Anda di halaman 1dari 6

1.

ETIOLOGI
Penyebab LBP dapat dibagi menjadi:

1. Diskogenik ( sindroma spinal radikuler )


Sindroma radikuler biasanya disebabkan oleh suatu hernia nukleus pulposus yang merusak
saraf-saraf disekitar radiks. Diskus hernia ini bisa dalam bentuk suatu protrusio atau prolaps
dari nukleus pulposus dan keduanya dapat menyebabkan kompresi pada radiks. Lokalisasinya
paling sering di daerah lumbal atau servikal dan jarang sekali pada daerah torakal. Nukleus
terdiri dari megamolekul proteoglikan yang dapat menyerap air sampai sekitar 250% dari
beratnya. Sampai dekade ke tiga, gel dari nukleus pulposus hanya mengandung 90% air, dan
akan menyusut terus sampai dekade ke empat menjadi kira-kira 65%. Nutrisi dari anulus
fibrosis bagian dalam tergantung dari difusi air dan molekul-molekul kecil yang melintasi
tepian vertebra. Hanya bagian luar dari anulus yang menerima suplai darah dari ruang
epidural. Pada trauma yang berulang menyebabkan robekan serat-serat anulus baik secara
melingkar maupun radial. Beberapa robekan anular dapat menyebabkan pemisahan
lempengan, yang menyebabkan berkurangnya nutrisi dan hidrasi nukleus. Perpaduan
robekan secara melingkar dan radial menyebabkan massa nukleus berpindah keluar dari
anulus lingkaran ke ruang epidural dan menyebabkan iritasi ataupun kompresi akar saraf.

1. Non-diskogenik
Biasanya penyebab LBP yang non-diskogenik adalah iritasi pada serabut sensorik saraf
perifer, yang membentuk n. iskiadikus dan bisa disebabkan oleh neoplasma, infeksi, proses
toksik atau imunologis, yang mengiritasi n. iskiadikus dalam perjalanannya dari pleksus
lumbosakralis, daerah pelvik, sendi sakro-iliaka, sendi pelvis sampai sepanjang jalannya n.
iskiadikus (neuritis n. iskiadikus).
Beberapa penyebab tersering dari nyeri pinggang atau low back pain (LBP).

1. Peregangan tulang pinggang (akut, khronis)


Peregangan tulang pinggang adalah cidera regangan pada ligamentum, tendon dan otot
pinggang. Regangan akan menyebabkan luka yang sangat kecil pada organ tersebut. Cidera
yang paling sering menjadi biang kerok dari nyeri pinggang ini, disebabkan oleh beberapa hal
antara lain, pergerakan yang berlebihan, pergerakan yang tidak benar atau trauma. Disebut
akut bila keadaan ini berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, dan disebut khronis bila
keadaan ini berlangsung lebih dari 3 bulan.
Peregangan tulang pinggang sering terjadi pada orang yang berumur diatas 40 tahun.
Terkadang keadaan ini bisa menyerang tanpa batasan usia. Gejala yang timbul dari keadaan
ini antara lain adanya rasa tidak nyaman atau nyeri pada pinggang setelah pinggang
mengalami tekanan mekanis. Derajat nyeri sangat tergantung dari seberapa banyak otot yang
mengalami cidera.
Diagnosis peregangan pinggang ditegakan melalui wawancara untuk mengetahui riwayat
trauma yang terjadi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan rontgen.
Penanganan nyeri pinggang oleh karena peregangan yang paling utama adalah
mengistirahatkan pingang agar tidak terjadi cidera ulangan. Obat obatan diperlukan untuk
meredakan nyeri dan melemaskan otot yang kaku. Bisa pula dilakukan pemijatan,
penghangatan dan penguatan otot pinggang, namun tetapi harus dilakukan secara hati hati.

1. Iritasi saraf
Serat serat saraf yang terbentang sepanjang tulang belakang dapat mengalami iritasi oleh
karena pergeseran mekanis atau oleh penyakit. Keadaan ini termasuk penyakit diskus lumbar
(radikulopathy), gangguan tulang, dan peradangan saraf akibat infeksi virus.
1. Radikulopathy lumbar
Radikulopathy lumbar adalah iritasi saraf yang disebabkan oleh karena rusaknya diskus
antara tulang belakang. Kerusakan ini terjadi akibat dari adanya degenerasi dari cincin luar
diskus, dan trauma atau kombinasi antara keduanya.
Penanganan penyakit ini memerlukan pengobatan konservatif dengan obat obatan atau bila
keadaan parah bisa dilakukan tindakan pembedahan.

1. Kondisi tulang dan sendi


Kondisi tulang dan sendi yang bisa menyebabkan nyeri pinggang antara lain gangguang
kongenital (bawaan), gangguan akibat proses degeneratif dan peradangan yang terjadi pada
sendi.
Penyebab lain dari nyeri pinggang antara lain :

1. Gangguan ginjal
Gangguan ginjal yang sering dihubungkan dengan nyeri pinggang antara lain infeksi ginjal,
batu ginjal, dan perdarahan pada ginjal akibat trauma. Diagnosa ditegakan berdasarkan
pemeriksaan kencing, dan pemeriksaan radiologi.

1. Kehamilan
Wanita hamil sering mengalami nyeri pinggang sebagai akibat dari tekanan mekanis pada
tulang pinggang dan pengaruh dari posisi bayi dalam kandungan.

1. Masalah pada organ peranakan


Beberapa masalah pada organ peranakan perempuan yang dapat menimbulkan nyeri
pinggang antara lain kista ovarium, tumor jinak rahim dan endometriosis.

1. Tumor
Nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh karena tumor, baik tumor jinak maupun ganas.
Tumor dapat terjadi lokal pada tulang pinggang atau terjadi di tempat lain tetapi mengalami
metastase atau penyebaran ke tulang pinggang.

1. C. FAKTOR RESIKO NYERI PINGGANG ( LOW BACK PAIN )


2. Faktor Umur
Nyeri pinggang merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur. Secara teori, nyeri
pinggang atau nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa saja, pada umur berapa saja.
Namun demikian keluhan ini jarang dijumpai pada kelompok umur 0-10 tahun, hal ini
mungkin berhubungan dengan beberapa faktor etiologik tertentu yag lebih sering dijumpai
pada umur yang lebih tua. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur
dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima.1 Bahkan keluhan nyeri
pinggang ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun.

1. Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai
umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin seseorang dapat mempengaruhi
timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi
misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat
menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga
memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.
1. Pekerjaan
Keluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan aktivitas mengangkat beban berat, sehingga
riwayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab serta penanggulangan
keluhan ini. Pada pekerjaan tertentu, misalnya seorang kuli pasar yang biasanya memikul
beban di pundaknya setiap hari. Mengangkat beban berat lebih dari 25 kg sehari akan
memperbesar resiko timbulnya keluhan nyeri pinggang.

1. Aktivitas / Olahraga
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak disadari oleh
penderitanya. Terutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. Kebiasaan seseorang, seperti
duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri
pinggang, misalnya, pada pekerja kantoran yang terbiasa duduk dengan posisi punggung
yang tidak tertopang pada kursi, atau seorang mahasiswa yang seringkali membungkukkan
punggungnya pada waktu menulis.

Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi
tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal. Kasur yang diletakkan
di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi
mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan
posisi yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah jongkok terlebih dahulu.
Selain sikap tubuh yang salah yang seringkali menjadi kebiasaan, beberapa aktivitas berat
seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari, melakukan
aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, naik turun anak
tangga lebih dari 10 anak tangga dalam sehari, berjalan lebih dari 3,2 km dalam sehari dapat
pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri pinggang.

Factor resiko Low back Pain secara spesifik:


1. Faktor resiko secara fisiologi.
1. Umur ( 20 50 tahun ).
2. Kurangnya latihan fisik.
3. Postur yang kurang anatomis.
4. Kegemukan.
5. Scoliosis parah.
6. HNP.
7. Spondilitis.
8. Spinal stenosis ( penyempitan tulang belakang ).
9. Osteoporosis.
10. Merokok.
11. Faktor resiko dari lingkungan.
1. Duduk terlalu lama.
2. Terlalu lama pada getaran.
3. Keseleo atau terpelintir.
4. Olah raga ( golp,tennis,gymnastik,dan sepak bola ).
5. Vibrasi yang lama.
6. Faktor resiko dari psikososial.
1. Ketidak nyamanan kerja.
2. Depresi.
3. Stress.
Faktor Indeks Massa Tubuh
1. Berat Badan
Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih resiko timbulnya nyeri pinggang lebih
besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat
memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.
1. Tinggi Badan
Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban anterior
maupun lengan posterior untuk mengangkat beban tubuh.

1. D. MACAM MACAM NYERI PINGGANG


Nyeri pinggang bawah dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri, yaitu:

1. Nyeri pinggang lokal


Jenis ini paling sering ditemukan. Biasanya terdapat di garis tengah dengan radiasi ke kanan
dan ke kiri. Nyeri ini dapat berasal dari bagian-bagian di bawahnya seperti fasia, otot-otot
paraspinal, korpus vertebra, sendi dan ligamen.

1. Iritasi pada radiks


Rasa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi dan dirasakan pada dermatom yang
bersangkutan pada salah satu sisi badan. Kadang-kadang dapat disertai hilangnya perasaan
atau gangguan fungsi motoris. Iritasi dapat disebabkan oleh proses desak ruang pada
foramen vertebra atau di dalam kanalis vertebralis.

1. Nyeri rujukan somatis


Iritasi serabut-serabut sensoris dipermukaan dapat dirasakan lebih dalam pada dermatom
yang bersangkutan. Sebaliknya iritasi di bagian-bagian dalam dapat dirasakan di bagian lebih
superfisial.

1. Nyeri rujukan viserosomatis


Adanya gangguan pada alat-alat retroperitonium, intraabdomen atau dalam ruangan panggul
dapat dirasakan di daerah pinggang.

1. Nyeri karena iskemia


Rasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasio intermitens yang dapat dirasakan
di pinggang bawah, di gluteus atau menjalar ke paha. Dapat disebabkan oleh penyumbatan
pada percabangan aorta atau pada arteri iliaka komunis.

1. Nyeri psikogen
Rasa nyeri yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan distribusi saraf dan dermatom dengan
reaksi wajah yang sering berlebihan.

IASP juga membagi low back pain ke dalam 3 macam :


1. Low Back Pain Akut, telah dirasakan kurang dari 3 bulan.
2. Low Back Pain Kronik, telah dirasakan sekurangnya 3 bulan.
3. Low Back Pain Subakut, telah dirasakan minimal 5-7 minggu, tetapi tidak lebih dari 12
minggu.
1. PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN
NYERI PINGGANG
Dalam klinik, terdapat penyakit-penyakit yang memang memiliki keluhan nyeri pinggang,
seperti :

1. Proses degeneratif, meliputi: spondilosis, HNP, stenosis spinalis, osteoartritis.


Perubahan degeneratif pada vertebrata lumbosakralis dapat terjadi pada korpus vertebrae
berikut arkus dan prosessus artikularis serta ligamenta yang menghubungkan bagian-bagian
ruas tulang belakang satu dengan yang lain. Dulu proses degneratif ini dikenal sebagai
osteoartrosis deformans, tapi kini dinamakan spondilosis. Perubahan degeneratif dapat juga
mengenai anulus fibrosis diskus intervertebralis yang bila pada suatu saat terobek dapat
disusul dengan protusio diskus intervertebralis yang akhirnya menimbulkan hernia nukleus
pulposus (HNP). Unsur tulang belakang lain yang sering dilanda proses degeneratif ialah
kartilago artikularisnya, yang dikenal sebagai osteoartritis.

2. Penyakit inflamasi.
Nyeri pinggang akibat inflamasi terbagi menjadi 2 macam, yang pertama adalah pada artritis
rematoid, yang sering timbul sebagai penyakit akut. Persendian keempat anggota gerak dapat
terkena secara serentak atau dengan selisih beberapa hari/minggu. Yang kedua adalah pada
spondilitis angkilopoetika. Keluhan yang paling dini dihadapi oleh penderita ialah sakit
punggung dan sakit pinggang. Sifatnya ialah pegal-kaku dan pada waktu dingin dan sembab
linu dan ngilu dirasakan.

3. Osteoporotik
Sakit pinggang pada orang tua dan jompo, terutama kaum wanita, seringkali disebabkan oleh
osteoporosis. Sakitnya bersifat pegal. Nyeri yang tajam atau nyeri atau nyeri radikular dapat
juga disajikan sebagai keluhan.

4. Kelainan kongenital
Anomali kongenital yang diperlihatkan foto rontgen polos dari vertebrae lumbosakralis
terlampau sering dianggap sebagai kelainan yang mendasari sakit pinggang. Spina bifida
okultra sering ditemukan pada foto rontgen polos para penderita yang berkunjung ke dokter
bukan karena sakit pinggang, melainkan, misalnya, keluhan urogenital atau gastrointestinal.
Lumbalisasi atau adanya 6 bukan 5 korpus vertebrae lumbalis merupakan variasi anatomik
yang tidak mengandung arti patologik. Demikian juga sakralisasi, yaitu adanya 4 bukan 5
korpus vertebrae lumbalis.

5. Gangguan sirkulatorik
Adakalanya aneurisma aorta abdominalis dapat membangkitkan sakit pinggang yang hebat,
yang dapat menyerupai sprung back atau HNP. Seyogyanya aneurisma aorta abdominalis
sebagai pembangkit sakit pinggang yang hebat teringat bilamana kita mengahadapi seorang
pasien yang berumur lebih dari 50 tahun, yang sudah pernah mendapat stroke ringan, sudah
memperlihatkan tanda-tanda arteriosklerosis seperti tungkai bawah selalu dingin dan pulsasi
arteri perifer yang lemah. Dalam hal ini palpasi abdominal untuk mencari benjolan yang
berpulsasi adalah suatu tindakan untuk cepat mendiagnosa aneurisma aorta abdominalis.
Gangguan sirkulatorik yang lain, yaitu trombosis aorta terminalis, perlu mendapat perhatian
oleh karena mudah didiagnosa sebagai HNP. Gejala-gejala yang timbul akibat trombosis aorta
terminalis ini dikenal sebagai sindrom Leriche. Anamnesa pasien biasanya seragam. Sakit
pinggang yang dapat meluas ke bokong, belakang paha dan tungkai kedua sisi. Bilamana
ditanyakan mengenai sifat-sifat sakit pinggangnya, terungkaplah bahwa sakit pinggangnya
terasa kalau berbaring, duduk dan berdiri, tapi kalau berjalan baru timbul sakit pinggang.

Anda mungkin juga menyukai