NOMOR :
TANGGAL :
A. PELAKSANAAN SELEKSI
I. SELEKSI ADMINISTRASI
1. Persyaratan seleksi administrasi penerimaan calon praja IPDN sebagai
berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Usia peserta seleksi minimal 16 (enam belas) tahun dan maksimal 21 (dua
puluh satu) tahun pada saat pendaftaran;
c. Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
Madrasah Aliyah (MA) dengan ketentuan:
1) Nilai rata-rata Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) minimal 7,00 (tujuh
koma nol nol) bagi pendaftar lulusan tahun 2013 s.d 2016;
2) Nilai rata-rata Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) bagi Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat ditetapkan minimal 6,50 (enam koma lima nol)
tahun kelulusan 2013 s.d 2016.
d. Tinggi badan peserta bagi pria minimal 160cm dan wanita minimal 155cm;
e. Memiliki KTP bagi peserta yang berusia diatas 17 Tahun atau Kartu
Keluarga/Akta Kelahiran bagi yang belum memiliki KTP;
f. Surat Keterangan sebagai peserta Ujian Nasional dari Kepala Sekolah
masing-masing, bagi siswa SMA/MA kelas 3 Tahun Ajaran 2015/2016;
g. Memiliki Surat Elektronik/e-mail yang masih aktif;
h. Tidak sedang menjalani atau terancam hukuman pidana karena
melakukan kejahatan;
i. Bagi peserta pria tidak bertindik atau bekas ditindik telinganya atau
anggota badan lainnya, kecuali karena ketentuan agama/adat;
j. Bagi peserta pria dan wanita tidak bertato atau bekas tato;
k. Tidak menggunakan kacamata/lensa kontak;
l. Belum pernah menikah/kawin, hamil/melahirkan dan sanggup tidak
menikah/kawin selama mengikuti pendidikan;
m.Bersedia mentaati segala Peraturan di IPDN;
n. Bersedia diberhentikan jika melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi
dan atau menjual belikan narkoba, melakukan perkelahian, pemukulan,
pengeroyokan, dan melakukan tindakan asusila; dan
o. Bersedia dikembalikan ke daerah masing-masing tanpa biaya IPDN apabila
terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen atau tidak memenuhi
persyaratan pendaftaran di atas.
2. Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman resmi seleksi penerimaan
Calon Praja IPDN http//spcp.ipdn.ac.id dengan mengunggah melalui
scanning dokumen sebagai berikut:
a. KTP asli atau photocopy bagi peserta yang berusia diatas 17 Tahun atau
Kartu Keluarga/Akta Kelahiran bagi yang belum memiliki KTP (dengan
format pdf maksimum 1 MB);
b. Ijazah/STTB asli atau photocopy legalisir (dengan format pdf maksimum 1
MB);
-2-
II. TES KOMPETENSI DASAR (TKD) DENGAN SISTEM Computer Assisted Test
(CAT)
1. Peserta yang berhak mengikuti TKD dengan sistem CAT adalah para peserta
yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi sebagaimana ditetapkan
dalam surat keputusan panitia seleksi.
2. Pelaksanaan TKD dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh panitia SPCP.
3. Materi dan Penilaian TKD meliputi:
a. Jumlah soal 100 dengan waktu tes 90 menit;
b. Cara penilaian, dengan Persentase:
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) : 40% x 175 = 70*)
Tes Intelegensi Umum (TIU) : 50% x 150 = 75*)
Tes Karakteristik Pribadi (TKP) : 72% x 175 = 126*)
Keterangan :
- Setiap soal (TWK dan TIU) yang jawabannya benar mendapat nilai 5
- Setiap soal (TWK dan TIU) yang jawabannya salah mendapat nilai 0
- Setiap Soal TKP tidak ada jawaban benar ataupun salah, nilai terkecil
mendapat nilai 1 dan nilai terbesar mendapat nilai 5 (Skala 1-2-3-4-5)
- Total nilai tertinggi (TWK, TIU dan TKP) adalah 500 (semua jawaban benar)
dan nilai terendah 35.
*) Nilai ambang batas TKD dengan sistem CAT SPCP IPDN sebagaimana diatur
dalam Permenpan dan RB Nomor 29 Tahun 2014 tentang Nilai Ambang
Batas Tes Kompetensi Dasar Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
2014.
4. Penetapan jumlah kelulusan TKD dengan sistem CAT SPCP IPDN paling
banyak 3.0 (tiga koma nol) kali jumlah kuota masing-masing provinsi dan
berhak mengikuti tes kesehatan.
5. Pengumuman hasil TKD dengan sistem CAT ditetapkan dengan surat
keputusan Panitia Seleksi, dan diumumkan melalui www.kemendagri.go.id
dan spcp.ipdn.ac.id.
1. Peserta yang berhak mengikuti tes kesehatan adalah para peserta yang
dinyatakan lulus TKD dengan sistem CAT sebagaimana ditetapkan dalam
surat keputusan Panitia Seleksi.
2. Pelaksanaan tes kesehatan dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh panitia
seleksi.
3. Pelaksanaan tes kesehatan dilakukan oleh Tim Kesehatan independen yang
memiliki kredibilitas, kapabilitas, dan profesional di bidang kesehatan.
-3-
4. Materi Tes Kesehatan bagi peserta seleksi calon praja IPDN meliputi:
1) Penilaian Tes Kesehatan Calon Praja IPDN: anatomi, fisiologi, dan estetika
tubuh.
2) Hasil Tes Kesehatan sesuai STATUS PRESENT (Kondisi kesehatan pada saat
pemeriksaan kesehatan dilakukan).
3) Anamnesis: Penjelasan tentang riwayat penyakit baik pada diri sendiri
(Calon Praja IPDN) maupun keluarga yang saat ini atau sebelumnya pernah
diderita. Termasuk penjelasan tentang penyakit yang sifatnya diturunkan
(contoh: Asma, hypertensi) maupun tindakan pembedahan yang pernah
dijalani.
4) Pemeriksaan fisik.
a. Tinggi badan.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan sebaiknya dilakukan dengan
memakai ukuran tinggi dan berat badan digital karena selain mengukur
tinggi badan dan berat badan dapat diketahui juga index masa
tubuhnya. Contoh alat ukur tinggi badan dan berat badan seperti
dibawah ini:
b. Untuk Calon Praja Pria tinggi badan minimal 160 cm dan Calon Praja
Wanita minimal 155 cm.
c. Keserasian berat badan dan tinggi badan :
a) Sesuai indeks massa tubuh (IMT) = BB (kg)/(TB)2 (meter)
IMT Kategori
<14,9 Sangat Kurus
15,0 18,4 Kurus
18,5 19,9 Kurus Ringan
20,0 24,9 Normal
25,0 26,9 Gemuk Ringan
27,0 29,9 Gemuk
>30,0 Sangat Gemuk
Contoh bentuk kepala yang normal (a1) dan tidak normal (b1)
seperti dibawah ini
2) Tidak diperbolehkan adanya tindik pada pria dan tindik lebih dari satu
pada wanita. Contoh tindik lebih dari satu seperti pada gambar
dibawah ini :
3) Bentuk daun telinga harus normal dan simetris. Contoh bentuk daun
telinga yang tidak normal seperti pada gambar dibawah ini :
6) Tidak boleh ditemukan adanya polip hidung. Contoh polip hidung seperti
gambar dibawah ini :
7) Tidak boleh ditemukan adanya Rinitis kronik atau rinitis alergi. Contoh
rinitis alergi seperti gambar dibawah ini :
8) Tidak boleh ditemukan adanya deviasi septum nasi yang berat. Deviasi
septum nasi ringan sampai dengan sedang masih ditoleransi. Contoh
deviasi septum nasi berat seperti gambar dibawah ini :
h. Mata
f) Tidak boleh ditemukan adanya Ptosis (posisi kelopak mata atas turun).
Contoh ptosis seperti pada gambar dibawah ini :
-8-
g) Tidak boleh ditemukan adanya Pterigium yang berat (grade III). Pterigium
grade I dan II masih ditoleransi. Contoh pterigium grade III seperti pada
gambar dibawah ini :
a) Protesa gigi depan (gigi seri atau gigi taring maksimal 1 buah)
b) Gigi geraham yang hilang maksimal 4 buah dan tidak hilang berurutan.
c) Tidak diperkenankan memakai Fixed orthodontic pada saat
pemeriksaan kesehatan : Contoh fixed orthodontic seperti pada gambar
dibawah ini :
-9-
e) Tidak boleh ditemukan adanya Hiperplasia dan hipoplasia gigi yang berat.
f) Gigi persisten diperbolehkan bila tidak mengganggu estetika.
g) Gigi crowding yang berat tidak diperbolehkan. Contoh gigi crowding yang
berat seperti pada gambar dibawah ini :
i) Gigi openbite vertical maksimal 2 mm. Contoh gigi openbite vertikal lebih
dari 2 mm seperti pada gambar dibawah ini :
c) Tidak terdapat kehilangan lengan, jari tangan maupun phalanx (ruas jari
tangan)
d) Post fraktur (Patah tulang) harus lebih dari 1 tahun.
c) Tidak boleh ditemukan adanya kehilangan kaki, jari kaki maupun phalanx
(buku jari kaki)
d) Post fraktur (patah tulang) harus lebih dari 1 tahun.
e) Flatfoot total tidak diperbolehkan, flatfoot parsial msih ditoleransi. Contoh
flatfoot seperti gambar dibawah ini :
g) Tidak boleh ditemukan adanya Varices berat, varices ringan dan sedang
masih ditoleransi. Contoh varices berat seperti gambar dibawah ini :
- 12 -
l. Dada
o. Abdomen (perut)
a) Pemeriksaan USG Abdomen
b) Tidak boleh ditemukan adanya Hernia inguinalis. Contoh hernia inguinalis
seperti gambar dibawah ini :
b) Tidak boleh ditemukan adanya Fistula ani. Contoh fistula ani seperti
gambar dibawah ini :
q. Urogenital
r. Kulit
f) Tidak boleh ditemukan adanya Keloid ukuran besar. Contoh keloid ukuran
besar seperti gambar dibawah ini :
g) Tidak boleh ditemukan adanya Clavus (mata ikan). Contoh clavus seperti
gambar dibawah ini :
s. Sistem saraf
a) Tidak ada Riwayat trauma kepala berat;
b) Tidak ada Riwayat infeksi otak atau selaput otak;
c) Tidak ada Tumor serebri;
d) Tidak ada Gangguan saraf-saraf otak.
e) Tidak boleh ditemukan adanya Epilepsi (ayan). Contoh epilepsi seperti
gambar dibawah ini :
t. Kelainan khusus wanita: tidak boleh ditemukan adanya Kista atau tumor
pada vagina, uterus maupun tuba ovarium.
a. Laboratorium
1) Urin rutin: protein (-), glukosa (-), bilirubin (-), Leukosit < 5/lpb,
eritrosit 1-3/lpb.
2) Darah rutin :
a) Hemoglobin : pria 13-18 gr/dl, wanita 12-18 gr/dl.
b) Leukosit : 5000-10000/mm3
c) LED : pria < 20/1jam. Wanita < 25/1 jam.
3) Kimia darah :
a) Glukosa puasa : < 120 mg/dl
b) Kolesterol total : < 200 mg/dl
c) Kreatinin < 1,5 mg/dl
d) Ureum < 50 mg/dl
e) SGOT < 35 gr/L
f) SGPT < 40 gr/L
g) Alkali Phospatase (90-207 U/L)
4) Serologis :
a) HbsAg (-)
b) HIV (-)
- 17 -
c) VDRL (-)
d) Malaria (-)
b. Foto Toraks
1) Foto toraks harus normal. Contoh foto toraks normal seperti gambar
dibawah ini:
b) Pneumonia:
c) Kardiomegali:
d) Skoliosis:
c. EKG
1) EKG harus normal. Contoh ECG normal seperti gambar dibawah ini:
- 18 -
a) Sinus Takikardia
4) Apa yang dilakukan harus selalu lebih baik dari yang kemarin.
6. Tim psikologi dan tes integritas & kejujuran menilai dan menetapkan kelulusan
hasil tes psikologi dan tes integritas & kejujuran pada setiap provinsi sebesar
1.20 (satu koma dua nol) kali jumlah kuota nasional.
7. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi tes psikologi dan tes integritas & kejujuran
berhak mengikuti penentuan akhir.
8. Pengumuman hasil tes psikologi dan tes integritas & kejujuran ditetapkan
dengan surat keputusan Panitia Seleksi, dan diumumkan melalui
www.kemendagri.go.id dan spcp.ipdn.ac.id.
1) Fisik Diagnosis
a) Tinggi Badan dan Berat Badan;
b) Tensi/Nadi;
c) Gigi dan Mulut;
d) THT;
e) Bedah;
f) Kulit;
g) Penyakit Dalam;
h) Mata;
i) Paru-paru;
j) Neurologi;
2) Laboratorium
a) Anti HCV
b) Cholesterol Total
c) TG/HDL/LDL
d) HIV
e) Malaria
f) Narkoba (3 parameter)
AMP
HCT
MOP
g) Tes Kehamilan
3) USG Abdomen
4) Audiometri
5) Ergometri
6) Spirometri
7) Slit lamp dan Refraksi
8) Obsgyn (wanita)
9) MMPI-2 (Kesehatan Jiwa)
3. TES KESAMAPTAAN
a. Jadwal dan Pelaksanaan Tes Kesamaptaan dilakukan di lokasi yang
ditentukan oleh panitia seleksi.
b. Pelaksanaan tes kesamaptaan dilakukan oleh Tim Jasmani/Samapta
independen yang memiliki kredibilitas, kapabilitas, dan profesional di
bidang kesamaptaan.
c. Materi Aspek Penilaian Tes Kesamaptaan/Jasmani bagi peserta seleksi
calon praja IPDN meliputi:
1) Tes Kesamaptaan A yaitu:
a. Lari Keliling Lapangan minimal 2.400 meter selama 12 menit bagi
Peserta Pria;
- 22 -
4. WAWANCARA
a. Wawancara dilakukan dengan metode wawancara satu-persatu per
individu.
b. Setiap peserta diwawancarai oleh tiga pewawancara.
c. Tim Pewawancara dilengkapi dengan materi wawancara yang meliputi:
1) pedoman wawancara;
2) biodata peserta;
3) hasil kesehatan jiwa;
4) hasil tes psikologi dan tes integritas & kejujuran.
d. Tim Pewawancara dan Panitia SPCP menilai hasil wawancara setiap
peserta.
e. Tim Pewawancara ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Panitia
Seleksi.
5. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL PENENTUAN AKHIR
a. Hasil Tes Ulang Kesehatan, Tes Kesamaptaan dan Wawancara ditetapkan
dalam rapat pleno Panitia SPCP IPDN yang diikuti oleh tim kesehatan, tim
kesamaptaan, tim pewawancara;
b. Hasil kelulusan seleksi Penentuan Akhir Calon Praja IPDN Tahun 2016
ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Panitia Seleksi dan
disampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi untuk diumumkan melalui
www.panseldikdin.menpan.go.id dan/atau spcp.ipdn.ac.id.
- 23 -
B. AFIRMASI
1. Nilai rata-rata Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) bagi Provinsi Papua dan
Provinsi Papua Barat ditetapkan minimal 6,50 (enam koma lima nol) tahun
kelulusan 2013 s.d 2016.
2. Nilai kelulusan Tes Kompetensi Dasar diberikan kepada Provinsi Papua, Provinsi
Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi NTT, Provinsi
NTB sesuai PerMenPAN & RB Nomor 29 Tahun 2014 serta untuk Provinsi
Sulawesi Barat dan Provinsi Kalimantan Utara dengan passing grade TWK:60;
TIU:65; dan TKP:116; sesuai persetujuan dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
3. Dalam hal penentuan kelulusan Pantukhir terdapat Provinsi yang tidak
terpenuhi kuotanya, maka untuk memenuhi kuota tersebut diambil dari Provinsi
terdekat yang kelulusan calon pesertanya melampaui batas kuota dengan cara :
a. Merangking kelulusan calon peserta yang melampaui batas kuota dari
masing-masing provinsi terdekat.
b. Mendistribusikan satu persatu secara berurutan sesuai rangking sampai
terpenuhi kuota dengan memperhatikan keterwakilan dari masing-masing
Provinsi terdekat yang kelulusan calon pesertanya melampaui batas kuota
secara proporsional berdasarkan indeks Provinsi sebagaimana diatur
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2014.
c. Apabila masih terdapat Provinsi yang tidak terpenuhi kuota, maka untuk
memenuhi kuota di ambil dari Provinsi yang diperluas yang masih terdapat
sisa kelulusan yang melampaui batas kuota.
d. Penentuan distribusi lulusan untuk memenuhi kuota sebagaimana dimaksud
pada angka 3 huruf a, b, dan c ditetapkan dalam rapat pleno Panitia Seleksi
Penerimaan Calon Praja IPDN Tahun 2016.
5. Panitia Seleksi menilai serta menetapkan hasil tes setelah perhitungan afirmasi.
6. Penilaian yang ditetapkan oleh Panitia bersifat final dan mengikat.
7. Kelulusan peserta ditetapkan dengan surat keputusan Panitia Seleksi, dan
diumumkan melalui website: panseldikdin.menpan.go.id dan Website:
spcp.ipdn.ac.id.
TJAHJO KUMOLO
- 24 -
TJAHJO KUMOLO
- 25 -
3. Panitia seleksi menilai serta menetapkan hasil tes setelah perhitungan afirmasi.
4. Penilai yang ditetapkan oleh panitia bersifat final dan mengikat.
5. Kelulusan peserta ditetapkan dengan surat keputusan panitia seleksi, dan
diumumkan melalui website : panseldiksin.menpan.go.id dan Website :
spcp.ipdn.ac.id.
TJAHJO KUMOLO