Anda di halaman 1dari 3

ARUM WINDRIYANI

EA-B /142140192

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PENENTUAN HARGA TRANSFER


I. TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER
- Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
- Menghasilkan keputusan yang selaras dengn cita-cita, sistem harus dirancang sedemikian
rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan
laba perusahaan.
- Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
- Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

II. METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER


1. Prinsip Dasar Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan
harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau
dibeli dari pemasok luar.
2. Situasi Ideal Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselerasan
cita-cita jika kondisi-kondisi di bawah ini ada:
- Orang-orang yang Kompeten
- Atmosfer yang Baik
- Harga Pasar
- Kebebesan Memperoleh Sumber Daya
- Informasi Penuh
- Negosiasi
3. Hambatan-hambatan dalam Perolehan Sumber Daya Idealnya, seorang manajer
pembelian bebas untuk mengambil keputusan mengenai perolehan sumber daya.
Demikian halnya dengan manajer penjualan, harus bebas untuk menjual produk nya ke
pasar yang paling menguntungkan.
- Pasar yang Terbatas Pertama, keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi
pengembangan penjualan eksternal. Kedua, jika suatu perusahaan merupakan
perusahaan tunggal dari produk yang terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar.
Ketiga, jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan
cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar
mendekati biaya variabel perusahaan.
- Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri Jika pusat laba penjualan tidak
dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas, pusat laba tersebut memiliki kapasitas
yang berlebih. Jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang
diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar.
4. Harga Transfer berdasarkan Biaya Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga
transfer dapat ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba.
- Dasar Biaya Dasar yang umum adalah biaya standar. Dibutuhkan suatu insentif
untuk menetapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.
- Markup Laba Terhadpat dua keputusan dalam menghitung markup laba, (1) apa
dasar markup laba, dan (2) tingkat laba yang perbolehkan. Solusi konseptual adalah
membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memnuhi
volume yang diminta oleh pusat laba pembelian. Nilai investasi tersebut dihitung
pada tingkat standar dengan aktiva tetap dan persediaan pada tingkat biaya
penggantian (replacement cost)
5. Biaya Tetap dan Laba Hulu Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak
luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung
di dalam harga pembelian.
Metode terkait masalah ini:
- Persetujuan Antarunit Usaha Di mana wakil-wakil dari unit pembelian dan
penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar
dan pembagian laba untuk produk-produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu
yang signifikan.
- Dua Langkah Penentuan Harga Yaitu dengan membuat harga transfer yang
meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya
dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua,
pembebanan biaya berkala dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap
dari penyediaan fasilitas oleh unit pembelian.
- Pembagian Laba Yaitu pertama, produk ditransfer ke unit pemasaran pada biaya
variabel standar dan kedua, setelah produk terjual, unit-unit usaha membagi
kontribusi yang dihasilkan yang merupakan harga penjual dikurangi biaya variabel
produksi dan pemasaran.
- Dua Kelompok Harga Yaitu pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga
jual ke luar dan unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Selisihnya
dibebankan ke dalam akun kantor pusat dan dieliminasi ketika laporan keuangan unit
usaha dikonsolidasi.

III. PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT


a. Pengendalian atas Jumlah Jasa
Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa seperti
teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Dalam situasi seperti ini, manajer unit
usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan tersebut, namun ia dapat
mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya. Ada tiga teori pemikiran mengenai jasa-
jasa seperti ini.
Teori pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya variabel
standar dari jasa yang diberikan. Teori kedua menyarankan harga yang sama dengan
biaya variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu biaya
penuh (full cost). Teori ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar atau
biaya penuh standar (standard full cost) ditambah dengan margin labanya.
b. Pilihan Penggunaan Jasa
Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih apakah
akan menggunakan unit jasa sentral atau tidak, memperoleh jasa dari pihak luar,
mengembangkan kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa ini
sama sekali. Harga transfernya harus berdasarkan pada pertimbangan yang sama dengan
pertimbangan untuk mengendalian harga transfer yang lain.
c. Kesederhanaan dari Mekanisme Harga
Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang
dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami
dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.

IV. ADMINISTRASI HARGA TRANSFER


Administrasi ada untuk menghindari konflik:
- Negoisasi Negoisasi dilakukan di antara unit usaha. Harga transfer melibatkan
penilaian subjektif pada tingkat tertentu. Unit usaha biasanya memiliki informasi yang
paling baik mengenai pasar dan biaya-biaya yang ada.
- Arbitrase dan Penyelesaian Konflik Tugas untuk menengahi arbitrase bisa kepada
seorang eksekutif ataupun dengan membentuk suatu komite. Tingkat formalitas yang
digunakan tergantung pada jenis dan luasnya potensi arbitrase harga transfer. Dalam
sistem yang formal, kedua pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak
penengah / pendamai (arbritrator).
- Klasifikasi Produk Luas dan formalitas dari perolehan sember daya dan peraturan
penentuan harga transfer bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan
dan ketersediaan pasar serta harga pasar.

Anda mungkin juga menyukai