Anda di halaman 1dari 117

BAB IV

HASIL KEGIATAN PROGRAM PUSKESMAS

4.1. TATA USAHA


4.1.1. Keuangan
Pengelolaan manajemen di Puskesmas merupakan salah satu

ujung tombak yang penting dalam menunjang pelaksanaan

kegiatan di puskesmas baik dalam gedung maupun luar gedung.

Adapun dana yang diterima oleh Puskesmas meliputi :


1. Dana Operasional
Merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Kota melalui

Dinas Kesehatan kemudian disalurkan ke Puskesmas. Dana

tersebut meliputi kegiatan operasional rutin seperti alat tulis

kantor, bahan habis pakai kebersihan, listrik dan elektronik,

pemeliharaan komputer dan makan minum pegawai serta

rekening-rekening listrik, air dan telepon di Puskesmas.


2. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Dana BOK merupakan upaya pemerintah untuk membantu

daerah dalam mencapai target nasional bidang kesehatan yang

menjadi kewenangan wajib daerah. Dana BOK ini dimaksudkan

untuk meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringannya, serta

Puskesdes dan Posyandu, upaya kesehatan lain yang sesuai

dengan resiko dan masalah utama kesehatan di wilayah

setempat dan juga untuk meningkatkan upaya kesehatan yang

bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target MDGs

tahun 2015.
3. Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
JKN merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional

(SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme

asuransi kesehatan social yang bersifat wajib berdasarkan

26 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN. Tujuan dari JKN

ini sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang

telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Tabel 34 Alokasi dana operasional yang diterima PKM Tahun 2014- 2015

Tahun Alokasi Dana Realisasi %


2014 107.600.856 99.748.756 92,7
2015 432.380.115 432.380.115 100

Tabel 35 Alokasi dana BOK yang diterima PKM Tahun 2014 - 2015

Tahun Alokasi Dana Realisasi %


2014 100.000.000 100.000.000 100
2015 100.000.000 100.000.000 100

Tabel 36 Alokasi dana JKN yang diterima PKM tahun 2014 - 2015

Tahun Alokasi Dana Realisasi %


2014 616.808.000 447.984.493 72,6
2015 657.821.500 569.709.886 86,6

27 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
28 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.1.2. Retribusi
Retribusi pelayanan kesehatan merupakan pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pelayanan khusus yang

disediakan dan/atau diberikan oleh layanan kesehatan tingkat

pertama atau Puskesmas.

Kegiatan ini merupakan dasar alokasi beban biaya yang dipikul

daerah untuk penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan dengan

mempertimbangkan kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.

Yang bertujuan agar pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai

dengan kemampuan dan manfaat yang diterima.

Jenis Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas :

29 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
a. Mempersiapkan dokumen dalam bentuk karcis yang diberikan

kepada pasien atau pengunjung Puskesmas

b. Besaran retribusi untuk pelayanan kesehatan sudah diatur dalam

Perda No. 8 Tahun 2014 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan

c. Pelaporan retribusi dibuat setiap hari kerja ke Dinas Kesehatan

kota Banjarmasin

Tabel 37 hasil kegiatan retribusi tahun 2013 - 2015

Variabel 2013 2014 2015


Jumlah Setoran Rp 49.661.000,- Rp 44.520.000,- Rp
50.267.000
Retribusi

Kunjungan Pasien Puskesmas Cempaka Putih

Tabel jumlah kunjungan Puskesmas Cempaka Putih tahun 2013-2015

2013 2014 2015


Kunjungan Puskesmas 27389 47620 58020
Kunjungan dg kartu sehat 1126 1622 1935
Kunjungan Rawat Jalan 23010 34626 34604
Kunjungan Rawat Jalan 3300 4884 4220
Golongan umur > 60th
Kunjungan Rawat Jalan Gigi 4753 7454 4848
Kunjungan Pasien Baru 1866 2082 1118

4.1.3. Inventaris Barang Milik Daerah


Inventaris adalah daftar yang memuat semua barang milik

Puskesmas yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan atau

program kesehatan. Adapun semua kekayaan daerah baik yang

dibeli atau diperoleh atas diperoleh atas daerah baik yang dibeli

atau beban Anggaran beban Anggaran Pendapatan Daerah maupun

yang berasal Pendapatan dan Belanja dan Belanja Daerah maupun

30 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
yang berasal dari yang sah baik yang bergerak maupun dari

perolehan lain perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun

yang tidak bergerak beserta yang tidak bergerak beserta bagian-

bagiannya ataupun bagian-bagiannya ataupun yang merupakan

satuan yang merupakan satuan tertentu yang dapat tertentu yang

dapat dinilai, dihitung, diukur atau dinilai, dihitung, diukur atau

ditimbang termasuk hewan ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-

tumbuhan dan tumbuh-tumbuhan kecuali berharga lainnya.


Kegiatan inventarisasi barang ini bertujuan memberikan

gambaran tentang semua barang milik daerah yang ada di

puskesmas yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan atau

program kesehatan. Serta memiliki tujuan khusus berupa :

1. Perencanaan kebutuhan pengadaan.

2. Pemeliharaan Barang Milik Daerah setiap tahun untuk digunakan

sebagai bahan penyusunan rencana anggaran;

3. Pengamanan administratif terhadap barang milik daerah.

4.2. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


4.2.1. Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pelaksana

pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam

bidang kesehatan gigi dan mulut. Dilaksanakan sendiri atau

bersama menurut fungsinya masing-masing, guna mengantisipasi

proses penyakit gigi dan mulut serta pemasalahannya secara

keseluruhan.
Pelayanan ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran

pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini bertujuan

31 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
mengintegrasikan paket pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar

ke dalam sistem pelayanan kesehatan nasional melalui pendekatan

Primary Health Care. Diharapkan terselenggaranya pelayanan

kesehatan gigi dan mulut di puskesmas yang aman, bermanfaat,

bermutu dan terjangkaunya oleh semua lapisan masyarakat serta

meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan gigi dalam

memberikan pelayanan gigi dan mulut dasar.


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu

program pokok Puskesmas di dalam pelayanan promotif dan

preventif terutama ditujukan pada kelompok ibu hamil, ibu

menyusui, anak pra sekolah dan anak Sekolah Dasar didalam

tujuan meningkatkan derajat kesehatan gigi


Kegiatan Usaha kesehatan gigi dan mulut di puskesmas

dilaksanakan dan dikelompokkan menjadi 2 pelayanan antara

lain:
1. Pelayanan Dalam Gedung
- Meliputi pengobatan pemulihan dan pencegahan

penyakit.
- Memberi pelaporan kesehatan gigi dan mulut pada

penderita yang datang berobat maupun menerima

rujukan dari puskesmas lain.


- Merujuk kasus yang tidak dapat ditanggulangi di

puskesmas ke rumah sakit atau yang memiliki

sarananya lebih lengkap.


- Memberikan penyuluhan secara individu maupun

kelompok
- Memulihkan kesehatan khususnya gigi dan mulut
- Memelihara dan merawat alat-alat atau obat-obatan
2. Pelayanan Luar gedung
a. UKGS Ditujukan pada anak sekolah

32 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang telah berdiri

sejak tahun 1951 merupakan suatu kegiatan yang sangat

relevan dalam pelaksanaan upaya penanggulangan

penyakit gigi dan mulut. Hal ini disebabkan karena

kegiatannya diarahkan kepada penanaman kebiasaan

pelihara diri kesehatan gigi sejak dini.


Upaya kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah

yang diberikan kepada siswa SD, SLTP, SMA yang meliputi

daerah binaan Puskesmas Cempaka Putih yang memiliki

sekolah binaan sebanyak : Tingkat SD 12 buah, Tingkat

SLTP 1 buah, dan Tingkat SMA 2 buah. Kegiatan berupa :

penyuluhan baik individu maupun kelompok dan

pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.


Atraumatic Restoratif Treearment (ART) adalah metode

penanganan karies dengan intervensi minimal tanpa

menggunakan bur. ART hanya menggunakan Hands

Instrument berupa ART Kit (enamel acces cutter, hatchet,

escavator, carver). Kelebihan metode ART ini tidak sakit

dan dengan mudah diterima oleh anak-anak maupun

orang dewasa, juga dapat dilakukan dimana saja tanpa

peralatan elektrik (perkotaan sampai daerah terpencil).


Gigi yang dilakukan ART adalah gigi molar pertama dan

keduapermanen (M1 dan M2) karena kedua gigi ini sering

sekali dijumpai karies maka untuk mencegahnya

dilakukan tindakan surface protection/fissure sealant dan

ART.

33 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Poli Gigi Puskesmas Cempaka Putih sejak tanggal 14 Mei

2012 sampai sekarang telah melaksanakan UKGS inovatif

ART in. Jadi sudah ada 589 siswa yang diperiksa giginya.
Tabel 38 Jumlah hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut di sekolah Tahun 2013 -

2015

Bulan Pemeriksaan Tahun 2013-2015


Gigi & Mulut Fissure Sealant ART

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015


Januari 232 - 274 21 - 34 20 - 17
Pebruari 224 201 450 23 21 34 19 14 27
Maret 220 194 310 32 24 17 18 22 6
April 219 256 245 27 21 9 18 11 8
Mei 179 212 247 16 24 5 20 16 4
Juni 154 214 105 21 24 4 15 13 4
Juli - - 122 - - 2 - - 2
Agustus 223 185 598 9 16 12 16 22 9
Septemb 195 197 1293 14 23 11 18 12 10
er - 260 233 - 15 - - 18 1
Oktober 199 209 262 17 28 8 16 18 7
Nopembe 211 234 150 40 14 3 14 17 3
r
Desembe 2057 2162 4289 220 210 139 174 163 98
r
1004
Jumlah

Total FS +
ART

Dari jumlah 8508 siswa yang diperiksa, ditemukan

sebanyak 1004 orang yang mengalami karies dini, tidak

pernah sakit spontan (Indikasi ART). Decay : 1004

kemudian dilakukan tindakan ART sehingga Decay

menjadi 0. Jadi artinya ada 1004 kasus yang diselamatkan

dari kerusakan/pencabutan gigi. Program UKGS inovatif

ini terus dilanjutkan dan dikembangkan agar dapat

membantu menurunkan angka karies gigi khususnya di

wilayah kota Banjarmasin dan umumnya di Kalimantan

Selatan.
b. Pada kelompok ibu hamil/menyusui dan anak prasekolah

(UKGM)

34 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Kegiatan ini di integrasi dengan kegiatan KIA yaitu TK dan

posyandu, kegiatannya berupa :


- Penyuluhan oleh dokter gigi atau perawat gigi maupun

bidan.
- Pemeriksaan
- Rencana perawatan
- Pengobatan komprehensif oleh tenaga kesehatan

Pemeriksaan Kesehatan Gigi Pada Anak Sekolah dan Ibu Hamil

Tabel 39 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas

Cempaka Putih Tahun 2014-2015.

Tahun Tahun
KESEHATAN GIGI Target Hasil
No Sasaran 2015 2014
DAN MULUT (%) 2015
(%) (%)
1. Kunjungan Rawat 1164 100 2506 215 235
Jalan (Kunjungan
baru)
2. UKGS Selektif 3504 100 4289 100 111
3. UKGM 5820 100 5447 93,59 102
4. Sikat gigi masal 96 100 109 114 88
5. Kunjungan kasus 1164 100 2939 252 266
baru
6. Pemeriksaan dan 384 100 452 79,30 130
penyuluhan ibu
hamil
7. Pemeriksaan dan 2892 20 812 170,9 171
penyuluhan pada
anak 1-6 tahun
8. UKGS Selektif 72 100 124 1003 122
tahap III

35 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.2.2. Kesehatan Dewasa
Kesehatan dewasa (Poli Dewasa) merupakan salah satu dari

jenis layanan di puskesmas yang memberikan pelayanakedokteran

umum berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan penyuluhan

kepada pasien atau masyarakat yang usianya 20-59 tahun, agar

tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit.


Kegiatan ini meliputi :
1. Melakukan anamnesa keluhan penyakit
2. Pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik.
3. Melayani pasien pemeriksaan keterangan sehat.
4. Melayani dan pemeriksaan pasien haji
5. Rujukan untuk pemeriksaan penunjang bila ada indikasi
6. Rujukan ke tingkat lanjut / RS
4.2.3. Kesehatan Anak
Upaya pelayanan kesehatan anak adalah upaya pemerintah

dalam rangka meningkatkan kesehatan anak untuk mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya melalui upaya

pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak anak, mulai dari

terwujudnya bayi lahir sehat dengan lahir normal, mempertahankan

hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini.


Sasaran Pelayanan ditujukan pada bayi baru lahir, bayi, dan

Balita sampai pra remaja.


Pelayanan utama berupa pelayanan kuratif didukung

pelayanan promotif, preventif dan rehabilitatif, melalui proses

pelayanan perawatan dan pengobatan bertujuan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan secara optimal.


Kegiatan Poli anak Puskesmas Cempaka putih memberikan

pelayanan dalam gedung dan luar gedung.

36 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 40 Hasil Pelaksanaan MTBS di Poli Anak di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2014 2015.

HASIL
2014 2015
L P JML L P JML
1 Bayi Muda Jumlah kunjungan bayi muda 328 249 577
351 346 697
(Kurang 2dari 2 sakit
Jumlah yang di MTBM 328 249 577
351 346 697
bulan)
2 Bayi (2 bulan 1 Jumlah kunjungan bayi sakit 333 454 787 322 259 581
Jumlah yang di MTBS 322 259 581
333 454 787
tahun)
3 Balita ( 1 tahun Jumlah kunjungan balita 902 715 1617 820 640 1460
Jumlah yang di MTBS 820 640 1460
902 715 1617
5 tahun )

37 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.2.4. Kesehatan Lanjut Usia
Kesehatan lanjut usia (lansia) merupakan salah satu dari jenis

layanan di puskesmas yang memberikan pelayanan kedokteran

umum berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan penyuluhan

kepada pasien atau masyarakat yang usianya >60 tahun, agar tidak

terjadi penularan dan komplikasi penyakit.


Kegiatan ini meliputi :
1. Melakukan anamnesa keluhan penyakit
2. Pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik.
3. Rujukan untuk pemeriksaan penunjang bila ada indikasi
4. Rujukan ke tingkat lanjut/ RS.

4.2.5. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

PKPR yaitu pelayanan kesehatan yang di tujukan dan dapat di

jangkau oeh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan

tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasian, peka

akan kebutuhan terkait dengan keehatannta, serta efektif dan

efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Tujuan kegiatan ini adalah :

1. Tujuan umum yaitu optimalisasi pelayanan kesehatan

remaja dan puskesmas


2. Tujuan khusus
Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan

remaja yang berkualitas

38 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh

remaja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan


Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

remaja dalam pencegahan masalah kesehatan

khusus pada remaja


Meningkatkan keterlibatan remaja dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pelayanan kesehatan remaja.


Jenis kegiatan PKPR :
1. Pemberian informasi dan edukasi
2. Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan

penunjang dan rujukannya


3. Konseling
Konseling adalah hubungan yang saling membantu

antara konselor dank lien hingga tercapai komunikasi

yang baik.
4. Pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS)
Kemampuan psikososial seseorang untuk memenuhi dan

mengatasi masalah dalam kehidupan sehari hari

secara efektif.
5. Pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya
Dengan melatih remaja menjadi kader kesehatan remaja

yang lazim di sebut pendidik sebaya, beberapa

keuntungan diperoleh yaitu pedidik sebaya ini akan

berperan sebagai agen pengubah sebanyanya

untukberperilaku sehat.
6. Pelayanan rujukan
Sesuai kebutuhan, puksesmas sebagai bagian dari

pelayanan klinis medis, melaksanakan rujukan khusus

ke pelayanan medis yang lebih tinggi

39 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Ruang lingkup kegiatan ini yaitu penduduk dalam rentang usia

10-19 tahun. Program kesehatan remaja ini lebih banyak bergerak

dalam pemberian informasi berupa ceramah, tanya jawab dengan

remaja tentang masalah kesehatan. Staf puskesmas berperan

sebagai fasilitator dan narasumber.

Tabel 41. Hasil kegiatan PKPR yang di laksanakan tahun 2014 dan 2015

No Nama kegiatan 2014 2015


1 Dalam gedung
Pemberian informasi

dan edukasi
Pelayanan klinis 85,25% 86,79%
Konseling PKHS (dalam (dalam dan
Pendidik pelatihan dan
dan luar luar
konselor sebaya
gedung) gedung)
Pelayanan rujukan
2 Luar gedung
Pemberian informasi Penyuluha Penyuluhan
4x/bulan
dan edukasi n FGD 3x/thn
x/bulan
(Penyuluhan dan FGD) FGD 4x/thn

4.2.6. Puskesmas Keliling (Pusling)


Pengukuran IMT Konseling kelompok remaja
Puskesmas keliling (Pusling) adalah kegiatan

pengobatan/penyuluhan/KIE luar gedung yang di berikan kepada

masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih .

40 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Petugas kegiatan Pusling ini diantaranya dokter, perawat,

apoteker/AA, dan tenaga kesehatan lainnya.

Mayarakat yang dilayani terdiri dari peserta jamkesmas /BPJS/

umum

Tabel 42 Hasil kegiatan Pusling Tahun 2014, 2015

No Nama kegiatan 2014 2015

1 Jumlah yang 226 449


dilayani

4.2.7. Primary Health Nurse


Kegiatan (PHN) Keliling
Puskesmas
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah sautu bidang dalam

keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan antara

keperawatan dan kesehatan mas yarakat dengan dukungan peran

serta aktif masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif,

preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan

kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan

kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu

kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga

mandiri dalam upaya kesehatannya.


Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (PHN) bertujuan

Meningkatkan kemandirian Masyarakat dalam mengatasi masalah

keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal. Pelayanan

41 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat dalam

rentang sehat sakit dengan mempertimbangkan seberapa jauh

masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu keluarga

dan kelompok maupun masyarakat.


Prioritas sasaran Perkesmas adalah Seluruh Masyarakat

termasuk individu, keluarga, bagian dari keluarga rawan, kelompok

berisiko tinggi.
Keluarga rawan adalah keluarga yang rentan terhadap masalah

kesehatan (Vulnerable group), terutama keluarga yang mempunyai

ibu hamil/nifas/menyusui (termasuk balitanya), usia lanjut,

penderita penyakit kronis baik menular maupun tidak menular.


Kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat, meliputi kegiatan

di dalam maupun di luar gedung Puskesmas baik Upaya Kesehatan

Perorangan (UKP) dan atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).


Fokus kegiatan pelayanan PHN adalah meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan keperawatan, membimbing dan

mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk

menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat

hingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatannya.

Kunjungan rumah pasien

42 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 43. Hasil pelaksanaan Kegiatan PHN di Puskesmas Cempaka Putih dari tahun 2013-2015.

Sasara
UPAYA PERAWATAN KESEHATAN
No Target Hasil % 2014 Target Hasil % 2013 Target Hasil % 2015
MASYARAKAT (PHN)
n
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga 665 80% 570 85,7 695 404 58 535 552 103

Rawan)
2 Cakupan Perawatan Kesehatan Maternal 139 50% 138 99,3 78 121 155 140 169 121
3 Cakupan Perawatan Kesehatan Bayi 92 50% 44 47,8 52 17 33 92 48 52
4 Cakupan Perawatan Kesehatan Anak 322 50% 143 44,4 182 123 68 324 145 45

Balita
5 Cakupan Perawatan Kesehatan Lansia 99 100% 214 216,2 111 125 113 100 129 129
6 Cakupan Perawatan Kesehatan Penyakit 13 100% 31 238,5 16 18 113 13 61 469

Kronis
7 Cakupan Perawatan Kesehatan Tindak 49 100% 58 118.37 56 48 86 50 68 136

Lanjut Penderita (TLP) dan Drop Out

(DO)

43 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.2.8. Kesehatan Mata
Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata

terutama pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh

tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif

masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi

pada anak sekolah.


Pemeriksaan mata bertujuan mengetahui secara dini kelainan

mata pada murid sekolah dasar khususnya refraksi. Sehingga tidak

mengganggu dalam proses pembelajaran dan mencegah

terjadinya perburukan penyakit.

44 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
45 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 44 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Mata di Puskesmas Cempaka
Putih Tahun 2014 - 2015

46 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
No. UPAYA Sasaran Target Hasil Keterangan Sasara Target Hasil Keterangan
KESEHATAN MATA n
2014 2015
1. Cakupan 144 100% 383 Konjungtivitis: 113 144 100% 492 Konjungtivitis:208
Penemuan Kasus Keratitis: - Keratitis: 0
Katarak: 50 Katarak: 0
Penyakit Mata di
Katarak Lain: - Katarak Lain: 58
Puskesmas Glaukoma: 14 Glaukoma: 8
Gangguan Refraksi: Gangguan Refraksi: 125
115
Penyakit Mata Penyakit Mata Lainnya: 73
Lainnya:88
2. Penemuan kasus 0 0 0 0 0 0 0 0
buta katarak pada
usia > 45 tahun
3. Pemeriksaan 444 100% 444 Pelaksanaan : 4 409 100% 409 Pelaksanaan : 01
Deteksi Dini November s/d 12 September 2015 s/d 09
Ketajaman November 2014 September 2015
Jumlah anak yang Jumlah anak yang
Penglihatan Anak
diperiksa: 444 diperiksa: 409 orang
Sekolah
orang
Jumlah sekolah: 8 Jumlah sekolah: 8 sekolah
sekolah (kelas V (kelas V dan VI)
dan VI)
Hasil pemeriksaan: Hasil pemeriksaan: 96
55 siswa siswa mempunyai
mempunyai Kelainan Refraksi
Kelainan Refraksi

47 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
48 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
49 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.2.9. Kesehatan Jiwa
Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk

meningkatkan derajat kesehatan jiwa sehinggan terbentuk

manusia sehat seutuhnya baik jiwa maupun raga, yang dilakukan

dalam bentuk pelayanan kesehatan perseorangan yang meliputi :

pemeriksaan dan pengobatan pasien kejiwaan dan pelayanan

kesehatan masyarakat yang meliputi penyuluhan kesehatan jiwa

dan penanggulangan narkoba.


Upaya ini bertujuan menetapkan kegiatan pelayanan

kesehatan jiwa dapat terlaksana secara optimal.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Cempaka Putih

Tahun 2013 2015

Kesehatan Jiwa 2013 2014 2015


HASIL % HASIL % HASIL %
Dalam Gedung
1. Pengobatan 135 100 162 100 182 100
Pasien 64 100 69 100 29 100

2. Rujukan
Pasien Jiwa
Luar Gedung
1. Kunjungan 2X 9X 24x
Rumah 1X 1X 1x
2. Pelacakan
Pasung

Kunjungan rumah pasien penderita kelainan jiwa

50 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 45 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2014 - 2015

N UPAYA KESEHATAN JIWA Sasara Target Hasil Tahun 2014 Sasara Target Hasil Tahun 2015
o n n
1. Cakupan Penanganan 23 100% 69 23 100% 29 -
Kasus Kesehatan Jiwa
melalui Rujukan ke Rumah
Sakit
2. Kunjungan rumah 24x 100% 11x - 24x 100% 20x -
3. Penanganan kasus jiwa 195 100% 195 Gangguan Mental 93 100% 182 Gangguan Mental
(gangguan perilaku, jiwa, Organik: - Organik: 0
psikosomatik, napza dll) Gangguan Gangguan
yang datang berobat ke Penggunaan NAPZA: - Penggunaan
puskesmas NAPZA: 0
Skizofrenia dan Skizofrenia dan
Gangguan Kronik Lain: Gangguan Kronik
116 Lain: 124
Gangguan Psikotik Gangguan Psikotik
Akut: 1 Akut: 0
Gangguan Bipolar:- Gangguan Bipolar:-
0
Gangguan Depresif:18 Gangguan
Depresif:8
Gangguan Neurotik: Gangguan
30 Neurotik: 25
Retardasi Mental: 1 Retardasi Mental: 2
Gangguan Jiwa pada Gangguan Jiwa
Anak: - pada Anak: - 0
Epilepsi: 28 Epilepsi: 23
Jumlah= 195 orang Jumlah= 182

51 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.2.10. Farmasi / Apotek
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan

bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan sediaan farmasi

dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan

mutu kehidupan pasien.


Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Cempaka Putih

dilaksanakan oleh 1 orang Apoteker dan 2 orang Asisten Apoteker,

dengan kegiatan meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana

dan prasarana, sediaan farmasi dan perbekkes serta administrasi),

pelayanan farmasi klinik, penerimaan resep, peracikan obat,

penyerahan obat, informasi obat dan pencatatan/penyimpanan

resep.
Tabel 46. Hasil Kegiatan Farmasi Tahun 2014 2015

NAMA KEGIATAN 2015 2014


1. Pelayanan Jumlah resep: 25.283 resep Jumlah resep: 22.928

kefarmasian 10 Pemakaian obat resep

dalam gedung terbanyak: Parasetamol 500 10 Pemakaian obat

mg tablet, Gliseril Guiakolat terbanyak: Ranitidin tablet,

100 mg tablet, Vitamin B tablet tambah darah,

Komplek, Vitamin C 50 mg, amoksisilin 500 mg,

Kalsium Laktat 500 mg, vitamin B komplek,

Supralivron, Amoxilin 500 Antasida tablet, GG tablet,

mg tablet, Klorfeniramin CTM tablet, Neurodek

Maleat 4 mg tablet, tablet, Kalk tablet,

Amlodipin 5 mg tablet Parasetamol 500 mg

tablet

52 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
2. Pelayanan Jumlah resep: 2095 Jumlah resep: 1848 resep

kefarmasian

luar gedung

: posyandu

lansia, pusling

dan desa

siaga
3. Penyuluhan 6 x kegiatan 6 X kegiatan

obat dan Jumlah peserta :98 orang Jumlah peserta: 112 orang

kosmetik

Dana : -
4. CBIA 1 x kegiatan (April) 1 x kegiatan ( bulan Juni)

Jumlah Peserta : 20 orang Jumlah peserta: 20 orang

Ibu Balita ibu hamil

Dana: APBD
5. Kunjungan 6 x kegiatan (Juni) 6 x kegiatan ( bulan

asuhan Pasien HT, DM, TB februari)

kefarmasian Dana : APBD Pasien TB, DM, Hipertensi

px kronis Dana: APBD


6. Monitoring 6 x kegiatan (Juli) Dana : 6 X kegiatan (bulan April)

pengobat APBD 1 pijat urut, 1 pijat refleksi,

tradisional 9 x kegiatan (November) 2 jamu gendong, 2 bekam

3 Pijat Urut, 2 Pijat Refleksi, Dana:APBD

2 Bekam, 8 Jamu
7. Monitoring 8 x kegiatan (Juli) 8 x kegiatan (Februari)

TO, 2 TO, 2 TK, 2 Salon, 2 PIRT 1 TO, 3 TK, 2 Salon, 2 PIRT

PIRT(2012) + Dana : APBD

T.Kosmetik,

Salon

(2013,2014)
8. Monitoring ISPA NP : 0,3% ISPA NP: 0.7%

indicator Diare NS : 0% Diare NS: 1%

peresepan Myalgia : 0% Myalgia: 0%

9. Monitoring Rata-rata : 97,83% Rata-rata:95.66%

53 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
peresepan

obat generik
10. Pertemuan - -

Battra tk .

Kecamatan
11. Monev 10 x kegiatan (Mei) 10 x kegiatan (bulan april,

Pelayanan 2 klinik kecantikan, 1 lab, 1 mei)

Swasta praktek dokter, 5 Praktek 4 pr. Dokter, 1 ahli gigi, 1

bidan, 1 ahli kacamata optik, 1 bidan, 1

laboratorium

12. Pembelian Perencanaan obat sesuai Perencanaan obat sesuai

bmhp, reagen dengan e-katalog dan PPK dengan e-katalog dan PPK

dan alkes Klinik. Klinik.

Dilakukan Bulan Januari Dilakukan Bulan Agustus

November 2015 Desember 2014

13. Desiminasi 1 x Kegiatan ( Maret ) -

Pangan Sasaran : Kader Posyandu

4.2.11. Laboratorium

Upaya pelayanan laboratorium sederhana yang dilaksanakan di

Puskesmas Cempaka Putih berfungsi untuk membantu menegakkan

diagnosa dari dokter atau perawat sehingga dapat menunjang

keberhasilan pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Pelayanan laboratorium dilaksanakan setiap hari kerja yang

melayani dari BP umum, BP Gigi, KIA dan Gizi. Adapun kegiatan dan

jenis pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium Puskesmas Cempaka

Putih meliputi :

1. Kegiatan dalam gedung, meliputi pemeriksaan :

a. Hematologi

54 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Adapun pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan hemoglobin, darah

rutin, golongan darah.

b. Kimia Darah

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan glukosa darah, kolesterol,

HDL kolesterol, LDL kolesterol, Trigliserid, Asam urat

c. Urinalisa

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan makroskopis (Warna dan

kekeruhan), pemeriksaan sedimen urine dan pemeriksaan kimiawi

urine

d. Mikrobiologi

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan BTA pada pasien tersangka

TB. Paru

e. Serologi

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan widal test, PPTest, HIV-AIDS

f. Parasitologi

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan Malaria

Kegiatan laboratorium dalam


gedung
2. Kegiatan Luar Gedung

Kegiatan laboratorium diluar gedung dilaksanakan untuk

menunjang kegiatan program lain. Kegiatan yang dilakukan antara lain

55 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
pemeriksaan Hb di sekolah. Pemeriksaan Glukosa darah, kolesterol, HDL

kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserid di Posyandu Lansia untuk

deteksi dini penyakit tidak menular. Serta pemeriksaan HIV-AIDS guna

menunjang kegiatan konseling dan testing HIV secara sukarela atau VCT

mobile (voluntary counseling and testing).

Tabel 47 hasil kegiatan laboratorium Puskesmas Cempaka Putih yang telah dilaksanakan
tahun 2015
NO PROGRAM / KEGIATAN TARGET HASIL / CAPAIAN KERJA Persentasi
Laki-laki Perempu Jumla
an h
1. Program Laboratorium
a. Spesimen Darah, (10% kunjungan PKM) 3029 4857 7857 134
Urine
5857
b. Spesimen Lain- (1,66% kunjungan PKM) 711 641 1352 139
Lain
972
c. Spesimen yang (0,5% kunjungan PKM) 74 106 180 61
dirujuk
293

Tabel 48. Hasil kegiatan laboratorium Puskesmas Cempaka Putih yang telah
dilaksanakan tahun 2014
NO PROGRAM / KEGIATAN TARGET HASIL / CAPAIAN KERJA Persent
Laki-laki Perempu Jumlah asi
an
1. Program
Laboratorium
a. Spesimen Darah, ( 10% kunjungan PKM ) 2026 4923 6949 202
Urine
3437
b. Spesimen Lain- ( 1,66% kunjungan 848 879 1727 303
Lain PKM )
571
c. Spesimen yang ( 0,5% kunjungan PKM ) 111 178 289 168
dirujuk
172

Pemeriksaan laboratorium pada tahun 2014 - 2015 melebihi dari target

yang di tentukan, hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan terus meningkat. Berbagai upaya preventif terus dilaksanakan

masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Salah satunya adalah dengan rutin

56 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
memeriksakan kondisi kesehatan di fasilitas kesehatan terutama laboratorium

secara berkala.
Dari sekian banyak pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan glukosa

darah, kolesterol, trigliserid, dan asam urat yang paling banyak diminati oleh

masyarakat. Peningkatan ke empat parameter pemeriksaan ini disebabkan oleh

padatnya aktivitas yang menyebabkan masyarakat tidak terlalu memperhatikan

asupan makanan serta pola hidup sehat, yang menimbulkan dampak langsung

terhadap tubuh.

Kegiatan laboratorium luar gedung

57 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.3. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
4.3.1. Promosi Kesehatan (Promkes)
Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,

kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata

lain masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri,

dengan demikian masyarakat mampu menjadi subyek dalam

pembangunan kesehatan.
Pada era reformasi sekarang ini kita di bidang kesehatan juga

telah melaksanakan reformasi guna meningkatkan pelayanan

kesehatan dan menjadikan lebih efisien, efektif serta terjangkau

oleh masyarakat. Walau sudah dicapai banyak kemajuan, tetapi

keadaan masyarakat masih perlu mendapat perhatian untuk

ditingkatkan lagi. Untuk hal tersebut diatas maka desentralisasi

bidang kesehatan sebagai pendekatan yang dianggap paling tepat

saat ini. Beberapa peraturan perundang-perundangan bidang

kesehatan sebagai tindak lanjut UndangUndang Nomor 32 tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 25 tahun

1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

daerah yang merupakan inti kebijakan desentralisasi dan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004

tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan.


Hal ini dipertegas lagi di dalam Undang-Undang No 23 tahun

1992, bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa

dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

58 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
secara social dan ekonomi. Dalam hal ini jelas bahwa tanggung

jawab kesehatan menjadi tanggung jawab semua pelaku

pembangunan. Untuk meningkatkan pemahaman berbagai pihak

tentang dampak pembangunan terhadap kesehatan, kemudian

menjadikan aspek kesehatan menjadi kebijakan setiap pengelola

program kesehatan, lintas sector dan masyarakat, maka diperlukan

kemampuan untuk mensosialisasikan dan mengadvokasi oleh

pihak kesehatan sendiri.


Menyambut pelaksanaan Puskesmas yang menjadi Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD)yang mempunyai wewenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat secara lokal

dengan prakarsa sendiri dan berdasarkan aspirasi masyarakat,

maka dituntut petugas-petugas yang terampil dan berwawasan

yang luas untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

terutama dibidang kesehatan.


Promosi kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas

melaksanakan pemberdayaan kepada masyarkat untuk mencegah

penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga

serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya

kesehatan bersumber masyarakat.


Secara operasional, upaya promosi kesehatan di puskesmas

dilakukan agar masyarakt mampu berperilaku hidup besih dan

sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah

kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah kesehatan

yang diderita maupun yang berpotensi mengancam secara

mandiri. Disamping itu, petugas kesehatan puskesmas diharapkan

59 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
mampu menjadi teladan bagi pasien, keluarga dan masyarakat

untu melakukan PHBS.


Selanjutnya di dalam melaksanakan program promosi

kesehatan perlu dilakukan secara terintegrasi dengan program

sektoral dan memperhatikan kebutuhan masyarakat sehingga

terwujud kondisi masyarakat yang sehat disetiap kawasan/

tatanan.
Profil Promosi Kesehatan Puskesmas Cempaka Putih tahun 2015

dimaksudkan sebagai gambaran tentang kondisi kesehatan

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih, juga dapat

dipergunakan sebagai sarana untuk memantau, mengevaluasi

pencapaian visi dan misi di bidang kesehatan dan sebagai bahan

masukan dan kritikan untuk koreksi penyusunan Profil Promosi

Kesehatan Puskesmas Cempaka Putih di masa mendatang.

Diharapkan dengan disusunnya Profil Promosi Kesehatan ini dapat

memberikan gambaran situasi dan kondisi dari hasil kegiatan di

bidang kesehatan.
Promosi Kesehatan adalah Proses membuat orang mampu

meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan

mereka (WHO, 1984)


Visi Promosi Kesehatan adalah Pembangunan Kesehatan

Indonesia (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, sedangkan misinya

yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat u/ memelihara &

meningkatkan derajad kesehatannya baik fisik,mental & sosial

sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial


Empat Kata Kunci Visi Promosi Kesehatan :
a. Willingnes ( Mau )
b. Ability ( Mampu )

60 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
c. Memelihara Kesehatan : mau & mampu mencegah penyakit,

melindungi diri dr kesehatan & mencari pertolongan

pengobatan yg profesional bila sakit.


d. Meningkatkan Kesehatan : mau & mampu mencegah penyakit,

meningkatkan kesehatan secara dinamis.


e. Kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini adalah

Paradigma Sehat yaitu Paradigma pembangunan kesehatan

yang lebih mengutamakan upaya-upaya promotif dan

preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative.


Paradigma sehat ini merupakan modal pembangunan

kesehatan yang dalam jangka panjang akan mampu mendorong

masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam menjaga

kesehatan mereka sendiri yaitu melalui kesadaran terhadap

pentingnya upaya-upaya kesehatan yang bersifat promotif dan

preventif.
Kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas bertujuan untuk :
A. Pemberdayaan.
Pemberdayaan ini mencakup pemberdayaan individu, keluarga

dan masyarakat.
1. Pemberdayaan individu dilakukan dengan metode tehnik

konseling pada poli-poli yang ada di puskesmas sesuai dengan

perilaku pasien yang merugikan kesehatannya.Media yang

dipakai poster-poster yang tersedia dan juga lembar balik yang

ada.
2. Pemberdayaan keluarga dilakukan terutama saat survey PHBS

dan Pimary Health Nursing (PHN) untuk mengenalkan perilaku

baru yang selama ini dipraktikan oleh keluarga tersebut,

61 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
menguras bak mandi minimal seminggu sekali, aktivitas fisik,

konsumsi buah dan sayur dan buang air besar di jamban.


3. Pemberdayaan masyarakat
Penyuluhan di tingkat kelurahan yang didanai dengan dana

BOK dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan

kesehatan yang ada di wilayah tersebut.


Dengan adanya beberapa kasus DBD, maka puskesmas

bekerjasama dengan ketua-ketua RT untuk menggerakkan

masyarakat disekitarnya untuk melakukan kegiatan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di basis-basis tempat

yang kasus DBDnya berulang.


B. Advokasi.
Advokasi yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas

Cempaka Putih tahun 2015 agar masyarakat di lingkungan

wilayah puskesmas berdaya untuk mencegah serta

meningkatkan kesehatannya serta menciptakan lingkungan

bersih dan sehat melalui sosialisasi Per-Da Kawasan Tanpa

Rokok (KTR) di ruang tunggu pasien yang sudah diterbitkan oleh

Pemerintah Kotamadya Banjarmasin dengan perda Nomer 7

Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan juga Rumah

Bebas Asap Rokok (Rumbar) di dua tempat dari Kelurahan

Kuripan dan Kelurahan Kebun Bunga, dimana masyarkat yang

hadir pada acara kegiatan Rumbar tersebut memberikan

komitmen dan dukungannya.


Sasaran Promosi Kesehatan terbagi atas :
Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu

hamil/menyusui, anak sekolah


Sasaran Sekunder

62 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh

adat, tokoh agama


Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari

pusat sampai ke daerah


Ruang Lingkup Promkes didasarkan pada 2 Dimensi, yaitu :
1. Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan Kesehatan, yaitu :
a. Promkes pd Tingkat Promotif
b. Promkes pd Tingkat Preventif
c. Promkes pd Tingkat Kuratif
2. Dimensi Tempat Pelaksanaan Promosi Kesehatan atau

Tatanan / Setting, yaitu :


a. Tatanan Rumah Tangga
b. Tatanan Sekolah
c. Tatanan Tempat Kerja
d. Tatanan Tempat-Tempat Umum
e. Tatanan Institusi Yankes
Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu

komunikasi, sedangkan medianya ada yang menggunakan

video, leaflet, poster dan lain-lain.


Kegiatan Promosi Kesehatan dalam gedung puskesmas,

dengan memamfaatkan ruang tunggu pasein sebagai media

pemutaran video-video kesehatan,penggunaan bahan bacaan

dengan menempatkan leaflet-leafelt dan majalah-majalah

kesehatan yang bisa dibaca pengunjung puskesmas saat

menunggu nomer antrian, menempatkan poster-poster pada

dinding ruang tunggu dan banner pada tempat yang kosong

dan mudah terlihat serta memberikan penyuluhan secara

langsung.
Kegiatan Promosi Kesehatan luar gedung puskesmas, survey

PHBS di beberapa tatanan, terutama PHBS Rumah Tangga.

Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga,

63 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal

pembangunan di masa depan yang perlu di jaga, ditingkatkan

dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota keluarga

mempunyai masa rawan terkena penyakit infeksi, oleh karena

itu untuk mencegahnya, anggota rumah tangga perlu

diberdayakan untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat. Melalui upaya ini setiap rumah tangga diberdayakan

agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri di bidang

kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat,

mencegah dan menanggulangi masalah masalah kesehatan

yang dihadapi.
Promosi Kesehatan luar gedung juga dilakukan dengan

penyuluhan tingkat kelurahan yang materi penyuluhan

disesuaikan dengan permasalahan yang ada di wilayah tersebut

Tabel 49 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan masyarakat di Puskesmas

Cempaka Putih Tahun 2014 - 2015

2014 2013 2015


N
VARIABEL TARGET SAS SAS
O HAS HAS SASAR HAS
ARA % ARA % %
IL IL AN IL
N N

64 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
1 Penyuluhan dalam gedung 2 kali/th 10 99 99 10 97 97 97 119 123
2 Penyuluhan luar gedung 7 0 43 127 0 41 11 323 293 91
3 Penyuluhan kelompok Kali/org/th 34 9 120 35 3 5 420 411 98
4 Penyuluhan keliling 1 Kali/bln 5 54 100 8 47 10 12 12 100
5 Penyuluhan melalui media 12x/th 44 1 0 45 9 5 2 0 0
pameran 2x/th 4 12 6 12 10
12 0 12 0 0
6 Penyuluhan perpetugas kes 0 100 0 0 420 420 100
7 Penyl penyakit menular 12x/ptgs 134,4 85 95 111,
8 Penyl penyakit tdk menular Kali 46 112,7 45 50 54 8
9 Penyl kesehatan lingkungan Kali 46 8 165 45 6 10 14 20 108
1 Penyl gizi Kali 8 86 237,5 6 71 0 21 29 142
0 Penyl pelayanan kesehatan Kali 64 71 163,5 71 69 10 43 38 138
1 Penyl PHBS Kali 63 33 231,6 69 32 0 19 25 88,4
1 Penyl KIA-KB Kali 20 57 126,4 20 35 10 70 59 131
1 Penyl Lain-lain Kali 24 85 79,6 20 60 0 89 58 84
2 Penyl NAPZA Kali 52 44 27,9 60 59 16 68 35 65,2
1 15% dr 19 91 47 83 0 51,5
3 penyl 72 86 72 19 17
1 10 19 84 87 5
4 8 68 10
1 68 0
5 12
5
11
5
23
12
7

4.3.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh

setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat

banyak mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak

sampai dengan keharmonisan keluarga. Menciptakan hidup sehat pun

sangat mudah dan murah .


Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan

lingkungan yang bersih dan sehat agar dapat memberikan

kenyamanan hidup. Oleh karena itu manusia harus perduli terhadap

lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan

lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

65 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Untuk mewujudkan sebuah lingkungan yang sehat masyarakat

diajak berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku

hidup bersih dan sehat terutama di lingkungan rumah mereka.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur

komunikasi, member informasi dan melakukan edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan

pimpinan (advokasi), bina suasana (social support), pemberdayaan

masyarakat (impowerment). Sehingga keluarga dan masyarakat dapat

menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan

dilingkungan mereka.
Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan, oleh

karena itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus ditanamkan pada

seluruh anggota keluarga dengan mengacu pada Tatanan PHBS

Rumah Tangga. Tatanan Institusi Pendidikan (Sekolah), Tatanan Tempat

Kerja, Tatanan Tempat-Tempat Umum.


Tujuan PHBS adalah :
1 Umum
Memperoleh gambaran PHBS diberbagai tatanan di wilayah kerja

Puskesmas Cempaka Putih


2 Khusus
a. Memperoleh gambaran pencapai PHBS di berbagai tatanan

b. Bahan evaluasi untuk pencapaian indikator PHBS tatanan

rumah tangga

66 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.3.3. Kesehatan Lingkungan
PHBS pada (Kesling)
rumah tangga dan kantor
Derajat Kesehatan masyarakat dipengaruhi 4 faktor utama,

yakni : lingkungan, perilaku, pelayanan masyarakat, dan keturunan

(herediter). Karena itu upaya untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat harus ditujukan pada keempat

faktor utama tersebut secara bersama-sama.


Kesehatan lingkungan adalah upaya kesehatan meliputi

kegiatan analisis dan pengendalian risiko-risiko kesehatan sebagai

akibat kurang terpenuhinya kebutuhan dasar seperti air bersih.

Fasilitas sanitasi yang memadai dan tempat tinggal yang layak

serta tingkat risiko kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran

dan bahaya-bahaya lingkungan.


Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka

peran sanitasi terhadap kualitas kesehatan masyarakat telah

disepakati oleh semua pihak. Menurut Undang-Undang RI No. 36

Tahun 2009 Pasal 163 tentang kesehatan maka ruang lingkup

kesehatan lingkungan terdiri dari lingkungan pemukiman, tempat

kerja, tempat rekreasi, dan tempat fasilitas umum.


Kegiatan program kesehatan lingkungan, terdiri dari :
a. Kegiatan dalam gedung
Penyuluhan dan klinik sanitasi (Konseling penyakit yang

berbasis lingkungan seperti ISPA, Diare, TB.Paru, Pneumonie,

Kelainan Kulit, Disentri, Types, dan Kecacingan).


b. Kegiatan luar gedung

67 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Penyuluhan, pengawasan kesehatan lingkungan / samijaga /

TTU / TPM, pengambilan sampel air bersih, pengambilan

sampel DAMIU, pengambilan sampel makanan dan minuman,

pengawasan dan pembinaan Jajanan Anak Sekolah (JAS).

Tabel 50 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas


Cempaka Putih Tahun 2014 2015.
2014 2015
No UPAYA KESEHATAN Target Sasar Hasil % Sasar Hasil %
LINGKUNGAN an an
1 Cakupan Pengawasan 4986 6232 4706 94 6232 4641 93
Rumah Sehat
2 Cakupan Pengawasan 4986 6232 4706 94 6232 4641 93
Sarana Air Bersih
3 Cakupan Pengawasan 4986 6232 4706 94 6232 4641 93
Jamban
4 Cakupan Pengawasan
Tempat-Tempat Umum
(TTU)
Cakupan Pengawasan 112 56 112 100 56 112 100
Tempat Ibadah
Cakupan Pengawasan 4 2 4 100 1 2 100
Penginapan
Cakupan Pengawasan Pasar 8 4 8 100 4 8 100
5 Cakupan Pemeriksaan
Sampel air PDAM
Cakupan Pemeriksaan 40 (2015) 22 22 100 40 39 98
Sampel Air PDAM secara 22(2014)
bakteriologis 18(2013)
16(2012)
Cakupan Pemeriksaan 32(2015) 6 6 100 32 31 97
Sampel Air PDAM secara 6(2014)
kimiawi 5(2013)
6 Cakupan Pemeriksaan
Sampel Air DAMIU
Cakupan Pemeriksaan 12(2015),6(2014), 6 6 100 12 12 100
Sampel Air DAMIU secara 7(2013&2012)
Bakteriologis 12 (2015)
12 12 100
Cakupan Pemeriksaan Air
DAMIU secara kimia
7 Cakupan Pemeriksaan 36 3 36 100 3 36 100
Tempat Sampah
8 Cakupan Pemeriksaan
Institusi
Cakupan Pemeriksaan 70 (2014) 35 70 100 35 58 83
Sekolah 15 (2013 & 2012)
Cakupan Pemeriksaan 100% 8 8 7 88
Sarana Kesehatan
9 Cakupan Pembinaan Tempat
Pengelolaan Makanan
(TPM)

68 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Cakupan Pembinaan Rumah 28 16 32 100 28 26 93
Makan/restoran
Cakupan Pembinaan 22(2014), 9 (2013 11 22 100 30 30 100
Warung/kantin & 2012)

Cakupan Pembinaan 70 (2014), 5 (2013 35 63 100 79 79 100


Makanan Jajanan/ makanan & 2012)
keliling
Cakupan Pembinaan Industri 22 22 22 100
Makanan Rakyat (IMR)
10 Cakupan Pemeriksaan 49 19 19 100 49 39 79,5
Sampel Makanan secara
Kimiawi 50 50 47 94
Cakupan Pmeriksaan
Sampel Mkn Bakteri
11 Klinik sanitasi NT 382 449

4.3.4. Desa Siaga


Kegiatan Kesehatan Lingkungan di Sekolah
Pos kesehatan Desa atau disingkat Poskesdes adalah upaya

kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM). Yang dibentuk di

desa dalam rangka mendekatkan /menyediakan pelayanan

kesehatan dasar bagi masyarakat desa.


Pelayanan poskesdes meliputi upaya promotif, preventif, dan

kuratif sesuai dengan kewenangannya yang dilaksanakan oleh

tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader

kesehatan.
Pelayanan ini bertujuan untuk terwujudnya masyarakat yang

peduli, tanggap dan mampu mengenali , mencegah, dan

mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Serta

bertujuan khusus terselenggaranya upaya pemberdayaan

69 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat

untuk menolong dirinya dibidang kesehatan, terselenggaranya

pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan (bidan) dan kader kesehatan serta terselenggaranya

pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam meningkatkan

kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap risiko dan

bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan terutama

penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan

gangguan kesehatan terutama penyakit menular dan penyakit

yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Serta

faktor risikonya termasuk status gizi dan ibu hamil beresiko.


Fungsi poskesdes sebagai fasilitas pelayanan kesehatan guna

lebih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada

masyarakat, sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai

risiko dan masalah kesehatan, sebagai wahana pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan.


Manfaat poskesdes adalah sebagai berikut :
1. Mendeteksi permasalahan kesehatan secara dini sehingga bisa

diselesaikan sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.


2. Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar

(KIA/KB). Upaya mewujudkan lingkungan sehat dan pengobatan

sederhana didukung dengan penyediaan obat-obat esensial

serta pengetahuan dan keterampilan tentang Perilaku Hidup

bersih dan Sehat (PHBS). Kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kesehatan.
3. Tenaga kesehatan dapat lebih mudah memberikan pelayanan

kesehatan dasar kepada masyarakat.

70 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4. Tenaga kesehatan mendapatkan informasi secara cepat tentang

permasalahan kesehatan di masyarakat dan upaya kesehatan

bagi masyarakat.
5. Kader kesehatan mendapatkan informasi lebih awal dibidang

kesehatan
6. Bagi Puskesmas dapat memperluas jangkauan pelayanan

puskesmas dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.


7. Bagi lintas sektor dapat memadukan kegiatan pemberdayaan

masyarakat dibidang kesehatan secara efektif dan efisien


Kegiatan poskesdes meliputi : Pelayanan kesehatan ibu hamil,

ibu bersalin dan ibu nifas, pelayanan kesehatan untuk bayi baru

lahir, penemuan dan penanganan penderita penyakit berupa

pengamatan epdemiologis sederhana terhadap penyakit


Tujuan Penyelenggaraan MMD adalah untuk mencari alternatif

pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan pada saat SMD

dengan memanfaatkan sumber daya dan kearifan lokal yang

dimiliki desa. Data serta temuan saat SMD disajikan terutama

daftar masalah kesehatan. Data sumber daya serta skala prioritas

kebutuhan penanggulangan masalah kesehatan masyrakat. Hasil

pendataan dimusyawarahkan untuk penentuan prioritas masalah

yang akan ditindaklanjuti serta langkah pemecahan masalah untuk

pengembangan poskesdes.

Tabel 51 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Poskesdes di Puskesmas Cempaka Putih


Tahun 2014-2015
Tempat Nama 2015 2014
kegiatan
Luar gedung kegiatan
Kelurahan
Kuripan 935 840
Kebun Bunga 578 447

71 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
SMD
Kuripan 1x 1x
Kebun 1x 1x
Bunga
MMK
Kuripan 4x 4x
Kebun Bunga 4x 4x

4.3.5. Peran Serta Masyarakat (PSM)


Kegiatan Desa Siaga

A. Tanaman Obat Keluarga ( TOGA )

Pengertian TOGA adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah,

kebun atau ladang.TOGA dapatdibudidayakan sebagai tanaman yang

berkasiat dan sebagai obat dalam rangka memenuhi kebutuhan

keluarga dan masyarakat akan obat-obatan khususnya obat yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Tujuan TOGA :

1. Memberikan bimbingan dan arahan kepada kader dan dasa wisma

serta memantau tentang perkembangan tanaman obat keluarga

yang ditanam.

2. Mengembangkan dan memperluaskan tanaman obat kepada

masyarakat, sehingga TOGA dapat menjadi alternative pilihan

72 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang aman,

bermanfaat dan terjangkau.

3. Melestarikan tanaman obat asli Indonesia dan dapat

meningkatkan ekonomi keluarga.

TOGA berfungsi sebagai sarana mendekatkan tanaman obat

kepada masyarakat untuk upaya kesehatan mandiri dan sebagai

upaya pemeliharaan kesehatan untuk peningkatan kualitas

kesehatan.

Sasaran TOGA adalah keluarga dan kelompok masyarakat

( Dasawisma, lingkungan sekolah).

B. Survei Mawas Diri (SMD)

Tujuan SMD adalah menimbulkan rasa memiliki masyarakat

melalui penemuan sendiri masalah kesehatan diwilayahnya serta

memecahkan masalahnya sesuai dengan sumber daya dan kearifan

lokal yang dimiliki, SMD dilakukan oleh kader poskesdes yang

merupakan masyarakat setempat bersama tokoh masyarakat dan

anggota forum desa dan kelurahan siaga aktif. Hasil dari SMD adalah

73 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
data tentang masalah kesehatan serta potensi masyarakat untuk

memecahkan masalah yang ada di desa.

C. Pengobatan Tradisional ( BATRA )

Pembinaan Pengobatan Tradisional adalah program pembinaan

terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional

dan cara pengobatan tradisional.

Tenaga Pengobatan Tradisional itu, dalam dunia medis akrab di

sebut dengan Batra (Pengobatan Tradisional), Untuk tenaga

pengobatan tradisional ini, lanjutnya, maka sesuai regulasi harus

mengantongi ijin praktek terlebih dulu yang dikeluarkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.

Jenis pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad) antara lain,

akupunktur, chiropraksi, pijat urut, shiatsu, patah tulang, dukun bayi,

battra sunat, refleksi, akupressur, bekam, apiterapi, penata

kecantikan kulit/rambut, tenaga dalam, paranormal, reiki, qigong,

kebatinan, dan metode lainnya yang mengunakan keterampilan.

Metoda pengobatan dengan ramuan, jamu, gurah, Homeopathy,

aroma Terapi, SPA terapi, dan metode lain yang menggunakan

ramuan.

Tabel 52 Jumlah Pembinaan Balai Pengobatan Tradisional (Batra) di


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2015

Keterampilan Ramuan
No. Kelurahan Batra Pijat Batra Pijat Batra Batra Ramuan
Urut Refleksi Bekam Indonesia (Jamu)

74 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
1. Kebun Bunga 3 1 2 -
2. Kuripan 1 - 8
Jumlah 3 2 2 8

D. Posyandu Lansia

Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu

bentuk pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau

/UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan

kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut.

Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun

keatas.

Sasaran Posyandu Lansia:

a Sasaran langsung : kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun),

kelompok usialanjut(60 tahun keatas), kelompok usia lanjut

dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)

b Sasaran tidak langsung: keluarga dimana usia lanjut berada,

organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut dan

masyarakat luas

Sedangkan mekanisme pelayanan di posyandu lansia juga hanya

menggunakan sistem pelayanan 3 meja yaitu :

- Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat

badan dan atau tinggi badan.

75 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
- Meja II: Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks

massa tubuh (IMT) Pelayanan kesehatan seperti pengobatan

sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.

- Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini

juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.

Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia : Pelayanan Kesehatan di

Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan

mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju

Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita

(deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di

Posyandu Lansia adalah:

a Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan

dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi,

berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan

sebagainya.

b Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan

dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman

metode 2 (dua ) menit.

c Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa

tubuh (IMT).

76 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
d Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan

stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.

e Pelaksanaan rujukan ke puskemas jika ada keluhan yang lebih

berat

f Penyuluhan kesehatan dan konseling.

Kegiatan Posyandu Lansia

E. Posyandu

Posyandu adalahkegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan

dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas

kesehatan.

Tujuan posyandu antara lain:

77 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu

hamil), melahirkan dan nifas.

Membudayakan NKBS ( Norma Keluarga Bahagia Sejahtera )

Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang

untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,

gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga

sejahtera.

Sasaran Pelayanan adalah semua anggota masyarakat, terutama

ibu hamil, ibu menyusui, balita, pasangan usiasubur. Cakupan

pelayanan sebaiknya sekitar 100 balita (120 KK) atau sesuai dengan

kemampuan petugas setempat.

Lokasi dan Penyelenggaraan posyandu adalah :

Berada ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan

ditentukan oleh masyarakat seperti pos pelayanan yang sudah ada,

rumah penduduk, balai kelurahan, balai RW/RT.

Prioritas dibentuk ditempat yang rawan dibidang

gizi, kesehatan lingkungan.

Kegiatan pokok posyandu meliputi KIA, KB, imunisasi, gizi,

Penanggulangan diare

Pelaksanaan Layanan Posyandu

78 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan

sistem 5 meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

Imunisasi

Pemberian vitamin A dosistinggi.

Pembagianpil KB ataukondom.

Pengobatanringan.

Konsultasi KB.

Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan

meja V merupakan meja pelayanan medis.

Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.

S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

79 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
N : Balita yang Berat Badannya naik

Keberhasilan Posyandu berdasarkan:

1. D /S Baik/ kurangnyaperansertamasyarakat.

2. N / S Berhasiltidaknya program posyandu.

Kegiatan Posyandu meliputi :

Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak Penimbangan untuk

memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan

khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan

penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai

umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah

garis merah KMS. Pemberian makanan pendamping ASI dan

Vitamin A. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup

pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dananak yang

berat badannya berada di bawah garis merah KMS. Memantau

atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh

layu. Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan

rujukan bila perlu.

Pelayanan tambahan yang diberikan

1. Pelayanan bumil dan menyusui.

2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PAUD) yang

diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita

(BKB) dan kelompok bermain lainnya.

80 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
3. Program dana sehat.

4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.

5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan

pemukiman.

6. Usaha Kesehatan Gigi MasyarakatDesa (UKGM).

7. Pemanfaatan pekarangan.

8. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman

bermain.

Manfaat posyandu yaitu memberikan layanan kesehatan ibu dan

anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare.

1. Kesehatan ibu dan anak

Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan

kehamilan dan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui

pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk

ibu hamil.

Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada

bulan Februari dan Agustus. Akibat dari kurangnya vitamin A

adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan

penyakit.

Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di

posyandu. Penimbangan secara rutin di posyandu untuk

81 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin

penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang

kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui

status pertumbuhan balita, apabila penyelenggaraan posyandu

baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak

akan baik pula.

2. KeluargaBerencana

Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi

kondom, pil KB, dan suntik KB.

3. Imunisasi

Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi.

Imunisasi yang diberikan adalah BCG, DPT, Polio, Hepatitis B

4. Peningkatan Gizi

Penyuluhan tentang ASI, status giz ibalita, MPASI, Imunisasi,

Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita.

5. Penanggulangan diare

Penyediaan oralit di posyandu, melakukan rujukan, memberikan

penyuluhan penggulangan diareoleh kader posyandu.

82 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Kegiatan Posyandu

F. Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)

Pos Pembinaan Terpadu ( POSBINDU ) adalah suatu bentuk

pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat melalui upaya

promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini

keberadaan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). PTM tertentu yg

dikendalikan dalam pelayanan posbindu adalah Hipertensi, penyakit

jantung koroner, Diabetes, kanker, Penyakit paru obstruktif kronis,

osteoporosis, asam urat, asma, stroke, obesitas (kegemukan), batu ginjal,

dan lain-lain.

Sasaran posbindu PTM adalah seluruh masyarakat baik laki-laki atau

perempuan usia diatas 15 tahun yang memiliki atau tidak memilki faktor

resiko. Dengan tujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pencegahan dan penemuan dini faktor risiko penyakit tidak menular.

Manfaat posbindu PTM adalah Mawas Diri, Membudayakan Gaya

Hidup Sehat, Mudah Dijangkau, Murah Dilaksanakan dan Metodologis

dan bermakna secara klinis.

83 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Jenis kegiatan POSBINDU meliputi :

1. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko

keturunan dan perilaku

2. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta indeks

massa tubuh termasuk analisa lemak tubuh.

3. Melakukan pengukuran tekanan darah

4. Melakukan pemeriksaan gula darah

5. Melakukan pengukuran kadar lemak darah

6. Melaksanakan konseling ( diet merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-

lain) dan penyuluhan kelompok

7. Melakukan olahraga / aktifitas fisik bersama ( senam bersama)

8. Melakukan rujukan ke Puskesmas dan Rumah Sakit.

Tabel 53 Hasil Pelaksanaan Kegiatan POSBINDU di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2014

2015.

POSBINDU PTM 2015 2014 Target /


HASIL % HASIL % tahun
Dalam Gedung 100 76,00 400
Screening faktor risiko 437 246
PTM di Puskesmas
Luar Gedung 12x 1x keg
Screening faktor risiko keg Jmlh :
PTM di Posbindu Jlh : 58 org

84 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
185
org

4.3.6. Pemberantasan Kegiatan


PenyakitPosbindu
Menular (PPM)
A. Surveilan
Surveilan merupakan kegiatan analisis secara sistematis dan

terus-menerus terhadap penyakit atau masalah - masalah

kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan

dan penularan penyakit atau masalah masalah kesehatan

tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara

efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan

dan penyebaran informasi epidemiologi.


Surveilan bertujuan tersedianya data dan infromasi

epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk

pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan, evaluasi program kesehatan dan meningkatkan

kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan

tepat secara nasional, provinsi, dan kabupaten / kota menuju

Indonesia sehat 2010.


Jenis kegiatan meliputi :
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan penyakit dan masalah

kesehatan.
Melakukan koordinasi surveilans epidemiologi dengan praktek

dokter, bidan, swasta, dan unit pelayanan kesehatan yang

berada di wilayah kerja.

85 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Melakukan koordinasi surveilans epidemiologi antara

puskesmas yang berbatasan


Melakukan SKD KLB (Kejadian Luar Biasa) dan penyelidikan

KLB di Wilayah Puskesmas


Melaksanakan surveilans epidemiologi, penyakit dan masalah

kesehatan spesifik local.

Early Warning Alert dan Respons System (EWARS) merupakan

sistem penemuan dini kasus penyakit yang bisa menimbulkan KLB

yang dilaporkan 1 x 24 jam. Adapun kasus yang dilaporkan adalah

jenis penyakit yang menimbulkan wabah.

Tabel 54 Hasil EWARD Tahun 2015

kode Jenis Penyakit Jumlah Kasus


A Diare Akut 442
B Malaria Konfirmasi 0
C Tersangka Demam Dengue 42
D Pneumonia 343
E Diare Berdarah atau Disentri 38
F Tersangka Demam Tifoid 1 62
G Sindrme Jaundice Akut 0
H Tersangka Cikungunya 0
J Tersangka Flu Burung pada Manusia 0
K Tersangka Campak 5
L Tersangka Difteri 0
M Tersangka Pertussis 0
N AFP (Lumpuh Layuh Mendadak) 0
P Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies 0
Q Tersangka Antrax 0
R Tersangka Leptospirosis 0
S Tersangka Kolera 0

86 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
T Kluster Penyakit yang tidak lazim 0
U Tersangka Meningitis 0
V TersangkaTetanus Neonatorum 1
W Tersangka Tetanus 0
Y ILI (Influenza Like Illness) 0
Z Tersangka HFMD / Flu Singapore 2

Kegiatan Surveilan

B. Imunisasi
Imunisasi yaitu upaya kesehatan mayarakat yang terbukti cost

effective dan upaya pencegahan penularan terhadap penyakit

yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I)


Tujuan kegiatan ini adalah
1. Tujuan umum yaitu menurunkan angka kesakitan,

kematian serta kecacatan akibat penyakit yang dapat di

cegah dengan imunisasi. (PD3I)


2. Tujuan khusus
Tercapainya target universal child immunization

(UCI)
Tervalidasinya eliminasi tetanus maternal dan

neonatal
Eradikasi polio pada tahun 2015
Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman

dan pengelolaan limbah medis.


Jenis kegiatan ini meliputi :
1. Sweeping imuniasi rutin
2. Sweping imunisasi Pekan Imunisasi Dunia (PID)
3. Pelayanan dalam gedung
4. Pelayanan di luar gedung (posyandu)

87 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
5. Bulan Imunisasi anak sekolah (BIAS)
6. Skrening TT WUS
Ruang lingkup sasaran yaitu :
1. Bayi 0-1 tahun
2. Anak batita
3. Anak sekolah dasar
4. TT WUS : Bumil, Caten, dan wus umur 15-39 tahun

Tabel 55 Hasil kegiatan Sweping Imunisasi tahun 2015 (dilaksanakan bulan April,
Mei)

Kuripan Kebun bunga


HB0 15 10
BCG 15 10
Polio 1 15 10
DPTHB 1 - -
Polio 2 5 5
DPTHB2 - -
Polio 3 4 4
DPTHBHib 1 5 5
DPTHBHib 2 4 4
DPTHBHib 3 5 5
Polio 4 5 5
Campak 3 1
TT 1 bumil 0 1
TT2 bumil 0 0

Tabel 56 Hasil kegiatan Sweping Imunisasi tahun 2014 (dilaksanakan bulan


Maret, April, Juli, Oktober)
Kuripan Kebun bunga
HB0 26 11
BCG 26 19
Polio 1 26 19
DPTHB 1 2 3
Polio 2 5 6
DPTHB2 2 1
Polio 3 3 6
DPTHBHib 1 3 3
DPTHBHib 2 1 5
DPTHBHib 3 2 2

88 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Polio 4 2 2
Campak 8 2
TT 1 bumil 1 2
TT2 bumil 0 1

C. Kusta
Kegiatan Imunisasi
Kusta atau Lepra merupakan penyakit yang disebabkan oleh

Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, dan

jaringan tubuh lainnya. Penyakit kusta dapat mengenai siapa

saja dalam segala umur.


Penyakit kusta menular langsung dari penderita kusta yang

tidak berobat, cara penularannya belum pasti diketahui, tetapi

sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta

ditularkan melalui droplet (pernafasan), dan hanya kalau

berhubungan erat dan lama. Orang tidak mampu / miskin lebih

rentan mengidap penyakit kusta, sebab berhubungan langsung

dengan status gizi dan kekuatan daya tahan tubuhnya.

89 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tanda pasti penyakit kusta antara lain :
1. Kulit dengan bercak putih / kemerahan dengan mati rasa

yang jelas
2. Penebalan saraf tepi, disertai kelainan fungsinya berupa mati

rasa atau kelemahan pada otot tangan, kaki, atau mata


3. Pemeriksaan kerokan kulit (BTA) positif
4. Kulit yang kelihatan seperti alergi, tetapi tidak gatal dan

tidak timbul secara mendadak


5. Kulit yang tebal dan berbenjolan seperti jerawat batu, tetapi

tidak merasa sakit, lebih sering pada muka dan daun telinga.
6. Benjolan-benjolan seperti jerawat batu tetapi tidak sakit dan

tidak gatal
Upaya pencegahan penyakit kusta yang dilakukan di

Puskesmas Cempaka Putih meliputi deteksi dini penyakit kusta,

penyuluhan, pemeriksaan kontak serumah, serta pelaksanaan

pengobatan.

Tabel 57 Hasil Pelaksanaan kegiatan P2 Kusta Puskesmas Cempaka Putih Tahun


2014 2015

Target Sasara Tahun Tahun


No Variabel Hasil
(%) n 2014 2015
1. Pemeriksaan kontak
kusta pada anak 100 50 50 100% 100%
sekolah dasar
2. Pemeriksaan kontak
100 100 100 100% 100%
kusta pada keluarga

Deteksi Dini Penyakit Kusta

90 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
D. Diare
Penyuluhan dan Informasi Kusta Kunjungan Rumah Pasien
Menurut Kemenkes RI Tahun 2011 diare adalah penyakit yang
Kusta
terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari

frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare

bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar 3 kali

atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah

dalam waktu 24 jam.


Etiologi penyakit Diare antara lain disebabkan oleh virus,

parasit, beberapa alergent, bakteri seperti shigella, salmonella,

campylobacterjejuni, entamoeba histolytica, cacing seperti

escherichia coli, dan lain-lain. Tujuan ; Menurunkan angka

kematian dan kesakitan karena diare bersama program dan sektor

terkait.
Sasaran Program: pasien yang datang berobat ke puskesmas
Bentuk Pelayanan:
1. Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang

datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan kader di suatu

wilayah tertentu dalam waktu satu tahun


Perkiraan jumlah penderita diare semua umur = jumlah

penduduk X angka kesakitan diare (411/1000)


Cakupan pelayanan disarana kesehatan dan kader

adalah 10% dari jumlah penderita semua umur


2. Pengobatan bagi pasien yang berobat
3. Penyuluhan perorangan atau penyuluhan kelompok

Tabel 58 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Diare di Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2014

2015.

Diare 2014 2015


HASIL % HASIL %

91 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Dalam Gedung
1. Penemuan & 445 100 473 100
Pengobatan kasus
Diare
2. Penanganan kasus 280 100 311 100
diare dengan oral
rehidrasi 4X 100 5x 100
3. Penyuluhan dalam
gedung

E. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit demam berdarah (DBD) merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang semakin luas

penyebarannya dan semakin meningkat jumlah kasusnya. Penyakit

ini menjadi salah satu penyakit yang meresahkan masyarakat,

karena mempunyai potensi menimbulkan kematian dan Kejadian

Luar Biasa (KLB). Hal ini karena masih tersebarnya nyamuk Aedes

aegypti (penular penyakit DBD) di seluruh pelosok tanah air.


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama menyerang

anak-anak, namun dalam beberapa tahun terakhir cenderung

semakin banyak dilaporkan kasus DBD pada orang dewasa.

Penyakit ini ditandai dengan panas tinggi lebih dari 37oC 2 7 hari,

bintik-bintik merah pada kulit, perdarahan (seperti mimisan, gusi

berdarah, perubahan warna kotoran), tekanan darah menurun,

denyut nadi cepat, gelisah, badan dan kulit dingin, bahkan dapat

mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah.


Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran

serta masyarakat yang terus menerus dalam memberantas

nyamuk penularnya dengan cara 3 M yaitu : menguras tempat

penampungan air (TPA), menutup TPA dan

mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

92 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
menampung air hujan. Cara pencegahan tersebut juga dikenal

dengan istilah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Upaya

memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M secara terus

menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama

lintas program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan

swasta.

Tabel 59 Hasil Penanganan kasus DBD Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2013

2015

Target Sasaran Hasil %


P2 DBD 201 201 201 201 201
2013 2014 2015 2013 2013 2014 2015
4 5 3 4 5
Pemantauan jentik 100 100
100% 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100%
berkala (PJB) % %
Angka bebas 219 138 95,9
90% 90% 90% 2400 144 95 430 91% 100%
jentik (AJB) 4 1 %
Cakupan 100 498 498 415 498 459
83% 100% 4156 83% 100% 92%
kunjungan rumah % 6 6 6 6 7
Cakupan kerja 100 100
22 20 20 22 20 20 100% 100% 100%
bakti % %
Pemberantasan
100 100
sarang nyamuk 22 20 20 22 20 20 100% 100% 100%
% %
(PSN)
Cakupan
100 100
penderita DBD 30 4 13 30 4 13 100% 100% 100%
% %
yang ditangani

Tabel 60 Hasil kegiatan P2 DBD Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2013 2015

P2 DBD 2013 2014 2015


HASIL HASIL HASIL
Kegiatan Dalam Gedung
1. Deteksi Dini DBD
2. Kasus DBD 3 2 13
3. Kasus DD 27 2 42
Kegiatan Luar Gedung

1. Penyuluhan 30 4 34
33 6 35
2. Penyelidikan Epidemiologi

93 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
3. Fogging Fokus

F. Filariasis
Kegiatan
Filaria disebabkan olehPencegahan
cacing yangPenyakit DBDbenang yang
menyerupai

hidup di dalam tubuh manusia. Cacing ini dapat bertahan hidup

selama 4-6 tahun di dalam sistem getah bening bagian tubuh

yang melindungi kita dari penyakit. Cacing ini berkembangbiak

di dalam tubuh dan menghasilkan jutaan cacing kecil yang

bersirkulasi dalam darah.


Filaria ditularkan oleh nyamuk. Penyakit filaria dapat dicegah

dengan cara menghindari digigit nyamuk. Untuk memberantas

filariasis sampai tuntas, WHO sudah menetapkan Kesepakatan

Global (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as

a Public Health problem by The Year 2020) yaitu program

pengeliminasian filariasis secara masal.


G. IMS
Klinik IMS merupakan layanan bagi sekelompok penyakit yang

penularannya terutama melalui hubungan seksual baik dengan cara

genitogenital (alat kelamin dengan alat kelamin), anogenital (anus

dengan alat kelamin) maupun orogenital (mulut dengan alat

kelamin). Beberapa contoh diantaranya: sifilis (raja singa), gonore

94 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
(kencing nanah), kondiloma akuminata (jengger ayam), herpes

genitalis, ulkus mole (luka/borok di kemaluan) dan AIDS.


Klinik IMS bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi IMS di

tingkat pelayanan dasar yang diberikan kepada seluruh lapisan

masyarakat baik umum maupun kelompok khusus beresiko tinggi

seperti wanita pekerja seks (WPS) dan pelanggannya, waria, Lelaki

seks Lelaki (LSL) atau homoseksual maupun biseksual.


Adapun klinik IMS ini khususnya bertujuan untuk :

1. Mengurangi tingkat penularan IMS

2. Menciptakan suasana lingkungan yang kondusif guna

memudahkan diselenggarakannya upaya pencegahan,

pengobatan serta perawatan yang komprehensif pada penderita

IMS

3. Meningkatkan kemampuan penanggulangan (response) untuk

mencegah, mengobati dan merawat serta memberikan dukungan

(support) kepada penderita IMS

4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas

sector dalam penemuan kasus IMS

Jenis Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Melaksanakan kegiatan pencegahan seperti promosi kondom

dan seks aman

95 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
2. Memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan bagi mereka

yang telah tertular IMS

3. Memberikan layanan konseling, pemeriksaan dan pengobatan

bagi pasangan tetap populasi kunci

4. Menjalankan sistem monitoring dan surveilans

5. Memberikan layanan KIE tentang mitos penggunaan obat-obat

bebas untuk mencegah atau mengobati IMS

Tabel 61 Hasil layanan Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Puskesmas Cempaka
Putih Tahun 2015

No Laporan Program IMS (Infeksi Menular Jumlah 2015


Seksual)
1. Jumlah Kunjungan Layanan IMS 184
2. Jumlah yang di Tes Sifilis 184
3. Jumlah Pasien IMS yang Ditemukan 9
4. Jumlah Kasus IMS yang Diobati 5
5. Jumlah Pasien yang Diobati dalam PPB (PPT) 5
6. Jumlah Orang yang Diberi KIE 184
7. Jumlah Orang yang Diberi Kondom 25
4. Jumlah Kondom yang di Distribusikan 89
5. Jumlah Orang yang HIV Positif 7
6. Jumlah Ibu Hamil yang di Tes HIV dan 39
Menerima Hasil
7. Jumlah Ibu Hamil yang HIV Positif dan 0
Menerima Hasil
8. Jumlah Ibu Hamil yang HIV Positif 0
9. Jumlah Orang yang HIV Positif Dirujuk ke PDP 0
(CST)
10. Jumlah Orang yang HIV Positif Dirujuk ke CO 0
(Kader)

H. VCT HIV-AIDS
Voluntary Counseling and Testing (VCT) adalah proses konseling

pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela

yang bersifat confidental dan secara lebih dini membantu orang

96 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
mengetahui status HIV. Yang bertujuan untuk mencegah penyebaran

dan perawatan infeksi HIV dalam rangka menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat HIV AIDS.

Kegiatan VCT HIV-AIDS memiliki tujuan khusus antara lain :

1. Semua kasus HIV yang ditemukan, dirujuk ke layanan perawatan

HIV AIDS

2. Membantu mengenali perilaku atau kegiatan yang dapat

menjadi sarana penularan virus HIV atau AIDS.

3. Memberikan dorongan moril untuk perubahan perilaku yang

lebih sehat dan aman.

4. Mencegah agar penderita HIV AIDS tidak mengalami stigma dan

diskriminasi

5. Memberikan jaminan kerahasiaan terhadap klien/pasien

Jenis kegiatan VCT HIV yang dilakukan yaitu :

1. Pada tahap pre konseling dilakukan pemberian informasi tentang

HIV dan AIDS, cara penularan, cara pencegahan dan periode

jendela. Kemudian konselor melakukan penilaian klinis. Pada saat ini

klien harus jujur menceritakan kegiatan yang beresiko HIV/AIDS

seperti aktivitas seksual terakhir, menggunakan narkoba suntik,

pernah menerima produk darah atau organ, dan sebagainya.

2. Pada tahap testing, darah akan diambil secukupnya dan

pemeriksaan darah dengan metode rapid test

97 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
3. Setelah terima hasil akan Konseling pra testing memberikan

pengetahuan tentang manfaat testing, pengambilan keputusan

untuk testing, dan perencanaan tentang HIV yang dihadapi.

4. Konseling Tindak Lanjut Jika hasilnya positif konselor akan merujuk

pusat layanan kesehatan yang dianggap lebih memadai.

Tabel 62 Hasil Kegiatan Layanan Komprehensif Berkesinambungan VCT HIV/AIDS


Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2015

No Laporan Konseling dan Tes HIV Sukarela Jumlah 2015


1. Jumlah Orang Berkunjung 201
2. Kelompok Berisiko yang Diperiksa
a. Wanita Pekerja Seksual (WPS) 3
b. Waria 23
c. Lelaki Suka Lelaki (LSL) 18
d. Pelanggan Pekerja Seksual -
3. Jumlah Orang yang Dilakukan Tes HIV 199
4. Jumlah Orang yang Diberi Post Test 199
5. Jumlah Orang yang HIV Positif 7
6. Jumlah Ibu Hamil yang di Tes HIV dan 39
Menerima Hasil
7. Jumlah Ibu Hamil yang HIV Positif dan 0
Menerima Hasil
8. Jumlah Ibu Hamil yang HIV Positif 0
9. Jumlah Orang yang HIV Positif Dirujuk ke PDP 7
(CST)
10. Jumlah Orang yang HIV Positif Dirujuk ke CO 0
(Kader)

98 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
I. TB. Paru
Penanggulangan TB. Paru di Indonesia sudah berlangsung

sejak jaman penjajahan belanda namun terbatas pada kelompok

tertentu. Namun ditahun 1995 program nasional penanggulangan

TB mulai melaksanakan strategi dots.


Penemuan dan pengobatan dalam rangka penanggulangan

TB. Paru dilaksanakan oleh seluruh unit pelayanan kesehatan

meliputi Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit

Swasta, Balai / klinik pengobatan dan dokter praktek swasta.


Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian kasus TB. Paru, memutuskan rantai penularan serta

mencegah terjadinya multi drug resistance (MDR).


Adapun kegiatan P2 TB. Paru yang dilaksanakan didalam

gedung meliputi :
1. Penjaringan suspek di semua poli
2. Penegakkan diagnose dengan pemeriksaan sputum BTA (SPS)
3. Pengobatan bagi penderita TB. Paru BTA (+)
4. Pemeriksaan HIV pada semua pasien TB
5. Penemuan secara dini bila ditemukan pasien dengan gejala

suspek.
Sedangkan kegiatan P2 TB. Paru di luar gedung yaitu

dilaksanakannya pemeriksaan kontak serumah pada pasien TB. Paru

dan pelacakan pada penderita mangkir.

99 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Kegiatan TB. Paru dalam dan luar gedung

100 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 63 Hasil kegiatan P2 TB. Paru Puskesmas Cempaka Putih Tahun 2015

I II III IV Total
No Indikator
Jan Mar Apr Jun Jul Sep Okt des
2014 2013 2015 2014 2013 2015 2014 2013 2015 2014 2013 2015
1. BTA (+) 10 5 10 11 8 7 9 10 10 10 10 12 40/33/36
2. RO (+) 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1/1/3
3. Ekstra Paru 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0/1/0
4. Anak 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1/0/0
5. Konversi 10 5 10 11 7 7 7 10 10 8 8 12 36/30/33
(Jan Des)
6. Sembuh 10 5 9 11 8 10 Masih 10 10 Masih 9 7 21/32/36
(Jan Des) pengo pengo
batan batan
7. Kambuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0/0/0
(Jan Des)
8. Meninggal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0/1/0
9. Pindah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0/0/04
(Jan Des)
10. Pengobatan Lengkap 2 2 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2/2/3
(Jan Des)
11. Tes HIV AIDS 0 0 5 2 0 7 2 0 4 0 0 4 4/0/20

101 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
J. Malaria
Malaria adalah sejenis penyakit menular yang dalam manusia

yang dapat menyebabkan kematian setiap tahunnya, terutama

terjadi di daerah tropis, yang disebabkan oleh parasit malaria /

Protozoa genus Plasmodium bentuk aseksual yang masuk kedalam

tubuh manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (anopeles) betina.


Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan masing-masing

disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap

jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan

keringat dingin, pusing, sakit kepala, mual, muntah, serta nafsu

makan menurun. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai

pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik. Jenis

malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh

Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua

hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2

minggu setelah infeksi).

Demam rimba (jungle fever), Malaria aestivo-autumnal atau

disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium

falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat

malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke

otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian. Malaria

kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki

masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau

tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40

hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang

102 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
kembali setiap 3 hari. Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria

yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale

yang mirip dengan malaria tertiana.


Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati;

beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut

menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan

perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.


Ruang lingkup kegiatan P2 Malaria yaitu Penyuluhan tentang

Malaria, Pemberantasan Nyamuk Anopeles daerah endemis

malaria, Penemuan secara dini penderita malaria, Pengobatan

penderita yang menderita maupun yang dicurigai.

Tabel 64 Hasil Penanganan Kasus Malaria diPuskesmas Cempaka Putih Tahun


2014-2015

P2 Malaria 2015 2014


HASIL HASIL
Kegiatan Dalam Gedung
1. Pemeriksaan sediaan darah 0 2
(SD) pada pasien malaria
1 0
klinis
2. Penderita malaria yang
diobati sesuai standar
Kegiatan Luar Gedung
1. Penyelidikan Epidemiologi 0 0

Pelatihan Malaria Pemeriksaan Darah Malaria

K. ISPA
Program ISPA merupakan salah satu program untuk

menanggulangi penyakit menular yang melalui saluran pernafasan.

103 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi

akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran

nafas mulai dari hidung hingga kantong paru (alveoli) termasuk

jarigan adneksanya seperti sinus/rongga disekitar hidung (sinus

para nasal), rongga telinga tengah dan pleura.


Program ini bertujuan menekan angka kesakitan dan

mencegah penularan penyakit ISPA dan pneumonia dan

pengobatan terhadap ISPA dan pneumonia.


Sasaran program adalah semua penderita ISPA dan

pneumonia. Sedangkan usaha kegiatan ditujukan pada reservoir

(Pengobatan tepat pada penderita dan edukasi tentang cara

penularan dari penyakit pernafasan yang diderita). Ruang lingkup

adalah pengendalian pada pneumoni balita.

Tabel 65 Hasil Pelaksanaan kegiatan P2 Ispa Puskesmas Cempaka Putih


Tahun 2015

2014 2015
No Variabel Target Sasaran
Hasil % Hasil %
1. Pelacakan dan
109,3
Penemuan kasus ISPA 100% 260 288 110 310
9
(Pneumonia)
2. Penyuluhan (KIE) pada
100% 6x 6x 100 6x 100
pasien ISPA

L. Rabies
Rabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang

susunan saraf pusat, menyerang hewan berdarah panas dan

manusia. disebabkan oleh virus rabies (rhabdovirus), biasanya

selalu diakhiri dengan kematian.


Sasaran program ini adalah menurunkan angka kematian

pada manusia hingga nol, meningkatkan cakupan post-

eksposure treatment kepada kasus gigitan berisiko tinggi

104 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
terhadap rabies, meningkatkan pengetahuan masyarakat

terhadap rabies.
4.3.7. Kesehatan Gizi
1. Kegiatan gizi yang dilaksanakan

Kegiatan gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Cempaka Putih

meliputi kegiatan dalam dan diluar gedung.

1.1. Kegiatan Perbaikan Gizi dalam gedung

Kegiatan perbaikan gizi dalam gedung di Puskesmas Cempaka

Putih bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan

mekanisme pelaksanaan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penimbangan BB dan Pengukuran TB/PB bayi dan

anak balita

Setiap bayi dan anak balita yang datang ke Puskesmas dilakukan

penimbangan berat badan ( BB) sebelum diberikan pengobatan dan

imunisasi dan setiap balita yang status gizi kurang atau buruk akan

diberikan penyuluhan / konsultasi untuk meningkatkan status izi

anak dan pengetahuan keluarga tentang gizi dan diharapkan dapat

memotivasi keluarga untuk bersikap dan berperilaku positif dalam

upaya perbaikan gizi anak dan meningkatkan status gizi anak. Selain

itu juga dikalukan pengukuran TB/PB pada anak untuk mengetahui

tumbuh kembang anak yang bekerjasama dengan program Diteksi

Dini Tumbuh Kembang ( DDTK).

105 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
b. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada bayi dan anak

balita

Pada masa Pertumbuhan dan Perkembanngan bayi dan anak

usia 0 - 24 bulan merupakan periode yang disebut masa emas

yang ditandai dengan pesatnya tumbuh otak. Oleh karena itu

diperlukan perhatian yang khusus dan tepat agar proses tumbuh

kembangnya optimal dan tidak terjadi gangguan tumbuh kembang

pada bayi dan balita sehingga akan berpengaruh pada kualitas hidup

di masa depannya.

Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan terjadinya

gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita yang

dilakukan oleh pemerintah adalah Pemberian Makanan Tambahan

(PMT) kepada pada bayi 6-59 bln yang memiliki berat badan

dengan katagori status gizi berdasarkan indeks PB/BB atau TB/BB

Kurus (-3 SD s/d 2 SD) dan Sangat kurus (<-3 SD) terutama pada

keluarga miskin.

Pada tahun 2014 diberikan bantuan PMT pada balita bersumber

dari dana APBD dan dana BOK. Untuk dana BOK diberikan pada anak

Balita kasus lama usia 25-59 bln. dari keluarga tidak mampu dengan

status gizi kurang dan gizi buruk dan untuk PMT yang bersumber

106 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
dari dana APBD kota. diberian pada anak kasus baru usia 6-59 bln.

Paket PMT untuk Balita Gizi kurang diberikan selama satu bulan dan

untuk balita Gizi Buruk diberikan selama 3 bulan. Pemberian PMT ini

dilakukan secara bertahap dan terjadwal pada setiap anak agar

mempermudah pemantauan status gizi anak.

c. Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi

1. Pemberian Vitamin A pada Balita

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut

dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh

tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar( essensial ),

berfungsi untuk kesehatan, pertumbuhan dan meningkatkan

daya tahantubuh terhadap penyakit.

Vitamin A bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan

tubuh terhadap. penyakit dan infeksi seperti campak dan

diare, membantu proses penglihatan dalam adaptasi dari

tempat yang terang ketempat yang gelap, dapat mencegah

terjadinya xerosis konjungtiva, mencegah terjadinya kerusakan

mata yang berlanjut dengan kebutaan serta vitamin A essensial

juga untuk membantu proses pertumbuhan.

Prinsip dasar pencegahan dan penanggulangan KVA

adalah menyediakan Vitamin A yang cukup untuk tubuh dan

perbaikan kesehatan secara umum. Untuk itu Pemerintah

menempuh kebijakan seperti : Promosi Vitamin A, Suplementasi,

Fortifikasi.

Vitamin A dapat diperoleh dari ASI atau makanan yang

berasal dari hewan ( susu, daging, hati dan telur ) atau dari

sayuran hijau serta buah berwarna merah atau kuning

107 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
(mangga, papaya). Oleh karena konsumsi makanan sehari-hari

sumber vitamin A rendah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan

tubuh perlu suplementasi kapsul vitamin A. Kebutuhan vitamin A

meningkat pada penderita infeksi seperti ISPA, Campak dan

Diare.

Kegiatan pemberian kapsul vitamin A di Puskesmas

cempaka Putih dilaksanakan pada bulan Pebruari dan Agustus

atau setiap 6 bulan sekal i dengan sasaran Bayi umur 6 11

bulan diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI warna biru dan

Balita umur 12 59 bulan diberikan kapsul vitamin A

200.000 SI warna merah. Waktu pemberian kapsul vitamin

A diberikan di Posyandu dan di puskesmas. Untuk di Puskesmas

diberikan setiap hari pada bulan Pebruari dan Agustus baik di

Ruangan Gizi yang dilakukan oleh petugas Gizi itu sendiri.

Sedangkan untuk anak bayi dan balita sakit seperti campak,diare

di berikan kapsul Vitamin A dosis tinggi, dengan dosis sesuai

umur. Pemberian vitamin A pada balita di Puskesmas Cempaka

Putih tahun 2014 ini sudah mencapai target yaitu 86,40 % dari

target SPM 85 %

108 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
2. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Ibu Nipas

Ibu yang baru melahirkan diberikan 2 kapsul vitamin A dosis

tinggi. Pemberian Vitamin A untuk ibu nifas setelah melahirkan

diberikan segera 1 kapsul Vitamin A 200.000 SI dan 1 kapsul lagi

diberikan dengan selang waktu 24 jam.

Pemberian vitamin A pada ibu nipas di Puskesmas Cempaka

Putih telah mencapai target yaitu 98,53 % dari target SPM 90 %.

d. Pemberian Tablet Besi ( Fe ) Pada Ibu Hamil

Anemia atau yang biasa disebut Kurang darah banyak

diderita oleh ibu hamil dan ibu menyusui dan anak sekolah.

Penyebab utamanya adalah karena kurangnya mengkonsumsi jenis

sayuran yang berwarna hijau, penyebab lainnya adalah

perdarahan karena seringnya melahirkan atau karena banyaknya

darah haid yang keluar dan karena cacing tambang dalam usus.

Bagi ibu hamil yang menderita Anemia Besi akan

membahayakan jiwa ibu dan bayi yang dikandung terutama

pada saat melahirkan dan dapat mengganggu pertumbuhan

109 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
bayi dalam kandungan. Sedangkan pada ibu menyusui Anemia

akan menyebabkan tubuh ibu menjadi lemah dan juga

mengganggu pertumbuhan bayi atau balita yang disusui sedangkan

pada anak sekolah menyebabkan anak lemah, lesu dan tidak dapat

konsentrasi dalam menerima pelajaran.

Setiap ibu hamil yang datang ke Puskesmas atau ke posyandu

diwilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih untuk memeriksakan

kehamilannya akan diberikan tablet besi ketika usia kandungan

mencapai 7 bulan. Selama masa kehamilan itu ibu hamil diberikan

tablet besi minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan dan

setiap bulan diberikan 30 tablet pada saat memeriksakan

kandungannya dan diberikan kembali pada kedatangan

berikutnya di Puskesmas ataupun di posyandu. Selain itu

petugas juga menganjurkan kepada ibu hamil untuk

mengkonsumsi sayuran berwarna hijau dan juga jenis kecang-

kacangan.

e. Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) pada Ibu

Hamil

Kegiatan Pemberian PMT ibu hamil di prioritas pada ibu hamil

keluarga miskin dengan resiko tinggi atau Kuran energi Kronis (KEK)

dengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Tinggi Badan (TB) ibu kurang dari 145 cm

- Berat Badan (BB) ibu hamil pada trimester III < 45 Kg

- Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil < 17

- Menderita Anemia (Hb, 11gr % )

- Ukuran Lingkar lengan atas ( LILA) < 23,5 cm.

110 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Pemberian PMT dalam bentuk biscuit pada ibu hamil diberikan

minimal selama 90 hari berturut-turut sejak ibu tersebut diketahui

mendarita KEK atau anemia. PMT yang diberikan bersumber dari

bantuan APBD Kota Banjarmasin.

f. Konsultasi Gizi

Konsultasi Gizi di Puskesmas Cempaka Putih di laksanakan

setiap hari berdasarkan rujukan dari ruang Balai Pengobatan Umum

(dewasa) dan ruang Balai Pengobatan anak. Setiap pasien yang

berobat dengan hasil diagnosa dokter atau dari hasil pemeriksaan uji

tes laboratorium akan diberikan konsultasi gizi sesuai dengan jenis

penyakit yang diderita pasien tersebut.

Sedangkan untuk balita yang mendapatkan pengobatan dari

dokter / /perawat apabila kondisi anak tersebut kurus atau berat

badan kurang maka anak tersebut juga akan di rujuk ke ruang Gizi

untuk diberikan konsultasi gizi selain itu juga dari hasil penimbangna

di ruang gizi sendiri.

g. Pemberian ASI Eksklusif

ASi Eksklusif adalah pemberiaan hanya Air Susu Ibu (ASI) saja

kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan

makanan dan minuman lain, kecuali obat,vitamin dan mineral.

Laporan ASI eksklusif ini dilaporkan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu

laporan periode Pebruari merupakan hasil data ASI eksklusif dari

bulan Agustus 2013 s/d Pebruari 2014 dan Periode Agustus

merupakan hasil data ASI eksklusif dari bulan Pebruari 2014 s/d

Agustus 2014. Pencapaian ASI Eksklusif Puskesmas Cempaka Putih

masih belum mencapai target yaitu untuk periode Pebruari 65 % dan

111 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
untuk periode Agustus 66 %, pencapaian ini jauh dari target SPM

yaitu 80 %.

1.2. Kegiatan Perbaikan Gizi di luar Gedung Puskesmas

Kegiatan upaya perbaikan gizi di luar gedung Puskesmas lebih

banyak bersifat Promotif dan Prepentif yaitu meliputi :

a. Penimbangan bayi dan anak balita di Posyandu

Penimbangan balita di Posyandu dilaksanakan setiap bulan di 18

posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih.

Jenis kegiatan penimbangan yang dilakukan di Posyandu pada

dasarnya sama dengan kegiatan dalam gedung puskesmas, namun

dalam kegiatan di posyandu ini dilaksanakan oleh masyarakat

(kader) dengan bimbingan petugas terkait seperti : Kesehatan,

PLKB, Tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan ini semua anggota masyarakat di wilayah

RT/RW yang tergabung dalam kelompok penimbangan ( Posyandu)

ikut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu karena pada

hakikatnya kegiatan posyandu ini dilakukan oleh, dari dan untuk

masyarakat.

112 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Sasaran utama kegiatan penimbangan di posyandu adalah ibu

hamil, ibu menyusui, balita (0-59 bln) dan Wanita Usia Subur

(WUS).

Kegiatan yang ada di posyandu adalah penimbangan, imunisasi,

pemeriksaan ibu hamil, pemberian PMT penyuluhan ,tumbuh

kembang, pemberian vitamin A pada bayi (6-11) dan anak balita

(12-59) dan penyuluhan gizi.

Selain kegiatan pokok diatas ada juga kegiatan pengobatan

(pusling) yang dilaksanakan dibeberapa posyandu karena letaknya

yang cukup berjauhan dengan Puskesmas sehingga memudahkan

masyarakat untuk berobat pada saat kegiatan buka posyandu.

b. Pemberian Paket Gizi

Pemberian paket 0bat Gizi seperti :

1. Pemberian tablet besi yang diberikan pada ibu hamil dan anak

sekolah,

2. Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk bayi (6-11 bln) ,balita

(12- 59) ,ibu nifas dan anak yang mendarita penyakit campak

dan diare

3. Pemberian Oralit untuk anak menderita penyakit diare

c. PMT Penyuluhan

PMT penyuluhan balita diberikan sebagai alat penyuluhan gizi

dan memperbaiki status gizi balita yang menderita gizi kurang/atau

gizi buruk. Kegiatan PMT penyuluhan ini dilaksanakan bersama-

sama kegiatan penimbangan balita di posyandu. PMT penyuluhan

yang diberikan berupa makanan yang bergizi sepaerti : bubur

kacang hijau, bubur ayam, bubur sum-sum, dan sebagainya.

113 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Kegitan PMT penyuluhan ini dilakukan oleh kader posyandu dan

anggota PKK di wilayah posyandu setempat. Sedangkan dana untuk

PMT penyuluhan berasal dari Pemerintah dan swadaya masyarakat..

d. Pembinaan Kader Posyandu

Pembinaan kader posyandu dilaksanakan setiap bulan sekali.

Pembinaan kader ini dilaksanakan di Puskesmas pada awal bulan.

Pada pembinaan kader diberikanvtentang kegiatan-kegiatan yang

akan dilaksanakan kader pada bulan berikutnya, pengetahuan

tentang kegiatan yang berhubungan dengan posyandu atau

pemecahan masalah yang ada di posyandu.

e. Penimbangan BB dan Pengukuran TB pada anak TK

Kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi

badan di TK dilakukan bersama-sama dengan pemegang program

tumbuh kembang anak dengan jadwal yang telah dibuat, kegiatan

ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali disetiap TK. Adapun kegiatan

yang dilakukan yaitu penimbangan BB, pengukuran TB dan

pengukuran lingkar kepala,pemeriksaan gigi dan pemeriksaan

kesehatan anak oleh dokter. Selain itu juga amak TK di berikan

Vitamin A pada bulan Pebruari dan Agustus.

g. Pemberian Obat cacing

Pemberian Obat cacing pada anak sekolah dasar merupakan

program pemberantasan kecacingan Murid sekolah tingkat dasar.

Program ini dilaksanakan karena tingkat pravelensi dan intensitas

infeksi masih cukup tinggi dan masih merupakan masalah

kesehatan masyarakat yang di perburuk dengan kondisi lingkungan

114 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
masyarakat yang belum melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat ( PHBS ).

Obat cacing yang diberikan adalah Abendazol / Pirantel tablet

dengan dosis pemberian 1 tablet setiap murid dan langsung

diminumkan kepada murid di kelas masing-masing dan penberian

obat cacing sesuai dengan sampel yang telah ditentukan oleh dinas

keshatan dan pemberiannya diutamakan untuk murid kelas satu

dulu. Adapun sekolah yang mendapatkan obat cacing di wilayah

Puskesmas Cempaka Putih berdasarkan sample yang ditentukan

oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sebanyak 5 SD (2 SD di

wilayah Kuripan dan 3 SD di wilayah Kebun Bunga). Dan kegiatan

pemberian obat cacing di sekolah wilayah Puskesmas Cempak Putih

di laksanakan pada bulan Maret dan September 2014.

Sebelum diberika obat cacing terlebih dahulu petugas gizi

memberikan penyuluhan tentang kecacingan pada anak yang

bertujuan untuk meningkatkanatau merubah perilaku hidup bersih

dan sehat kepada murid-murid sekolah dasar baik di linkungan

sekolah maupun di lingkungan rumahnya, terutama membiasakan

anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan dengan air bersih dan

buang air besar (BAB) di jamban keluarga dalam upaya pencegahan

terjdinya infeksi kecacingan.

115 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
h. Pemantauan Garam beryodium.

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) pada anak

sekolah akan terjadi penurunan kecerdasan yang dapat

menghambat kelancaran belajar anak.sedangkan pada orang

dewasa akan menurunkan produktifitas kerja dan pada ibu hamil

akan melahirkan anak kretin (kerdil).

Penanggulangan GAKY yang paling tepat adalah dengan

suplementasi yodium baik secara langsung melalui kapsul minyak

yodium maupun tidak langsung melalui melalui konsumsi garam

beryodium.

Tujuan dari pemantauan garam beryodium adalah untuk

memperoleh gambaran secara berkala tentang cakupan konsumsi

garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.

Pada tahun 2014 Puskesmas Cempaka Putih mendapatkan

sasaran untuk pemantauan garam beryodium di dua ( 2 ) SD yaitu

SDN Kuripan 2 di wilayah kelurahan kuripan dan SDN Kebun Bunga

5 di wilayah kelurahan Kebun Bunga.

116 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Cara pemantauan garam beryodium di sekolah dengan siswa

sehari sebelumnya dianjurkan membawa garam yang digunakan

mamanya di rumah kemudian garam yang di gunakan tersebut

ditetesi iodium test untuk mengetahui kandungan kadar yodium

yang ada pada garam tersebut.. Bila garam yang ditetesi iodium

test garamnya berwarna ungu maka garam tersebut mengandung

yodium sebaliknya bila garam ditetesi tidak berubah warna berarti

garam tersebut tidak mengandung yodium.

Sebelum uji test garam beryodium dilakukan terlebih dahulu

petugas gizi memberikan penyuluhan tentang gangguan akibat

garam beryodium (GAKY). Dari hasil uji test yang dilaksanakan pada

bulan Pebruari ada 2 garam yang tidak beryodium baik di wilayah

Kel Kuripan dan wilayah Kel Kebun Bunga semuanya beryodium .

Sebaliknya pada bulan Agustus di wilayah Kebun Bunga di temukan

2 garam yang tidak beryodium sedang di wilayah Kuripan semua

garam mengandung yodium. Walaupun demikian Dikedua

kelurahan tersebut masih dikatakan desa dengan katagori baik.

1.3. Pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Sekolah ( TB-ABS )

Kegitan TB-ABS ini dilaksanakan disemua sekolah yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih yaitu sebanyak 12 SD.

Pelaksanaan TB-ABS ini dilakukan pada bulan Oktober 2012.

Tujuan TB-ABS adalah tersedianya status gizi anak Sekolah

Dasar secara berkala guna mengevaluasi perkembangan status gizi

anak sekolah dasar yang dapat digunakan untuk menetapkan

kebijakan dan perancanaan jangka pendek.

Data yang dikumpulkan untuk TB-ABS adalah nama

murid,nama orang tua, tanggal lahir, berat badan, tinggi badan

117 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
anak. Setelah data terkumpul kemudian TPG puskesmas mengolah

data/meentri data tersebut menurut status Gizi berdasarkan indeks

TB/U,BB/U, dan TB/BB anak sekolah sehingga dapat diketahui

status gizi anak sekolah tersebut. Hasil entri data TB-ABS ini dapat

dilihat pada lampiran. Tindak lanjut bila ditemukan anak dengan

status gizi kurang/buruk, anak diberikan penyuluhan yang

berhubungan dengan gizi.

a. Pemberian Tanblet Tambah Darah Mandiri (TTD Mandiri )

pada anak Sekolah.


Terjadinya Anemia pada anak sekolah menyebabkan anak

lemah lesu dan tidak dapat berkonsentrasi dalam

menerima pelajaran.
TTD Mandiri dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 untuk

mencegah terjadinya anemia pada anak sekolah. Tablet Tambah

darah di berikan pada 40 siswi dan Pemberian Fe pada siswi ini

diberikan pada saat siswi haid sebnyakv7 tablet dan diberikan

selama 3 bulan.
Sebelum pemberian tablet tablet tambah darah ini terlebih

dahulu dilakukan pemeriksaan Hb pda siswi sebanyak 2 kali. yaitu

sebelum dan sesudah pemberian Fe dan dilakukan juga

penyuluhan tentang Anemia pada anak sekolah.


b. Operasi Timbang
Operasi timbang dilaksanakan Puskesmas, TK dan di 18

Posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas Cempaka Putih.

Operasi Timbang ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat ( D/S ) dan juga untuk menjaring anak yang kurang

gizi. Data hasil kegitan Operasi Timbang ini dapat dilihat pada

lampiran.
c. Bulan Penimbangan Balita

118 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Bulan Penimbangan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Cempaka Putih. Bulan Nopember yang bertujuan untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat ( D/S ) dan memantau

status gizi anak. Bulan penimbangan ini di laksanakan di

Puskesmas , TK dan di 18 Posyandu yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Cempaka Putih. Hasil entri data status Gizi

berdasarkan Indeks BB/U, Indeks TB/U dan indeks BB/TB ini dapat

dilihat pada lampiran.


d. Pengukuran Tinggi Badan Anak Baru Sekolah ( TB-ABS )
Kegitan TB-ABS ini dilaksanakan disemua sekolah yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih yaitu sebanyak 12 SD.

Pelaksanaan TB-ABS ini dilakukan pada bulan Oktober 2012.


Tujuan TB-ABS adalah tersedianya status gizi anak Sekolah

Dasar secara berkala guna mengevaluasi perkembangan status

gizi anak sekolah dasar yang dapat digunakan untuk menetapkan

kebijakan dan perancanaan jangka pendek.


Data yang dikumpulkan untuk TB-ABS adalah nama

murid,nama orang tua, tanggal lahir, berat badan, tinggi badan

anak. Setelah data terkumpul kemudian TPG puskesmas

mengolah data/meentri data tersebut menurut status Gizi

berdasarkan indeks TB/U,BB/U, dan TB/BB anak sekolah sehingga

dapat diketahui status gizi anak sekolah tersebut. Hasil entri data

TB-ABS ini dapat dilihat pada lampiran. Tindak lanjut bila

ditemukan anak dengan status gizi kurang/buruk, anak diberikan

penyuluhan yang berhubungan dengan gizi.

119 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
HASIL KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2015

Tabel 66. Hasil Pencapaian Kegiatan Program Perbaikan Gizi Puskesmas Cempka
Putih tahun 2015

Sasara Target Pencapaian Keterangan


No Kegiatan
n Kum % Kum %

120 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
1. Penimbangan Bayi
D/S S= 448 S=522 85 S=448 82,9 Tempat Puskesmas dan
N/S K= 448 K=522 75 K=448 70,4 Posyandu
N/D` (D`=D-(0+B) D=444 90 D=440 93,8
D/K N=400 85 N=403 82,9
K/S 100 D= 405 100
2 Penimbangan
Balita S=244 S=237 85 S=2448 74,0 Tempat Puskesmas dan
D/S 8 4 75 K=2448 69,0 Posyandu
N/S K=244 K=237 80 D=1904 97,0
N/D` (D`=D-(0+B) 8 4 80 N=1842 74,0
D/K D=201 100 D=187 100
K/S 8 6
3 N=181
Distribusi Fe pd 6 90 97 Tempat Puskesmas dan
. bumil 85 555 91 Posyandu
4 Fe1 570 519
Fe3 570 85 88,4 Tempat posyandu dan
Distribusi Vit A 513 85 241 87 Puskesmas
- Bayi (6-11 bln) 259 485 83 2067 97
-Balita (12-59 bln) 2374 530
5 -Bufas 547 259 100 100 Dilaksanakan pada bln
2018 52 kk Februari dan Agustus 2015
Pemeriksaan 52 kk 454 di SDN KB 4 & MI Sullamut
Garam beryodium 100 100 Taufiq
6 52 kk 12 SD
12 SD dilaksanakan bln
7 Pengukuran TB- 100 100 Agustus 2015 Kel Kuripan
ABS 12 SD 100 5org 100 & K.Bunga
5org 12 org
Distribusi MP-ASI 12 org
8 -Kelurahan Kebun 5org 100 100 Diberikan 3 bulan
Bunga 12 org 100 3 org 100
- 1 org
-Kelurahan Kuripan 3 org 100 100
9 1 org 3 org 40 siswa 90 HMA
1 org 90 HMA
Pemberian PMT 40 100 100
10 Bumil siswi 40 40 siswa
-Kelurahan Kuripan SMA Muhammadiyah 3
siswi
- Kebun Bunga
11 80 68
-Kelurahan Kebun 18 Posy 80 147 68,8
Bunga Kel Kuripan & Kebun
18 130
Bunga
Posy
Dilaksanakan bln Agt 2015
12 216 100 100
TTD Mandiri 100 4 anak 100
( Tablet Tambah 189 173 1 anak
Darah) Pelaporan dilaksanakan
151
pada Februari dan Agustus
Operasi Timbang 2015
4 anak
ASI Eksklusif 4 anak 1 anak
- Pebrua Balita Gizi Kurang : Amira
1 anak
ri A, Raira, M. Syahriji, M.
Pebrian, M. Syahrin
- Agustu Balita Gizi Buruk : Shakella
s

121 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Pemberian Paket
PMT
- Balita
Gizi Kurang
- Balita
Gizi Buruk

HASIL KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2014

122 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 67. Hasil Pencapaian Kegiatan Program Perbaikan Gizi Puskesmas Cempka
Putih tahun 2014

Target Pencapaian
No Kegiatan Sasaran Keterangan
Kum % Kum %
1. Penimbangan Bayi
D/S S= 522 S=522 85 S=522 82,52 Tempat Puskesmas dan
N/S K= 522 K=522 80 K=522 74,52 Posyandu
N/D` (D`=D-(0+B)) D=431 90 D=431 98,54
D/K N=470 85 N=384 82,52
D= 389
K/S 100 100
2 Penimbangan Balita
D/S S=2374 S=2374 85 S=2374 74,0 Tempat Puskesmas dan
K=2374 K=2374 K=2374
N/S D=2018 80 69,0 Posyandu
N/D` (D`=D-(0+B) 90 D=1712 97,0
N=2137 N=1712
D/K 85 D=1751 74,0
K/S 100 100
3 Distribusi Fe pd bumil
Fe1 570 485 85 564 98.95 Tempat Puskesmas dan
. Fe3 570 485 85 546 95.79 Posyandu
4 Distribusi Vit A
- Bayi (6-11 bln) 259 220 85 87.26 Tempat posyandu dan
226
- Balita (12-59 bln) 2375 2019 85 86.23 Puskesmas
2048
- Bufas 547 438 80 528 96.70
5 Pemeriksaan Garam 26 anak 26 anak 100 26 anak 100
Bln Pebruari dan bulan Agustus
/ SD 2014 di SDN Kebun Bunga 5 dan
beryodium / SD / SD SDN Kuripan 2
( sampel 26 siswa / SD)
6 Ditribusi Obat cacing
58 siswa 100 58 siswa SDN Kuripan 1 & SDN KB 1
- Maret 58 siswa 100
/ SD ( diberi 58 siswa / SD )
/ SD / SD
55 siswa
- September 55 siswa 100 58 siswa 100 SDN Kuripan 2, SDN KB 5 &
/ SD / SD / SD SDN KB 3
7 Pemberian PMT Bumil ( diberi 55 siswa / SD )
- Provinsi berupa biskuit 7 org 7 org 100 100 90 HMA ( Bln April 014 )
7 org
- APBD Kota 2 org 2 org 100 100 30 HMA ( Bln Nop 014 )
2 org
8 TTD Mandiri SMA Muhammadiyah 2
(Tablet Tambah darah) 40 siswa 40 siswa 100 100
( sampel 40 siswa diberi Fe &
1 sklh diperiksa Hb)
9
Balita diberi Taburia 23anak
23 anak 100 100
23anak Bln Maret 10 anak & Bln Juli 13
anak
10 18 posy
Operasi Timbang 18 Posy
18 Posy 100 100 Kel Kuripan10 posy & Kebun

123 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
11 Bunga 8 posy dilaksanakan
bln Agustus
ASI Eksklusif
264
- Pebruari 2x
538 80 274 65 Pelaporan dilaksanakan
12 - Agustus 538 66
80 pada Pebruari dan Agusus
Pemberian Paket PMT 2014
Dana APBD 8 anak
-BalitaGizi Kurang 8 anak
8 anak 100 100 Balita Gz kurang : Nana
Humaira, St. Nurhasanah,Ardi
Fadillah,St. Rumaisyah,Desi
13
Amelia,Galuh salsabila,Robli,
4 anak Aina Hafiz.
-Balita Gizi Buruk 4 anak
4 anak 100 100
Balita GzBuruk :Rayna,Putri
14 Hasanah, M.Rhamadhan,Nabila
Nur Azahra
Pemberian Paket PMT
Dana BOK
9 anak
-Balita Gizi Kurang 9 anak 9 anak
100 100 Balita Gz kurang : M. Rizki,
Herlina, Wilda Azkia,Zhaky
Prasetyo, M. Fadil, M. Sholihin,
15 M.Sholihin, M.Aufa Al Rafi,
Rizki Maulana, Putri Wulan.
2 Kel
Bulan Penimbangan 2 Kel 2 lel 100 100 Dilaksanakan pada bulan
Balita Nopember 2014

4.3.8. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

124 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang

dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang

sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang

kesehatan suatu sekolah.


Tujuan diselenggarakannya program UKS, secara umum untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta

didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan

pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan

khusus untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan

derajat kesehatan peserta didik yang mencakup :


1. Penurunan angka kesakitan anak sekolah.
2. Peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial)
3. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan

untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi

aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah.


4. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak

sekolah.
5. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh

buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.


Sasaran program UKS meliputi;
1. Peserta didik
2. Masyarakat sekolah / Madrasah ( Guru, Pamong Belajar, Staf

sekolah / Madrasah dan pengelola pendidikan lainnya)


3. Orang tua murid, komite sekolah, dan masyarakat.
Program pembinaan anak usia sekolah melalui sekolah (UKS),

dilaksanakan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan

pendidikan menengah, termasuk sekolah agama dan TK, serta SLB.

Sasaran peserta didik dimulai dari Sekolah Taman Kana-Kanak,

pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan

kejuruan hingga pendidikan khusus (sekolah luar biasa).

125 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Ruang Lingkup kegiatan UKS disebut dengan Trias UKS terdiri dari :

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan

kehidupan sekolah yang sehat.


Kegiatan UKS meliputi :
Pemeriksaan kes, meliputi gigi dan mulut, mata telinga dan

tenggerokan, kulit dan rambut, dsb.


Pemberian imunisasi
Penemuan kasus-kasus dini
Pengobatan sederhana
Pertolongan pertama
Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di

sekolah Termasuk: pemeliharaan dan pemeriksaan kes guru.

Tabel 68. Hasil Pelaksanaan kegiatan UKS Puskesmas Cempaka Putih


Tahun 2014 -2015.
2015 2014
TARGE
NO VARIABEL sasar hasil % sasa hasil %
T
an ran
1. Screening SD 100% 632 627 99 581 581 100
2 Sreening SMP 100% 48 48 100 39 39 100
3 Screening SMA 100% 281 262 93 158 158 100
4. Pemeriksaan Kesehatan 100% 779 779 100 855 788 100
Berkala
5. Orientasi dokter kecil 100% 4 4 100 3 3 100
6. Orientasi Kader 100% 1 1 100 1 1 100
Kesehatan Remaja
7. Kunjungan Pembinaan 100% 105 247 235 105 314 299
ke Sekolah
8 Pemetaan Strata UKS 100% 15 15 100 15 15 100

Cara sikat gigi yang benar Cara mencuci tangan

126 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Sikat gigi massal Pemberian Obat cacing

4.3.9. Kesehatan Ibu dan Anak


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.


Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah upaya dibidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin

ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.


Upaya kesehatan ini bertujuan tercapainya kemampuan hidup sehat

melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan

127 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin

proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi

peningkatan kualitas manusia seutuhnya.


Sedangkan tujuan khusus upaya kesehatan ini adalah sebagai berikut

:
Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku),

dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan

menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan

kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan

sebagainya.
Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak

prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban

10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman

Kanak-Kanak atau TK.


Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.


Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,

nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.


Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga

dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,

balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu

dan keluarga.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatnya

ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu

bagi seluruh masyarakat.


Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)

adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di

wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut

128 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
yang cepat dan tepat. PWS KIA diutamakan pada kegiatan pokok sebgai

berikut:
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi ibu hamil
2. Peningktan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

kompeten di fasilitas kesehatan.


3. Peningkatan pelayanan bagi ibu nifas sesuai standar
4. Peningkatan pelayanan neonatus sesuai standar
5. Peningkatan detiksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan

neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat


6. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi bayi sesuai standar
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi balita sesuai standar
8. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan

sesuai standar yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan

(SKP), yang terdiri atas:


1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur lingkar lengan atas
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Skrining status imunisasi dan berikan TT
7. Pemberian tablet zat besi menimal 90 tablet selama kehamilan
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara termasuk perencaan persalinan dan pencegahan

komplikasi serta KB pasca salin


Selain standar tersebut ditetapka pula bahwa frekwensi pelayanan

antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan

waktu sbb:
Minimal 1 kali pada triwulan pertama
Minimal 1 kali pada triwulan kedua
Minimal 2 kali pada triwulan ketiga
Pelayanan antenatal meliputi pelayanan:
1. Pelayanan antenatal cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang

pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga

kesehatan dengan usia kehamilan 0-12 minggu disuatu wilayah

dalam kurun waktu tertentu


2. Pelayanan antenatal cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang

memperoleh pelayanan antenatal paling sedikit empat kali

129 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada

trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3 disuatu wilayah tertentu


3. Pelayanan deteksi risiko dan komplikasi bumil oleh masyarakat

adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi

yang ditemukan oleh kader, dukun bayi atau masyarakat serta

dirujuk ketenga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) adalah cakupan ibu

bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan, disuatu wilayah kerja dalam kurun

waktu tertentu
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:
1. Pencegahan infeksi
2. Metode petolongan persalinan yang sesuai standar
3. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang

lebih tinggi
4. Melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
5. Memberikan injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir
Tenaga yang berkompeten dalam menolong persalinan adalah

dokter spisialis kandungan, dokter dan bidan.


Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga

kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan

pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan

kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan sbb:


Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari

setelah persalinan
Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalianan (8-14

hari)
Kunjungan nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42

hari)
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan

ibu nifas adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

130 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada

neontus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari

setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan

rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus:
1. Kunjungan neonatus ke 1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 48 jam

setelah lahir
2. Kunjungan neonatus ke 2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hr ke 3

sampai dengan hari ke 7 setelah lahir


3. Kunjungan neonatus ke 3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hr ke 8

sampai dengan hari ke 28 setelah lahir


Tenaga kesehatan yang dapat memberi pelayanan kesehatan

neonatus adalah dokter spisialis anak, dokter, bidan dan perawat.


Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu

dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif

sesuai standar tenaga kesehatan kompetin pada tingkat pelayanan dasar

dan rujukan.
Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan

neonatus penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,

kecacatan dan kematian oleh dokter, bidan, perawat terlatih di

polindes, puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin, dan rumah

sakit pemerintah dan swasta.


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayai sedikitnya 4

kali selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan.


Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:
1. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari - 2 bulan
2. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3-5 bulan
3. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6-8 bulan
4. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9-11 bulan
4.3.9.1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Suatu manajemen untuk balita yang datang ke poli

kesehatan dilaksanakan secara terpadu mengenai klasifikasi, status

131 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
gizi, status imunisasi maupun penanganan dan konseling yang

diberikan.
Suatu program untuk menurunkan angka kematian dan

angka kesakitan balita.


Tujuan MTBS/ Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) adalah

:
Meningkatkan keterampilan petugas
Menilai, mengklasifikasikan dan mengetahui risiko dari penyakit

yang timbul
Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam

perawatan di rumah
Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita

sakit
Memperbaiki sistem kesehatan
Ruang lingkup MTBS adalah :
Penilaian klasifikasi dan pengobatan bayi muda (1 2 bulan )

dan anak ( 2 5 tahun)


Pengobatan yang telah di tetapkan dalam pemberian klasifikasi
Konseling bagi ibu
Masalah, pemecahan, dan tindak lanjut
Langkah-langkah kegiatan adalah :
1. Pendaftaran dari loket menuju ruang KIA dan lanjut pelayanan

MTBS.
2. Petugas menulis identitas pasien kartu rawat jalan
3. Petugas melaksanakan anamnesis
4. Petugas melakukan pemeriksaan serta mengklasifikasikan dan

memberikan pengobatan
5. Petugas memberikan petugas sesuai buku MTBS dan konsultasi

ke dokter

Tabel 69 Hasil kegiatan MTBS di Cempaka Putih Tahun 2014, 2015

Nama Kegiatan 2014 2015

Hasil Persenta
Hasil Persentase se
Pelayanan
MTBS 1615 100
1617 100%

Pelayanan
MTBM 697 100% 702 100

132 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
4.3.9.2.Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan

intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa keemasan

atau golden period dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan

keinderaan, berfikir berbicara serta pertumbuhan mental

intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa

ini stimulasi sangat penting untuk menguptimalkan fungsi fungsi

organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak, upaya deteksi

dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini

menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan

atau mencegah gangguan kearah yang lebih berat


Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada

anak balita sakit dan sehat dan sakit. Pelayanan yang diberikan

oleh tenagan kesehatan sesuai standar meliputi :


1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun

tercatat dalam buku KIA


2. Stimulasi Deteksi dan intervensi Dini Tumbuh Kembang

(SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun.


3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi, 2 kali dalam setahun

4.3.9.3. Keluarga Berencana (KB)


Pelayanan Kb berkualitas adalah pelayanan KB sesuai

standar dengan menghormati hak individu dalam

merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat

133 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
berkontibusi dalam menurunkan AKI dan menurunkan tingkat

fertilitas (Kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup

memiliki anak (2 anak lebih baik) serta meningkatkan fertilitas

bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.


Bagi pasangan usia subur yang ingin menjarangkan atau

menghentikan kehamilan dapat menggunakan metode

kontrasepsi yang meliputi:


1. KB alamiah ( Sistem kaleder, metode amenore laktasi,

coitus intruptus)
2. Metode KB Hormonal (pil. Suntik, susuk)
3. Metode KB non hormonal (kondom, AKDR, vasektomi dan

tubektomi)
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan

kepada masyarakat adalah dokter spisialis kebidanan, bidan

dan perawat.

Tabel 70 Hasil kegiatan kesehatan ibu dan anak di Cempaka Putih Tahun 2014 -

2015

Tempat Nama Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015


Hasil Hasil Hasil Hasil
Kegiata
Dalam 1. Pelayanan
a. Bumil K 1 565 565 554 97
Gedung kesehatan
b. Bumil ibu
K4 542 542 519 91
c. Risti nakes 36 36 58 51
d. Risti 91 91 96 84
e. Komp.obstetri 61 61 62 54
masyarakat
f. Persalinan 529 529 528 97
j. Pelayanan KF 3 529 529 528 97
Nakes
2. Pelayanan
a. KN 1 529 529 527 100
kesehatan
b. anak
KN lengkap 529 529 501 96
c. Komp. 28 28 25 32
d. DDTK Bayi 501 501 535 100
Neonatus
e. DDTK Balita 1300 1300 2047 86
g. MTBS 1615 100
g. MTBM 702 100
3. Pelayanan KB

134 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
a. KB aktif 3720 3720 4560 87
b. KB baru 1562 1562 1065 21

Luar 1. Kelas ibu hamil 13 kali 100 28 100


2. Kelas ibu balita 8 kali 100 9 100
Gedung 3. Home care 40 0 7 100
4. Swiping K1 murni 24 100 6 100
5. Penempelan stiker 0 0 554 97
6. Penyuluhan KB 18 100 6 100
P4K
7. DDTK APRAS 716 69 996 95
Kespro

Pemberian informasi dan pemasangan KB

4.3.10. Kesehatan Lanjut Usia


Upaya pemerintah dalam rangka mengusahakan masa tua

yang berbahagia, sehat, sejahtera dan masa tua yang berguna,

sehingga para usia lanjut tidak menjadi beban bagi masyarakat

yang mencakup upaya preventif, promotif, kuratif dan

rehabilitative. Dalam penanganan masalah usia lanjut, perlu di

lakukan pendekatan yang tepat, team work (koordinasi) dan

keterpaduan (diagnose dan pengobatan).


Ruang lingkupnya mencakup kebutuhan dasar untuk

mendukung kegiatan sehari-hari atau mendapatkan kebutuhan

sosial, bagi lansia yang mempunyai penyakit kronis/disability,

penurunan kognitif dan fisik melalui pendekatan holistic dan

135 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
kompeherensif. Lingkup ini juga mencakup keperawatan genetic

meliputi pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi

dan bekerja untuk meningkatkan kemampuan kemandirian usia

lanjut, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang

proses kematian yang bermartabat.


Sasaran kegiatan ini seluruh lansia di wilayah kerja Puskesmas

Cempaka Putih.
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri
2. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta

meningkatkan kemampuannya dalam melakukan

tindakan pencegahan dan perawatan.


3. Mempertahankan serta memiliki semangat hidup yang

tinggi
Kegiatan ini meliputi
1. Kegiatan dalam gedung
Pelayanan kesehatan usia lanjut secara holistic

meliputi kesehatan umum, kesehatan jiwa, gizi

pada usia lanjut, kesehatan indera, keperawatan

kesehatan dasar., skening PTM pada lansia


Penyuluhan kesehatan masyarakat berusia lanjut
2. Kegiatan luar gedung
Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan oleh

Puskesmas melalui posyandu lansia meliputi

pegukuran BB, TB, IMT,TD, pengobatan, konseling.


Olah raga/kesegaran jasmani bagi lansia
Keperawatan keehatan dasar (bantuan,

bimbingan, penyuluhan dan pengawasan).


Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah

kesehatan usia lanjut, misalnya penyakit jiwa,

jantung, syaraf, mata, telinga.


Kunjungan rumah lansia risti

136 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 71 Hasil pelaksanaan kegiatan kesehatan lanjut usia

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015


1 Jumlah lansia 1885 2498
Laki-laki 894 1140
Perempuan 991 1358

2 Jumlah lansia yang di layani


Puskesmas 1037 4.712
Posyandu 1041

3 Jumlah skrining kesehatan lansia 153 org


4 Jumlah kelompok usila/posyandu
3 3
lansia yang ada perkelurahan
5 Jumlah kelompok usila/posyandu
3 3
lansia yang ada perkelurahan
6 Jumlah kelompok usila/posyandu
lansia yang melaksanakan senam usila
2 2
perkelurahan
7 Jumlah 10 penyakit terbanyak :
hipertensi 2003
DM 1754 749
Jantung 699 487
416 665
ISPA
289 202
Asma
107 975
Arthritis 63 379
Rematik 380 852
Gastritis 618 238
Dermatitis 140 207
Batuk 180
8 Jumlah panti werdha yang di bina 0 0

4.3.11. Kesehatan Kerja


Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya pemberian

perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat

pekerja yang bertujuan untuk memeliharan dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat pekerja, mencegah timbulnya

gangguan kesehatan, melindungi pekerja dari bahaya kesehatan

serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja yang sesuai

dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja.

137 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Upaya kesehatan kerja dipuskesmas ditujukan untuk

melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan

kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.

Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi pekerja disektor

formal dan informal dan berlaku bagi setiap orang selain pekerja

yang berada dilingkungan tempat kerja.

Adapun unsur-unsur keselamatan dan kesehatan kerja antara

lain :

1 Adanya alat pelindung diri di tempat kerja


2 Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat

bahaya
3 Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab
4 Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar syarat-syarat

lingkungan kerja
5 Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat

kerja
6 Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja
7 Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan

kerja
Usaha kesehatan dan keselamatan kerja yang dilaksanakan di

Puskesmas Cempaka Putih berupa diagnosa dini dan pengobatan

segera penyakit akibat kerja / kecelakaan akibat kerja, pelayanan

instalasi gawat darurat, promosi kesehatan ditempat kerja,

pencatatan, pelaporan serta dokumentasi. Sedangkan kegiatan

yang dilakukan diluar gedung puskesmas berupa pengumpulan

data dasar, kunjungan lapangan (pemeriksaan terhadap

karyawan/ti TPM, TTU, dan tempat kerja lainnya), pemberian

motivasi pengusaha.

138 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Tabel 72 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Kerja di Puskesmas Cempaka
Putih Tahun 2015
No. UPAYA KESEHATAN KERJA Tahun 2015
1 Pekerja sakit yang dilayani 224
2 Kasus penyakit umum pada pekerja 169
3 Kasus yang diduga penyakit akibat kerja 679
4 Kasus penyakit akibat kerja pada pekerja 1
5 Kasus kecelakaan akibat kerja pada pekerja 3

4.3.12. Kesehatan Olahraga

Upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan

kebugaran jasmani masyarakat, dilaksanakan melalui aktivitas

fisik, latihan fisik dan/atau olahraga, serta mengutamakan

pendekatan preventif dan promotif, tanpa mengabaikan

pendekatan kuratif dan rehabilitatif.

Upaya ini memiliki tujuan umum meningkatkan kesadaran,

kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

dan mewujudkan sarana informasi serta melaksanakan pembinaan

olahraga kebugaran dan rekreatif. Sedangkan tujuan khusus adalah

meningkatkan kesehatan kelompok masyarakat melalui latihan

fisik & informasi olahraga yang benar serta sosialisasi konsep

olahraga bagi masyarakat umum, pemerintah, swasta, pelajar

dengan cara yang tepat.

Sasaran kegiatan ini mencakup masyarakat umum,

karyawan/karyawati puskesmas cempaka putih, kelompok usia

sekolah, usia produktif dan usia lanjut.

Kegiatan yang dilakukan berupa : tes kebugaran rutin di

puskesmas, sosialisasi senam baru usia lanjut, lomb Senam

139 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Kesehatan Jantung (SKJ) lanjut usia (lansia), senam prolanis bagi

peserta BPJS, mengadakan kegiatan promotif ; pendataan

kelompok olahraga, mengadakan kegiatan preventif ; pembinaan

kelompok olahraga, konsultasi individu tentang kesehatan

olahraga, pembentukan kelompok olahraga.

Tabel 73. Hasil Kegiatan Program Kesehatan Olahraga Tahun 2015

Uraian Jan Fe Mar Apr Mei Ju Jul Ags Sep Okt No Des
b n t v
Kelompok / klub olahraga yang dibina
a. Pendataan kelompok / 18 18 18 19 19 19 19 19 19 2 2 0
klub olahraga
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Pemeriksaan Kesehatan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Penyuluhan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Olahraga
a. Pengelola program 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kesehatan olahraga
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Pengukuran tingkat
kebugaran jasmani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Penanganan cedera
0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0
olahraga akut
d. Sebagai tim kesehatan
pada event olahraga

4.3.13. Siaga Bencana

Siaga bencana merupakan program yang berkaitan dengan

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam

maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda

dan rehabilitasi serta rekontruksi.

140 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi potensi risiko

kesehatan, Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri agar tidak

menimbulkan risiko kesehatan. Pengendalian risiko kesehatan

seperti mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan

serta pengobatan.

Kegiatan yang dilakukan yaitu pendataan wilayah terjadinya

bencana, melaksanakan surveilans kesehatan di lokasi bencana,

Pemberian penyuluhan kesehatan di lokasi bencana, Pemeriksaan

kesehatan di lokasi bencana, dan Pelayanan kesehatan primer di

lokasi bencana.

Tabel 74 Hasil kegiatan Siaga Bencana di Cempaka Putih Tahun 2014-2015

SIAGA BENCANA 2014 2015


Hasil Hasil
Kejadian Bencana :
1. Kebakaran rumah 4X 4x
penduduk
156 0
2. Jumlah korban jiwa 50 8

3. Jumlah korban KK
Evaluasi kegiatan:
1. Pemantauan tempat 4 5
kejadian bencana 2 5
2. Koordinasi LP/LS 2 0

3. Posko Kesehatan

4.3.14. Data dan Kegiatan


InformasiSiaga Bencana

141 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih
Data dan informasi merupakan sekumpulan laporan yang

berisi data yang ada di puskesmas meliputi data dasar puskesmas,

laporan kegiatan program kesehatan baik laporan harian, laporan

bulanan dan laporan tahunan.


Adapun bentuk laporan berupa hard copy (print out laporan)

dan soft copy (file dan folder di computer, laptop yang disimpan

pada flashdisk, CD maupun USB lain.

142 | P r o fi l
Puskesmas Cempaka Putih

Anda mungkin juga menyukai