DIAGNOSIS EPILEPSI
ABSTRACT.
The diagnosis of epilepsy is problematic because the routine diagnosis of epilepsy is therefore clinical, and
requires specific clinical knowledge and skills. Recognizing and correctly diagnosing seizures can lead to a
number of effective treatments. In the majority of patients with epilepsy, diagnosis can be made with a detailed
neurologic history and examination, an EEG, and brain imaging. However, in certain patients, diagnosis requires
recording the seizures during inpatient video-EEG monitoring. This article explains an approach for diagnosing
and evaluating this epilepsy patients population in the clinics.
K e y w o r ds: d i a g n osis o f e p il e ps y , e t iol o g y , cl a ssi fic a t io n o f s e i z u r e s, cl a ssific a t io n o f e p il e ps y
s y n d r o m e s.
ABSTRAK.
Diagnosis epilepsi merupakan masalah tersendiri karena membuat diagnosis epilepsi secara rutin memerlukan
pengetahuan klinis dan ketrampilan yang khusus. Dengan mengenali serangan kejang dan membuat diagnosis
yang benar dapat menjadikan pengobatan lebih efektif. Pada kebanyakan pasien epilepsi, diagnosis dapat dibuat
dengan mengetahui secara lengkap riwayat penyakit , pemeriksaan fisik dan neurologi, pemeriksaan
elektroensefalografi dan pencitraan otak. Akan tetapi pada pasien epilepsi tertentu diperlukan pemeriksaan
melalui rekaman video EEG. Makalah ini menjelaskan suatu pendekatan cara membuat diagnosis dan evaluasi
pasien epilepsi yang datang berobat ke klinik.
K a t a k u n ci: d i a g n osis e p il e psi, e t io lo g i, k l a sifi k a si s e r a n g a n k e j a n g, k l a sifi k a si si n d r o m e p il e psi.
Adapun beberapa pertanyaan adalah sebagai motorik yang dimulai dari satu sisi tubuh?
berikut (Ahmed,Spencer 2004, Hadi 1993, Apakah pasien dapat berbicara selama
Harsono 2001, Kustiowati dkk 2003 ) serangan kejang berlangsung? Apakah
1. Kapan pasien mengalami serangan kejang mata berkedip berlebihan pada serangan
yang pertama kali selama ini? Usia serangan kejang terjadi? Apakah ada gerakan
dapat memberi gambaran klasifikasi dan automatism pada satu sisi ? Apakah ada
penyebab kejang. Serangan kejang yang sikap tertentu pada anggota gerak tubuh?
dimulai pada neonatus biasanya penyebab Apakah lidah tergigit? Apakah pasien
sekunder gangguan pada masa perinatal, mengompol ? Serangan kejang yang
kelainan metabolik da malformasi kongenital. berasal dari lobus frontalis mungkin dapat
Serangan kejang umum cenderung muncul menyebabkan kepala dan mata deviasi
pada usia anak-anak dan remaja. Pada usia kearah kontralateral lesi. Serangan kejang
sekitar 70 tahunan muncul serangan kejang yang berasal dari lobus temporalis sering
biasanya ada kemungkinan mempunyai tampak gerakan mengecapkan bibir dan
kelainan patologis di otak seperti stroke atau atau gerakan mengunyah. Pada serangan
tumor otak dsb. kejang dari lobus oksipitalis dapat
2. Apakah pasien mengalami semacam menimbulkan gerakan mata berkedip yang
peringatan atau perasaan tidak enak pada berlebihan dan gangguan penglihatan.
waktu serangan atau sebelum serangan Lidah tergigit dan inkontinens urin
kejang terjadi? Gejala peringatan yang kebanyakan dijumpai dengan serangan
dirasakan pasien menjelang serangan kejang kejang umum meskipun dapat dijumpai
muncul disebut dengan aura dimana suatu pada serangan kejang parsial kompleks.
aura itu bila muncul sebelum serangan 4. Apakah yang terjadi segera sesudah
kejang parsial sederhana berarti ada fokus di serangan kejang berlangsung? Periode
otak. Sebagian aura dapat membantu sesudah serangan kejang berlangsung
dimana letak lokasi serangan kejang di otak. adalah dikenal dengan istilah post ictal
Pasien dengan epilepsi lobus temporalis period Sesudah mengalami serangan
dilaporkan adanya dj vu dan atau ada kejang umum tonik klonik pasien lalu
sensasi yang tidak enak di lambung, tertidur. Periode disorientasi dan kesadaran
gringgingen yang mungkin merupakan yang menurun terhadap sekelilingnya
epilepsi lobus parietalis. Dan gangguan biasanya sesudah mengalami serangan
penglihatan sementara mungkin dialami oleh kejang parsial kompleks. Hemiparese atau
pasien dengan epilepsi lobus oksipitalis. Pada hemiplegi sesudah serangan kejang disebut
serangan kejang umum bisa tidak didahului Todds Paralysis yang menggambarkan
dengan aura hal ini disebabkan terdapat adanya fokus patologis di otak. Afasia
gangguan pada kedua hemisfer , tetapi jika dengan tidak disertai gangguan kesadaran
aura dilaporkan oleh pasien sebelum menggambarkan gangguan berbahasa di
serangan kejang umum, sebaiknya dicari hemisfer dominan. Pada Absens khas
sumber fokus yang patologis. tidak ada gangguan disorientasi setelah
3. Apa yang terjadi selama serangan kejang serangan kejang.
berlangsung? Bila pasien bukan dengan 5. Kapan kejang berlangsung selama siklus 24
serangan kejang sederhana yang kesadaran jam sehari? Serangan kejang tonik klonik
masih baik tentu pasien tidak dapat dan mioklonik banyak dijumpai biasanya
menjawab pertanyaan ini, oleh karena itu pada waktu terjaga dan pagi hari.
wawancara dilakukan dengan saksi mata Serangan kejang lobus temporalis dapat
yang mengetahui serangan kejang terjadi setiap waktu, sedangkan serangan
berlangsung. Apakah ada deviasi mata dan kejang lobus frontalis biasanya muncul
kepala kesatu sisi? Apakah pada awal pada waktu malam hari.
serangan kejang terdapat gejala aktivitas
w i j a y a k u s u m a , V ol u m e I , N o m o r 1 , J a n u a ri 2 0 0 7 , 4 9 - 5 6
Sebaliknya harus diketahui pula bahwa terdapat serangan kejang epilepsi ( Kirpatrick,
beberapa alasan keterbatasan dalam menilai Sisodiya,Duncan 2000, Stefan ,2003).
hasil pemeriksaan EEG ini yaitu:
1. Pada pemeriksaan EEG tunggal pada PEMERIKSAAN RADIOLOGI.
pertama kali pasien dengan kemungkinan
epilepsi didapat sekitar 29-50 % adanya CT Scan ( Computed Tomography Scan
gelombang epileptiform, apabila dilakukan ) kepala dan MRI ( Magnetic Resonance
pemeriksaan ulang maka persentasinya Imaging ) kepala adalah untuk melihat apakah
meningkat menjadi 59-92 %. Sejumlah kecil ada atau tidaknya kelainan struktural diotak
pasien epilepsi tetap memperlihatkan hasil (Harsono 2003, Oguni 2004)
EEG yang normal, sehingga dalam hal ini Indikasi CT Scan kepala adalah: ( Kustiowati
hasil wawancara dan pemeriksaan klinis dkk 2003)
adalah penting sekali. - Semua kasus serangan kejang yang
2. Gambaran EEG yang abnormal interiktal bisa pertama kali dengan dugaan ada kelainan
saja tidak menunjukan adanya epilepsi sebab struktural di otak.
hal demikian dapat terjadi pada sebagian - Perubahan serangan kejang.
kecil orang-orang normal oleh karena itu - Ada defisit neurologis fokal.
hasil pemeriksaan EEG saja tidak dapat - Serangan kejang parsial.
digunakan untuk menetapkan atau - Serangan kejang yang pertama diatas usia
meniadakan diagnosis epilepsi. 25 tahun.
3. Suatu fokus epileptogenik yang terlokalisasi - Untuk persiapan operasi epilepsi.
pada pemeriksaan EEG mungkin saja dapat CT Scan kepala ini dilakukan bila pada MRI ada
berubah menjadi multifokus atau menyebar kontra indikasi namun demikian pemeriksaan
secara difus pada pasien epilepsi anak. MRI kepala ini merupakan prosedur pencitraan
4. Pada EEG ada dua jenis kelainan utama yaitu otak pilihan untuk epilepsi dengan sensitivitas
aktivitas yang lambat dan epileptiform, bila tinggi dan lebih spesifik dibanding dengan CT
pada pemeriksaan EEG dijumpai baik Scan. Oleh karena dapat mendeteksi lesi kecil
gambaran epileptiform difus maupun yang diotak, sklerosis hipokampus, disgenesis
fokus kadang kadang dapat membingungkan kortikal, tumor dan hemangioma kavernosa,
untuk menentukan klasifikasi serangan maupun epilepsi refrakter yang sangat
kejang kedalam serangan kejang parsial atau mungkin dilakukan terapi pembedahan.
serangan kejang umum . Pemeriksaan MRI kepala ini biasanya meliputi
T 1 dan T 2 weighted dengan minimal dua
PEMERIKSAAN VIDEO EEG. irisan yaitu irisan axial, irisan coronal dan irisan
Pemeriksaan ini dilakukan bila ada saggital ( Duncan, Kirkpatrick, Kustiowati dkk
keraguan untuk memastikan diagnosis epilepsi 2003).
atau serangan kejang yang bukan oleh karena
epilepsi atau bila pada pemeriksaan rutin PEMERIKSAAN NEUROPSIKOLOGI.
EEG hasilnya negatif tetapi serangan kejang Pemeriksaan ini mungkin dilakukan
masih saja terjadi , atau juga perlu dikerjakan terhadap pasien epilepsi dengan pertimbangan
bila pasien epilepsi dipertimbangkan akan akan dilakukan terapi pembedahan .
dilakukan terapi pembedahan. Biasanya Pemeriksaan ini khususnya memperhatikan
pemeriksaan Video - EEG ini berhasil apakah ada tidaknya penurunan fungsi
membedakan apakah serangan kejang oleh kognitif, demikian juga dengan pertimbangan
karena epilepsi atau bukan dan biasanya selama bila ternyata diagnosisnya ada dugaan
perekaman dilakukan secara terus menerus serangan kejang yang bukan epilepsi(Oguni
dalam waktu 72 jam, sekitar 50 70 % dari 2004, Sisodiya 2000).
hasil rekaman dapat menunjukkan gambaran
w i j a y a k u s u m a , V ol u m e I , N o m o r 1 , J a n u a ri 2 0 0 7 , 4 9 - 5 6
Epilepsi dan sindrom yang tak dapat Kirkpatrick M: Diagnosis of Epilepsy in Children,
ditentukan fokal atau umum. available from:
Serangan umum dan fokal. http://www.rcpe.ac.uk/publications/articles/e
- Serangan neonatal. pilepsy_supplement/F_Kirkpatrick.pdf
Kustiowati E, Hartono B, Bintoro A, Agoes A
- Epilepsi mioklonik berat pada bayi.
(editors) (2003): Pedoman Tatalaksana
- Sindroma Taissinare. Epilepsi, Kelompok Studi Epilepsi
- Sindroma Landau Kleffner. Perdossi .
Tanpa gambaran tegas fokal atau umum. Mardjono M (2003): Pandangan Umum Tentang
Epilepsi dan Penatalaksanaannya dalam
Epilepsi berkaitan dengan situasi. Dasar-Dasar Pelayangan Epilepsi &
- Kejang demam. Neurologi , Agoes A ( editor ) ; 129 -148.
- Berkaitan dengan alkohol. Oguni H (2004): Diagnosis and Treatment of
- Berkaitan dengan obat-obatan. Epilepsy, Epilepsia , 48 ( Suppl.8): 13-16.
- Eklampsi. Sirven J.I, Ozuna J (2005): Diagnosing epilepsy
in older adults, Geriatrics, 60, 10: 30 - 35.
- Serangan berkaitan dengan pencetus
Sisodiya S.M, Duncan J (2000): Epilepsy:
spesifik ( reflek epilepsi). Epidemiology, Clinical Assessment,
Investigation and Natural History,
KESIMPULAN. Medicine International, 00(4); 36-41.
Stefan H (2003): Differential Diagnosis of
Diagnosis epilepsi merupakan masalah tersendiri Epileptic Seizures and Non Epileptic
karena membuat diagnosis epilepsi secara rutin Attacks, Teaching Course: Epilepsy,
memerlukan pengetahuan klinis dan ketrampilan 7thConggres of the European Federation of
yang khusus. Dengan mengenali serangan Neurological Societies, Helsinki.
kejang dan membuat diagnosis yang benar
dapat menjadi pengobatan lebih efektif. Pada
kebanyakan pasien epilepsi, diagnosis dapat
dibuat dengan mengetahui secara lengkap
riwayat penyakit , pemeriksaan fisik dan
neurologi, pemeriksaan elektroensefalografi dan
pencitraan otak. Akan tetapi pada pasien epilepsi
tertentu diperlukan pemeriksaan melalui video
EEG.
DAFTAR PUSTAKA
48