Perumusan mengenai batasan sebuah entitas pelaporan telah berkembang luas untuk
menyampaikan informasi kepada pihak pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
jangkauan yang luas. Informasi ini tidak hanya sekedar informasi keuangan tetapi juga
informasi kualitatif mengenai dampak aktifitas suatu entitas terhadap masyarakat dan
lingkungan. Pendekatan umum dalam perumusan batasan ini disebut dengan triple bottom-
line reporting, yaitu pelaporan untuk mengukur kesuksesan sebuah entitas/perusahaan dilihat
dari tiga kriteria, antara lain ekonomi, lingkungan, dan sosial. Konsep triple bottom-line
dikembangkan oleh John Elkington, yang berargumen bahwa seharusnya sebuah bisnis juga
mempertimbangkan kemakmuran ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan sosial. Konsep
ini juga disebut dengan konsep 3P (people, planet, profit). People (orang) berfokus pada
pentingnya praktik bisnis suatu perusahaan yang mendukung kepentingan tenaga kerja.
Planet (planet) berfokus pada pengelolaan yang baik atas penggunaan energi yang berasal
dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Profit (keuntungan) menekankan bahwa
keuntungan tidak sekedar perusahaan mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya dengan
biaya serendah-rendahnya, tetapi lebih pada penciptaan fair trade dan ethical trade.
ENTITY THEORY
Teori Entitas diformulasikan sebagai respon dari Teori Pemilik yang berkonsentrasi pada
status yang terpisah dari suatu perusahaan. Teori ini dimulai dengan fakta bahwa
perusahaan itu entitas terpisah dan perusahaan memiliki identitas sendiri. Teori ini lebih
dari "accounting entity assumption" yang memandang secara terpisah bisnis dan urusan
pribadi.
Martin menguraikan dua asumsi yang berhubungan mewujudkan ide dari entitas
akuntansi:
a. Pemisahan, untuk kepentingan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemiliknya.
b. Sudut pandang, prosedur akuntansi dilakukan dari sudut pandang entitas.
Meskipun teori entitas sangat sesuai untuk akuntansi dari korporasi, pendukungnya
percaya bahwa teori ini dapat digunakan untuk proprietorship, partnership, dan bahkan
organisasi non-profit, asalkan:
a. Akun dan transaksinya diklasifikasikan dan dianalisa dari sudut pandang entitas
sebagai unit operasi.
b. Prinsip akuntansi dan prosedurnya diformulasikan sebagai single interest seperti
pada proprietorship.
1. Pandangan Teori Entitas
Pandangan lama mengatakan bahwa bisnis perusahaan beroperasi untuk keuntungan
dari pemegang saham, menyediakan dana untuk entitas. Oleh karena itu entitas harus
melaporkan kepada pemegang saham tentang status dan konsekuensi dari investasi
mereka.
Sedangkan pandangan yang baru tentang teori entitas ini menginterpretasikan entitas
sebagai bisnis itu sendiri dan tertarik pada kelangsungan hidupnya. Karena ini lebih
konsen pada kelangsungan hidup, entitas bisnis melaporkan kepada pemegang saham
dalam rangka memenuhi ketentuan hukum dan untuk menjaga hubungan baik dengan
hal mereka dalam memerlukan dana di masa depan.
2. Neraca
Kekayaan bersih tidak begitu berarti dalam konsep ini, karena entitas merupakan
pusat perhatian. Pemilik dan kreditor pemilik dan kreditur dipandang sebagai
pemegang ekuitas, yaitu penyedia dana. Persamaan akuntansinya adalah :
Aset = Ekuitas
3. Laba
untuk teori entitas, penekanan ada pada penentuan keuntungan dan karena itu laporan
laba rugi adalah lebih relevan daripada neraca. Laba ditekankan untuk dua alasan:
a. Pemegang saham tertarik pada laba, karena jumlah ini menunjukan hasil dari
investasi pada suatu periode
b. Alasan kenapa perusahaan tetap ada adalah untuk menciptakan laba. Ini
penting bagi kelangsungan perusahaan.
Laba adalah sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan. Sesungguhnya laba pada teori
entitas harus di definisikan dari perubahan dari asset bersih dari perusahaan dari pada
"modal". penekanannya adalah pada pendapatan dan biaya: keuntungan hanyalah
perbedaan.
Aktiva = Pembatasan
Konsep teori ini berorientasi pada laporan sumber dana dan penggunaan dana, yaitu
laporan yang menggambarkan dari mana saja sumber dana diperoleh dan untuk apa saja
dana dikeluarkan. Dalam Teori Dana, neraca dianggap sebagai 'inventory statement' dari
aset dan batasan-batasan yang berlaku untuk aset. Penyusunan informasi dan metode
penilaian akan bervariasi tergantung pada tujuan digunakannya neraca. Sebagai contoh,
sebuah neraca untuk tujuan kredit akan berbeda dari yang disajikan kepada pemegang
saham.
Pendapatan merupakan kenaikan aset pada dana yang benar-benar bebas dari pembatasan
ekuitas selain pembatasan akhir yang dikenakan oleh ekuitas residual.
Beban adalah pemberian layanan untuk tujuan tertentu yang ditentukan dalam tujuan
dana. Definisi ini mencakup konsep 'biaya yang menghasilkan pendapatan', dalam
pengertian yang lebih luas juga berlaku bagi organisasi nirlaba juga.
1. Arus Kas
Beberapa studi empiris menunjukkan bahwa:
a. Arus kas kurang berkorelasi dengan laba yang dilaporkan daripada dana dari
operasi
b. Arus kas lebih baik dalam memprediksikan arus kas yang sebenarnya daripada
yang melaporkan laba atau dana dari operasi
Prinsip utama yang ditetapkan untuk penyusunan laporan arus kas adalah sebagai
berikut:
COMMANDER THEORY
Goldbert berpendapat bahwa baik Teori Pemilik dan Teori Entitas yang didasarkan pada
kepemilikan, merupakan konsep yang sulit untuk didefinisikan dan dianalisis. Dalam
konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi bukan
pada pemilik maupun entitas, melainkan pada pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau
wewenang untuk melakukan pengendalian ekonomi secara efektif atas sumber daya
perusahaan. Penekanan informasi menurut konsep teori ini adalah terletak pada
pertanggungjawaban atau stewardship, dengan kata lain bagaimana pihak-pihak yang
telah diberikan kepercayaan (commander) mengelola sumber daya perusahaan yang
dipercayakan tersebut.
Pada dasarnya pemilik tunggal perusahaan adalah commander, sedangkan dalam sebuah
perusahaan besar, pemegang saham adalah bagian pemilik perusahaan, tapi dia tidak
menguasai sumber daya perusahaan. Komando atas sumber daya perusahaan hirarkinya
ada di tangan komandan, yang disebut 'commander' oleh Goldberg. Neraca lebih ke
pernyataan pertanggungjawaban daripada kepemilikan (pernyataan akuntabilitas). Neraca
merupakan laporan yang menunjukan sumber daya yang dipercayakan kepada
commander dibawah kendalinya, tetapi ia tidak memilikinya. Sedangkan, laporan laba
rugi adalah penjelasan dari hasil kegiatan-kegiatan dalam periode tertentu oleh
Commander dan timnya, sesuai dengan sudut pandang mereka.
Investor Theory
Berdasarkan tujuan akuntansi yaitu memberikan informasi kepada pemasok modal,
Staubus berpendapat bahwa fungsi akuntansi dan laporan keuangan harus mengambil
sudut pandang investor. Investor adalah pemegang saham dan kreditur. Persamaan
akuntansi dalam teori ini adalah: