DISUSUN OLEH :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat danhidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Biaya Standar untuk Alat
Pengendalian Manajerial ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugasdosen pada
mata kuliah Akuntansi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuanuntuk menambah
wawasan tentang Biaya Standar untuk Alat PengendalianManajerial bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagisebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kamimenyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaanmakalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................3
C. TUJUAN......................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Biaya standar............................................................................................................................4
B. Biaya Produk Standar................................................................................................................8
C. Analisis Variansi : Deskripsi Umum.........................................................................................8
D. Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja................................................................11
E. Analisis Variansi: Biaya Overhead..........................................................................................13
F. Lampiran : Akuntansi untuk Variansi....................................................................................17
BAB III...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
A. KESIMPULAN......................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar dapat
ditemukan dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan standar yang
telah ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan dengan standar
kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Standar juga sering digunakan dalam akuntansi manajerial di mana standar
tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input yang digunaan dalam produksi barang
dan penyediaan jasa. biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada
standar kuantitas dan standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang
seharusnya digunakan dan standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari standar unit?
2. Apa pengerian dari biaya produk standar?
3. Apa pengertian dari analisis variansi?
4. Bagaimana cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja?
5. Bagaimana cara menghitung analisis variansi biaya overhead?
6. Bagaimana jurnal dalam akuntansi untuk variansi?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari standar unit.
2. Mengetahui pengertian dari biaya produk standar.
3. Mengetahui pengertian analisis variansi.
4. Mengetahui cara menghitung analisis variansi bahan baku dan tenaga kerja.
5. Mengetahui cara menghitung analisis variansi biaya overhead.
6. Mengetahui bentuk jurnal dalam akuntansi untuk variansi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biaya standar
Biaya standar untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan
standar harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per
unit output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input
yang digunakan. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan dua standar ini:
Standar Kuantitas x Standar Harga.
Berikut ini beberapa pengertian biaya standar menurut beberapa sumber:
1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di
bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor lain tertentu (Mulyadi, 1995 : 415).
2. Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan terlebih dahulu (diperkirakan akan
taerjadi) dan apabila penyimpangan terhadapnya, maka biaya standar ini dianggap benar
(Abdul Halim, 1998 : 9).
3. Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali ditambahkan perkiraan
varian. Biaya standar biasanya berbeda dengan biaya yang benar-benar dikeluarkan dan
diperkirakan varian merupakan tempat penampungan untuk perbedaan ini (Robert N Anthony
dan Roger H. Hermanson, 1993 : 40)
Sebagai contoh, suatu perusahaan minuman ringan dalam botol dapat memutuskan bahwa
lima ons fruktosa harus digunakan untuk tiap 16 ons botol kola (standar kuantitas) dan harga
fruktosa harus $0,05 per ons (standar harga). Jadi, biaya standar untuk fruktosa per botol kola
adalah $0,25 (5 x $0,05). Biaya standar fruktosa per unit fruktosa bisa digunakan untuk
memprediksi berapa total biaya fruktosa seharusnya ketika tingkat aktivitas berubah.
Kemudian perhitungan tersebut akan menjadi rumus anggaran fleksibel, jadi, jika 10.000
botol kola diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $2.500 ($0,25 x 10.000).
Jika 15.000 botol diproduksi, total biaya fruktosa yang diperkirakan adalah $3.750 ($0,25 x
15.000).
1. Bagaimana Standar Dibuat
Pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga
sumber potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan
petunjuk awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan secara hati-hati.
Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan hubungan input-output masalalu akan
meneruskan ketidakefisienan ini. Studi teknis dapat menentukan cara paling efisien untuk
beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangant terperinci. Namun, standar yang
ditetapkan biasanya terlalu terperinci. Maka bisa jadi tidak dapat tercapai oleh personel
operasional. Karena tenaga operasional bertanggung jawab untuk memenuhi standar, mereka
seharusnya memiliki input yang signifikan dalam penetapan standar. Prinsip-prinsip sama
yang mengatur anggaran partisipatif berlaku dalam penetapan standar unit.
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,
personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan.
Personalia dan pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana
diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang dan tekanan eksternal
lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam penetapan standar harga, pembelian
harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman dan kualitas. Di lain pihak, personalia
harus mempertimbangkan pembayaran pajak penghasilan, fasilitas tambahan dan kualifikasi.
Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan menyiapkan laporan yang
membandingkan kinerja aktual terhadap standar.
2. Jenis-jenis Standar
Standar umumnya diklasifikasikan sebagai sesuatu yang ideal dan sesuatu yang saat
ini dapat tercapai. Standar ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai
jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada mesin yang rusak, menganggur
atau kurangnya keterampilan (bahkan jika hanya sementara) yang menguntungkan. Standar
yang saat ini dapat tercapai (currently attainable standard) bisa dicapai dengan beroperasi
secara efisien. Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang
lebih rendah dari sempurna, dan lain-lain. Standar-standar ini sangat menantang, tetapi dapat
dicapai.
Dari dua jenis standar, standar yang saat ini dapat tercapai menawarkan keunggulan
dalam hal perilaku pekerja. Jika standar terlalu ketat dan tidak pernah dapat tercapai, maka
pekerja menjadi frustasi dan tingkat kinerja menurun. Akan tetapi, standar yang menantang
dan dapat dicapai cenderung menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi, khususnya
ketika para individu yang bertanggung jawab mencapai standar telah berpartisipasi dalam
penetapan standar tersebut.
2. Keputusan untuk Menyelidiki
Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen
tidak berharap demikian. Hal yang diharapkan adalah variansi acak seputar standar. Oleh
karena itu, manajemen seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima.
Ketika variansi-variansi ternyata masih dalam tingkat ini, mereka diasumsikan disebabkan
oleh faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya diluar tingkat ini, penyimpangan
tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak acak, baik itu faktor-faktor yang dapat
dikendalikan manajer maupun faktor-faktor yang tidak dapat mereka kendalikan. Pada kasus
yangtidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar.
Setelah memahami penyebab pentingnya penyelidikan variansi, kita perlu mengetahui
kapan penyelidikan perlu dilakukan. Menyelidiki penyebab variansi dan mengambil tindakan
perbaikan seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya.sebagai
prinsip umum, suatu penyelidikan seharusnya dilakukan hanya jika manfaat yang
diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkiraan. Namun, penilaian biaya dan
manfaat suatu penyelidikan variansi bukanlah tugas mudah. Seorang manajer harus
mempertimbangkan apakah variansi akan timbul kembali. Jika ya, proses tersebut mungkin
tidak terkendali secara permanen. Hal itu berarti penghematan periodik mungkin dapat
tercapai jika tindakan korektif diambil. Namun, bagaimana kita dapat mengatakan jika
variansi akan muncul kembali, kecuali jika suatu penyelidikan dilakukan? Bagaimana kita
mengetahui biaya tindakan perbaikan, kecuali jika penyebab variansi diketahui?
Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai,
banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi, yaitu jika
variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-variansi tidak akan diselidiki,
kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain
daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya penyelidikan dan
mengambil tindakan korektif.
Bagaimana para manajer memutuskan signifikan atau tidaknya variansi? Bagaimana
menetapkan kisaran yang dapat diterima? Kisaran yang dapat diterima adalah standar plus
atau minus suatu deviasi yang diperbolehkan. Kisaran ukuran teratas dan terbawah yang
diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian atas adalah standar plus
deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah adalah standar minus deviasi yang
diperbolehkan. Praktik saat ini menetukan batas pengendalian secara subjektif: berdasarkan
pengalaman terdahulu, intuisi, dan penilaian, manajemen menetapkan deviasi yang
diperbolehkan dari standar.
Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase standard an jumlah dolar
absolute. Prosedur statistik formal juga dapat digunakan untuk menyiapkan batas
pengendalian. Dengan cara ini, subjektivitas yang terlibat lebih sedikitdan seorang manajer
dapat menilai perkiraan variansi yang disebabkan oleh faktor acak. Saat ini, penggunaan
prosedur formal masih kurang banyak mendapatkan dukungan.
Biaya Aktual Biaya yang Dianggarkan Total Variansi
Jagung $ 5.382 5238 $ 144,00
Tenagag kerja $ 2.646 2376,5 $ 269,50
pengawas
Tampilan 5. Laporan kinerja total variansi
serta overhead tetap dan variabel. Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input
yang seharusnya digunakan untuk meproduksi satu unit output. Dengan menggunakan
standar kuantitas uni ini, standar kuantitas bahan baku yang diizinkan dan standar jam yang
diizinkan dapat dihitung untuk output aktual. Penghitungan ini memainkan peranan penting
dalam analisis variansi. Variansi anggaran adalah perbedaan antar biaya aktual denganbaiya
yang direncanakan. Dalam perhitungan biaya standar, variansi anggarandipisah menjadi
variansi harga dan penggunaan. Dengan memisahkan variansi anggaran kedalam variansi
harga dan penggunaan, para manajer memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisis dan
mengendalikan total variansi. Variansi seharusnya diselidiki jika jumlahnya material dan
manfaat tindakan perbaikan lebih baik daripada biaya penyelidikan, karena sulitnyamenialai
biaya dan manfaat berdasrkan pada kasus per kasus, banyak perusahaan membuat batas
pengendalian formal-baik berupa
Dengan asumsi varaiansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, semua
persediaan ditetapakan pada biaya standar. Biaya akual tidak pernah dimasukkan dalam akun
persediaan. Beberapa akun dibuat untuk varaiansi harga bahan baku dan penggunaan, serta
untuk variansi tarif tenaga kerja dan sfisiensi. Variansi-varaiansi yang tidak menguntungkan
selalu di debet, variansi yang menguntungkan selalu dikredit. Varaiansi overhead biasanya
tida dijurnalkan. Sebagai gantiny, laporan overhead periodik yang disiapkan memberikan
informasi varaiansi overhead.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar
unit. Anggaran untit ini adalah tenaga kerja, bahan baku dan overhead. Dengan demikian,
biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk
barang atau jasa. Standar yang dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historis, studi
teknis, dan input dari personel operasional, pemasaran dan akuntansi. Standar yang saat ini
dapat dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki
perencanaan dan pengendalaian serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk. Dengan
membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi dalam komponen harga
dan kuantitas, respons balik tersedia bagi para manajer.
Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih
besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal arau
aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan biaya
standar digunakan. Lembar biaya standar memberikan perincian untuk perhitungan biaya
standar per unit. Hal ini menunjukkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja