Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Rokok

2.3.1 Definisi

Individu yang tidak merokok tetapi menghisap udara napas dari lingkungannya
yang mengandung asap rokok disebut sebagai perokok pasif. Mereka ini tanpa
merokok tetapi terpaksa (involuntary) menghisap asap rokok dari lingkungannya,
tentu juga akan menderita berbagai penyakit akibat asap rokok. Seperti diketahui
bahwa kandungan bahan kimia pada asap rokok sampingan ternyata lebih tinggi
dibanding asap rokok utama, antara lain karena tembakau terbakar pada temperatur
lebih rendah ketika rokok sedang tidak dihisap, membuat pembakaran menjadi
kurang lengkap dan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia. Jadi pada perokok
pasif akan memdapatkan paparan asap rokok 85% dari asap rokok sampingan dan
15% dari asap rokok utama dihembuskan oleh perokok aktif ke udara lingkungan.
(Aditama.,1999)

Komposisi Asap Rokok Sigaret


Untuk mendapatkan gambaran mengenai komposisi dan kadar masing-masing
komponen dalam asap rokok, dapat diamati pada tabel berikut ini.(Aguayo.,1994)
Konstituen ARU ARS/ARU
Komponen gas:
Karbonmonoksida 10-20 mg 2,5
Karbon dioksida 20-60 mg 8,1
Metan 1,3 mg 3,1
Asetilen 20 g 0,8
Amonia 80 g 73
Hidrogen siandia 430 g 0,25
Dimetilnitrosamin 10-65 g 52
Komponen partikel:
Tar 1-40 mg 1,7
Nikotin 1-2,5 mg 2,7
Toluen 108 g 5,6
Fenol 20-150 g 2,6
Naftalen 2,8 g 16
Benzo (a) piren 20-40 g 2,8
Hidrazin 30 g 30
Keterangan : ARU : Asap Rokok Utama
ARS : Asap Rokok Sampingan

2.3.2 Sejarah Rokok

Sejarah rokok dimulai pertama kali di Amerika Serikat (Maya, Aztec, Indian)
menghisap tembakau atau mengunyah tembakau sejak 1000 tahun sebelum masehi, lalu
tradisi membakar rokok dimulai untuk menunjukkan persahabatan dan persaudaraan saat
beberapa suku yang berbeda berkumpul. Lalu Kru Colombus membawa tembakau dan
tradisinya keperadaban Inggris. Pada abad ke 16, ketika bangsa Eropa menemukan
Benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk negara-negara islam versi lain mengatakan tradisi rokok dan
merokok yang lebih tua berasal dari Turki semenjak periode Dinasti Ottoman (Sitopoe,
2000)

2.3.3 Kandungan dan Efek Rokok Terhadap Kesehatan

Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat
yang sasngat berbahaya, yaitu nikotin dan gas karbon monoksida (CO) akan diuraikan
sebagai berikut:
1. Nikotin
Nikotin merupakan risiko utama terjadinya serangan penyakit jantung dan stroke.
Nikotin terkandung dalam asap rokok antara 0,5 3% dan semuanya akan diserap
sehingga kadar di darah berkisar antara 40-50 mg per ml (Aditama., 1997)
Pada saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh
(darah) dan merangsang sekresi hormone adrenalin yang memacu jantung dan
tekanan darah. Jantung akan bekerja keras, sehingga tekanan darah akan semakin
meninggi dan berakibat timbulnya hipertensi. Nikotin pada system peredaran darah
juga akan menuju ke otak dan merangsang asetilkolin pada sel saraf sehingga
terjadilah pengeluaran dopamine (hormone reseptor yang menimbulkan rasa
senang dan nyaman). Banyak reseptor asetilkolin yang berhubungan dengan sifat
adiksi pada nikotin (Anies, 2006 dan Yuwon., 2010)
Efek lain dari nikotin adalah merangsang berkelompoknya trombosit. Trombosit
akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah
sempit (Anies, 2006).
Selain itu, nikotin menyebabkan lipolisis sehingga terjadi peninggian asam lemak
bebas dan gliserol dalam darah. Kadar asam lemak bebas dan gliserol yang tinggi
yang membutuhkan banyak oksigen. Secara keseluruhan, efek nikotin didalam
tubuh akan meningkatkan kebutuhan jantung akan oksigen. Peningkatan kebutuhan
akan oksigen yang terlalu tinggi akan memicu terjadinya serangan jantung jika
tubuh tidak mampu mensuplai oksigen yang dibutuhkan oleh jantung (Yuwon.,
2010 dan Pramudita., 2010)

2. Karbonmonoksida
Gas karbon monoksida atau CO yang dihasilkan oleh sebatang rokok dapat
mencapai 3-6%, gas itu dapat dihisap oleh siapa saja, baik perokok, orang yang
berada didekat perokok, atau orang yang berada dalam 1 ruangan dengan perokok.
Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam
sel darah merah atau eritrosit lebih kuat dibandingkan oksigen (Anies.,2006)
Keberadaan gas CO walaupun sedikit dapat mengikat Hb dalam jumlah yang relatif
besar, sehingga tidak tersedia Hb untuk mengikat oksigen. Apabila gas CO yang
ada cukup banyak, sel-sel akan mati akibat kekurangan oksigen (Sherwood.,1996)
3. Jumlah rokok yang dihisap
Bila sebatang rokok dihabiskan dalam 10 kali hisapan, maka dalam tempo setahun
bagi perokok sejumlah 20 batang atau 1 bungkus per hari akan mengalami 70.000
hisapan asap rokok. Beberapa zat kimia dalam rokok yang berbahaya bagi
kesehatan bersifat akumulatif, suatu saat dosis racunnya akan mencapai titik toksis
sehingga akan mulai kelihatan gejala yang ditimbulkan (Sitepoe.,1997)
Berdasarkan jumlah rokok yang dihisap perokok dapat dikelompokkan menjadi
perokok ringan, perokok kurang dari 10 batang perhari, perokok sedang, merokok
10-20 batang per hari, dan perokok berat, merokok lebih dari 20 batang per hari
(Bustan.,2007)
4. Lama merokok
Dampak rokok akan terasa setelah 10-20 tahun pasca digunakan. Semakin awal
seseorang yang merokok semakin sulit untuk berhenti merokok. Rokok juga punya
dose-response effect, artinya semakin muda usia mulai merokok, akan semakin
besar pengaruhnya (Bustan.,2007)
5. Jenis rokok
Berdasarkan penggunaan filter
Merokok telah diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Gangguan
kesehatan tersebut dapat disebabkan oleh kandungan utama rokok yaitu nikotin
(Susanna., 2003)
Jenis rokok berdasarkan penggunaan filter, yaitu: rokok filter atau (RF). Rokok
yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.rokok memfilter atau rokon non filter
(RNF). Rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus (Yuwon.,2010)
Kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok non filter lebih besar dari rokok
filter. Hal itu disebabkan rokok non filter tidak dilengkapi dengan filter yang
berfungsi mengurangi asap yang keluar dari rokok seperti yang terdapat pada jenis
filter (Susanna., 2003)

Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh merokok


1 Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan daraha yang dapat
menimbulkan berbagai komplikasi, misalnya stroke, gagal ginjal, dan hipertrofi
ventrikel kanan (Bustan.,2007).
Berdasarkan Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
and The Treatment of High Blood Pressure (JNC) tahun 2003, hipertensi dapat
diklasifikasikan seperti terlihat pada tabel berikut ( Sani.,2008).
Klasifikasi Tekanan Darah (TD) menurut JNC 2003 ( Sani.,2008).

TD sistolik TD diastolik
Kategori TD JNC VII
(mmHg) (mmHg)
Normal <120 Dan < 80
Pra - Hipertensi 120 139 Atau 80 89
Hipertensi :
Tahap I 140 159 Atau 90 99
Tahap II 160 Atau 100

DAFTAR PUSTAKA Tambahan


- DIAMBIL DARI BUKU ILMU PENYAKIT DALAM
JILID III EDISI V PDSPDI

Aditama TY. Penilaian Polusi Udara. Editorial. J Respir Indo 1999; 19 (1: 4-10)

Aguayo SM. Determinants of Susceptiblity to Cigarette Smoke. Am J Crit Med


1994; 149, p. 1692-8

Anda mungkin juga menyukai