Anda di halaman 1dari 18

15 Warga Banglades yang Diamankan Korban Trafficking

BENGKALIS -Kepala Imigrasi Kelas II A Bengkalis Agung Sampurno mengatakan hasil identifikasi
warga negera asing (WNA) asal Banglades yang diamankan Kodim 0303 Bengkalis di Desa Sepahat,
korban perdagangan orang (trafficking).

"Sesuai dengan undang- undang perdagangan orang, kalau dia fiktim maka dia harus kita dilindungi.
Jadi bukan dihukum, karena mereka sudah korban," kata Agung, Selasa (19/7).

Untuk itu, Imigrasi Bengkalis akan mengambil tindakan dengan mendeportasi terhadap 15 WNA asal
Banglades ke negara asal.

"Prosesnya bagaimana, ya dari sini kita kirim ke rumah ditensi imigrasi di Pekanbaru. Karena
memang tugas rumah ditensi memang memulangkan orang sambil menunggu proses deportasi,"
jelasnya.

Agung menambahkan, sebelum dideportasi, rumah ditensi Pekanbaru akan melakukan koordinasi
dengan Kedutaan Besar Banglades yang ada di Indonesia. "InsyaAllah, karena identifikasi sudah
selesai, hari ini kemungkinan akan kita berangkatkan," terang Agung Sampurno Kakanim kelas II
Bengkalis.

Kronologis
Kodim 0303 Bengkalis berhasil menangkap warga negara asing (WNA) di Kabupaten Bengkalis yang
masuk ke Indonesia tanpa izin, Senin (18/7/2016) sekitar pukul 18.00 WIB.

Sebanyak 15 WNA Banglades diamankan di Desa Sepahat, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten
Bengkalis- Riau. WNA tersebut diamankan setelah kejar- kejaran dengan Kodim Bengkalis di semak-
semak.

Dikatakan Dan Unit Lettu Inf ML Tobing, ke-15 WNA Banglades yang diamankan di Desa Sepahat dari
Pekanbaru. "Mereka dari Pekanbaru ke Sepahat dan akan melakukan perjalanan ke Malaysia.
Indikasinya, ada 44 orang, karena keterbatasan petugas, kita hanya berhasil mengamankan 15
orang," kata Tobing.

Dan Unit melanjutkan, saat diamankan, 15 WNA Banglades tidak melakukan perlawanan. "Mereka
ini mau mencari kerja ke Malaysia, dari Pekanbaru ke Bengkalis mereka menggunakan travel. Untuk
tindaklanjut, ke 15 WNA Banglades kita serahkan ke Imigrasi, sementara 29 orang lagi masih dalam
pencarian," pungkas Tobing.man

Taja Musrenbang RPJMD 2016-2021


Pemkab akan Hadirkan 3 Mantan Bupati

BENGKALIS-Jika tidak ada aral melintang, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan menggelar Musrenbang RPJMD Kabupaten
Bengkalis Tahun 2016-2021, Kami (21/7/2016). Para mantan bupati Negeri Junjungan akan hadir
pada kegiatan yang rencananya akan dimulai pukul 13.00 WIB.

Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis, H Jondi Indra Bustian kepada wartawan, Selasa (19/7/2016)
mengatakan, Musrenbang ini merupakan tahapan yang harus dilalui dalam proses penyusunan
RPJMD. Tujuannya dalam rangka menerima masukan dan saran dari berbagai komponen masyarakat
guna penyempurnaan rancangan akhir RPJMD sebelum diserahkan ke DPRD untuk proses menjadi
Peraturan Derah (Perda).

“Alhamdulillah 3 mantan Bupati Bengkalis telah menyatakan kesediaan untuk hadir sabagai
narasumber dalam Musrenbang nanti. Yakni Bapak Azaly Djohan, Bapak Fadlah Sulaiman dan Bapak
Syamsurizal. Kita sengaja meminta kesediaan para mantan Bupati Bengkalis ini karena gagasan dan
pemikiran serta pengalaman mereka sangat dibutuhkan dalam proses perumusan rencana
pembangunan Kabupaten Bengkalis 5 tahun ke depan,’’ ujar Kepala Bappeda.

Ditambahkan Jondi, pemerintahan era Amril Mukminin-Muhammad memiliki komitmen untuk


bersinergi dengan semua komponen. Keduanya sangat berharap semua pihak bisa memberikan
kontribusi pemikiran bagi kemajuan Negeri Junjungan.

‘’Sebagaimana tertuang dalam Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, ide dan gagasan dari
rakyat merupakan aset pembangunan.. Oleh karena itu kita akan jadikan momentum Musrenbang
RPJMD ini sebagau modal pembangunan demi Kabupaten Bengkalis yang semakin baik ke depan,”
tutup Jondi. man

Eksekutif dan Legislatif Komit Sukseskan Pembangunan

BENGKALIS-Eksekutif dan legislatif, sebagai mitra kerja, sesuai peran dan fungsi masing-
masing, memiliki komitmen yang sama untuk menyukseskan pembangunan di Kabupaten
Bengkalis.

Komitmen tersebut disampaikan langsung Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dan Ketua
DPRD Bengkalis, H Heru Wahyudi pada acara halal bi halal antara Bupati Bengkalis dengan
anggota DPRD Bengkalis yang ditaja di Wisma Daerah Sri Mahkota, Senin (18/7/2016)
malam.

Dikatakan Amril, tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh anggota DPRD
Bengkalis sebagai mitra kerja, maka sebagai eksekutor, seluruh jajaran eksekutif di
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, tidak akan bisa menjalankan roda pemerintahan
dan melaksanakan pembangunan di daerah ini dengan sebaik-baiknya sebagaimana
diharapkan bersama.

“Kami yakin dan percaya, apabila kerjasama dan keharmonisan antara eksekutif dan legislatif
senantiasa dapat kita jaga dengan baik seperti selama ini, maka tak ada hambatan yang tidak
dapat kita lalui, tak ada rintangan yang tidak dapat kita singkirkan dalam menyukseskan
setiap program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Bengkalis,” ujar Amril.

Gayung bersambut. Membalas harapan Amril tersebut, Heru menegaskan, seluruh anggota
DPRD Bengkalis siap mendukung program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
Pemkab Bengkalis.

“Sebagai mitra kerja, seluruh anggota DPRD Bengkalis siap memberikan kontribusi positif.
Siap bekerjasama untuk mengantarkan Kabupaten Bengkalis kepada kejayaan,” tegas Heru.

Sebagaimana juga Amril, mewakili seluruh anggota DPRD Bengkalis, Heru juga berharap
agar komunikasi dan keharmonisan yang telah terbina baik antara legislatif dan eksekutif,
khususnya selama kepemimpinan Amril sebagai Bupati Bengkalis, dapat terus ditingkatkan
kualitasnya.

Adapun anggota DPRD Bengkalis yang hadir dalam halal bi halal yang berlangsung akrab
dan penuh kekeluargaan itu sebanyak 26 orang. Selain Heru, seluruh wakil ketua DPRD
Bengkalis yaitu H Indra ‘Eet’ Gunawan, Kaderismanto dan Zulhelmi, juga hadir dalam acara
tersebut.

Selain isteri Kasmarni, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bengkalis ikut mendampingi
Amril dalam acara tersebut diantaranya Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah H Arianto,
Plt Asisten Tata Praja H Umi Kalsum, Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra
Putra dan Kepala Bappeda H Jondi Indra Bustian.man

Nelayan Tradisional Keluhkan Jaring Batu Menjamur di Selat Bengkalis

SUNGAI PAKNING-Keberadaan jaring batu yang menangkap ikan di Selat Bengkalis kian
menjamur dan meresahkan bagi nelaya tradisional karena berdampak pada pengurangan hasil
tangkapan mereka.

Hal itu dikatakan salah seorang nelayan di Sungai Pakning, Andy yang setiap harinya melaut
di Selat Bengkalis mengunakan perahu sampan. "Jangan sampai kami sebagai nelayan
tradisional melakukan aksi anarkis, baru mereka tidak menankap ikan di selat ini lagi,"
ujarnya, Selasa (19/7/2016).

Diakui oleh pria yang memiliki dua orang anak ini, sudah beberapa kali menyampaikan hal
ini, baik melalui UPTD maupun langsung ke Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten, namun sampai hari ini belum ada respon.

"Ada lima kali kita laporkan kepada dinas terkait, namun alasan mereka tidak ada dana untuk
melakukan patroli," ungkap Andy.

Dipaparkan Andy, pada bulan Mei lalu, ia bersama nelayan lainnya sempat bertengkar dan
hampir saja terjadi pertumpahan darah dikarenakan salah seorang nelayan tradisional ditabrak
oleh kapal nelayan jaring.

"Kami telah melaporkan ke Polsek Bukit Batu dan didamaikan disana," kata Andy

Andy bersama nelayan lainnya berharap kepada dinas terkait agar dapat menyelesaikan hal
ini sebelum hal-hala yang tidak diingini terjadi.man

Dilantik Jadi Direktur PDAM


Jufrizal Dideadline 2 Tahun Perbaiki Layanan

BENGKALIS – Bupati Bengkalis, Amril Muminin mengambil sumpah dan melantik


Juprizal sebagai Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bengkalis masa bakti
2016-2020, Selasa (19/7/2016).
Pengambilan sumpah dan pelantikan Juprizal yang sebelumnya pernah menakhodai PDAM
Tirta Wampu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara tersebut, dilaksanakan di ruang rapat
lantai IV Kantor Bupati Bengkalis.

Diingatkan Amril, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa air
yang dihasilkan PDAM Tirta Bengkalis belum sebagaimana diharapkan. Belum dapat
dikonsumsi sebagai air minum sesuai standar kesehatan.

Karenanya, meskipun masa jabatan yang diberikan empat tahun, kepada Juprizal, Amril
memberikan tenggat waktu dua tahun untuk mempercepat kemajuan peningkatan kuantitas
dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Dalam kurun waktu dua tahun tersebut berbagai peningkatan kuantitas dan kualitas layanan
dimaksud sudah harus dirasakan oleh masyarakat,” tegas Amril.

Namun demikian, sambungnya, setiap waktu kinerja Juprizal sebagai Direktur PDAM Tirta
Dharma Bengkalis akan terus dipantau dan dievaluasi.

“Berbagai perubahan akan cepat kami lakukan apabila apa yang menjadi keinginan
masyarakat, yaitu kuantitas dan kualitas pelayanan tersebut tidak memperlihatkan kemajuan
sebagaimana diharapkan,” imbuhnya.

Kemudian, sejalan dengan pengembangan kawasan wisata pantai Rupat Utara, secara khusus
Amril juga minta PDAM Tirta Dharma di bawah kepemimpinan Juprizal dapat melakukan
terobosan-terobosan guna mengatasi minimnya ketersediaan air bersih di sana.

“Salah satu persoalan mendasar di kawasan wisata Rupat Utara tersebut adalah masih
minimnya ketersediaan air bersih,” ujar Amril, mengingatkan.

Selain seluruh karyawan dan karyawati PDAM Tirta Dharma Bengkalis, sejumlah pejabat di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis terlihat hadir dalam acara pengambil dan
pelantikan tersebut.

Diantaranya, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Tata Praja Hj Umi Kalsum, Asisten
Perekonomian dan Pembangunan H Heri Indra Putra dan Plt Kepala Badan Kepegawaian
Daerah Yuhelmi.

Pemkab Taja Halal Bi Halal

BENGKALIS -Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan halal bi halal merupakan


suatu tradisi positif yang dilakukan umat Islam, khususnya di Indonesia, sempena perayaan
Hari Raya Idul Fitri. Tentunya dengan harapan untuk menyempurnakan kemenangan dan
kesucian yang diraih setelah melaksanakan puasa dan ibadah lain selama bulan suci
Ramadan.

"Oleh karena itu dan dalam kaitannya dengan hubungan sesama manusia atau hablul
minannas, melalui kegiatan ini, kita semua diharapkan dapat saling membersihkan diri
dengan tulus dan ikhlas," ujar Bupati Amril saat memberikan sambutan pada acara halal bi
balal yang ditaja pemerintah Kabupaten Bengkalis di halaman kantor Bupati Bengkalis,
Selasa (19/7/2016).

Tidak hanya itu, lanjutnya, semua pihak juga diharapkan saling memberi dan meminta maaf
kepada sesama atas segala khilaf dan dosa yang pernah dilakukan. Serta berupaya untuk tidak
lagi mengulangi kesalahan atau kehilafan yang pernah kita perbuat sebelumnya.

Hadir dalam silaturrahmi tersebut, Wakil Bupati Bengkalis H Muhammad beserta istri, Ketua
DPRD Bengkalis H Heru Wahyudi beserta istri, Kapolres Bengkalis AKBP Ino Harianto
beserta istri, Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis Rustiyono, Plt Sekda H Arianto, Ketua PKK
Kabupaten Bengklais Kasmarni Amril dan Ketua MUI Bengkalis H Amrizal.

Terlihat sejumlah pejabat pemerintah daerah maupun pejabat vertikal yang ada di Kabupaten
Bengkalis, tokoh masyarakat, adat dan pemuda, serta ribuan tamu undangan memenuhi
tenda-tenda yang telah disediakan.

Masih kata Bupati Amril Mukminin, sesuai dengan makna bulan syawal sebagai bulan
peningkatan, maka pada kesempatan ini, selaku kepala daerah juga mengajak semua pihak,
agar dapat menjadikan kegiatan halal bi halal tersebut, sebagai wahana dan sarana untuk lebih
memperkuat komitmen dan tekad, guna lebih meningkatkan kualitas taaruf atau saling
mengenal, dan tafahum atau saling memahami.

"Tentunya juga hal ini kita harapkan dapat lebih meningkatkan jalinan silaturahmi diantara
kita semua agar senantiasa bersatu padu membangun negeri ini lebih baik kedepan," sebut
Amril.

Acara halal bi halal yang diisi dengan tausiah agama oleh Ustad Marhalim S.Ag dari
Pekanbaru ini, juga dilakukan salam-salaman bersama Bupati beserta istri dan Wakil Bupati
dan istri, serta kemudian diakhiri dengan makan siang bersama.man

BPMPD Mulai Sosialisasikan Perbup Pilkades

BENGKALIS – Peraturan Bupati (Perbup) Bengkalis tentang pelaksanaan Pemilihan Kepala


Desa (Pilkades) serentak sudah ditangani Bupati Bengkalis. Saat ini, Perbup tersebut mulai
disosialisasikan ke kecamatan-kecamatan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD).

Kepala BPMPD Bengkalis melalui Kabid Pemerintahan Desa BPMPD Bengkalis, H


Mahyuddin kepada wartawan, Selasa (19/7/2016) mengatakan, sosialisasi Perbup Pilkades
oleh BPMPD merupakan bagian dari tahapan pelaksanaan Pilkades. Sosialisasi memiliki
peran yang sangat penting agar seluruh desa-desa yang menyelenggarakan Pilkades memiliki
pemahaman yang sama.

“Sehingga dalam pelaksanaannya nanti bisa berjalan dengan tertib, aman dan lancar,” kata
Mahyuddin.

Dikatakan, sosialisasi sudah mulai dilaksanakan di beberapa kecamatan seperti Bengkalis,


Bantan, Bukit Batu dan Siak Kecil. Sementara untuk kecamatan-kecamatan lain tingga
menunggu jadwal pelaksanaan. “Sosialisasi akan kita lakukan beberapa tahap. Pada tahap
awal ini, kita mensosialisasikan tentang proses pemilihan panitia Pilkades di tingkat desa,”
katanya

Pelaksanaan sosialisasi, sambung Mahyuddin, diselenggarakan di Kantor Camat serta diikuti


desa-desa yang akan ikut Pilkades. Berikutnya begitu panitia Pilkades tingkat desa sudah
terbentuk, pihaknya kembali akan melakukan sosialisasi.

Saat ditanya jadwal pelaksanaan Pilkades, Mahyuddin mengatakan kalau jadwal tahapan
pelaksanaan Pilkades sudah disusun tapi belum ditandatangani oleh Bupati. “Nanti kalau
sudah ditandatangani baru bisa kita sampaikan,” kata Mahyuddin lagi

Sebelumnya, Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengharapkan agar seluruh stakeholder di


desa harus secara bersama-sama menciptakan persatuan dan kekompakan dalam pelaksanaan
Pilkades. Karena biasanya jelang pelaksanaan pesta demokrasi, suasana politik di desa
semakin panas dan rentan terjadi gesekan.

“Meskipun informasi terakhir yang kami dapat, untuk tahun ini Pilkades tidak dapat diikuti
94 desa, karena ada beberapa desa yang dievaluasi berkaitan dengan wilayah administrasinya.
Namun bagi desa yang melaksanakannya tetap harus memperhatikan pesan kami tadi,”
ujarnya.

Kepada seluruh elemen, Amril juga meminta agar dapat berperan aktif meningkatkan
partisipasi masyarakat desa agar beramai-ramai datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS)
pada saat hari pencoblosan.

“Selain itu, aparatur pemerintahan desa juga dituntut untuk memberikan pemahaman kepada
bakal calon kepala desa, agar dapat menjunjung tinggi sebuah pesan bijak, yaitu, “kalau mau
menghidupkan lampu kita, jangan matikan lampu orang lain,” ujar Amril sembari
memberikan petuah bijak.man

Ingatkan Aparatur Desa Transparan dan Taat Aturan, Bupati Amril: Pemdes Jangan
Segan Konsultasi TP4D

BENGKALIS – Bupati Bengkalis, Amril Mukminin kembali mengingatkan kepada seluruh


aparatur desa agar senantiasa transparan dan menaati peraturan sesuai ketentuan dan
perundang-undangan berlaku dalam pengelolaan dana desa.

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah memberi perubahan mendasar
dalam sistem pemerintahan desa. Dari mulai kewenangan yang lebih mandiri dalam
mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki, sampai dengan
pengelolaan keuangan dan kekayaan milik desa untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kualitas hidup masyarakat.

“Terlebih setiap desa di Kabupaten Bengkalis telah diberikan kewenangan untuk mengelola
dana desa yang cukup besar, baik itu yang bersumber dari APBD Bengkalis maupun APBN.
Hal ini tentunya membutuhkan pengelolaan yang baik dan transparan. harus sesuai ketentuan
dan peraturan perundang-undangan,” ujar Bupati ketika memberikan pengarahan dan
membuka secara resmi sosialisasi peraturan perundang-undangan aparatur pemberdayaan
masyarakat dan pemerintahan desa se-Kabupaten Bengkalis, di Aula lantai IV kantor Bupati
Bengkalis, Senin (18/7/2016).

Acara dihadiri Kajari Bengkalis, Rahman Dwi Saputra yang juga menjadi nara sumber pada
sosialisasi kali itu. Tampak juga Plt Asisten I Setda Bengkalis, Hj Umi Kalsum dan Kepala
BPMPD Bengkalis, IH smail serta ratusan aparatur desa se-Kabupaten Bengkalis.

Untuk mewujudkan itu, menurut Bupati, tentu dibutuhkan sumber daya aparatur desa yang
cakap dan profesional. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengatur, mengelola
keuangan maupun kegiatan pembangunan desa. Baik itu pada tatanan administrtif, maupun
implementatifnya.

Berkenaan dengan itu juga dan agar tidak salah dalam mengambil kebijakan dalam
pengelolaan dan kegiatan pembangunan desa, sambung Bupati, maka sejak beberapa tahun
ini, setiap desa di Kabupaten Bengkalis didampingi oleh tenaga pendamping desa dan tenaga
akuntansi keuangan desa.

“Langkah ini perlu, karena Pemerintahan Desa tidak bisa dibiarkan bekerja dan berjalan
sendiri tanpa pengawasan. Dana desa yang besar berpotensi untuk disalahgunakan bila tidak
disertai dengan pengawasan yang baik dan benar,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan seluruh kepala desa agar benar-benar paham
tentang mekanisme pengelolaan dana desa. Jangan sampai ada kepala desa yang terjerat
masalah hukum hanya karena ketidaktahuan tentang pengelolaan dana desa. “Kepala desa
harus berhati-hati, cermat dan amanah dalam mengelola desa,” pinta Amril.

Selain itu, aparatur pemerintahan desa dan masyarakat desa yang direpresentasikan oleh
BPD, juga harus memiliki pemahaman atas peraturan perundang-undangan dan ketentuan
lainnya, serta memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan keuangan desa, meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
desa.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan kehadiran Tim Pengawal, Pengamanan
Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) dari Kejaksaan Negeri Bengkalis, diharapkan
mampu menjadikan pemerintahan yang transparan, proporsional, profesional, akuntabel,
efektif dan efisien serta partisipatif serta terciptanya pengelolaan keuangan desa yang
transparan, akuntabel, partisipatif, tertib dan disiplin.

“Karena TP4D ini berfungsi mengingatkan pemerintah, baik itu di tingkat kabupaten maupun
desa sebagai pemegang anggaran apabila terjadi penyimpangan untuk tidak dilanjutkan.
Sebab, jika sudah diingatkan tetapi tetap diteruskan, tentu bukan saja akan ada peraturan yang
dilanggar, tetapi juga mengakibatkan kerugian negara atau terjadinya tindak pidana korupsi,”
ujar Bupati.

Dipaparkan Bupati, TP4D dibentuk untuk mengawal, mengamankan dan mendukung


keberhasilan jalannya pemerintahan dan pembangunan melalui upaya-upaya pencegahan atau
preventif dan persuasif. Dengan kata lain, tim ini dibentuk untuk mendampingi satuan kerja
perangkat daerah atau pengguna anggaran, dalam pengelolaan keuangan, mulai dari proses
perencanaan sampai dengan pelaporan.
“Kami mengingatkan pemerintahan desa agar tidak segan berkonsultasi dengan TP4D terkait
pengelolaan dana desa agar tidak terjadi penyimpangan. Hal ini juga sesuai Peraturan Jaksa
Agung Nomor: Per-025 A/JA/11/2015, tersedia layanan bagi membantu masyarakat
memperoleh konsultasi hokum,” ujar Bupati. man

Bengkalis Ukir Sejumlah Prestasi Lingkungan Hidup

BENGKALIS-Kabupaten Bengkalis patut berbangga, karena pada Tahun 2016 sarat dengan
prestasi di bidang lingkungan hidup yang sebelumnya belum pernah diraih. Tak tanggung-
tanggung, penghargaan diraih mulai dari tinggat provinsi, nasional hingga mandiri.

“Ini semua melebihi target yang telah kita tetapkan dalam perencanaan awal dan merupakan
kebanggaan yang luar biasa bagi Kabupaten Bengkalis,” ujar Kepala Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bengkalis, H Arman AA melalui Sekretaris BLH Agusrizal usai
pelaksanaan upacara bendera hari lingkungan hidup sedunia bertempat di lapangan Kantor
Bupati Bengkalis, Senin (18/7/2016).

Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, Kepala BLH Bengkalis menerima
secara langsung penghargaan dari Gubernur Riau sebagai kabupaten terbaik dalam
penyusunan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) pada upacara Hari
Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Provinsi Riau di Pekanbaru.

“SLHD merupakan dokumen tentang lingkungan hidup berisi tentang deskripsi isu
lingkungan hidup dengan tema; Pembahasan kondisi, penyebab, dampak dan respon
permasalahan pada media air, udara, lahan dan hutan, keanekaragaman hayati serta pesisir
dan laut. SLHD memuat informasi tentang kondisi lingkungan yang dilengkapi dengan data
potensi lingkungan dan berbagai permasalahan lingkungan,” kata Agus.

Tujuan disusunnya SLHD adalah untuk mengukur perkembangan dan kemajuan lingkungan
di suatu kabupaten atau kota. Sebagai dasar saat pengambilan keputusan untuk memperbaiki
lingkungan di daerah tertentu. Dengan adanya SLHD pembangunan di bidang lingkungan
hidup akan semakin terarah dan semakin maksimal.

Selanjutnya, pada upacara di halaman Kantor Gubernur Riau, diterima pula penghargaan
Setia Lestari Bumi dan Penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Riau. Untuk penghargaan
Setya Lestari Bumi, penghargaan diterima kelompok Mangrove Kempas Desa Sebauk
Kecamatan Bengkalis. Penghargaan yang terima Zakaria dalam bentuk piala, piagam dan
uang pembinaan sebesar Rp7,5 juta. Kelompok yang belum lama berdiri ini bersaing dengan
puluhan calon penerima Setya Lestari Bumi se-Riau.

Sementara untuk penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi, dari target sebanyak 3 sekolah
saja untuk menang, ternyata mampu diraih 10 sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA.
Masing-masing sekolah meraih piala, piagam, dan uang pembinaan. “Ini menandakan bahwa
kesadaran untuk mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan semakin memasyarakat diantara
sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bengkalis,” ujar Agus.

Selain prestasi di atas, salah satu sekolah di Kabupaten Bengkalis terpilih pula sebagai
Sekolah Adiwiyata Mandiri yang penghargaannya akan diserahkan secara langsung oleh
Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Juli 2016 di Siak.
“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Surat Nomor
UN.35/P2SDM/LATMAS/SDM.2/7/2016 mengundang SDN 1 Bengkalis untuk menerima
penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI Joko Widodo pada upacara
hari lingkungan hidup sedunia yang dipusatkan di Siak tanggal 22 Juli 2016 mendatang,”
ujarnya.man

Dibuka Bupati Bengkalis


75 Peserta Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka

Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, secara resmi membuka pendidikan dan


pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bengkalis yang diikuti
75 peserta, Senin (18/7/2016).

Bertempat di Gedung Daerah Laksmana Raja di Laut Bengkalis, Bupati dalam arahan yang
diwakili Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda), H Arianto mengatakan, menjadi
anggota Paskibra merupakan sebuah kebanggaan, karena tidak semua orang dapat memiliki
kesempatan seperti itu.

“Tentu hal ini juga mengandung tanggungjawab yang besar. Apalagi Paskibra juga
merupakan bagian generasi muda penerus estafet perjuangan dan pembangunan yang
mempunyai tanggung jawab untuk mempertahankan integritas, serta mewujudkan cita–cita
perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa,” jelas Plt Sekda.

Dilanjutkan Arianto, sebagai bagian dari generasi pewaris dan penerus perjuangan dan
pembangunan, pasukan pengibar bendera juga dituntut senantiasa meningkatkan kemampuan
dan bekerja keras, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebab, hanya dengan cara demikian, kata Plt Sekda, generasi muda dapat memenangkan
persaingan global yang kian kompetitif untuk cita-cita prolaksamasi, mengisi kemerdekaan
bangsa dan negara yang dicintai.

“Kami berharap apa yang diperoleh Paskibra selama mengikuti latihan, baik pengetahuan
maupun kedisiplinan, hendaknya dipertahankan dan dikembangkan. Karena, bukan hanya
daerah ini saja, tetapi juga bangsa dan negara ini sangat membutuhkan sosok yang demikian,
yaitu generasi muda yang berbudi luhur, berakhlak mulia, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,” pesan Bupati.

Selain itu, Bupati juga berharap segala amanah dan tanggung jawab yang diemban, harus
dapat dijadikan sebagai sebuah motivasi untuk mengembangkan kompetensi diri, agar
menjadi generasi yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

“Menjadi pembangkit semangat untuk terus belajar, belajar dan belajar, sehingga kalian
mampu meraih prestasi terbaik serta memberikan karya dan sumbangsih nyata yang terbaik
yang dapat dibanggakan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat daerah dan bangsa ini.

Sebagaimana disampaikan Kepala Disbudparpora melalui Sekretaris, Hj Erna Susilastuti,


para peserta Paskibrkaa akan digembleng selama 35 hari kedepan yang dipusatkan di
Lapangan Tugu Bengkalis. Mereka dilatih sejumlah anggota TNI dan Polri.
man

Siak Kecil Dinobatkan Kota Sehat dan Bersih

BENGKALIS- Kecamatan Siak Kecil meraih juara pertama lomba kota sehat dan bersih se-
Kabupaten Bengkalis tahun 2016. Penghargaan diserahkan Wakil Bupati Bengkalis, H
Muhammad pada Upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional Yang di halaman Kantor
Bupati, Senin (17/7/2016).

Lomba kota sehat dan bersih ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi sekaligus untuk
memberikan apresiasi terhadap peran serta masyarakat dalam mewujudkan lingkungan bersih
dan hijau melalui Program Lingkungan Hidup.

Penetapan pemenang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup


Kabupaten Bengkalis Nomor:KPTS/BLH/LESBANG/45/2016. Siak Kecil keluar sebagai
juara pertama dengan meraih nilai 70,1. Diikuti Kecamatan Bantan di tempat kedua dengan
nilai 69,6 dan Kecamatan Rupat di tempat ketiga dengan nilai 68,9.

Masing-masing pemenang mendapatkan piagam penghargaan, tropi dan uang


pembinaan.Untuk juara I mendapat uang pembinaan sebesar Rp4.000.000, juara II
Rp3.000.000 dan juara III Rp2.500.000.

Selain menyerahkan hadiah dan piagam penghargaan kepada pemenang lomba Kota Sehat
dan Bersih, Wabup juga menyerahkan bibit tanaman kepada 10 sekolah, yaitu SDN 1
Bengkalis, SDN 12 Bks, SMPN 1 Bls, MTsn Bks, MAN bks,SMAN 2 Bks, SMAN 4 Bks,
SMAN 1 Bks, SMAN 1 Bantan. Kemudian bibit tanaman mangrove kepada Kelompok
Mangrove Kempas (Sebauk), Kelompok Mangrove Belukap (Pambang) dan Kelompok
Mangrove Pnjs (Jangkang).

Acara penyerahan pemenang lomba kota sehat dan bersih serta bibit tanaman dihadiri Plt
Sekretaris Daerah H Arianto, Plt Asisten Tata Praja Hj Umi Kalsum, Koramil 0303 Bengkalis
Mayor. Inf. Irwan dan perwakilan Danlanal.man

Promosikan Pariwisata, Pemkab Bengkalis Taja Festival Pantai Rupat

BENGKALIS-Dalam upaya mempromosikan destinasi pariwisata di Negeri Junjungan,


Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga menggelar Festival Pantai Rupat di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Kecamatan
Rupat Utara.

Event yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya ini digelar dari tanggal 15-17 Juli 2016.
Festival dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Sabtu
(16/7/2016), dihadiri Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Wakil Walikota Dumai Eko
Suharjo dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan Kabupaten Bengkalis.
Menurut Ketua Panitia Festival Pantai Rupat yang juga Kepala Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, H Eduar, Sabtu (16/7/2016), ada
sejumlah kegiatan yang digelar pada Festival Pantai Rupat yang berlangsung selama 3 hari
itu. Diantaranya lomba mencari kerang kepah, lomba boat pancung, lomba perahu hias,
panjat pinang, jalan santai, zapin api dan pergelaran seni budaya lainnya.

Dipaparkan Eduar, potensi pariwisata di Pulau Rupat sangat luar biasa. Pulau Rupat memiliki
gugusan pantai yang indah dengan pasir putih dan laut yang biru di hamparan Selat Melaka.
Agar potensi ini diketahui secara luas, tentunya diperlukan promosi yang baik.

‘’Festival Pantai Rupat yang kita gelar setiap tahunnya ini, merupakan bagian dari upaya
Pemkab Bengkalis untuk mempromosikan potensi pariwisata di Negeri Junjungan. Akhir
tahun nanti kita juga akan menggelar Festival Budaya Ritual Mandi Safar,” ujar Eduar.

Dipaparkan Eduar, dari tahun ke tahun wisatawan yang datang ke Pulau Rupat terus
meningkat. Ini dapat lihat dari pertumbuhan wisma maupun homestay seperti jamur. Selain
itu, dampak secara ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat setempat.

“Pada tahun 1997 hanya ada satu wisma, namun sekarang tumbuh seperti jamur. Wisatawan
setiap hari libur berkunjung ke Rupat,” ujar Eduar.

Agar potensi pariwisata Pulau Rupat yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai kawasan
strategis pengembangan wisata nasional bisa tumbuh dan berkembang, jelas Eduar, Pulau
Rupat butuh sentuhan pemenuhan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan dan air bersih.

“Sejak pembangunan jalan dari Rupat Selatan ke Rupat Utara, geliat pariwisata di Pulau
Rupat mulai tampak. Tak kalah penting juga, diperlukan sarana dan prasarana
telekomunikasi dan perbankan agar wisatawan nyaman datang ke Rupat,” ujar Eduar.

Sementara Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dalam sambutannya mengatakan, Pemkab


Bengkalis terus berupaya mengembangkan dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten
Bengkalis. Pemkab juga terus membangun infrastruktur dan berbagai fasilitas guna
mendukung pengembangan pariwisata.

''Untuk itu, dukungan Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat sangat sangat kami
harapkan. Kecil tapak tangan, nyiru kami tadahkan,'' ujar Bupati.

Sedangkan Gubernur Riau, menyatakan mendorong dan mendukung penuh kegiatan


pariwisata di Riau mengingat sektor ini merupakan unggulan ke depan. Apalagi Pulau Rupat
merupakan kawasan strategis pariwisata nasional.

‘’Kami mendukung semangat Bengkalis mengembangkan pariwisata di Pulau Rupat. Rupat


juga memiliki Pulau Beting Aceh yang sangat mempesona. Ini potensi yang luar bisa,” ujar
Gubri seraya berharap wisata budaya seperti Zapin Api dan wisata religi Mandi Safar juga
harus dikembangkan.***

Foto 1
Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman didampingi Bupati Bengkalis, Amril Mukminin
dan Wakil Ketua DPRD Riau, H Sunaryo melepas lomba perahu hias dan boat pancung.

Foto 2
Penampilan penari Zapin Api.

Foto 3
Pimpinan (kalifah) Zapin Api menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Riau dan
Bupati Bengkalis jika ada yang kurang berkenan dalam penampilan mereka.

Foto 4
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman dan isteri, Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan
isteri dan Kadisbudparpora Eduar dijemput banana boat menuju lokasi Festival Pantai Rupat.

Foto 5
Gubernur Riau didampingi Bupati Bengkalis dan Kadisbudparpora menuju lokasi acara.

Foto 6
Salah satu penampilan tarian pada acara pembukaan Festival Pantai Rupat.

Foto 7
Gubernur Riau didampingi Bupati Bengkalis menyerahkan bantuan alat kebersihan untuk
kelompok sadar wisata.

Foto 8
Bupati Bengkalis menyerahkan bantuan alat kebersihan untuk Kelompok Sadar Wisata.

Foto 9
Gubernur Riau, Bupati Bengkalis, Dandrem, Wakil Ketua DPRD Riau, Wakil Walikota
Dumai, Sekda Bengkalis dan Kadisbudparpora bersama Kelompok Sadar Wisata.

Foto 10
Gubernur Riau dan isteri diberi bunga yang berisi telor.

Foto 11
Perahu hias dan boat pancung yang mengikuti lomba.

Foto 12
Gubernur Riau didampingi Bupati Bengkalis, Kadisbudparpora Bengkalis dan Kadis
Pariwisata Riau melihat keindahan Beting Aceh.

Gubri Arsyadjuliandi Rachman bersama Ketua DPRD Riau, H Sunaryo dan Bupati Bengkalis
Amril Mukminin menyapa peserta kapal hias pada acara Festival Pantai Pesona Teluk Rhu
Rupat Utara.

Bengkalis Bertekad Gaungkan Potensi Wisata ke Level Nasional dan Internasional


BENGKALIS – Pulau Rupat, tepatnya Kecamatan Rupat Utara merupakan laman terdepan
Bumi Lancang Kuning yang memiliki potensi wisata dengan pesona dan keindahan pantai
yang dapat melengkapi daftar kawasan destinasi wisata di Provinsi Riau.

Jika selama ini, Provinsi Riau bisa berbicara di level dunia mempromosikan pesona Bono di
Kabupaten Pelalawan, pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Bakar Tongkang di Bagan
Siapi-Api Kabupaten Rokan Hilir dan Tour De Siak di Kabupaten Siak.

“Insya Allah, ke depan Kabupaten Bengkalis juga tak mau ketinggalan untuk menggaungkan
potensi wisata yang ada ke level nasional dan internasional, seperti Pesta Pantai Rupat
lengkap dengan Zapin Api dan Festival Budaya Mandi Safar di Rupat Utara,” ujar Bupati
Bengkalis

Uangkapan itu disampaikan Amril Mukminin saat memberikan sambutan pada acara Festival
Pantai Rupat di Pantai Pesona Desa, Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara yang dibuka
langsung oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Sabtu (16/7/2016) siang.

Turut terlihat hadir Ketua DPRD Provinsi Riau, H Sunaryo, Asisten I Provinsi Riau, H
Ahmad Syah Harrofie, Ketua PKK Provinsi Riau, Sisilita Arsyadjuliandi, Ketua PKK
Kabupaten Bengkalis, Kasmarni Amril, Kapolres Bengkalis, AKBP Ino Harianto, Dandim
0303/Bengkalis, Letkol Arh Wachyu Dwi Ariyanto, serta sejumlah pejabat Provinsi Riau dan
Kabupaten Bengkalis.

Masih kata Bupati Amril, melalui kehadiran bapak Gubernur Riau pada acara festival
tersebut, diharapkan apa yang menjadi keinginan masyarakat Begkalis, tidak bertepuk
sebelah tangan. “Kecil tapak tangan, nyiru kami tadahkan. itulah besar harapan kami,”
ungkap Amril.

Disampaikan Amril, untuk menaikan pamor kawasan wisata pantai Rupat ke level nasional
dan bahkan internasional, membutuhkan kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan
terkait yang ada di Bumi Lancang Kuning, khususnya Negeri Junjungan Kabupaten
Bengkalis.

“Oleh karena itu, kami gencar mempromosikan potensi Pulau Rupat ini melalui berbagai
pelaksanaan berbagai event. Kegiatan Festival Pantai Rupat 2016 merupakan salah satu
upaya untuk mempromosikan potensi dimaksud,” jelasnya.

Selain menggelar berbagai iven budaya dan wisata, ada beberapa infrastruktur yang tak kalah
penting untuk mendukung dan mewujudkan kawasan wisata strategis. Yakni harus didukung
dengan ketersediaan infrastruktur dasar.

“Maka dari itu juga pemerintah Kabupaten Bengkalis secara konsisten melaksanakan
berbagai program pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang ada, mulai
pembangunan di kawasan pantai dan pembangunan jalan, listrik dan sebagainya,” terang
Amril.

Namun, lanjut Amril, untuk mengembangkan kawasan pariwisata menjadi destinasi


primadona, tentu tidak bisa berada di pundak pemerintah Kabupaten Bengkalis saja. Butuh
dukungan dari berbagai pemangku kepentingan terkait, tidak terkecuali dukungan dari
pemerintah Provinsi Riau.
“Oleh karena itu, kami tak bosan-bosan meminta perhatian dan dukungan Pemerintah
Provinsi Riau, untuk menjadikan kawasan Pantai Rupat Utara ini sebagai kawasan strategi
pariwisata Nasional di Provinsi Riau,” harap Bupati. man

Jalan Rupat Utara Tinggal 30 Km Lagi Masih Base


Masyarakat Berharap Kelanjutan Proyek MY Segera Direalisasikan

BENGKALIS -Seiring dengan tekad Pemerintah Bengkalis menggaungkan pariwisata di


Pulau Rupat, tentunya harus diikuti dengan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti jalan dan
jembatan. Untuk itu, masyarakat Pulau Rupat khususnya Kecamatan Rupat Utara, sangat
berharap jalan poros yang tinggal sekitar 30 kilometer lagi segera ditingkatkan atau diaspel.

Saat ini, akses di Kecamatan Rupat sudah bagus (sudah diaspal) melalui program proyek
multiyears yang telah selesai kontraknya 31 Desember 2016. Tinggal lagi akses di
Kecamatan Rupat sepanjang 30 Kilometer yang masih base (belum diaspal), yakni dari
Pangkalan Nyirih, Kebumen, Kadur, Tanjung Punak dan Teluk Rhu.

"Pak Bupati Bengkalis telah memberi sinyal akan melanjutkan pembangunannya melalui
program multiyears. Masyarakat berharap ini segera direalisasikan sehingga tidak ada lagi
jalan yang masih base," ujar Camat Rupat Utara, Syafruddin, Sabtu (17/7/2016).

Syafruddin membenarkan hanya tinggal sekitar 30 kilometer lagi jalan poros di Rupat Utara
yang belum dilakukan pengaspalan. Saat ini 30 kilometer tersebut kondisinya masih
timbunan base, sebagian memang rusak akibat musim hujan. "Daerah ini merupakan daerah
baru. Selama ini infrastruktur belum menunjang. Alhamdulillah, sejak 2015 Infrastruktur
jalan sudah memadai. Di wilayah Rupat Utara ini hanya tinggal sekitar 30-an kilometer saja
jalannya masih base,'' ujar Camat.

Dipaparkan Camat, masyarakat sangat menyambut baik rencana Bupati Bengkalis, Amril
Mukminin akan melanjutkan program proyek multiyers.
Menurutnya, dari beberapa kunjungan Bupati Bengkalis ke Rupat Utara kelanjutan,
pembangunan infrastruktur jalan menjadi aspirasi yang proritas disampaikan masyarakat.

"Masyarakat sangat menyambut baik. Sangat ditunggu- tunggu, kita berharap rencana
melanjutkan proyek MY bisa lebih cepat actionnya. Lebih cepat lebih baik, itu harapan
masyarakat kita tentunya,'' ujar Syafruddin.

"Potensi pariwisata Rupat ini, jika diimbangi dengan infrastruktur yang baik, kita yakin akan
berkembang dengan baik dan perekonomian masyarakat Pulau Rupat akan ikut terangkat,"
tutup Camat.

Air Bersih
Selain jalan, masyarakat Kecamatan Rupat Utara, khususnya di Desa Teluk Rhu berharap
Pemkab Bengkalis segera membangun fasilitas air bersih. Hal itu dikarenakan kurangnya
sumber air bersih di desa setempat.

Seperti diungkapkan Tengku Nuriyah (55), Sabtu (16/7/2016), sarana air bersih di Desa
Teluk Rhu sangat dibutuhkan warga. Apalagi jika pemerintah ingin mengembangkan Rupat
sebagai daerah pariwisata, tentu sangat dibutuhkan sarana air bersih segera dibangun.

"Kalau kami di sini, ingin mandi air bersih, harus pergi ke darat yang jarak jauh dari rumah.
Ya jika saran air bersih ada, selain warga yang memanfaatkan, para pengunjung pantai Teluk
Rhu juga bisa memanfaatkan sumber air bersih itu," ujarnya.

Untuk infrastruktur seperti jalan, menurut Nuriyah yang tinggal tak jauh dari Pantai Teluk
Rhu ini, sudah membaik. "Jalan sudah bagus, sudah tak macam dulu lagi. Walaupun masih
ada sebagian masih pengerasan (timbunan base), akses sudah lancar. Mudah-mudahan ke
depan sudah bisa diaspal semua," ujarnya.man

Zapin Api, Tarian Magis yang Hanya Ada di Pulau Rupat

BENGKALIS-Jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Ratusan pengunjung, baik
warga Rupat maupun wisatawan berduyun-duyun menuju Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu,
Kecamatan Rupat Utara, tempat digelarnya Festival Pantai Rupat.

Pengunjung semakin ramai ketika Gubernur Riau Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman
dan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin dan rombongan tiba. Tanpa dikomando, mereka rela
berdiri membentuk lingkaran. Terlihat dari raut wajah mereka ada rasa penasaran dan sedikit
tegang.

Wajah tegang dan penasaran pengunjung, termasuk Gubernur Riau semakin terlihat ketika
sabut api mulai dibakar, tanda dimulainya pertunjukan Zapin Api. Apalagi sebelum
pertunjukan dimulai, sang khalifah (pemimpin Zapin Api), memperingatkan pengunjung
untuk tidak menyalakan api dalam bentuk apapun selama pertunjukkan berlangsung
(termasuk merokok), guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Zapin Api baru 3 tahun terakhir dimainkan kembali oleh masyarakat Rupat, setelah sempat
40 tahun vakum. Tradisi budaya ini hanya diperagakan pada hari-hari besar atau acara
keadatan.

Menariknya, para penari sama sekali tidak merasa panas meski menari mengelilingi api yang
membara. Para penari begitu menikmati tarian dengan mata terpejam sambil menendang dan
memegang bara api.

Memang, kondisi ini tidak dapat dicerna logika, terlebih api yang panas itu tidak mampu
melukai kulit para penarinya. Tidak dipungkiri, tarian Zapin Api sarat akan nuansa mistik.
Pasalnya sebelum atraksi dimulai, para penari yang terdiri dari lima orang bertelanjang dada
ini mengintari kemenyan yang dibakar.

Pertunjukan tari yang menggunakan mediator bara api dari sabut kelapa itu dimulai dengan
membacakan mantra dan diiringi lantunan kompang dan gambus yang dipimpin oleh seorang
khalifah.

Diiringi oleh musik yang berasal dari petikan dawai gambus, gendang dan marwas seolah
menjadi mantra pemanggil arwah. Suasana semakin mencengkam ketika sang khalifah
mengeraskan hafalan doa-doa.
Sementara itu lima orang yang sudah bersiap, mengitari piring kemenyan dan mengambil
posisi bersila. Kelimanya melakukan gerak layaknya orang tengah membasuh tubuh. Kedua
tangannya meraih asap kemenyan dan menyapunya ke seluruh tubuh. Seolah ingin menelan
asap kemenyan, kelima orang ini mendekatkan wajah mereka mendekati piring berisi
kemenyan tersebut.

Di tengah lapangan, api sudah mulai menyeruak dari sabut kelapa kering yang dibakar. Tanpa
komando, salah satu dari lima orang tersebut kemudian berdiri dan bergerak perlahan
mengikuti alunan gendang. Pada tahap ini mereka sudah terlihat kerasukan dan mendekati
kobaran api yang sudah disiapkan.

Ia mengambil sabut kelapa yang terbakar dengan kedua tangannya dan melemparkannya ke
udara. Sontak saja, bunga api bertebaran kemana-mana dan akan sangat menyakitkan jika
terkena kulit. Namun tidak demikian dengan penarinya, ia layaknya tengah mengambil air di
sungai disiramkan ke tubuhnya untuk mandi. Tanpa kepanasan, atau luka sedikitpun.

Tidak lama berselang penari yang sudah bercengkrama dengan api ini kemudian memanggil
empat temannya yang lain. Salah satu dari mereka kemudian melebur ke dalam api layaknya
melebur ke dalam sungai, tanpa sakit atau terluka kepanasan sedikitpun.

Meksi terkesan simpel, namun ada banyak aturan dalam pergelaran ini. Alunan musik Zapin
harus terus dimainkan untuk mempertahankan penari agar tetap menari. Jika musik berhenti,
maka para penari akan berhenti menari dan lemah. Terlebih jika ada yang menyalakan api,
maka pertunjukan tidak dilanjutkan lagi.

Setelah sadar, penari terlihat terkulai lemas tanpa tenaga. Salah satu penari mengatakan jika
ia tidak mengingat aktivitas selama menari. Yang ia ingat hanya bertemu dengan seorang
putri cantik dan menari mengelilingi taman bunga.

Pertahankan Tradisi

Tradisi Zapin Api ternyata hanya ada di Pulau Rupat. Jumlah khalifah atau pemimpin
pertunjukan, saat ini hanya berjumlah dua orang. Itupun usianya sudah lanjut dan
membutuhkan penerus agar budaya ini tetap eksis.

Gubernur Riau yang rela bermalam di Rupat untuk menyaksikan pertunjukan pertunjukan
Zapin Api, mengaku takjub.Menurutnya, tradisi budaya yang sudah ada sejak puluhan tahun
ini harus diwariskan hingga ke anak cucu.

"Kita cukup apresiasi dengan penampilan tadi, meskipun penarinya tidak lengkap tapi
penampilannya sudah bagus," ujar Gubernur Riau usai menyaksikan pertunjukan Zapin Api.

Gubernur bahkan menghampiri salah seorang pemain musik tari zapin api untuk berdialog
singkat dan memuji penampilan mereka. "Penampilannya sudah bagus. Berapa orang penari
sebenarnya," tanya Gubri kepada salah seorang pemain musik.

"Ini harus diwariskan agar tari tradisional ini tidak hilang begitu saja. Seperti halnya
penampilan tadi, meski formasinya tidak lengkap tetapi dua atau tiga orang yang menari tadi
juga sudah memberikan penampilan yang baik kepada kita semua," ujar Gubri.
Peran Pemerintah Daerah tentu sangat dibutuhkan dalam upaya pelestarian warisan budaya
ini. Selain mempertahankan yang masih ada, Pemkab Bengkalis juga diharapkan mengajak
generasi muda untuk melastarikan Zapin Api.

Sebagai panduan bagi wisatawan yang ingin melihat pertujukan tari Zapin Api ini, lokasinya
bisa ditempuh dari Pelabuhan Dumai sekitar tiga jam perjalanan. Pantai ini juga bisa diakses
dari Kota Pekanbaru dengan naik kapal penumpang yang menyusuri Sungai Siak dan berhenti
di Bengkalis. Kemudian dari Bengkalis, pengunjung bisa menyewa speed boat menuju Pulau
Rupat Utara.

Selama di Rupat Utara pengunjung bisa beristirahat di wisma dan homestay atau rumah-
rumah milik warga. Harga per kamar untuk homestay di sini terbilang murah, yakni mulai
dari Rp50 ribu hingga Rp150 ribu. man

Gubri Takjub Melihat Keindahan Beting Aceh

RUPAT UTARA-Sebelum membuka Festival Pantai Rupat di Pantai Pesona, Desa Teluk
Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Gubernur Riau Arsyadjuliandi
Rachman, Bupati Bengkalis Amril Mukminin beserta rombongan berkunjung ke Pulau
Beting Aceh, pulau terluar dari Indonesia namun masih masuk kawasan Kabupaten
Bengkalis.

Rombongan berada sekitar 45 menit di pulau kecil dan indah tersebut. Bersama istri, beliau
juga tidak melewatkan momen berwisata dan menikmari keindahan alam, dengan air yang
biru, pasir yang putih bersih, dan mengamati bagaimana kepiting capit satu membuat butiran-
butiran pasir di pinggir pantai.

"Setelah melihat potensi alam di Rupat, kita sangat komitmen untuk mendorong sektor
pariwisata di Riau, salah satunya pulau Rupat dan Beting Aceh. Pulau ini sangat indah,
gugusannya juga ada beberapa pulau. Rasanya saya ingin lebih lama lagi berada di sini,
menikmati keindahan pasir putih dan lautnya yang biru," kata Gubernur Riau di sela-sela
meninjau Beting Aceh, Sabtu (16/7/2016).

Menurutnya, wisata Beting Aceh ini juga akan dimasukkan sebagai kawasan wisata nasional.
"Wisata di sini sangat menarik, sekarang ini bagaimana Bengkalis menjadikan ini salah satu
wisata untuk dibanggakan," imbuhnya.

"Pulau Beting Aceh, sangat indah sekali, sakin indahnya hampir tidak mau pulang, untuk saja
diingatkan protokoler," ucap Gubri, jika tidak ada aral melintang dia dan rombongan Pemrov
Riau akan kembali ke Pulau Rupat menghadiri MTQ Tingkat Kabupaten Bengkalis.

"Sekalian rencana saya mau makan bersama di pulau Beting Aceh," tuturnya.

Melihat potensi pariwisata yang indah di Pulau Rupat, Gubri mengatakan Pemrov Riau akan
mendukung dan mendorong Pemerintah Kabupaten Bengkalis mempromosikan wisata pulau
ini.

"Dalam pembukaan pesta Pantai Rupat, kami sengaja bawa semua dinas terkait agar semua
fokus menggerakkan pariwisata termasuk infrastruktur pendukungnya. Kita sudah tidak ada
pilihan lain lagi. Era Migas sudah lewat, perkebuanan dimana- mana lahan penuh. Pariwisata
ini lah paling cepat dan murah, saya yakin dengan pesta Pantai Rupat perputara uang sangat
lumayan," ujar Gubri.

Mengenai anggaran yang kecil di sektor pariwisata Bengkalis, Gubri mengatakan, promosi
wisata di Rupat ini akan digenjot, baik di tingkat Provinsi maupun Nasional melalui
Kementerian Pariwisata.

"Pembenahan infrastruktur tetap akan dilakukan secara bertahap, yang penting kegiatan atau
potensi yang ada saat ini harus tetap ada dan akan kita sampaikan ke kementerian agar
pemerintah juga bisa membantu melakukan promosi," ujar Gubri seraya menegaskan
Pemprov Riau akan mengarahkan pembangunan infrastruktur ke daerah-daerah yang
memiliki potensi wisata.

Beting Aceh yang disebut-sebut sebagai Giri Trawangan Lombok di Provinsi Riau ini,
merupakan sebuah pulau bertanahkan pasir putih halus nan sangat indah merupakan salah
satu pulau yang berada di Kecamatan Rupat Utara.

Pulau Beting Aceh ini merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia. Posisinya berada di
hamparan Selat Malaka. Selain unik, pulau ini jua cukup 'instagenic'.

Pulau kecil dengan luas hanya sekitar 2 hektar ini sangat menarik. Hamparan pasir putih
membentang di antara laut yang berwarna kebiruan.

Di tengah pulau terlihat deretan pohon cemara laut berjejer. Bila cuaca sedang panas, pohon-
pohon ini menjadi tempat pengunjung berlindung dari sengatan matahari.

Ada fenomena unik di pulau tersebut. Pantainya yang berpasir putih akan mengeluarkan
suara berderit ketika diinjak. Orang menyebutnya 'Pasir Berbisik'.

Pulau ini terbentuk karena adanya sedimentasi air laut yang membawa pasir menumpuk
hingga menjadi sebuah pulau. Beting artinya gundukan pasir memanjang, namun karena
berlangsung lama akhirnya membentuk sebuah pulau. Sementara kata Aceh sendiri diambil
karena menurut cerita, dulunya pernah ada nelayan asal Aceh terdampar di situ.

Di sebelah Beting Aceh, terdapat Pulau Babi. Dari Pantai Pesona, salah satu titik yang
banyak didatangi wisatawan, hanya butuh waktu 30 menit pakai speedboat untuk mencapai
lokasi.

Bila beruntung, dalam perjalanan kita bisa menyaksikan kawanan lumba-lumba


menampakkan diri di lautan lepas. Pengunjung yang hendak mengunjungi pulau kecil ini bisa
menyewa speed boat yang ada di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Rupat Utara.

Waktu terbaik untuk singgah di Pulau Beting Aceh adalah sore hari. Di waktu tersebut kita
bisa menunggu datangnya momen matahari tenggelam atau sunset. Selain itu, pada sore hari
kita juga bisa menyaksikan burung-burung migran yang melintasi kawasan ini.man

Anda mungkin juga menyukai