Anda di halaman 1dari 14

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan dilelangkan,
dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya
produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistic dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

A. URAIAN UMUM

1 GAMBAR UNTUK Gambar-gambar untuk tender terdiri dari


TENDER masing-masing rumah dinas. Ukuran satuan
yang dipergunakan dalam spesifikasi, bill of
quantitiy dan gambar-gambar tender adalah
satuan metrik.

2 DAERAH OPERASI Pemborong harus melakukan pengaturan daerah


UNTUK operasinya sendiri, antara lain untuk :
PEMBORONG penyimpanan bahan-bahan bangunan, peralatan
kerja, kantor-kantor sementara dan lain-lain .
Areal yang dipilih pemborong harus mendapat
persetujuan Direksi/Engineer. Pemborong harus
menjaga kebersihan dan keteraturan.daerah
operasinya selama pelaksanaan.
Pemborong harus mengatur sendiri pengaturan
untuk air bersih, penerangan, alat kominikasi
dan keperluan-keperluan lainnnya selama
pelaksanaan atas biaya sendiri.
Pada akhir pekerjaa Pemborong harus
membersihkan daerah opersinya dan diterima
baik oleh Direksi/Engineer.

3 BAHAN-BAHAN Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan


seperti yang diisyaratkan dalam Dokumen
Kontrak dan gambar-gambar pelaksanaan
dengan menggunakan bahan-bahan yang
terbaik, serta methoda pelaksanakan pekerjaan
dengan kemampuan terbaiknya.
Bahan-bahan bangunan dan pekerjaan yang

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -1


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

telah dilaksanakan, apabila tidak memenuhi


persyaratan, akan ditolak dan pemborong harus
mengganti/ melaksanakan ulang pekerjaan-
pekerjaan yang tidak memenuhi standart tanpa
perpanjangan waktu pelaksanaan.

4 PELAKSANAAN Pemborong harus mengambil langkah-langkah


PEKERJAAN yang diperlukan agar diperoleh kemajuan yang
memuaskan yang sesuai dengan detail yang
telah disetujui oleh Direksi/engineer.
Pemborong harus mempersiapkan dan
menjamin akan kelancaran dan cukupnya :
Bahan-bahan bangunan dan peralatan yang
harus ada setiap saat untuk menjamin
penyelesaiaan pekerjaan sesuai dengan jadwal
yang telah disetujui.

5 PATOK Pemborong harus memasang dan memelihara


PEMBANTU patok-patok pembantu pengukuran, menentukan
PENGUKURAN lokasi yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaaan dan pada akhir pekerjaan harus
dibersihkan kembali oleh Pemborong.

6 SURVEY DAN 6.1 Pemborong harus bertanggungjawab untuk


PENGUKURAN seluruh pengukuran, survey dan pemasangan
tanda- tanda yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dan untuk keperluan ini
harus memperkerjakan seorang ahli pengukuran
yang nama kwalifikasinya harus diserahkan
kepada Direksi/Engineer untuk mendapat
persetujuan.
6.2 Pemboronng akan mendapat penunjukan secara
tertulis dan Direksi/Engineer lokasi dan elevasi
titik kontrol tetap dan titik referensi berupa
patok balok untuk keperluan survey dan
pengukuran pelaksanaan pekerjaan.
6.3 Pemborong untuk tujuan pengecekan survey dan
pengukuran /pemasangan tanda-tanda oleh
direksi/Engineer, harus memberikan bantuan
yang diperlukan Direksi/ Engineer. Pengukur
dengan pengalaman yang memadai harus
dipeerbantukan kepada Direksi/Engineer,
sebaiknya pengukur yang sama selama
berlangsungnya pekerjaan pembangunan.
6.4 Sebelum meminta persetujuan untuk setiap
macam pekerjaan,Pemborong harus
membritahukan maksudnya kepada
Direksi/Engineer sekurang-kurangnya 24 (dua

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -2


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

puluh empat) jam sebelumnya, balok untuk


memasang tanda-tanda maupun menentukan
elevasi pada setiap bagian dari pekerjaan,agar
dapat dilakukan persiapan-persiapan untuk
pemeriksaan oleh Direksi/Engineeer.
6.5 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan fisik
di lapangan, Pemborong wajib melakukan
pengukuran keadaan laut di lokasi rencana
dermaga dan pengamatan pasnag surut. Apabila
hasil pengukuran kedalaman laur yang
dilaksanakan oleh pemborong berbeda dengan
gambar rencana, maka secepatnya segara
diberitahukan secara tertulis kepada
Direksi/Engineer yang selanjutnya akan
disampaikan kepada Pemilik proyek dan
Konsultan Perencana untuk dievaluasi.

7 PERSETUJUAN Kecuali dinyatakan lain, semua gambar-gambar,


DIREKSI dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan
bangunan dan hal-hal lain yang memerlukan
persetujuan Direksi/ Engineer harus diserahkan
dalam 3 (tiga) rangkap, dan apabila disetujui 1
(satu) rangkap dari padanya akan dikembalikan
kepada pemborong dan yang lainnya disimpan
oleh Direksi /Engineer.

8 BUKU HARIAN 8.1 Pelaksana wajib menyediakan Buku Harian


ditempat pekerjaan.
Segala kejadian yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan harus dicatat setiap harinya.
8.2 Catatan tersebut meliputi antara lain Banyaknya
pekerjaan yang dikerjakan setiap hari.
9.2.1 Hari-hari kerja, hari-hari tidak bekerja dan
lain-lain.
9.2.2 Bahan- bahn bangunan yang datang ,yang
telah dipergunakan dan yang ditolak atau
yang diterima.
9.2.3 Kemajuan dari pekerjaan.
9.2.4 Kejadian-kejadian ditempat pekerjaan yang
menyangkut pelaksanaan pekerjaan.
8.3 Buku Harian tersebut harus ditandatangani
bersama antara Pelaksana dan pengawas harian
sebagai tanda persetujuan. Apabila terjadi
perbedaan pendapat, maka masing-masing dapat
mengajukan persolan kepada Direksi
Harian/Kepala Pelaksana untuk mendapat
penyelesaian.
8.4 Disamping buku harian harus menyediakan
Buku Direksi, dimana dicatat semua instruksi
Direksi yang ditandatangani oleh direksi.

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -3


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

9 KEAMANAN Pemborong diwajibkan :


PROYEK
9.1 Menjaga keamanan dan tata tertib di tempat para
pekerjaan.

9.2 Mengambil tindakan yang perlu demi untuk


kepentingan keselamatan para pekerja.

9.3 Mentaati peraturan- peraturan setempat dan


mengusahakan perijinan penggunaan jalan,
bangsal dan sebagainya.

9.4 Mentaati semua kewajivban yang dibebankan


kepadanya berhubung dengan peraturan-
peraturan pelaksanaan dan peraturan yang
diadakan selama penyelenggaraan.

10 KESELAMATAN Pemborong berkewajiban :


KERJA
10.1 Menyediakan segala alat penolong untuk
menghindari bahaya dan memberikan
pertolongan jika terjadi kecelakaan ditempat
kerja, biaya perawatan menjadi tanggungjawab
Pemborong
10.2 Segera memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi mengenai terjadinya kecelakaan dengan
disertai keterangan seperlunya.

10.3 Menyediakan peralatan yang sesuai dengan


peraturan kesehatan ditempat pekerjaan.

10.4 Pemborong harus membuat pengaturan dengan


rumah sakit terdekat dan dengan dokter
setempat sehingga bila para pegawai/pekerjanya
yang sakit atau mengalami kecalakan segar
dapat menerima pengobatan yang baik,pada
setiap saat baik siang maupun malam.

10.5 Menyediakan air minum yang cukup dan


memenuhi syatat syarat kesehatan bagi para
pekerja, yang semuanya beban Pemborong.
11 JAM KERJA 11.1 Pemborong leluasa mengatur jam kerja sendiri.

11.2 Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada


malam hari, Pemborong harus menyediakan
/menyiapkan yang diperlukan, misalnya
penerangan lampu dan sebagainya demi
kesempurnaaan/pekerjaan atas tanggungan biaya
pemborong dan atas persetujuan dan
pengawasan Direksi/Engineer.

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -4


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

12 PEKERJAAN Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak


YANG TIDAK memenuhi syarat syarat karena tidak sesuai
MEMENUHI dengan gambar atau RKS, maka atas perintah
SYARAT Direksi pihak Pemborong harus
membongkarnya dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh Direksi dan memperbaiki atas
tanggungan pihak Pemborong.

13 MOBILISASI DAN Yang dimaksud dalam pasal mengenai


DEMOBILISASI mobilisasi dan demobilisasi dalam bill of
quantity, mencakup antar jemput /mendatangkan
: pekerja, bahan-bahan bangunan, peralatan dan
keperluan-keperluan insidental untuk
melaksanakan seluruh pekerjaan, untuk pindah
didalam lokasi proyek dan pemindahan
/pembongkaran seluruh instalasi pada saat
berakhirnya pekerjaan, termasuk :
a. Pengangkutan semua peralatan
pembangunan ke lokasi proyek
beserta pemasanganya, dimana alat-
alat tersebut akan dipergunakan.
b. Antar jemput : staf, pegawai dan
pekerja proyek.
c. Pembongkarann dan pemindahan
semua instalasi sementara ,peralatan
pembangunan, armada apung dan
peralatan lainnya,sedemikian
sehingga lokasi proyek bersih dan
teratur kembali dan dapat diterima
baik oleh Direksi /Engineer.
d. Pemindahan dari lokasi proyek
untuk staf, pegawai dan pekerjaan
setelah proyek selesai.

Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Pemborong


menerima surat pelulusan, Pemborong harus
memasukkan rencana detail kepada
Direksi/Engineer mengenai prosedur mobilisasi.
Hal ini harus menjamin selesainya mobilisasi
menurut pasal butir a) dan b) tersebut diatas
dalam waktu maksimum 20(dua puluh) hari
setelah Direksi/Engineer memberikan nota
mulainya pekerjaan.

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -5


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

B. BAHAN BANGUNAN DAN BAHAN-BAHAN UNTUK BANTUAN

14 UMUM 14.1 Spesifikasi standar


Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi atau
diijinkan oleh direksi / engineer secara tertulis
semua bahan-bahan atau barang-barang harus
sesuai dengan terbitan baru dari J.I.S yang
dapat digunakan atau British Standar
(selanjutnya disebut BS) dan Normalisasi
Indonesia (selanjutnya disebut N.I) atau
Standar Industri Indonesia (SII)
Bahan-bahan lain yang tidak sepenuhnya
disebut didalamnya dan untuk mana tidak ada
dalam JIS, BS atau SNI harus disetujui secara
khusus oleh Direksi/Enguiner.

14.2 Pemeriksaan dan Pengujian


1.2.1 Semua bahan-bahan dan barang-
barang/benda-baenda yang disarankan
oleh pemborong untuk dipakai didalam
pekerjaan proyek harus dapat/boleh
diperiksa, diuji dan dianalisa sewaktu-
waktu, jika diminta oleh Direksi/Enginer.
Jika Direksi/|Enginer menganggap perlu,
maka pemborong atas biayanya sendiri
harus dapat memberikan test sertifikat dari
pabrik.
Atas biayanya sendiri, pemborong harus
menyediakan dan mempersiapkan bahan-
bahan yang ditest dan contoh-contoh dari
bermacam-macam bahan yang sewaktu-
waktu akan diminta atau disyaratkan.
Semua ongkos dari peninjauan dan ujian
menjadi tanggungan pemborong.
Setiap test bahan atau pekerjaan yang
telah selesai harus dilaksanakan dengan
disaksikan Direksi/Enginer dan harus
dilaksanakan sedemikian memenuhi
persyaratan yang diminta.
1.2.2 Semua bahan-bahan yang dipakai dalam
proyek/pekerjaan, harus mendapat
persetujuan Direksi/Enginer sebelum
dipakai/dipasang, meskipun bahan-bahan
tersebut telah dinyatakan dapat diterima
pada waktu didatangkan disite.
Setiap kerugian atau kerusakan yang
disebabkan oleh tidak disetujuinya bahan-
bahan tersebut oleh Direksi/Enginer
menjadi tanggungan pemborong.
Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -6
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

1.2.3 Direksi/|Enginer mempunyai kebebasan


untuk menolak salah satu atau semua
bahan-bahan atau metode pelaksanaan
yang tidak sama kualitasnya dan sifatnya
seperti contoh-contoh yang telah disetujui
dan pemborong harus segera
memindahkan bahan-bahan atau
membongkar pekerjaan-pekerjaan yang
dimaksud atas tanggungannya.

15 PEKERJAAN 15.1 Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan


PERSIAPAN/PENDALUAN 1. Sebelum melaksanakan pekerjaan fisik
pemborong diharuskan malakukan
membersihkan lokasi lahan pemukiman,
lokasi jalan lingkungan lokasi lahan usaha
dari segala kotoran, pohon-pohon, rumput,
semak belukar sehingga memudahkan
dalam pengukuran dan lain-lain.
2. Pemborong diharuskan membuat 1 (satu)
buah papan nama Kegiatan yang mudah
dilihat dari jalan raya dengan tulisan :
Nama Kegiatan :
Jenis dan Jumlah Bangunan :
Tahun Anggaran :
Direksi / B.PP :
Jangka waktu pelaksanaan :
Pelaksana
:
16 PEKERJAAN TANAH & 16.1 Pekerjaan tanah & pondasi, meliputi :
PONDASI 1.1.1 Pekerjaan Galian
Sebelum galian tanah pada umumnya
harus lebih dulu memasang
bouplank/pengukuran dan harus
disesuaikan dengan kemiringan tanah
dengan memakai water pass ditanah
miring dan kedalaman/ukuran galian
mengacu ke gambar kerja/bestek.
1.1.2 Pekerjaan Pondasi
1. Pada umumnya semua pemasangan
pondasi harus selalu lebih lebar bagian
bawah dari pada bagian atas atau
disesuaikan dengan gambar kerja.
2. Pada dasar pondasi lebih dulu dipasang
urugan pasir dengan tbl. 5 cm atau (lihat
gambar kerja)
3. Pondasi ini memakai pasangan batu kali
camp. 1 pc : 4 ps dan dipasang dengan
rapi uk (lihat gambar).

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -7


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

17 PEKERJAAN STRUKTUR 17.1 Pekerjaan Struktur, meliputi :


1.1.1 Pekerjaan Beton
1. Pada umumnya semua pengecoran selalu
mengacu kepada peraturan beton
bertulang dan sebelum pengecoran
dimulai, lebih dulu dibuat begesting.
2. Pada waktu pengecoran
diharuskan menggunakan alat
penggetar/stamper
3. Cor kolom menggunakan beton
bertulang camp. 1 pc : 2 ps : 3 krl. Uk
masing - masing kolom (lihat gambar
kerja).
4. Cor balok lantai menggunakan beton
bertulang camp. 1 pc : 2 ps : 3 krl. Uk
masing masing balok (lihat gambar
kerja).
5. Cor plat lantai menggunakan beton
bertulang camp. 1 pc : 2 ps: 3 krl. Uk
tebal 12 cm (lihat gambar).
6. Cor plat lisplank menggunakan beton
bertulang 1 pc : 2 ps: 3 krl. Uk tebal 10
cm (lihat gambar).
7. Cor kolom dinding menggunakan beton
bertulang camp. 1 pc : 2 ps : 3 krl. Uk
masing-masing kolom dinding (lihat
gambar).

18 PEKERJAAN DINDING & 18.1 Pekerjaan dinding dan lantai, meliputi :


LANTAI 1.1.1 Pekerjaan Dinding Batu
1. Sebelum dimulai pekerjaan pasangan
dinding batu tela terlebih dulu ditimbang
dengan memakai selang timbang/water
pas dan setiap jarak batu diberi benang
bantu (nelon) agar benar-benar lurus dan
ratus.
2. Dinding mengunakan batu tela dengan
perbandingan camp. 1 pc : 4 ps. Uk (lihat
gambar).
1.1.2 Pekerjaan lantai
1. Sebelum dimulai pekerjaan pasangan
keramik terlebih dulu ditimbang dengan
memakai selang timbang/water pas dan
setiap jarak keramik diberi spesi dengan
menggunakan paku lima agar benar-
benar sama lurus dan ratus.

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -8


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

2. Pada pemasangan keramik dibagian


bawah keramik dibuat camp dengan
perbandingan camp. 1pc : 3ps dan harus
benar-benar terisi semua sisi, agar tidak
berongga dan tidak mudah terjadi
keretakan.
3. Lantai ada yang menggunakan keramik
Uk. 40x40 cm dan 30x30 cm dengan
mutu keramik yang berkualitet baik,
(lihat gambar kerja).
4. Untuk KM/WC lantai menggunakan
keramik 20x20 cm dan dinding 20x40
cm dengan menggunakan perbandingan
camp. 1pc : 3ps.
5. Untuk KM/WC pada lobang pembuangan
air harus dipasang Floor Drain untuk
menjaga jangan sampai terjadi
penyumbatan. Uk. (lihat gambar).

19 PEKERJAAN 19.1 Pekerjaan Plesteran & Acian, meliputi :


PLESTERAN & ACIAN 1.1.1 Pekerjaan Plesteran
1. Sebelum dimulai pekerjaan plesteran
terlebih dulu disiram/dibasahi dinding
yang akan mau diplester.
2. Plesteran trasram dengan perbandingan
camp 1pc : 2ps Uk tebal 1,5 cm. (lihat
gambar)
3. Plesteran kolom, ringbalk dan dinding
dengan perbandingan camp. 1pc : 4ps Uk
tebal 1,5 cm (lihat gambar).
3. Plesteran mata sapi di buat khusus untuk
pondasi pasangan batu kali (talud)
samping gedung aula dngan perbandingan
camp. 1pc : 2 ps.
1.1.2 Pekerjaan Acian
1. Setelah diplester harus di Aci kembali
agar semua bekas plesteran yang berpori-
pori dan digosok dengan kertas pasir agar
benar-benar halus.

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua -9


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

20 PEKERJAAN KUSEN 20.1 Pekerjaan Kayu, meliputi :


1.1.1 Pekerjaan Kusen
1. Kayu yang dipakai adalah jenis kayu yang
berkualitas baik, tua, cukup kering, tidak
cacat ataupun melengkung dan tidak
pecah-pecah (sesuai dengan PPKI 1961 /
NI-5) Ukuran kayu yang digunakan
ukuran bersih 6x12 cm (dalam keadaan
sudah diskap).
2. Penempatan dan pemasangan kusen
dilakukan dengan gambar.
3. Kusen dapat menempel pada tiang kolom
dan pada susunan dinding batu tela, pada
bagian bawah ujung kusen pintu dan
jendela dipasang angker paku atau besi
dook dia meter 10 mm panjang minimal
10 cm, sebelum pemasangan seluruh
permukaan kusen terlebih dahulu dicat
meni kayu.
4. Rangka daun pintu dan jendela dibuat
dengan menggunakan kayu besi ukuran
3,5 cm, daun jendela panil kaca, jendela
kaca mati serta ventilasi / bouwveinlig,
digunakan jenis kaca ryben tebal 5 mm.
Khusus untuk pintu KM/WC dibuat pintu
panil dari kayu besi ukuran 2,5 / 10 cm
dengan bagian dalam dilapisi vormika
atau seng aluminium plat.
5. Untuk ventilasi/jalusi setiap pintu /
jendela ruang-ruang utama dibuat dari
rangka kisi-kisi kayu ukuran 2/10 cm, Uk
(lihat gambar).

21 PEKERJAAN RANGKA 21.1 1.1.1 Pekerjaan Rangka Atap.


ATAP 1. Rangka atap terdiri dari kuda-kuda,
gording dan skor/ikatan angina. Semua
bahan rangka atap dari kayu kualitas
terbaik, tidak cacat, lurus dan betul-betul
kering. Semua bahan rangka diawetkan
dengan cara diresidu seluruh
permukaan kayunya sebelum terpasang.
Untuk kuda-kuda ukuran kayu 5/10 cm
sesuai gambar. Pada perletakan kuda-kuda
diatas kolom harus diikat dengan besi
beton yang sudah disiapkan lebih pada
waktu pengecoran tiang kolom agar kap
tidak terangkat atau bergeser. Uk. (lihat
gambar).

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua - 10


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

2. Untuk gording dipakai kayu matoa ukuran


5/10 cm, jarak antara gording rata-rata 80
cm. Perletakan gording pada kuda-kuda
harus memakai klos penahan, sedang
sambungannya harus diklem. Skor dipakai
kayu besi ukuran 5/10 cm. Uk (lihat
gambar).
3. Sistim penyambungan kayu gording
dibuat dengan bibir miring berait dan
diletakkan tepat diatas kaki kuda-kuda
yang ditahan/dipakukan pada kayu klos.
Uk. (lihat gambar).

22 PEKERJAAN PENUTUP 22.1 Pekerjaan Pentup Atap meliputi :


ATAP 1.1.1 Pekerjaan Atap
1. Penutup atap untuk bangunan ini
memakai bahan seng gelombang
sedangkan untuk bahan nok dipakai seng
plat BJLS 30 dialas dengan papan kayu
besi ukuran 2/20 cm. Cara pemasangan
memakai paku lengkap dengan ring karet
dan harus tidak bocor.
2. Untuk pekerjaan papan listplank
digunakan kayu besi ukuran 2/10 cm.
Sistim pemasangan dibuat lurus dan tidak
bergelombang, bila harus disambung
maka sambungan harus memakai model
ekor burung dan diperkuat dengan lem
kayu.

23 PEKERJAAN PLAFOND & 23.1 Pekerjaan plafond dan rangka meliputi :


RANGKA 1.1.1 Rangka
1. Rangka utama plafond menggunakan
kayu kelas II dengan ukuran 5/7 cm,
dipasang tiap jarak 120 cm sejajar dengan
sisi-sisi ruangan.
2. Rangka bantu pembagi menggunakan
kayu kelas II ukuran 5/5 cm, dipasang
ditengah rangka utama untuk mengikat
penutup plafond agar tidak melendut.
3. Sambungan antar rangka palfond dipakai
sambungan paku. Pada balok rangka yang
berada dibawah kuda-kuda, dipasang
kayu penggantung rangka 5/7 cm dengan
dipaku.
1.1.2 Plafond
1. Penutup plafond menggunakan tripleks
tebal 4 mm dipaku pada rangka utama dan
rangka bantu tiap jarak kira-kira 10 cm
sehingga tidak menggelembung.
Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua - 11
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

24 PEKERJAAN DAUN 24.1 Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela meliputi :


PINTU DAN JENDELA 1.1.1 Daun Pintu dan Jendela
1. Daun pintu dan daun jendela
menggunakan panil kayu besi dibuat
dengan ukuran tebal 2,5/10 cm.
2. Pemasangan daun pintu dan jendela pada
kusen dengan menggunakan 3 engsel ring
nylon, harus kuat, ringan dan tidak
menggeser pada lantai, celah yang terjadi
antara daun pintu dengan kusen
sebaiknya tidak lebih dari 5 mm.

25 PEKERJAAN PENGUNCI 25.1 Pekerjaan Pengunci dan penggantung meliputi :


DAN PENGANTUNG 1.1.1 Engsel dan Kunci
1. Setiap daun pintu memakai 3 (tiga) buah
engsel type kupu-kupu ring nylon ukuran
besar, dilengkapi dengan Kunci Tanam
type 2 (dua) putaran (slaag) ukuran besar
dari kualitas yang baik, Pemasangan
harus memakai Skrup tidak
diperbolehkan memakai paku dengan
martel agar tiak terjadi keretakan.
2. Setiap merk dari bahan pengunci dan
penggantung yang akan dipakai harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi/Pemberi Tugas.

26 PEKERJAAN 26.1 Pekerjaan Pengecatan meliputi :


PENGECATAN 1.1.1 Cat Residu
1. Pekerjaan pengectan residu dilakukan
pada kuda-kuda dan gording agar kayu
yang dipakai tahan lama.
2. Bahan yang digunakan untuk mengecat
adalah teer atau sesuai dengan pentunjuk
direksi.
1.1.2 Cat Kilap
1. Semua bidang kayu yang akan dicat kilap,
harus dicat meni dan didempul kemudian
digosok dengan kertas amplas hingga rata
dan halus. Selanjutnya dilaksanakan
pengecatan dasar dan kemudian
pengecatan kembali sebanyak 2 (dua) kali
sapuan persetujuan direksi.
2. Untuk bagian-bagian yang akan dicat
kilap antara lain : Kosen pintu,/jendela,
Jalusi dan Papan listplank.
1.1.3 Cat Teak Oil/Pernis
1. Semua bidang kayu yang akan dicat pernis,
harus didempul kemudian digosok dengan
kertas amplas hingga rata dan halus.
Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua - 12
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

Selanjutnya dilaksanakan pengecatan


pernis sebanyak 2 (dua) kali atau sampai
benar-benar rata sesuai persetujuan
direksi.
2. Untuk bagian-bagian yang akan dicat
pernis antara lain : Dinding Lambersering
kayu, plafond lambersering kayu dan
Daun Pintu dan Jendela.
1.1.4 Cat Tembok
1. Semua permukaan dinding tembok, bagian-
bagian yang akan dicat dengan cat tembok
terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa
campuran/kotoran lainnya sebelum dicat.
2. Untuk pengecatan dengan memakai cat
tembok, bagian-bagian yang akan dicat
adalah dinding bawah pengecatan
dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sapuan
atau atas persetujuan Direksi/Pengawas
lapangan.

27 PEKERJAAN AKHIR 27.1 Pekerjaan Akhir, meliputi :


1.1.1 Pekerjaan penyelesaian dari pekerjaan ini
dikerjakan sebaik-baiknya dan serapi
mungkin.
1.1.2 Semua syarat - syarat pelaksanaan
pekerjaan pembangunan tersebut adalah
suatu kesatuan dengan kontrak pekerjaan
yang satu sama lainnya tidak dapat
dipisahkan.
1.1.3 Pemborong wajib meneliti kembali
pekerjaan yang telah diselesaikan serta
mengerjakan pembetulan-pembetulan
kekurangan,perbaikan,kekurangan,
perbaikan dan lian-lain yang masih harus
disempurnakan.
1.1.4 Setelah selesai seluruh pekerjaan,
pemborong harus membersihkan daerah
kerja antara lain membongkar kontsruksi-
kontsruksi penolong, perlengkapan-
perlengkapan pembantu, bahan-bahan
bekas tak terpakai sampai bersih
seluruhnya sesuai petunjuk
Direksi/Enginer.
1.1.5 Sisa - sisa bahan bangunan , peralatan
dan bangunan yang dibeli dengan biaya
dari proyek adalah menjadi milik
proyek/pemberi tugas.
1.1.6 Pekerjaan akhir termasuk foto
dokumentasi yang harus dibuat untuk tiap
kemajuan prestasi pekerjaan.
Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua - 13
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat / RKS

28 PENUTUP 28.1 Pekerjaan Penutup, meliputi :


1.1.1 Pekerjaan yang nyata terjadi menjadi
dari pekerjaan ini dan belum diuraikan
atau dimuat dalam spesifikasi teknis,
tetapi harus diselenggarakan dan
diselesaikan dengan pemborong,
pemborong dapat menanyakan terlebih
dahulu kepada direksi atau pemberi tugas.

Jayapura, Mei 2013

Pekerjaan Rehabilitasi Rumah Dinas Kejaksaan Tinggi Papua - 14

Anda mungkin juga menyukai