Anda di halaman 1dari 87

TENTARA NASIONAL INDONESIA

No. 203.11-0802
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
PT: CAJ-17

PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN CALON PRAJURIT TNI AD

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/528/VI/2020 TANGGAL 23 JUNI 2020
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. i
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………………. iii
Keputusan Kasad Nomor Kep/528/VI/2020 tanggal 23 Juni 2020
tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Administrasi Penerimaan Calon
Prajurit TNI AD ………………..……………………………………………….…… 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum........................................................................ 3
2. Maksud dan Tujuan................................................... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................................... 4
4. Dasar ........................................................................ 4
5. Pengertian ................................................................. 5

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ...................................................................... 5
7. Tujuan dan Sasaran ................................................. 5
8. Sifat ......................................................................... 5
9. Organisasi ................................................................ 6
10. Syarat Personel ........................................................ 15
11. Teknis ...................................................................... 15
12. Sarana dan Prasarana .............................................. 32
13. Faktor-Faktor yang Memengaruhi ............................ 32
BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum .................................................................... 33


15. Tahap Perencanaan ………………………………………. 33
16. Tahap Persiapan ….……………………........................ 35
17. Tahap Pelaksanaan ……………………………………..... 38
18. Tahap Pengakhiran ……………………………………….. 43

BAB IV HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

19. Umum .................................................................... 46


20. Tindakan Pengamanan ........................................... 46
21 Tindakan Administrasi ....….................................... 47

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

22. Umum .................................................................... 48


23. Pengawasan ............................................................ 49
24. Pengendalian ....…................................................... 53

i
BAB VI PENUTUP

25. Keberhasilan .......................................................... 57


26. Penyempurnaan ..................................................... 57

LAMPIRAN A PENGERTIAN ……………………………………………………. 58


LAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PENERIMAAN CALON
PRAJURIT TNI AD ……………………………………….…….. 60
LAMPIRAN C DAFTAR CONTOH FORMULIR ……………………………… 61

ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PENERIMAAN
CALON PRAJURIT TNI AD

Pendahuluan Fungsi Ajen di antaranya adalah menye-


lenggarakan administrasi personel dalam
mendukung tugas pokok Angkatan Darat.
Pemeriksaan administrasi penerimaan calon
prajurit TNI AD, memerlukan juknis yang
memuat aturan dan penjelasan secara terperinci.
Dengan demikian perlu disusun Juknis
Pemeriksaan Administrasi Penerimaan Calon
prajurit TNI AD agar dapat digunakan sebagai
referensi bagi satuan dan sumber bahan ajaran
bagi lembaga pendidikan di lingkungan
Angkatan Darat.

Tujuan dan Tujuan dari penyusunan juknis ini adalah


Sasaran untuk mewujudkan kesamaan pemahaman
dalam kegiatan pemeriksaan administrasi
penerimaan calon prajurit TNI AD yang tertib,
teliti, aman, lancar, objektif, dan transparan
guna memperoleh prajurit TNI AD yang
memenuhi persyaratan sesuai kualitas dan
kuantitas yang ditentukan.

Sifat Juknis ini bersifat teknis yang menguraikan


kegiatan pelaksanaan pemeriksaan administrasi
penerimaan calon prajurit TNI AD secara detail
meliputi tertib, aman, dan lancar, objektif,
transparan, dan teliti.

Organisasi dalam kegiatan pemeriksaan


Organisasi
administrasi penerimaan calon prajurit TNI AD
terdiri atas tingkat pusat dan tingkat daerah
yang meliputi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
dan Anggota masing-masing memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.

iii
Faktor-Faktor Merupakan faktor-faktor yang dapat meme-
yang Memengaruhi ngaruhi dalam kegiatan pemeriksaan adminis-
trasi penerimaan calon prajurit TNI AD mulai
peraturan/ketentuan, kemampuan anggota,
kebijakan komando atas, perkembangan iptek
sampai dengan tersedianya sarana dan
prasarana pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan yang Merupakan proses kegiatan pemeriksaan


Dilaksanakan administrasi penerimaan calon prajurit TNI AD
mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
dan pengakhiran meliputi kegiatan pemeriksaan
administrasi penerimaan calon perwira, bintara,
dan tamtama yang tertib, teliti, aman, lancar,
objektif, dan transparan

Tindakan Merupakan tindakan pengamanan kegiatan


Pengamanan dan pemeriksaan administrasi penerimaan calon
Administrasi prajurit TNI AD yang bersifat rahasia,
pengamanan berita dan pengarsipan dokumen
atau arsip yang dianggap penting (rahasia).
Tindakan administrasi dilaksanakan untuk
mewujudkan akuntabilitas melalui ketertiban,
keteraturan, dan kelengkapan administrasi
dalam penyelenggaraan pemeriksaan adminis-
trasi penerimaan calon prajurit TNI AD.

Pengawasan dan Pengawasan dan pengendalian kegiatan


Pengendalian pemeriksaan administrasi penerimaan calon
prajurit TNI AD mutlak diperlukan, hal ini
dilakukan untuk menjamin optimalisasi kegiatan
yang dilaksanakan. Pengawasan dan pengen-
dalian dilaksanakan mulai tingkat pusat sampai
dengan tingkat daerah .

Keberhasilan dan Keberhasilan dalam pemeriksaan administrasi


Penyempurnaan penerimaan calon prajurit TNI AD tergantung
dari disiplin untuk menaati ketentuan yang ada
dalam juknis oleh para personel yang
mengawakinya. Penyempurnaan Juknis Peme-
riksaan Administrasi Penerimaan Calon Prajurit
TNI AD ini agar disarankan kepada Kasad
melalui Dankodiklatad.

iv
KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT
Nomor Kep/ 528 / VI/2020

tentang

PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN CALON PRAJURIT TNI AD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa


petunjuk teknis untuk digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber
bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di lingkungan
Angkatan Darat;

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut,


perlu ditetapkan Keputusan Kasad tentang Petunjuk
Teknis Pemeriksaan Administrasi Penerimaan Calon
Prajurit TNI AD;

Mengingat : 1. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal


31 Oktober 2013 tentang Buku Petunjuk
Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi
Umum Angkatan Darat;

2. Keputusan Kasad Nomor Kep/687/VIII/2016 tanggal


19 Agustus 2016 tentang Petunjuk Administrasi
tentang Penyelenggaraan Administrasi Personel;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/633/VIII/2017 tanggal


29 Agustus 2017 tentang Petunjuk Administrasi
tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Petunjuk TNI Angkatan Darat;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/973/XI/2019 tanggal


18 November 2019 tentang Petunjuk Referensi
Stratifikasi Doktrin TNI AD;

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020 tanggal


13 Maret 2020 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Penyusunan Doktrin TNI AD;

6. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016 tanggal


15 April 2020 tentang Perubahan I Petunjuk Teknis
Tulisan Dinas;
2

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/154/I/2020


tanggal 16 Januari 2020 tentang Perintah
Melaksanakan Penyusunan/Revisi Doktrin Petunjuk
TNI AD TA 2020;

2. Surat Perintah Dirajenad Nomor Sprin/65/I/2020


tanggal 14 Januari 2020 tentang Kelompok Kerja
Penyusunan Petunjuk Teknis Pemeriksaan
Administrasi Penerimaan Calon Prajurit TNI AD;

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan


Petunjuk Teknis Pemeriksaan Administrasi Pene-
rimaan Calon Prajurit TNI AD;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Keputusan Kasad tentang Petunjuk Teknis


Pemeriksaan Administrasi Penerimaan Calon Prajurit
TNI AD sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan
ini menggunakan kode PT : CAJ-17 dan berklasifikasi
Biasa.

2. Direktur Ajudan Jenderal TNI Angkatan Darat


sebagai pembina materi petunjuk teknis ini.

3. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi


petunjuk teknis ini dinyatakan tidak berlaku.

4. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 23 Juni 2020

a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DANKODIKLAT,

tertanda

Distribusi: AM. PUTRANTO, S.Sos.


LETNAN JENDERAL TNI
A dan B Angkatan Darat
Autentikasi
Tembusan: DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD,
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI
F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M.
BRIGADIR JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/528/VI/2020
Tanggal 23 Juni 2020

PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN CALON PRAJURIT TNI AD

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pemeriksaan administrasi (rikmin) harus dilaksanakan secara


benar, lengkap, absah, mutakhir, dan transparan agar tidak terjadi
kesalahan dalam penyajian data awal sebagai bagian fungsi pembinaan
personel. Petunjuk Teknis Pemeriksaan Administrasi Penerimaan Calon
Prajurit TNI AD (Juknis Rikmin Penerimaan Calon Prajurit TNI AD)
merupakan penjabaran dari Petunjuk Penyelenggaraan Pembinaan
Fungsi Ajudan Jenderal. Di antara faktor yang menentukan dalam
kelangsungan penerimaan calon prajurit TNI AD adalah pemeriksaan
administrasi. Petunjuk teknis ini menguraikan tentang ketentuan tata
cara pemeriksaan administrasi bagi calon prajurit yang mengikuti seleksi
pada penerimaan prajurit di lingkungan Angkatan Darat.

b. Rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD selama ini berpedoman


pada Keputusan Kasad Nomor Kep/944-33/IX/2016 tanggal 30
September 2016 tentang Buku Pedoman Pemeriksaan Administrasi
Prajurit TNI AD. Dihadapkan pada perkembangan zaman, organisasi,
petunjuk/ketentuan, dan perubahan stratifikasi petunjuk di lingkungan
Angkatan Darat, hal itu berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan
rikmin yang lebih optimal. Penyusunan juknis yang valid dan
operasional merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan guna
mendukung tugas pokok di lingkungan Angkatan Darat.

c. Rikmin calon prajurit TNI AD dapat dilaksanakan secara tertib,


teliti, aman, lancar, objektif, dan transparan apabila didukung dengan
juknis yang valid dan operasional. Guna mendapatkan pedoman yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD, maka Juknis Rikmin Penerimaan Calon Prajurit TNI AD perlu
disusun. Juknis ini disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas bagi satuan, dan bahan ajaran lembaga pendidikan
di lingkungan Angkatan Darat.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Juknis ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman


dalam kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

b. Tujuan. Juknis ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran


dan penjelasan dalam kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.
4

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Pembahasan juknis ini meliputi tata cara tentang


penyelenggaraan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

b. Tata Urut. Juknis ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar. Penyusunan juknis ini menggunakan dasar sebagai berikut:

a. Peraturan Panglima TNI Nomor 30 Tahun 2014 tentang Penyediaan


Prajurit Sukarela Tentara Nasional Indonesia;

b. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/46/I/2002 tanggal 21


Januari 2002 tentang Buku Petunjuk Administrasi Penerimaan Calon
Perwira TNI;

c. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/57/II/2003 tanggal 24


Februari 2003 tentang Petunjuk Administrasi Pemeriksaan Administrasi
Calon Prajurit TNI;

d. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober


2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Administrasi Umum Angkatan Darat;

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/343/IV/2016 tanggal 25 April 2016


tentang Bujukmin Penerimaan Bintara Prajurit Karier dan Tamtama
Prajurit Karier TNI AD;

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27 Juni


2016 tentang Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas;

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/687/VIII/2016 tanggal 19 Agustus


2016 tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Administrasi Personel;

h. Keputusan Kasad Nomor Kep/944-33/IX/2016 tanggal 30


September 2016 tentang Buku Pedoman Pemeriksaan Administrasi
Prajurit TNI AD;

i. Keputusan Kasad Nomor Kep/1023/XII/2016 tanggal 14 Desember


2016 tentang Petunjuk Teknis tentang Penerimaan Taruna dan Taruni
Akademi Militer;
5

j. Keputusan Kasad Nomor Kep/633/VIII/2017 tanggal 29 Agustus


2017 tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan
Doktrin dan Petunjuk TNI Angkatan Darat;

k. Keputusan Kasad Nomor Kep/973/XI/2019 tanggal 18


November 2019 tentang Petunjuk Referensi Stratifikasi Doktrin TNI
AD;

l. Keputusan Kasad Nomor Kep/182/III/2020 tanggal 13 Maret 2020


tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan Doktrin TNI AD; dan

m. Keputusan Kasad Nomor Kep/548a/VI/2016 tanggal 15 April 2020


tentang Perubahan I Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas.

5. Pengertian. (Lampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM

6. Umum. Ketentuan umum pelaksanaan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD merupakan ketentuan pokok yang harus dipedomani dalam
rikmin penerimaan calon prajurit agar diperoleh hasil yang optimal.
Ketentuan umum ini harus dilaksanakan secara konsisten untuk
menciptakan tertib administrasi dalam pelaksanaan kegiatan. Ketentuan
umum sebagai pedoman dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit yang meliputi tujuan dan sasaran, sifat, organisasi, syarat personel,
teknis, sarana dan prasarana, serta faktor-faktor yang memengaruhi.

7. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Menyelenggarakan kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD yang tertib, teliti, aman, lancar, objektif, dan transparan
untuk memperoleh prajurit TNI AD yang memenuhi persyaratan sesuai
kualitas dan kuantitas yang ditentukan.

b. Sasaran. Terselenggaranya kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD mulai Taruna Akmil, Bintara, dan Tamtama yang tertib,
teliti, aman, lancar, objektif, dan transparan.

8. Sifat. Penyusunan Juknis Rikmin Penerimaan Calon Prajurit TNI AD


harus memedomani sifat-sifat sebagai berikut:

a. Tertib, Aman, dan Lancar. Penyelenggaraan rikmin calon prajurit


senantiasa dilaksanakan secara tertib dan memperhatikan keamanan
dalam pelaksanaannya, sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan
lancar sesuai dengan yang direncanakan.

b. Objektif. Penyelenggaraan rikmin calon prajurit dilaksanakan


berdasarkan pada keadaan nyata administrasi personel yang
bersangkutan tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.

c. Transparan. Penyelenggaraan rikmin calon prajurit dilaksanakan


dengan jelas, nyata, dan terbuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sehingga menghasilkan data yang benar, bertanggung jawab, dan sesuai
ketentuan.
6

d. Teliti. Penyelenggaraan rikmin calon prajurit dilaksanakan secara


cermat sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.

9. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Panitia Pusat (Penerimaan Catar Akmil, Caba PK, dan


Cata PK).

KETUA

PENANGGUNG JAWAB

WAKIL KETUA

PENANGGUNG JAWAB
SEKRETARIS

PENANGGUNG JAWAB
ANGGOTA

PENANGGUNG JAWAB
2) Tingkat Subpanitia Pusat (Penerimaan Caba PK dan Cata PK).

KETUA

PENANGGUNG JAWAB

SEKRETARIS

PENANGGUNG JAWAB

ANGGOTA

PENANGGUNG JAWAB
3) Tingkat Panitia Daerah dan Subpanitia Daerah (Penerimaan
Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

KETUA

SEKRETARIS

ANGGOTA

Keterangan:
: Garis komando
7

b. Susunan Organisasi.

1) Tingkat Panitia Pusat (Penerimaan Catar Akmil, Caba PK, dan


Cata PK).

a) Ketua : Dirajenad

b) Wakil Ketua : Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad

c) Sekretaris : Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra

d) Anggota : Personel yang ditunjuk

2) Tingkat Subpanitia Pusat (Penerimaan Caba PK dan Cata PK).

a) Ketua : Pamen Ditajenad yang ditunjuk

b) Sekretaris : Personel yang ditunjuk

c) Anggota : Personel yang ditunjuk

3) Tingkat Panitia Daerah dan Subpanitia Daerah (Penerimaan


Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

a) Tingkat Panitia Daerah (Penerimaan Catar Akmil, Caba


PK, dan Cata PK).

(1) Ketua : Wakaajendam

(2) Sekretaris : Kasimindiasahpra Ajendam

(3) Anggota : Personel yang ditunjuk

b) Tingkat Subpanitia Daerah (Penerimaan Catar Akmil,


Caba PK, dan Cata PK).

(1) Ketua : Wakaajenrem

(2) Sekretaris : Kaurminpers Ajenrem

(3) Anggota : Personel yang ditunjuk

c. Tugas dan Tanggung Jawab.

1) Tingkat Panitia Pusat (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

a) Ketua (Dirajenad):

(1) mengeluarkan surat perintah kepada personel yang


terlibat dalam kepanitiaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panitia Pusat (Panpus);

(2) memberikan pengarahan dan petunjuk secara


umum tentang pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
8

(3) mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD yang dilakukan oleh
anggotanya;

(4) melaporkan pelaksanaan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD kepada Ketua Panpus;

(5) memimpin evaluasi atas pelaksanaan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(6) bertanggung jawab kepada Ketua Panpus yang


dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Wakil Ketua.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad):

(1) mengoordinasi pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat pusat dan
tingkat daerah sesuai arahan Ketua;

(2) memberikan pengarahan serta petunjuk kepada tim


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(3) melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan rikmin


yang dilakukan oleh tim rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD ;

(4) memimpin rapat koordinasi administrasi (rakormin)


sebagai sarana pengecekan dan persiapan akhir untuk
penilaian hasil rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD
yang dilaksanakan oleh tim administrasi; dan

(5) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Ketua.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra):

(1) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan jadwal


kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
tingkat pusat;

(2) mengawasi dan mengoordinasikan penggunaan


anggaran sesuai dengan alokasi yang ditentukan;

(3) mengoordinasikan kegiatan dan jumlah calon yang


akan dikirim ke tingkat pusat;

(4) merencanakan dan mengawasi pelaksanaan


kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(5) merencanakan bahan rakormin, menyiapkan


tempat, serta sarana dan prasarana kegiatan tersebut;
9

(6) merekap hasil nilai rikmin penerimaan calon prajurit


TNI AD yang dilaksanakan oleh anggota tim administrasi;

(7) mengajukan rekap hasil nilai rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD kepada Wakil Ketua untuk diteliti
dan disahkan;

(8) menyusun dan menyerahkan nilai hasil rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD kepada Sekretaris
Pusat;

(9) memisahkan bahan administrasi (hanmin) calon


yang lulus dan yang tidak lulus; dan

(10) bertanggung jawab kepada Ketua yang dalam


pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil
Ketua.

d) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(1) membantu Sekretaris dalam perencanaan dan


penyiapan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD ;

(2) memberikan arahan kepada para calon tentang


hanmin yang harus dikumpulkan serta mengarahkan
dalam pengisian blangko rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD agar tertib dan sesuai yang ditentukan;

(3) melaksanakan tugas rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD dengan teliti dan dilaksanakan sesuai
ketentuan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab;

(4) mengumpulkan data hasil pemeriksaan dan


membuat buku hasil rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD untuk diteliti oleh Sekretaris;

(5) menyiapkan administrasi dan ATK yang akan


digunakan dalam pemeriksaan hanmin calon prajurit TNI
AD;

(6) membantu Sekretaris dalam penyiapan bahan


rakormin dan kesiapan sarana dan prasarananya;

(7) membuat notulen rapat koordinasi hasil rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD;

(8) menyiapkan konsep nilai hasil rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD yang akan diserahkan ke
Setpanpus;

(9) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD; dan
10

(10) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Ketua yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan oleh Sekretaris.

2) Tingkat Subpanitia Pusat (Caba PK dan Cata PK).

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk):

(1) memberikan pengarahan dan petunjuk secara teknis


tentang pelaksanaan rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(2) mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD yang dilakukan oleh
anggotanya;

(3) menyusun hasil rikmin dan menyerahkan hasilnya


kepada Sekretaris Panpus;

(4) melaporkan pelaksanaan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD kepada Ketua Panpus;

(5) memimpin evaluasi atas pelaksanaan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(6) bertanggung jawab kepada Ketua Panpus yang


dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan
oleh Sekretaris Panpus

b) Sekretaris (Personel yang ditunjuk):

(1) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan jadwal


kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
tingkat Subpanpus;

(2) mengoordinasikan dan memonitor kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD di tingkat Subpanpus;

(3) merencanakan dan mengawasi pelaksanaan


kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD yang
dilakukan oleh anggotanya;

(4) memberikan pengarahan dan pengawasan kepada


calon tentang ketentuan dan kelengkapan hanmin calon
prajurit TNI AD;

(5) menyiapkan bahan rakormin, menyiapkan tempat,


serta sarana dan prasarana kegiatan tersebut;

(6) merekap hasil nilai rikmin penerimaan calon prajurit


TNI AD yang dilaksanakan oleh anggota tim administrasi;

(7) mengajukan rekap hasil nilai rikmin kepada Ketua


tim rikmin Subpanpus untuk diteliti dan disahkan;
11

(8) menyerahkan nilai hasil rikmin kepada Ketua


Subpanpus; dan

(9) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Ketua Subpanpus.

c) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(1) membantu Sekretaris dalam perencanaan dan


penyiapan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(2) memberikan arahan kepada para calon prajurit TNI


AD tentang hanmin yang harus dikumpulkan serta
mengarahkan dalam pengisian blangko rikmin agar tertib
dan sesuai yang ditetapkan;

(3) melaksanakan tugas rikmin dengan teliti dan


dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku serta rasa
tanggung jawab.

(4) mengumpulkan data hasil pemeriksaan dan


merekap, serta membuat buku hasil rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD untuk diteliti oleh Sekretaris;

(5) menyiapkan administrasi dan ATK yang akan


digunakan dalam pemeriksaan hanmin calon;

(6) membantu Sekretaris dalam penyiapan bahan


rakormin dan kesiapan sarana dan prasarananya;

(7) membuat notulen rapat koordinasi hasil rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD;

(8) menyiapkan konsep nilai hasil rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD yang akan diserahkan ke Sekretaris
Subpanpus;

(9) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(10) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


kepada Ketua Subpanpus.

3) Tingkat Panitia Daerah/Subpanitia Daerah (Catar Akmil, Caba


PK, dan Cata PK).

a) Tingkat Panitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata


PK).

(1) Ketua (Wakaajendam):

(a) memberikan pengarahan dan petunjuk secara


teknis tentang pelaksanaan rikmin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
12

(b) mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan


rikmin yang dilakukan oleh anggotanya;

(c) menyusun hasil rikmin dan menyerahkan


hasilnya kepada Sekretaris I;

(d) melaporkan pelaksanaan rikmin kepada Ketua


Panda;

(e) memimpin evaluasi atas pelaksanaan rikmin;


dan

(f) bertanggung jawab kepada Ketua Panda yang


dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasi-
kan oleh Sekretarisi I dan Kaajendam.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam):

(a) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan


jadwal kegiatan rikmin penerimaan prajurit TNI AD
di tingkat daerah;

(b) mengoordinasikan dan memonitor kegiatan dan


jumlah calon sesuai animo;

(c) merencanakan dan mengawasi pelaksanaan


kegiatan rikmin anggotanya;

(d) memberikan pengarahan dan pengawasan


kepada calon tentang ketentuan dan kelengkapan
hanmin calon;

(e) menyiapkan bahan rakormin, menyiapkan


tempat, serta sarana dan prasarana kegiatan
tersebut;

(f) merekap hasil nilai rikmin yang dilaksanakan


oleh anggota tim administrasi;

(g) mengajukan rekap hasil nilai rikmin kepada


Ketua untuk diteliti dan disahkan;

(h) menyerahkan nilai hasil rikmin kepada Ketua


Panda; dan

(i) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ketua.

(3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) membantu Sekretaris dalam perencanaan dan


penyiapan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
kegiatan penerimaan;
13

(b) memberikan arahan kepada para calon tentang


hanmin yang harus dikumpulkan serta mengarah-
kan dalam pengisian blangko rikmin agar tertib dan
sesuai yang ditentukan;

(c) melaksanakan tugas rikmin dengan teliti dan


dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku serta
rasa tanggung jawab;

(d) mengumpulkan data hasil pemeriksaan dan


merekap, serta membuat buku hasil rikmin untuk
diteliti oleh Sekretaris;

(e) menyiapkan administrasi dan ATK yang akan


digunakan dalam pemeriksaan hanmin calon;

(f) membantu Sekretaris dalam penyiapan bahan


rakormin dan kesiapan sarana dan prasarananya;

(g) membuat notulen rapat koordinasi hasil rikmin;

(h) menyiapkan konsep nilai hasil rikmin yang


akan diserahkan ke Sekretaris Panda;

(i) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan; dan

(j) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ketua Panda.

b) Tingkat Subpanitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan


Cata PK).

(1) Ketua (Wakaajenrem):

(a) memberikan pengarahan dan petunjuk secara


teknis tentang pelaksanaan rikmin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

(b) mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan


rikmin yang dilakukan oleh anggotanya;

(c) menyusun hasil rikmin dan menyerahkan


hasilnya kepada Sekretaris Subpanda;

(d) melaporkan pelaksanaan rikmin kepada Ketua


Subpanda;

(e) memimpin evaluasi atas pelaksanaan rikmin;


dan

(f) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ketua Subpanda.
14

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem):

(a) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan


jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit di
tingkat subpanda;

(b) mengoordinasikan dan memonitor kegiatan dan


jumlah calon sesuai animo;

(c) merencanakan dan mengawasi pelaksanaan


kegiatan rikmin anggotanya;

(d) memberikan pengarahan dan pengawasan


kepada calon tentang ketentuan dan kelengkapan
hanmin calon;

(e) menyiapkan bahan rakormin, menyiapkan


tempat, serta sarana dan prasarana kegiatan
tersebut;

(f) merekap hasil nilai rikmin yang dilaksanakan


oleh anggota tim administrasi;

(g) mengajukan rekap hasil nilai rikmin kepada


Ketua untuk diteliti dan disahkan;

(h) menyerahkan nilai hasil rikmin kepada


Sekretaris Subpanda; dan

(i) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ketua.

(3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) membantu Sekretaris dalam merencanakan dan


menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan
dalam kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit;

(b) memberikan petunjuk kepada para calon


tentang hanmin yang harus dikumpulkan serta
mengarahkan dalam pengisian blangko rikmin agar
tertib dan sesuai dengan ketentuan;

(c) melaksanakan tugas rikmin dengan teliti dan


dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dengan
rasa tanggung jawab;

(d) mengumpulkan data hasil rikmin dan merekap,


serta membuat buku hasil rikmin untuk diteliti oleh
Sekretaris;

(e) menyiapkan administrasi dan ATK yang akan


digunakan dalam pemeriksaan hanmin calon;
15

(f) membantu Sekretaris dalam penyiapan bahan


rakormin dan kesiapan sarana dan prasarananya;

(g) membuat notulen rapat koordinasi hasil rikmin;

(h) menyiapkan konsep nilai hasil rikmin yang


akan diserahkan ke Sekretaris Subpanda;

(i) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit; dan

(j) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung


jawab kepada Ketua.

10. Syarat Personel. Syarat personel yang melaksanakan kegiatan dalam


bidang rikmin penerimaan calon prajurit sebagai berikut:

a. memiliki integritas yang tinggi terhadap organisasi Angkatan Darat;

b. memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang administrasi


personel;

c. sehat jasmani dan rohani;

d. memiliki sifat teliti, tekun, ulet, jujur, dan profesional, serta mampu
mengoperasikan komputer;

e. mampu menjaga kerahasiaan terhadap informasi yang


berklasifikasi rahasia;

f. memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi dengan pihak


lain;

g. mempunyai kemampuan dalam bidang informasi dan teknologi; dan

h. harus menandatangani pakta integritas untuk menghindari KKN.

11. Teknis. Teknis rikmin calon prajurit TNI AD adalah sebagai berikut:

a. Ketentuan Administrasi.

1) Persyaratan.

a) Persyaratan Umum:

(1) warga negara Indonesia;

(2) usia pada saat pembukaan pendidikan pertama tidak


kurang dari 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari 22
tahun;

(3) tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan


secara tertulis oleh Kepolisian Republik Indonesia
(SKCK);
16

(4) tinggi badan pria tidak kurang dari 163 cm dan


wanita tidak kurang dari 157 cm (dapat disesuaikan
dengan renlakgiat penerimaan); dan

(5) tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit


berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.

b) Persyaratan Khusus.

(1) Catar Akmil:

(a) laki-laki bukan anggota/mantan prajurit


TNI/Polri dan PNS TNI;

(b) lulus SMA/MA jurusan/program IPA/IPS


(sesuai kebutuhan) dengan syarat Danem/UNBK
atau nilai rata rata UAN sesuai dengan tahun
kelulusan yang ditentukan;

(c) pemberlakuan nilai remedial dan ijazah Paket C


diatur dalam renlakgiat;

(d) tidak berlaku akta kelahiran tunggal;

(e) belum pernah menikah, dan sanggup tidak


menikah selama mengikuti pendidikan pertama;

(f) sanggup melaksanakan Ikatan Dinas Pertama


(IDP) keprajuritan selama 10 tahun sejak dilantik
menjadi perwira TNI;

(g) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI;


dan

(h) harus mengikuti dan lulus pemeriksaan/


pengujian meliputi:

i. administrasi;

ii. kesehatan;

iii. jasmani;

iv. penelitian personel;

v. psikologi; dan

vi akademik.

(2) Calon Bintara PK:

(a) laki-laki dan perempuan bukan anggota/


mantan prajurit TNI/Polri/PNS TNI;
17

(b) lulus SMA/MA/SMK/SPK atau yang setara baik


negeri/swasta yang disamakan/terakreditasi;

(c) pemberlakuan nilai remedial dan ijazah Paket C


diatur dalam renlakgiat;

(d) berlaku akta kelahiran tunggal;

(e) belum pernah menikah dan sanggup tidak


menikah selama mengikuti pendidikan pertama serta
2 tahun setelah dilantik menjadi Bintara;

(f) sanggup melaksanakan Ikatan Dinas Pertama


(IDP) keprajuritan selama 10 tahun;

(g) bersedia ditempatkan seluruh wilayah NKRI;


dan

(h) harus mengikuti dan lulus pemeriksaan/


pengujian meliputi:

i. administrasi;

ii. kesehatan;

iii. jasmani;

iv. penelitian personel;

v. psikologi; dan

vi. akademik (khusus Calon Bintara Talenta).

(3) Calon Tamtama PK:

(a) laki-laki dan bukan anggota/mantan prajurit


TNI/Polri/PNS TNI;

(b) serendah-rendahnya lulus SMP/MTS atau yang


setara baik negeri/swasta yang disamakan/
terakreditasi;

(c) pemberlakuan nilai remedial dan ijazah Paket B


diatur dalam renlakgiat;

(d) berlaku akta kelahiran tunggal;

(e) belum pernah menikah dan sanggup tidak


menikah selama mengikuti pendidikan pertama serta
2 tahun setelah dilantik menjadi Tamtama;

(f) sanggup melaksanakan Ikatan Dinas Pertama


(IDP) keprajuritan selama 7 tahun;
18

(g) bersedia ditempatkan seluruh wilayah NKRI;


dan

(h) harus mengikuti dan lulus pemeriksaan/


pengujian meliputi:

i. administrasi;

ii. kesehatan;

iii. jasmani;

iv. penelitian personel; dan

v. psikologi.

c) Persyaratan tambahan:

(1) harus ada surat persetujuan orang tua/wali;

(2) bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus


mendapat pengesahan dari Kemendikbud;

(3) bagi laki-laki tidak bertato/bekas tato dan tidak


ditindik/bekas tindik di telinga, dan bagi wanita tidak
bertato/bekas tato serta tidak ditindik/bekas ditindik di
telinga lebih dari satu atau anggota badan lainnya,
kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat dan
sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu:

(a) letak atau posisi tato;

(b) surat keterangan dari pemuka agama/adat


yang diketahui kepala desa/lurah setempat; dan

(c) besar/diameter atau panjang tato tidak


melebihi ketentuan.

(4) bagi yang sudah bekerja:

(a) melampirkan surat persetujuan/izin dari kepala


dinas/jawatan/instansi yang bersangkutan; dan

(b) bersedia diberhentikan dari status pegawai, bila


diterima menjadi prajurit TNI AD.

(5) bersedia menaati peraturan bebas KKN baik


langsung maupun tidak langsung. Apabila terbukti secara
hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud, maka
harus bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau
dikeluarkan dari pendidikan pertama (dikma).
19

2) Kelengkapan administrasi.

a) Administrasi yang sepenuhnya disiapkan oleh calon:

(1) Akta kelahiran/surat kenal lahir. Memuat


keterangan tentang tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
calon, di samping itu juga dapat menunjukkan nama
kedua orang tuanya kecuali untuk penerimaan Ba/Ta
berlaku akta kelahiran tunggal (hanya mencantumkan
salah satu nama orang tua).

(2) Bukti kewarganegaraan Indonesia (bagi keturunan


warga negara asing/WNA). Sebagai pernyataan bahwa
calon benar-benar tidak lagi mengikuti kewarganegaraan
asing dan salah satu atau kedua orang tuanya dan telah
sah statusnya sebagai warga negara Indonesia.

(3) Kartu tanda penduduk (KTP) calon. Menunjukkan


sebagai tanda penduduk warga negara Indonesia dengan
data kependudukan yang bersangkutan, yang digunakan
untuk mencocokkan dengan data persyaratan
administrasi lainnya.

(4) Kartu tanda penduduk (KTP) orang tua/waIi.


Berkaitan dengan penanggung jawab calon dan
kelengkapan persyaratan administrasi lainnya (fotokopi
dilegalisasi).

(5) Kartu Keluarga (KK). Kartu yang menunjukkan


tentang kedudukan/status calon dalam keluarga di mana
ia bertempat tinggal, terkait dengan KTP yang
bersangkutan dan tidak berlaku KK tunggal (fotokopi
dilegalisasi).

(6) Ijazah/STTB. Memuat penjelasan tentang data


calon, data sekolah dan data akademik yang pernah
ditempuh oleh calon.

(7) SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional)/


UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Memuat
angka/nilai prestasi belajar calon dalam pendidikan yang
ditempuh saat mengikuti ujian akhir.

(8) SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian).


Dikeluarkan oleh Polres di daerah sesuai dengan KTP
yang bersangkutan. Perlu diteliti peruntukan dan masa
berlakunya sampai dengan pembukaan dikma.

(9) Surat Keterangan lolos butuh dari instansi tempat


kerja, bagi yang sudah bekerja. Surat yang menyatakan
bahwa calon diizinkan oleh pimpinan instansi/
perusahaannya untuk mengikuti seluruh kegiatan
penerimaan tanpa pemutusan hubungan kerja serta
diberhentikan dengan hormat bila lulus dan terpilih.
20

(10) Pasfoto. Pasfoto calon yang dibuat paling akhir


berwama hitam putih dengan ukuran 4 x 6 cm
menghadap kedepan, tanpa tutup kepala dan kaca mata.

Catatan:

Pada saat mendaftar persyaratan administrasi masing-


masing membawa satu berkas asli dan berkas fotokopi
rangkap enam sesuai dengan ketentuan.

b) Administrasi yang disiapkan oleh calon tetapi formulirnya


disediakan oleh dinas (Panitia).

(1) Permohonan menjadi prajurit. Berisi permohonan


calon kepada Kasad untuk menjadi prajurit TNI AD atas
kesukarelaan dan kemauan sendiri (lihat contoh 3 hlm.
65).

(2) Surat persetujuan orang tua/wali. Pernyataan


persetujuan orang tua/wali bagi calon untuk menjadi
prajurit TNI AD (lihat contoh 6 hlm. 71). Yang dianggap
sah menandatangani surat persetujuan orang tua/wali
adalah:

(a) bapak kandung;

(b) ibu kandung, apabila bapak kandung telah


meninggal dunia dan ibu kandung tidak menikah
lagi kecuali untuk penerimaan Ba/Ta apabila bapak
kandung bekerja di luar daerah atau luar negeri/
provinsi dan tidak diketahui keberadaannya;

(c) bapak tiri, apabila bapak kandung telah


meninggal dunia dan ibu kandung menikah lagi
(diperkuat dengan surat nikah ibu dengan bapak tiri
dimaksud);

(d) kakak kandung, apabila bapak dan ibu


kandung telah meninggal dunia, kemudian tugas
dan kewajiban kedua orang tua diambil alih oleh
kakak kandung;

(e) paman/bibi, apabila tersebut subsubsubpasal


a) s.d. d) tidak ada. Paman adalah kakak atau adik
kandung ayah/ibu yang bertanggung jawab terhadap
calon. Bila tidak ada paman, maka bibi (tidak
menikah) atau suami dari bibi yang bertanggung
jawab terhadap calon; dan

(f) orang lain, yang berdasarkan ketetapan dari


pengadilan diangkat sebagai wali dari yang
bersangkutan kecuali untuk penerimaan Ba/Ta
diperbolehkan surat keterangan dari kecamatan
setempat.
21

(3) Surat pernyataan belum pernah nikah. Berisi


pernyataan bahwa calon yang bersangkutan belum
pernah menikah, sebagaimana persyaratan yang diminta.
(lihat contoh 8 hlm. 73).

(4) Daftar riwayat hidup. Daftar ini memuat tentang


riwayat hidup calon sejak lahir sampai saat mendaftar
sebagai calon prajurit, baik yang menyangkut masalah
keluarga, pendidikan, kecakapan yang dimiliki,
kegemaran, dan lain-lain. Data dalam daftar riwayat
hidup ini dapat dijadikan bahan untuk mencocokkan
dengan data yang ada di dalam persyaratan administrasi
lainnya. (lihat contoh 5 hlm. 67).

(5) Surat perjanjian ikatan dinas. Surat ini digunakan


sebagai bukti adanya hubungan hukum antara calon
sebagai warga negara dengan negara, yang secara
sukarela mengikatkan diri guna menjalani dinas
keprajuritan. (lihat contoh 9 hlm. 74).

(6) Surat pernyataan calon. Surat ini digunakan sebagai


bukti adanya pernyataan calon sanggup tidak melakukan
penyuapan, sanggup ditempatkan di seluruh wilayah
NKRI, dan sanggup membayar 10 kali lipat biaya yang
dikeluarkan negara menurut hukum apabila dengan
kemauan sendiri menolak atau mengundurkan diri. (lihat
contoh 7 hlm.72).

(7) Surat pernyataan tidak melakukan penyuapan.


Digunakan sebagai bukti adanya pernyataan orang
tua/wali sanggup tidak melakukan penyuapan dan
memberikan sesuatu dalam bentuk apapun kepada
panitia/perorangan. (lihat contoh 10 hlm. 76).

c) Administrasi yang sepenuhnya disiapkan oleh dinas


(Panitia).

(1) Surat pendaftaran. Surat pendaftaran diberikan


kepada calon yang telah mendaftar dan memenuhi
persyaratan awal. (lihat contoh 1 hlm. 62)

(2) Tanda pengenal calon. Tanda sebagai pengenal calon


yang berhak mengikuti rik/uji.

(3) Kartu sidik jari/Daktiloskopi. Memuat rekaman data


kesepuluh sidik jari tangan dan sinyalemen/ciri-ciri
calon. Di samping untuk kepentingan dosir yang
bersangkutan, juga diperlukan untuk dikirim kepada
Direktur Pidana Ditjen Hukum dan Perundang-undangan
Kemenkumham.

(4) Surat perintah mengikuti rik/uji tingkat pusat (Surat


Panggilan). Perintah kepada calon yang telah dinyatakan
lulus dan terpilih dalam sidang panda/subpanda untuk
mengikuti rik/uji tingkat pusat.
22

d) Administrasi khusus. Bagi calon prajurit TNI AD yang


berprestasi baik di bidang akademik, olahraga, atau keahlian
lainnya harus melampirkan sertifikat/ijazah yang menerang-
kan hasil prestasi/keahlian yang dimiliki 3 tahun terakhir,
penggalian potensi keahlian dan prestasi dilaksanakan oleh
tim administrasi dengan metode wawancara dan praktik.

3) Penilaian persyaratan administrasi.

a) Klasifikasi penilaian. Penilaian administrasi ditentukan


secara kualitatif dengan klasifikasi sebagai berikut:

(1) Klasifikasi MS (memenuhi syarat). Dokumen


administrasi, benar. lengkap, absah, dan mutakhir.

(2) Klasifikasi TMS (tidak memenuhi syarat). Dokumen


administrasi tidak benar, tidak lengkap, dan tidak
absah/meragukan serta tidak memenuhi persyaratan.

b) Wewenang. Wewenang penentuan MS/TMS hasil rikmin


penerimaan TNI AD di tingkat pusat ditentukan oleh Katim
Rikmin Panpus, tingkat Subpanpus oleh Katim Rikmin
Subpanpus, tingkat daerah oleh Katim Rikmin Panda, dan
tingkat Subpanda oleh Katim Rikmin Subpanda.

c) Penilaian aspek administrasi. Tidak diikutkan dalam


perhitungan untuk penyusunan peringkat dari rik/uji calon,
karena nilai administrasi bersifat mutlak.

b. Tata Cara Rikmin Calon Prajurit TNI AD.

1) Pengumpulan hanmin. Menghimpun dan mengumpulkan


hanmin calon prajurit TNI AD sesuai ketentuan (renlakgiat).

2) Mengukur tinggi dan berat badan calon prajurit TNI AD


dilaksanakan oleh tim administrasi, kesehatan, dan jasmani
dengan cara sebagai berikut:

a) pengukuran tinggi dan berat badan mengunakan alat


ukur yang telah disiapkan oleh panitia; dan

b) pada saat diperiksa calon pria menggunakan celana


pendek, wanita menggunakan kostum yang ditentukan oleh
panitia.

3) Memeriksa tindik/bekas tindik dan tato/bekas tato di bagian


tubuh calon prajurit TNI AD.

a) pada saat diperiksa calon pria menggunakan celana


pendek, wanita menggunakan kostum yang ditentukan oleh
panitia;

b) tindik/bekas tindik yang ditoleransi secara adat hanya


yang terletak di telinga dan jumlah tindik tidak lebih dari dua
(telinga kiri dan kanan masing-masing satu);
23

c) letak atau posisi tato tidak boleh di muka/wajah atau


ditangan yang tidak terlihat pada saat menggunakan pakaian
dinas TNI AD;

d) surat keterangan yang ditandatangani oleh pemuka


agama/adat dan diketahui kepala desa/lurah setempat; dan

e) diameter lingkaran tato tidak lebih dari 5 cm atau panjang


tato tidak lebih dari 15 cm.

4) Menghitung usia calon prajurit TNI AD (tanggal, bulan, dan


tahun kelahiran sampai dengan pembukaan pendidikan pertama),
sebagai berikut:

Contoh:

Pembukaan pendidikan tanggal 1-10-2019

Calon A lahir 3-10-2001

Calon B lahir 5-08-2002

Calon C lahir 10-09-1997

Cara menghitung usia calon A

1 - 10 - 2019
3 - 10 - 2001
-
28 - 11 - 17 MS (usia calon 17 tahun 11 bulan 28 hari)
Cara menghitung usia calon B

1 - 10 - 2019
5 - 08 - 2002
-
26 - 1 - 17 TMS (usia calon 17 tahun 1 bulan 26 hari
berarti kurang 7 bulan 4 hari)

Cara menghitung usia calon C

1 - 10 - 2019
10 - 09 - 1997
-
21 - 0 - 22 TMS (usia calon 22 tahun 0 bulan 21 hari
berarti lebih 21 hari)

Catatan:

- Satu bulan dihitung 30 hari.

- Satu tahun dihitung 12 bulan.


24

5) Pemeriksaan hanmin. Memeriksa dan meneliti hanmin calon


prajurit TNI AD dengan teliti dan akurat.

a) Akta kelahiran/Surat kenal lahir:

(1) teliti kebenaran dan keabsahan terutama nama,


tempat, tanggal, bulan, dan tahun lahir;

(2) bila ketentuan yang memberlakukan surat kenal


lahir, maka surat kenal lahir dapat diterima. Namun
harus diadakan penelitian/pemeriksaan yang lebih
cermat terhadap:

(a) tahun pengeluaran surat kenal lahir; dan

(b) tanggal, bulan, dan tahun lahir dicocokkan


dengan raport, ijazah/STTB, dan data administrasi
lainnya. Surat keterangan lainnya hanya dapat
diberlakukan sesuai ketentuan dengan penelitian
yang sangat cermat terhadap kebenaran dan
keabsahan keterangan tesebut.

(3) akta kelahiran harus dapat menunjukkan nama ke


dua orang tuanya untuk penerimaan Catar dan khusus
penerimaan Caba dan Cata dapat menunjukan salah satu
nama orang tua.

b) Bukti kewarganegaraan Indonesia. Bagi keturunan warga


negara asing (WNA), berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2006 Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia
(SBKRI) tidak diberlakukan lagi, selanjutnya dokumen
kewarganegaraan cukup dibuktikan dengan akta kelahiran,
Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun
bagi calon prajurit yang salah satu orang tuanya WNA harus
melampirkan fotokopi kartu identitas orang tua dan surat
nikah orang tua. Fotokopi kartu identitas harus dilegalisasi
oleh pejabat konsulat negara yang bersangkutan dan fotokopi
surat nikah dilegalisasi oleh pejabat KUA/catatan sipil.

c) Kartu tanda penduduk (KTP). Dalam pemeriksaan KTP


agar diteliti nama, tempat, tanggal lahir, NIK, dan wilayah
sesuai tempat pendaftaran tingkat panda/subpanda yang
ditentukan. Pemeriksaan KTP, agar diperhatikan NIK yang
bersangkutan yaitu digit ke-7 dan 8 menunjukkan tanggal
lahir, digit ke-9 dan 10 menunjukkan bulan lahir, serta digit
ke-11 dan 12 menunjukkan tahun lahir. Khusus wanita tahun
lahir digit ke-7 dan 8 menunjukkan tanggal lahir ditambah 40.
secara resmi dapat dilakukan melalui website www.dukcapil.
kemendagri.go.id. Bagi calon yang memiliki KTP di daerah
perbatasan dapat mendaftar di panda/subpanda yang
terdekat.
25

Contoh: Calon yang memiliki KTP dari wilayah Kabupaten


Banten hanya dapat mendaftar di kota Serang. Sedangkan
yang memilki KTP dari wilayah Priangan Barat (Bogor,
Sukabumi, Cianjur) dapat juga mendaftar di Jakarta. Tidak
dibenarkan yang memilki KTP DKI Jaya mendaftar di Bandung
atau subpanda lainnya diluar panda Jaya.

d) Kartu Keluarga (KK). Teliti sesuai dengan KTP yang


bersangkutan, cocokkan NIK-nya dan teliti data orang tua/wali
yang bertanggung jawab terhadap calon pada KK tersebut serta
untuk legalitas fotokopi KK ditandatangani dan di cap oleh
Kecamatan sesuai alamat domisili, selanjutnya tidak
diberlakukan KK tunggal dalam penerimaan prajurit TNI AD.

e) Ijazah/STTB dari SD sampai dengan SMA/MA/SMK/


sederajat atau setara baik negeri atau swasta yang
terakreditasi, adapun langkah-langkah pemeriksaannya
sebagai berikut:

(1) Pemeriksaan keaslian blangko ijazah dengan meneliti


beberapa sinyalemen/ciri-ciri yang terdapat dalam
blangko tersebut seperti logo, tahun lulus, dan nomor seri
ijazah menggunakan lampu ultraviolet. Adapun
pelaksanaan penelitian ijazah sebagai berikut:

(a) berdasarkan tingkat sekolah:

KODE SERI IJAZAH


NO TK. SEKOLAH KET
IJASAH SKHUN CATATAN KAKI
1 2 3 4 5 6
1 SD Dd 1 D
2 SMP Di 2 D
3 SMA Ma 3 M
4 SMK Mk 4 M
5 PERSAMAAN/PAKET PA/PB/PC A/B/C P

(b) berdasarkan wilayah/provinsi:

i. Aceh 06
ii. Sumut 07
iii. Sumbar 08
iv. Riau 09
v. Kep Riau 31
vi. Jambi 10
vii. Bengkulu 26
viii. Sumsel 11
ix. Bangka Belitung 28
x. Lampung 12
xi. Banten 30
xii. Jabar 02
xiii. DIY 04
xiv. Jateng 03
26

xv. Jatim 05
xvi. Bali 22
xvii. Kalbar 13
xviii. Kalsel 15
xix. Kalteng 14
xx. Kaltim 16
xxi. NTB 23
xxii. NTT 24
xxiii. Gorontalo 29
xxiv. Sulut 17
xxv. Sulawesi Tenggara 20
xxvi. Sulawesi Tengah 18
xxvii. Sulbar 32
xxviii. Maluku 21
xxix. Maluku Utara 27
xxx. Papua 25
xxxi. Papua Barat 33
xxxii. Kalimantan Utara 34

(c) berdasarkan Kabupaten/Kota di Jabar:

i. Kota Bandung 01
ii. Kota Banjar 02
iii. Kota Bekasi 03
iv. Kota Bogor 04
v. Kota Cimahi 05
vi. Kota Cirebon 06
vii. Kota Depok 07
viii. Kota Sukabumi 08
ix. Kota. Tasikmalaya 09
x. Kab. Bandung 10
xi. Kab. Bandung Barat 11
xii. Kab. Bekasi 12
xiii. Kab. Bogor 13
xiv. Kab. Ciamis 14
xv. Kab. Cianjur 15
xvi. Kab. Cirebon 16
xvii. Kab. Garut 17
xviii. Kab. Indramayu 18
xix. Kab. Karawang 19
xx. Kab. Kuningan 20
xxi. Kab. Majalengka 21
xxii. Kab. Purwakarta 22
xxiii. Kab. Subang 23
xxiv. Kab. Sukabumi 24
xxv. Kab. Sumedang 25
xxvi. Kab. Tasikmalaya 26
27

(d) susunan nomor peserta ujian:

i. Digit I = Tk/Jenjang
Sekolah
ii. Digit II dan III = Thn Penerbitan
Ijazah
iii. Digit IV dan V = Kode Provinsi
iv. Digit VI dan VII = Kode Kab/Kota
v. Digit VIII , IX, dan X = Kode Sekolah
vi. Digit XI, XII, dan XIII = No Urut
Peserta
vii. Digit XIV = Validasi

(2) Mencocokkan nama calon dan nama orang tua


sesuai dengan akta kelahiran, KTP, dan KK.

(3) Mencocokkan tempat dan tanggal lahir calon sesuai


dengan akta kelahiran, KTP, dan KK.

(4) Meneliti Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan


nomor peserta ujian nasional (14 digit yang memuat
tentang tingkat sekolah, tahun terbit, asal provinsi,
kabupaten, sekolah, nomor ujian, dan validasi) dengan
menggunakan aplikasi yang direkomendasikan oleh
Depdikbud.

(5) Meneliti foto calon dan cap sekolah, disesuaikan


dengan kenyataan calon yang mendaftar, dan legalitas
sekolah yang mengeluarkan ijazah tersebut.

(6) Memeriksa jumlah rata-rata nilai sekolah.

(7) Apabila terdapat keraguan dalam pemeriksaan maka


dapat bekoordinasi dengan sekolah yang mengeluarkan
ijazah atau Dinas Pendidikan setempat.

(8) Calon yang memperoleh ijazah dari negara lain harus


mendapat pengesahan dari Kemendikbud.

g) SKHUN/UNBK. SKHUN/UNBK dari SD s.d. SMA, bagi


SKHUN/UNBK yang belum keluar harus ada fotokopi Daftar
Kolektif SKHUN/UNBK yang sudah dilegalisasi Kepala
Sekolah. Pengecekan SKHUN/UNBK dilaksanakan sebagai
berikut:

(1) cek kebenaran blangko dan data siswa melalui


website resmi Kemendiknas www.nisn.data.
kemendikbud.go.id dan juga dapat melalui aplikasi
android milik Kemendikbud yaitu aplikasi NISN (Nomor
Induk Siswa Nasional) dan nomor peserta ujian nasional.
Cara berikutnya dengan cara pemindaian barcode yang
ada di lembar ijazah dengan melalui Smartphone dengan
bantuan aplikasi barcode scanner (QR Code) yang dapat
diunduh di android/IOS. Hasil pemindaian akan
menampilkan data identitas siswa dan nilai SKHUN/
UNBK serta link untuk melihat duplikat SKHUN/UNBK
secara online dari data base Kemendikbud;
28

(2) apabila terdapat ketidaksesuaian nomor barcode


atau QR Code yang ada pada lembar ijazah, lakukan
koordinasi dengan pihak sekolah dan dinas pendidikan
setempat; dan

(3) menghitung nilai rata rata UAN (NUAN)/UNBK


dengan cara menjumlahkan nilai mata pelajaran yang
diujikan dibagi dengan banyaknya mata pelajaran dan
hasilnya disesuaikan dengan nilai rata-rata yang telah
ditentukan dalam renlakgiat.

h) Sertifikat/ijazah prestasi akademik, olahraga, atau


keahlian lainnya:

(1) mengecek keaslian dan keabsahan sertifikat/ijazah


keahlian/prestasi yang dimiliki;

(2) melaksanakan wawancara dan praktik atas


keahlian/prestasi untuk menggali potensi yang dimiliki;
dan

(3) koordinasi dengan instansi terkait yang


mengeluarkan sertifikat/ijazah keahlian/prestasi yang
dimiliki.

i) Surat Keterangan lolos butuh. Bagi calon prajurit yang


sudah bekerja agar melampirkan surat keterangan lolos butuh
dari instansi tempat calon tersebut bekerja. Dengan surat ini
diharapkan tidak ada masalah baik selama mengikuti kegiatan
rik/uji di tingkat subpanda/panda/pusat dari instansi tempat
calon bekerja. Kebenaran dan keabsahannya diteliti dari data
surat pendaftaran, riwayat hidup, dan administrasi lainnya.

j) Pasfoto. Ditekankan ketelitian pada saat pendaftaran


dengan mencocokkan pasfoto dengan calon yang
bersangkutan. Pasfoto harus dapat dilihat dengan jelas sesuai
kondisi saat ini dengan ukuran 4 x 6 cm serta warna hitam
putih tanpa kacamata dan tutup kepala.

k) SKCK. Pemeriksaan SKCK sebagai berikut:

(1) SKCK yang dikeluarkan oleh Polres setempat;

(2) peruntukan yang tertera dalam SKCK sesuai dengan


kegiatan penerimaan prajurit TNI AD; dan

(3) masa berlakunya minimal sesuai dengan tanggal


pembukaan Pendidikan.

l) Daftar riwayat hidup:

(1) berbentuk blangko daftar isian yang harus diisi oleh


calon dengan tulisan tangan;
29

(2) periksa dan sesuaikan dengan blangko rikmin


tentang data diri calon; dan

(3) periksa riwayat hidup calon sejak lahir sampai


dengan saat mendaftar, baik yang menyangkut masalah
keluarga, pendidikan, kecakapan yang dimiliki,
kegemaran dan lain-lain sebagai bahan pencocokan
dengan data yang ada di dalam persyaratan administrasi
lainnya. (contoh 5 hlm. 67).

m) Surat permohonan menjadi prajurit TNI AD:

(1) harus ditulis tangan dan bermeterai;

(2) tanda tangan calon harus mengenai meterai; dan

(3) periksa data calon, tanda tangan, dan meterai yang


digunakan. (contoh 4 hlm. 66).

n) Permohonan menjadi prajurit:

(1) berbentuk blangko daftar isian yang harus diisi oleh


calon dengan tulisan tangan;

(2) tanda tangan calon tanpa meterai; dan

(3) periksa data dan tanda tangan calon. (contoh 3 hlm.


65).

o) Surat persetujuan orang tua/wali:

(1) berbentuk blangko harus ditulis tangan;

(2) periksa nama orang tua/wali;

(3) periksa data calon dan pejabat lurah/kades yang


menandatangani surat sesuai dengan domisili orang
tua/wali, dan bermeterai (contoh 6 hlm. 71); dan

(4) yang sah menandatangani surat persetujuan orang


tua/wali seperti yang tercantum pada pasal 11 juknis ini.

p) Surat pernyataan belum pernah nikah:

(1) berbentuk blangko harus ditulis tangan; dan

(2) periksa data calon, nama ortu/wali, lurah/kades


yang menandatangani surat tersebut, dan lurah/kades
harus sesuai dengan domisili calon, serta bermeterai
(contoh 8 hlm. 73).

q) Surat perjanjian ikatan dinas:

(1) berbentuk blangko harus ditulis tangan;


30

(2) periksa jangka waktu ikatan dinas; dan

(3) periksa data dan tanda tangan calon harus mengenai


meterai. (contoh 9 hlm. 74)

r) Surat pernyataan calon:

(1) berbentuk blangko harus ditulis tangan; dan

(2) periksa data calon, nama ortu/wali, lurah/kades


yang menandatangani surat tersebut, dan lurah/kades
harus sesuai dengan domisili calon, serta bermeterai.
(contoh 7 hlm. 72).

s) Surat pernyataan orang tua/wali tidak melakukan


penyuapan:

(1) berbentuk blangko harus ditulis tangan oleh orang


tua;

(2) periksa data calon dan nama orang tua/wali sesuai


KK, bagi yang menggunakan wali agar melampirkan Surat
Keterangan Perwalian dari Kecamatan/Surat Keputusan
dari Pengadilan, RH; dan

(3) bermeterai dan tanda tangan orang tua/wali harus


mengenai meterai (contoh 10 hlm. 76).

Catatan: Semua berkas yang difotokopi harus dilegalisasi


dan dicocokkan isi/datanya dengan yang asli oleh petugas
rikmin.

6) Input data. Memasukkan data hasil rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD melalui penilaian persyaratan administrasi sebagai
berikut:

a) Penilaian terhadap hanmin calon:

(1) Benar dan absah. Benar dan absah dilihat dari:

(a) formulir/blangko/daftar/surat yang dibuat


dikeluarkan/diterbitkan oleh instansi yang
berwenang;

(b) Isi yang tercantum dalam persyaratan


administrasi sesuai dengan data yang autentik; dan

(c) pejabat yang menandatangani dan cap dinas


dari yang berwenang.

(2) Lengkap. Jumlah, macam, dan jenisnya sesuai


dengan yang dipersyaratkan.

(3) Mutakhir. Masa berlakunya semua dokumen yang


di persyaratkan tidak ada yang kedaluwarsa.
31

b) Persyaratan yang memengaruhi penilaian:

(1) ukuran tinggi badan calon;

(2) usia calon, dihitung dari tanggal kelahiran sampai


pada saat pembukaan pendidikan pertama;

(3) hasil pengecekan fisik calon terhadap tindik/bekas


tindik, tato/bekas tato;

(4) komponen data dari persyaratan administrasi yang


ditentukan oleh renlakgiat, misalnya nilai dalam SKHUN
dan Ijazah calon; dan

(5) hasil tes keahlian/keterampilan dan bakat, khusus


pada penerimaan calon Bintara Talenta.

7) Apabila hasil rikmin di atas benar, lengkap, absah dan


mutakhir sesuai ketentuan, maka diberi nilai kualitatif MS dan
apabila hasil rikmin di atas tidak benar, tidak lengkap, tidak absah
dan tidak mutakhir sesuai ketentuan diberi nilai kualitatif TMS.

8) Mencetak nominatif hasil akhir rikmin dan mengelompokkan


MS dan TMS.

9) Melaksanakan rakormin untuk mengecek kembali hasil


pemeriksaan sebelum diserahkan ke Sekretaris Panpus/
Subpanpus/Panda/Subpanda yang dipimpin oleh Katim rikmin.

10) Mengirim daftar nominatif hasil rikmin yang MS dan TMS


kepada Ketua Panpus u.p. Paban I/Spersad selaku Sekretaris
Panpus untuk tingkat pusat.

11) Mengirim daftar nominatif hasil rikmin yang MS dan TMS


kepada Ketua Subpanpus u.p. Sekretaris Subpanpus untuk tingkat
subpanpus.

12) Mengirim daftar nominatif hasil rikmin yang MS dan TMS


kepada Ketua Panda u.p. Aspers Kasdam selaku Sekretaris Panda
untuk tingkat daerah.

13) mengirim daftar nominatif hasil rikmin yang MS dan TMS


kepada Ketua Subpanda u.p. Kasipers Korem selaku Sekretaris
Subpanda untuk tingkat subpanda.

14) Menyimpan hanmin (map satu) calon untuk proses selanjutnya


dan mengembalikan sisa hanmin calon disertai bukti penyerahan
yang ditandatangani calon.

15) Bagi calon prajurit yang lulus tingkat daerah sebelum tes
tingkat pusat melaksanakan sinyalemen dan sidik jari/daktiloskopi
dengan tinta berwarna hitam.
32

16) Bagi calon yang dinyatakan lulus tingkat pusat untuk


mengikuti dikma, hanmin dikumpulkan kembali setelah
pengumuman.

12. Sarana dan Prasarana. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
menyelenggarakan rikmin calon prajurit TNI AD.

a. Sarana:

1) kaca pembesar;

2) lampu ultraviolet;

3) smartphone dengan aplikasi I-nigma atau barcode scanner;

4) ATK;

5) komputer/laptop dan printer;

6) meja kerja, kursi; dan

7) alat ukur tinggi badan dan berat badan.

b. Prasarana. Prasarana yang diperlukan dalam kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD adalah ruangan/aula/gedung yang tertutup.

13. Faktor-Faktor yang Memengaruhi. Faktor-faktor yang memengaruhi


dalam rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD sebagai berikut:

a. Faktor Internal:

1) peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan Angkatan


Darat;

2) tingkat kemampuan personel dalam penyelenggaraan kegiatan


rikmin calon prajurit TNI AD;

3) mekanisme hubungan kerja antartim;

4) ketepatan waktu dalam penyelesaian kegiatan rikmin calon


prajurit TNI AD;

5) ketertiban administrasi dalam rikmin calon prajurit TNI AD;

6) ketersediaan sarana prasarana dan dukungan anggaran untuk


kelancaran pelaksanaan kegiatan rikmin calon prajurit TNI AD; dan

7) susunan dan kelengkapan administrasi calon prajurit TNI AD.

b. Faktor Eksternal:

1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); dan


33

2) pihak lain di luar panitia yang berpengaruh terhadap


keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan (sekolah, Diknas,
Disdukcapil, kelurahan/desa, dan kecamatan).

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

14. Umum. Pemeriksaan administrasi calon prajurit TNI AD merupakan


bagian dari kegiatan penerimaan prajurit TNI AD yang dilaksanakan dengan
terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD meliputi rikmin Calon Taruna Akmil,
Bintara, dan Tamtama untuk memperoleh prajurit TNI AD yang memenuhi
persyaratan sesuai kualitas dan kuantitas yang ditentukan. Untuk
mewujudkan rikmin calon prajurit TNI AD yang optimal diperlukan proses
kegiatan mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran.

15. Tahap Perencanaan:

a. Tingkat Panitia Pusat (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Dirajenad):

(a) menunjuk personel yang terlibat dalam kepanitiaan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(b) merencanakan konsep jadwal rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(c) merencanakan rapat koordinasi panitia rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(d) merencanakan penggunaan anggaran panitia rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD.

2) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad):

(a) memberikan saran dan masukan kepada Ketua untuk


menunjuk personel yang terlibat dalam kepanitiaan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD;

(b) membantu Ketua dalam merencanakan konsep jadwal


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(c) membantu Ketua dalam merencanakan rapat koordinasi


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

3) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra):

(a) merencanakan konsep rencana garis besar (RGB) dan


renlakgiat rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;
34

(b) menginventarisasi personel yang akan dilibatkan dalam


kepanitiaan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(c) merencanakan konsep undangan rapat koordinasi awal;

(d) menginventarisasi alat perlengkapan yang akan


digunakan; dan

(e) merencanakan pembekalan operator dalam mendukung


kegiatang penerimaan calon prajurit TNI AD.

b. Tingkat Subpanitia Pusat (Caba PK dan Cata PK).

1) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk):

(a) merencanakan jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(b) merencanakan breifing kesiapan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD; dan

(c) merencanakan koordinasi dengan panita rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat Panda.

2) Sekretaris (Personel yang ditunjuk):

(a) merencanakan penyusunan renlakgiat rikmin penerima-


an calon prajurit TNI AD;

(b) memberikan saran kepada Ketua tentang hal-hal yang


perlu dikoordinasikan kepada panitia rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panda;

(c) menginventarisasi alat perlengkapan yang akan


digunakan; dan

(d) merencanakan waktu pemberangkatan ke tempat


pelaksanaan penerimaan calon prajurit TNI AD.

c. Tingkat Panitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakaajendam):

(a) merencanakan jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(b) merencanakan breifing kesiapan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD; dan

(c) merencanakan koordinasi dengan panita rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat Panpus/Subpanpus
dan Subpanda.
35

2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam):

(a) merencanakan penyusunan renlakgiat rikmin penerima-


an calon prajurit TNI AD;

(b) memberikan saran kepada Ketua tentang hal-hal yang


perlu dikoordinasikan kepada panitia rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panpus/Subpanpus dan Subpanda;
dan

(c) menginventarisasi alat perlengkapan yang akan


digunakan dalam rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

d. Tingkat Subpanitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakaajenrem):

(a) merencanakan jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(b) merencanakan briefing kesiapan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD; dan

(c) merencanakan koordinasi dengan panita rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat Panda.

2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem):

(a) merencanakan penyusunan renlakgiat rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD;

(b) memberikan saran kepada Ketua tentang hal-hal yang


perlu dikoordinasikan kepada panitia rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panda;

(c) menginventarisasi alat perlengkapan yang akan


digunakan dalam rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

16. Tahap Persiapan:

a. Tingkat Panitia Pusat (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Dirajenad):

(a) menerbitkan surat perintah personel yang terlibat dalam


kepanitiaan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(b) mengeluarkan RGB dan renlakgiat rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD;

(c) memimpin rapat koordinasi panitia rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD; dan

(d) mendistribusikan anggaran rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD.
36

2) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad):

(a) membantu Ketua dalam penyusunan net konsep surat


perintah kepanitiaan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(b) membantu Ketua dalam penyusunan net konsep RGB


dan renlakgiat rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(c) memberikan saran kepada Ketua dalam pelaksanaan


rapat koordinasi rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

3) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra):

(a) menyusun net konsep RGB dan renlakgiat rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD;

(b) mengajukan net konsep surat perintah personel yang


dilibatkan dalam kepanitiaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD;

(c) mengirimkan undangan rapat koordinasi kepanitiaan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(d) menyiapkan dan mendistribusikan alat perlengkapan


yang akan digunakan dalam kegiatan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD.

b. Tingkat Subpanitia Pusat (Caba PK dan Cata PK).

1) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk):

(a) menerbitkan jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(b) memimpin briefing kesiapan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(c) melaksanakan koordinasi dengan panita rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat Panpus dan Panda;
dan

(d) melaksanakan pemeriksaan akhir kesiapan sebelum


pelaksanaan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Personel yang ditunjuk):

(a) menyusun renlakgiat rikmin penerimaan calon prajurit


TNI AD;

(b) memberikan saran kepada Ketua tentang hal-hal yang


perlu dikoordinasikan kepada panitia rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panda; dan

(c) menyiapkan alat perlengkapan yang digunakan dalam


kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.
37

3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) membantu Ketua dan Sekretaris dalam kesiapan alat


perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(b) menghimpun dan menyiapkan data administrasi yang


digunakan dalam kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD.

c. Tingkat Panitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakaajendam):

(a) menerbitkan jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

(b) melaksanakan briefing kesiapan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD; dan

(c) melaksanakan koordinasi dengan panita rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat Panpus/Subpanpus
dan Subpanda.

3) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam):

(a) menyusun renlakgiat rikmin penerimaan calon prajurit


TNI AD;

(b) memberikan saran kepada Ketua tentang hal-hal yang


perlu dikoordinasikan kepada panitia rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panpus/Subpanpus dan Subpanda;
dan

(c) menyiapkan alat perlengkapan yang digunakan dalam


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

4) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) membantu Ketua dan Sekretaris dalam kesiapan alat


perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(b) menghimpun dan menyiapkan data administrasi yang


digunakan dalam kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD.

d. Tingkat Subpanitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakaajenrem):

(a) menerbitkan jadwal kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;
38

(b) melaksanakan briefing kesiapan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD; dan

(c) melaksanakan koordinasi dengan panita rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD tingkat Panda.

2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem):

(a) menyusun renlakgiat rikmin penerimaan calon prajurit


TNI AD;

(b) memberikan saran kepada Ketua tentang hal-hal yang


perlu dikoordinasikan kepada panitia rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD tingkat Panda; dan

(c) menyiapkan alat perlengkapan yang akan digunakan


dalam rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.

3) Anggota:

(a) membantu Ketua dan Sekretaris dalam kesiapan alat


perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD; dan

(b) menghimpun dan menyiapkan data administrasi yang


digunakan dalam kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD.

17. Tahap Pelaksanaan:

a. Tingkat Panitia Pusat (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Dirajenad):

(a) mengawasi pelaksanan pengumpulan hanmin calon


prajurit TNI AD;

(b) mengawasi pelaksanan pengukuran tinggi dan berat


badan calon prajurit TNI AD;

(c) mengawasi kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit


TNI AD;

(d) memimpin rapat koordinasi penentuan penilaian hasil


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(e) menyerahkan hasil rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD kepada Sekretaris; dan

(f) menghadiri sidang pemilihan calon prajurit TNI AD.

2) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad):

(a) membantu Ketua mengawasi pelaksanan pengumpulan


hanmin calon prajurit TNI AD;
39

(b) membantu Ketua mengawasi pelaksanan pengukuran


tinggi dan berat badan calon prajurit TNI AD;

(c) membantu Ketua mengawasi kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD;

(d) memberikan saran kepada ketua pada rapat koordinasi


penentuan penilaian hasil rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD;

(e) mendampingi Ketua dalam menghadiri sidang pemilihan


calon prajurit TNI AD; dan

(f) mengoordinasi Ketua panitia rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD tingkat Subpanpus.

3) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra):

(a) membuat nominatif calon prajurit TNI AD yang akan


mengikuti kegiatan rikmin;

(b) memberikan pengarahan kepada calon prajurit TNI AD


dalam pengisian blangko rikmin dan pengumpulan hanmin;

(c) merekap dan menyajikan hasil rikmin calon prajurit TNI


AD yang akan digunakan saat rakormin;

(d) membuat daftar nominatif penilaian hasil rikmin calon


prajurit TNI AD;

(e) memilah hanmin calon prajurit TNI AD yang akan


diajukan dalam sidang pemilihan;

(f) mendampingi Ketua dalam menghadiri sidang pemilihan


calon prajurit TNI AD;

(g) membuat daftar nominatif calon prajurit TNI AD yang


dinyatakan lulus/tidak lulus sidang pemilihan; dan

(h) memonitor kegiatan Ketua panitia rikmin tingkat


Subpanpus

4) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) mengumpulkan hanmin calon prajurit TNI AD;

(b) melaksanakan pemeriksaan hanmin calon prajurit TNI


AD;

(c) menghadiri rakormin;

(d) memilah hanmin yang dinyatakan lulus dan tidak lulus;


dan
40

(e) mengembalikan hanmin calon prajurit TNI AD yang


dinyatakan tidak lulus sidang pemilihan

b. Tingkat Subpanitia Pusat (Caba PK dan Cata PK).

1) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk):

(a) memberikan pengarahan kepada calon prajurit TNI AD


dalam pengisian blangko rikmin dan pengumpulan hanmin;

(b) mengawasi pelaksanaan pengumpulan hanmin calon


prajurit TNI AD;

(c) mengawasi pelaksanaan pengukuran tinggi dan berat


badan calon prajurit TNI AD;

(d) mengawasi kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD;

(e) memimpin rapat koordinasi penentuan penilaian hasil


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(f) menyerahkan hasil rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD kepada Sekretaris; dan

(g) menghadiri sidang pemilihan calon prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Personel yang ditunjuk):

(a) membuat nominatif calon prajurit TNI AD yang akan


mengikuti kegiatan rikmin;

(b) merekap dan menyajikan hasil rikmin calon prajurit TNI


AD yang akan digunakan saat rakormin;

(c) membuat daftar nominatif penilaian hasil rikmin calon


prajurit TNI AD;

(d) memilah hanmin calon prajurit TNI AD yang akan


diajukan dalam sidang pemilihan;

(e) mendampingi Ketua dalam menghadiri sidang pemilihan


calon prajurit TNI AD;

(f) membuat daftar nominatif pengembalian hanmin calon


prajurit TNI AD yang dinyatakan tidak lulus sidang pemilihan;
dan

(h) memonitor kegiatan Ketua panitia rikmin tingkat


Subpanpus.

3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) mengumpulkan hanmin calon prajurit TNI AD;


41

(b) melaksanakan pemeriksaan hanmin calon prajurit TNI


AD;

(c) menghadiri rakormin;

(d) memilah hanmin yang dinyatakan lulus dan tidak lulus;


dan

(e) mengembalikan hanmin calon prajurit TNI AD yang


dinyatakan tidak lulus sidang pemilihan

c. Tingkat Panitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakajendam):

(a) memberikan pengarahan kepada calon prajurit TNI AD


dalam pengisian blangko rikmin dan pengumpulan hanmin;

(b) mengawasi pelaksanaan pengumpulan hanmin calon


prajurit TNI AD;

(c) mengawasi pelaksanaan pengukuran tinggi dan berat


badan calon prajurit TNI AD;

(d) mengawasi kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD;

(e) memimpin rapat koordinasi penentuan penilaian hasil


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(f) menyerahkan hasil rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD kepada Sekretaris; dan

(g) menghadiri sidang parade calon prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam):

(a) membuat nominatif calon prajurit TNI AD yang akan


mengikuti kegiatan rikmin;

(b) merekap dan menyajikan hasil rikmin calon prajurit TNI


AD yang akan digunakan saat rakormin;

(c) membuat daftar nominatif penilaian hasil rikmin calon


prajurit TNI AD;

(d) memilah hanmin calon prajurit TNI AD yang akan


diajukan dalam sidang parade;

(e) mendampingi Ketua dalam menghadiri sidang parade


calon prajurit TNI AD; dan

(f) membuat daftar nominatif pengembalian hanmin calon


prajurit TNI AD yang dinyatakan tidak lulus sidang parade.
42

3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) mengumpulkan hanmin calon prajurit TNI AD;

(b) melaksanakan pemeriksaan hanmin calon prajurit TNI


AD;

(c) menghadiri rakormin;

(d) memilah hanmin yang dinyatakan lulus dan tidak lulus;


dan

(e) mengembalikan hanmin calon prajurit TNI AD yang


dinyatakan tidak lulus sidang parade.

d. Tingkat Subpanitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakaajenrem):

(a) memberikan pengarahan kepada calon prajurit TNI AD


dalam pengisian blangko rikmin dan pengumpulan hanmin;

(b) mengawasi pelaksanaan pengumpulan hanmin calon


prajurit TNI AD;

(c) mengawasi pelaksanaan pengukuran tinggi dan berat


badan calon prajurit TNI AD;

(d) mengawasi kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD;

(e) memimpin rapat koordinasi penentuan penilaian hasil


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

(f) menyerahkan hasil rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD kepada Sekretaris; dan

(g) menghadiri sidang parade calon prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem):

(a) membuat nominatif calon prajurit TNI AD yang akan


mengikuti kegiatan rikmin;

(b) merekap dan menyajikan hasil rikmin calon prajurit TNI


AD yang akan digunakan saat rakormin;

(c) membuat daftar nominatif penilaian hasil rikmin calon


prajurit TNI AD;

(d) memilah hanmin calon prajurit TNI AD yang akan


diajukan dalam sidang parade;

(e) mendampingi Ketua dalam menghadiri sidang parade


calon prajurit TNI AD; dan
43

(f) membuat daftar nominatif pengembalian hanmin calon


prajurit TNI AD yang dinyatakan tidak lulus sidang parade.

3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) mengumpulkan hanmin calon prajurit TNI AD;

(b) melaksanakan pemeriksaan hanmin calon prajurit TNI


AD;

(c) menghadiri rakormin;

(d) memilah hanmin yang dinyatakan lulus dan tidak lulus;


dan

(e) mengembalikan hanmin calon prajurit TNI AD yang


dinyatakan tidak lulus sidang parade.

18. Tahap Pengakhiran:

a. Tingkat Panitia Pusat (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Dirajenad):

(a) memimpin rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin calon


prajurit TNI AD.

2) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad):

(a) memberikan saran pada Ketua sebagai bahan rapat


evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin calon prajurit TNI AD;

(b) membantu Ketua dalam membuat laporan pelaksanaan


kegiatan rikmin calon prajurit TNI AD.

3) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra):

(a) mengecek dan mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD;

(b) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(c) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD.

4) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan
44

(b) membantu Sekretaris mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD.

b. Tingkat Subpanitia Pusat (Caba PK dan Cata PK).

1) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk):

(a) memimpin rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin calon


prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Personel yang ditunjuk):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD;

(b) mengecek dan mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD; dan

(c) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD.

3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membantu Sekretaris mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD.

c. Tingkat Panitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Kaajendam):

(a) memimpin rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin calon


prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD;

(b) mengecek dan mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD; dan
45

(c) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD.

3) Anggota(Personel yang ditunjuk):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membantu Sekretaris mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD.

d. Tingkat Subpanitia Daerah (Catar Akmil, Caba PK, dan Cata PK).

1) Ketua (Wakaajenrem):

(a) memimpin rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membuat laporan pelaksanaan kegiatan rikmin calon


prajurit TNI AD.

2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD;

(b) mengecek dan mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD; dan

(c) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD.

3) Anggota (Personel yang ditunjuk):

(a) menghadiri rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan rikmin


calon prajurit TNI AD; dan

(b) membantu Sekretaris mengembalikan alat peralatan yang


digunakan dalam pelaksanaan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD.
46

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

19. Umum. Penyelenggaraan pemeriksaan administrasi penerimaan calon


prajurit TNI AD akan berjalan tertib dan lancar sesuai yang diharapkan
apabila senantiasa memperhatikan tindakan pengamanan dan tindakan
administrasi. Tindakan pengamanan ditekankan pada tindakan preventif
untuk pengamanan personel, kegiatan, dan dokumen yang berklasifikasi
rahasia, sedangkan tindakan administrasi ditekankan pada terwujudnya
akuntabilitas anggaran. Tindakan pengamanan dan tindakan administrasi
dalam penyelenggaraan pemeriksaan administrasi penerimaan calon prajurit
TNI AD dilaksanakan melalui tahap-tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pengakhiran.

20. Tindakan Pengamanan.

a. Tahap Perencanaan:

1) merencanakan langkah pengamanan personel, materiil, berita,


dan kegiatan;

2) mendata jumlah personel yang terlibat, baik langsung maupun


tidak langsung dalam pelaksanaan kegiatan rikmin;

3) mendata jumlah dan jenis materiil yang dipergunakan, baik


langsung ataupun tidak langsung;

4) mendata bentuk dan jenis alat komunikasi yang


dipergunakan, baik langsung ataupun tidak langsung;

5) menyusun rencana pengamanan, sarana dan prasarana yang


digunakan dalam pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD; dan

6) mempelajari kemungkinan terjadinya gangguan atau ancaman


terhadap keselamatan personel, kerugian materiil, kebocoran
berita, dan pengamanan kegiatan.

b. Tahap Persiapan:

1) menyiapkan langkah pengamanan personel, materiil, berita,


dan kegiatan;

2) menyiapkan data jumlah personel yang terlibat, baik langsung


ataupun tidak langsung;

3) menyiapkan data jumlah dan jenis materiil yang dipergunakan


dalam rikmin, baik langsung ataupun tidak langsung;

4) menyiapkan data bentuk dan jenis alat komunikasi yang


dipergunakan, baik langsung ataupun tidak langsung;

5) menyiapkan rencana pengamanan yang dipergunakan, baik


langsung ataupun tidak langsung; dan
47

6) menyiapkan kemungkinan terjadinya gangguan atau ancaman


terhadap keselamatan personel, kerugian materiil, kebocoran
berita, dan pengamanan kegiatan.

c. Tahap Pelaksanaan:

1) pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian


personel, materiil, kebocoran berita, dan alat komunikasi;

2) melaksanakan pengamanan personel, materiil, berita, sistem


komunikasi, dan dokumen;

3) melakukan langkah antisipasi ketika terjadinya gangguan


untuk keselamatan personel, keutuhan materiil, dan kerahasiaan
berita;

4) mengadakan pengawasan secara terus-menerus terhadap


seluruh personel, materiil, berita dan kegiatan, untuk menjamin
pelaksanaan kegiatan rikmin dapat berjalan dengan aman, tertib,
dan lancar; dan

5) mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka


menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD.

d. Tahap Pengakhiran:

1) mengadakan evaluasi terhadap seluruh pengamanan personel,


materiil, berita, dan kegiatan; dan

2) membuat laporan tentang pengamanan personel, materiil,


berita, dan kegiatan.

21. Tindakan Administrasi.

a. Tahap Perencanaan:

1) merencanakan penyusunan organisasi kepanitiaan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD;

2) merencanakan penyusunan kepanitiaan rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD;

3) merencanakan pembuatan blangko rikmin yang akan


digunakan sesuai kebutuhan;

4) m erencanakan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

5) merencanakan penilaian hasil rikmin calon prajurit TNI AD


tingkat daerah; dan

6) pembuatan rencana pengamanan (renpam) dalam setiap


pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD.
48

b. Tahap Persiapan:

1) pembuatan bahan administrasi sesuai kebutuhan (surat


perintah dan lain-lain);

2) membuat RGB pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

3) pembuatan renlakgiat rikmin penerimaan calon prajurit TNI


AD; dan

4) menyiapkan data, sarana dan prasarana yang diperlukan


dalam pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI
AD.

c. Tahap Pelaksanaan:

1) memberikan penekanan kepada personel yang terlibat dalam


pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;

2) mengawasi pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon


prajurit TNI AD;

3) menyajikan data, sarana dan prasarana yang digunakan dalam


pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD;
dan

4) menginventarisasi semua data, sarana dan prasarana


kelengkapan lainnya yang telah digunakan.

d. Tahap Pengakhiran:

1) melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD yang telah dilaksanakan;

2) menata dan menyimpan kembali sarana dan prasarana yang


telah digunakan pada tempat yang telah ditentukan; dan

3) menyusun laporan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan


calon prajurit TNI AD.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

22. Umum. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD mutlak diperlukan, hal ini dilakukan untuk
menjamin optimalisasi pelaksanaan kegiatan rikmin. Pengawasan dan
pengendalian dilaksanakan secara terus-menerus dan simultan pada setiap
tahapan kegiatan mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran. Kegiatan ini dilakukan oleh pejabat yang berwenang, sesuai
tugas dan tanggung jawabnya mulai tingkat pusat sampai dengan tingkat
daerah.
49

23. Pengawasan.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) merencanakan pengawasan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad merencanakan pengawasan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


merencanakan secara teknis pengawasan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
dengan renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) merencanakan


pengawasan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) merencanakan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah.

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) merencanakan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) meren-


canakan pengawasan secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di daerah sesuai dengan renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) merencanakan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda
sesuai dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) merencanakan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai dengan renlakgiat.
50

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) menyiapkan pengawasan rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad menyiapkan pengawasan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


menyiapkan pengawasan secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
dengan renlakgiataran.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) menyiapkan


pengawasan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) menyiapkan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah.

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) menyiapkan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) menyiapkan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di daerah sesuai dengan renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) menyiapkan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda
sesuai dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) menyiapkan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai dengan renlakgiat.
51

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) melaksanakan kegiatan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan
Angkatan Darat sesuai dengan renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad melaksanakan pengawasan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


melaksanakan pengawasan secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
dengan renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) melaksanakan


pengawasan rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) melaksanakan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah.

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) melaksanakan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) melaksa-


nakan pengawasan secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di daerah sesuai dengan renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) melaksanakan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda
sesuai dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) melaksanakan


pengawasan secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai dengan renlakgiat.
52

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) mengawasi dan memeriksa hasil


evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad secara teknis mengawasi dan memeriksa
hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) mengawasi dan


memeriksa hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanpus sesuai
renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) membuat laporan


hasil pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di Subpanpus sesuai renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah.

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) mengawasi dan memeriksa


hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) membuat


laporan hasil pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di daerah sesuai renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) mengawasi dan memeriksa


hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda sesuai
renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) membuat laporan


hasil pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai renlakgiat.
53

24. Pengendalian.

a. Tahap Perencanaan.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) merencanakan pengendalian rikmin


penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad merencanakan pengendalian rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


merencanakan pengendalian secara teknis pengawasan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) merencanakan


pengendalian rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) merencanakan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) merencanakan pengendalian


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) merenca-


nakan pengendalian secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di daerah sesuai dengan renlakgiat

b) Tingkat Subpanita Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) merencanakan pengendalian


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda
sesuai dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) merencanakan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai dengan renlakgiat.
54

b. Tahap Persiapan.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) menyiapkan kegiatan pengendalian


pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon prajurit TNI
AD sesuai dengan renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad menyiapkan pengendalian rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


menyiapkan pengendalian secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
dengan renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) menyiapkan


pengendalian rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) menyiapkan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) menyiapkan pengendalian


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) menyiapkan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di daerah sesuai dengan renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) menyiapkan pengawasan


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda
sesuai dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) menyiapkan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai dengan renlakgiat.
55

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) melaksanakan kegiatan pengendalian


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan
Angkatan Darat sesuai dengan renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad melaksanakan pengendalian rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan
Darat sesuai dengan renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


melaksanakan pengendalian secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
dengan renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) melaksanakan


pengendalian rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di
lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) melaksanakan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon prajurit
TNI AD di lingkungan Subpanpus sesuai dengan renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) melaksanakan pengendalian


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) melaksa-


nakan pengendalian secara teknis rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di daerah sesuai dengan renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) melaksanakan pengendalian


rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda
sesuai dengan renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) melaksanakan


pengendalian secara teknis rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di Subpanda sesuai dengan renlakgiat.
56

d. Tahap Pengakhiran.

1) Tingkat Panitia Pusat.

a) Ketua (Dirajenad) mengendalikan hasil evaluasi dan


laporan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan calon
prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
renlakgiat.

b) Wakil Ketua (Kasubditbinmindiasahpra Ditajenad)


membantu Dirajenad secara teknis mengendalikan hasil
evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di lingkungan Angkatan Darat sesuai
renlakgiat.

c) Sekretaris (Kabagdiadalkuat Subditbinmindiasahpra)


membuat laporan pengendalian hasil pelaksanaan kegiatan
rikmin penerimaan calon prajurit TNI AD di lingkungan
Angkatan Darat sesuai renlakgiat.

2) Tingkat Subpanitia Pusat.

a) Ketua (Pamen Ditajenad yang ditunjuk) megendalikan


hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanpus sesuai
renlakgiat.

b) Sekretaris (personel yang ditunjuk) membuat laporan


pengendalian hasil pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di Subpanpus sesuai renlakgiat.

3) Tingkat Panitia Daerah dan Tingkat Subpanitia Daerah.

a) Tingkat Panitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajendam) mengendalikan hasil evaluasi


dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di daerah sesuai renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kasimindiasahpra Ajendam) membuat


laporan pengendalian hasil pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di daerah sesuai
renlakgiat.

b) Tingkat Subpanitia Daerah.

(1) Ketua (Wakaajenrem) mengendalikan hasil evaluasi


dan laporan pelaksanaan kegiatan rikmin penerimaan
calon prajurit TNI AD di Subpanda sesuai renlakgiat.

(2) Sekretaris (Kaurminpers Ajenrem) membuat laporan


pengendalian hasil pelaksanaan kegiatan rikmin
penerimaan calon prajurit TNI AD di Subpanda sesuai
renlakgiat.
57

BAB VI
PENUTUP

25. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan yang ada dalam


Petunjuk Teknis Pemeriksaan Administrasi Penerimaan Calon Prajurit TNI
AD, akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan
pemeriksaan administrasi penerimaan calon prajurit di lingkungan Angkatan
Darat.

26. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan


adanya tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Juknis Rikmin
Penenerimaan Calon Prajurit TNI AD ini, agar disarankan kepada Kasad
melalui Dankodiklatad sesuai dengan mekanisme umpan balik.

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, DIREKTUR AJUDAN JENDERAL,

tertanda

F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M. F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M.
BRIGADIR JENDERAL TNI BRIGADIR JENDERAL TNI
58

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran A Keputusan Kasad


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/528/VI/2020
Tanggal 23 Juni 2020

PENGERTIAN

1. Administrasi. Administrasi adalah usaha, pekerjaan, dan kegiatan


yang berkaitan dengan penyelenggaraan penetapan tujuan dan penetapan
cara-cara penyelenggaraan pembinaan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Akta Kelahiran Tunggal. Akta kelahiran tunggal adalah akta yang


nama orang tuanya hanya tertulis nama ibu/bapak.

3. Blangko. Blangko adalah sebutan surat isian yang belum terisi


dengan informasi atau data yang dibutuhkan.

4. Calon Prajurit. Calon prajurit adalah warga negara yang sedang


mengikuti proses kegiatan penerimaan atau pengerahan.

5. Dinas Keprajuritan. Dinas keprajuritan adalah pengabdian


seseorang warga negara sebagai prajurit baik sebagai prajurit sukarela
maupun sebagai prajurit wajib.

6. Formulir. Formulir adalah sehelai kertas dengan ukuran tertentu


yang terbagi dalam lajur dan kolom, digunakan untuk merekam atau
mencatat data/keterangan bidang tertentu dan dilengkapi dengan petunjuk
pemakaian/pengisian.

7. Ikatan Dinas Pertama (IDP). IDP adalah ikatan dinas yang dibuat
guna menjalani dinas keprajuritan untuk yang pertama kalinya selama
sepuluh tahun sebagai prajurit karier.

8. Pendidikan Pembentukan. Pendidikan pembentukan adalah


pendidikan untuk membentuk tamtama menjadi bintara atau bintara
menjadi perwira yang ditempuh melalui pendidikan dasar golongan pangkat.

9. Pendidikan Pertama. Pendidikan pertama adalah pendidikan untuk


membentuk prajurit siswa menjadi anggota TNI yang ditempuh melalui
pendidikan dasar keprajuritan, dasar golongan yang meliputi kepangkatan,
matra, dan kecabangan/kejuruan.

10. Penempatan Pertama. Penempatan pertama adalah penempatan


prajurit dilaksanakan setelah lulus pendidikan pertama tahap dua.

11. Penerimaan. Penerimaan adalah segala kegiatan yang laksanakan


untuk memproses seseorang warga negara Indonesia yang secara sukarela
ingin mengabdikan diri sebagai prajurit melalui tahap pendaftaran,
penelitian persyaratan, pemanggilan, pengujian dan pemilihan, sampai
diangkat menjadi prajurit siswa.
59

12. Prajurit. Prajurit adalah warga negara Indonesia yang memenuhi


persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan
diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk mengabdikan diri dalam dinas
keprajuritan.

13. Prajurit Karier. Prajurit karier adalah prajurit sukarela yang


menjalani dinas keprajuritan secara purnawaktu berdasarkan ikatan dinas
untuk jangka waktu paling singkat tujuh tahun yang dapat diperpanjang.

14. Prajurit Siswa. Prajurit siswa adalah calon prajurit terpilih yang
sedang menjalani pendidikan pertama untuk menjadi prajurit.

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, DIREKTUR AJUDAN JENDERAL,

tertanda

F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M. F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M.
BRIGADIR JENDERAL TNI BRIGADIR JENDERAL TNI
TENTARANASIONAL INDONESIA Lampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/528/VI/2020
Tanggal 23 Juni 2020

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN


PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN CALON PRAJURIT TNI AD

PETUNJUK PENYELENGGARAAN
PEMBINAAN FUNGSI AJUDAN JENDERAL

PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN CALON PRAJURIT TNI AD

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, DIREKTUR AJUDAN JENDERAL,

tertanda

F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M. F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M.
BRIGADIR JENDERAL TNI BRIGADIR JENDERAL TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran C Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/528/VI/2020
Tanggal 23 Juni 2020

DAFTAR CONTOH FORMULIR

NOMOR CONTOH
URAIAN HALAMAN
URUT NOMOR
1 2 3 4

1. Surat Pendaftaran Contoh 1 62


2. Blangko Rikmin Contoh 2 63
3. Permohonan Menjadi Prajurit
Contoh 3 65
Karier TNI AD
4. Surat permohonan menjadi
Contoh 4 66
prajurit (tulis tangan)
5. Daftar Riwayat Hidup Contoh 5 67
6. Surat Persetujuan Orang
Contoh 6 71
Tua/Wali
7. Surat Pernyataan Contoh 7 72
8. Surat Pernyataan Belum Pernah
Contoh 8 73
Nikah
9. Surat Perjanjian Ikatan Dinas
Pertama Bintara Prajurit Karier/ Contoh 9 74
Prajurit Sukarela
10. Surat Pernyataan Tidak
Contoh 10 76
Melakukan Penyuapan
11. Surat Pernyataan Tidak
Melakukan Manipulasi Contoh 11 77
Data Administrasi

Autentikasi a.n. KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


DIREKTUR AJUDAN JENDERAL TNI AD, DIREKTUR AJUDAN JENDERAL,

tertanda

F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M. F.F. FRANSIS WEWENGKANG, S.E., M.M.
BRIGADIR JENDERAL TNI BRIGADIR JENDERAL TNI
62

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 1


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PENDAFTARAN
Nomor:

1. Nama calon : ....................................


2. Tempat, Tanggal lahir : ....................................
3. Jenis Kelamin : Pria/Wanita * )
4. Status : Nikah/belum pernah Nikah * )
5. Suku : ....................................
6. Agama : ....................................
7. Tinggi & Berat badan : . . . . . . . . . . . . Cm . . . . . . . . . . . Kg
8. Pendidikan tertinggi :
a. Dik Umum : ....................................
b. Jurusan : ....................................
c. Tahun lulus : ....................................
9. Nilai Akhir (NA) / rata-rata NA : ....................................
10. Pekerjaan : ....................................
11. Alamat (Kode Pos) : ....................................
12. Orang Tua/Wali *) : ....................................
a. Nama : ....................................
b. Alamat : ....................................
(kode pos) : ....................................
13. Pernah mendaftar yang ke :
Tahun . . . . . . . . . . sampai tingkat . . . . . . . . . .
Tahun . . . . . . . . . . sampai tingkat . . . . . . . . . .

Tahun . . . . . . . . . . sampai tingkat . . . . . . . . . .


. . . . . . . . . . , . . . . .. . 20 . .

a.n. Ketua Panitia


Tanda Tangan Calon Petugas Pendaftaran
FOTO
CALON

4X6

Tulis dengan huruf cetak


*) Coret yang tidak perlu
................. ....................
63

Contoh 2
PANPUS PENERIMAAN CABA PK TNI AD TA 20..
TIM ADMINISTRASI
PAS FOTO
LEMBAR PEMERIKSAAN ADMINISTRASI 4X6
CALON …….. PRAJURIT KARIER TNI AD TA 20..

1. NOMOR CALON/KELAS :……………… /……………………

2. SUBPANPUS/SUBPANDA :……………...../……………………

3. NILAI ADMINISTRASI : MS TMS

A. KETERANGAN DIRI CALON:

1. Nama Lengkap : …………………………………………….


2. Tempat/Tgl. lahir : …………………………………………….
3. Agama/Suku : ……………./………………..…………….
4. Tinggi/Berat Badan : .................../.........…...........…………….
5. Alamat : ….…………………………...…………….
: ..……………….…………….…………….
Hp: ..............................................………..
6. Pendidikan:

a. SD/MI Masuk tahun : ..….....Lulus tahun :….……di ................


b. SLTP/MTs Masuk tahun : ..….....Lulus tahun :….……di ................
SMA/MA/SMK Masuk tahun : ..….....Lulus tahun :….……di ................

1) Jurusan/NUAN : …………………/..………............
2) Nama/alamat sekolah : ……………………………………

7. Bapak Kandung/Tiri :
a. Nama : .…………………………………………….
b. Pekerjaan : ……………………………………….........
c. Alamat lengkap : ………………………………………........

8. Ibu Kandung/Tiri :
a. Nama : …………………………………………….
b. Pekerjaan : …………………………………………….
c. Alamat lengkap : …………………………………………….

9. Izin Domisili/Wali :
a. Nama : ……………………………………………
b. Pekerjaan : ……………………………………………
c. Alamat lengkap : …………………………………………….

B. Usia saat masuk pendidikan tgl, …. - …. - 20..

Usia : ….. - ….. - 20…


…..-…….-……..
......-........-.........
64

C. KELENGKAPAN ADMINISTRASI:

KELENGKAPAN
BAHAN ADMINISTRASI/ HANMIN
NO KET
DATA YANG DI PERIKSA TIDAK
ADA
ADA
1 2 3 4 5
MAP ASLI
1 Akte Kelahiran Calon
2 KTP Calon
3 FC KTP Ortu/Wali (Legalisasi)
4 FC Kartu Keluarga/Wali (Legalisasi)
5 Ijazah SD/SMP/SMA /Sederajat
6 SKHUN SD/SMP/SMA/Sederajat
7 Raport terakhir (SMP/MTs/SMA/SMK/MA)
8 FC Akte Kematian Orang Tua bila meninggal (Legalisasi)
9 FC Akte Cerai Orang Tua bila pernah cerai (Legalisasi)
10 FC Surat Nikah bila Orang Tua Cerai & Nikah lagi (Legalisasi)
MAP FOTO KOPI (1-4)
1 Surat Pendaftaran
2 Surat Permohonan Tulis Tangan kepada Aspers Kasad
3 Surat Permohonan menjadi Prajurit dan sanggup ditempatkan di
mana saja di seluruh wilayah RI
4 Daftar Riwayat Hidup
5 SKCK 1 Asli dan 3 FC Legalisasi)
6 FC Ijazah & SKHUN SD, SMP, & SMA (Diknas & Legalisasi)
7 FC Akte Kelahiran (Legalisasi)
8 FC KTP Calon (Legalisasi)
9 FC KTP Orang Tua/Wali (Legalisasi)
10 FC KK (Legalisir)
11 FC Raport terakhir (SMP/MTs/SMA/SMK/MA Sederajat (Legalisasi)
12 Surat Pernyataan Belum Pernah Menikah (Materai)
13 Surat Persetujuan Orang Tua/Wali (Materai)
14 Surat Tidak Melakukan Penyuapan Orang Tua/Wali (Materai)
15 Surat Tidak Melakukan Penyuapan Calon (Materai)
16 Surat Pernyataan Tidak Melakukan Manipulasi Data Ortu (Materai)
17 FC Akte/Sket Kematian Orang Tua bila meninggal (Legalisasi)
18 FC Akte Cerai Orang Tua bila pernah Cerai (Legalisasi)
19 FC Surat Nikah bila Orang Tua Cerai & Nikah lagi Legalisasi)
20 Kartu Daktilaskopi (Sidik Jari dan Sinyalemen)
21 FC Kartu BPJS Calon

D. PRESTASI/KEAHLIAN YANG DIMILIKI 3 TH TERAKHIR (20XX – 20XX) BERSERTIFIKAT:


1. ………………………………………………
2. ………………………………………………
3. ………………………………………………

E. SOSIAL MEDIA:
1. Instagram : .................................................................................................................
2. Facebook : .................................................................................................................
3. E-mail : .................................................................................................................
F. KETERANGAN: .......................................................................................................................
...............................................................................................................................................................

.......………., ……… 20..

KATIM ADMINISTRASI, PENELITI/PENILAI,

.................................................. ................................................
65

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 3


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

PERMOHONAN MENJADI PRAJURIT KARIER TNI AD

……………………………20 ………..

Kepada
Yth. Kepala Staf Angkatan Darat
u.p. Panitia Penerimaan
di
Tempat

Dengan hormat,

Berdasarkan pengumuman Kaajendam ……………………… Nomor


……….………. tanggal ……………………., 20 … tentang Penerimaan Bintara
Prajurit Karier TNI AD.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………………………
Tempat dan Tanggal Lahir : …………………………………………………
Suku : …………………………………………………
Agama : …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
: …………………………………………………
Pekerjaan : …………………………………………………

Mengajukan permohonan untuk menjadi Bintara melalui pendidikan Secaba


Prajurit Karier.

Selanjutnya saya bersedia untuk mengikuti kegiatan dan memenuhi


persyaratan serta menaati ketentuan yang berlaku, termasuk.

1. Penentuan Korps /Kecabangan/Kejurusan sesuai kebutuhan Organisasi


TNI AD.

2. Ditempatkan di mana saja di seluruh Wilayah Negara Kesatuan


Republik Indonesia.

3. Menaati aturan perkawinan yang berlaku di TNI AD.

Demikian permohonan ini saya buat atas kemauan saya sendiri.

Hormat saya,

…………………………………
66

Contoh 4

SURAT PERMOHONAN MENJADI PRAJURIT KARIER TNI AD


67

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 5


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Agama :

: Kawin/belum kawin :

Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *) Alamat :


Tempat lahir :

Tanggal lahir :

Suku :

KECAKAPAN
Tinggi badan : Cm
Bahasa Menulis
Berat badan : Kg

Rambut :

Mata :

Ciri lain :

Golongan darah :

Pendidikan umum Kursus-kursus

SD :

SMP :

SMU :

PT/Akd :

Kepandaian istimewa :

Pengalaman Kerja :
68

KELUARGA :

1. Nama ayah kandung & alias* :

Tempat, tanggal lahir :

Pekerjaan :

Alamat :

2. Nama ibu kandung & Alias* :

Tempat, tanggal lahir :

Pekerjaan :

Alamat :

3. Nama ayah tiri/angkat alias* :

Tempat, tanggal lahir :

Pekerjaan :

Alamat :

4. Nama ibu tiri/angkat alias* :

Tempat, tanggal lahir :

Pekerjaan :

Alamat

Nama panggilan :

5. Saudara :

No Nama L/P Usia/Th Kandung/ Pekerjaan Alamat


Lengkap Tiri/Angkat
69

6. Keluarga yang menjadi tanggungan calon (bagi yang sudah kawin):

No Nama L/P Usia/Th Kandung/ Pekerjaan Alamat


Lengkap Tiri/Angkat

7. Saudara dari Bapak:

No Nama Kandung/ Pekerjaan Alamat


L/P Usia/Th
Lengkap Tiri/Angkat

8. Saudara dari Ibu:

No Nama Kandung/ Pekerjaan Alamat


L/P Usia/Th
Lengkap Tiri/Angkat
70

Lain- Lain:

1. Organisasi yang pernah diikuti (Nama organisasi, Jabatan, Tahun)

a.

b.

c.

d.

2. Cabang olah raga yang aktif diikuti:


a.
b.
c.
d.
3. Cabang kesenian yang aktif diikuti:
a.
b.
c.
d.
4. Keterangan lain yang perlu dikemukakan:

………………………………. 20 ……

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan


sebenar-benarnya.

Dan apabila terdapat keterangan yang


dipalsukan saya bersedia dituntut secara
hukum.

Mengetahui
FOTO
Lurah/Kepala Desa Tanda Tangan
CALON

4x6

.................. ....................

*) Coret yang tidak perlu


71

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 6


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PERSETUJUAN ORANG TUA/WALI )*

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : .................…………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………..
Alamat : ……………………………………………………..

Ayah Kandung/ bu Kandung / Wali )* dari:


Nama : ……………………………………………………..
Tempat & Tanggal lahir : ……………………………………………………..
Alamat : ……………………………………………………..

Dengan ini kami menyetujui anak saya tersebut di atas untuk mengikuti seleksi
menjadi Prajurit TNI, selanjutnya menyetujui ia ditempatkan di mana saja di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selama proses penerimaan, pendidikan pertama sampai dengan


pengangkatan menjadi Prajurit TNI, kami sanggup untuk tidak melakukan intervensi,
baik terhadap anak kami, panitia penerimaan maupun penyelenggara pendidikan
pertama, dalam bentuk apapun, kapanpun, dan di mana pun.

Apabila anak kami tersebut di atas dengan kemauan sendiri menolak atau
mengundurkan diri untuk melakukan sebagian atau seluruh kegiatan penerimaan
pendidikan pertama sampai dengan pengangkatan menjadi Prajurit TNI, kami
sanggup membayar kembali 10X lipat biaya yang telah dikeluarkan baginya oleh
negara menurut hukum dan peraturan yang berlaku.

Mengetahui: ……………………………………….. )****


Lurah/Kepala Desa ...........................)** Saya yang bertanda tangan,
Meterai
Rp 6000,-

………………………………… )*** …………………………………)*****

)* Coret yang tidak perlu.


)** Diisi nama Kelurahan / Desa.
)*** Diisi nama lengkap, tanda tangan dan Cap Pejabat Lurah/Kepala Desa setempat.
)**** Diisi Kota/Kabupaten sesuai KTP yang menanda tangani, tanggal bulan tahun saat
ditanda tangani.
)***** Diisi nama lengkap orang tua / wali yang menandatangani (ayah kandung, atau ibu
kandung jika. sudah meninggal/cerai dilengkapi surat keterangan kematian dari kelurahan /
desa setempat, atau wali dilengkapi dengan surat keterangan perwalian dari kelurahan /
desa setempat).
...... Diisi tulisan tangan HURUF BESAR/KAPITAL alfabet dengan ballpoint tinta warna biru.
72

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 7


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PERNYATAAN

Pada hari ini, . . .. . . . tanggal . . . . . bulan . . . . . . . tahun dua ribu . . . . . . . . . (20 . . .)


di . . . . . . . . . ., yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ............................................
Tempat, tanggal lahir : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Agama : ............................................
Kewarganegaraan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Alamat : ............................................
Dengan ini menyatakan:

1. Bahwa saya tidak akan melakukan penyuapan dan/atau memberikan sesuatu


dalam bentuk apapun kepada panitia penerimaan atau perorangan baik sebelum
pelaksanaan seleksi, pada saat pelaksanaan seleksi berlangsung, maupun setelah
pelaksanaan seleksi masuk sebagai prajurit TNI.

2. Bahwa saya sanggup ditempatkan dimana saja dalam Wilayah Negara


Kesatuan Republik Indonesia.

3. Bahwa saya sanggup membayar kembali 10X lipat biaya yang telah
dikeluarkan oleh negara menurut hukum dan peraturan yang berlaku apabila saya
dengan kemauan sendiri menolak atau mengundurkan diri untuk melakukan
sebagian atau seluruh kegiatan penerimaan pendidikan pertama sampai dengan
pengangkatan menjadi prajurit TNI.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tidak
ada paksaan dari pihak manapun serta ditandatangani di atas materai cukup sebagai
persyaratan mengikuti seleksi penerimaan menjadi prajurit TNI, apabila saya
melanggar Surat Pernyataan ini, saya bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

. . .. . . . . . . , . . . . . . . 20. . . .
Mengetahui: Yang Menyatakan,
Orang tua/Wali, Meterai

6000

…………………………………………
………………………..

Mengetahui: ....................
.................... Kepala Desa/Lurah,

……………………………
*) Coret yang tidak perlu

....................
73

TENTARA NASIONAL INDONESIA


Contoh 8
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PERNYATAAN BELUM PERNAH MENIKAH

Pada hari ini, . . . . . . . tanggal . . . . . bulan . . . . . . . tahun dua ribu . . . . . . (20 . . .)


di . . . . . . . . . ., yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ..........................................

Tempat, tgl lahir : ..........................................

Agama : ..........................................

Kewarganegaraan : ..........................................

Alamat : ..........................................

Dengan ini menyatakan:

1. Bahwa saya belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah


selama dalam pendidikan pertama TNI dan pendidikan dasar golongan
lanjutan.

2. Bahwa apabila di kemudian hari ternyata saya melakukan pelanggaran


tersebut pasal 1 Surat Pernyataan ini, maka saya bersedia dan akan
menerima apabila saya dinyatakan tidak lulus dan/atau dikeluarkan dari
pendidikan jika pelanggaran tersebut diketahui pada saat mengikuti
pendidikan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tidak
ada paksaan dari pihak manapun serta ditandatangani di atas materai cukup sebagai
persyaratan mengikuti seleksi penerimaan menjadi prajurit TNI, apabila saya
melanggar Surat Pernyataan ini, saya bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
. . .. . . . . . . , . . . . . 20. . . .

Mengetahui: Yang Menyatakan,


Meterai
Orang tua/Wali,
6000

………………………… …………………….
Mengetahui:

.................... Kepala Desa/Lurah,

……………………………..

....................
74

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 9


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PERJANJIAN IKATAN DINAS PERTAMA


BINTARA PRAJURIT KARIER/PRAJURIT SUKARELA

Berdasarkan pasal 23 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara


Nasional Indonesia, Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang
Administrasi Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri Pertahanan
Nomor 27 Tahun 2012 tentang Administrasi Penyediaan Prajurit Sukarela Tentara
Nasional Indonesia.

Yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : .

Tempat, tgl Lahir :

Pendidikan :

Alamat :

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; dan

II. Aspers Panglima TNI/Aspers Kas Angkatan, dalam hal ini bertindak atas
nama negara.

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pasal 1

Pihak Pertama dan pihak kedua bersepakat untuk mengadakan hubungan hukum
dalam bentuk ikatan dinas keprajuritan yang akan dijalani secara sukarela oleh Pihak
Pertama.

Pasal 2

Pihak Pertama secara sukarela mengikatkan diri dalam dinas keprajuritan


sebagai Perwira Prajurit Karier/Perwira Prajurit Sukarela selama ……. tahun
terhitung mulai tanggal lulus pendidikan pertama Perwira.

Pasal 3

Pihak Pertama bersedia menjalani pendidikan pertama yang ditentukan


dengan sungguh-sungguh, dan bersedia mengganti segala biaya yang telah
dikeluarkan oleh negara selama menjalani pendidikan pertama, apabila dengan
sengaja atau karena kesalahan sendiri tidak menyelesaikan pendidikan pertama
tersebut.

Pasal 4

Pihak Pertama bersedia menundukkan diri kepada Hukum Militer, Disiplin Militer,
Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan peraturan yang berlaku di lingkungan militer.
75

Pasal 5

Pihak Pertama bersedia menerima segala akibat hukum yang timbul apabila Pihak
Pertama setelah lulus pendidikan pertama tidak melaksanakan atau tidak
menyelesaikan ikatan dinas pertama.

Pasal 6

Pihak Kedua menjamin segala hak yang harus diterima olah Pihak Pertama selama
menjalani dinas keprajuritan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 7

Surat perjanjian Ikatan Dinas Pertama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak di ………………………. pada hari . . . . . . . . . . . dan tanggal
……………………….……. sebagai bukti terjadinya hubungan hukum dalam dinas
keprajuritan.

………………., ……….20XX

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Aspers Kasad,

Meterai

6000
…………………………………
…………………………………
76

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 10


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PENYUAPAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : .................................
...
Pekerjaan : .................................
...
Kami adalah orang tua/wali dari : .................................
...
Agama : .................................
...
Kewarganegaraan : .................................
...
Alamat : .................................
...

Kami adalah benar sebagai orang tua/wali anak kami yang mendaftar/mengikuti
seleksi calon Prajurit TNI AD di Ajenrem ......... / ........, Ajendam ........, bersama ini
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Kami tidak melakukan penyuapan atau memberikan sesuatu dalam bentuk


apapun kepada panitia/perorangan dengan maksud untuk dapat diterima
menjadi Prajurit TNI AD.

2. Apabila dikemudian hari melanggar pernyataan ini, anak kami siap


dinyatakan tidak lulus seleksi dan atau dikeluarkan dari pendidikan pertama jika
pelanggaran tersebut diketemukan pada saat mengikuti pendidikan pertama
dan dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku seperti tercantum dalam KUHP
sbb. :
Bagi yang melakukan penyuapan dikenakan sanksi tindak pidana yang diatur
dalam pasal 209 (1) dan (2) KUH Pidana dengan ancaman hukuman 2 tahun 8
bulan penjara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat dan tanpa ada
unsur paksaan dari pihak manapun.

. . .. . . . . . . , . . . . . . . 20XX

Yang Membuat pernyataan


Orang tua/Wali,

Meterai

6000

....................
77

TENTARA NASIONAL INDONESIA Contoh 11


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

SURAT PERNYATAAN
TIDAK MELAKUKAN MANIPULASI DATA ADMINISTRASI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : ………………………………………………………
Tempat, Tanggal lahir : ………………………………………………………
Nomor pendaftaran : ………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………
Tempat pendaftaran : ………………………………………………………

Bahwa saya benar pendaftar seleksi calon Prajurit TNI di……………………


bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Saya tidak memanipulasi data administrasi (megubah dan memalsukan


dokumen yang absah tentang tahun lahir, tahun kelulusan sekolah dan data
lainnya) yang saya serahkan ke Panitia sebagai persyaratan administrasi
Calon Prajurit TNl.

2. Apabila dikemudian hari baik selama seleksi dan pada saat


pendidikan/lulus sebagai prajurit ditemukan dokumen/persyaratan
administrasi yang tidak benar/tidak absah, saya siap menerima konsekuensi
tidak lulus seleksi/dikeluarkan dari pendidikan pertama/diberhentikan tidak
dengan hormat sebagai prajurit dan mengganti semua biaya yang telah
dikeluarkan oleh negara selama proses seleksi/pendidikan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat buat dalam keadaan sehat tanpa
ada unsur paksaan dari pihak manapun.

………. , ……. 20…..


Yang menyatakan

Meterai

6000

…………………………………
……….
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL

SURAT PERINTAH
Nomor Sprin/ 65 / I /2020

Menimbang : bahwa untuk penyusunan petunjuk fungsi Ajudan Jenderal pada


TA 2020, perlu dikeluarkan surat perintah.

Dasar : 1. Peraturan Kasad Nomor 24 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelak-


sanaan Program dan Anggaran TNI AD TA 2020 Subsublampiran 3
Sublampiran C Bin Doktrin;

2. Keputusan Kasad Nomor Kep/632/VIII/2017 tanggal 29 Agustus


2017 tentang Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Doktrin dan
Petunjuk TNI AD;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/512/VI/2018 tanggal 8 Juni 2018


tentang Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Petunjuk TNI AD; dan

4. Keputusan Dirajenad Nomor Kep/47/XII/2019 tanggal 30 Desember


2019 tentang Program Kerja dan Anggaran Ditajenad TA 2020.

DIPERINTAHKAN

Kepada : Nama, Pangkat, Korps, Gol. Ruang, NRP/NIP, dan Jabatan seperti
tercantum pada lampiran surat perintah ini.

Untuk : 1. Seterimanya surat perintah ini di samping tugas dan


tanggung jawab jabatan sehari-hari, ditunjuk sebagai Tim Pokja
Penyusunan Petunjuk Teknis tentang Pemeriksaan Administrasi
Penerimaan Calon Prajurit TNI AD.

2. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam


pelaksanaannya.

3. Melaporkan kepada Dirajenad atas pelaksanaan perintah ini.

4. Melaksanakan perintah ini dengan rasa tanggung jawab.

Selesai.

Dikeluarkan di Bandung
pada tanggal 14 Januari 2020

Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,

Tembusan: F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.


Brigadir Jenderal TNI
1. Irditajenad
2. Sesditajenad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Surat Perintah Dirajenad
DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Sprin/ 65 / I /2020
Tanggal 14 Januari 2020

NOMINATIF POKJA PENYUSUNAN


PETUNJUK TEKNIS TENTANG PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
PENERIMAAN CALON PRAJURIT TNI AD

PANGKAT/KORPS/ JABATAN
NO.
NAMA GOL. RUANG/ KET
URUT
NRP/NIP ORGANIK POKJA
1 2 3 4 5 6

1. F.F. Fransis Brigjen TNI Dirajenad Penanggung


Wewengkang, S.E., Jawab
M.M.

2. Teguh Bangun Kolonel Caj Wadirajenad Penasihat


Martoto, S.Sos., M.H. 31793

3. Eko Waluyo Kolonel Caj Kasubditbinmin- Narasumber


Setyantoro 31348 diasahpra
Ditajenad

4. Kris Doni Indriarto, Kolonel Caj Kasubditbincab Ketua Pokja


S.I.P. 11960061400375 Ditajenad

5. Drs. Ngakan M.T. Letkol Caj Kabagsisdur Wakil Ketua


34006 Subditbincab
Ditajenad

6. Agus Priyono, S.H. Letkol Caj Kabagdiadalkuat Sekretaris I


11940035520870 Subditbinmindia-
sahpra Ditajenad

7. Sigit Aspriyanto, S.E. Mayor Caj Ps. Kabagdosel Sekretaris II


11040045910483 Subditminperspra
Ditajenad

8. Aris Sugito, S.E. Mayor Caj Kabagminseldik Anggota


11020014580876 Subditbinmin-
perspra Ditajenad

9. Surono Letkol Caj Kabagbintuldis Anggota


548858 Subditbinminu
Ditajenad

10. Romli Letkol Caj Kabagtapsahpens- Anggota


549055 pra/Wari
Subditbinmindia-
sahpra Ditajenad
2

1 2 3 4 5 6

11. Tri Agung Budi Mayor Caj Kasisundur Anggota


Wibowo 11990063030177 Bagsisdur
Subditbincab
Ditajenad

12. Eko Purwadi W., Mayor Caj Kasirendik Anggota


A.Md. 11980031520973 Bagdiklat
Subditbincab
Ditajenad

13. I Ketut Suarta Mayor Caj Kasilat Bagdiklat Anggota


Ariyasa 2910095200570 Subditbincab
Ditajenad

14. Adi Murti Wibowo Mayor Caj Kasidiadalkuat Anggota


11040045000781 Bagdiadalkuat
Subditbinmin-
diasahpra
Ditajenad

15. Romy Januar H.A., Mayor Caj Kasilitbanginsan- Anggota


S.Sos., M.M. 11060002820180 mat Baglitbang
Subditbincab
Ditajenad

16. Wahyudin, S.Ag. Mayor Caj Kasitapsah Anggota


11010010610574 Bagtapsah
Subditbinmindia-
sahpra Ditajenad

17. Aba Mayor Caj Kasitapsahpens- Anggota


2910064841268 pra/Wari
Bagpenspra/Wari
Subditbinmindia-
sahpra Ditajenad

18. R. Arie Juwanda Kapten Caj Kasianevturjuk Anggota


Nugraha DP, S.Sos. 11090041250688 Bagsisdur
Subditbincab
Ditajenad

19. Tutik Umarwati Letda Caj (K) Penata Min Anggota


21020141031280 Subditbinmindia-
sahpra Ditajenad

20. Drs. Iwan Ridwan Pembina IV/a Kasidospurna Anggota


19631012199103 Ba/Ta Bagdos-
1001 purna Subditbin-
mindiasahpra
Ditajenad
3

1 2 3 4 5 6
21. M. Soleh, S.Pd. Penata Tk. I III/d Kaur Autentikasi Anggota
19710902199203 Bagbintuldis
1003 Subditbinminu
Ditajenad

22. Wahyudin, S.Pd. Penata III/c Penata Sunbujuk Anggota


19680520199402 Bagsisdur
1002 Subditbincab
Ditajenad

23. Oom Romlah Penata Muda Tk. I Penata Proggar Anggota


III/b Subditbincab
19660310198803 Ditajenad
2005

24. Yusup Supriyadi Penata Muda Tk. I Turmin Anggota


III/b Kasubditbincab
19690820199002 Ditajenad
1001

25. Sarno Penata Muda Tk. I Turmin Bagsisdur Anggota


III/b Subditbincab
19640527198810 Ditajenad
1001

26. Suryatno Penata Muda Tk. I Turdiaga Pa/Ba Anggota


III/b Bagdiadalkuat
19700106199311 Subditbinmindia-
1001 sahpra Ditajenad

27. Yeti Apriyani Serka (K) Operator Anggota


21070588320487 Bagsisdur
Subditbincab
Ditajenad

28. Supriyanta Sertu Baurharbang/Satri Pendukung


31970519430576 Trapus Subditbin-
mindiasahpra
Ditajenad

29. Harfindo Roma Putra Sertu Tur Dokturjuk Pendukung


21140026070392 Bagsisdur
Subditbincab
Ditajenad
4

1 2 3 4 5 6
30. Risky Surya Saputra Serda Turdalkuat Pendukung
21150061530395 Pa/Ba/Ta
Bagdiadalkuat
Subditbinmindia-
sahpra Ditajenad

Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,

F.F. Fransis Wewengkang, S.E., M.M.


Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai