Disusun Oleh:
Kelompok VC
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : Vc (LIMA C)
Menyetujui,
Mengetahui,
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat,
Saputra selaku Asisten Pembimbing yang telah membimbing dan membantu kami
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ..................................................................................................... i
LAMPIRAN ............................................................................................ 23
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR ILUSTRASI
Ilustrasi Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak dimana saja asalkan cukup
penyakit.
penghitungan mikroba serta pewarnaan gram. Manfaat praktikum ini adalah dapat
biakan mikroba, dapat melakukan metode hitungan cawan, dan dapat melakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sterilisasi
dengan sterilisasi alat-alat, yakni 15 menit, tetapi suhu dan tekanannya sama
(Hendaryono dan Ari, 1994). Bahan yang dapat disterilkan dengan autoklaf adalah
Setiap proses baik fisika, kimia, dan mekanik yang mematikan semua bentuk
benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari
larutan kimia, pemanasan kering atau metode gas (Adji et al., 2007).
penggunaan uap bertekanan tidak yang akan disterilkan. Hal ini berlaku bagi
perabotan laboratorium seperti cawan petri, pipet, juga minyak, serbuk, serta
beberapa peralatan. Benda-benda ini disterilkan di dalam oven listrik atau gas.
selama 2 jam (Pelczar et al., 1988). Sterilisasi alat dan media dilakukan dengan
menggunakan oven yang digunakan untuk mensterilkan cawan petri dan pipet
3
volume. Penggunaan alat ini dengan cara memasukkan alat-alat tersebut dalam
oven dan dipanaskan dengan suhu 160 sampai 170 oC selama 1 sampai 2 jam
minyak yang dapat diisi dengan uap. Autoklaf biasanya digunakan untuk
menyeterilkan medium baik yang berasal dari agar maupun dari air susu. Autoklaf
adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan. Alat-alat yang
berupa glass ware maupun dissecting kit sebelum digunakan harus disterilkan
dahulu. Demikian juga medium yang sudah dimasukkan ke dalam botol medium
harus disterilkan juga (Hendaryono dan Ari, 1994). Sterilisasi alat dan media yang
tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan menyalakan autoklave
dengan temperatur 121 0C dan tekanan antara 15 - 17,5 psi (pound per square
Dasar makanan yang paling baik bagi pemiaraan bakteri ialah medium
makanan, atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh manusia. Medium yang banyak
digunakan dalam pekerjaan rutin laboratorium ialah kaldu cair dan kaldu agar
4
dalam 100 mL aquadest. Larutan dipanaskan sambil diaduk agar bubuk NA dapat
larut sempurna. Setelah larut, media ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
cawan petri. Untuk tabung reaksi, mulut tabung ditutup dengan kapas berlemak
yang telah dibungkus dengan kasa steril. Media tersebut kemudian disterilkan
dengan autoclave pada 121 C selama 15 menit. Media padat disimpan dalam
Nutrien Agar (NA) sebanyak 200 ml, 0,6 g Beef extract + 1 g Pepton + 3 g Agar
dimasukkan dalam erlenmeyer dan cukupkan volumenya dengan aquadest 200 ml,
kemudian dimasak dalam air mendidih selama 15 menit, lalu disterilkan dalam
biakan murni menggunakan media PDA yang tersusun oleh kentang, gula dalam
5
bentuk dextrose, agar-agar dan aquades (Warisno dan Dahana, 2009). PDA
adalah suatu medium yang mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup,
yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa, sehingga baik untuk
pertumbuhan fungi tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri akan tetapi
sebagai sumber energi, maka beberapa bakteri masih mungkin tumbuh pada
Medium padat atau solid medium, medium yang berbentuk padat dan
mengandung 1,5 - 1,8% agar misalnya terdapat pada Acidified Potato Dextrose
mikroorganisme terdapat dalam bentuk padat, setengah padat dan cair. Medium
dalam bentuk padat atau solid medium yang mengandung 1,5-2% agar, misalnya
Acidified Potato Dextrose Agar (APDA), dan sebagainya. Medium padat contoh
APDA mengandung karbohidrat kompleks dan agar-agar dari alga merah, serta
2.3.1. Pengenceran
lebih dari 300 sel mikroba per ml atau per gram atau per cm. Perlakuan
6
Setelah inkubasi, akan terbentuk koloni pada cawan petri tersebut dalam jumlah
yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik antara 30 - 300 koloni.
larutan, sesuatu yang berbentuk cair ke dalam medium yang akan dibiakan. Di
pemilihan cawan petri yang pertumbuhan koloni kumannya paling layak untuk
dihitung, yang biasanya diambil dari cawan petri yang pertumbuhan koloninya
berkisar 30 - 300 koloni per cawan petri (Harmita dan Radji, 2006).
biakan campuran ke dalam tabung uji yang mengandung agar mencari yang telah
permukaan agar (Volk dan Wheeler, 1993). Secara aseptik, tuangkan agar cair
(500C) dari tabung kedalam masing-masing cawan petri yang telah mengandung
yang telah diencerkan tersebut (Harmita dan Radji, 2006). Pada metode tuang,
sejumlah sampel 1ml atau 0,1ml dari pengenceran yang dikehendaki dimasukkan
7
ke dalam cawan petri, kemudian ditambah agar-agar cair steril yang telah
murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu dengan metode agar tuang -
KOCH. Pada metode ini bakteri disebarkan di atas permukaan lempengan agar
terperangkap dalam dinding sel setelah perlakuan dengan etanol. Sel bakteri
Gram-positif merupakan lapisan yang mengikat zat warna kristal violet. Dinding
menyebabkan zat warna terikat dan sel berwarna ungu (Lay dan Sugyo, 1992).
ungu karena dapat membentuk ikatan komplek dengan pewarna pertama yaitu
menguntungkan karena bisa menjadi probiotik bagi ternak ayam (Manin, 2010).
8
Pada dinding sel bakteri Gram negatif mengandung lipida yang tinggi,
menyebabkan kompleks zat warna pertama terlepas, dan sel akan mengambil zat
warna kedua (Lay dan Sugyo, 1992). Famili IV. Enterobacteriaceae: basil
bergerak dengan flagel yang peritrik atau tiak bergerak. Gram negatif,
ada yang berwarna, ada yang tidak. Saproba, escherichia coli terkenal sebagai
penghuni koloni (usul tebal) (Dwidjoseputro, 2005). Salah satu bakteri gram
digolongkan kedalam gram positif karena bakteri gram positif tidak mudah
menyebabkannya tidak mudah larut oleh larutan pemucat (Lay dan Sugyo, 1992).
Salah satu alat yang paling ampuh dalam taksonomi mikroba adalah pewarnaan
gram atau gram stain, yang dapat digunakan untuk memisahkan anggota-anggota
BAB III
17 Mei 2013 pukul 16.00 - 18.30 WIB dan hari Minggu tanggal 19 Mei 2013 pada
3.1. Materi
kentang, kain saring yang berfungsi untuk menyaring kentang untuk diambil
filtratnya, kompor listrik yang berfungsi untuk mendidihkan air, oven dan autoklaf
berfungsi untuk mengaduk medium, cawan petri yang berfungsi sebagai tempat
dalam ukuran kecil, erlenmeyer yang berfungsi sebagai tempat larutan, kaca objek
sebagai tempat yang akan diamati, bunsen yang berfungsi untuk memanaskan
perbesaran tertentu, alat tulis dan buku panduan praktikum yang berfungsi untuk
oksalat dan aquadest), larutan gram B (kristal iodium, kalium iodida dan
aquadest), larutan gram C (etanol 95 %), dan larutan gram D (larutan safranin dan
3.2. Metode
3.2.1. Sterilisasi
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Menutup cawan petri
dan pipet volume menggunakan kertas pembungkus secara rapi dan tertutup,
menyumbat ujung pipet volome dengan kapas. Memasukkan alat alat tersebut ke
oven selama satu jam dengan suhu 120 oC. Mengisi tabung reaksi dengan
pisau tajam hingga bersih, kemudian bilas dengan air hingga bersih. Mengiris
kentang tersebut dengan ukuran kira-kira 111 cm. Menimbang kentag dengan
tepat sebanyak 500 gram. Memasukan kentang ke dalam beker glass, kemudian
caramenyiapkan dan memberi label larutan pengencer dan cawan petri steril
reaksi dan pipet volume dan penghisap, mengisi tabung pertama dengan sampel,
dan kedelapan tabung lain dengan aquadest. Mengambil sampel dengan pipet
volume diletakkan pada tabung pertama, mengambil larutan pada tabung pertama
diletakkan pada tabung kedua, dan seterusnya sampai dengan tabung terakhir.
Menyiapkan dan memberi label larutan pengencer dan cawan petri steril
dalam cawan petri dan goyangkan membentuk angka delapan supaya sampel
13
tumbuh pada cawan dan melaporkan jumlah koloni per ml menurut standart yang
ditetapkan.
pada kaca. Mengambil sejumlah mikroba pada ujung loop fiksasi dengan nyala
api kecil pada busen. Meneteskan violet kristal (gram A) di atas preparat diamkan
selama 1 menit. Membilas dengan aquadest lalu membuang sisa air yang
tertinggal dan menetesi dengan larutan lugol (gram B) selama 2 menit. Membilas
biru tidak luntur lagi. Membilas kembali dengan aquadest kemudian menetesi
dengan safranin (gram D) selama 30 detik lalu membilas dengan air dan
BAB IV
4.1. Sterilisasi
praktikum dengan menggunakan oven selama 1 jam dengan suhu 160 0C. Hal ini
sesuai dengan pendapat Pelczar et al., (1988) bahwa cawan petri, pipet, serta
menambahkan bahwa sterilisasi alat meliputi cawan petri dan pipet volume
dalam oven dan dipanaskan dengan suhu 160 - 170 oC selama 1 sampai 2 jam.
biasanya digunakan untuk menyeterilkan medium baik yang berasal dari agar
maupun dari air susu. Hal ini sesuai dengan pendapat Hendaryono dan Ari (1994)
bahwa autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan.
Ditambahkan oleh Kharisma dan Abdul (2012) bahwa sterilisasi alat dan media
15
reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat
tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan menyalakan autoklave
filtrat kentang, 20 gram dextrose dan 20 g agar ditambah dengan 0,1 ml asam
zat-zat nutrisi khususnya medium yang banyak mengandung karbohidrat. Hal ini
sesuai dengan pendapat Warisno dan Dahana (2009) biasanya pembuatan biakan
murni menggunakan media Potato Dextrose Agar yang tersusun oleh kentang,
gula dalam bentuk dextrose, agar-agar dan aquades. Aprintasari et al., (2012)
karbohidrat dalam jumlah cukup, yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2%
glukosa, sehingga baik untuk pertumbuhan fungi tetapi kurang baik untuk
metode hitungan cawan menggunakan suatu standar yang disebut dengan Standar
Plate Counts (SPC). Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung
jumlah koloni antara 30-300. Hal ini sesuai dengan pendapat Waluyo (2007)
bahwa akan terbentuk koloni pada cawan petri hasil pengenceran dalam jumlah
yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik antara 30 - 300 koloni. Hasil
3,7 x 108 pada pengenceran 10-7 sebanyak 3,3 x 109 dan pada pengenceran 10-8
sebanyak 3,0 x 1010, yang berarti bahwa jumlah koloni di dalam cawan petri
sangat banyak. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Harmita dan Radji (2006)
bahwa cawan petri yang digunakan untuk biakan bakteri jumlah pertumbuhan
pengenceran dengan jumlah bakteri yang dapat dihitung. Setiap koloni bakteri
yang di inkubasi akan muncul dari 1 sel bakteri, maka dengan menghitung jumlah
koloni-koloni besar berwarna ungu, bakteri tersebut digolongkan pada tipe bakteri
gram positif. Hal ini sesuai dengan pendapat Lay dan Sugyo (1992) bahwa
yang menyebabkan zat warna tetap terikat dan sel tetap berwarna ungu. Hal ini
18
tetrad adalah Gram positif yang contohnya ialah L.acidophilus. Ditambahkan oleh
merupakan probiotik yang tergolong kepada bakteri baik. Sel bakteri gram positif
terlihat berwarna ungu karena dapat membentuk ikatan komplek dengan pewarna
yang diamati adalah bakteri E. Coli, pada perbesaran 100 kali bakteri E. Coli
membentuk koloni dan berwarna merah muda, bakteri tersebut digolongkan dalam
19
bakteri gram negatif karena bakteri tersebut berwarna merah muda dan memberan
selnya tipis yang menyebabkan kristal violet tidak ikut tercampur. Hal ini sesuai
dengan pendapat Lay dan Sugyo (1992) bahwa pada dinding sel bakteri gram
terlepas, dan sel akan mengambil zat warna kedua. Hal ini diperkuat oleh
bergerak dengan flagel yang peritrik atau tiak bergerak, contoh dari gram negatif
adalah escherichia coli. Ditambahkan oleh Ferdiaz (1989) bahwa salah satu
BAB V
5.1. Simpulan
pada medium yang memiliki nutrisi yang cukup, dan medium PDA merupakan
murni. Dari hasil pembiakan diperoleh bakteri dengan jumlah pada pengenceran
10-6 diperoleh hasil jumlah koloni bakteri sebanyak 368 dengan hasil perhitungan
cawan sebesar 3,7108, pada pengenceran 10-7 diperoleh jumlah koloni bakteri
sebanyak 330 dengan hasil perhitungan cawan sebanyak 3,3109, dan pada
pengenceran 10-8 diperoleh jumlah koloni bakteri sebanyak 303 dengan hasil
gram positif dan bakteri Escheria coli menghasilkan warna merah yang berarti
5.2. Saran
Saran yang ada pada praktikum mikrobiologi yaitu sebaiknya semua alat
pertumbuhan bakteri dan sebaiknya pada saat praktikum tidak banyak bicara agar
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, D., Yulvizar, C., dan R., Nursanty. 2013. Biospecies 6 (1) Hal. 15-19.
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Campbell, Neils A., dan Jane B. Reece., Lawrence G. Mitchel. 2004. Biologi
Edisi 5 Jilid ke-2. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta, Erlangga.
Gunawan, W.G. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Harmita., dan M. Radji. 2006. Buku Analisis Hayati Edisi 3. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Hendaryono dan Ari W.. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius, Yogyakarta.
Kharisma dan Manan. 2012. Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. Pada Air Pembesaran
Udang Vannamei Sebagai Deteksi Dini Serangan Penyakit Vibriosis.
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga. Surabaya. Vol. 4. No. 2, November 2012
Pangkalan Ide. 2008. Health Secret of Kefir. PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Warisno., dan K. Dahana. 2009. Tiram Menabur Jamur Menuai Rupiah. Penerbit
Gramedia Pustaka, Jakarta.
23
LAMPIRAN
Cawan Petri
Alat untuk mengamati mikroorganisme
Mikroskop
Untuk membakar jarum Ose supaya tetap steril
Api Bunsen
Untuk mensterilkan bahan-bahan yang bersifat
cair
Autoklaf
Untuk minimbang bahan-bahan
Timbangan
24
Tabung Reaksi
Magnetic Stire
Waterbath
Oven
Untuk menampung larutan Nutrient Agar dan
Acidified Potato dextrose Agar
Erlenmeyer
25
Beker glass
Untuk menghisap larutan Nutrient Agar dan
Acidified Potato dextrose Agar
Jarum Ose
Labu Ukur
26
Pertanyaan:
b. Agar d. NaCl
a. Nutrient Agar
c. Lactose Broth
Jawab:
kapang.
koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya
di atas permukaan.
e. Briliant Green Lactose Bile Broth sebagai media untuk isolasi, enumerasi,
jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey
Agar.
28
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang
tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari
diinginkan
2.2. Sterilisasi
Pertanyaan:
Jawab:
dengan autoklaf, uap bebas, atau air mendidih untuk mensterilkan peralatan,
Pertanyaan:
Jawab:
1. Alat dan bahan : 5 tabung reaksi, 5 pipet hisap, 5 cawan petri, autoklaf,
Prosedur:
pengencer lalu melakukan sterilisasi basah dalam autoklaf pada suhu 121 0C,
cawan. Satu pipet hisap hanya boleh digunakan untuk mengambil satu macam
pengenceran.
Pertanyaan:
Lampiran 2. (Lanjutan)
Jawab:
lebih tinggi dibandingkan bakteri Gram negatif dan dinding sel bakteri Gram
negatif kaya akan lipid. Peptidoglikan dari dinding sel bakteri Gram positif
mengikat warna ungu violet kristal, sedangkan lipid dari dinding sel bakteri
Gram negatif telah larut oleh pencucian alkohol sehingga dipengaruhi oleh
= 3,7 x
= 3,3 x
= 3,0 x
33