Anda di halaman 1dari 34

JOURNAL READING

EFEK GEL ISOFLAVONE SOYA VAGINAL GLYCINE MAX (L)


MERR. TERHADAP MORFOLOGI EPITELIUM DAN EKSPRESI
RESEPTOR ESTROGEN PADA WANITA POST-MENOPAUSE :
SUATU STUDI
PLACEBO-TERKONTROL, DOUBLE-BLIND, RANDOMISASI
12-MINGGU.

Rijalullah Muhammad Qayyum (I1A011046)

Pembimbing:
dr. Pribakti B, Sp.OG (K)

BAGIAN/SMF ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Februari, 2016
Abstrak Mengevaluasi efek keluhan daerah
vagina oleh isoflavones Sebagai pilihan
pengobatan untuk atrofi vagina, untuk
Tujuan morfologi dan ekspresi reseptor
estrogen pada epitel vagina wanita
postmenopause.
Double-blind, randomisasi, kontrol plasebo,
klinikal trial. Enam puluh perempuan

Metode diperlakukan 12 minggu dengan gel vagina


isoflavone 4% (1 g/ hari) dan gel plasebo.
Gejala atrofi vagina yang diklasifikasikan
menjadi tidak ada, ringan, sedang dan berat
Gel vagina Isoflavone efektif untuk
menghilangkan gejala kekeringan vagina
Hasil dan dispareunia serta peningkatan sel
superfisial dan menengah telah
dilaporkan.

Kesimpula Isoflavone terbukti sebagai pengobatan


yang tepat untuk menghilangkan atrofi
n vulvovaginal.
Pengantar
Atrovi
vaginal

Postmeneo
pause
Keringnya vagina,
gatal,
dyspareunia,
dysuria,
mudah dan
sering buang air kecil
atropi
vulvovaginal
Sering
mempengaruh
diabaikan
NAMS i 20-45%
dan tidak
wanita paruh
dirawat
baya dan lebih
tua
Gejala

Tujuan
perawat
an AVV

Fitoestrog
Estrogen en
Fitoestroge
n
Tak ada
Oral
perubahan

Isoflavones

Hasil
Topikal memuaska
n
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi efek pemberian vaginal
isoflvaon yang diambil dari Glycine max (L.)
Merr. sebagai pilihan perawatan bagi atropi
vaginal, terhadap morfologi dan ekspresi
reseptor estrogen dalam epitelium vagina
wanita postmenopause.
Metode
Setting
Waktu

Juli 2011 dan selesai pada bulan


April 2013

Uji Klinis
Declaration of Helsinki dan
International Standards of Good
Clinical Practice (ICH-E6)
Tempat
Rumah sakit Irmandade da Santa
Casa De Misericordia de Sao Paulo -
Brazil
Desain studi
informed
informed consent
consent tertulis
tertulis didapatkan
didapatkan dan
dan kriteria
kriteria inklusi
inklusi dan
dan ekslusi
ekslusi
dinilai
dinilai

Partisipan
Partisipan yang
yang sesuai
sesuai kemudian
kemudian secara
secara random
random diberi
diberi gel
gel placebo
placebo
atau
atau gel
gel vaginal
vaginal isoflavon.
isoflavon. Tiap
Tiap gel
gel digunakan
digunakan secara
secara vaginal
vaginal
setiap
setiap hari
hari selama
selama uji
uji 12
12 minggu
minggu

Selama
Selama kunjungan
kunjungan kedua,
kedua, pada
pada minggu
minggu keempat
keempat dandan
keduabelas,
keduabelas, partisipan
partisipan diminta
diminta untuk
untuk menilai
menilai keringnya
keringnya vagina
vagina
dan
dan dyspareunia.
dyspareunia.

Gejala-gejala
Gejala-gejala diukur
diukur berdasarkan
berdasarkan intensitasnya
intensitasnya (0
(0 null
null hingga
hingga 3
3
tidak
tidak tertahan)
tertahan)

Smear
Smear vaginal
vaginal diambil
diambil untuk
untuk sitologi
sitologi vaginal
vaginal selama
selama kedua
kedua kunjungan.
kunjungan.
Obat studi
Isoflavon dari 4% ekstrak Glycine max (L.) Merr
dan gel placebo
Tiap 1 gram: mengandung 0.04 gram dari 10%
ekstrak kacang kedelai kering.
Mengandung: 3.2% Daidizin, 5.5% Genistin,
0.51% Glycitin, 0.35%Daidzein, 0.39% Genistein,
dan 0.05% Glycitein.
Gel placebo terdiri dari karbopol, metilparaben,
propilparaben, sodium hidroksida, dan air. Dua
produk dimasukkan ke dalam tub yang mirip.
Instruksi perawatan adalah untuk menggunakan
1g gel isoflavon atau 1gs gel placebo, lewat
vagina saat waktu tidur, setiap hari.
Kriteria Inklusi

Tidak histerektomi menginfokan


Postmenopause aktivitas seksual
Berumur 45 th atau koital, per minggu
lebih dan pasangan yang
Gejala keringnya stabil.
vagina dan/atau level serum E2
pruritus, rasa sakit, kurang dari 20pg/mL,
rasa terbakar pada level FSH lebih tinggi
vulvar atau vaginal, dari 40mIU/mL, tidak
dan dyspareunia ada sel superfisial
pada sitologi vaginal,
ketebalan
endometrial kurang
dari 5.0mm
mammografi normal
Kriteria Ekslusi

penggunaan obat kelainan


atau hormon seks tromboembolik akut
eksogen selama 6 yang terkait
bulan sebelum penggunaan
dimulainya obat uji, estrogen,
atau infeksi vaginal yang
sedang membutuhkan
menggunakan perawatan, alergi
kortikosteroid, pada obat uji atau
diketahui atau isinya,
dicurigai adanya penyakit serius
riwayat tumor lainnya atau kondisi
dependen-hormon, kronis yang bisa
karsinoma mengganggu
payudara, pemenuhan studi
perdarahan genital
Penilaian
Pemeriksaan medis (wawancara, hematologi,
biokimiawi, urinalisis, pemeriksaan ginekologis,
mammografi, dan ultrasonografi transvaginal)

Pasien mengisi kuesioner mengenai gejala apapun


dari keringnya vagina, pruritus, rasa sakit, rasa
terbakar vulva atau vaginal dan dyspareuna, yang
secara subsekuen

Klasifikasi menjadi (tidak ada=0, ringan=1,


sedang=2, parah=3)
Untuk sitologi vaginal, smear vagina diambil pada
minggu keempat dan keduableas dari sepertiga
atas dari dinding vagina lateral kanan

Sampel-sampel ini digunakan untuk menentukan


Indeks Maturasi, yang menjelaskan proporsi sel
parabasal, intermediet, dan superfisial.
Blinding & randomisasi
Botol diidentifikasi dg 4-digit angka yang
dipisahkan dengan garis miring, seperti berikut :
01/01, di mana nomor pertama mengindikasikan
pasien dan yang kedua mengindikasikan bulan.

Contoh: pasien 01 harus selalu menerima sampel


yang diidentifikasikan dengan nomor ini : 01/01;
01/02; 01/03.

Wanita yang masuk dalam studi (n=60)


dirandomisasi ke dalam dua kelompok
menggunakan situs terspesialisasi
Analisis statistik
Analisis statistik (t-test Student) dilakukan dengan
membandingkan variabel bagi tiap kelompok :
karakterisasi baseline pasien, FSH, E2, pH,
ketebalan epitelium vaginal, persentasi sel ER
positif dan ketebalan endometrial.
Uji Mann-Whitney membandingkan gejala atropik
dan maturitas dari tiap kelompok pada awal,
setelah 4 dan 12 minggu perawatan.
Data diekspresikan sebagai mean atau median
dan level signifikansi detentukan kurang dari 0.05.
Perbedaan perawatan (isoflavon dan placebo)
diekspresikan sebagai means (standard error) dan
95% interval kepercayaan (CI)
Hasil
Tabel 2
Gejala dan frekuensi atrofi vagina pada penelitian awal.

Gejala Isoflavones n Placebo n (%) Nilai P


(%)
Kekeringan 29 (100) 26 (100) 0.285
vagina

Dispareunia 27 (93,1) 24 (92,4) 0.191

Gatal 14 (48,2) 17 (64,4) 0.032

Nyeri 18 (61,1) 11 (42,3) 0.113

Rasa terbakar 13 (44,80 11 (42,3) 0.643

Sekret 7 (24,1) 4 (15,3) 0.295


Tabel 3. Gejala atrofi vagina basal, 4 minggu dan 12 minggu (studi
endpoint) dalam kelompok isoflavone dan kelompok plasebo (nilai
median dan maksimum-minimum)

Isoflavone
dibandingk
an dengan
Isoflavone Placebo Placebo.
Nilai P
Gejala

4 12
Nilai 4 12
Basal mingg mingg Basal Nilai P
P minggu minggu
u u
Kering 3(3-1) 2(3-0) 1(2-0) 0.000 2(3-1) 2(3-0) 2(3-0) 0.002 0.049
Dispareneu 3(3-0) 2(3-0) 0(3-0) 0.006 2(3-0) 1(3-0) 1(3-0) 0.225 0.028
nia
Keringnya vagina : dalam kelompok isoflavon, skor
median untuk komplain keringnya vagina pada baseline
adalah 3. Setelah 4 minggu perawatan, skor median
menjadi 2 dan setelah 12 minggu, skor menjadi 1.

Dibandingkan dengan kelompok placebo, skor median


komplain untuk keringnya gingiva adalah 2 pada
baseline dan tetap sama setelah 4 dan 12 minggu.

Dyspareunia: dalam kelompok isoflavone, skor median


saat baseline adalah 3. Setelah 4 minggu, skor median
menjadi 2, dan setelah 12 minggu, menjadi 0.
Dibandingkan dengan kelompok placebo, skor median
adalah 2 saat baseline dan 1 setelah 4 dan 12 minggu.
Tabel 4. FSH, estradiol dan ketebalan endometrium pada penelitian
dasar dan titik akhir dalam kelompok isoflavone dan kelompok plasebo
(rata-rata SD).

Parameter Isoflavone Placebo


12 Nilap 12
Basal Basal Nilap p
minggu p minggu
FSH 59.2+22. 71.6+29.
58+25.9 0.850 70.6+32.5 0.912
(mIU/mL) 6 9
Estradiol 40.3+26.
38.3+26.9 0.776 30.3+9,6 31.5+9.2 0.638
(pg/ml) 1
Echo
Endometrial 3.3+1.3 3.8+26.9 0.202 3.4+1.0 3.8+0.8 0.241
(mm)

pH vagina 7.1+0.9 5.4+0.8 0.000 7.4+0.8 7.1+0.8 0.172


FSH (mUI/mL): tidak ada perbedaan signifikan
yang ditemukan pada konsentrasi rerata FSH

Estradiol (pg/mL) : tidak ada perbedaan signifikan


yang ditemukan pada rerata konsentrasi estradiol

Ketebalan endometrial (mm): analisis echo


endometrial tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan

Nilai maturasi (MV): dalam kelompok isoflavon,


MV meningkat Didapatkan peningkatan sel
intermediet dan superfisial
Tabel 5. Perbandingan nilai pematangan pada awal, empat minggu dan
12 minggu kelompo isoflavone (Iso) kelompok dan plasebo (Plc) (nilai
median dan maksimum-minimum).

Median Nilai p
Iso
dibandingka
Kelompok 12 Basal- 4 4-12 Basal- 12
Basal 4 minggu n plc nilai
minggu minggu minggu minggu
p
Isoflavones 0(33-0) 70(0-90) 70(77-3) 0.000 0.091 0.000
16.2(0- 32.5(0- 0.000
Placebo 5(30-0) 0.001 0.026 0.000
50) 80)

Tabel 6. Perbandingan ketebalan vagina epitel (m) dan reseptor


estrogen (ER) sel positif (%) pada baseline dan 12 minggu kelompok
isoflavone (Iso) dan kelompok plasebo (Plc) (mean SD)

Mean
Iso dibandingkan
Parameter Kelompok
Basal 12 minggu Nilai p dengan plc-nilai p

Isoflavone 154.5+66.1 259.8+56.9


Ketebalan 0.329 0,001
Placebo 145.3+60.5 191.9+83.7
Isoflavone 58.5+33.9 82.6+17.4
Positif ER 0.071 0.0824
Placebo 73.4+24.5 83.7+8.8
Ketebalan epitelium vagina : dalam kelompok
isoflavon, peningkatan signifikan
Dalam kelompok placebo, terdapat peningkatan
ketebalan epitelium vagina. Namun, hasil yang
didapat dari kelompok isoflavon lebih tinggi
daripada placebo.
Persentasi sel positif ER dalam epitelium vagina bagi
kelompok isoflavon berkisar dari 58.5% pada awal
perawatan menjadi 82.6% setelah 12 minggu,
menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan.
Pada kelompok placebo, nilainya berkisar dari 73.4%
pada awal perawatan menjadi 83.7% setelah 12
minggu, meskipun peningkatan ini tidak signifikan
secara statistik.
PEMBAHASAN
Isoflavone Placebo

Dispareu
nia Perbaikan klinis
Perbaikan klinis setelah
Disuria setelah 4 minggu
12 minggu pemberian
pemberian

FSH &
Kadar cenderung
Estradio Kadar cenderung sama
sama
l

Endometri Tidak ada penebalan


Tidak ada penebalan
um
Isoflavone Placebo

pH
Lebih Efektif Kurang Efektif

Maturitas Meningkat Tetap


Perbaikan klinis ditemukan setelah 4 minggu
perawatan menggunakan gel isoflavon untuk
keringnya vagina dan dyspareunia, kelompok
placebo tidak ada, di mana hanya perbaikan
keringnya vagina setelah 12 minggu yang terjadi

Sejumlah komponen produk dalam gel vaginal


placebo mungkin memperbaiki beberapa gejala
vaginal segera setelah penggunaan, seperti
produk pelembab. Meskipun begitu, perubahan
seluler dna gejala vaginal diketahui tidak
bertahan lama
Konsentrasi serum FSH dan estradiol sebelum dan
setelah penggunaan tiap produk tidak berubah
dalam kedua kelompok.

Dalam studi ini, tidak terdapat laporan


perdarahan genital dan temuan sonografik
mengkonfirmasi tidak adanya peningkatan
ketebalan endometrial dalam kedua kelompok,
Pemberian isoflavon lewat rute vaginal memberikan
efek yang lebih besar terhadap pH

Terkait aktivitas isoflavon yang diberikan secara oral


pada epitelium vaginal, kesimpulannya masih
kontroversial

Perawatan atropi vaginal dengan aplikasi topikal gel


isoflavon mempengaruhi proses maturasi epitelium,
membuat peningkatan jumlah sel dan lapisan epitelium
vagina.

Suatu efek proliferatif diketahui dengan penebalan


epitelium dan mukosa dan serat kolagen yang
meningkat pada kelompok yang diberi soya. Temuan
yang sama ini diketahui pada kelompok placebo.
Kesimpulan
Efektif sebagai perawatan dan manajemen gejala
atropi vaginal yang diinduksi oleh defisiensi
estrogen vaginal dan untuk efek proliferatif dan
peningkatan ekspresi ER pada epitelium vagina.

Gel ini menunjukkan tidak adanya absorpsi


sistemik sehingga dapat digunakan pada wanita
yang tidak mau menggunakan terapi hormon atau
mereka yang memiliki kontraindikasi.

Studi jangka panjang lebih lanjut yang melibatkan


wanita dengan gejala atropi genital dibutuhkan
untuk mengkonfirmasi efikasi perawatan ini dan
perlindungan endometrial yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai