberapa perbedaan untuk setiap PLC dari vendor
yang berbeda. Gambar 2.1 Ilustrasi Komponen Utama PLC

2.3 Prinsip Kerja PLC


PLC terdiri dari dua komponen penyusun utama, yaitu sistem antarmuka
input/output dan Central Processing Unit (CPU). Komponen penyusun tersebut
saling berinteraksi dalam melakukan proses eksekusi. Seperti rantai, jika salah satu
komponen penyusun mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya masing-
masing maka proses eksekusi pun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 4


I O
U
N
P CPU T
P
U
T U
T

Gambar 2.2 Diagram Blok PLC

Fungsi utama dari CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di dalam
PLC. Seperti mengaktifkan beberapa terminal output, menyimpan program,
berkomunikasi, mengeksekusi program dll. Terdapat tiga komponen utama penyusun
CPU, yaitu :
Processor
Memory
Power supply
Secara umum interaksi dari tiga komponen utama di atas adalah sebagai berikut :

Processor Memory

Power Supply

Gambar 2.3 Blok Diagram CPU pada PLC

Pada dasarnya, PLC beroperasi dengan prinsip kerja yang cukup sederhana,
yaitu dengan cara menghubungkan peralatan luar ke modul input/output yang
disediakan PLC. Peralatan ini bisa berupa sensor/transducer, limit switch, push
button, motor dc/ac, solenoid, relai, lampu dll.
Selama PLC melakukan proses, CPU melakukan tiga operasi utama yang mutlak
dilakukan, yaitu :
Membaca data input dari perangkat luar melalui modul input.
Mengeksekusi program kontrol yang tersimpan di memori.
Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 5
Meng-update atau memperbaharui data pada modul output.
Ketiga proses (membaca, mengeksekusi dan meng-update) di atas disebut
scanning. Ketiga proses di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Baca Input

Eksekusi
Program

Update Output

Gambar 2.4 Ilustrasi Scanning

2.4 Diagram Ladder


Diagram ladder adalah satu cara untuk menggambarkan proses kontrol
sekuensial yang umum dijumpai di industri. Diagram ini meresentasikan interkoneksi
antar perangkat input dan perangkat output sistem kontrol. Seperti halnya sebuah
anak tangga yang memiliki anak-anak tangga tempat setiap peralatan dihubungkan.

Push Button Push Button Contact Contact Limit Switch Limit Switch
(Normally Close) (Normally Open) (Normally Open) (Normally Close) (Normally Close) (Normally Open)

M
Relay Coil Pilot Light Buzzer Motor DC Proximity Switch Proximity Switch
(Normally Close) (Normally Open)

Gambar 2.5 Beberapa Simbol Standar Yang Digunakan di Industri

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 6

Gambar 2.6 Contoh Diagram Ladder Sederhana


Pada awalnya, diagram ladder digunakan untuk mempresentasikan rangkaian
logika kontrol secara hardwired untuk mesin atau peralatan lain. Karena luasnya
pemakaian, maka diagram tersebut menjadi standar pemrograman kontrol sekuensial
yang banyak ditemui di industri.
Rangkaian diagram ladder elektromekanis yang bersifat hardwired ini pada
dasarnya secara langsung dapat diimplementasikan dengan menggunakan PLC.
Rangkaian kontrol logika pada diagram diimplementasikan secara softwired dengan
menggunakan software.

2.5 LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau light Dependent Resistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima olehnya. LDR dibuat dari
Cadmium Sulfida yang peka terhadap cahaya. Seperti yang telah diketahui bahwa
cahaya memiliki dua sifat yang berbeda yaitu sebagai gelombang elektromagnetik
dan foton/partikel energi (dualisme cahaya). Saat cahaya menerangi LDR, foton akan
menabrak ikatan Cadmium Sulfida dan melepaskan elektron. Semakin besar
intensitas cahaya yang datang, semakin banyak elektron yang terlepas dari ikatan.
Sehingga hambatan LDR akan turun saat cahaya meneranginya.

Gambar 2.7 Contoh Rangkaian Aplikasi LDR

LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar saat tak ada cahaya yang
mengenainya (gelap). Dalam kondisi ini hambatan LDR, mampu mencapai 1 M ohm.
Akan tetapi saat terkena sinar, hambatan LDR akan turun secara drastis hingga nilai
beberapa puluh ohm saja.
Resistansi

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 7

Intensitas cahaya

Gambar 2.8 grafik hubungan nilai resistansi dengan Intesitas cahaya


2.6 Motor DC
2.6.1 Prinsip Kerja Motor DC
Motor DC atau motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi untuk
mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, yang
tenaga gerak tersebut berupa putaran dari rotor. Prinsip kerja dari motor DC hampir
sama dengan generator AC, perbedaannya hanya terletak dalam konversi daya.
Prinsip dasarnya adalah apabila suatu kawat berarus diletakkan diantara kutub
kutub magnet (U- S), maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang
menggerakkan kawat tersebut.

N S

current
Gambar 2.9 Prinsip Kerja Motor DC

Apabila sebuah belitan terletak dalam medan magnet yang homogen, arah
gerakan ditunjukkan seperti gambar di atas, karena kedua sisi lilitan mempunyai arus
yang arahnya berlawanan.
2.6.2 Konstruksi Motor DC

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 8


Bagian bagian penting dari motor DC ditunjukkan oleh gambar 2.23, statornya
mempunyai kutub menonjol dan diterjal oleh satu atau lebih kumparan medan.
Pembagian fluks celah udara yang dihasilkan oleh lilitan medan secara simetris
berada di sekitar tengah kutub medan, sumbu ini dinamakan sumbu medan atau
sumbu langsung.

Gambar 2.10 Konstruksi Motor DC

Kumparan penguat dihubungkan seri, jangkar merupakan besi laminasi yang


bergerak untuk mengurangi arus eddy. Letak kumparan jangkar pada slot besi di
sebelah luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komutator yang terbentuk
silender dan isolasi sisi kumparan dihubungkan dengan segmen komutator pada
beberapa bagian yang berbeda, sesuai dengan jenis lilitannya.
2.6.3 Pengaturan Motor DC
Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor digunakan untuk arah yang searah
dengan jarum jam maupun sebaliknya. Untuk mengubah putaran dari sebuah motor
dapat dilakukan dengan mengubah arah arus yang mengalir melalui motor tersebut.
Secara sederhana seperti yang ada pada gambar 2.15, hal ini dapat dilakukan hanya
dengan mengubah polaritas tegangan motor.

Gambar 2.11 Dasar Pengaturan Arah Putar Motor

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 9


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Kerja Alat

Pada tahapan ini ditentukan proses yang dilakukan oleh PLC untuk
mengendalikan alat penyortir benda 3 warna.

Deskripsi keadaan awal


1. Pertama-tama, motor pengarah bola berada pada titik tengah, kemudian
solenoid atas dan bawah ON sehingga mengakibatkan bola tidak ada yang
jatuh kebawah.
2. Kemudian setelah tombol start ditekan maka solenoid atas OFF selama satu
detik yang membuat bola jatuh kedalam jalur bola, kemudian menutup
kembali. Sedangkan solenoid bawah tetap ON sehingga membuat bola
tertahan di jalur tersebut.
Deksripsi ketika bola berada di area sensor

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 10


1. Sensor mendeteksi keberadaan bola, kemudian menscanning tegangan bola
yang akan diinputkan ke comparator.
2. Hasil scanning ini akan membaca dan akan mengaktifkan motor sehingga
bola dapat diarahkan ke wadahnya.
Deskripsi motor mengarahkan bola
1. Apabila hasil dari gerakan motor telah sesuai, maka motor akan menyentuh
limit switch.
2. Limit swicth tersebut akan mematikan gerakan motor juga membuat solenoid
bawah on selama 1 detik dan kembali lagi. Kemudian akan kembali kedalam
keadaan awal.

Pendeteksian warna dibuat berdasarkan pada intensitas cahaya yang diperoleh


LDR (Light Dependent Resistor) hasil pantulan tiga cahaya led (merah, hijau, dan
biru) secara berurutan pada permukaan benda.

Warna cahaya yang sesuai dengan warna permukaan benda akan memberikan
pantulan yang terbesar pada keluaran tegangan LDR (Light Dependent Resistor)
diantara pantulan warna led yang lainnya.

Keluaran sensor akan dikuatkan oleh amplifier untuk mendapatkan sinyal analog
yang lebih besar.

3.2 Langkah Perancangan


Dalam proses perancangan diperlukan langkah-langkah yang terbagi dalam
beberapa bagian, yaitu:
1. Menentukkan spesifikasi alat
2. Menentukkan diagram blok sistem
3. Perancangan rangkaian dan pemilihan komponen
4. Perancangan program dan rangka
5. Perancangan sistem

3.2.1 Spesifikasi Alat


PLC
Tipe PLC : OMRON CPM1A-40CDR-A-V1
Tegangan input : 220VAC 50~60Hz
Power supply internal : 24VDC
Arus output : 0,3A
Jumlah input / output : 40 (24 input, 16 output)
Waktu eksekusi : 0,72s
Memory program : 2 kwords
Memory data : 1 kwords

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 11


Spesifikasi awal yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek Akhir ini adalah
sebagai berikut :

Tegangan masukan yang dibutuhkan adalah 5Vdc, 12Vdc, dan +15Vdc

Arus yang dibutuhkan adalah 2 Ampere

Arus solenoid + 2.5 Ampere

Tinggi alat adalah 80 cm

Panjang alat adalah 47 cm

Lebar alat adalah 29.5 cm

Masukan berupa tiga warna bola yaitu; Ungu, Hijau dan Biru.

Dua buah solenoid yang digunakan sebagai pembatas bola yang jatuh dari
wadah.

Satu buah motor dc dengan gearbox yang digunakan untuk menggerakan


jalur bola.

Output yang dihasilkan bola akan masuk ke penampungannya masing-


masing.

3.2.2 Diagram Blok Sistem

Sensor warna Driver Kendali PLC Posisi Motor

Setelah menentukkan spesifikasi


Gambar dariBlok
3.1 Diagram alatSistem
maka tahap selanjutnya dari
perancangan adalah pembuatan diagram blok sistem. Diagram blok ini memenuhi
gambaran umum tentang sistem kerja alat yang akan dibuat.

3.2.3 Perancangan Rangkaian dan Pemilihan Komponen


Langkah selanjutnya yaitu perancangan rangkaian dan pemilihan komponen
yang sesuai dengan fungsi dan karakteristik yang diinginkan pada diagram blok.
a. Sensor
Sensor yang digunakan sebagai penerima pantulan cahaya dari bahan yang akan
dideteksi warnanya adalah LDR (Light Dependent Resistor). LDR digunakan karena

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 12


mudah dalam aplikasinya dan murah. Medium yang dipancarkan kepermukaan benda
berasal dari led spot dengan tiga warna yaitu merah, hijau, dan biru.

LED
LDR

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Menggunakan LDR

Pada blok perancangan LED digunakan resistor sebesar 330 , hal ini dikarenakan
Gambar 3.3 Posisi Penempatan Sensor

Dimana Vcc = Tegangan power supply (V) = 5V


Vd = Tegangan ON untuk LED (V) = 2.6V
R = 330
Dari persamaan tersebut didapatkan arus sebesar 7mA, arus tersebut berada pada
batas arus maju (IF) dari LED yaitu sebesar 2mA - 20mA.
b. Komparator

Blok komparator, digunakan untuk membuat level tegangan dari keluaran


sensor. Hasil yang dikeluarkan oleh rangkaian ini adalah 110,100,000.

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 13


Gambar 3.4 Rangkaian Komparator

c. Inverter

Blok Inverter digunakan untuk membalikkan hasil dari output komparator


mnjadi 001,011,111 agar memudahkan pengaplikasiannya dengan menggunakan
software.

Gambar 3.5 Rangkaian Inverter

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 14


d.H-Bridge

Berikut ini adalah gambar rangkaian H-Bridge dengan menggunakan relai 8-pin
12V untuk mengendalikan motor dc.

Dari output Dari output


PLC +12 PLC
V
v

Gambar 3.6 H-Bridge Dengan Relai

Pada gambar di atas ditunjukkan cara bagaimana mengendalikan putaran motor


dc dengan H-Bridge memakai relai. Pada gambar 3.12(a), motor dc akan berputar
berlawanan dengan arah jarum jam (Counter Clockwise). Pada gambar 3.12 (b),
motor dc akan berputar searah dengan arah jarum jam (Clockwise).

Dengan menggunakan prinsip kendali motor di atas, penulis membuat motor dc


tersebut untuk mengarahkan jalur bola ke kanan atau ke kiri. Ketika jalur bola
berputar ke kanan, motor akan digerakkan searah jarum jam (Clockwise). Ketika
berputar ke kiri, motor akan digerakkan berlawanan arah jarum jam (Counter
Clockwise).

Karena relai yang digunakan adalah relai 12V maka untuk mangaktifkan coilnya
penulis memberi tegangan sebesar 12V ke salah satu coilnya dan satu lagi menuju ke
ground.

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 15


3.2.4 Perancangan Program

Pada tahapan ini dilakukan perancangan alogaritma program dari alat penyortir
benda 3 warna yang akan dibuat. Mulai dari keadaan mula, kondisi ketika bola
berada di area sensor, dan kondisi ketika motor mengarahkan bola. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah dalam merealisasikan program dan dalam menganalisa
kesalahan yang mungkin terjadi. Keuntungan lainnya adalah untuk mengembangkan
program sehingga sistem yang dibuat akan lebih menjadi sempurna.

Start

Solenoid atas buka


Solenoid bawah tutup

ya
Ungu Motor bergerak ke
kiri, berhenti

tida
k
ya
Hijau Motor bergerak ke Solenoid atas tutup
tengah,berhenti Solenoid bawah buka

tida
Perancangan Rangka
k
22 cm
ya dan
Rangka terbuat dari PVC aluminium,
Motor bergerak dimensi
ke dari kotak ini adalah
Biru
Tinggi = 80 cm kanan, berhenti
Panjang = 47 cm
tida = 29.5 cm
Lebar 22 cm
k
Gambar 3.7 Diagram Alir Cara Kerja Alat

7.5 cm
Untuk bagian sensor dibuat lubang dengan jari-jari 1 cm dan jarak sensor ke
Solenoid
lubang adalah 1 cm. senso Atas

r Solenoid
3 cm 58 cm
Bawah
43cm

15cm
Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 5cm 16

47cm

Gambar 3.8 Desain Alat Tampak Samping


Solenoid
Atas Senso
Solenoid r
Bawah

29.5
cm
Gambar 3.9 Desain Alat Tampak Depan

3.2.5 Peracangan Sistem ALAT


I S OGG
ALAT 2
I S
2 + - 5G1G O 0 0n0u+1 -1Iut
PENY 15N11S
G
0 0PENY
0u 1 1Iut1N1S 4 1 1 V 2 N
n
Tahapan G
perancangan sistem dibagi menjadi 2 yaitu:
0 0 0 0
p pu uD 0 0 0N
4 1 1 V2N V p5 5n DV
1.0VDesain
Gambar 3.10 0pTahap
0p 0 0npu0D0uD
AlatN Tampak Atas
perancangan perangkat keras (hardware)0 0ORTI
u 0p0 0pt0 0pD
ORTIR V
0p50 05pt0perancangan P Alat
0R
2.0P0uTahap 0pD Gambar
perangkat lunak 3.11 Desain
(software)2 3t 4l V2 03V Tampak Belakang
L u40S5pM
2 3BEND V V
4l 2 3 4 5pM
L t y 0 0u0S ly C
S y 5 6t 7o ly
BEND o
SA
a.CTahap 5 63 7o o
t Perancangan Perangkat Keras (Hardware) eS L l t
eS Ll t A3
no i e o
WARNo
1. Merangkai
n i e o di Protoboard WARN
s l mo r
n
lA nr e
s mo o n Ait i
Pada e
o ntahap
(Modul it i ini dilakukan proses pengujian rangkaian r o hasil Sd
perancangan yang
r o S d jenis dan komponen yang akan digunakan. (Modu
Kendal
telah ditentukkan i wHal ini dilakukan untuk
i w d l it
d i it Benda 3 Warna Berbasis PLC
Alat Penyortir
Kenda c 17
Berbas c
lih
h
is PLC) Berbas
Achmad
Hanief / is
033 Achmad
Hanief /
3B/0530
1033

meyakinkan bahwa rangkaian hasil perancangan bekerja dengan baik sesuai dengan
spesifikasi. Percobaan ini dilakukan pada protoboard agar memudahkan apabila
terjadi kesalahan dalam perancangan.

2. Pembuatan PCB

Pembuatan PCB dilakukan dengan menggunakan software DXP 2004. Langkah


yang ditempuh adalah pembuatan skematik, kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan PCB.

3. Pemeriksaan Jalur-Jalur PCB

Pemeriksaan jalur PCB dimaksudkan agar tidak ada jalur yang terputus atau
tidak tersambung dengan jalur lain yang tidak seharusnya.

4. Pemasangan dan Penyolderan Komponen

Setelah dipastikkan bahwa jalur PCB sesuai dengan yang diinginkan, maka
selanjutnya dilakukan pemasangan komponen pada PCB dan dilakukan penyolderan.

Gambar 3.12 Rancangan Alat Awal


Gambar 3.13 Hasil Realisasi Mekanik
Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 18
b. Tahap Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Pada tahap ini dibuat flowchart atau diagram alir yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem. Perangkat lunak yang digunakan adalah SYSWIN versi 3.4.
Ketika menggunakan PLC maka sebelumnya harus menentukkan komponen
komponen input output yang akan digunakan, alamat-alamat yang digunakan, dan
penyesuaian komponen tersebut dengan port yang telah tertera di modul PLC.
Berikut ini adalah komponen input output, beserta alamat yang akan digunakan
dalam alat penyortir benda 3 warna:

Input

Alamat Input Keterangan

0000 Tombol start Menjalankan program

0001 Tombol stop Memberhentikan program

0002 Input digit 0 Memberikan input Ungu

0003 Input digit 0,1 Memberikan input Hijau

0004 Input digit 0,1,2 Memberikan input Biru

0005 Limit switch Ungu Batas gerak motor di Ungu

0006 Limit switch Hijau Batas gerak motor di Hijau

0007 Limit switch Biru Batas gerak motor di Biru

Output

Alamat Output Keterangan

1002 Solenoid Atas ON/OFF solenoid atas

1003 Solenoid Bawah ON/OFF solenoid bawah

1004 Motor CW Motor mengarahkan jalur bola ke kanan

1005 Motor CCW Motor mengarahkan jalur bola ke kiri

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 19


Dibawah ini merupakan diagram ladder yang dipergunakan dalam menjalankan
Alat penyortir benda 3 warna berbasis PLC yang sudah direalisasikan:

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 20


Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 21
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil uraian dan penejelasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu :

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 22


1. Sistem yang digunakan dalam alat penyortir benda 3 warna ini adalah sistem
mekatronika.
2. PLC sebagai pengendali sistem secara keseluruhan digunakan untuk
mengendalikan semua proses
3. Alat penyortir benda 3 warna ini dapat digunakan sebagai modul praktikum
kendalai berbasis PLC.
4. Rangkaian LDR digunakan sebagai sensor pendeteksi warna bola. Sensor ini
mampu mendeteksi intensitas warna bola saat berada didepan sensor.
5. Sensor ini peka terhadap cahaya dari luar, sehingga dalam mengoperasikannya
dibutuhkan kondisi pencahayaan ruangan yang sesuai dengan pengesetan alat ini
sebelumnya.
6. Wadah penampungan bola dengan bentuk kerucut dari karton nampaknya kurang
efisien sehingga bola yang akan masuk masih suka tersangkut oleh bola yang lain.
4.2 Saran
Berikut ini adalah saran-saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut :
1. Untuk penanda tempat penyimpanan bola dapat ditambahkan indicator bahwa
motor akan bergerak ke tempat yang dituju.
2. Dilengkapi dengan sensor inframerah untuk menghitung jumlah bola.

DAFTAR PUSTAKA

2003. Micro Commercial Components. Version 3 [Online]. Tersedia:


http://Www.Datasheetcatalog.Com
2007.LM741 Operational Amplifier.[online]. Tersedia:http://www. Alldatasheet.com
OMRON. 2007. CPM1A-V1. [online]. Tersedia:http://www.OMRON.com
Philips Semiconductor. 2007.NPN switching transistors. [online]. Tersedia:
http://www.semiconductors.philips.com
Putra, Agfianto Eko. 2007. PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Yogyakarta:
GAVA MEDIA.

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 23


Setiawan, Iwan. 2006. Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik
Perancangan Sistem Kontrol. Yogyakarta:ANDI.
Texas Instruments, Incorporated. 2007.Hex Inverters (Rev. B). [online].Tersedia :
http://www.Alldatasheet.com

Alat Penyortir Benda 3 Warna Berbasis PLC 24

Anda mungkin juga menyukai