1. Apakah sudah termasuk berat sendiri? Kita asumsikan SUDAH. Jadi kita ngga
usah hitung lagi berat sendirinya.
2. Beban hidup dan mati di atas, apakah diaplikasikan di sepanjang balok? Kita
asumsikan IYA. Beban dan bekerja di sepanjang balok.
Karena baloknya kantilever, maka momen lenturnya negatif, artinya serat atas mengalami
tarik, serat bawah mengalami tekan. Jadi, yang kita desain kali ini adalah tulangan tarik atau
tulangan atas.
1. Momen di ujung batang (tumpuan) akibat beban mati dan beban hidup.
<menentukan
Jadi,
1. , dan
2. Untuk , maka
3. Asumsi, jarak antara serat terluar sampai tulangan tarik adalah mmmm 50 mm.
Jadi,
4.
5. Kebutuhan tulangan,
6. Tulangan minimum,
7. Tulangan maksimum,
Atau,
> OK, masih lebih kecil dari tulangan maksimum.
10. Cek ulang kapasitas penampang. Hitung dulu tinggi blok tekan, a
13. Bandingkan momen nominal penampang, harus lebih besar daripada momen ultimit.
OK kan?
Rahasia: pada step #8 di atas, kalo mau pake D19, sebenarnya kita bisa pake 3 buah D19,
hasil baginya cukup dekat ke 3 yaitu 3.12. Walaupun As-nya nanti menjadi 3283 = 849
mm2 (lebih kecil dari yg diperlukan, 883.93 mm2), tapi kalau kita teruskan ke langkah #9
sampai selesai dengan menggunakan 3D19, akan diperoleh momen nominal 73.17 kNm
(masih lebih besar daripada momen ultimit)
Bukankah yang lebih penting dalam desain LRFD, tahanan nominal harus > beban/gaya
ultimit.
Update:
Metode di atas adalah salah satu contoh. Masih ada metode-metode lain yang dapat
digunakan, misalnya dengan persamaan kuadratik, dengan grafik, atau dengan hitungan cepat
ala konsultan.
mohon dikoreksi,
semoga bermanfaat[]