Hipertensi
HIPERTENSI
A. Definisi :
B. Etiologi :
2. Hipertensi sekunder :
Adalah akibat dari penyakit atau gangguan tertentu.
Koartasio aorta.
Sindroma cussing
Hipertensi vaskuler ginjal.
Toxemia kehamilan.
Thyrotoksikosis.
Tumor/trauma kepala.
Obat-obatan tertentu (kontrasepsi oral = Penggunaan estrogen)
Diabetes millitus.
La Ode Aswan 1
KMB II1
Hipertensi
D. Patofisiologi :
Tekanan darah adalah kekuatan tekanan yang diberikan oleh darah pada dinding pembuluh
darah. Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Selama
sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, takanan naik
sampai pincak disebut tekanan systole. Selama diastole tekanan turun, nilai terendah yang
dicapai disebut tekanan diastolik. Pengaturan tekanan darah adalah proses yang kompleks
menyangkut pengendalian ginjal terhadap natrium dan retensi air, serta pengendalian
sistem saraf terhadap tonus pembuluh darah.
Ada dua faktor utama yang mengatur tekanan darah, yaitu darah yang mengalir dan
tahanan pembuluh darah perifer.
Darah yang mengalir ditentukan oleh volume darah yang dipompakan oleh ventrikel
kiri setiap kontraksi dan kecepatan denyut jantung.
Tahanan vaskular perifer berkaitan dengan besarnya lumen pembuluh darah perifer.
Makin sempit pembuluh darah, makin tinggi tahanan terhadap aliran darah; makin
besar dilatasinya makin kurang tahanan terhadap aliran darah. Jadi, makin menyempit
pembuluh darah, makin meningkat tekanan darah.
Dilatasi dan konstriksi pembuluh-pembuluh darah dikendalikan oleh sistem saraf simpatis
dan sistem renin-angiotensin.
Hipertensi sering disebut the silent killer karena gangguan ini pada tahap awal adalah
asimtomatis, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen pada organ-organ
tubuh vital.
La Ode Aswan 2
KMB II1
Hipertensi
Angiotensin I
Angiotensin II
La Ode Aswan 3
KMB II1
Hipertensi
Hipertensi
Gagal jantung
Congestive heart failure (CHF)
Distritmia
Mati mendadak
E. Gambaran klinis :
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera.
La Ode Aswan 4
KMB II1
Hipertensi
La Ode Aswan 5
KMB II1
Hipertensi
La Ode Aswan 6
KMB II1
Hipertensi
F. Pemeriksaan diagnostik :
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. Pemeriksaan retina
3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung
4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
6. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan
fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.
7. Foto dada dan CT scan
G. Penatalaksanaan :
Tujuan pengobatan :
1. Mencegah morbiditas dan mortalitas
2. Pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah arterial dibawah 140/90 mmHg, dengan
pendekatan :
a. Pengobatan nonfarmakologik :
Istirahat yang cukup
Pengurangi Berat Badan
Diet rendah lemak dan kolesterol
Pembatasan alkohol, garam
Berhenti merokok
Latihan dan aktivitas fisik.
Menghindari ketegangan (stress).
b. Pengobatan farmakologik :
Diuretik
Beta bloker.
ACE Inhibitor
A. Pengkajian keperawatan :
1. Aktifitas/istrahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu
dingin
3. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, factor stress
multiple
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang
meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5. Makanan / Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak
dan kolesterol
La Ode Aswan 7
KMB II1
Hipertensi
B. Diagnosa keperawatan :
C. Rencana keperawatan :
Tujuan :
Klien akan menunjukkan curah jantung yang adekuat, dengan kriteria
- tanda-tanda vital dalam batas normal, Bunyi napas tambahan tidak ada, denyut nadi
perifer kuat dan simetris, haluaran urin normal, kulit terasa hangat
Intervensi keperawatan :
1. Pantau tanda-tanda vital, adanya sianosis, status pernapasan dan status mental.
2. Pantau denyut nadi perifer, waktu pengisian kapiler, dan suhu serta warna ektermitas
3. Auskultasi bunyi jantung dan bunyi napas
4. Monitor tingkat kesadaran
5. Observasi adanya tanda-tanda sianosis.
La Ode Aswan 8
KMB II1
Hipertensi
Tujuan :
Aktivitas pasien terpenuhi dengan kriteria :
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan
- Secara bertahap pasien dapat memenuhi aktifitasnya secara bertahap
Intervensi keperawatan :
1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas dengan memperhatikan awal napas pendek, nyeri,
palpitasi atau pusing.
2. Pantau tanda-tanda sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
3. Motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
4. Dekatkan peralatan yang dibutuhkan pasien
5. Bantu pasien melakukan aktivitas minimal
6. Ajarkan tentang cara pengaturan aktivitas dan tehnik manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
7. Libatkan keluarga dalam membantu pemenuhan ADL pasien
Tujuan :
Klien akan melaporkan rasa nyamannya meningkat dengan kriteria :
- Nyeri terkontrol atau menurun
- Sakit kepala hilang atau menurun
- Leher tidak terasa tegang.
Intervensi keperawatan :
1. Kaji karakteristik nyeri kepala
2. Pertahankan tirah baring selama fase akut
3. Lakukan massage pada punggung dan leher.
4. Bantu pasien dalam ambulasi (aktivitas) sesuai kebutuhan
5. Ajar tehnik relaksasi.
6. Anjurkan pasien untuk menghindari batuk, mengejan saat BAB dan membungkuk
7. Beri analgetik dan anti sedativa.
La Ode Aswan 9
KMB II1
Hipertensi
La Ode Aswan 10