Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi inhalasi adalah terapi dengan pemberian obat secara inhalasi
(hirupan) langsung masuk ke dalam saluran pernapasan, prinsip
farmakologis terapi inhalasi yang tepat untuk penyakit sistem respiratori
adalah obat dapat mencapai organ target dengan menghasilkan partikel
aerosol berukuran optimal agar terdeposisi di paru-paru dengan kerja yang
cepat, dosis kecil, efek samping yang minimal. Berbagai jenis alat terapi
inhalasi yang umumnya digunakan seperti inhaler MDI (Metered Dose
Inhaler), MDI (Metered Dose Inhaler) dengan spacer, DPI (Dry Powder
Inhaler), nebulizer jet maupun nebulizer ultrasonik memiliki kelebihan
dan kekurangan.

nebulizer adalah suatu alat pengubah bentuk obat dari cairan


menjadi aerosol yang aman dan efektif sehingga bisa langsung menuju ke
target pengobatan di saluran pernapasan. Nebulizer mempunyai kelebihan
tersendiri yaitu bisa digunakan dengan dosis tinggi.

B. Saran
Dari pembuatan makalah ini diharapkan kepada para pembaca
untuk bisa mempelajari makalah ini agar pengetahuan para pembaca
khususnya bagi mahasiswa D4 Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin bisa bertambah wawasan

DAFTAR PUSTAKA

19
Allen, et al.2003.Inhaled corticosteroids: Past lessons and future issues.The
Journal Of Allergy and clinical Immunology.Vol. 112 No. 03

Anail.2016.Guidelines for Use of Nebuliser Systems in the Home Environment.

Ari, A.2014.Jet, Ultrasonic, and Mesh Nebulizers: An Evaluation of Nebulizers


for Better Clinical Outcomes.Eurasian Journal of Pulmonology; 16: pp
1-7

Beasley, R. et al.2015.Thoracic Society of Australia and New Zealand oxygen


guildelines for acute oxygen use in adults: Swimming between the
flags.Respirology.No,20 pp: 1182 - 1191

Daniels, T, Mills, N, & Whitaker, P.2013.Nebuliser systems for drug delivery in


cystic fibrosis.Paediatric Respiratory Reviews, 14, 2, pp. 98-99,
CINAHL Complete, EBSCOhost, diakses pada hari Minggu, 26 Maret
2017 pukul 12.50 wita.

Departement of Health.2016.Nebuliser Therapy How to use it and servicing


instructions.NHS Constitution : England

Ikawati.2007.Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan.Fakultas Farmasi


Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta

Kelly, C, & Lynes, D.2011.Best practice in the provision of nebuliser therapy.


Nursing Standard, 25, 31, pp. 50-56, CINAHL Complete,
EBSCOhost, diakses pada hari Minggu, 26 Maret 2017 pukul 12.54
wita.

Lannefors, L.2006.Inhalation Therapy: Practical Considerations For


Nebulisation Therapy. Department of Respiratory Medicine, Lund
University Hospital, Lund, Sweden. Vol 11, pp 21 27

National Asthma Council Australia.2008. Inhaler technique in adults with asthma or


COPD. Australia

OBrien, W.2016. Nebuliser Therapy Sop.Department of Nursing : Crumlin

20
Purnamasari, R.2012. Evaluasi Cara Penggunaan Inhaler dan Nebulizer pada
Pasien. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta. diakses pada 25 maret 2017 diperoleh dari
http://eprints.ums.ac.id/

Rahajoe.2008.Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama.Badan Penerbit IDAI :


Jakarta

Romero, B.W.2011.Nebulization Therapy.

Diakses dari http://nursingcrib.com/ pada hari Minggu, 26 Maret


2017 pukul 16.21 Wita.

Schmierer, T. dan Corinne Malica.2011.Inhalation Technology - A Breath of Fresh


Air in Drug Delivery.Capsugel Library : Prancis

Supriyatno, dkk. 2002.Terapi Inhalasi pada Asma Anak.

Diakses dari https://saripediatri.org/ pada hari Minggu, 26 Maret 2017


pukul 18.30 wita.

Lampiran

21
Naskah Roleplay

Ahmad Riadi : Narator


Elfrita Agustina Harahap : Apoteker
Eriandani Kurniawan : Apoteker
Eva Sasmita : Pasien
Fitriani Lestari : Dokter
M. Rahman Ramadani : Perawat 1
Misbachul Munirul Ehwan : Keluarga
Rahmi Alfi Syukriah : Perawat 2
Rizka Fauziah : Petugas Lab
Yulia Ariyanti : keluarga

Di IGD RS X pada pagi hari jam 9 pagi pasien Ny. E dibawa oleh keluarga
dengan keluhan sesak napas sejak dari rumah. Berdasarkan hasil pengkajian
pasien RR : 26x/menit, SpO2: 85%, N : 86x/menit, TD : 130/90x/menit, terdapat
suara napas wheezing. Berdasarkan hasil pengkajian kepada keluarga didapatkan
pasien tiba-tiba sesak napas setelah lari pagi.

Keluarga : suster suster tolong anak saya sesak napas


Perawat 1 : (membawa ke bed) dan melakukan pengkajian
Perawat 2 : berapa man saturasinya?
Perawat 1 : saturasinya 85%
Perawat 2 : kalau begitu saya lapor ke dokter dulu.
Dokter pasien atas nama Ny.E mengalami sesak, bunyi napas
wheezing, saturasinya 85%
Dokter : baiklah kalau begitu tolong kamu berikan oksigen NRM 7 lpm,
saya akan periksa pasiennya terlebih dahulu (memeriksa pasien)
Perawat 1 : (mengkaji keluarga) pak anak Bapak ini sesaknya sejak kapan?
Keluarga (ayah): sesaknya sejak tadi pagi jam 7 sehabis olahraga
Perawat 2 : sebelumnya apakah pernah sesak seperti ini juga?
Keluarga (ayah): iya sudah sering sus

22
Perawat 2 : apakah anak Bapak ada alergi?
Keluatga (ayah): iya anak saya ada alergi makanan yaitu ikan
Perawat 1 : oh iya
Perawat 2 : Bapak, ibu mohon maaf sebelumnya silahkan bapak dan ibu
tunggu di ruang tunggu dulu, kami akan membantu semaksimal mungkin
Keluarga : baiklah
Dokter : tolong siapkan nebulizer obatnya Ventolin dan vulmicort 2 ml
Perawat 1 : baik dok
Perawat 1 dan perawat 2 melakukan mempersiapkan peralatan untuk melakukan
terapi inhalasi : nebulizer
Perawat 1, 2 : (melakukan tindakan Nebulizer)
Perawat 1 : nah Ny. E bagaimana perasaan ibu setelah kami lakukan tindakan
pemberian asap tadi bu?
Pasien : iya sus sudah terasa baikan
Perawat 2 : syukurlah kalau begitu ibu istirahat dulu ya

23

Anda mungkin juga menyukai