Anda di halaman 1dari 5

Kejuaraan Zealot Muaythai Fight El Diablo Beer di Jakarta

Sasana Ganyang Muaythai Bengkalis Raih Emas

BENGKALIS-Berkat doa dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis serta kerja keras
para member, sasana Ganyang Muaythai Bengkalis sukses meraih medali emas pada Kejuaraan
Zealot Muaythai Fight el Diablo Beer yang digelar di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Sunter,
Jakarta Utara, Sabtu (14/2).
Adalah fighter sasana Ganyang Muaythai Bengkalis atas nama Hadi Sucipto sukses membawa pulang
medali emas usai mengalahkan M Abdurohman, fighter dari sasana ACMA. Prestasi yang diraih
fighter Bengkalis ini tentunya luar biasa, mengingat sasana ini baru berdiri sekitar 2 bulan yang lalu.
‘’Alhamdulillah, saya merasa senang dan tentunya sangat berterimakasih kepada orgtua, istri, anak-
anak dan keluarga yang telah mendukung saya sepenuhnya berkiprah di olahraga Muaythai ini. Tak
lupa juga saya ucapkan terimaksh kapada masyarakat Bengkalis yang telah membantu capaian
terbaik ini. Terima kasih juga kepada member, pelatih Muaythai Bengkalis atas supportnya selama
ini," ujar Ucip.
Sementara pelatih sasana Ganyang Muaythai Bengkalis, Oktovianes Sinyo Lesnussa yang ikut
mendampingi Ucip, berharap, hasil terbaik di awal keikutsertaan Bengkalis pada event berskala
nasional ini menjadi awal kebangkitan cabang olahraga Muaythai di Riau umumnya dan Bengkalis
khususnya.
‘’Meski belum genap 2 bulan berdiri, tapi dengan semangat juang pantang menyerah atas segala
keterbatasan dana, sarana dan prasarana untk latihan, tidak membuat surut semangat kami untuk
dapat memberikan hasil terbaik dan mengharumkan nama daerah ini," ungkap Sinyo.
Ketika ditanya wartawan tentang keberadaan Pengkab Muaythai Bengkalis apakah sudah berhimpun
atau terdaftar di KONI Bengkalis, Sinyo mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kepada Ketua
Pengprov MuayThai Riau dengan membawa rekomendasi KONI Bengkalis sebagai salah satu syarat
untuk pembentukan Pengkab MuayThai Bengkalis.
‘’Hal Ini saya lakukan, merupakan bagian dari koordinasi dan konsolidasi organisasi untuk
pengembangan organisasi MuayThai. Tanggapan dari Ketua Pengprov sangat baik dan mendukung
sekali apa yang telah kita lakukan di Bengkalis. Setelah pelantikan Pengprop Muaythai Riau,
Bengkalis juga akan segera dibentuk kepengurusannya,’’ tutup Sinyo.

Buruk Bakuk Berhasil Dijinakkan


Muncul Karhutla Baru di Teluk Sialang

BENGKALIS-Kerja keras seluruh tim penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan


(Karhutla) Kabupaten Bengkalis sejak beberapa hari terakhir berhasil memadamkan
kebakaran di Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu. Sayang, Karhutla di Buruk Bakul
padam, muncul Karhutla baru di dusun Teluk Sialang, masih di Kecamatan Bukit Batu.
Seperti disampaikan Kepala BPBD-Damkar, Much Djalal melalui Kabid Damkar, Drs
Suiswantoro, Minggu (15/2), kebekaran di Dusun Teluk Sialang terjadi, Sabtu (14/2) sore.
Hampir sama dengan kejadian kebakaran di beberapa lokasi lainnya, di Teluk Sialang juga
terindikasi disengaja, karena ada bekas tebangan.
“Kita mendapat informasi sore Sabtu kemarin ada kebakaran hutan dan lahan di Teluk
Sialang pagi tadi, kita langsung bergerak menuju lokasi. Saat ini saya bersama sejumlah
anggota berada di lokasi melakukan pemadaman,” ujar Suiswantoro.
Medan yang lumayan sulit ditambah cuaca cukup panas serta hembusan angin yang kencang
membuat pemadaman tidak bisa maskimal, kendati regu pemadam berjibaku dengan seluruh
kemampuan. “Si pembakar enak-enak saja, tinggal sulut dengan puntung rokok atau korek
api, kalau sudah api besar seperti ini regu pemadam yang pontang-panting,” geram Suis.
Pemadaman tidak hanya fokus di Teluk Sialang tapi juga di beberapa titik lainnya. seperti di
desa Sumber Jaya dan Sei Linau Siak Kecil. Sejak terbakar sekitar seminggu lalu api belum
berhasil dijinakkan. Hambatan terberat kata Suis, medan yanh ditempuh cukup berat, jauh ke
tengah hutan.
Walau begitu kata Suis, upaya pemadaman tetap dilakukan. Saat ini Regu Pemadam
Kebakaran (RPK) PT Arara Abadi dibantu sejumlah regu yang lain berjibaku melakukan
pemadaman. “Medannya cukup berat, sangat-sangat sulit menjangkau titik api,” ujarnya.
Sementara di Desa Tanjung Damai, Kecamatan Bengkalis, kata Suis kecil kemungkinan
kebakaran yang menjalar ke lokasi lain, mengingat sekitar titik api yang terpantau beberapa
waktu lalu semuanya sudah bersih.
“Yang di desa Damai itu hanya tunggul-tunggul kayu yang terbakar, di sekitarnya sudah
bersih tidak ada semak belukar, jadi kecil kemungkinan api bakal membesar atau menjalar ke
lokasi lain,” papar Suis.
Sedangkan di Buruk Bakul api berhsil dijinakkan, saat ini yang tinggal hanya kepulan asap
dari bekas-bekas kebakaran. “Alhamdulillah, di Buruk Bakul sudah padam. Kendati begitu
lokasi ini tetap kita pantau, karena bisa saja di dalam tanah masih ada bara api yang masih
hidup,” ujarnya.

Illegal Loging
Dari sejumlah informasi menyebutkan, sumber kebakaran yang sempat menghanguskan
hutan dan lahan serta lahan sawit milik PT Surya Dumai di Buruk Bakul disebabkan adanya
aktivitas illegal logging di kawasan tersebut. Bahkan kabarnya, sudah ada pihak yang
diamankan Polres Bengkalis termasuk barang bukti kayu hasil jarahan itu.
Kapolres Bengkalis AKBP A Supriyadi saat dihubungi, Minggu (15/2), tidak menampik
adanya barang bukti kayu jarahan yang berhasil diamankan. Hanya kata mantan Kapolres
Pelelawan ini, kayu hasil illegal logging tersebut bukan berasal dari hutan Buruk Bakul tapi
lokasi lain.
“Memang ada aktifitas illegal logging, tapi bukan di Buruk Bakul, dari kawasan sebelahnya.
Saya tidak tahu apa nama tempatnya,” ujar Kapolres. man

Dewan Minta Pemprov Cepat Tanggap


Jalan Lintas Dumai - Pakning Hancur
BUKITBATU -Jalan lintas Sungai Pakning - Dumai yang terletak di Desa Tenggayun Kecamatan Bukit
Batu saat ini dalam kondisi hancur. Panjang badan jalan yang hancur mencapai 1 kilometer karena
bekas hotmix dan aspal yang sudah terkikis. Selain itu kondisi jalan juga berdebu, terdapat lubang-
lubang yang membahayakan pengendara pengguna jalan.
Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Dapil Bukit Batu - Siak Kecil, Aisyah, Minggu (15/2),
mengutarakan bahwa kondisi jalan hancur itu sudah lama dikeluhkan masyarakat, terutama mereka
yang berdomisili di Desa Tenggayun, Api - Api, Temiang, Sepahat dan sekitarnya.
"Sudah lama masyarakat mengadu kepada kita, supaya pemerintah segera memperbaikinya. Saya
sudah berkali-kali menyampaikan hal itu kepada Dinas PU Provinsi, namun alasannya APBD Pemprov
Riau tahun 2015 ini belum bisa digunakan. Jalan lintas itu memang merupakan kewenangan
Pemerintah Provinsi Riau, " ungkap Aisyah
Sementara Dinas PU Kabupaten Bengkalis, kata Aisyah, beralasan tidak memiliki anggaran untuk
memperbaiki jalan yang menjadi kewenangan provinsi itu. "Kepada Pemkab Bengkalis melalui Dinas
PU juga sudah kita sampaikan, namun mereka beralasan itu jalan provinsi. Untuk itu sekali lagi kita
minta Pemprov segera merealisasikan perbaikan jalan tersebut, bagaimanapun caranya harus segera
dilakukan, ini demi kepentingan masyarakat ramai, apalagi jalan lintas merupakan kebutuhan utama
antar kabupaten / kota," kata Aisyah.
Menurut Aisyah, Pemkab Bengkalis melalui Dinas PU juga harus jemput bola dengan berkoordinasi
secepat mungkin kepada pihak provinsi. "Bagaimana pun jalan ini masuk dalam wilayah Kabupaten
Bengkalis. Tidak ada salahnya jika semua pihak, baik DPRD, Dinas PU atau pihak lainnya ikut
menjemput bola supaya perbaikan jalan lintas Sungai Pakning - Dumai yang berada di Desa
Tenggayun ini dapat segera direalisasikan," tutup Aisyah.man

Masyarakat Pulau Bengkalis Kesulitan Air Bersih


BENGKALIS-Sekitar satu bulan lebih Pulau Bengkalis dan sekitarnya tidak diguyur hujan.
Kondisi ini mengakibatkan sejumlah masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air bersih
untuk mandi mencuci dan bahkan untuk kebutuhan memasak dan minum. Terutama sekali
mereka yang tidak tersentuh PDAM dan memiliki sumu bor.
Seperti dialami warga Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Anuwar, Minggu (15/2). Sudah
sepekan terakhir kampungnya mengalami kesulitan air bersih, lantaran selama ini untuk
kebutuhan sehari hari hanya mengharapkan dari air hujan, sedangkan sudah genap sebulan
belum ada guyuran hujan.
"Stok air hujan sudah habis. Sedangkan air gambut yang jadi altertif air bersih kini sudah
berwarna hitam. Untuk mandi mungkin bisalah, tapi kalau untuk memasak tidak bisa,"
katanya.
Untuk untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak, terpaksa membeli air galon
seharga Rp7 ribu/galon. Sedangkan penghasilan mayoritas masyarakat dari berkebun karet,
apalagi musim kemarau ini cairan getah juga mulai kering dan harga getahpun anjlok.
"Kalau dibandingkan dengan penghasilan getah yang tidak seberapa itu, untuk kebutuhan
sehari-hari, kami sebagai masyarakat kampung sudah kalang kabut. Apalagi harus ada
pengeluaran lagi membeli air galon, mau berapa galon setiap harinya untuk kebutuhan air
besih di dapur dan berapa duit harus kami keluarkan, inilah salah satu masyarakat kampung
bertambah susah untuk bertahan hidup, " keluh Anuar yang didampingi istrinya.
Hal senada juga dirasakan warga Desa Pematang Duku; Kecamatan Bengkalis, Ayu. Dejak
10 hari yang lalu, warga di tempatnya mengalami kesulitan air bersih. Sementara parit yang
dialiri air gambut berwarna merah sebagai alternatif masyarakat bila sudah mengalami
kekeringan, kini parit tersebut juga ikutan kering.

"Dulu sebelum dibeton, parit yang mengalir air gambut itu sebagai tempat alternatif ketika
masyarakat disini kesulitan air bersih. Tapi setelah diangun turap dan lantai dasarnya juga
dibeton, sudah tidak ada air lagi ketika musim kemarau, "ungkapnya.
Keluhan kedua orang yang berbeda wilayah kecamatan di Pulau Bengkalis ini, sebagai
gambaran bahwa masyarakatnya mulai kesulitan air bersih dan masyarakat ini tidak akan
mampu berbuat apa apa untuk mendapatkan air bersih, bila tidak ada bantuan.
"Kami benar benar mengharapkan uluran perhatian pemerintah untuk membantu
menyediakan air bersih. Jangan sampai menunggu masyarakat terjangkiti wabah penyakit
kulit seperti tahun 2013 lalu, barulah pemerintah memberi bantuan,"ungkap Nurdin, warga
Papal lainnya. man

Buka Festival Layang-layang


Bupati: Permainan Tradisional Perlu Dilestarikan
BENGKALIS- Pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu penyebab
lunturnya kecintaan generasi muda akan budaya bangsa, khususnya permainan
tradisional, tentunya merugikan khasanah daerah tersebut. Oleh karena itu,
permainan tradisional perlu dikembangkan dan dilestarikan.

Hal itu ditegaskan Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh ketika membuka Festival
Layang-layang yang dipusatkan di Pantai desa Muntai, Kecamatan Bantan, Sabtu
(14/2). Kekhawatiran Bupati Bengkalis ini dikarenakan pada hari ini generasi muda
mulai jauh dengan akar tradisi. Hal ini disebabkan kuatnya pengaruh pemikiran
dan budaya asing, sehingga permainan tradisional semakin terpinggirkan dari
kecanggihan permainan modern.

Lebih jauh dikatakan Bupati, salah satu bentuk menanamkan kecintaan


permainan tradisional bagi generasi muda salah satunya diwujudkan dalam
bentuk perlombaan atau festival. "Dengan festival layang-layang ini secara tidak
langsung akan menumbuhkan kecintaan kepada budaya sendiri. Bila generasi
muda sudah cinta pada budaya sendiri dengan sendirinya akan melestarikan
dalam kehidupan sehari-hari," ujar Herliyan.

Bupati bergelar Datuk Setia Amanah Junjungan Negeri ini menyambut baik
pelaksanaan Festival Layang-layang Desa Muntai ini. "Saya memberikan
penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dan masyarakat desa
Muntai yang telah menyelenggarakan Festival Layang-layang. Semoga
kedepannya makin banyak desa-desa di Bengkalis ini yang menyelenggarakan
kegiatan bertema permainan rakyat" pungkasnya.
Meriah
Festival Layang-layang Desa Muntai digelar selama dua hari. Tercatat 120 dewasa
dan 50 peserta anak-anak dari kecamatan Bantan dan Bengkalis ikut bagian dalam
perlombaan permainan rakyat ini.

Walaupun penyelenggaraan tingkat desa, namun festival berlangsung meriah


diikuti ratusan peserta. Tidak hanya dari desa di Bantan, saja tapi dari sejumlah
desa di kecamatan Bengkalis.
Permainan rakyat ini sengaja diselenggarakan ditepi pantai Desa Muntai untuk
menambah semaraknya acara lomba. Pantauan d ilapangan, selain memberikan
donatur kepada pantia festival, Bupati Herliyan juga berkesempatan
menerbangkan layang-layang secara simbolis tanda perlombaan dimulai.
Dalam sambutannya, bupati memberikan apresiasi berbagai pihak yang masih
mempertahankan dan melestarikan tradisi dan permainan rakyat. Penjagaan dan
pelestarian ini menjadi penting, karena tradisi dan hasil cipta kebudayaan,
merupakan sebuah identitas yang menunjukkan jati diri sebuah masyarakat.
Lebih lanjut penerima anugerah Temenggung Tun Hasan dari DMDI Malaysia ini
menyebutkan, bahwa tradisi rakyat merupakan modal yang sangat besar dalam
menghadapi berbagai kemungkinan persoalan yang ditimbulkan oleh hiruk pikuk
perkembangan dunia dan dampak globalisasi
"Sekarang, tinggal bagaimana kita, secara bersungguh-sungguh memelihara dan
mempertahankan segala kearifan yang sudah tumbuh berkembang dalam
masyarakat kita," katanya.
Oleh karena itu festival layang-layang merupakan upaya untuk mengembangkan
potensi parisiwata yang ada di Kabupaten Bengkalis. Mengingat, pengembangan
potensi pariwisata memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi dan
pendapatan masyarakat tempatan.
"Tidak hanya itu, kegiatan pada hari ini sebagai ajang untuk menarik pengunjung
datang ke pantai desa Muntai. Pemkab Bengkalis memandang hal ini memiliki
potensi yang layak untuk dijual pada wisatawan," ujar bupati yang juga bergelar
Datuk Setia Amanah Junjungan Negeri ini.
Tentunya dalam mengemas permainan rakyat ini harus dipersiapkan secara baik
dan maksimal, sehingga wisatawan yang datang untuk menyaksikan tak merasa
rugi.
Tampak hadir anggota DPRD Bengkalis asal Bantan Sofyan, ketua KONI Bengkalis
Syaukani, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
(Budparpora) Kabupaten Bengkalis, H Eduar. man

Anda mungkin juga menyukai