BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993).
Perilaku kekerasanadalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak
konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (
Townsend, 1998 ).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis ( Budi Ana Keliat, 1999 ).
Perilaku kekerasan adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan
kontrol diri. Individu dapat merusak diri sendiri, orang lain, dan lingkungan (Stuart dan
Sundeen, 1998 ).
Marah
Halusinasi
Stress
2. Latihan Asertif
Latihan asertif bertujuan agar klien bisa berperilaku asertif yang ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Berkomunikasi langsung dengan orang lain.
2. Mengatakan tidak untuk permintaan yang tidak beralasan.
3. Mampu menyatakan keluhan.
4. Mengekspresikan apresiasi yang sesuai.
Tahap latihannya meliputi :
1. Diskusikan bersama klien cara ekspresi marah selama ini.
2. Tanyakan apakah dengan cara ekspresi marah tersebut dapat menyelesaikan masalah atau
justru menimbulkan masalah baru.
3. Jelaskan cara-cara asertif.
4. Anjurkan klien untuk memperagakannya.
5. Anjurkan klien untuk menerapkan asertif dalam situasi nyata.
2.7 Cara Mengatasi Marah (Peran Serta Keluarga Dalam Merawat Klien
Yang Melakukan Perilaku Kekerasan)
Cara umum dapat diarahkan pada berbagai aspek :
1. Fisik : menyalurkan marah melalui kegiatan fisik seperti lari pagi, angkat berat,
menari, jalan-jalan,olah raga,relaksasi otot
2. Emosi : mengurangi sumber yang menimbulkan marah, misalnya ruangan yang
terang,sikap keluarga yang lembut
3. Intelektual : mendorong ungkapan marah, melatih terbuka terhadap erasaan marah,
melindungi dan melaporkan jika amuk
4. Sosial : mendorong klien yang melakukan cara marah yang konstruktif (yg telah
dilatih di rs)pada lingkungan
5. Spritual :bantu menjelaskan keyakinan tentang marah, meingkatkan kegiatan ibadah
Cara khusus yang dapat dilakukan keluarga pada kondisi khusus :
1) Berteriak menjerit, memukul
2) Terima marah klien, diam sebentar
3) Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak (bantal, kasur)
4) Setelah tenang diskusikan cara umum yang sesuai
5) Bantu klien latihan relaksasi (latihan fisik, olah raga)
6) Latihan pernafasan 2 kali/hari, tiap kali sepuluh kali tarikan dan hembusan nafas
7) Berikan obat sesuai dengan aturan pakai
8) Jika cara satu dan dua tidak berhasil, bawa klien konsultasi ke pelayanan kesehatan jiwa
puskesmas, unit psikiatri RSU, RS. Jiwa)
9) Sedapat mungkin anggota keluarga yang melakukan perilaku kekerasan sedapat mungkin
jangan diikat atau dikurung.
n
ahat klien
memiliki sistem pendukung
menikmati saat bekerja, atau saat melakukan hobi
ping adaptif atau maladaptif
memiliki masalah psikososial atau lingkungan
ngetahuan klien dan keluarga tentang penyakit jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta, 2007
Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Second Edition,
Mosby Year Book, St. Louis, 1993
Stuart, G.W. & Michele T. Laraia, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, Sixth Edition,
Mosby Company, St. Louis, 1998
Towsend, Mary C., Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan Rencana
Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta, 1998
Stuart, G. W. & Sandra J. Sundeen, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, First Edition,
Mosby Company, St. Louis, 1995
CMHN (2006) Modul Pelatihan Asuhan Keperawatan Jiwa Masyarakat. Jakarta : Direktorat
Kesehatan Jiwa Dep-Kes RI
Keliat, B.A. (1994) Gangguan konsep Diri, Jakarta: EGC
Towsend, M.C. (1998) Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan
Rencana Keperawatan, Jakarta: EGC
Stuart GW, Sundeen SJ. (1998) Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Stuart, G.W and Sundeen. (1995) Principle and practice of psychiatric nursing. 5thed. St
Louis Mosby Year Book.
Stuart. G.W and Laraia. Principle and practice of psychiatric nursing.7thed. St Louis. Mosby
Year Book. 2001.