Anda di halaman 1dari 6

TUGAS :

MEKANISASI PERTANIAN

OLEH:

NAMA : SITTI SANIASA

NIM : D1B1 14 040

KELAS : AGROTEKNOLOGI D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2017
A. Mesin 2-Tak

Satu hal yang perlu kita pahami pada mekanisme mesin 2-tak adalah mesin jenis ini

mempunyai dua buah ruang, yaitu ruang crankcase dan ruang pembakaran. Ruang crankcase

berfungsi menampung campuran bahan bakar yang masuk Pada mesin 2-tak, satu siklus

pembakaran terjadi dua langkah piston, yaitu langkah upstroke dan downstroke.

Langkah Upstroke

Piston bergerak dari TMB ke TMA.

a. Pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, terjadi proses penghisapan campuran

udara, bahan bakar dan pelumas dalam wujud gas yang kemudian masuk ke dalam

crankcase atau bak engkol.


b. Setelah gas tersebut tertampung dalam bak engkol, poros engkol tetap bergerak

menuju TMA, sehingga terjadi proses kompresi yang mendesak gas menuju ke

saluran transfer.
c. Beberapa saat sebelum piston mencapai TMA, katup saluran transfer akan tertutup

sehingga gas campuran masih tertampung pada crankcase.


d. Sementara itu pada ruang pembakaran, gerakan piston menuju TMA akan

menyebabkan tekanan gas campuran mencapai maksimal dan terjadi proses

pembakaran ketika busi menyala dalam ruang bakar.


e. Pada proses pembakaran tersebut menghasilkan usaha dan gas buang. Usaha tolakan

berfungsi memaksa piston tertekan ke bawah untuk langkah berikutnya.

Langkah Downstroke

Piston bergerak dari TMA ke TMB.

a. Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB akibat tolakan usaha pembakaran, piston

bergerak turun dengan memberikan tekanan ke dalam crankcase.


b. Tekanan yang diberikan pada crankcase itu menyebabkan gas campuran bahan bakar

terdorong menuju saluran transfer.


c. Setelah posisi piston berada di TMB, katup masukan dan celah crankcase akan

tertutup, sementara saluran transfer akan terbuka sehingga aliran gas campuran

tersebut berpindah dari crankcase menuju ruang pembakaran.


d. Selanjutnya gas campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran akan

menekan gas sisa pembakaran keluar menuju saluran pembuangan.|

2 Tak = 2 langkah untuk 1 ledakan / pembakaran yang menghasilkan tenaga untuk mesin

(ekspansi+hisap >> buang+kompresi >> pembakaran >> kembali ke ekspansi+hisap).

B. Mesin 4-Tak

Tidak berbeda jauh dengan mesin 2-tak, mesin jenis ini juga memiliki prinsip

pembakaran yang sama. Akan tetapi, cara atau mekanisme yang diterapkan dalam mesin 4-

tak memiliki spesifikasi langkah dari setiap tahapan dari proses pembakaran. Langkah

tersebut diantaranya, langkah hisap, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah

pembuangan. Jadi, selama satu siklus pembakaran, mesin tersebut mengalami 4 langkah

gerakan.

Langkah Masukan

Posisi piston berada di TMB, katup masukan terbuka sehingga campuran bahan bakar

dan udara masuk ke dalam ruang pembakaran.

Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB menuju TMA, terjadi proses kompresi campuran bahan

bakar yang menyebabkan tekanan pada campuran tersebut akan meningkat.

Langkah Pembakaran

Setelah piston bergerak dan sampai di TMA, tekanan campuran bahan bakar berada

pada keadaan maksimal. Busi menyalakan bunga api sehingga terjadi proses pembakaran

yang menghasilkan usaha tolakan serta gas sisa pembakaran. Usaha tolakan tersebut yang

memaksa piston untuk bergerak ke bawah kembali menuju TMB.

Langkah Pembuangan

Akibat gaya tekan pada piston untuk bergerak ke bawah, maka tekanan dalam ruang

pembakaran beranjak turun dan gas sisa hasil pembakaran memenuhi ruang tersebut.

Kemudian katup buang terbuka sehingga gas sisa hasil pembakaran tersebut akan keluar dari

sistem. Posisi piston kembali pada TMB.

(ekspansi+hisap >> buang+kompresi >> pembakaran >> kembali ke ekspansi+hisap)


4 Tak = 4 langkah untuk 1 ledakan / pembakaran yang menghasilkan tenaga untuk mesin

(hisap >> kompresi >> pembakaran >> ekspansi >> buang >> kembali ke hisap)Jadi bisa kita

bayangkan, kalo 2 tak itu crankshaft / kruk as (poros yang menyalurkan tenaga pembakaran

ke kopling kemudian transmisi) cukup muter 2 kali untuk 1 pembakaran, sedangkan 4 tak

harus 4 kali muter baru 1 pembakaran. Karena itu secara umum kalo motor 2 tak 100 cc

hampir sama kemampuannya dengan motor 4 tak 200 cc (dengan asumsi rasio kompresi dan

gesekan sama)

2.2. KARAKTERISTIK MESIN

Perbedaan mesin 2-tak dengan 4-tak sungguh sangat signifikan dilihat dari jenis bahan

bakar dan komponen silindernya. Perbedaan tersebut tidak terlepas dari ciriciri yang dimiliki

oleh masingmasing kedua jenis mesin. Untuk itu, dalam pembahasan perbedaan kedua jenis

mesin ini, perlu memahami ciri yang dimiliki oleh keduanya. Berikut adalah ciri - ciri dan

indikator yang membedakan mesin 2-tak dengan 4-tak.

Mesin 2-tak

a. Bahan bakarnya selalu dicampur dengan oli, baik secara langsung ke dalam tangki

bensin ataupun dengan cara memisahkannya pada oli samping.


b. Karena sistim pelumasannya dicampurkan ke dalam bensin, maka gas buang mesin 2-

tak bewarna putih.


c. Silinder tidak memiliki katup, sebagai gantinya adalah saluran transfer untuk

mengatur masuknya gas ke dalam ruangan cylinder.


d. Setiap piston hanya mempumyai 2 buah ring, yaitu ring kompresi I dan ring kompresi

II.
e. Pada siklus pistonnya, terjadi dua macam proses kompresi, yaitu kompresi atas pada

ruang pembakaran dan kompresi bawah pada crankcase.


f. Setiap 2 kali gerakan piston terjadi 1 kali pembakaran gas, sehingga Suara mesin lebih

halus.
g. Pemakaian bahan bakar lebih boros.

2.2.2. Mesin 4-tak

a. Bahan bakarnya bensin murni, yang hanya dicampur dengan udara sebagai media

pembakaran.
b. Setiap silindernya memiliki dua buah katup yang masing masing disebut katup

masukan dan katup buang.


c. Pada siklus pergerakan piston, hanya memiliki 1 macam kompresi, yaitu kompresi

silinder.
d. Setiap piston memiliki 3 buah ring, yaitu : ring kompresi I, ring kompresi II, dan ring

oli. Ketiga ring ini sangat berguna untuk membantu pelumasan pada piston tersebut.
e. Setiap 2 kali putaran kruk as (CAM), hanya terdapat 1 kali proses pembakaran mesin

Anda mungkin juga menyukai

  • Allium
    Allium
    Dokumen8 halaman
    Allium
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Paper Pemuiaan Lanjuta
    Paper Pemuiaan Lanjuta
    Dokumen10 halaman
    Paper Pemuiaan Lanjuta
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • I. Pendahuluan A. Latar Belakang
    I. Pendahuluan A. Latar Belakang
    Dokumen6 halaman
    I. Pendahuluan A. Latar Belakang
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Prinny Yyy
    Prinny Yyy
    Dokumen11 halaman
    Prinny Yyy
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Andy Pestisida
    Andy Pestisida
    Dokumen5 halaman
    Andy Pestisida
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Kaver
    Kaver
    Dokumen12 halaman
    Kaver
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • I. Pendahuluan A. Latar Belakang
    I. Pendahuluan A. Latar Belakang
    Dokumen6 halaman
    I. Pendahuluan A. Latar Belakang
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Makalah: Pestisida
    Makalah: Pestisida
    Dokumen14 halaman
    Makalah: Pestisida
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Hasil
    Hasil
    Dokumen4 halaman
    Hasil
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Tugas Legum Crop Ita
    Tugas Legum Crop Ita
    Dokumen10 halaman
    Tugas Legum Crop Ita
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Makalah Puring
    Makalah Puring
    Dokumen10 halaman
    Makalah Puring
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Makalah: Pestisida
    Makalah: Pestisida
    Dokumen14 halaman
    Makalah: Pestisida
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Morfologi Pepaya
    Morfologi Pepaya
    Dokumen11 halaman
    Morfologi Pepaya
    Arnadi
    86% (7)
  • Dok - Bps Buton
    Dok - Bps Buton
    Dokumen152 halaman
    Dok - Bps Buton
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Dok - Bps Buton
    Dok - Bps Buton
    Dokumen152 halaman
    Dok - Bps Buton
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen11 halaman
    TUGAS
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Tugas Individu ILMU GULMA
    Tugas Individu ILMU GULMA
    Dokumen3 halaman
    Tugas Individu ILMU GULMA
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Pepaya California
    Pepaya California
    Dokumen2 halaman
    Pepaya California
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen4 halaman
    TUGAS
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Tugas Legum Crop Ita
    Tugas Legum Crop Ita
    Dokumen10 halaman
    Tugas Legum Crop Ita
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Makalah Budidaya Dan Farming System 3
    Makalah Budidaya Dan Farming System 3
    Dokumen132 halaman
    Makalah Budidaya Dan Farming System 3
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen11 halaman
    TUGAS
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Paper
    Paper
    Dokumen8 halaman
    Paper
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat
  • Paper
    Paper
    Dokumen8 halaman
    Paper
    JulitaM.Rumangun
    Belum ada peringkat