Anda di halaman 1dari 2

Mohammad.

Akmalul Mustofa| K3-4B

Generasi muda harus menjadi yang terdepan dalam menghadapi visi


kemaritiman. Apakah poros maritim memang benar menjadi solusi atas permasalahan
yang ada di laut Indonesia selama ini? Lantas bagaimana peran kaum muda dalam
mewujudkan visi tersebut?

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang luas, potensi
sumber daya alam yang besar dan letaknya yang strategis (berada di persilangan dua
samudra, Hindia dan Pasifik) memang sudah seharusnya menjadi poros maritim. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa kejayaan Indonesia dalam budaya bahari telah dibuktikan
dalam sejarah Sriwijaya dan Majapahit di masa lampau. Indonesia, salah satunya ingin
menghidupkan kembali Jalur Rempah sebagai pondasi Visi Indonesia menjadi Poros
Maritim Dunia.

Namun, Indonesia juga sudah lama dihadapkan pada sekelumit permasalahan di


wilayah laut, seperti lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, masih maraknya
illegal fishing, traficking, dan bahkan penyelundupan senjata. Lebih parahnya lagi,
ketidakmampuan Indonesia dalam mengelola lautnya menyebabkan masyarakat pesisir
dan nelayan menjadi komunitas termiskin di seluruh Nusantara.

Menurut Jawahir Thontowi, dalam mewujudkan gagasan poros maritim dunia


setidaknya ada lima pilar yang harus menjadi perhatian, yakni diplomasi maritim
Indonesia di Asean, pemanfaatan sumber daya ekonomi laut bagi kesejahteraan rakyat,
membangun budaya maritim Indonesia, urgensi pertahanan dan keamanan maritim
Indonesia, pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim Indonesia (Kedaulatan
Rakyat, 6/8).

Kelima pilar tersebut sekaligus memberi kesempatan bagi kaum muda untuk
memahami secara luas dan mendalam demi mewujudkan poros maritim yang menjamin
kehidupan yang layak bagi kelompok marjinal di seluruh pesisir nusantara. Generasi
muda harus yakin bahwa Indonesia dapat berkembang sebagai bangsa maritim yang besar
jika ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Namun, kapasitas
SDM Indonesia di bidang maritim dirasa masih lemah. Untuk itu, pemerintah dapat
meningkatkan kualitasutamanyapendidikan menengah kejuruan maritim dan
universitas maritim. Pemerintah juga perlu mengembangkan balai latihan kerja di sektor
maritim.

Dibalik kualitas SDM bidang maritim yang bagus, maka tersimpan potensi besar
dalam menggerakkan perekonomian nasional. Mulai dari sektor perikanan, pertambangan
dan energi, pariwisata bahari, perhubungan laut, sumber daya pulau-pulau kecil, industri
sampai dengan jasa maritim. Tentunya, pemerintah perlu melakukan pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut secara terpadu. Mulai dari keterpaduan berbagai sektor dan
swasta yang berasosiasi, berbagai level pemerintahan dari pusat hingga kecamatan dan
desa, integrasi pemanfaatan ekosistem darat dan laut, serta integrasi sain/teknologi dan
manajemen.

Tantangan terbesar kaum muda saat ini adalah seberapa besar mereka melandasi
perilakunya berdasarkan nilai-nilai demokrasi dan tidak kontra produktif terhadap
kemajuan maritim bangsa. Kaum mudautamanya mahasiswaharus bergaul langsung
Mohammad. Akmalul Mustofa| K3-4B

dengan realitas ketimpangan sosial di wilayah pesisir, sebab mahasiswa merupakan


pengemban isu-isu kelompok marjinal.

Peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam membangun Republik yang konon


begitu besar. Sudah sepantasnya fakta sejarah yang gemilang tersebut mengilhami
generasi muda untuk mengubah orientasi dan kerangka berpikir menuju visi maritim
dengan menggagas poros maritim dunia sebagai upaya mengembalikan kejayaan masa
lampau Indonesia.

Dalam era dimana informasi menjadi oksigen demokrasi, mahasiswa bisa


memperjuangkan ide-idenya dalam melakukan pembelaan dan pemberdayaan terhadap
kaum marjinal. Pembangunan yang kerap menggilas wilayah pesisir sering disertai
diskriminasi dan teror yang mengancam masyarakat kecil. Optimisme tentang lahirnya
sebuah gerakan maritim yang memperjuangkan kaum marjinal sangat penting untuk
diwujudkan. Harapan dari gerakan maritim ini akan lahir kader-kader nelayan atau pelaut
muda yang siap untuk terjun di bidang maritim.

Anda mungkin juga menyukai