ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Ny. M
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Suku : batak
No. RM : 97.06.74
Paritas : G4P3A0
ANAMNESIS PENYAKIT
Ny. M, 39 tahun, G4P3A0, Jawa, Islam, IRT i/d Tn D, 34 tahun, Islam, Padang, Wiraswasta. Datang ke
RSUPM tanggal 5 agustus 2015 .
Telaah: mules-mules mau melahirkan dialami pasien sejak tanggal 4/8/2015 jam 23.00. keluar lendir
darah (-), keluar air ketuban (-), BAK & BAB (+)
RPT : (-)
RPO: (-)
RIWAYAT HAID
HPHT : 02/11/2014
TTP : 09/08/2015
ANC : 5x,Bidan
RIWAYAT PERSALINAN
1. Laki-laki, 3200 gr, aterm, rumah sakit, dokter Sp.OG, 10th, sehat, SC
2. Laki-laki, 3000 gr, aterm, rumah sakit, dokter Sp.OG, 5th, sehat, SC
3. Laki-laki, 3200gr, aterm, rumah sakit, dokter Sp.OG, 3th, sehat, SC
4. Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
Status Presens
Sensorium: cm
TD: 120/80 mmHg
Hr; 84 x/i
Rr: 20 x/i
T: 36,1 C
Status Obstetrikus
Abdomen: membesar asimetris
TFU: 3 jari bawah processus xyphoideus
Tegang: kiri
Terbawah: kepala
Gerak (+)
HIS: tidak adekuat
DJJ: 140 x/i
EBW: 3200-3400 gr
Status Ginekologis
Serviks: tertutup
Sarung Tangan: lendir darah (-), cairan ketuban (-)
Adekuasi panggul
-promontorium teraba (CD: 8,5cm, CV:7cm)
-linea innominata teraba seluruhnya
-arcus pubis lancip <90
-spina ischiadica menonjol
-os sacrum cekung
-os coccygeus mobile
Kesan; panggul sempit ektrim
USG TAS:
-JT, LK, AH
-FM (+), FHR(+)
-BPD: 95,9 mm, FL: 72,5 mm
-AC: 35,1 cm
-Plasenta Corpus Anterior Gr III
-DJJ: 140x/i
-EBW: 3200-3400 g
-air ketuban cukup
Kesan: IUP (39-40) minggu + PK+ AH
Pemeriksaan laboratoriuim
HB/Ht/Plt/Leu: 11,6/35,7/303/8.600
Diagnosis Sementara:
-IVFD RL 20 gtt/i
Rencana:
-SC
-Konsul anestesi
-Konsul perinatologi
- Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik.
- Dilakukan asepsis dan antisepsis pada lapangan operasi kemudian ditutup dengan
doek steril kecuali lapangan operasi.
- Di bawah spinal anestesi dilakukan insisi pfanensteil di luka operasi sebelumnya.
- Dilakukan pfanensteil 10 cm dengan menjepitkan pinset anatomis fascia digunting ke
kiri dan kanan , tampak perlengketan dari otot hingga peritoneum.
- Tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan kemudian perlengketan dibebaskan
- Dilakukan insisi konkaf hingga menembus subendometrium, selaput ketuban
dipecahkan.
- Dengan meluksir kepala bayi, lahirkan bayi, Perempuan, 3300 gram, PB 49 cm, A/S
8/10, anus (+).
- Kemudian tali pusat diklem di 2 tempat lalu dipotong di antaranya.
- Plasenta dilahirkan secara PTT kesan lengkap.
- Kemudian cavum uterus dibersihkan lalu dijahit secara continous interlocking dan
evaluasi perdarahan. Bersihkan cavum abdomen.
- Kemudian ovarium kanan dan kiri, kemudian dilakukan sterilisasi poemoroy.
- Dilakukan penjahitan peritoneum, otot, fascia, kutis, dan subkutis.
- Luka bekas operasi ditutup dengan kasa steril.
- Keadaan ibu post SC stabil.
Follow Up Kala IV
Waktu TD HR RR T Kontraksi Perdaraha
n
22.00 110/60 77x/i 20x/i 36,5 Kuat 0cc
22.15 110/70 80x/i 20x/i 36,5 Lemah 0cc
22.30 110/70 80x/i 20x/i 36,6 Lemah 0cc
22.45 110/80 80x/i 20x/i 36,5 Lemah 0cc
23.00 110/80 80x/i 20x/i 36,4 Lemah 5cc
23.30 110/80 94x/i 20x/i 36,5 Lemah 8cc
00.00 110/80 96x/i 20x/i 36,5 Lemah 10cc
Laboratorium :
Hb/Ht/Leu/Trom : 11,9/34,3/8900/210.000
Follow Up
(6-8-2015)
O: Ikterik : -
Sens : CM Sianosis : -
HR : 72x/i Oedem : -
RR : 20x/i
T : 36,8 C
P:
- IVFD RL + oxytocin 10-10-5-5 20 gtt/i
- Inj. Ampicillin 1gr/8jam
- Inj. Gentamisin 80mg/12jam
- Inj Ketorolac 30 mg/12 jam
- Inj Ranitidin 50mg/12jam
R/ Mobilisasi bertahap
(7-8-2015)
O: Ikterik : -
Sens : CM Sianosis : -
HR : 80x/i Oedem : -
RR : 20x/i
T : 36,5 C
P:
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ampicillin 1gr/8jam
- Inj. Gentamisin 80mg/12jam
- Inj Ketorolac 30 mg/12 jam
- Inj Ranitidin 50mg/12jam
(8-8-2015)
S: - Anemis : -
O: Ikterik : -
Sens : CM Sianosis : -
HR : 84x/i Oedem : -
RR : 20x/i
T : 36,4 C
P:
R/ GV kering
ANALISIS KASUS
Teori Kasus
Panggul dikatakan sempit (Pelvic Pada kasus ini, pasien berusia 39 tahun
Contracture) apabila ukurannya 1-2 cm datang ke RSUPM dengan KDR (38-
kurang dari ukuran yang normal.3 40) minggu, dengan previous SC 3x
Kesempitan panggul bisa pada inlet telah dilakukan pemeriksaan pelvimetri
(pintu atas panggul), midpelvis (ruang didapatkan hasil konjugata diagonal 8,5
tengah panggul), outlet (pintu bawah cm. Dari pemeriksaan ini didapati
panggul), atau kombinasi dari inlet, kesempitan pada inlet (pintu atas
midpelvis, atau outlet.2,3 Ukuran pelvis panggul).
normal (untuk janin rata-rata) termasuk
conjugata diagonalis 12,5 cm,
conjugata obstetrik (anteroposterior dari
inlet) 10 cm, dan tranversal dari
midpelvis 9,5 cm.3
Dari penelitian Gozali, menyatakan Pada kasus ini pasien memiliki tinggi
bahwa berdasarkan tinggi badan, badan 150 cm, dengan berat badan 60
diperoleh proporsi tertinggi ibu yang kg.
menjalani seksio sesarea dengan
indikasi disproporsi fetopelvik adalah
ibu dengan tinggi badan <155 cm
(82,1%). Hasil tabulasi silang
menunjukkan adanya hubungan antara
tinggi badan ibu dengan kejadian
disproporsi fetopelvik.12 Penelitian Toh-
adam et.al. menyatakan bahwa, seorang
ibu dengan perawakan pendek
berhubungan secara independen
terhadap risiko tinggi kejadian
disproporsi sefalopelvik. Penelitian ini
menggunakan angka 145cm sebagai
batasan perawakan pendek.13 Sementara
itu, Penelitian Aflah menyatakan
adanya hubungan yang bermakna antara
tinggi badan ibu dengan ukuran
distansia spinarum secara radiologis.4
Pembagian tingkat kesempitan panggul Adekuasi panggul
berdasarkan nilai konjugata vera (CV):3
-promontorium teraba (CD: 8,5cm,
Tingkat I : panggul sempit CV:7cm)
borderline dengan CV = 9-10 cm; -linea innominata teraba seluruhnya
-arcus pubis lancip <90
Tingkat II : panggul sempit relative -spina ischiadica menonjol
dengan CV = 8-9 cm; -os sacrum lurus
-os coccygeus mobile
Tingkat III : panggul sempit ekstrim Kesan; panggul sempit
dengan CV = 6-8 cm;
Tingkat IV : panggul sempit absolut
(mutlak) dengan CV = 6 cm.