Anda di halaman 1dari 33

Puji syukur saya panjatkan

atas kehadirat Allah SWT


bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata
kuliah Akuntansi Manajemen
dengan membahas mengenai
Bab 9 dalam buku Hanson
dan Mowen dengan judul
Biaya Standar: Suatu alat
Pengendalian Manajerial
dalam bentuk makalah.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan
pengalaman bagi para
pembaca dan untuk ke
depannya dapat memperbaiki
bentuk
maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin
masih
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan
saran
dan kritik yang membangun
dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Puji syukur saya panjatkan


atas kehadirat Allah SWT
bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata
kuliah Akuntansi Manajemen
dengan membahas mengenai
Bab 9 dalam buku Hanson
dan Mowen dengan judul
Biaya Standar: Suatu alat
Pengendalian Manajerial
dalam bentuk makalah.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan
pengalaman bagi para
pembaca dan untuk ke
depannya dapat memperbaiki
bentuk
maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin
masih
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan
saran
dan kritik yang membangun
dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Puji syukur saya panjatkan
atas kehadirat Allah SWT
bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata
kuliah Akuntansi Manajemen
dengan membahas mengenai
Bab 9 dalam buku Hanson
dan Mowen dengan judul
Biaya Standar: Suatu alat
Pengendalian Manajerial
dalam bentuk makalah.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan
pengalaman bagi para
pembaca dan untuk ke
depannya dapat memperbaiki
bentuk
maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin
masih
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan
saran
dan kritik yang membangun
dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Puji syukur saya panjatkan
atas kehadirat Allah SWT
bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata
kuliah Akuntansi Manajemen
dengan membahas mengenai
Bab 9 dalam buku Hanson
dan Mowen dengan judul
Biaya Standar: Suatu alat
Pengendalian Manajerial
dalam bentuk makalah.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan
pengalaman bagi para
pembaca dan untuk ke
depannya dapat memperbaiki
bentuk
maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin
masih
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan
saran
dan kritik yang membangun
dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Puji syukur saya panjatkan


atas kehadirat Allah SWT
bahwa saya telah
menyelesaikan tugas mata
kuliah Akuntansi Manajemen
dengan membahas mengenai
Bab 9 dalam buku Hanson
dan Mowen dengan judul
Biaya Standar: Suatu alat
Pengendalian Manajerial
dalam bentuk makalah.
Harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan
pengalaman bagi para
pembaca dan untuk ke
depannya dapat memperbaiki
bentuk
maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya yakin
masih
banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan
saran
dan kritik yang membangun
dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN


PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL
Dosen Pengampu : Muh. Ridwansyah Pasolo, SE.,M.Acc,Ak

DISUSUN OLEH :

Farah Auliah Zalsabila ( 20121034 )


Lery Liling (20121035)
Disya Maulidayanti (20121014)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2022
KATA PENGANTAR

 
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat danhidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Biaya Standar untuk Alat
Pengendalian Manajerial ini tepat pada waktunya.
 Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugasdosen pada
mata kuliah Akuntansi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuanuntuk menambah
wawasan tentang Biaya Standar untuk Alat PengendalianManajerial bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
  Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagisebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kamimenyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaanmakalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................3
C. TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A.   Biaya standar............................................................................................................................4
B. Biaya Produk Standar................................................................................................................8
C. Analisis Variansi : Deskripsi Umum.........................................................................................8
D. Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja................................................................11
E. Analisis Variansi: Biaya Overhead..........................................................................................13
F. Lampiran : Akuntansi untuk Variansi....................................................................................17
BAB III...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
A. KESIMPULAN......................................................................................................................20
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat
ditemukan dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang
telah ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar
kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana standar
tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang digunaan dalam produksi barang
dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada
standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang
seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar .

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari standar unit?
2. Apa pengerian dari biaya produk standar?
3. Apa pengertian dari analisis variansi?
4. Bagaimana cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja?
5. Bagaimana cara menghitung analisis variansi biaya overhead?
6. Bagaimana jurnal dalam akuntansi untuk variansi?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari standar unit.
2. Mengetahui pengertian dari biaya produk standar.
3. Mengetahui pengertian analisis variansi.
4. Mengetahui cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja.
5. Mengetahui cara menghitung analisis variansi biaya overhead.
6. Mengetahui bentuk jurnal dalam akuntansi untuk variansi.
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Biaya standar
  Biaya standar untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan
standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per
unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input
yang digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan dua standar ini:
Standar Kuantitas x Standar Harga.
Berikut ini beberapa pengertian biaya standar menurut beberapa sumber:
1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di
bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor lain tertentu (Mulyadi, 1995 : 415).
 2. Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan terlebih dahulu (diperkirakan akan
taerjadi) dan apabila penyimpangan terhadapnya, maka biaya standar ini dianggap benar
(Abdul Halim, 1998 : 9).
3. Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali ditambahkan perkiraan
varian. Biaya standar biasanya berbeda dengan biaya yang benar-benar dikeluarkan dan
diperkirakan varian merupakan tempat penampungan untuk perbedaan ini (Robert N Anthony
dan Roger H. Hermanson, 1993 : 40)
Sebagai contoh, suatu perusahaan minuman ringan dalam botol dapat memutuskan bahwa
lima ons fruktosa harus digunakan untuk tiap 16 ons botol kola (standar kuantitas) dan harga
fruktosa harus $0,05 per ons (standar harga). Jadi, biaya standar untuk fruktosa per botol kola
adalah $0,25 (5 x $0,05). Biaya standar fruktosa per unit fruktosa bisa digunakan untuk
memprediksi berapa total biaya fruktosa seharusnya ketika tingkat aktivitas berubah.
Kemudian perhitungan tersebut akan menjadi rumus anggaran fleksibel, jadi, jika 10.000
botol kola diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $2.500 ($0,25 x 10.000).
Jika 15.000 botol diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $3.750 ($0,25 x
15.000).
1.  Bagaimana Standar Dibuat
Pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga
sumber potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan
petunjuk awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan secara hati-hati.
Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan hubungan input-output masalalu akan
meneruskan ketidakefisienan ini. Studi teknis dapat menentukan cara paling efisien untuk
beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangant terperinci. Namun, standar yang
ditetapkan biasanya terlalu terperinci. Maka bisa jadi tidak dapat tercapai oleh personel
operasional. Karena tenaga operasional bertanggung jawab untuk memenuhi standar, mereka
seharusnya memiliki input yang signifikan dalam penetapan standar. Prinsip-prinsip sama
yang mengatur anggaran partisipatif berlaku dalam penetapan standar unit.
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,
personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan.
Personalia dan pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana
diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang dan tekanan eksternal
lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam penetapan standar harga, pembelian
harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman dan kualitas. Di lain pihak, personalia
harus mempertimbangkan pembayaran pajak penghasilan, fasilitas tambahan dan kualifikasi.
Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan menyiapkan laporan yang
membandingkan kinerja aktual terhadap standar.
2. Jenis-jenis Standar
  Standar umumnya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang saat
ini dapat tercapai. Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai
jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak, menganggur
atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang menguntungkan. Standar
yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standard) bisa dicapai dengan beroperasi
secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang
lebih rendah dari sempurna, dan lain-lain. Standar-standar ini sangat menantang, tetapi dapat
dicapai.
Dari dua jenis standar, standar yang saat ini dapat tercapai menawarkan keunggulan
dalam hal perilaku pekerja. Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat tercapai, maka
pekerja menjadi frustasi dan tingkat kinerja menurun. Akan tetapi, standar yang menantang
dan dapat dicapai cenderung menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi, khususnya
ketika para individu yang bertanggung jawab mencapai standar telah berpartisipasi dalam
penetapan standar tersebut.

2.  Mengapa Sistem Biaya Standar Diterapkan


Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar sering disebutkan untuk
memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitunga harga pokok
produk.
Perencanaan dan Pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki
perencanaan dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah
syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi sistem
perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan
biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan dengan menghitung varians, yaitu perbedaan
antara biaya aktual dan biaya yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Dengan
mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, varian keseluruhan dapat
dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
Dengan melakukan pemisahan tersebut, seorang manajer memiliki informasi lebih
banyak. Jika variansi tidak menguntungkan, seorang manajer dapat mangetakan apakah hal
ini diakibatkan oleh perbedaan antara harga yang direncanakan dan harga aktual, perbedaan
penggunaan yang direncanakan dan penggunaan aktual, atau keduanya. Karena para manajer
memiliki pengendalian lebih atas penggunaan input daripada atas harga, variansi efisiensi
memberikan tanda khusus tentang kebutuhan tindakan korektif dan di mana tindakan harus
difokuskan. Jadi pada prinsipnya, kegunaan variansi efisiensi adalah meningkatkan
pengendalian operasional. Sebagai tambahan, dengan memilah variansi harga dimana
manajer secara potensial memiliki lebih sedikit kendali sistem tersebut memberikan
pengukuran yang lebih baik atas efisiensi manajerial.
Akan tetapi, keuntungan pengendalian operasional bisa saja tidak dapat diterapkan
pada lingkungan kegiatan produksi canggih. Penggunaan sistem biaya standar untuk
mengendalikan operasional dalam suatu lingkungan kegiatan produksi canggih dapat
menghasilkan perilaku disfungsional. Sebagai contoh, pelaporan variansi harga bahan baku
dapat membuat Departemen Pembelian membeli bahan baku dalam jumlah banyak untuk
mengambil manfaat dari diskon. Hal ini dapat mengarah pada jumlah persediaan yang
signifikan, sesuatu yang tidak diinginkan perusahaan perusahaan dengan sistem JIT (just in
time). Jadi, penghitungan variansi secara terperinci-paling tidak ada tingkat operasional-tidak
dianjurkan dalam lingkungan baru ini. Meskipun demikian, standar-standar dalam lingkungan
kegiatan produksi canggih masih berguna untuk perencanaan, contohnya dalam pembuatan
penawaran. Selain itu, variansi-variansi masih harus dihitung dan ditampilkan dalam laporan
kepada manajer lini tingkat atas sehingga dimensi finansial dapat diawasi.
Terakhir, hal yang harus disebutkan adalah banyak perusahaan beroperasi dengan
sistem manufaktur konvensional. Sistem biaya standar digunakan secara luas. Menurut salah
satu survey, 87 persen perusahaan yang merespons menggunakan sistem biaya standar. Lebih
jauh lagi, survei menyatakan para responden dalam jumlah yang signifikan menghitung
variansi pada tingkat operasional. Sebagai contoh, sekitar 40 persen perusahaan yang
menggunakan sistem perhitungan biaya standar melaporkan variansi tenaga kerja untuk
kelompok pekerja kecil atau tiap pekerja.
Perhitungan harga pokok produk. Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-
biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk
ketiga biaya produksi; bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.
Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal menentukan biaya overhead terlebih dahulu
untuk tujuan perhitungan harga pokok produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan
dengan menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual. Di sisi lain dari spektrum
pembebanan biaya, suatu sistem perhitungan biaya aktual membebankan biaya aktual dari
ketiga input manufaktur pada produk. Tampilan tabel dibawah ini meringkas pendekatan
pembebanan ketiga biaya ini. Perhitungan harga
pokok produk standar memiliki beberapa keuntungan disbanding perhitungan biaya
normal dan perhitungan biaya aktual. Pertama, tentu saja memiliki kapasitas lebih untuk
pengendalian. Sistem perhitungan biaya standar juga memberikan informasi biaya per unit
yang dapat digunakan untuk keputusan penentuan harga. Secara khusus, hal ini membantu
perusahaan-perusahaan yang melakukan banyak penawaran dan perusahaan yang dibayar
berdasarkan pada penambahan biaya.
Penyerderhanaan lain juga memungkinkan. Sebagai contoh, jika proses sistem
perhitungan biaya menggunakan perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya
produk, biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu dihitung lagi.
Suatu biaya per unit standar akan muncul pada tiap kategori. Sebagai tambahan, tidak ada
kebutuhan untuk membedakan antara metode akuntansi FIFO dan beban rata-rata untuk biaya
persediaan awal. Suatu proses sistem perhitungan biaya standar biasanya akan mengikuti
perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu unit setara kerja saat ini dihitung.
Dengan menghitung unit setara kerja saat ini, biaya produksi aktual dapat dibandingkan
dengan biaya standar untuk tujuan pengendalian.
Biaya produksi
Bahan baku langsung Tenaga kerja overhead
langsung
Sistem perhitungan biaya aktual Aktual Aktual Aktual
Sistem perhitungan biaya normal Aktual Aktual Di anggarkan
Sistem perhitungan niya Aktual standar standar
stanadar

B. Biaya Produk Standar


Biaya standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. IRS, misalnya dapat
menyiapkan waktu pemrosesas standar untuk beberapa kategori dengan hasil yang berbeda.
Jika waktu proses standar adalah 3 menit untu 1040EZ dan standar harga tenaga kerja adalah
$9 per jam, maka biaya standar pemrosesan suatu 1040EZ adalah $0,45 ($9 x (3/60)). Contoh
lainnya, pemerintah federal menggunakan perhitungan biaya standar untuk mengganti biaya
pengobatan. Berdasarkan beberapa penelitian, penyakit dapat diklasifikasikan dalam grup
diagnostik yang berhubungan dan biaya rumah sakit yang seharusnya muncul untuk rata-rata
kasus yang teridentifikasi.
 Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar per unit adalah jumlah biaya standar
untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Lembar biaya standar
(standard cost sheet) memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit.

SH = standar unit tenaga kerja x output aktual


= 0,0008 x 100.000
=80 jam tenaga kerja langsung
 C. Analisis Variansi : Deskripsi Umum
Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang seharusnya
muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah
input yang diijinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Dengan anggara SP
adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas standar input yang diijinkan
untuk output aktual, biaya input yang direncanakan atau dianggarakan adalah SP x SQ. Biaya
input aktual adalah AP x AQ : AP adalah harga aktual per unit input dan AQ adalah kuantitas
input aktual yang digunakan.
1. Variansi Harga dan Efisiensi
Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada total variansi anggaran sebagai
total variansi.
Total variansi = (AP x AQ) – (SP x SQ)
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi variansi
harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga
standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan (AP - SP) AQ. Variansi
penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar
dikalikan dengan standar harga per unit input (AQ - SQ) SP. Menunjukkan total variansi
adalah jumlah variansi harga dan penggunaan merupakan hal mudah.
Tampilan 2  menampilakan diagram tiga cabanng yang menggambarkan proses ini.
Total variansi biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung. Variansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable- U)
muncul ketika harga aktual atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau
penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang menguntungkan (Favorable-
F) diperoleh. Variansi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan tidak sama dengan
variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga aktual
atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya. Baik atau buruknya variansi itu
bergantung pada penyebab munculnya mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para
manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.

. 1. AP x AQ (Kuantitas input aktual pada harga aktual)

3. SP x AQ (Kuantitas input standar pada harga standar)

2. SP x AQ (kuantitas input aktual pada harga standar)


Variansi anggaran (1-3)ͨᶜ

Variansi Harga (1-2)ᵃ

Variansi Penggunaan (2- 3)ᵇ

 
2. Keputusan untuk Menyelidiki
Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen
tidak berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah variansi acak seputar standar. Oleh
karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima.
Ketika variansi-variansi ternyata masih dalam tingkat ini, mereka diasumsikan disebabkan
oleh faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya diluar tingkat ini, penyimpangan
tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak acak, baik itu faktor-faktor yang dapat
dikendalikan manajer maupun faktor-faktor yang tidak dapat mereka kendalikan. Pada kasus
yangtidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar.
     Setelah memahami penyebab pentingnya penyelidikan variansi, kita perlu mengetahui
kapan penyelidikan perlu dilakukan. Menyelidiki penyebab variansi dan mengambil tindakan
perbaikan seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya.sebagai
prinsip umum, suatu penyelidikan seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang
diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkiraan. Namun, penilaian biaya dan
manfaat suatu penyelidikan variansi bukanlah tugas mudah. Seorang manajer harus
mempertimbangkan apakah variansi akan timbul kembali. Jika ya, proses tersebut mungkin
tidak terkendali secara permanen. Hal itu berarti penghematan periodik mungkin dapat
tercapai jika tindakan korektif diambil. Namun, bagaimana kita dapat mengatakan jika
variansi akan muncul kembali, kecuali jika suatu penyelidikan dilakukan? Bagaimana kita
mengetahui biaya tindakan perbaikan, kecuali jika penyebab variansi diketahui?
Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai,
banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi, yaitu jika
variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi tidak akan diselidiki,
kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain
daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya penyelidikan dan
mengambil tindakan korektif.
Bagaimana para manajer memutuskan signifikan atau tidaknya variansi? Bagaimana
menetapkan kisaran yang dapat diterima? Kisaran yang dapat diterima adalah standar plus
atau minus suatu deviasi yang diperbolehkan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang
diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian atas adalah standar plus
deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah adalah standar minus deviasi yang
diperbolehkan. Praktik saat ini menetukan batas pengendalian secara subjektif: berdasarkan
pengalaman terdahulu, intuisi, dan penilaian, manajemen menetapkan deviasi yang
diperbolehkan dari standar.
Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase standard an jumlah dolar
absolute. Prosedur statistik formal juga dapat digunakan untuk menyiapkan batas
pengendalian. Dengan cara ini, subjektivitas yang terlibat lebih sedikitdan seorang manajer
dapat menilai perkiraan variansi yang disebabkan oleh faktor acak. Saat ini, penggunaan
prosedur formal masih kurang banyak mendapatkan dukungan.
Biaya Aktual Biaya yang Dianggarkan Total Variansi
Jagung $ 5.382 5238 $ 144,00
Tenagag kerja $ 2.646 2376,5 $ 269,50
pengawas
 Tampilan 5. Laporan kinerja total variansi

D. Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja


Total variansi mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerjatotal
variansi dapat dibagi dalam variansi harga dan penggunaan, memberikan informasi yang
lebih banyak pada manajer. Kita juga akan melakukannya pada bagian berikut.
1. Variansi Bahan Baku Langsung Pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan
rumus dapat dipergunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi
penggunaan. Pendekatan kolom.
 Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi
penggunaan. Dalam penghitungan contoh Bluechitos ini hanya harga dan variansi
penggunaan jagung yang ditunjukkan. Banyak yang berpendapat pendekatan grafis ini lebih
mudah daripada menggunaan rumus variansi
Variansi harga bahan baku : pendekatan rumus. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur
perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa biaya yang
secara aktual dibayar.
Berikut rumus untuk penghitungan variansi ini.
MPV= (AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau secara faktor, kita memiliki : MPV = (AP-SP) AQ
Dimana :
AP = harga aktual per unit
SP = harga standar per unit
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang dipergunakan
 Penghitungan variansi harga bahan baku. Bluechitos membeli dan menggunakan 780.000
ons jagung kuning pada minggu pertama maret. Harga pembelian $0,0069 per ons. Jadi, AP
adala $0,0069, AQ adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,0060. Dengan menggunakan
informasi ini, variansi bahan baku dihitung sebagai berikut.
   MPV = (AP-SP)AQ
= ($0,0069 - $0,0060) 780.000
= $0,0009 x 780.000
= $702 U
Persentasi SP x AQ = $702/$4.680 = 15%
2. Variansi Tenaga Kerja Langsung
 Variansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung, baik
dengan menggunakan pendekatan kolom maupun pendekatan rumus. Penghitungan
menggunakan rumus dibahas pada bagian berikutnya.
Pendekatan kolom Variansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi tarif tenaga
kerja (labor rate variance—LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar
untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya di bayar.
Variansi Tarif Tenaga Kerja. Aktivitas tenaga kerja langsung kepada para pengawas
bluechitos akan digunakan untuk mengilustrasikan penghitungan seluruh tarif tenaga kerja.
Kita mengetahui 360 jam di gunakan untuk pengawasan selama minggu pertama bulan maret.
Upah aktual per jam yang dibayarkan untuk pengawasan
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tari Tenaga Kerja. Tarif-tarif tenaga kerja sangat
dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti pasar tenaga kerja dan kontrak persatuan buruh.
Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar. Munculnya variansi tarif tenaga kerja
biasanya disebabkan olef tarif upah rata-rata yang di gunakan sebagai tarif standar. Selain itu,
tenaga kerja yang memiliki keahlian dan gajinya lebih tinggi lebih banyak digunakan untuk
tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit. Lembur yang tidak diperkirakan juga dapat
menyebabkan variansi tarif tenaga kerja.
Tarif upah untuk aktivitas tenega kerja tertentu sering berbeda di antara para pekerja
karena tingkat senioritas yang berbeda. Suatu tarif upah rata-rata sering dipilih daripada
standart tarif tenaga kerja yang mencerminkan tingkat yang berbeda tersebut. Sejalan dengan
perubahan bauran senioritas, tarif rata-rata pun berubah. Hal ini akan meningkatkan variansi
tarif tenaga kerja. Hal ini juga membutuhkan standar baru untuk mencerminkan bauran
senioritas yang baru. Kemampuan mengendalikan tidak dapat diterapkan untuk penyebab
variansi tarif tenaga kerja ini.
Akan tetapi, penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi. Penggunaan
pekerja yang lebih ahli dalam mengerjakan tugas yang memerlukan keahlian sedikit (atau
sebaliknya) adalah keputusan yang dibuat secara sadar oleh seorang manajer produksi. Untuk
alasan ini, tanggung jawab atas variansi tari tenaga kerja secara umum dibebankan pada para
individu yang memutuskan bagaimana tenaga kerja akan digunakan.
Analisis Variansi Tari Tenaga Kerja. Untuk ilustrasi , anggaplah suatu penyelidikan
telah dilakukan meskipun variansi 5% sepertinya tidak dinilai signifikan. Penyebab variansi
telah ditemukan, yakni pengguanaan para operator mesin yang digaji lebih tinggi dan lebih
ahli sebagai pengawas karena dua pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi. Tindakan
korektif adalah merekrut dan melatih dua pengawas baru.
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus. Variansi efisiensi tenaga kerja
(labor efficiency variance—LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara
aktual digunakan dan jam kerja yang seharusnya digunakan.
LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
atau kita akan mendapatkan rumus degan pemfaktoran:
LEV = (AH – SH) SR
di mana:
AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = jam standar kerja langsung yang seharusnya diguanakan,
SR = tarif upah standar per jam.
Pengitungan Variansi Efisiensi Tenaga Kerja. Bluechitos menggunakan 360 jam kerja
langsung untuk pengawasan saat memproduksikan 48.500 bungkus keripik jagung. tarif
0.007 jam per bungkus keripik berbiaya $7 per jam seharusnya telah digunakan. Jam
standara= yang diperbolehkan untuk pengawasan adalah 339,5 (0,007 x 48.500) jadi AH
adalah 360 , SH adalah 339,5 dan SR adalah $7. Variansi efisiensi tenaga kerja dihitung
sebagai berikut.
LEV = (AH – SH) SR
 = (360 – 339,5) $7 = 20,5 x $7
 = $143,50 U
Presentase dari SH x SR = $143,50 / $2.367,50 = 6%
E. Analisis Variansi: Biaya Overhead
Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, total variansi dibagi menjadi
variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara
overhead yang dibebankan dan overhead yang aktual, juga dibagi menjadi berbagai variansi
komponen. Banyaknya variansi komponen yang dihitung bergantung pada metode analisis
variansi yang digunakan. Kita akan fokus pada satu metode saja. Pertama, kita akan membagi
overhead dalam ketegori-kategori tetap dan variabel. Kemudian, kita akan melihat variansi
komponen untuk setiap kategori. Tota; variansi overhead variable dibagi menjadi dua
komponen; variansi pengeluaran overhead variable dan variansi efisiensi overhead variable.
Dengan cara yang hampir sama, total variansi overhead tetap dibagi menjadi dua kategori;
variansi pengeluaran overhead tetap dan variansi volume overhead tetap.
Perbandingan Variansi Harga Bahan Baku dan Tenaga Kerja. Variansi pengeluaran
overhead variabel mirip, tetapi tidak sama dengan variansi harga bahan dan tenaga kerja;
terdapat beberapa perbedaan konseptual. Overhead variabel merupakan suatu input yang
tidak homogen—gabungan dari sejumlah besar bahan baku; seperti bahan baku tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung, listrik, pemeliharaan, dan lain-lain. Tarif standar
overhead variabel mewakili biaya beban per jam dan apa yang secara aktual dikeluarkan per
jam adalah suatu jenis variansi harga.
Variansi pengeluaran overhead variabel dapat muncul karena harga-harga pada setiap
bagian overhead variabel telah meningkat atau menurun. Untuk saat ini, asumsikan bahwa
perubahan harga tiap bagian overhead adalah satu satunya penyebab variansi pengeluaran.
Jika variansi pengeluaran tidak menguntungkan, kenaikan harga untuk setiap bagian
overhead variabel adalah penyebabnya. Jika variansi pengeluaran menguntungkan, penurunan
harga akan mendominasi.
Jika satu-satunya sumber variansi pengeluaran overhead variabel adalah perubahan
harga, maka hal ini benar-benar dapat disamakan dengan variansi harga bahan baku dan
tenaga kerja. Sayangnya, variansi pengeluaran juga dipengaruhi oleh sebeberapa efisiennya
overhead yang digunakan. Terbuang atau tidak efisiennya penggunaan overhead variabel
akan meningkatkan biaya overhead variabel yang aktual. Selanjutnya, peningkatan biaya ini
dicerminkan sebagai kenaikan tarif overhead variabel aktual. Meski harga aktual tiap bagian
overhead sama dengan harga yang dianggarkan atau standar, variansi pengeluaran overhead
variabel yang tidak menguntungkan masih bisa terjadi. Sebagai contoh, jam penggunaan
listrik bisa jadi lebih banyak digunakan dari yang seharusnya. Hal tersebut tidak tertangkap
oleh perubahan apa pun dalam jam tenaga kerja langsung, tetapi pengaruhnya tercermin
dalam kenaikan biaya total listrik dan biaya total overhead variabel. Selain itu, efisiensi dapat
menurunkan biaya aktual overhead dan menurunkan tarif overhead variabel. Pengguanaan
yang efisien atas bagian overhead variabel dapat mendukungvariansi pengeluaran yang
menguntungkan. Jika pengaruh pembuangan mendominasi, konstribusi bersih tidak akan
menguntungkan. Jika efisiensi mendominasi, konstribusi bersih menguntungkan. Oleh sebab
itu, variansi pengeluaran overhead variabel adalah hasil dari harga efisiensi.
Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Variabel. Banyak bagian
overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban. Sebagai contoh,
utilitas adalah perpaduan biaya gabungan. Jika tingkat konsumsi overhead variabel dapat di
telusuri ke suatu pusat pertanggung jawaban, maka tanggung jawab dapat dibebankan.
Konsumsi bahan baku tidak langsung adalah suatu contoh biaya overhead variabel yang dapat
ditelusuri.
Kemampuan mengendalikan adalah suatu prasyarat untuk pembebanan tanggung
jawab. Perubahan harga bagian overhead variabel intinya berada di luar kendali oleh
pengawas. Jika perubahan harga kecil (yang kerap demikian), variansi pengeluaran terutama
pada penggunaan efisiensi overhead dalam produksi yang dapat dikendalikan oleh pengawas
produksi. Secara umum, tanggung jawab pada variansi pengeluaran overhead variabel
dibebankan pada departemen produksi.
Analisis Variansi Pengeluaran Variabel. Varisansi $60 yang tidak menguntungkan
hanya mengungkapkan bahwa blue-corn food mengeluarkan lebih banyak overhead variabel
secara agregat daripada yang direncanakan. Meski variansi tersebut tidak signifikan, hal ini
tidak menyatakan apa pun tentang seberapa baik biaya tiap overhead variable yang telah
dikendalian. Pengendalian overhead variabel memerlukan analisis lini per lini pada tiap
bagian. Tampilan 9-9 menapilakan suatu laporan kinerja yang menginformasikan inti lini per
lini untuk pengendalian overhead variabel yang tepat. Anggaplah angka-angka tersebut
berasal dari catatan akuntansi Blue-Corn.
            jelas bahwa dua dari tiga bahan menunjukan tidak adanya masalah pengendalian di
perusahaan. Listrik adalah satu-satunya hal yang menunjukan variansi yang tidak
menguntungan, bahkan hal ini adalah penyebab keseluruhan variansi pengeluaran overhead
variabel. Jiak variansi signifikan, penelidikan dapat dilakukan. Penyelidikan ini dapat
menunjukan perusahaan listrik meningkatkan harga listrik. Jika memang demikian, variansi
di luar kendali perusahaan. Respons yang benar adalah merevisi rumus anggaran untuk
mencerminkan kenaikan biaya listrik. Namun, harga listrik yang tidak berubah berarti
penggunaan listik lebih banyak dari yang diharapkan.
Anggaran Fleksibel Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Overhead variabel diasumsikan
bervariasi sejalan dengan perubahan volume produksi. Kadi, Overhead variabel berubah
sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang digunakan. Variansi efisiensi
overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel yang muncul
karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung. Rumus variansi
efisiensi :
Variansi efisiensi overhead                    = (AH – SH)SVOR
Variabel                                               = (400-378,3)$3,85 = $ 84 U (dibulatkan)
Tanggung Jawab Pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Variansi efisiensi
overhead variabel seecara langsung berhubungan dengan efisiensi tenaga kerja langsung atau
variansi penggunaan. Jika overhead variabel benar-benar proprsional dengan konsumsi
tenaga kerja langsung, maka variansi efisiensi overhead variabel disebabkan oleh efisien atau
tidak efisiennya penggunaan tenaga kerja langsung. Hal tersebut sama seperti variansi
penggunaan tenaga kerja. Jika jam tenaga kerja langsung yang digunakan lebih banyak(atau
lebih sedikit) daripada standarnya, biaya total overhead variabel akan meningkat (atau
menurun). Berlakunya pengukuran tersebut bergantung pada seberapa valid hubungan antara
biaya overhead variabel dan jam tenaga kerja langsung. Dengan kata lain, apakah biaya
overhead variabel benar-benar berubah dalam proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung?
Jika memang demikian tanggung jawab untuk variansi efisiensi overhead variabel seharusnya
dibebankan pada individu yang bertanggung jawab pada penggunaan tenaga kerja langsung :
manajer produksi.
Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel. Alasan variansi efisiensi overhead
variabel yang tidak menguntungkan sama dengan yang dikemukakan variansi penggunaan
tenaga kerja yang tidak menguntungkan. Waktu lebih banyak digunakan daripada standarnya
karena banyaknya waktu menganggur bagi para pengawas dan operator mesin yang
digunakan sebagai pengganti para pengawas yang tidak berpengalaman dalam pemilihan.
Informasi lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan tenaga kerja pada overhead variabel
tersedia dalam analisis lini per lini tiap overhead variabel.
 Variansi Overhead Tetap
Total Variansi Overhead Tetap. Total variansi overhead tetap adalah pembedaan antara
overgead tetap aktual dan overhead tetap yang dibebankan. Overhead tetap yang dibebankan
diperoleh dengan mengalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar yang diizinkan
untuk output aktual
 Overhead tetap yang dibebankan = tarif standar overhead tetap x jam standar
= $ 32,05 x 21.450
= $ 687.473 (dibulatkan)
Total variansi overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap aktual dengan overhead
tetap dibebankan.
Total variansi overhead tetap = $ 749.000 - $ 687.473
 = $ 61.527 kurang dibebankan
Untuk membantu para manajer memahami penyebab overhead tetap kurang dibebankan
sebesar $ 61.527, total variansi dasar diperoleh menjadi dua varuansi : variansi pengeluaran
overhead tetap dan variansi volume tetap
Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Variansi pengeluaran overhead tetap didefinisikan
sebagai perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap dianggarkan. Variansi
pengeluaran menguntungkan karena overhead tetap yang dikeluarkan lebih sedikit daripada
yang dianggarkan.
Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Overhead tetap dibuat
dari beberapa bagia terpisah, seperi gaji, penyusutan, pajak, dan asuransi. Banyak overhead
tetap-investasi janngka panjang sebagai contoh, tidak berubah pada jangka pendek. Akhirnya
biaya overhead tetap sering di luar kendali langsung manajemen. Karena biaya overhead
tetap banyak dipengaruhi oleh keputusan jangka panjang dan bukan oleh perubahan dalam
tingkat produksi, variansi anggaran biasanya kecil. Sebagi contoh, penyusutan, gaji, pajak,
asuransi sepertinya tidak banyak dari yang direncanakan.
 Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap. Karena overhead tetap dibuat dari
banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dan biaya yang dianggarkan dengan biaya
aktual, menginformasikan penyebab variansi pengeluaran lebih banyak. Pada intinya, laporan
tersebut mengungkapkan variansi pengeluaran overhead tetap sesuai dengan yang
diperkirakan. Variansi pengekuaran overhead adalah tetap untuk berbasis lini ataupun secara
agregatdan relatif kecil.
Variansi Volume Overhead Tetap. Variansi volume overhead tetap adalah pembeaan
antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan.variansi volume
mengukur pengaruh perbedaan output aktual dan output yang digunakan di awal tahun untuk
menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap. Jikan anda berfikir tentang output yang
dugunakanuntuk menghitung tarif overhead tetap sebagai kapasitas aktivitas yang dibutuhkan
dan output aktual sebagai kapasitas aktivitas yang digunakan maka variansi volume mirip
dengan biaya kapasitas aktivitas yang tidak digunakan. Analogi ini berlaku ketika kita
menggunakan kapasitas praktis untuk menghitung tarif overhead tetap. Semua biaya
overhead tetap adalah sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan kapasitas produksi
di awal penggunaan.
Sebagai contoh, pada awal tahun, Blue-Corn, Inc. memiliki kapasitas untuk
memproduksi 3.000.000 bungkus kerpik dengan menggunakan 23.400 jam tenaga kerja
langsung. Output aktual adalah 2.750.000 bungkus. Jadi, out[ut aktual kurang dari yang
diperkirakan dan hanya 21.450 jam yang diizinkan untuk output aktual. Kapasitas yang
digunakan lebih sedikt dari yang dimiliki, dan biaya dari kapsitas yang tidak digunakan ini
dihitung dengan mengalikan tarif dengan perbedaan dalam kapasitas yang diperkirakan dan
aktual (diukur dalam jam). Oleh karena itu, kita dapat mengartikan variansi volume sebagai
ukuran penggunaan kapasitas.
 Variansi Volume           = $ 32,05 (23.400 – 21.450)
= ($ 32,05 x 23.400) – ($ 32,05 x 21.450)
= $ 749.970 - $ 687.473
 = overhead tetap yang dianggarkan - overhead tetap yang dibebankan
= $ 62.497 U

Tanggung Jawab Pada Variansi Volume Overhead Tetap. Dengan mengasumsikan


variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa tanggung jawab umum atas
variansi ini seharusnya dibebankan pada Departemen Produksi. Akan tetapi, peyelidikan
terhadap alasan varaiansi volume yang signifikan terkadang dapat mengungkapakan
penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi. Pada contoh ini tanggung jawab spesifik
dapat dibebankan ke tempat lain. Sebagai contoh, bagian pembelian yang mendapatkan bahan
kulitas yang lebih rendah dari biasanya dapat mengakibatkan waktu pengerjaan kembali yang
signifikan sehingga menyebabkan produksi lebih rendah dan variansi volume yang tidak
menguntungkan. Dalam hal ini, tanggumg jawab atas variansi terletak pada bagian pe,belian,
bukan pada bagian produksi.
F. Lampiran : Akuntansi untuk Variansi
Untuk mengilustrasikan pencatatan variansi, kita akan mengasumsikan bahwa
variansi harga bahan baku dihitung saat bahan baku itu dibeli. Dengan asumsi ini, kita dapat
menyatakan suatu aturan umum pada akun persediaan perusahaan : semua biaya persediaan
dihiung berdasarkan pada biaya standar. Biaya aktual tidak pernah dimasukkan ke akun
persediaan. Dalam pencatatn variansi, variansi yang tidak menguntungkan selalu didebet dan
variansi yang menguntungkan selalu di kredit.
1. Ayat Jurnal untuk Variansi Bahan Baku Langsung
 Variansi Harga Bahan Baku. Ayat junal untuk mencatat pembelian bahan baku
adalah sebagai berikut(dengan mengasumsikan, MPV tidak menguntungkan dan AQ adalah
bahan baku yang dibeli) Persediaan Bahan Baku SP x AQ Variansi harga bahan baku (AP –
SP) AQ Utang Dagang AP x AQ Sebagai contoh jika AP adalah $ 0,0069 per ons jagung, SP
adalah $ 0,0060 per ons, dan 780.000 ons jagung dibeli, ayat jurnalnya yaitu : Persediaan
Bahan Baku 4.680 Variansi harga bahan baku 702 Utang Dagang 5.382 Perhatikan bahwa
bahan baku dicatat dalam akun persediaan dengan biaya standar. Variansi Penggunaan Bahan
Baku. Bentuk umum untuk ayat jurnal yang mencatat bahan baku yang dikeluarkan dan
digunaka dengan asumsi MUV menguntungkan, adalah sebagai berikut : Barang dalam
proses SQ x SP Variansi hpenggunaan bahan baku (AQ – SQ) SP Persediaan bahan baku AQ
x SP
Dalam hal ini, AQ adalah bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan tidak harus
sama dengan bahan baku yang dibeli. Perhatikan bahwa hanya kuantitas standar dan harga
standar yang digunakan untuk membebankan biaya pada barang dalam proses, tidak ada
biaya aktual yang masuk dalam akun ini. Sebagai contoh, jika AQ adalah 780.000 ons
jagung, SQ adalah 873.000 ons, dan SP adalah $ 0,006, maka ayat jurnalanya menjadi :
Barang dalam proses 5.238 Variansi hpenggunaan bahan baku 558 Persediaan bahan baku
4.680 Perhatikan bahwa variansi penggunaanyang menguntungkan muncul sebagai ayat
jurnal kredit. 2. Ayat Jurnal untuk Variansi Tenaga Kerja Langsung Tidak seperti variansi
bahan baku, ayat jurnal untuk mencatat kedua jenis variansi tenaga kerja dibuat secara
simultan. Bentuk umum ayat jurnal ini adalah sebagai berikut (dengan asumsi variansi tarif
tenagan kerja menguntungkan dan variansiefisiensi tenaga kerja tidak menguntungkan).
Barang dalam proses SH x SR Variansi efisiensi tenaga kerja (AH – SH) SR Variansi tarif
tenaga kerja (AR – SR) AH Utang gaji AH x AR Sekali lagi, perhatikan bahwa jam standar
dan tarif standar yang digunakan untuk membebankan biaya pada barang dalam proses.
Harga atau kuantitas aktual tidak digunakan.
Untuk memberikan contoh yang spesifik, asumsikanlah AH adalah 360 jam
pengawasan, SH adalah 339,5 jam, AR adalah $ 7,35 per jam, dan SR adlah $ 7,00 per jam.
Ayat jurnal sebagai berikut : Barang dalam proses 2.376,50 Variansi efisiensi tenaga kerja
143,50 Variansi tarif tenaga kerja 126,00 Utang gaji 2.646,00 3. Disposisi Variansi Bahan
Baku dan Tenaga Kerja Pada akhir tahun, variansi bahan baku dan tenaga kerja biasayna
ditutup ke harga pokok penjualan.(praktik ini dapat diterima jika jumlah variansinya tidak
terlalu besar). Dengan menggunakan data sebelumnya, ayat jurnala akan mengambil bentuk
sebagai berikut : Harga pokok penjualan 971,50 Variansi harga bahan baku 702,00 Variansi
efisiensi tenaga kerja 143,50 Variansi tarif tenaga kerja 126,00 Variansi bahan baku yang
digunakan 558,00 Harga pokok penjualan 558,00 Jika jumlah variansi material, maka harus
diproratakan diantara berbagai akun. Variansi harga bahan baku diproratakan di antara
persediaan bahan baku, barabg dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan.
Variansi bahan baku dan tenaga kerja lainnya diproratakan diantara barang dalam proses,
barang jadi dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku biasanya diproratakn berdasakan
pada saldo bahan baku di tiap akun ini dan variansi tenaga kerja berdasarkan pada
saldotenaga kerja dalam akun-akun tersebut. 4. Variansi Overhead Walaupun variansi
overhead dapat dicatat dengan mengikkuti pola yang hampir sama seperti yang digunakan
untuk tenaga kerja dan bahan baku, variansi ini secara umum lebih diperlakukan sebagai
bagian dari suatu analisis overhead periodik. Overhead yang dibebankan diakumulasi dalam
akun yang dibebankan dan overhead aktual dihitung dalam akun pengendalian. Secara
periodik (contohnya, bulanan), laporan kinerja yang meberikan informasi variansi overhead
disiapkan. Kemudian, variansi overhead disingkirkan dengan menutupnya pada harga pokok
penjualan jika jumlahnya tidak material, atau dengan memproratakannya diantara barang
dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan jika jumlahnya tidak terlalu besar.

serta overhead tetap dan variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input
yang seharusnya digunakan untuk meproduksi satu unit output. Dengan menggunakan
standar kuantitas uni ini, standar kuantitas bahan baku yang diizinkan dan standar jam yang
diizinkan dapat dihitung untuk output aktual. Penghitungan ini memainkan peranan penting
dalam analisis variansi. Variansi anggaran adalah perbedaan antar biaya aktual denganbaiya
yang direncanakan. Dalam perhitungan biaya standar, variansi anggarandipisah menjadi
variansi harga dan penggunaan. Dengan memisahkan variansi anggaran kedalam variansi
harga dan penggunaan, para manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan
mengendalikan total variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material dan
manfaat tindakan perbaikan lebih baik daripada biaya penyelidikan, karena sulitnyamenialai
biaya dan manfaat berdasrkan pada kasus per kasus, banyak perusahaan membuat batas
pengendalian formal-baik berupa

jumlah nilai uang, presentase maupun keduanya. Perusahaan lainnya menggunakan


penilaian untuk menialai kebutuhan atsa penyelidikan. Variansi harga bahan baku dan
penggunaan dihitung dengan menggunakan tiga cabang atau rumus. Variansi harga bahan
bakku adalah perbedaan antara apa yang seharusanya dibayar untuk pembelian bahan baku
dengan apa yang telah dibayarkan (secara umum berhubungan dengan aktivitas pembelian).
Variansi penggunaan bahan baku adalah perbedaan antara biaya bahan bakku yang
seharusnya digunakan dengan jumlah yang telah digunakan (secara umum brhubungan
dengan aktivitas produksi). Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang signifikan,
penyelidikan dilakukan untuk menemukan penyebabnya. Tindakan perbaikan dilakukan jika
memungkinkan untuk meletakkan sistem kembali dalam kendali. Variansi tenaga kerja
dihitung dengan menggunakan pendekatan tiga cabang atau rumus. Variansi tarif tenaga kerja
berbeda dengan tarif upah standar. Hal ini adalah perbedaan antar upah yang dibayarkan
dengan upah yang seharusnya dibayarkan. Variansi efisiensi tenaga kerja adalah perbedaan
antara biaya tenaga kerja yang digunakan dan biaya tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
Ketika terdapat tanda variansi dalam jumlah yang signifikan, penyelidikan dilakukan.
Tindakan perbaikan dilakukan jika memungkinkan unutk mengembalikan sistem dalam
kendali. Variansi pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead
variabel aktual dan biaya overhead variabel yang dianggarkan pada jam kerja aktual. Oleh
sebab itu, hal itu adalah variansi anggaran yang dihasilkan dari perubahan harga dan
penggunaan efisien atau tidak efisien atas input overhead variabel. Variansi efisiensi
varaiabel adalah perbedaan antara overhead varaiabel yang dianggarka pada input aktual dan
overhead variabel dibebankan. Hal ini langsung dapat ditambahkan pada efisiensi
penggunaan tenaga kerja dan asumsi bahwa semua overhead variabel digerakkan oleh jam
tenaga kerja langsung. Variansi pengekuaran overhead ntetapa adalah perbedaan antara biaya
aktual overhead tetap dan biaya overhead tetap yang dinggarkan. Jadi, variansi ini hanyalah
variansi anggaran. Variansi volume adalah perbedaan antara overhead tetap yang
dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi ini muncul ketika volume
produksi yang diperkirakan sehingga merupakan ukuran penggunaan kapasitas.

Dengan asumsi varaiansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, semua
persediaan ditetapakan pada biaya standar. Biaya akual tidak pernah dimasukkan dalam akun
persediaan. Beberapa akun dibuat untuk varaiansi harga bahan baku dan penggunaan, serta
untuk variansi tarif tenaga kerja dan sfisiensi. Variansi-varaiansi yang tidak menguntungkan
selalu di debet, variansi yang menguntungkan selalu dikredit. Varaiansi overhead biasanya
tida dijurnalkan. Sebagai gantiny, laporan overhead periodik yang disiapkan memberikan
informasi varaiansi overhead.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar
unit. Anggaran untit ini adalah tenaga kerja, bahan baku dan overhead. Dengan demikian,
biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk
barang atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi
teknis, dan input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini
dapat dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki
perencanaan dan pengendalaian serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan
membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi dalam komponen harga
dan kuantitas, respons balik tersedia bagi para manajer.         
Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih
besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal arau
aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya
standar digunakan. Lembar biaya standar memberikan perincian untuk perhitungan biaya
standar per unit. Hal ini menunjukkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai