Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas, potensi
sumber daya alam yang besar dan letaknya yang strategis (berada di persilangan dua
samudra, Hindia dan Pasifik) memang sudah seharusnya menjadi poros maritim. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa kejayaan Indonesia dalam budaya bahari telah dibuktikan
dalam sejarah Sriwijaya dan Majapahit di masa lampau. Indonesia, salah satunya ingin
menghidupkan kembali Jalur Rempah sebagai pondasi Visi Indonesia menjadi Poros
Maritim Dunia.
Kelima pilar tersebut sekaligus memberi kesempatan bagi kaum muda untuk
memahami secara luas dan mendalam demi mewujudkan poros maritim yang menjamin
kehidupan yang layak bagi kelompok marjinal di seluruh pesisir nusantara. Generasi
muda harus yakin bahwa Indonesia dapat berkembang sebagai bangsa maritim yang besar
jika ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun, kapasitas
SDM Indonesia di bidang maritim dirasa masih lemah. Untuk itu, pemerintah dapat
meningkatkan kualitasutamanyapendidikan menengah kejuruan maritim dan
universitas maritim. Pemerintah juga perlu mengembangkan balai latihan kerja di sektor
maritim.
Dibalik kualitas SDM bidang maritim yang bagus, maka tersimpan potensi besar
dalam menggerakkan perekonomian nasional. Mulai dari sektor perikanan, pertambangan
dan energi, pariwisata bahari, perhubungan laut, sumber daya pulau-pulau kecil, industri
sampai dengan jasa maritim. Tentunya, pemerintah perlu melakukan pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut secara terpadu. Mulai dari keterpaduan berbagai sektor dan
swasta yang berasosiasi, berbagai level pemerintahan dari pusat hingga kecamatan dan
desa, integrasi pemanfaatan ekosistem darat dan laut, serta integrasi sain/teknologi dan
manajemen.
Tantangan terbesar kaum muda saat ini adalah seberapa besar mereka melandasi
perilakunya berdasarkan nilai-nilai demokrasi dan tidak kontra produktif terhadap
kemajuan maritim bangsa. Kaum mudautamanya mahasiswaharus bergaul langsung
Mohammad. Akmalul Mustofa| K3-4B