BENGKALIS-Hujan yang mengguyur Pulau Bengkalis pada dini hari hingga pagi dalam beberapa hari terakhir ini, membuat sejumlah kawasan di Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan terendam air. Kondisi ini diperparah lagi air pasang laut antara pukul 05.00 WIB pagi hingga pukul 22.00 WIB, sehingga parit tidak mampu menampung debit air. Menurut data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebaran (BPD-Damkar) Kabupaten Bengkalis, ada ratusan rumah yang terendam di Pulau Bengkalis dengan ketinggian air berkisar 20-40 cm. Kawasan yang banjir itu umumnya berada pada daerah pertemuan air atau daerah cekungan sehingga seberapa besar pun parit tetap meluap. Pantauan di Kecamatan Bengkalis, Rabu (6/11), daerah yang banjir diantaranya di Wonosari Barat, Kelapapati Darat dan Pedekik. Namun sejauh ini air belum sampai masuk ke rumah warga, hanya sekitar halaman rumah saja. Sementara di Kecamatan Bantan, daerah yang terendam diantaranya Desa Bantan Tua dan Selatbaru. Di kawasan ini air juga belum sampai masuk ke rumah warga, namun warga tidak bisa beraktivitas karena kebun getah mereka ikut terendam. “Warga di daerah Desa Bantan Tua ini sudah hampir seminggu tidak beraktivitas karena kebun getah mereka terkena banjir. Mereka tidak bisa menoreh sehingga sangat memerlukan uluran bantuan,” ujar Ketua DPRD Bengkalis, Jamal Abdillah ketika menyerahkan bantuan sembako kepada warga Jalan H Ghazali, Desa Bantan Tua, Rabu (6/11) pagi. Dijelaskan Jamal, warga di Kecamatan Bantan ini pada umumnya mata pencaharian mereka menoreh getah. Ketika musim hujan seperti sekarang ini, ditambah pula air pasang laut besar, kebun karet mereka ikut terendam sehingga tidak akan bisa beraktivitas. “Dalam kondisi seperti ini, bantuan sembako tentu sangat mereka harapkan karena mereka tidak bisa bekerja. Kita berharap Pemkab melalui instansi terkait bergerak cepat menyalurkan bantuan, tanpa harus menunggu penyelesaian administrasi terlebih dahulu mengingat kondisinya cukup urgen,” pintanya. Pada kesempatan itu, Ketua DPRD juga mengingatkan kepada masyarakat yang tinggal di daerah langganan banjir, agar selalu waspada. Terutama terhadap listrik dan barang-barang yang berhubungan dengan listrik. “Sama-sama kita ketahui, listrik ini sangat berbahaya. Jika dalam keadaan banjir hendaknya dimatikan saja,” ingat Jamal. Tinjau Banjir Sementara itu Wakil Bupati Bengkalis, H Suayatno meninjau banjir di Desa Bantan Tua, tepatnya di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, siang kemarin. Wabup didampingi Kepala BPBD- Damkar Muhammad Jalal, Kades Bantan Tua Aziar Isneri. Pada kesempatan itu Wabup juga menyerahkan bantuan sembako dan family kit kepada 20 KK yang terkena banjir. Penyerahan bantuan di pusatkan di Kantor Desa Bantan Tua sebanyak 20 orang. Bantuan berupa paket sembako dan family kit dari BPBD – Damkar Dalam pengarahan singkatnya, Wabup mengaku prihatin atas musibah banjir ini. Bantuan yang diserahkan tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemkab dan mengajak warga untuk mengantisipasi sedini mungkin banjir seperti membiasakan kembali budaya gotong royong. ***
Antisipasi Kekuatan Jembatan Roro
Dishub Pasang Portal Pada Tiang Jembatan BENGKALIS-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bengkalis mulai memasang pancang atau besi portal di sejumlah tiang jembatan roro Air Putih Bengkalis. Hal itu dilakukan agar jembatan tidak semakin turun (terbenam) serta mendukung kekuatan jembatan. Kepala Dishubkominfo Kabupaten Bengkalis, H Jaafar Arief kepada sejumlah wartawan, Rabu (6/11) mengatakan, pemasangan portal di sejumlah tiang jembatan tersebut merupakan solusi dalam waktu dekat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi sesuatu pada jembatan. “Insyaallah tahun 2014 pembangunan jembatan atau pelabuhan yang baru sudah bisa dimulai. Jelang pengerjaan pembangunan jembatan yang baru,maka pada jembatan yang lama ini kita pasang portal terlebih dahulu agar lebih kuat dan mengantisipasi agar jembatan tidak turun,” kata Jaafar. Diakuinya, memang ada beberapa tiang jembatan pelabuhan yang mulai keropos dan rusak karena dimakan usia. Untuk itu katanya, Pemkab Bengkalis telah menetapkan kenderaan yang menyeberang di pelabuhan roro maksimal bertonase 8 ton. “Keputusan ini diambil dengan mempertimbangan semua kepentingan. Semuanya demi kebaikan bersama, agar arus transportasi melalui pelabuhan tetap berrjalan lancar,” jelasnya. Masih menurut Jaafar, tidak ada pembatalan pembangunan jembatan roro Air Putih Bengkalis. Pemkab Bengkalis tetap akan membangunnya pada tahun 2014 mendatang, setelah semua ketentuan dan persyaratan terpenuhi. “Sebetulnya pembangunan pelabuhan roro tidak dibatalkan, tetap kita bangun pada tahun 2014 nanti. Untuk tahun ini pembangunannya pada sisi darat, di Sei Selari dan Air Putih,” kata Jaafar. Untuk sisi darat Sei Selari, saat ini proses pembangunan sedang dikerjakan oleh rekanan, termasuk penyempurnaan pembangunan terminal roro yang sudah dibangun 4 tahun lalu. Hanya memang kata Jaafar, untuk sisi darat Air Putih belum bisa dikerjakan tahun 2013 ini, karena Amdal yang menjadi salah satu syarat belum rampung dikerjakan. “Sekarang rekanan sedang menyelesaikan Amdal untuk proyek sisi darat Air Putih. Diperkirakan akhir tahun 2013 ini sudah selesai, dan pembangunan keseluruhan sisi darat dan laut bisa dikerjakan tahun 2014 mendatang,” tutup Jaafar. ***
Abrasi Ancam Sepahat, Setiap Tahun 10 M Daratan Amblas
BUKITBATU- Abrasi yang terjadi disepanjang bibir pantai di arah utara Kecamatan Bukitbatu, tepatnya di Desa Sepahat, cukup mengkhawatirkan. Setidaknya rata-rata sekitar 7-10 meter daratan di amblas disapu gelombang air laut. Seperti yang terjadi di Desa Sepahat. Kuatnya gelombang laut di daerah itu menyebabkan sekitar 8 kilometer daratan di bibir pantai amblas ke laut akibat hantaman ombak dari Selat Malaka. “Di daerah ini sudah sepanjang 8 kilometer kondisinya sudah cukup mengkhawatirkan. Kalau dirata-rata abrasi tujuh sampai sepuluh meter dalam setahun,” ungkap Kepala Desa Sepahat, Hasan kepada wartawan, Rabu (6/11). Ditambahkan Hasan, akibat abrasi ini sudah dua jalan utama ke desa ini hanyut ke laut dan terakhir jalan yang sekarang dilalui dari Pakning ke Dumai. Kuatnya gelombang laut tidak hanya memperparah abrasi. Tetapi juga ikut merusak sejumlah fasilitas umum seperti pelabuhan. Dari 8 kilometer dartan yang mengalami abrasi, baru sepanjang 2 kilometer yang telah dipasang pemecah gelombang. Pihaknya juga telah menyampaikan persoalan ini ke Pemerintah Kabupaten maupun kepada anggota DPRD yang duduk di Provinsi Riau. “Yang 2 kilometer pemecah gelombang itu merupakan upaya dari Pemkab Bengkalis. Sedangkan dari Pemerintah Provinsi belum ada sama sekali. Gelombangnya memang kuat, pelabuhan dari beton saja juga rusak dibuatnya,” jelas Hasan. ***
Pemenang Tender Mundur Perbaikan Pelabuhan Selatbaru Mundur
BENGKALIS-Sebagai pintu masuk pengunjung dari luar negeri, selayaknya pelabuhan Selatbaru atau dikenal dengan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) mendapat perhatian khusus, terutama soal sarana dan prasana yang ada. Sejak beberapa atahun terakhir, banyak pengguna jasa pelabuhan mengeluhkan kondisi pelabuhan. Bukan hanya ponton (tempat sandar kapal) saya yang rusak, tapi juga jembatang penghubung dari jeti ke ponton serta atap ponton yang berterbangan. “Pelabuhan Selatbaru itu pintu gerbangnya Bengkalis bahkan juga Riau. Saban hari ada saja warga luar negeri yang datang ke daerah ini melalui jembatan tersebut. Selayaknya, memang harus lebih baik. Sekarang tengoklah, pontonnya banyak yang rusak begitu juga atapnya,” kata Wakil Ketua DPRD Bengkalis Indra Gunawan, Rabu (6/11). Sejatinya tahun ini Pemkab Bengkalis melalui Dishubkominfo akan memperbaiki pelabuhan tersebut. Hanya sayangnya, dua kali tender dilakukan, dua kali pula menuai kegagalan. “Sebetulnya sudah dua kali kita gelar tender melalui ULP. Pertama, tidak ada rekanan yang berminat dengat paket tersebut. Kedua, sudah ada pemenangnya namun kemudian mundur dengan alasan waktu yang tersisa (2 bulan) untuk mengerjakan proyek tersebut sudah mepet,” papar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, H Jaafar Arief, Rabu (6/11). Karena proyek tersebut dianggap penting, Jaafar berusaha agar proyek rehap pelabuhan Selatbaru tersebut tetap bisa dikerjakan tahun ini juga. Upaya yang akan dilakukan kata Jaafar adalah dengan Penunjukan Langsung (PL) rekanan yang akan mengerjakan proyek tersebut. “Beberapa hari ini saya berupaya pelajari Keppres 70 tentang proses Penunjukan Langsung. Saya melihat masih ada celah untuk melakukan PL. Makanya saya sudah surati Unit Layanan Pengadaan (ULP, tentang rencana Penunjukan Langsung ini,” kata Jaafar. Memang kata Jaafar, ada satu rekanan yang sanggup mengerjakan proyek rehap pelabuhan (Ponton) Selatbaru. Rekanan tersebut memang tidak memiliki galangan sendiri tapi sudah mendapatkan dukungan dari perushaan galangan kapal. “Tapi kalau memang tidak memungkinkan ponton tersebut ditarik ke galangan, rekanan tersebut akan membuat galangan sementara di Selatbaru (sekitar sungai Liong),” papar Jaafar. Soal waktu kata Jaafar, tidak ada masalah, karena perusahaan bersangkutan sudah menyatakan kesanggupannya. Hanya saja, Dishub tetap menunggu keputusan dari ULP, apakah bisa dilaksanakan dengan sistim PL atau tidak.” Kami tetap menunggu putusan dari ULP,” katanya. Kalaupun pada tahun ini proyek perbaikan pelabuhan urung dikerjakan, Dishubkominfo kata Jaafar sudah melakukan perbaikan sementara. Seperti perbaikan pada jembatan dari jeti ke ponton dan beberapa sisi lainnya. “Kalaupun tahun ini belum bisa dilaksanakan, pelabuhan Selatbaru tetap aman untuk dipergunakan,” kata Jaafar lagi. *** Sukses Laksanakan Program Inbup-PPIP, Desa Diberi Reward BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten Bengkalis akan memberikan reward kepada desa yang dinilai berprestasi dan sukses melaksanakan program Instruksi Bupati Penguatan Infrastruktur Pedesaan (INBUP - PPIP) tahun 2014. Saat ini BPMPD bersama instansi terkait sedang menyusun kategori penilaiannya. “Sesuai hasil rapat bersama Pak Bupati dengan seluruh Kades, salah satu poinnya akan memberikan reward kepada desa yang dinilai berhasil melaksanakan program Inbup –PPIP tahun 2014 mendatang,” ujar Kepala BPMPD Kabupaten Bengkalis, Renaldi, Rabu (6/11) . Sementara untuk program Inbup-PPIP tahun ini yang merupakan tahun kedua, akan segera dilaksanakan. Dalam waktu dekat sejumlah desa akan menerima dana sebesar Rp1 miliar. “Proses administrasinya sudah kita lengkapi dan saat ini sedang diproses di keuangan. Insyaallah dalam waktu dekat ini sejumlah desa akan menerima dana Inbup -PPIP tersebut,” ujar Renaldi. Selain reward, Pemkab juga akan memberikan sanksi kepada desa yang dianggap tidak mampu menjalankan program Inbup -PPIP ini, salah satunya dana yang diberikan tersebut akan dikurangi karena dianggap tidak mampu merealisasikan dana yang diberikan sebelumnya. “Agar hal ini tidak terjadi, kita harapkan desa untuk bisa menjalankan program ini berama pendamping desa, OMS dan terutama masyarakat yang harus dilibatkan langsung dalam membangun infrastruktur desa yang telah disusulkan pada Musyarawah Desa (Musdes),” tegas Renaldi. *** 45 Pembina Pramuka Ikuti KMD Kwarcab 0404
BENGKALIS-Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis terus
melakukan berbagai upaya dalam peningkatan pengetahuan dan wawasan para Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka yang ada di daerah ini. Hal ini dilakukan agar dalam membina peserta didik, para Pembina maupun Pembantu Pembina Pramuka tersebut benar-benar dapat mewujudkan dan mencapai tujuan gerakan Pramuka. Sebanyak 45 orang Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka dari berbagai Kwartir Ranting dan Gugus Depan di Kabupaten Bengkalis, mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Kwartir Cabang Bengkalis Tahun 2013. Bertempat di Aula Gedung Pramuka di Bumi Perkemahan Pawang Perkasa, kursus yang akan berlangsung hingga11 November mendatang itu, secara resmi dibuka Ketua Wakil Ketua Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis, H Umran, Rabu (6/11). KMD yang pelaksanaannya dikoordinir Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis itu dilakukan untuk menjawab kendala kualitas dan kuantitas Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka di daerah ini. “Sehingga proses pendidikan kepramukaan di setiap Gugus Depan dan Satuan yang ada dapat berjalan dengan baik dan bermuara pada tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan di daerah ini”, jelas Umran didampingi sejumlah Pengurus Kwarcab 0404 lainnya. Di samping itu, tambah Umran, KMD ini dilakukan Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis untuk mengantisipasi pelaksanaan Kurikulum 2013 yang menjadikan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. “Pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut jelas memerlukan penambahan tenaga pembina mahir guna mengelola Gugus Depan dan Satuan yang akan melaksanakan kurikulum tersebut. Kegiatan KMD ini merupakan salah satu upaya Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut,” imbuh Umran yang juga Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bengkalis ini. Mengenai jumlah peserta didik di Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis, mantan Sekretaris DPRD Bengkalis ini menjelaskan, pada Juni 2013 tercatat sebanyak 28.746. Sementara jumlah Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka hanya 1.064 orang. Idealnya perbandingan antara Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka dengan peserta didik itu 1:8 atau maksimum 1:10. Artinya, dengan jumlah peserta didik 28.746 orang itu, diperlukan sedikitnya 2.874 orang Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka. “Kegiatan KMD Tahun 2013 ini juga merupakan upaya Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis untuk mengurangi kesenjangan dimaksud” papar Umran seraya mengatakan selain KMD Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis juga melaksanakan Kursus Mahir Tingkat Lanjutan. Ketua Pelaksana KMD, Jumali menambahkan, KMD dilaksanakan Kwarcab 0404 Gerakan Pramuka Bengkalis untuk memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis membina Pramuka kepada seluruh peserta. Setelah mengikuti KMD, seluruh peserta bukan saja dapat menerapkan kepramukaan secara efektif dan efsien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya. Tetapi juga mampu membina dan mengembangankan mental, fisik, intelektual, emosial dan sosial sesuai dengan golongannya, sehingga mampu berperan positif dalam masyarakat lingkungannya. “Selain itu, melalui KMD ini seluruh peserta nantinya juga diharapkan mampu menerapkan kepemimpinan yang dijiwai dan bersumber pada Prinsip Dasar Kepramukaan serta Kode Kehormatan Pramuka. Kemudian, mampu mengelola program kegiatan peserta didik sesuai dengan golongan dan mengelola satuannya,” jelas Jumali. *** 4 Pengedar Sabu-sabu Antar Kabupaten Diringkus
BENGKALIS- Jajaran Satuan Narkoba Polres Bengkalis kembali berhasil mengungkap
tindak pidana penyalahgunaan narkoba di wilayah Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Sebanyak 4 orang tersangka diyakini pengedar sabu-sabu antar kabupaten diringkus, Rabu (6/11/13) sekitar pukul 02.00 WIB. Ke-4 tersangka masing-masing DV, HEN, AL dan MY, warga Duri. HEN, merupakan salah seorang tersangka yang ditarget sejak setahun lalu (TO) oleh pihak kepolisian untuk kasus yang sama. Selain meringkus tersangka, aparat juga berhasil menyita barang bukti 2 paket sabu senilai jutaan rupiah. Ke-4 orang jaringan pengedar sabu-sabu itu beraksi di wilayah Kabupaten Bengkalis, Rohil dan Dumai ini berhasil diringkus berawal informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Nusantara 11 Duri sering terjadinya peredaran narkoba jenis shabu. Tim yang melakukan penyamaran berhasil menangkap tersangka DS, dan menyita 2 paket sabu yang disimpan di dalam helmet. Satu paket senilai Rp400 ribu dan 1 bungkus setengah kantong packing plastik senilai Rp4,6 juta. Ketika dilakukan pengembangan pada tersangka DS, ternyata dari tersangka HN alias POKA yang selama ini menjadi target polisi di KM. 4 Jalan Lintas Duri-Dumai Mandau bersama 2 tersangka lainnya AL dan MY. Dari penangkapan ini menyita barang bukti alat hisap sabu (bong) dan plastik pirek. “Dari 4 tersangka tersebut HEN alias POKA merupakan TO sekitar setahun lalu. Dan yang bersangkutan merupakan bandar untuk wilayah Duri atau Mandau dan jaringannya sudah mengakar, selain itu cukup lihai bersembunyi,” ungkap Kapolres Bengkalis AKBP. Andry Wibowo melalui Kasat Narkoba AKP Willy Kartamanah, Rabu (6/11). Ke-4 tersangka akan dijerat dengan pasal 114 dan 112 ayat 1 serta 132 tentang penyalahgunaan narkoba dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.man