Disusun oleh :
M. Al-Ikhsan
Andika Saputra
M.Asri
Siti Khotijah
2016
KATA PENGANTAR
2 | Page
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. berkat limpahan karunia-Nya
penulis dapat menyusun makalah mata kuliah Bahan Bangunan tentang 5 Tipe Semen
Portland. Tulisan ini disusun untuk menunjang proses belajar mengajar untuk mata kuliah
Bahan Bngunan dan juga sebagai bahan acuan bagi mahasiswa jurusan Teknik Sipil Prodi
Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan dalam mendalami materi Bahan Bangunan. Tulisan
ini disusun berdasarkan referensi-referensi yang relevan dan valid sehinga dapat diuji
kebenarannya.
Penulis juga menyadari bahwa tulisan ini jauh dari titik kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritikan-kritikan dan saran yang membangun demi
perbaikan tulisan ini di masa yang akan datang. Akhirnya Penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada dosen pengampu mata kuliah Bahan Bangunan Jurusan Teknik
Sipil prodi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Bengkalis bapak
Guswandi ST.,MT. yang telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan tulisan
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
3 | Page
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Sejarah semen
2. Jenis semen
BAB II
ISI
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
SEJARAH SEMEN
4 | Page
Beton mulai ditinggalkan orang seiring dengan mundurnya kerajaan Romawi. Baru
sekitar tahun 1790, J.Smeaton dari Inggris menemukan bahwa kapur yang mengadung
lempung dan dibakar akan mengeras di dalam ari. Bahan ini mirip dengan semen yang dibuat
oleh bangsa Romawi.
Nama semen portland (Portland Cement) diusulkan oleh Joseph Aspdin pada tahun
1824 karena campuran air,pasir,dan batu-batuan yang bersifat pozzolan dan berbentuk bubuk
ini pertama kali diolah dipulau Porland, dekat pantai Dorset, Inggris. Semen portland pertama
kali diproduksi dipabrik oleh David Saylor di Coplay Pennsylvania, Amerika Serikat pada
tahun 1875. Sejak saat itu, semen portland berkembang dan terus dibuat sesuai dengan
kebutuhan.
Indonesia memiliki banyak pabrik semen portland modern dengan mutu Internasional.
Pabrik yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Sulawesi, antara lain :
1) Pabrik semen Indarung yang memproduksi Semen Padang di Padang, Sumatera Barat serta
pabrik semen Baturaja yang memproduksi semen Tiga Gajah. Keduanya terletak di Sumatera.
2) Pabrik semen Gresik, Semen Cibinong, Semen Tiga Roda, dan Semen Nusantara di Jawa.
JENIS SEMEN
Semen merupakan hasil industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta
susunan yang berbeda-beda. Semen dapat dibedakan menjadi duka kelompok yaitu :
Semen non-hidrolik
Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi
dapat mengeras diudara. Contoh utama dari semen non-hidrolik adalah kapur.
Kapur dihasilkan oleh proses kimia dan mekanis dialam. Kapur telah digunakan
selama berabad-abad lamanya sebagai bahan adukan dan plesteran untuk bangunan. Hal
tersebut terlihat pada piramida-piramida di Mesir yang dibangun 4500 tahun sebelum masehi.
Kapur digunakan sebagai bahan pengikat selama zaman Romawi dan Yunani.
Jenis kapur yang baik adalah kapur putih, yaitu yang mengandung kalsium oksida
yang tinggi ketika maish berbentuk kapur tohor (belum berhubungan dengan air) dan akan
mengandung banyak kalsium hidroksida ketika telah berhubungan dengan air.
Semen hidrolik
5 | Page
Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras didalam air.
Contoh semen hidrolik antara lain kapur hidrolik, semen pozollan,semen terak, semen alam,
semen portland, semen portland-pozollan, semen portland terak tanur tinggi, semen alumina
dan semen expansif.
Semen Pozollan
Pozollan adalah sejenis bahan yang mengandung silisium atau aluminium yang tidak
mempunyai sifat penyemenan. Butirannya halus dan dapat bereaksi dengan kalsium
hidroksida pada suhu ruang serta membentuk senyawa-senyawa yang mempunyai sifat-sifat
semen.
Semen pozollan adalah bahan ikat yang mengandung silika amorf, yang apabila
dicampur dengan kapur akan membentuk benda padat yang keras. Bahan yang mengandung
pozolla adalah teras, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak tanur tinggi.
Semen Terak
Semen terak adalah semen hidrolik yang sebagian besar terdiri dari suatu campuran
seragam serta kuat dari terak tanur kapur tinggi dan kapur tohor. Semen terak dibuat melalui
proses tertentu yakni penggilingan yang menyebabkan terak itu bersifat hidrolik, sekaligus
berkurang jumlah sulfatnya yang dapat merusak. Terak tersebut kemudian dikeringkan dan
ditambahi kapur tohor dengan perbandingan tertentu. Seluruh bahan kemudian dicampur dan
dihaluskan kembali menjadi butiran yang halus.
Semen Alam
Semen alam dihasilkan melalui pembakaran batu kapur yang mengandung lempung
pada suhu lebih rendah dari suhu pengerasan. Hasil pembakaran kemudian digiling menjadi
serbuk halus. Kadar silika alumina dan oksida besi pada serbuk cukup untuk membuatnya
bergabung dengan kalsium oksida sehingga membentuk senyawa kalsium silikat dan
aluminat yang dapat dianggap mempunyai sifat hidrolik.
Semen Portland
Semen portland adalah semen yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton.
Semen portland yang digunakan di Indonesia harus memenuhi syarat SII.0013-81 atau
standar Uji Bahan Bangunan Indonesia 1986, dan harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam standar tersebut.
Semen portland pozollan adalah campuran semen portland dan bahan-bahan yang
bersifat pozollan seperti terak tanur tinggi dan hasil residu PLTU. Semen jenis ini biasanya
digunakan untuk beton yang diekspos terhadap sulfat.
BAB II ISI
6 | Page
Ada beberapa defenisi atau pengertian tentang semen portland antara lain :
1. Bahan yang mempunyai sifat Adhesive dan Cohesive digunakan sebagai bahan
pengikat (Bonding Material) yang dipakai bersama-sama aggregate (kasar dan halus).
2. Semen adalah hydraulic binder (perekat Hidraulisis) yang berarti bahwa senyawa-
senyawa yang terkandung didalam semen tersebut dapat bereaksi dengan air dan
membentuk zat baru.
3. Semen portland adalah semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling
terak/klinker yang mengandung senyawa kalsium Silikat yang bersifat hidrolisis
ditambah dengan bahan tambahan gypsum yang berfungsi sebagai pengatur
pengikatan (memperlambat pengikatan).
4. Semen adalah suatu campuran bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat hidrolisis,
yang bila dicampur dengan air akan berubah menjadi bahan yang mempunyai sifat
perekat.
Dari beberapa pengertian dan definisi diatas pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama
bahwa :
semen adalah suatu bahan yang bersfat hidolisis (dapat mengeras dalam air) yang
digunakan sebagai bahan perekat/pengikat (Bonding Material)yang ditambahkan gypsum
sebagai material yang berfungsi mengatur waktu pengikatan semen.
Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak digunakan dalam
pembangunan fisik di sektor konstruksi sipil. jika ditambah air, semen akan menjadi pasta
semen. Jika ditambah agregat halus, pasta semen akan menjadi mortar yang jika digabungkan
dengan agregat kasar akan menjadi campuran beton segar yang setelah mengeras akan
menjadi beton keras (concrete).
Penambangan di quarry
Penggilingan (blending)
Pencampuran bahan-bahan
Pembakaran (ciln)
Tipe-tipe Semen
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako,
% SO3, dan 7 % C3A. Semen portland yang didalam penggunaannya memerlukan panas
hidrasi yang rendah. Contohnya digunakan untuk pekerjaan yang besar dan masif seperti
pekerjaan bendung, fondasi berukuran besar atau pekerjaan besar lainnya. Adalah tipe
semen dengan panas hidrasi rendah. Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi
yang memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Oleh karena itu semen
jenis ini akan memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat ketimbang Portland
tipe I. Tipe semen seperti ini digunakan untuk struktur beton masif seperti dam gravitasi
besar yang mana kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan selama proses curing
merupakan faktor kritis.
5. Semen Portland Tipe V (Super Sulphated Cement)
Adalah tipe semen dengan panas hidrasi rendah. Semen tipe ini digunakan untuk
keperluan konstruksi yang memerlukan jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan.
Oleh karena itu semen jenis ini akan memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat
ketimbang Portland tipe I. Tipe semen seperti ini digunakan untuk struktur beton masif
seperti dam gravitasi besar yang mana kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan
Semen portland yang dalam penggunaan memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap
sulfat. Contohnya digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air
buangan industri, bangunan yang terkena pengaruh gas atau uap kimia. Dipakai untuk
konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/ air yang mengandung sulfat melebihi 0, 20 %
dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air,
jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
6. Super Masonry Cement
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang
struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan
genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
7. Oil Well Cement, Class G-HSR ( High Sulfate Resistance)
Merupakan semen Khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas
alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan bumi, OWC yang telah
diproduksi adalah class G, HSR ( High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai BASIC
OWC . adaptif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperatur.
8. Portland Composite Cement ( PCC)
Semen memnuhi persyratan mutu portland COmposite Cement SNI 15-7064-2004. Dapat
digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton. Struktur bangunan
bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, bahan bangunan, beton pra tekan dan
pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian, panel beton, paving block, hollow brick,
batako, genteng, potongan ubin, lebih mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah
sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan
acian lebih halus.
9. Super Portland Pozzolan Cement ( PPC) .
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004
dan ASTM C 595 M-05 s. Dapat digunakan secara luas seperti :
konstruksi beton massa ( bendungan, dam dan irigasi)
Konstruksi Beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat ( Bangunan
tepi pantai, tanah rawa)
Bangunan / instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.
Pekerjaan pasangan dan plesteran.
9 | Page
Semen Portland atau juga sering di sebut Semen abu-abu, karena semen ini memiliki
bubuk berwarna abu-abu kebiruan, yang dibentuk dari batu kapur berkadar kalsium tinggi
yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan
sebagai perekat untuk memplester. Semen Portland memiliki 5 tipe dan berikut membagikan
informasi tentang komposisi senyawa kimia dan fungsinya
Tricalsium Aluminate(C3A) 6%
Fungsi semen portland type I digunakan untuk keperluan konstruksi umum yang tidak
memakai persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai
pada tanah dan air yang mengandung sulfat 0, 0% 0, 10 % dan dapat digunakan untuk
bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, perkerasan jalan, struktur rel, dan
lain-lain.
Tricalsium Aluminate(C3A) 6%
Fungsi semen portland type II digunakan untuk konstruksi bangunan dari beton massa
yang memerlukan ketahanan sulfat ( Pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara
0, 10 0, 20 % ) dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan
dibekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan jembatan.
Fungsi semen portland type III digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan
kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk
pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air
yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
Tricalsium Aluminate(C3A) 4%
Fungsi Semen Portland type IV digunakan untuk keperluan konstruksi yang memerlukan
jumlah dan kenaikan panas harus diminimalkan. Oleh karena itu semen jenis ini akan
memperoleh tingkat kuat beton dengan lebih lambat ketimbang Portland tipe I. Tipe semen
seperti ini digunakan untuk struktur beton masif seperti dam gravitasi besar yang mana
kenaikan temperatur akibat panas yang dihasilkan selama proses curing merupakan faktor
kritis.
Tricalsium Aluminate(C3A) 4%
Fungsi semen portland type V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/ air
yang mengandung sulfat melebihi 0, 20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan
limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit
tenaga nuklir.
DOKUMENTASI
12 | P a g e
13 | P a g e
14 | P a g e
KESIMPULAN
Semen adalah suatu bahan yang bersfat hidolisis (dapat mengeras dalam air) yang
digunakan sebagai bahan perekat/pengikat (Bonding Material)yang ditambahkan
gypsum sebagai material yang berfungsi mengatur waktu pengikatan semen.
Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak digunakan dalam
pembangunan fisik di sektor konstruksi sipil.
Semen Portland atau juga sering di sebut Semen abu-abu, karena semen ini memiliki
bubuk berwarna abu-abu kebiruan, yang dibentuk dari batu kapur berkadar kalsium
tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa
digunakan sebagai perekat untuk memplester.
Semen terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis mempunyai kegunaan yang
berbeda-beda.
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
(A) Anonim. 1980. Handout Kuliah Teknologi Semen. Jurusan Teknik Kimia, FTI-ITS.