2 tahung yang lalu tepatnya tanggal 14 april 2015 pesawat Cessna 180
jatuh dikarenakan pilot (Carlson) memilih untuk melanjutkan penerbangan
dalam keadaan icing melewati limitasi dari pesawat tersebut. Menurut ATC vicinity pulau Perry pada pukul 1:21 malam, pilot melaporkan keadaan icing dan gangguan pada mesin pesawat dan dia mencoba untuk mendarat di pulau tersebut. Namun 2 menit kemudian pesawat hilang kontak. Sehari setelah kecelakaan, tim penyelamat menemukan tubuh pilot serta landing gear pesawat dekat pulau Curloss. Menurut NTSB, pesawat milik Carlson tidak memiliki rating untuk terbang dalam kondisi yang menyebabkan icing. Dimana rating tersebut mengharuskan penambahan peralatan seperti heated wings, propellers dan deicing boots. Berdasarkan pesawat lain yang terbang sekitar 6 menit dibelakang Carlson, memberitahukan icing pada engine cowling bagian kiri di ketinggian 9.500 ft. Setelah melakukan berbagai investigasi ternyata sebelumnya Carlson menginformasikan control pada pesawatnya terasa sangat empuk saat dia mengaktifkan heating system pada karburator, dimana system ini berfungsi menyedot udara panas dari exhaust mesin. Mekanik telah menyuruh Carlson untuk menginspeksi carburetor control arm terhadap kerusakan, agar karburator heating system dapat bekerja dengan baik. Sebelum penerbangan pun mekanik mengirim pesan ke Carlson untuk menannyakan sudahkah mengecek karburator heat control, Carlson menjawabnya belum namun akan di cek setelahnya. Investigator tidak dapat memecahkan masalah jatuhnya pesawat ini dikarenakan pesawat Carlson belum ditemukan.