Anda di halaman 1dari 9

DESA GUNUNG MOKOL

Kamis, 22 September 2016

Proposal Pemekaran Desa Batu Kuda

    

    

PROPOSAL PEMEKARAN DESA BATUKUDA 


KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG
PROVINSI BANTEN
A. PENDAHULUAN
               
    Latar belakang

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan
memperhatikan asal usul desa, adat istiadat dan kondisi sosial budaya masyarakat
setempat.
Desa Batukuda memiliki posisi strategis, karena berada di jalur lintas yang
menghubungkan antara Kota Cilegon dengan Kabupaten Serang. Aktivitas masyarakat yang
sangat mobile membuat desa Desa Batukuda sangat diminati oleh para investor untuk
berinvestasi dan turut meramaikan menciptakan lapangan kerja yang relatif naik dari tahun
ke tahun. Faktor lain adalah jarak dari dengan akses tol Cilegon – Anyer yang tidak terlalu
jauh sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Desa Batukuda adalah salah satu desa
dengan percepatan pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang cukup tinggi, khususnya
dalam 10 tahun terakhir ini. 
Kondisi di atas, memerlukan penanganan yang serius, sehingga pertumbuhan jumlah
penduduk, peningkatan akses ekonomi dan laju pembangunan yang semakin cepat, dapat
dirasakan oleh seluruh masyarakat desa secara merata.
Adanya gagasan dari sebagian masyarakat untuk melakukan pemekaran Desa
Batukuda, adalah sebuah keniscayaan, mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin
cepat dan pelayanan administrasi pemerintahan yang perlu dilakukan secara cepat pula.
Selain itu,  luasnya wilayah desa dan banyaknya jumlah penduduk tidak sebanding dengan
jumlah perangkat pemerintahan desa yang ada dalam melayani dan meningkatkan
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pengelolaan pembangunan, menjadi
faktor pendorong untuk melahirkan gagasan pemekaran desa.
Secara yuridis, mengacu kepada undang-undang yang berlaku,
pembentukan/pemekaran desa baru dapat dilakukan setelah mencapai usia
penyelenggaraan pemerintahan desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun.

    Maksud dan Tujuan


a.  Maksud
Desa Batukuda adalah salah satu desa dengan mobilitas ekonomi yang tinggi dan
laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, namun sayangnya tingkat
perekonomian dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi itu tidak diimbangi dengan
penambahan infrastruktur penunjang yang cukup memadai. Pandangan masyarakat
tentang perlunya pemekaran desa Batukuda adalah sebagai sebuah terobosan untuk
bisa mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan
memperoleh pelayanan bagi masyarakat, terutama pemerataan pembangunan baik
penambahan sarana dan prasarana untuk menunjang pertumbuhan sektor sosial,
ekonomi dan budaya, tentu melalui penyelenggaraan pemerintahan desa yang
profesional, transparan dan akuntabel.
Diharapkan nantinya, desa baru yang dimekarkan bisa memberi kontribusi nyata
baik kepada masyarakat desanya maupun kepada desa lain di sekitarnya, tentunya
bukan hanya dengan peningkatan Sumber Daya Manusia yang dituntut bisa bekerja
keras namun juga harus bisa berkoordinasi dengan desa induk atau dari instansi lain
yang terkait misalnya pihak Kecamatan.

b.    Tujuan
Pemekaran wilayah desa merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan
jangkauan serta kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan. Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat Desa terhadap efektifitas
dan efisiensi pelayanan publik, mengingat kondisi geografis wilayahnya yang luas dan
jumlah penduduk yang padat tanpa disertai jumlah aparat desa yang cukup baik jumlah
maupun kualitasnya, maka mengakibatkan masyarakat kesulitan dalam menyampaikan
usulan apa yang menjadi aspirasi mereka. Ini berarti jika suatu daerah memiliki jumlah
penduduk atau wilayah yang terlalu besar dimungkinkan akan mengganggu/mengurangi
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga wilayah atau
daerah tadi kemungkinan dapat dimekarkan.
Pemekaran Desa Batukuda bertujuan untuk kelancaran penyelenggaraan
Pemerintahan Desa yang berdaya guna, serta kelancaran pelayanan kepada masyarakat
untuk mencapai peningkatan, perkembangan, dan kemajuan pembangunan. Selama
proses pemekaran Desa Batukuda ini terjadi, tidak terdapat kontraparsial antara pihak-
pihak yang lain karena pemekaran Desa ini merupakan murni prakarsa masyarakat
sendiri. Di samping itu adanya faktor yang paling menguatkan proses pemekaran Desa
ini yaitu luas atau jarak Desa, jumlah penduduk serta jangkauan pelayanan pemerintah
Desa, dimana masyarakat kesulitan dalam memperoleh akses pelayanan, terutama
masalah kesejahteraan.
Pelibatan atau partisipasi masyarakat sangat tinggi sekali mulai dari pemekaran
Desa sampai pada pembentukan Desa baru, walaupun nantinya Desa Batukuda ini
dimekarkan tetapi hubungan sosial budaya antara masyarakat Desa Karang Mulya
sebagai desa induk  dengan Desa baru nanti diharap tetap terjalin dengan baik dan
harmonis. Setelah Desa dimekarkan, sebagai kelanjutannya dibentuk suatu Desa baru
yang disahkan dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan
Kewajiban Desa baru, Penataan Kelembagaan, Anggaran, dan Pembagian Potensi Desa.

    Sasaran yang ingin dicapai  


a.      Peningkatkan kemampuan sumber daya manusia, karena merupakan faktor yang
esensial dalam penyelenggaraan Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan Publik yang
profesional, transparan dan akuntabel.
b.    Peningkatan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
c.    Peningkatan Kemampuan Organisasi dan Manajemen.
d.    Pembinaan kemitraan dalam penyelenggaraan pemerintahan & pembangunan.
  Selain bertujuan pemerataan hasil pembangunan, pemekaran desa juga merupakan
salah satu bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan jajaran pemerintah tingkat
desa dalam memperpendek rentang kendali pemerintahan sehingga meningkatkan
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan pembangunan yang tepat
sasaran lewat peningkatan Sumber Daya Manusia yang saat ini dinilai masih kurang
memadai.
Potensi pengembangan sentra ekonomi baru sangat terbuka lebar, karena secara
geografis posisi desa pemekaran sangat strategis karena berada di barat jalan kabupaten
yang bukan hanya ramai namun memberikan sisi positif terutama munculnya kawasan
usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang cukup.
Luas wilayah bagian barat yang berbatasan dengan Gunung Mokol memberi peluang
untuk pengembangan wilayah baru yang akan memberi kontribusi yang cukup menjanjikan
kepada daerah. Tentunya penambahan fasilitas untuk sarana maupun prasarana yang
mencukupi akan sangat menunjang potensi itu bila pemekaran desa segera disetujui dan
dipercepat realisasinya.

Dasar-dasar Pemekaran Desa


Adapun dasar-dasar peraturan dan kesepahaman bersama mengenai pemekaran
wilayah khususnya pemekaran Desa Batukuda adalah sebagai berikut:
a.         Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
b.         Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 06 tahun 2014 tentang Desa
c.                Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis pelaksanaan
Undang-undang Desa
d.                Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Pembentukan
Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan.
e.                Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 03 Tahun  2009 Tentang Pembentukan,
Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan.
f.          Aspirasi masyarakat terkait wacana pemekaran desa dengan bertumpu pada keinginan
bersama untuk maju dan berkembang mengejar ketertinggalan di hampir seluruh
bidang.

B. LANGKAH NYATA PANITIA PERSIAPAN PEMEKARAN


    DESA BATUKUDA 
   
1.    Pertemuan Awal
Pembentukan Panitia Persiapan Pemekaran Desa Batukuda adalah sebagai sebuah
keharusan untuk mengawali sebuah proses perjuangan yang panjang, yaitu keinginan untuk
maju dan berkembang melalui proses pemekaran desa. Panitia atau Tim Persiapan dibentuk
bermula pada pertemuan di rumah A. Royani, S.Pd., tentang wacana pemekaran desa yang
dipandu oleh A. Royani, S.Pd., pada tanggal 03 Mei 2016 dan dihadiri oleh tokoh masyarakat,
ketua RT, RW. Dan dilanjutkan kembali pertemuan tersebut di  bapak Supia, S.Pd.I., pada
tanggal 05 Mei 2016, dan diteruskan petemuannya di kediaman bapak Zaenul Fatah.
Selanjutnya disinilah timbul aspirasi untuk pemekaran desa Batukuda dibagi menjadi dua
dengan batas desa yaitu jalan Sambilandak. dengan kesepakatan bahwa jalan utama
kabupaten ini selain mudah dikenali juga tidak rawan perselisihan batas di kemudian hari.
2.    Pertemuan Lanjutan
Pada tanggal 20 Mei 2016 diadakan pertemuan lanjutan di rumah Bapak Supia, S.Pd.I.,
yang dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, RT, RW, dan juga dari pemerintah desa, agenda
musyawarah pada malam hari itu adalah pembentukan Panitia Persiapan Pemekaran Desa.
Dan susunan Panitianya adalah sebagai berikut :
a.  Penasehat                 : BPD Desa Batukuda
b.  Penanggungjawab   : Kepala Desa Batukuda
c.   Ketua Panitia            : Rohim, S.Pd.,M.Pd.
d.  Wakil Ketua               : Suhaindi, S.Pd.I
e.  Sekretaris                  : Udin Sahrudin, S.Pd.I
f.    Bendahara                : Zainul Fatah
g.  Seksi Humas            : A. Royani, S.Pd.
h.  Seksi Publikasi         : Drs. Maknun
i.    Seksi Perlengkapan : Rofiuddarojat, S.E.
j.    Seksi Pemetaan       : Supia, S.Pd.I.
k.   Seksi Pendataan     : Sulhi
                                     Misna Alikan
l.    Seksi Dokumentasi : Fatoni
Pada tanggal 25 Juli 2016, Panitia Pesiapan mengadakan pertemuan yang pertama,
selain dihadiri oleh seluruh panitia, juga ada unsur dari pemerintah desa Batukuda yaitu
Kepala Desa dan Badan Permusyawaran Desa. Dalam pertemuan ini dibahas masalah fungsi
dan tugas masing-masing anggota, pembuatan Rencana Kerja dalam 3 bulan mendatang, dan
arahan pihak pemerintah desa tentang kelengkapan dokumen pengajuan pemekaran desa
yang sesegera mungkin dilengkapi. Dalam pertemuan itu juga ada kegiatan yang sudah
terjadwalkan yaitu pengukuran calon lokasi fasilitas desa pada tanggal 28 Juli 2016

3.    Hasil Kegiatan yang sudah dicapai


    Pengukuran calon lokasi fasilitas
Pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 seluruh anggota Panitia ditambah dengan
unsur dari Pemerintah Desa melakukan pengukuran dan penentuan calon fasilitas yang
akan dibangun jika proses pemekaran desa sudah final (terlampir beserta foto dan rekaman
dengan format DVD).
    Pendataan warga
          Pendataan warga sangat diperlukan untuk bahan pertimbangan pemekaran desa, dan
seksi pendataan warga sudah selesai  memverifikasi data-data yang berkaitan dengan
jumlah penduduk tetap dan jumlah penduduk musiman/tidak tetap, baik itu yang
bertambah karena adanya kelahiran atau berkurang karena ada yang meninggal
dunia/pindah alamat ke luar desa (terlampir).
     Kelengkapan dokumen lain
                    Kelengkapan dokumen lain sudah disertakan seperti pemetaan, gambar beserta
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) calon fasilitas yang akan dibangun sudah terlampir dan
juga proposal pengajuan yang telah ditanda tangani oleh semua yang terlibat dan
mendukung dalam kegiatan pemekaran desa ini.

C. Sekilas Profil Calon Desa yang akan Dimekarkan


Berada disebelah barat berbentangan dengan sungai yang terletak ditengah-tengah
desa Batukuda dengan akses lahan yang masih luas, meliputin perbatasan sebelah barat
yaitu kelurahan Randakari Cilegon, kearah timur dengan desa Induk, sebelah selatan desa
Mancak dan desa Winong, dan di utara berbatasan dengan kelurahan Tegal Ratu Cilegon.
Berikut ini data-data yang sudah kami kumpulkan :
1.    Luas wilayah
Berdasarkan peta desa induk yang memiliki luas keseluruhannya yaitu 835 Ha, maka
rencana desa pemekaran yang berada di sebelah barat mempunyai luas 435 Ha, dan di
dukung oleh 2 RW dan 10 RT yaitu RW. 03 dan RW.04, yang terdiri dari
RT.12,13.14.15.16.17.20.21.22 dan RT.24.
2.    Jumlah Penduduk
Berdasarkan dari data desa induk yang memiliki jumlah jiwa penduduk keseluruhannya
yaiitu 6328 Jiwa,  dan berdasarkan   revisi data terbaru yang dikumpulkan Panitia seksi
pendataan warga, jumlah penduduk calon desa pemekaran sebelah barat bentangan
dengan sungai yang ada ditengah-tengah desa induk adalah sebagai berikut :
a.    Jumlah Kepala Keluarga Tetap     : 851 KK
b.    Jumlah Penduduk Tetap                : 2.113 Jiwa 
3.    Calon batas-batas wilayah
Sesuai dengan peta sementara yang kami ajukan, calon batas desa pemekaran adalah
sebagai berikut :
a.    Batas bagian Utara adalah Kelurahan Tegal Ratu Cilegon
b.    Bagian Timur berbatasan Desa Induk
c.    Bagian Selatan berbatasan Desa Macak dan Desa Winong
d.    Bagian Barat berbatasan dengan Kelurahan Randakari Cilegon

4. Potensi Calon sumber Pendapatan Asli Desa


Potensi yang bisa digali sebagai sumber pendapatan asli desa masih terbuka,
misalnya Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perdangan, Wirausaha, maka bisa
diharapkan ada retribusi bulanan/harian yang dapat dijadikan sumber Pendapatan Asli
Desa, banyaknya usaha masyarakat terutama Pertanian bisa juga diharapkan memberi
kontribusi untuk desa.

5. Mata Pencaharian Penduduk


Sesuai dengan data yang ada, komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
adalah sebagai berikut :
a.    Petani/Pekebun sebanyak 48 %
b.    Pedagang sebanyak 8,5 %
c.    Wiraswasta 5 %
d.    Pegawai Negeri sebanyak 1,5 %
e.    Jasa 2 %
f.     Usaha kecil menengah sebanyak 5 %
g.    Buruh Harian 15 %
h.    Karyawan instansi Swasta sebanyak 10 %
i.      Lain-lain sebanyak 5 %

6. Sumber Daya Manusia


Berdasarkan tingkat pendidikan, Sumberdaya manusia (SDM) yang tersedia cukup
bisa diandalkan, salah satu faktor naiknya SDM yang sangat dominan adalah bertambahnya
tingkat kesejahteraan warga yang tentu membuat generasi selanjutnya dapat mengenyam
pendidikan sampai ke jenjang lebih tinggi. Tidak sedikit putra-putri yang mencapai sarjana
strata 1 (S1) di beberapa perguruan tinggi. Masuknya warga pendatang dari luar wilayah
secara tidak langsung menambah gairah ketatnya kompetisi dalam banyak hal, terutama di
bidang ekonomi.   

D. Rencana Anggaran Biaya


Dalam semua kegiatan, sedikit ataupun banyak tentu membutuhkan biaya, dalam
proposal ini akan kami sampaikan rincian Rencana Biaya dan juga sumber dananya. Rencana
Biaya terbagi menjadi 2 yaitu:

    Pra pemekaran.


Rencana biaya pra pemekaran adalah rencana biaya yang dibutuhkan pada saat persiapan
pemekaran sampai pengajuan proposal pemekaran desa. Dana yang dipakai diambilkan
dari bantuan desa induk.

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )


TIM PERSIAPAN DAN PENETAPAN PEMEKARAN DESA TAHUN  2016  

NO URAIAN KEGIATAN SATUAN JML HARGA TOTAL


1 Pembelian material utk plang :
a. kayu  5 cm x 5 cm x 400 cm batang 5 Rp   20.000 Rp. 100.000
b. papan kayu 20 cm x 2 cm x 400 lembar 2 Rp   40.000 Rp    80.000
cm liter 3 Rp   85.000 Rp  255.000
c. cat kayu buah 3 Rp     4.000 Rp    12.000
d. kuas cat liter 2 Rp   40.000 Rp    80.000
e. thinner kg 2 Rp   13.000 Rp    26.000
f. paku  
2 Alat tulis dan foto copy
a. alat tulis
     - bolpoint lusin 2 Rp   48.000 Rp    96.000
     - buku notes buah 12 Rp     4.000 Rp    48.000
     - pembuatan stempel panitia buah 1 Rp 100.000 Rp  100.000
     - lain-lain - - - -
b. foto copy lembar 200 Rp       250 Rp    50.000
3 Konsumsi dan operasional
kali 20 Rp 140.000 Rp 2.800.000
a. konsumsi rapat untuk 14 org @Rp orang 4 Rp 750.000 Rp 3.000.000
10.000
b. operasional
4 Dokumentasi
a. cetak gambar Lembar 10 Rp 10.000 Rp  100.000
b. pembuatan DVD keping 2 Rp  50.000 Rp  100.000
5
Enam juta delapan ratus empat Rp 6.847.000
puluh tujuh ribu rp

    Pasca Pemekaran

Adapun rencana dana pasca pemekaran, adalah pembangunan sarana fasilitas desa yang sudah
kami rancang sebelumnya. Adapun rincian dan gambarnya sudah kami lampirkan di bagian
lampiran. Diharapkan setelah proposal ini disetujui nantinya, kami sudah menyiapkan sarana
fasilitas desa pada saat menjadi desa persiapan pemekaran.

    Sumber Dana


Sumber dana persiapan pemekaran desa ini didapat dari :
a. Dana ADD
b. Partisipasi masyarakat
c. Sumbangan pihak lainnya yang tidak mengikat

E. PENUTUP
Secara positif desa yang dikembangkan akan menjadi lebih cepat berkembang karena
penambahan dan pembenahan beberapa fasilitas penunjang, seperti gedung sekolah, pasar, dan
lain-lain kebutuhan utama masyarakat, sehingga percepatan dan pemerataan hasil-hasil
pembangunan segera dapat dirasakan. Pembangunan sarana fasilitas di bidang ekonomi dapat
membuka serta memberi banyak lowongan pekerjaan dan usaha khususnya untuk masyarakat
desa setempat dan menarik investor dari luar desa untuk datang dan menanamkan modalnya.
Harapan kami, dengan berjalannya pemerintahan desa yang baru, diharapkan mampu
meningkatkan kehandalan bidang administrasi, pelayanan publik dan transparansi baik segi
kebijakan ataupun keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel) dan dapat diakses
seluruh warga, karena mengutamakan profesionalisme dan bertumpu pada managemen yang
baik.

Batukuda, 25 Juli 2016


           
                                                Panitia Pemekaran
          Sekertaris                                                             Ketua Panitia
( Udin Sahrudin, S.Pd.I. )                                     ( Rohim, S.Pd.,M.Pd. )

                                                Disetujui Oleh.


Ketau BPD                                                                            Kepala Desa

( H. Suhandi )                                                                      ( Sahrudin )

DESA GUNUNG MOKOL di 05.42

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

DESA GUNUNG MOKOL


Desa Gunung Mokol adalah desa baru yaitu pemekaran dari desa Batu Kuda yang dibentuk atau
di gagas pada tanggal 20 Mei 2016
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai