LIMBAH MINYAK SEBAGAI

BAHAN BAKAR ALTERNATIF

UNTUK MESIN DIESEL LAUT
OLEH :
MOCH. ILHAM BAGUS PUTRADANNA (053)
MOHAMMAD. AKMALUL MUSTOFA (054)
ABSTRAK

BAHAN BAKAR FOSIL ADALAH SUMBER ENERGI UTAMA YANG DIGUNAKAN DI

DUNIA. NAMUN, MASALAH LINGKUNGAN, KONSUMSI BERLEBIHAN, DAN
TINGKAT HARGA YANG BERUBAH-UBAH MENJADI MASLAH. UNTUK MENGATASI
PERMASALAHAN TERSEBUT DIUPAYAKAN DALAM PENGEMBANGAN BAHAN
BAKAR ALTERNATIF. PENELITIAN INI MENYAJIKAN KESESUAIAN TEKNIS DARI
BAHAN BAKAR ALTERNATIF UNTUK DIGUNAKAN DALAM MESIN DIESEL LAUT,
YANG DINILAI MELALUI TES KINERJA MESIN DAN LABORATORIUM. BAHAN
BAKAR ALTERNATIF YANG DINILAI BERDASARKAN LIMBAH MINYAK YANG
DIPEROLEH DARI MINYAK PELUMAS BEKAS. PENGUJIAN DILAKUKAN UNTUK
BAHAN BAKAR ALTERNATIF DAN BAHAN BAKAR DISTILASI, UNTUK
MEMBANDINGKAN KINERJA MEREKA. EFEK DARI WAKTU INJEKSI DIEFISIENSI
ENERGI MEREKA, ANALISA PEMBAKARAN DAN MEMPELAJARI KARAKTERISTIK
EMISI YANG DIHASILKAN.
 DENGAN PENGECUALIAN DARI VISKOSITAS, YANG 1,9 KALI LEBIH TINGGI,
SEHINGGA MEMBUTUHKAN PEMANASAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF
SEBELUM PENGGUNAANNYA. PERIODE PEMBAKARAN LEBIH PENDEK
DARIPADA BERAT RESIDU TETAPI LEBIH PANJANG DARIPADA BAHAN
BAKAR DESTILASI KATEGORI ISO-F . SIFAT PEMBAKARAN YANG LEBIH BAIK
DIPEROLEH DENGAN TIMING INJEKSI CANGGIH. DENGAN WAKTU
TERSEBUT, BAHAN BAKAR DISTILASI SEDIKIT LEBIH BAIK DALAM HAL
EFISIENSI ENERGI DARIPADA BAHAN BAKAR ALTERNATIF., DAN EMISI
KARBON YANG SECARA DRASTIS BERKURANG DI KEDUA BAHAN BAKAR.
EMISI NOX PADA BAHAN BAKAR ALTERNATIF LEBIH RENDAH DARIPADA
BAHAN BAKAR DESTILASI. KINERJA YANG BAIK DARI BAHAN BAKAR
ALTERNATIF MENUNJUKKAN KELAYAKAN UNTUK DIGUNAKAN DALAM
KECEPATAN MENENGAH DIESEL ENGINES UMUM YG SERING DIGUNAKAN,
MISALNYA, DALAM KAPAL.
KESIMPULAN
MESKIPUN BIOFUEL TELAH MENDOMINASI PENELITIAN PADA BAHAN
BAKAR BARU DI TAHUN BARU-BARU INI, KOMPLIKASI MEREKA DALAM
APLIKASI LAUT TELAH MENDORONG KEMBALI PENCARIAN UNTUK FOKUS
PADA LIMBAH MINYAK ASAL MINERAL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
MOTOR DIESEL LAUT. MESIN KECEPATAN MENENGAH BIASANYA MAMPU
MEMBAKAR BAHAN BAKAR YANG BERESIDU BERAT; NILAI VISKOSITAS
DITERIMA DI MESIN KECEPATAN MENENGAH DARIPADA MESIN KECEPATAN
TINGGI. AFO HARUS DIHANGATKAN SAMPAI SUHU YANG LEBIH TINGGI
UNTUK MENCAPAI TINGKAT VISKOSITAS UNTUK MENJAMIN KINERJA YANG
BENAR UNTUK SISTEM INJEKSI. NAMUN, HASIL PEMBAKARAN
MENUNJUKKAN BAHWA AFO MEMILIKI CAMPURAN KOMPONEN YANG
SANGAT RINGAN YANG MENYULUT KECEPATAN FASE PEMBAKARAN, DAN
KOMPONEN TAMBAHAN YANG LEBIH BERAT SEHINGGA LEBIH SULIT
UNTUK DIBAKAR DAN MENUNDA AKHIR PEMBAKARAN, MEMPROVOKASI
PANJANG SETELAH PERIODE PEMBAKARAN. SEBAB ITU, HASIL
MENUNJUKKAN BAHWA MESIN KECEPATAN MENENGAH SANGAT COCOK
UNTUK MEMBAKAR AFO DARI BAHAN BAKAR MINYAK BERAT.
 HASIL PEMBAKARAN MENUNJUKKAN BAHWA BAHAN BAKAR ALTERNATIF MEMILIKI
KINERJA PEMBAKARAN YANG BURUK DARIPADA BAHAN BAKAR DISTILASI, TAPI LEBIH
BAIK DARIPADA BAHAN BAKAR MINYAK BERESIDU BERAT. NAMUN, ITU MEMANCARKAN
LEBIH BANYAK ASAP DAN PARTIKEL DARIPADA DFO. KEMAJUAN WAKTU INJEKSI
DISARANKAN UNTUK SECARA DRASTIS MENGURANGI EMISI CO TETAPI MENINGKATKAN
EMISI NOX. DI KEDUA KASUS, AFO MEMANCARKAN SEDIKIT NOX DARIPADA DFO.
KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EFISIENSI ENERGI TIDAK LEBIH BAIK DENGAN AFO;
TINGKAT PERBAIKAN BERGANTUNG PADA WAKTU INJEKSI DITERAPKAN; SEMAKIN MAJU
WAKTU INJEKSI, SEMAKIN BESAR PENURUNAN SPESIFIK KONSUMSI BAHAN BAKAR .
MENGINGAT ASAL AFO DARI DAUR ULANG, SIKLUS HIDUP JEJAK KARBON JUGA
MEMPERHITUNGKAN PENINGKATANNYA. KONTRIBUSI INI MENUNJUKKAN KESESUAIAN
MINERAL ASAL BAHAN BAKAR ALTERNATIVE UNTUK MESIN DIESEL LAUT KECEPATAN
MENENGAH, MISALNYA, DI KAPAL; BAHAN BAKAR ALTERNATIVE YANG DIPEROLEH DARI
DAUR ULANG MINYAK PELUMAS (AFO). MEMENUHI PERSYARATAN MINIMUM REGULASI
LINGKUNGAN DARI IMO UNTUK DIGUNAKAN DI ATAS KAPAL (EMISI NOX TIDAK
MENINGKAT); NAMUN, PENELITIAN INI ADALAH PANDANGAN AWAL DAN UJI COBA LAUT
SECARA LUAS PADA MESIN NYATA DALAM KONDISI YANG SESUNGGUHNYA DIPERLUKAN
DALAM RANGKA MEMBANGUN SELURUH KESESUAIAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF. TES
DIPERPANJANG DENGAN MESIN KECEPATAN SEDANG DI LABORATORIUM DAN DI ATAS
KAPAL DIANGGAP SEBAGAI KARYA MASA DEPAN