Diajukan Oleh:
Kepada
Yth. Bapak Bupati Kabupaten Dogiyai
Di
Dogiyai
Dengan hormat
Berdasarkan hasil musyawarah unsur masyarakat kupii Degeuwo, dengan ini kami selaku calon
kepala Desa baru,pemekaran desa baru,datang di hadapan Bapak Bupati.Kabupaten Dogiyai untuk
mengajukan proposal pemekaran desa baru,sesuai dengan hasil kesepakatan kami desa baru dan
lama,kecamatan kamuu utara,dengan demikian kepala desa lama memberikan rekomendasi secara
resmi penyusulan pemekaran desa baru,dari satu menjadi dua desa.
Atas perhatian dan persetujuan dari Bapak ,Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih
Tuhan akan memberkati Tugas dan Pelayanan selanjutnya
( LUKAS GOO )
Nip:
Tembusan :
Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan pemekaran Desa Baru dan mengetahui
dasar-dasar hukumnya.
Agar memahami dampak positif dan negatif dari pemekaran Desa.
PEMBAHASAN
Desa”), tidak disebutkan mengenai definisi dusun. Namun ada peraturan perundang-undangan yang
dahulu memberikan defisini atas dusun, yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa (UU Pemerintah ) Desa Pasal 1 Huruf C UU Pemerintahan Desa memberikan
Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan Desa.”
Sementara itu, yang disebut dalam Pasal 8 ayat (4) UU Desa yakni hanya mengenai di dalam suatu
desa dapat dibentuk dusun:
“Dalam wilayah Desa dibentuk dusun atau yang disebut dengan nama lain yang disesuaikan dengan
asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa.”
Sudah dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(“UU Pemerintah Daerah”). UU Pemerintah Daerah ini juga sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan terakhir yang berlaku adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Dariketentuan-ketentuan di atas dapat kita ketahui bahwa dusun merupakan bagian dari desa yang
melaksanakan pemerintahan desa.
Ketentuan dan Tata Cara Pembentukan Dusun
Ketentuan dan tata cara pembentukan dusun biasanya tertuang dalam peraturan daerah setempat.
berdasarkan Perda menyebutkan bahwa dalam wilayah desa dapat dibentuk dusun, yang merupakan
bagian wilayah kerja pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kepala Dusun.
Kepala dusun merupakan salah satu perangkat desa yang bertugas sebagai pelaksana kewilayahan.
Kepala Dusun memiliki beberapa fungsi, salah satunya pembinaan ketentraman dan ketertiban,
pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan
pengelolaan wilayah kampung.
1. Data penduduk
2. Peta batas kampung
3. Struktur kampung
III. Tujuan dan Syarat-Syarat Pemekaran Desa
Berdasarkan penelusuran kami dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (“UU
Desa”), tidak disebutkan mengenai definisi dusun. Namun ada peraturan perundang-undangan yang
dahulu memberikan defisini atas dusun, yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa (UU Pemerintah ) Desa Pasal 1 Huruf C UU Pemerintahan Desa memberikan
Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan Desa.”
Sementara itu, yang disebut dalam Pasal 8 ayat (4) UU Desa yakni hanya mengenai di dalam
suatu desa dapat dibentuk dusun:
Dalam wilayah Desa dibentuk dusun atau yang disebut dengan nama lain yang disesuaikan dengan
asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa.”
A. Kesimpulan
Pemekaran adalah sesuatu bagian yang utuh atau suatu kesatuan yang dibagi atau dipisahkan
menjadi beberapa bagian yang berdiri sendiri.
Dasar hukum
Berdasarkan penelusuran kami dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (“UU
Desa”), tidak disebutkan mengenai definisi dusun. Namun ada peraturan perundang-undangan yang
dahulu memberikan defisini atas dusun, yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa (UU Pemerintah ) Desa Pasal 1 Huruf C UU Pemerintahan Desa memberikan
Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan Desa.”
Sementara itu, yang disebut dalam Pasal 8 ayat (4) UU Desa yakni hanya mengenai di dalam
suatu desa dapat dibentuk dusun:
“Dalam wilayah Desa dibentuk dusun atau yang disebut dengan nama lain yang disesuaikan dengan
asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa.”
Sudah dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (“UU Pemerintah Daerah”). UU Pemerintah Daerah ini juga sudah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku. Peraturan terakhir yang berlaku adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Dari ketentuan-ketentuan di atas dapat kita ketahui bahwa desa merupakan bagian dari
pemerintah yang melaksanakan tujuan dari pemerintahan pusat,provinsi,kabupatendanpemerintah
distrik.