Anda di halaman 1dari 6

Solutio Placentae

Solutio placenta adalah pelepasan bagian atau seluruh placenta yang normal
implantasinya antara minggu 22 dan lahirnya anak. Apabila pelepasan placenta sebelum
minggu ke 22 disebut abortus.( OBSTETRI PATOLOGI: 120 )

Solutio placenta adalah terlepasnya plasenta yang lepasnya normal pada korpus uteri
sebelum janin lahir. Perdarahan yang terjadi karena terlepasnya plasenta dapat menyelundup
keluar di bawah selaput ketuban yaitu pada solutio dengan perdarahan keluar; atau
tersembunyi di belakang plasenta yaitu dengan solutio placenta dengan perdarahan
tersembunyi; atau kedua-duanya; atau perdarahannya menembus selaput ketuban, masuk ke
dalam kantong ketuban. ( ILMU KEBIDANAN: 376 )

Solotio placenta di sebut juga: abrutio placenta, ablatio placenta, accidental


haemorrhage dan premature separatio of the normally implated placenta.

Klasifikasi solutio placenta

1. Solutio placenta ringan

Bila plasenta lepas kurang bagian luasnya

Ibu dan janin keadaan masih baik

Perdarahan pervaginam, warna kehitaman

Perut sakit dan agak tegang

1. Solutio placenta sedang

Plasenta terlepas lebih , belum mencapai 2/3 bagian

Perdarahan dengan rasa sakit

Perut terasa tegang

Gerak janin berkurang

Palpasi janin sulit diraba

Auskultasi jantung janin asfiksia ringan dan sedang

VT ketuban menonjol

Dapat terjadi gangguan pembekuan darah

1. Solutio placenta berat


Plasenta lepas > 2/3 bagian

Terjadi sangat tiba-tiba

Ibu syock

Janin mati uterus sangat tegang dan nyeri

( ILMU KEBIDANAN: 380 )

Etiologi:

Sebab primer solutio placentae belum diketahui pasti. Faktot predisposisi yang
mungkin ialah hipertensi kronik, trauma eksternal, tali pusat pendek, dekompresi
uterus mendadak, anomaly atau tumor uterus, defisiensi gizi, merokok, konsumsi
alcohol, penyalahgunaan kokain, serta obstruksi vena cava inferior dan vena ovarika.

Patofisiologi

Perdarahan terjadi pada pembuluh darah plasenta/uterus membentuk


hematoma pada desidua terdesak lepas dari dinding uterus

Perdarahan terus-menerus otot terus meregang tidak mampu berkontraksi untuk


menghentikan perdarahan

Hematoma retroplasenter tambah besar seluruh atau plasenta lepas

Sebagian darah menyelundup di bawah selaput ketuban dan keluar melalui


vagina mengadakan ekstravasasi diantara serabut otot uterus menimbulkan tegang dan
nyeri

Jaringan miometrium dan pembekuan retroplasenter, > tromboplastin masuk ke


dalam peredaran darah ibu pembekuan intravaskuler dimana2 menghabiskan sebagian
lebih fibrinogen hipofibrinogenemi ggn pembekuan darah

Perfusi ginjal tggu oleh karena syock dan pembekuan intravaskuler

Oliguri dan proteinuri akan terjadi akibat nekrosis tubuli ginjal mendadak

Tanda dan gejala

Perdarahan yang disertai nyeri, juga di luar his


Anemi dan shock ( seringkali tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar )
Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan
darah yang berkumpul di belakang plecenta hingga rahim tegang ( uterus en bois )
Palpasi sukar karena rahim keras
Fundus uteri makin lama makin naik
Bunyi jantung biasanya tidak ada
Pada toucer teraba ketuban yang tegang terus menerus ( karena isi rahim bertambah
Komplikasi

Tergantung luas palsenta yang lepas dan lamanya solutio placenta berlangsung.
Komplikasi pada ibu ialah perdarahan, koagulopati konsumtif ( kadar fibrinogen
kurang dari 150 mg% dan produk degradasi fibrinogen meningkat ), oliguria, gagal
ginjal, gawat janin, kematian janin dan apoplaksia utero plasenta. Bila janin dapat di
selamatkan, dapat terjadi komplikasi asfiksia, BBLR, syndrom gagal nafas.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Labolatorium darah: hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu protombin,


waktu pembekuan, waktu tromboplastin parsial, kadar fibrinogen dan elektrolit
plasma.

KTG untuk pemerikssan kesejahteraan janin

USG untuk menilai letak plasenta, usia gestasi, dan keadaan janin

( KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN: 279 )

Pentalaksanaan medis

I. Umum

1. pemberian darah yang cukup

2. pemberian O2

3. pemberian antibiotika

4. pada shock yang berat diberi kortikosteroid dalam dosis tinggi

II. Khusus

1. terhadap hypofibrinogenaemi

sustitusi dengan human fibrinogen 10 gram atau darah segar

menghentikan fibrinolyse dengan trasylol ( protein inhibitor ) 200.000 S i.v


selanjutnya kalo perlu 100.000 S/jam dalam infuse

2. Untuk merangsang diurese: mannit, mannitol. Diurese yang baik lebih dari 30-40
cc/jam

III. Obstetris

Pimpinan persalinan pada solutio plasenta bertujuan untuk mempercepat persalinan


sedapat-dapatnya terjadi dalam 6 jam.

Alasan ialah:
bagian placenta yang terlepas meluas

perdarahan bertambah

hypofibrinogenaemi bertambah

Tujuan ini dicapai dengan:

pemecahan ketuban, dilakukan untuk mengurangkan tegangan dinding rahim


sehingga mempercepat persalinan
pemberian infuse oxytocin ialah 5 S dalam 500 cc glucose 5%
SC dilakukan:

kalau cervik panjang dan tertutup

kalu setelah pemecahan ketuban dan pemberian oxytocin dalam 2 jam belum
juga ada his

kalo anak masih hidup

hysterektomi dilakuakn kalau ada atonia uteri yang berat yang tak dapat diatasi
dengan usaha-usaha yang lazim.

( OBSTETRI PATOLOGI: 127 )

Atonia uteri

Atonia uteri adalah gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi
normalnya sehingga terjadi perdarahan. ( Kedaruratan Obstetri dan ginekologi: 357 )

Etiologi

partus lama

pembesaran uterus yang terlalu berlebihan pada waktu hamil, spt pada hamil kembar,
hydramnion atau janin besar

multiparitas

anestesi yang dalam

anastesi lumbal

Penanganan

lakukan massase uterus dan suntikan 0,2 mg ergometrin intra vena

jika tindakan di atas tidak berhasil, lakukan kompresi bimanual pada uterus
jika 2 tindakan di atas tidak juga menghentikan perdarahan, kemungkinan untuk
melakukan ikatan arteri hipogastrika kanan dan kiri atau histerektomi. ( ILMU
KEBIDANAN: 653, 655 )

Histerektomi

Histerektomi adalah pengangkatan uterus. Pengangkatan ini sangat jelas menimbulkan


sterilitas, tetapi indikasi histerektomi biasanya tidak merupakan kontrasepsi yang di haruskan.

Indikasi prosedur ini setelah kehamilan meliputi:

rupture atau inversi uterus

tumor fibroid dn malignan

plasenta akserta

hemoragi post partum yang tidak terkontrol

kehamilan abdomen bila organ-organ abdomen dan jaringan penunjang menjadi letak
implantasi plasenta

kelahiran bayi sesarian yang diikuti dengan histerektomi mungkin dilakukan pada waktu
yang sama, seperti pada kelahiran sesarian yang terakhir kali.

( Dasar-dasar Keperawatan Maternitas: 305 )

Histerektomi dalam kebidanan dapat dilakukan sesudah: a) seksio sesaria; b) persalinan


pervaginan; c) terjadi rupture uteri.

Pemgangkatan uterus sesudah seksio sesaria di selenggarakan pada infeksi intrapartum yang
berat, pada perdarahan karena atonia uteri yang tidak dapat diatasi dengan tindakan lain.(
Ilmu Kebidanan: 871 )

IUFD( Intra Uterin Fetal Death )

Kematian janin adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan


sempurna oleh ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan.( Ilmu Kebidanan: 786 )

IUFD sebelumnya disebut stillbirth, berhubungan dengan preeklamsia, eklamsia,


absurpsio plasenta, plasenta previa, diabetes, infeksi, anomaly congenital dan penyakit iso
imun.

Tanda-tanda pertama kematian janin:

kurangnya gerakan janin


diikuti dengan menurunnya secara bertahap tanda-tanda kehamilan
denyut jantung bayi menghilang
sonografi memperlihatkan tidak adanya denyutan jantung
radiografi menunjukkan adanya tonjolan tulang-tulang kepala janin, disebut tanda-
tanda spalding

Daftar Pustaka

obstetric patologi , bagian obstetric dan ginekologi fakultas kedokteran universitas


padjdjaran bandung edisi 1984

buku saku manajemen komplikasi kehamilan dan persalinan cetakan 1 2006 EGC

ilmu kebidanan .yayasan bumi pustaka sarwono prawirohardjo Jakarta 2007 cetakan

TRIDASA PRINTER

kapita selekta kedokteran edisi dua tahun terbit1989 cetakan BINA USAHA Jakarta

kapita selekta kedokteran edisi tiga jilid 1 media Aesculapius UI cetakan 2005

kapita selekta kedaruratan obstetric dan ginekologi Ben Zion Taber, M.dEGC cet 1

1994.

Dasar-dasar keperawatan Maternitas persis mary hamilton terbitan EGC tahun1995

Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4 karya bobak-lowdermilk-jensen terbtan EGC

2005

Anda mungkin juga menyukai