AKUNTABILITAS KINERJA
P
ada dasarnya akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban
penyelenggara pemerintahan untuk melaporkan serta mempertanggung
jawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi
serta pencapaian tujuan stratejik dan sasaran-sasaran periodik yang diukur
berdasarkan seperangkat indikator kinerja non keuangan (performance indikators)
atau tingkat capaian program.
A. INDIKATOR KINERJA
I
ndikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai pencapaian hasil yang diharapkan
oleh organisasi. Indikator kinerja haruslah dipandang sebagai early warning system
yang secara antisipatif dapat dijadikan alat pengendalian manajemen dan organisasi
pemerintahan yang berguna untuk pengambilan keputusan stratejik agar berjalan
atau diselenggarakan dalam koridor arah pembangunan yang menjadi kontrak sosial
antara pengemban amanah (penyelenggara pemerintahan) dengan pemberi amanah
serta penyampaian informasi kepada berbagai pemangku kepentingan/stakeholders.
Kerangka indikator kinerja yang dibangun pada tataran Pemerintah Provinsi Papua
dibatasi pada perumusan indikator sasaran atau capaian kinerja program sesuai
yang telah dituangkan dalam Dokumen Rencana Strategis atau RPJMD Provinsi
Papua tahun 2006 – 2011 sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 2006 Tanggal 24 November 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
26
B. INDIKATOR MAKRO HASIL
PEMBANGUNAN
1. Indikator Perekonomian
1) Pertumbuhan PDRB
27
tahun sebelumnya yaitu komponen konsumsi pemerintah, pembentukan
modal tetap domestik bruto dan komponen perubahan inventori.
28
Tabel 2 : PDRB menurut Penggunaan atas dasar
Harga Konstan (Milyar Rupiah)
25000
20000
15000
10000
5000
0
2008 2009 2010 2011 2012
(1) Perbankan
29
masih berada dibawah 5 persen yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
16
14
12
10
8
6
4
2
0
30
(4) Kredit Mikro, Kecil dan Menengah
(5) Investasi
31
Nilai ekspor Papua pada tahun 2012 adalah US$2.116,51 juta atau turun
42,13 persen dibandingkan total ekspor tahun sebelumnya yang tercatat
mencapai US$3.657,43 juta. Penurunan volume ekspor sebagai imbas tak
langsung dari krisis global yang terjadi di wilayah Eropa dan Amerika
Serikat menyebabkan terjadinya penurunan nilai ekspor Papua selama
tahun 2012. Selain itu juga dipengaruhi oleh penurunan rata-rata harga
ekspor bijih tembaga dan konsentrat yang merupakan produk utama
ekspor Papua. Total ekspor Papua tersebut memberikan andil sebesar
1,11 persen terhadap total ekspor nasional tahun 2012.
Total Impor Papua pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 8,10
persen dibandingkan total impor tahun 2011, yaitu dari US$1.112,94 juta
menjadi US$1.022,82 juta, yang terdiri dari impor migas sebesar
US$299,89 juta dan impor non migas sebesar US$722,93 juta. Golongan
Bahan Bakar Minyak dan Mineral (HS27) memberikan andil terbesar
terhadap total impor Papua tahun 2012 yang mencapai 26,20 persen.
(6) Inflasi
32
14
12
10
8
6
4
2
0
2009 2010 2011 2012 2013
2. Indikator Sosial
Indikator Sosial merupakan indikator kinerja makro untuk bidang
kesejahteraan rakyat yang merupakan indikator kinerja untuk menilai
keberhasilan pembangunan Provinsi Papua dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat pada aspek-aspek kependudukan, pendidikan,
kesehatan, dan ketenagakerjaan.
33
naiknya kriteria garis kemiskinan. Meskipun secara jumlah, penduduk
miskin bertambah, namun secara prosentase turun 0,77 persen.
2) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
kualitas sumber daya manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dimilki maka akan semakin mudah bagi seseorang untuk mengikuti
perkembangan ilmu dan menyerap kemajuan teknologi. Pendidikan yang
dimaksud adalah seluruh bentuk pendidikan, baik melalui jalur sekolah
maupun jalur luar sekolah pada semua jenjang dan tingkatan mulai dari
prasekolah (usia dini) hingga pendidikan tinggi.
Apabila dilihat dari fasilitas pendidikan di Provinsi Papua, maka terlihat
bahwa fasilitas pendidikan di Provinsi Papua telah tersedia dari tingkat
Taman Kanak-Kanak sampai dengan jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi.
34
Perkembangan APK Provinsi Papua berdasarkan data yang tersedia
pada Dinas Pendidikan sebagai berikut:
Perkembangan APK Provinsi Papua
Uraian 2009/2010 2010/2011 2011/2012
SD/MI 93,27 109,04 91,89
SMP/MTs 60,05 59,99 51,56
SMA/MA/SMK 48,20 43,88 40,83
3. Kesehatan
35
tenaga kesehatan tersebut masih terdapat pula tenaga kesehatan lainnya
yaitu, tenaga gizi 316 orang, tenaga farmasi 275 orang, tenaga sanitarian,
kesehatan masyarakat dan tenaga analis/ laboratorium sebanyak 1.137
orang.
Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada kelompok usia 15-44 tahun
mencapai 37% disusul kelompok usia 5-14 tahun mencapai 27,72%.
Beberapa penyakit dengan prevalensi tertinggi adalah malaria (API)
77/1000 penduduk, malaria (AMI) 169/1000 penduduk, kasus diare yang
ditemukan dan ditangani 26,6%, tersangka kolera 40,3%, TBC 92/100.000
penduduk, hipertensi, penyakit saluran cerna, penyakit mata lainnya,
penyakit kulit, sendi dan infeksi nafas kronik. Selain itu Papua juga
menghadapi ”emerging diseases” seperti demam berdarah dengue (DBD),
kasus baru HIV/AIDS tahun 2012 adalah 925 kasus HIV dan 1.603 kasus
AIDS dan merebaknya ancaman Avian Influenza (Flu Burung), serta
penyakit-penyakit ”re-emerging diseases” seperti malaria dan TBC.
36
Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Buku Profil Kesehatan.
4. Ketenagakerjaan
Sesuai dengan Konvensi International Labour Organization (ILO),
penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas.
Penduduk usia kerja dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk yang
aktif secara ekonomi, yaitu mereka yang bekerja dan mencari pekerjaan,
sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk yang tidak aktif secara
ekonomi dengan kegiatan antara lain sekolah, mengurus rumah tangga,
dan lainnya.
Jumlah tenaga kerja di Papua pada tahun 2012 sampai dengan bulan
Agustus mencapai 1.585.434 orang angkatan kerja atau naik sebesar
48.706 orang dibanding keadaan tahun 2011. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) pada tahun 2012 mencapai 78,91 persen sementara Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 3,63 persen.
Jika dibandingkan dengan tahun 2011, maka jumlah angkatan kerja pada
tahun 2012 mengalami kenaikan sebanyak 48,706 orang atau sebesar
3,16% sedangkan penduduk bukan angkatan kerja mengalami
peningkatan sebanyak 1.547 orang atau sebesar 0,37%. Peningkatan
jumlah angkatan kerja ini berasal dari naiknya jumlah penduduk bekerja.
37
C. CAPAIAN, ANALISA, DAN KINERJA
K
esepakatan skala ordinal penilaian untuk mengukur sampai sejauh mana
keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian sasaran maka digunakan
skala ordinal sebagai berikut :
Pencapaian sasaran - sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahun
2011 oleh Pemerintah Provinsi Papua adalah sebanyak 29 sasaran stratejik, dan
capaian yang dihasilkan berdasarkan Kategori Pencapaian Sasaran adalah :
kategori sangat berhasil 16 sasaran
38
kategori berhasil 4 sasaran
kategori cukup berhasil 6 sasaran
kategori kurang berhasil 3 sasaran
Adapun capaian sasaran untuk masing-masing sasaran adalah sebagai berikut :
CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEJIK SANGAT CUKUP KURANG
BERHASIL
BERHASIL BERHASIL BERHASIL
PELAKSANAAN OTSUS 1 2 3 4
1 Terwujudnya pemahaman
tentang UU No. 21/2001 √
secara optimal
KORUPSI DAN REFORMASI BIROKRASI
2 Meningkatnya kepercayaan
masy kepada pemerintah
√
3 Terciptanya sistim
kelembagaan pemerintahan
yang efisien, efektif dan
√
akuntabel
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
4 Menurunkan angka
persentase rumah tangga √
miskin
5 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan tingkat √
kampung
6 Meningkatnya peran
Perempuan dalam √
pembangunan
7 Optimalnya pemanfaatan
SDM, SDA dan Keuangan
bagi kesejahteraan √
masyarakat asli Papua di
distrik dan kampung
8 Mengecilnya kesenjangan
dengan tumbuhnya pusat-
pusat pertumbuhan baru dan
tersedianya infrastrutur yang
√
membuka isolasi antar
wilayah.
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
9 Meningkatnya kuantitas dan √
kualitas pendidikan usia dini
10 Meningkatnya tingkat
pendidikan penduduk Papua
√
11 Menurunnya angka Putus
Sekolah pada semua jenjang √
pendidikan
12 Meningkatnya kesempatan
untuk belajar ke perguruan √
tinggi yang bermutu
13 Menurunnya angka penderita
ISPA, malaria, CFR diare,
angka kesembuhan TB Paru,
√
penderita HIV-AIDS(ODHA).
14 Menurunnya prevalensi gizi
buruk dan gizi kurang
√
39
15 Meningkatnya jangkauan dan
pelayanan kesehatan
masyarakat secara merata √
dan murah sampai di
kampung-kampung terpencil.
16 Tersedianya obat-obatan
yang bermutu dan terjangkau √
sampai di kampung-kampung
17 Meningkatnya jumlah dan √
kualitas tenaga medis dan
para medis
INVESTASI, EKSPOR, DAN KESEMPATAN KERJA
18 Meningkatnya investasi dari
sumber PMA dan PMDN
√
19 Menurunnya tingkat √
pengangguran terbuka
PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN
20 Pertumbuhan PDRB
Pertanian
√
21 Pertumbuhan PDRB
Pertambangan
√
22 Menurunnya kasus illegal
logging serta berkembangnya √
industri perkayuan
INFRASTRUKTUR DAN ENERGI
23 Terbangunnya sistem
jaringan jalan, terutama
menghubungkan kawasan
pegunungan tengah, serta
pusat-pusat permukiman, √
sentra-sentra produksi dan
kawasan-kawasan tumbuh
cepat, dalam sistem
transportasi terpadu.
24 Terbangunnya Sarana dan
prasarana perhubungan
Darat, Laut dan Udara lintas
√
Wilayah.
25 Tersedianya sumber-sumber
energi murah hingga ke √
kampung-kampung
26 Tersedianya sarana dan
prasarana air bersih untuk
kebutuhan rakyat dikampung- √
kampung, distrik dan
kabupaten/kota
27 Meningkatnya jangkauan √
layanan telekomunikasi
diseluruh wilayah Papua
28 Meningkatnya penyediaan
rumah layak huni bagi √
masyarakat
LINGKUNGAN HIDUP
29 Terkendalinya tingkat
pencemaran lingkungan
√
40
Analisis dan evaluasi atas capaian sasaran dan kinerja pada masing-masing
sasaran strategis adalah sebagai berikut :
41
lingkungan instansi pemerintah sejak penetapan UU Nomor 21 tahun 2001 sampai
dengan sekarang.
JUMLAH PERDASI DAN PERDASUS YANG DITETAPKAN THN 2006 S/D 2010
2006 2008 2010
NO
PERDASI PERDASUS PERDASI PERDASUS PERDASI PERDASUS
1 3 - 14 8 6 1
Pada tahun 2013, SKPD mengajukan 14 RAPERDASUS yang akan dibahas dan
ditetapkan oleh Gubernur Papua.
Keikutsertaan masyarakat adat dalam pembangunan, untuk berperan aktif,
mengembangkan diri, melalui keterwakilan baik dalam lembaga pemerintahan,
organisasi masyarakat maupun individu, sebagaimana diatur dalam PERDASUS yang
mengandung perlindungan, pemberdayaan bagi orang papua dan sumberdaya alam
papua hal ini sejalan dengan amanat UUD 1945.
42
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 6
Indikator Kinerja Sasaran 2
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Jumlah Tingkat Partisipasi
1 Kab/Kota 29 29 100,00
masyarakat pada Pemilukada
Pemilukada berjalan aman dan
2 parpol 18 18 100,00
demokratis
Jumlah unjuk
3 rasa/penyampaian aspirasi oleh kejadian 4 7 175,00
kelompok masyarakat
Jumlah insiden yang
4 disebabkan konflik antarumat kejadian 1 0 0,00
beragama
Insiden yang disebabkan konflik
kejadian 1 1 100,00
5 intern umat beragama
Partisipasi masyarakat dalam bidang politik merupakan hak untuk memberikan suara
pada pemilihan calon Gubernur Kepala Daerah/Wakil Gubernur Kepala Daerah, calon
Bupati/ wakil Bupati, calon Walikota/Wakil Walikota, serta pemilihan anggota DPRP
dan DPRD Kab/Kota. Pada Tahun 2013 telah dilaksanakan PEMILIKADA Gubernur
dan Wakil Gubernur di lingkungan Pemerintah Provinsi dan 29 kabupaten/Kota secara
langsung, umum dan demokratis.
43
Sasaran 3 :Terciptanya sistim kelembagaan
pemerintahan yang efisien, efektif dan
3 akuntabel
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 7
Indikator Kinerja Sasaran 3
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Persentase pengaduan
masyarakat tentang layanan
1 % 2 2 100,00
publik yang telah
ditindaklanjuti
Persentase temuan
4 pemeriksaan yang telah % 75 28,12 37,49
ditindaklanjuti
44
Persentase pejabat struktural
8 yang telah lulus diklatpim % 80 80 100,00
sesuai dengan jenjangnya
45
dari 40 yang ditargetkan tentu membutuhkan keseriusan dan perhatian
Pemerintah Provinsi Papua dalam menegaskan TUPOKSI dari kelembagaan
PTSP kepada Pimpinan SKPD untuk menyerahkan kewenangan perijinan kepada
lembaga PTSP sehingga optimalisasi pelaksanaan tugas lembaga PTSP dimasa
mendatang lebih optimal.
Indikator nomor 3 pada sasaran 3 menunjukan capaian presentase 100% dari
realisasi atas target yang ditetapkan. Berikut ini tabel jumlah SKPD Provinsi Papua
yang menyampaikan LAKIP tahun 2010 s/d 2013:
Pada tahun 2013 dari 43 SKPD, jumlah SKPD yang menyampaikan LAKIP
sebanyak 42 SKPD, dibanding Tahun 2011 dari 43 SKPD yang menyampaikan
LAKIP hanya 34 SKPD dan pada tahun 2010 dari 43 SKPD yang menyampaikan
LAKIP hanya 22 SKPD, untuk itu Pemerintah Provinsi Papua melalui Biro
Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur SETDA Provinsi Papua sejak tahun
2009 s/d 2013 telah melaksanakan Bimtek/pelatihan tentang Penyusunan LAKIP
bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan
maksud dan tujuan agar Pimpinan SKPD dapat menyampaikan/menginformasikan
hasil atau kegagalan atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di
tetapkan dalam rencana kinerja tahunan baik capaian kinerja ataupun capaian
keuangan kepada pemerintah atau stakeholder lainnya yang membutuhkan
informasi tersebut selanjutnya LAKIP SKPD akan dievaluasi oleh Inspektorat
sebagai instansi yang melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian.
46
penegakan disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
47
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 8
Indikator Kinerja Sasaran 4
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Jumlah Penduduk Miskin % 33 31,98 96,91
1
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 9
Indikator Kinerja Sasaran 5
No Realisas Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Ket.
. i Kinerja
Angka rata-rata aparatur
1 pemerintahan kampung dengan Kegiatan 7 7 100,00
pendidikan S1 per kampung
48
Rata-rata jumlah kelompok binaan
3 lembaga pemberdayaan masyarakat kegiatan 1 1 100,00
(LPM)
Dari pengukuran indikator kinerja utama sasaran 4, tergambar bahwa secara umum
capaian kinerja dari 4 indikator kinerja tercapai sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Pemerintah Provinsi Papua tetap akan melakukan langkah konstruktif
dan kongkrit melalui pembinaan dan evaluasi atas pelaksanaan penataan kampung,
aparat kampung, sarana dan prasarana. Pada tahun 2009 s/d 2011 tersedia 49
model balai kampung se 29 Kab/Kota, dan pada tahun 2013 menjadi 59 balai,
dengan demikian ada peningkatan persentase sarana dan prasarana guna
mewujudkan kampung yang mandiri, dalam rangka mendorong pemberdayaan
masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kampung. Pada Indikator 5
target yang ditetapkan 75 kelompok binaan terealisasi dengan presentase 100%
sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak dengan
membentuk kelompok binaan di tingkat kampung, kelurahan dan distrik.
49
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 10
Indikator Kinerja Sasaran 6
No. Indikator Kinerja Sasaran Capaian Ket.
Satuan Target Realisasi
Kinerja
Angka Gender-related
1 Kegiatan 100,00
Development Index (GDI) 2 2
Angka Gender
2 Empowerment Measure 100,00
1 1
(GEM)
Persentase penduduk
3 perempuan yang buta % 15,33
15 2,30
huruf
Tingkat keterwakilan
4 % 50 28,58
perempuan di DPRD 14,29
Tingkat keterwakilan
5 % 50 7 14,00
perempuan di DPD
Persentase perempuan
PNS yang menjabat
6 % 92,96
sebagai Eselon I, II, III dan 50 46,48
IV
50
Sasaran 7 : Optimalnya pemanfaatan SDM, SDA dan
Keuangan bagi kesejahteraan
7 masyarakat asli Papua di distrik dan
kampung
51
Sasaran 8 : Mengecilnya kesenjangan dengan
tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan
8 baru dan tersedianya infrastrutur
yang membuka isolasi antarwilayah
Pencapaian sasaran strategis ini semakin terbuka isolasi antar wilayah dengan
adanya koordinasi antar daerah dari kampung sampai kabupaten/kota dan dari
Kabuapten/kota ke Provinsi lalu ke Pusat. Selain itu juga terdapat sinkronisasi
perencana dari tingkat kampung sampai ke Pusat dengan adanya jaring Asmara
sampai Rakor Badan Perencanaan Pembangunan di Badan Perencanaan
Nasional.
52
Sasaran 9 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas
9 pendidikan usia dini
Tabel 13
Indikator Kinerja Sasaran9
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Angka Partisipasi Kasar (APK) %
1 41.12 17.53 42.63
PAUD
Rasio ketersediaan sekolah
%
2 terhadap penduduk usia sekolah 136.04 75.00 55.13
pada pendidikan usia dini
Rasio guru terhadap murid pada %
3 15.00 14.53 96.87
pendidikan usia dini
Rata-rata Capaian Kinerja 64,88
53
Sasaran 10 : Meningkatnya tingkat pendidikan
10 penduduk Papua
Tabel 14
Indikator Kinerja Sasaran10
Angka Partisipasi
2
Kasar (APK) :
- SD/MI % 110.00 93.6 85.09
- SMP/MTs % 89.00 54.65 61.40
- SMU/SMK/MA % 41.50 42.64 102.75
Angka Partisipasi
3
Murni (APM) :
- SD/MI % 95.00 71.56 75.33
- SMP/MTs % 56.00 37.06 66.18
- SMU/SMK/MA % 35.00 28.84 82.40
Rata-rata nilai Ujian
4
Nasional (UN):
- SD/MI % 6.75 6.20 91.85
- SMP/MTs % 7.75 7.23 93.29
- SMU/SMK/MA % 7.13 7.37 103.37
Persentase angka
5
kelulusan :
- SD/MI % 99.85 99.6 99.75
- SMP/MTs % 99.25 98.77 99.52
- SMU/SMK/MA % 99.25 99.65 100.40
Persentase lulusan
6 SMK yang diserap % 15.00 5.00 33.33
lapangan kerja formal
Persentase lulusan
7 % 65.00 30.00 46.15
SMK yang mandiri
Rata-rata Capaian Kinerja 82,15
54
Dari pengukuran indikator kinerja sasaran 10, tergambar bahwa ada 3 indikator
yang melebihi target dan ada beberapa indiator yang belum memenuhi target
yang ditetapkan. Ketiga indikator yang mencapai prosentase di atas target
menunjukan bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) mengalami peningkatan dengan
tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang merata, ketersediaan tenaga
pengajar dan kebijakan pemerintah bagi siswa wajib belajar untuk mendapatkan
kesempatan belajar baik tingkat SD, SMP dan SMU/SMK/MA.
Pada tahun 2011 angka partisipasi kasar (APK) untuk SMU/SMK/MA mencapai
presentase 102,75 dan Rata-rata nilai Ujian Nasional untuk SMU/SMK/MA
mencapai 103,37% serta Persentase angka kelulusan untuk SMU/SMAK/MA
mencapai presentase 100,40% dengan demikian harapan Pemerintah Provinsi
Papua untuk meningkatkan kecerdasan dan menumbuhkan semangat belajar
bagi generasi muda khususnya anak-anak Papua harapan bangsa dapat
terlaksana.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 15
55
Indikator Kinerja Sasaran 11
Dari pengukuran indikator kinerja sasaran 11, tergambar bahwa ada indikator
yang melebihi target dan ada beberapa indikator yang belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu angka putus sekolah SMP/MTs yang mencapai 64,00%, dan
SMU/SMK/MA yang mencapai 75%, menurunnya presentase perlu disikapi,
dengan meningkatkan wajib belajar bagi anak usia sekolah. Peran Pemerintah
Provinsi dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang merata,
tenaga pengajar dan bebas biaya sekolah merupakan upaya dan kebijakan
Pemerintah Provinsi Papua kepada siswa wajib belajar ditingkat SD, SMP/MTs
dan SMU/SMK/MA yang ditunjang dengan dorongan orang tua dan lingkungan
diharapkan Angka Putus Sekolah (APS) untuk SMP/MTs dan SMU/SMK/MA
dapat dikurangi.
56
Indikator Kinerja Sasaran 12
57
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 17
Indikator Kinerja Sasaran 13
Capaia
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi n Ket.
Kinerja
Angka kesakitan malaria Annual
1 API 50 70 140.00
Paracite Index (API) 1000
Angka penemuan kasus malaria
2 Orang 164 169 103.05
per 1.000 penduduk
Angka Kematian karena
3 Orang 18 22 122.22
Penyakit TBC
Proporsi kasus Tuberkulosis
4 yang berhasil diobati dalam % 80% 60% 75.00
program DOTS (succes rate
Jumlah penemuan kasus baru
5 kasus 4,862 2,577 53.00
TB (BTA +)
6 Jumlah Kesembuhan TB Paru kasus 2,602 1,567 60.22
Angka Kematian karena
7 Orang 3 3 100.00
Penyakit DBD
Jumlah kejadian DBD yang
8 Kejadian 540 540 100.00
ditangani
Angka Kematian karena
9 Jiwa 694 392 56.48
Penyakit HIV/AIDS
Jumlah PenderitaHIV-AIDS yang
10 Orang 6,714 2,043 30.43
akses ARV
Jumlah Klien yang berkunjung
11 Orang 69,228 69,228 100.00
ke VCT dan dikonseling
58
kesembuhan 75 %. Capaian ini masih jauh dibawah target yakni 75 % untuk
BTA+ dan 80 % untuk angka kesembuhan. Jumlah kasus diare yang diobati
mencapai 5,281 kasus atau 100% dari target yang ditetapkan. Penanganan
DBD mencapai 100 % yakni dari seluruh penderita yang terserang seluruhnya
mendapat penanganan sesuai prosedur penanganan kasus DBD yaitu sejumlah
540 kasus DBD.
Angka kesakitan malaria (API) mencapai 70 perseribu, meningkat dari 63
perseribu pada tahun 2011, masih cukup tinggi dari target yaitu 50 perseribu.
Dari segi kinerja program peningkatan API merupakan peningkatan kinerja
karena penemuan kasus semakin tinggi, namun dari segi tingkat kesakitan
maka angka kesakitan malaria semakin tinggi. Untuk indikator angka kematian
yang disebabkan karena penyakit malaria, hingga laporan ini dibuat, data
kematian tersebut tidak tersedia karena Dinas Kesehatan Provinsi Papua belum
mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Penderita HIV yang
akses ARV 30,43 %, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu
39,40 %, sementara target 40 % penderita mendapat ARV. Angka kematian
karena penyakit HIV/AIDS menunjukkan capaian yang positif yaitu dari angka
kematian tahun sebelumnya sebanyak 694 jiwa menjadi 392 jiwa atau turun
sebanyak 56.48%.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 18
Indikator Kinerja Sasaran 14
59
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian
No. Ket.
Kinerja
Prevalensi balita gizi buruk % 15 2,6 17,33
1
Pencapaian sasaran strategis menurunnya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang
ditandai dengan tercapaianya target indikator prevalensi gizi buruk dan kurang,
angka prevalensi anakk-anak di bawah berat badan normal, persentase distrik
bebas rawan gizi dan persentase populasi yang mengkonsumsi di bawah batas
minimal. Capaian indikator sasaran ini masih kurang berhasil. Angka prevalensi
gizi kurang dan buruk tahun 2013 belum ada data namun bila merujuk hasil riset
kesehatan dasar tahun 2010 sebesar 16,3 %, sehingga diasumsikan dengan
semakin baiknya pelayanan gizi dan ketersediaan pangan maka angka prevalensi
gizi kurang dan buruk semakin membaik pula.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 19
Indikator Kinerja Sasaran 15
60
Capaian
No. Target Realisasi Ket.
Indikator Kinerja Sasaran Satuan Kinerja
%
1 Angka usia harapan hidup 67.9 68.2 100.44
61
menetapkan tahun 2013 bahwa puskesmas akan memiliki dokter sebanyak 65 %
ternyata hanya tercapai 54,79 % puskesmas yang mempunyai dokter.
Demikian pula dengan masyarakat asli Papua yang dijamin melalui program
Jamkespa, seluruh masyarakat asli Papua tidak mampu yang berobat ke Rumah
Sakit yang melaksanakan program Jamkespa seluruhnya (100%) mendapat
pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap termasuk kasus rujukan.
62
Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Tersedianya Obat-
obatan yang bermutu dan terjangkau sampai di kampung-kampung”
sebesar 87,48 % dengan predikat “Sangat Berhasil”.
Pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 5 (lima) indikator kinerja
sasaran.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 20
Indikator Kinerja Sasaran 16
Capaia
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi n Ket.
Kinerja
Terpenuhinya seluruh permintaan
1 obat dari Puskesmas dan % 100 79.75 80
jaringannya
Persentase obat generik berlogo % 100 100 100
2
dalam persediaan obat.
Prosentase ketersediaan
3 /kesinambungan obat Pelayanan % 100 81 81
Kesehatan Dasar
Prosentase ketersediaan
4 /kesinambungan obat-obatan di % 90 96 107
seluruh unit
Prosentase Pos Obat Kampung % 20 14 70
5
(POK) yang menerima obat POK
63
Sasaran 17 : Meningkatnya jumlah dan kualitas tenaga medis
17 dan
para medis
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 21
Indikator Kinerja Sasaran 17
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Rasio dokter per satuan
1 % 40 21 53
penduduk
64
penduduk
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 22
Indikator Kinerja Sasaran 18
65
Indikator Kinerja Capaian
No. Satuan Target Realisasi Ket.
Sasaran Kinerja
Jumlah investasi PMA US$
1 7,008,568 11,120,015 158.66
di Papua
Jumlah investasi Rp juta
2 138,398,402 8,353,523 6.04
PMDN di Papua
Jumlah investor
/calon investor yang Perusa
3 berminat haan 50 67 134.00
menanamkan
modalnya di Papua
Jumlah
kasus/masalah Kasus
4 1 1 100.00
penanaman modal
yang diselesaikan
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 99,67
66
Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran: “Menurunnya tingkat
pengangguran terbuka” sebesar 56,40% dengan predikat “Cukup Berhasil”.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 23
Indikator Kinerja Sasaran 19
Angka pengangguran
2 pada penduduk usia orang 53,631 24,845 46.33
15-24 tahun
Tingkat Partisipasi
3 % 2,007,880 1,591,693 79.27
Angkatan Kerja
Rasio penduduk yang
4 bekerja orang 1,591,693 1,545,467 97.10
67
Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Pertumbuhan PDRB
Pertanian” sebesar 106,48 % dengan predikat “Sangat Berhasil”.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 24
Indikator Kinerja Sasaran 20
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Laju pertumbuhan PDRB dari
1 % 3.64 3.90 107.14
sektor pertanian
2 PDRB dari sektor pertanian Rp juta 3,707,519.83 3,842,414.39 103.64
3 Produksi padi ton 115,438 137,672 119.26
4 Produksi jagung ton 6,885 6,479 94.10
5 Produksi kedelai ton 3,958 3,878 97.98
6 Produksi sayur-sayuran ton 52,419 68,144 130.00
7 Produksi buah-buahan ton 26,326 31,591 120.00
8 Produksi perkebunan ton 383,204 343,235 89.57
9 Produksi daging ton 2,774 2,774 100.00
10 Populasi ternak ekor 3,083 3,083 100.00
11 Produksi ikan ton 280,461 307,419 109.61
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 106,48
68
pengembangan kelembagaan Balai Benih, peningkatan SDM dan pengembangan
SPP/SPMA. Produksi ternak diperoleh dari populasi ternak yang meliputi ternak sapi
sebanyak 1.431 ekor, ternak babi 457 ekor dan ternak ayam 1.195 ekor.
Target produksi ikan sebesar 280,461 ton terdiri dari target produksi perikanan
tangkap 246,476 ton dan perikanan budidaya 33,985 ton. Dari target tersebut dapat
terealisasi sebesar 307,419 ton yang terdiri dari 252,133 ton perikanan tangkap dan
55,286 ton perikanan budidaya. Target produksi perikanan tersebut dicapai dengan
program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan kegiatan yang
dilaksanakan yaitu restocking ikan danau dan perairan umum, pelaksanaan program
Mitra Bahari dan pengadaan motor tempel. Program pengembangan perikanan
budidaya yang dilaksanakan melalui kegiatan bantuan induk dan pakan bagi BBI,
Temu Usaha Perbenihan Rakyat, bantuan bibit ikan pola mina padi dan kolam ikan
keramba dan operasionalisasi Becho. Program pengembangan prasarana perikanan
dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa pembangunan kapal perikanan ≥ 30 GT.
Tercapainya target produksi ikan tersebut mengakibatkan naiknya angka konsumsi
ikan dari 32,88 kg/kap./org menjadi 34,54 kg/kap./org dan naiknya nilai ekspor
perikanan yaitu dari US$15.508.259,88/tahun menjadi US$17.059.083,78/tahun.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 25
Indikator Kinerja Sasaran 21
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Capaian Ket.
69
Kinerja
Laju pertumbuhan PDRB
1 % 63.15 52.46 83.07
dari sektor pertambangan
PDRB dari sektor Rp
2 56,484.33 40,271.22 71.30
pertambangan Milyar
3 Produksi pertambangan Ton 32,786,677 54,644,462 166.67
Rata-rata Capaian Kinerja 107,01
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 26
Indikator Kinerja Sasaran 22
70
Persentase hutan dalam
6 Ha 32,968,614 24,384,776 73.96
kondisi baik
Rata-rata capaian kinerja sasaran 72,05
Dari pengukuran indikator kinerja sasaran 22 tergambar bahwa ada 2 indikator yang
mencapai target dan ada 2 indikator yang belum memenuhi target yang ditetapkan.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Papua telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka
pengawasan perlindungan atas peredaran, pengelolaan hasil hutan teradap
perusahaan yang diberikan hak pengelolaan hutan agar hutan papua terlindungi dari
eksploitasi yang merugikan negara khususnya masyarakat di wilayah hutan.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 27
Indikator Kinerja Sasaran 23
Indikator Kinerja
No. Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja Ket.
Sasaran
Proporsi jaringan jalan
1 km 1.220 1.199,18 98.29
dalam kondisi baik
Proporsi jaringan jalan
2 nasional dalam kondisi km 1,200 1182.55 98.55
baik
71
Panjang jalan yang
5 km 120 110.43 92.03
dibangun
Panjang jalan yang
6 km 16 14.50 90.63
ditingkatkan
Panjang jalan yang
7 km 10 9.30 93.00
direhabilitasi
Proporsi jembatan
8 Meq 200 192 96.00
dalam kondisi baik
Rata-rata Capaian Kinerja 91,37
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 28
Indikator Kinerja Sasaran 24
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
72
Tingkat kecukupan jumlah
1 prasarana dermaga % 50 35 70.00
Tingkat kelaikan prasarana
2 dermaga % 90 80 88.89
Tingkat kelaikan sarana LLAJ
3 % 100 70 70.00
Tingkat kecukupan sarana
4 LLAJ % 100 35 35.00
Tingkat kecukupan sarana
5 keselamatan LLAJ % 40 20 50.00
Jumlah pelayanan bus
6 perintis yang disubsidi % 29 29 100.00
Persentase distrik yang dapat
7 diakses dengan kendaraan % 50 27 54.00
umum
Jumlah kab/kota yang
Kab/
8 terhubungi angkutan laut 11 11 100.00
Kota
perintis
Jumlah kab/kota yang
Kab/
9 terhubungi angkutan udara 21 21 100.00
Kota
perintis
Jumlah kab/kota yang
Kab/
10 terhubungi angkutan 10 8 80.00
Kota
penyebrangan perintis
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 74.79
73
Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran : “Tersedianya sumber-
sumber energi murah hingga ke kampung-kampung” sebesar 69,05%
dengan predikat “Cukup Berhasil”.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 29
Indikator Kinerja Sasaran25
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Jumlah kampung yang
1 telah mendapat kampung 10 10 100.00
sambungan listrik
Rasio ketersediaan daya
2 % 130 111.32 85.63
listrik
Persentase rumah tangga
3 % 14.49 3.12 21.53
yang menggunakan listrik
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 69,05
Pencapaian indikator kinerja sasaran ini masih belum maksimal karena masih
banyak kendala-kendala yang dihadapi antara lain :
74
Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran : “Tersedianya sarana
dan prasarana air bersih untuk kebutuhan rakyat di kampung-kampung,
distrik dan kabupaten/kota” sebesar 45,37% dengan predikat “Kurang
Berhasil”.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 7 (tujuh)
indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja sasaran.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 30
Indikator Kinerja Sasaran 26
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
Persentase Rumah Tangga
1 (RT) yang menggunakan air % 50,00 17,01 34.02
bersih
Persentase Rumah Tangga
2 (RT) yang memiliki akses % 36.03 23.97 66.53
terhadap sanitasi
Persentase penduduk
perkotaan yang
3 % 35,70 12,15 34,03
mendapatkan pelayanan air
minum perpipaan
Persentase penduduk
perkampungan yang
4 % 14,70 4,87 33,13
mendapatkan pelayanan air
minum perpipaan
Cakupan pelayanan air
minum perpipaan untuk
5 % 35,70 12,15 34,03
penduduk yang tinggal di
kawasan perkotaan
Cakupan pelayanan air
minum perpipaan untuk
6 % 14,70 4,87 33,13
penduduk yang tinggal di
kawasan perdesaan
Persentase rumah tangga
yang mempunyai jamban
7 % 19,27 15,94 82,72
sebagai tempat
pembuangan faeces
Rata – rata Capaian Kinerja 45,37
75
Masyarakat asli Papua masih banyak tinggal didaerah yang sulit dijangkau
oleh transportasi darat maupun udara karena kondisi geografisnya yang
sangat sulit.
Anggaran yang diperuntukan untuk sasaran ini masih sangat rendah.
Lokasi antara kampung sangat berjauhan.
Wilayah Papua bagian selatan sangat sulit mendapat lokasi sumber air
bersih karena kondisi tanahnya berlumpur dan berawa.
Capaian
No. Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
1 Jumlah Kab/Kota yang Kab/Kota 29 10 34.48
memiliki website
Persentase Website
2 % 29 8 27.59
Kab/Kota yang selalu
diperbaharui (diupdate)
Frkeuensi penyiaran
3 kali 670 670 100.00
informasi pembangunan RRI
dan TV
Jumlah Kab/Kota yang dapat
4 Kab/Kota 13 13 100.00
menerima pelayanan siaran
TV
Rata-rata Capaian Kinerja 65,52
76
Sumber Daya Manusia di Papua baik aparatur pemerintah dan masyarakat
masih sangat rendah khususnya dibidang informasi dan teknologi.
Informasi dan komunikasi maupun media masa masih berada disekitar distrik
kota kabupaten.
Kondisi wilayah dan geografis yang sulit di jangkau.
Anggaran ada pada instansi yang terkait masih rendah.
Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 32
Indikator Kinerja Sasaran 28
Capaian
No Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi Ket.
Kinerja
1 Rasio rumah layak huni % 652,305 70,308 10.78
Persentase rumah tangga
2 yang belum memiliki rumah % 70,308 63,278 90.00
layak huni
Jumlah rumah tangga yang
3 % 652,305 135,716 20.81
belum memiliki rumah
77
Pencapaian indikaotor sasaran ini masih rendah karena ada beberapa kendala
antara lain :
Pencemaran Limbah
5 Prov/Kab/Kota 3 3 100.00
Padat/Sampah (B3)
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 100
78
Berdasarkan target yang ditetapkan pada sasaran 29 yaitu terdiri atas 5
indikator 3, 4, 5, 6 dan 8 yang ditetapkan. namun pada indikator 1, 2, 3, 4, 5,
menunjukkan capaian presentase 100% dari target yang ditetapkan. Namun
untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah Provinsi
Papua melalui melalui Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup perlu meningkatkan kompetensi Sumber daya aparatur, sarana dan
prasarana dan koordinasi antar SKPD maupun Stakeholder dalam rangka
pengendalian pencemaran lingkungan hidup baik di darat, laut dan udara
sehingga masyarakat memperoleh kualitas lingkungan hidup yang bersih dan
sehat.
P
encapaian sasaran yang telah ditargetkan pemerintah Provinsi Papua tahun
2013 tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah dianggarkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan dukungan dana APBN yang
dikelola instansi vertikal (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X) sebesar
Rp.6.909.251.848.000. Pada APBD yang telah ditetapkan pada Peraturan Daerah
Provinsi Papua Nomor 1Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2013 yang dijabarkan lebih lanjut dalam
Peraturan Gubernur Provinsi Papua Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2013. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 10
Tahun 2013 ditetapkan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun
2013 yang dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur Provinsi Papua Nomor
21 Tahun 2013.
1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2013 mencapai
Rp.8.396.980.695.870,33 atau 101,19% dari anggaran yang ditetapkan
79
sebesar Rp.8.298.239.247.000,00. Rincian pendapatan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
80
digunakan untuk penanganan bencana alam, bencana sosial dan
pengeluaran tak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.
4) Belanja Transfer
81
A Belanja Pegawai 195.333.490.000,00 176.009.134.813,00 (19.324.355.187,00)
Belanja Barang (203.260.222.487,00)
B 1.898.047.082.000,00 1.694.786.859.513,00
dan Jasa
C Belanja Modal 1.525.556.706.000,00 1.220.744.851.353,00 (304.811.854.647,00)
82
2) Merencanakan dengan tepat setiap program/kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3) Meningkatkan kompetensi SDM melalui penyelenggaraan diklat, kursus-
kursus dan kegiatan lainnya.
4) Meningkatkan pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan
program/kegiatan.
5) Meningkatkan koordinasi pelaksanaan program/kegiatan antar instansi yang
terkait.
Menganggarkan kembali kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2013 pada tahun
2014.
83