BAB II
PROFIL SANITASI SAAT INI
Luas wilayah Kabupaten Tabanan adalah 839,33 km2 atau sekitar 14,89 % dari luas
Provinsi Bali, secara geografis terletak diantara 08o-14 30 - 08o 30 07 Lintang Selatan
dan 114o 5452 115o 12 57 Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Tabanan
terbagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan terdiri atas 131 desa.
Secara administrasi batas-batas Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut:
Utara : Kabupaten Buleleng
Selatan : Samudera Hindia
Timur : Kabupaten Badung
Barat : Kabupaten Jembrana
Jarak dari Ibukota Kabupaten Tabanan (Kota Tabanan) ke Ibu kota Provinsi Bali
(Kota Denpasar) sekitar 20 km yang dihubungkan oleh jalan arteri primer dengan waktu
tempuh perjalanan darat sekitar 30-45 menit. Jarak antara Ibukota Kecamatan ke Ibukota
Kabupaten berkisar antara 0-55 km, dimana Kecamatan Pupuan merupakan daerah yang
memiliki jarak terjauh dari Ibukota Kabupaten.
Untuk lebih jelas mengenai luas wilayah serta pembagian daerah administrasi di
Kabupaten Tabanan ini dapat dilihat pada Tabel 2.1
1
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Tabel 2.1
Nama dan Luas Wilayah per Kecamatan dan jumlah desa/kelurahan di
Kabupaten Tabanan
Luas Wilayah
Jumlah
Nama Kecamatan Kelurahan Administrasi Terbangun
/Desa (%) thd total (Ha) (%) thd luas
(Ha)
administrasi administrasi
Selemadeg 10 5.205 6,20 2.718 5,45
Kerambitan 15 4.239 5,05 1.927 3,86
Tabanan 12 5.140 6,12 3.298 6,61
Kediri 15 5.360 6,39 2.758 5,53
Marga 16 4.470 5,34 2.156 4,32
Baturiti 12 9.917 11,82 8.833 17,71
Penebel 18 14.198 16,92 9.577 19,20
Pupuan 14 17.902 21,33 9.576 19,20
Selemadeg Barat 11 12.015 14,31 6.755 13,54
Selemadeg Timur 10 5.478 6,53 2.280 4,57
TOTAL 133 83.933 49.878
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka, Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka, Tahun 2014
Sedangkan untuk wilayah kajian SSK di Kabupaten Tabanan dapat dilihat pada peta
dibawah ini:
2
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
3
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
2.1.2 Kependudukan
Tahun 2014, jumlah penduduk yang tercatat dalam registrasi mencapai 448.033
orang. Jumlah tersebut meningkat sekitar 6 ribu jiwa jika dibandingkan dengan pencatatan
registrasi tahun sebelumnya. Penduduk tersebut tersebar di sepuluh kecamatan yang ada
di Kabupaten Tabanan. Dari 10 kecamatan tersebut, Kecamatan Kediri merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling banyak yaitu sebanyak 78.313 jiwa atau
sekitar 17,48 persen dari total penduduk Kabupaten Tabanan. Kecamatan dengan
persentase penduduk tertinggi kedua, berada di Kecamatan Tabanan dengan jumlah
penduduk sebesar 70.509 jiwa. Dibandingkan dengan tahun 2012, persentase penduduk di
Kecamatan Tabanan mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen.
Jika dilihat dari klasifikasi wilayah kawasan perkotaan dan perdesaan, maka jumlah
penduduk kawasan perkotaan Tahun 2013 sebesar 178.182 jiwa dan jumlah penduduk
kawasan perdesaan adalah 269.851 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Tabanan sebesar 0,20% pada akhir Tahun 2013. Proyeksi penduduk Tahun 2015 sebesar
448.033 jiwa yang terdiri dari 178.182 jiwa penduduk perkotaan dan 269.851 jiwa
penduduk wilayah perdesaan. Sedangkan proyeksi penduduk Tahun 2020 sebesar
455.151 jiwa yang terdiri dari 179.964 jiwa penduduk perkotaan dan 275.188 jiwa
penduduk wilayah perdesaan.
Jumlah penduduk Kabupaten Tabanan serta proyeksinya per kecamatan dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
4
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk
(orang)
Nama Wilayah Wilayah
Total
Kecamatan Perkotaan Perdesaan
Tahun Tahun Tahun
2014 2015 2020 2014 2015 2020 2014 2015 2020
Selemadeg 5.593 5.593 5.649 16.327 16.327 16.490 21.920 21.920 22.139
Kerambitan 19.693 19.693 19.890 20.324 20.324 20.527 40.017 40.017 40.417
Tabanan 44.688 44.688 45.135 25.821 25.821 26.079 70.509 70.509 71.214
Kediri 60.423 60.423 61.027 17.890 17.890 18.069 78.313 78.313 79.096
Marga 18.294 18.294 18.477 25.875 25.875 26.134 44.169 44.169 44.611
Baturiti 17.738 17.738 17.915 35.580 35.580 35.936 53.318 53.318 53.851
Penebel 6.402 6.402 6.466 44.278 44.278 47.359 50.680 50.680 53.825
Pupuan 3.250 3.250 3.283 39.443 39.443 39.837 42.693 42.693 43.120
Selemadeg 2.101 2.101 2.122 20.098 20.098 20.299 22.199 22.199 22.421
Barat
Selemadeg 0 0 0 24.215 24.215 24.456 24.215 24.215 24.457
Timur
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka, Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka, Tahun 2014
Tabel 2.3
Jumlah Kepala Keluarga Saat ini dan Proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah KK
5
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Marga 4.574 4.574 4.619 6.469 6.469 6.533 11.042 11.042 11.153
Baturiti 4.435 4.435 4.479 8.895 8.895 8.984 13.330 13.330 13.463
Penebel 1.601 1.601 1.617 11.070 11.070 11.840 12.670 12.670 13.456
Pupuan 813 813 821 9.861 9.861 9.959 10.673 10.673 10.780
Selemadeg 525 525 531 5.025 5.025 5.075 5.550 5.550 6.605
Barat
Selemadeg 0 0 0 6.054 6.054 6.114 6.054 6.054 6.114
Timur
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka, Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka, Tahun 2014
Sejalan dengan perkembangan pertumbuhan penduduk, Distribusi penduduk
Kabupaten Tabanan dapat dikatakan tidak tersebar secara merata untuk masing-masing
kecamatan. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Kediri
dengan 78.313 jiwa, sedangkan Kecamatan Selemadeg merupakan kecamatan dengan
jumlah penduduk paling sedikit yaitu 21.920 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata di
Kabupaten Tabanan pada akhir Tahun 2013 adalah 534 jiwa/km2. Kepadatan penduduk
paling tinggi adalah di Kecamatan Kediri dengan tingkat kepadatan sebesar 1.461
jiwa/km2, kemudian diikuti oleh Kecamatan Tabanan dengan tingkat kepadatan 1.372
jiwa/km2. Kedua kecamatan tersebut memiliki tingkat kepadatan jauh diatas rata-rata
Kabupaten Tabanan yang hanya sebesar 534 jiwa/km2. Sedangkan Kecamatan Selemadeg
Barat memiliki tingkat kepadatan terendah dengan 185 jiwa/km2. Lebih jelasnya tingkat
pertumbuhan penduduk dan kepadatannya dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4
Tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatan Saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
6
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Selemadeg 5.262
Kerambitan 9.168
Tabanan 18.268
Kediri 19.775
Marga 8.939
Baturiti 11.442
Penebel 12.603
Pupuan 10.558
Selemadeg Barat 5.011
Selemadeg Timur 5.170
Sumber : Kabupaten Tabanan Dalam Angka, Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka, Tahun 2014
7
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
(RKPD) Kabupaten Tabanan Tahun 2014 memberikan gambaran makro kondisi terakhir
perekonomian Kabupaten Tabanan, sasaran-sasaran pokok yang akan dicapai pada tahun
2014, serta kebutuhan pembiayaan pembangunan yang diperlukan. Sasaran tahun 2014
dicapai melalui berbagai kegiatan dan kebijakan pembangunan sesuai dengan prioritas
pembangunan yang telah digariskan.
Kondisi ekonomi makro Kabupaten Tabanan dapat dilihat dari angka pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan
ekonomi Tabanan menunjukkan trend positif, bersifat fluktuatif, dan masih di bawah 6
persen per tahun. Pertumbuhan ekonomi Tabanan mulai tahun 2009 telah mampu
mencapai tingkat pertumbuhan di atas rata-rata Provinsi Bali. Tahun 2010 dan 2011
pertumbuhan ekonomi Tabanan mencapai 5,68 (Bali: 5,67 persen) dan 5,82 persen (Bali:
6,49 persen), sedangkan nasional pertumbuhan PDB nya mencapai 6,1 dan 6,5 persen.
Indikator lain yang sering digunakan mengukur tingkat perkembangan
kemakmuran suatu wilayah adalah PDRB per kapita. PDRB per kapita digunakan untuk
menggambarkan rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam satu
tahun. Selama periode 2007 2011 pendapatan per kapita Kabupaten Tabanan terus
mengalami peningkatan, baik berdasarkan harga berlaku maupun konstan. Tahun 2011,
PDRB perkapita penduduk Tabanan telah mencapai Rp. 12,873 juta, sedangkan penduduk
Bali telah mencapai rata-rata Rp. 18,5 juta. Badung sebagai kabupaten yang memiliki
PDRB perkapita tertinggi di Bali telah mencapai Rp. 29,578 juta pada tahun 2011.
Meningkatkan pendapatan masyarakat merupakan tantangan yang sangat berat bagi
pemerintah dan masyarakat Tabanan.
8
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Berdasarkan tujuan tersebut di atas, maka RTRW Kabupaten menjadi pedoman untuk:
a. penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
b. penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;
d. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah kabupaten, serta keserasian antar sektor;
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
f. penataan ruang kawasan strategis kabupaten; dan
g. penataan ruang wilayah kecamatan.
9
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
10
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
11
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
12
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
13
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
d) sumber-sumber mata air (MA) dan air tanah di Kabupaten Tabanan untuk
penyediaan air baku untuk air minum baik SPAM kawasan perkotaan maupun
SPAM kawasan perdesaan meliputi:
1. MA Gembrong, MA Riang Gede, dan MA Katos di Kec. Penebel;
2. MA Bijidukuh di Kecamatan Selemadeg Barat;
3. MA Tista, dan MA Telepud di Kecamatan Selemadeg Timur;
4. MA Pakung Kidang, MA Arca, dan MA Kikian di Kec. Selemadeg;
5. MA Kesiut dan Krotok, MA Pancoran Panas, dan MA Tibu Ranjang di
Kecamatan Kerambitan;
6. MA Mekori, MA Beji Pujungan dan MA Tibu Dalem Kec. Pupuan;
7. MA Gangsang, MA Dedari, dan MA Metaum di Kec. Marga; dan
8. MA Kacagan 1, MA Kacagan 2, SB Candikuning, MA Temacun, MA Tasakan,
dan MA Krobokan di Kecamatan Baturiti.
e) Instalasi Pengolahan Air minum (IPA) meliputi:
1. IPA Nyambu di Kecamatan Kediri;
2. IPA Tukad Sungi di Kecamatan Kediri;
3. IPA Tukad Otan di Kecamatan Selemadeg; dan
4. IPA Lalang Linggah di Kecamatan Selemadeg Barat.
14
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
15
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Rincian luas rencana pola ruang sebagaimana pada tabel 2.6 dan Rencana pola ruang
Kabupaten Tabanan sebagaimana terlihat pada gambar 2.3.
16
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
17
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
LUAS PROSENTASE
NO JENIS POLA RUANG
(Ha) (%)
A.
1 Hutan Lindung 8.668 10,33
2 Cagar Alam (CA) 758 0,90
3 Taman Wisata Alam (TWA) 543 0,65
4 Danau Beratan 397 0,47
5 Waduk Telaga Tunjung 16 0,02
6 Kaw. Perlindungan Setempat 752 0,90
B. KAWASAN BUDIDAYA 72.799 86,73
1 Kawasan Permukiman 11.770 14,02
2 Kawasan Pariwisata 1.065 1,27
Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus
3 0,79
(KDTWK) 664
4 Kawasan Budidaya Tanaman Pangan 26.264 31,29
5 Kawasan Budidaya Hortikultura 5.879 7,00
6 Kawasan Budidaya Perkebunan 14.665 17,47
7 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat 9.511 11,33
8 Jalan, Sungai & Irigasi 2.980 3,55
Total 83.933 100,00
Sumber : RTRW Kabupaten Tabanan 2012-2032
18
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
19
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
20
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
SSK (periode sebelumnya) Thn 2011 Thn 2015 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan Terwujudnya 20 unit IPAL 28 unit IPAL Komunal
kualitas pengelolaan limbah Komunal di 3 di 2 kecamatan
lingkungan domestik pada Tahun Kecamatan
dengan 2015
pengelolaan
limbah RT, limbah
industri/UKM,
Limbah RS dan
Limbah Hotel.
Terwujudnya Tangki 50% RT
septik yang sesuai mempunyai
standar untuk jamban Tangki septik
dan MCK pada Tahun yang sesuai
2015 standar
kesehatan
Catatan:
*) Berdasarkan Buku Putih periode sebelumnya
**) Perbedaan dari target yang telah ditetapkan (menggunakan data dasar sebagai
dasar perhitungannya)
b. Pengelolaan persampahan
Kemajuan pelaksanaan SSK untuk sub-sektor persampahan dapat dilihat pada Tabel
2.8 berikut ini:
Tabel 2.8 Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Persampahan
SSK (periode sebelumnya) Thn 2011 Thn 2015 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan Terwujudnya 80% RT di
cakupan pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten
persampahan di tiap RT melalui Tabanan
21
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Catatan:
*) Berdasarkan Buku Putih periode sebelumnya
**) Perbedaan dari target yang telah ditetapkan (menggunakan data dasar
sebagai dasar perhitungannya)
c. Drainase perkotaan
Kemajuan pelaksanaan SSK untuk sub-sektor drainase perkotaan dapat dilihat pada
Tabel 2.9 berikut:
Tabel 2.9 Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Drainase Perkotaan
SSK (periode sebelumnya) Thn 2011 Thn 2015 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
22
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Catatan:
*) Berdasarkan Buku Putih periode sebelumnya
**) Perbedaan dari target yang telah ditetapkan (menggunakan data dasar
sebagai dasar perhitungannya)
23
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Sistem pengolahan air limbah rumah tangga di Kabupaten Tabanan yaitu untuk black
water (tinja urine, air penggelontor) umumnya diolah dengan system on site dalam hal ini
menggunakan septic tank. Berdasarkan data Profil Kesehatan Tabanan 2014 terdapat
125.222 unit unit jamban keluarga dan ini berarti kepemilikan jamban sudah mencapai
98,80 % dari total KK di Kabupaten Tabanan. Namun demikian, masih perlu dilakukan
pendataan yang lebih akurat untuk mengetahui apakah tangki septik yang dipergunakan
sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) atau aturan yang ada. Sedangkan grey
water (limbah cuci dan mandi serta dapur) biasanya tanpa pengolahan dan cenderung
langsung dibuang ke sungai ataupun saluran drainase. Dari 32,136 rumah yang diperiksa
hanya 54.32% yang memiliki pengolahan limbah dan 93.64% berkondisi sehat.
Untuk pengolahan lumpur tinja telah terbangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) yang menampung limbah rumah tangga yang sudah dilakukan penyedotan lumpur
tinja baik dari pemerintah maupun layanan swasta.
Sejak tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Tabanan mendapatkan bantuan teknis secara
intensif untuk program Percontohan Pengelolaan Lumpur Tinja dan Peningkatan
Kapasitas dari Water and Sanitation Programme (WSP)-The World Bank.
Lingkup bantuan teknis yang diberikan meliputi :
1. Pemetaan pengelolaan lumpur tinja dengan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT).
2. Identiikasi area pelayanan penyedotan secara terjadwal
3. Perkuatan kerjasama dengan sektor swasta
4. Pengembangan kemungkinan penggunaan lumpur tinja kering hasil
pengolahan lumpur tinja sebagai alternati pupuk organik
5. Bantuan perbaikan disain dan operasi IPLT
6. Identiikasi kebutuhan perbaikan atau perubahan peraturan daerah
24
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Bantuan teknis ini akan dijadikan rintisan bagi pengembangan program Layanan
Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang tentunya akan memberikan kontribusi bagi
penyehatan lingkungan dan juga pendapatan daerah serta peningkatan pelayanan dari
sektor swasta. Sedangkan untuk kondisi existing sub-sektor air limbah sebagai berikut:
NO URAIAN KONDISI EXISTING SUB SEKTOR AIR
LIMBAH
I PERATURAN DAN STUDI TEKNIS
PERDA No. 19 Tahun 2011 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan
Kakus
Peraturan Bupati No. 3 Tahun 2012 Tata Laksana Perijinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun serta Pengawasan Pemulihan
Akibat Pencemaran Limbah
Peraturan Bupati No. 22 Tahun Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 19
2013 Tahun 2011 tentang Retribusi Penyediaan
dan/atau Penyedotan Kakus
Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun Pembentukan UPTD Pengolahan Sampah
2014 dan Lumpur Tinja
Masterplan Air Limbah 2014
II KONDISI UMUM
Jumlah KK yg memiliki jamban 125.222 unit
sehat
Persentase 98,80 %
III KONDISI SARANA DAN
PRASARANA
1. IPAL/IPLT 1 unit
Tahun Pendirian 1996
Lokasi Desa Sembung Gede, Kec. Kerambitan
Luas 0,5 Ha
Kapasitas 27,4 (m3/hari)
Jumlah Armada Truk Tinja 5 unit ( 1 unit=Pemda dan 4 unit=swasta)
2. IPAL KOMUNAL
Jumlah IPAL komunal 28 unit
Jumlah KK yang dilayani IPAL 1240 KK
komunal
jumlah jiwa terlayani IPAL komunal 4400 orang
(jiwa)
3. MCK ++ 4 unit
25
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Dari beberapa IPAL Komunal yang terbangun bahkan ada yang cukup sering mendapat
kunjungan dan mendapat penghargaan baik di tingkat daerah maupun nasional.
Pembangunan IPAL komunal cukup diminati oleh masyarakat Tabanan, dimana dapat
dilihat dari banyaknya peminatan akan pembangunan ipal komunal.
Walaupun keterbatasan lahan terkadang menjadi kendala akan pembangunan IPAL
Komunal namun masyarakat menyiasatinya dengan menggunakan badan jalan sebagai
lokasi IPAL Komunal. Sebagai gambaran dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini:
26
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Pada tahun 2012, Kabupaten Tabanan mendapat hibah dari JICA (Japan
International Coperation Agency) yang dilaksanakan oleh APEX (Asian Peoples Exchange)
27
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
untuk pembangunan IPAL Komunal, dan akan dilakukan pembangunan yang kedua di
tahun 2015. Pernyataan kerjasama sebagaimana pada lampiran 2.
Adapun unit IPAL yang dibangun menggunakan sistem kombinasi aerobik dan
anaerobik, dengan penambahan rotor dengan tenaga listrik dimana efluent yang
dihasilkan lebih bagus dibandingkan dengan sistem IPAL yang umum digunakan.
B. IPLT MANDUNG
Kondisi existing IPLT Mandung sebagai berikut:
1. Operasional tahun 1995/1996
2. Luas : 5.000 m2
3. Letak : Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kec. Kerambitan, Kab. Tabanan
4. Jaraknya 8 km ke arah barat dari pusat kota Tabanan
5. Sistem operasional : Imoff Tank (1996-2011) SSC (Solid Separation Chamber)
(2011-sekarang)
6. Kapasitas : 27,4 (m3/hari)
7. Jumlah armada yang ada baik pemerintah dan swasta yaitu 5 unit yang terdri dari
1 unit dari Pemda dan 4 unit dari swasta.
28
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
29
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Diagram sistem sanitasi (DSS) air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tabanan
sebagai berikut:
30
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Adapun cakupan akses dan sistem layanan air limbah domestiki per kecamatan dan
Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik dapat dilihat pada tabel
2.10 berikut :
Tabel 2.10 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik saat ini di Kabupaten Tabanan
Sanitasi tidak
Sanitasi Layak
layak
Sistem Onsite Sistem Offsite
BABS Skala
* Sistem Berbasis Komunal Kawasan /
terpusat
Nama Cubluk* Cubluk MCK MCK Tangki IPAL Sambunga
No Kecamatan **, aman/ /Jamban Komunal Septik Komun n Rumah
jamban Jamban Bersama **** Komuna al yg
tidak keluarg (KK) (KK) l > 10 (KK) berfungsi
(KK) aman** a dgn KK (KK)
(KK) tangki (KK)
septik
aman
(KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
A. Wilayah Perdesaan
1 Selemadeg 434 0 2.187 1.459 0 0 0 0
2 Kerambitan 71 26 4.607 387 0 0 0 0
3 Tabanan 145 146 5.370 795 0 0 242 0
4 Kediri 58 291 7.319 133 0 0 0 0
5 Marga 42 0 5.102 1.326 0 0 0 0
6 Baturiti 77 0 7.245 1.570 0 0 0 0
7 Penebel 799 603 7.924 1.745 0 0 0 0
8 Pupuan 267 265 8.147 1.182 0 0 0 0
9 Selemadeg 0 0 4.049 973 0 0 0 0
Barat
10 Selemadeg 210 106 4.847 891 0 0 0 0
Timur
B. Wilayah Perkotaan
1 Selemadeg 48 0 997 354 0 0 0 0
2 Kerambitan 63 491 3.955 409 0 0 0 0
3 Tabanan 67 1 7.487 1.738 0 0 698 0
4 Kediri 235 254 9.428 847 0 0 506 0
5 Marga 22 0 4.040 513 0 0 0 0
6 Baturiti 20 0 3.586 829 0 0 0 0
7 Penebel 94 68 916 521 0 0 0 0
8 Pupuan 7 0 645 161 0 0 0 0
9 Selemadeg 0 0 433 93 0 0 0 0
Barat
10 Selemadeg 0 0 0 0 0 0 0 0
Timur
* Yang termasuk BABS: BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb.
** Tidak Aman: tangki septik tidak sesuai kriteria SNI atau tidak mempunyai tangki septik sama sekali
***Cubluk dikategorikan tidak aman bila dibangun di area dengan kepadatan > 50 orang/Ha dan jarak
terhadap sumber air bersih yg bukan perpipaan < 10 m.
31
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
****MCK Komunal: cakupan layanan 10 200 KK baik dengan tangki septik, biofilter dan dapat
dilengkapi dengan biodigester. Termasuk didalamnya toilet bergerak (mobile toilet).
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Cakupan Layanan Air Limbah Domestik saat
ini di Kabupaten Tabanan menggunakan sistem onsite dan off site. Sistem onsite dengan
Cubluk, jamban tidak aman, Cubluk aman/ Jamban keluarga dgn tangki septik aman dan
MCK /Jamban Bersama yang tersebar di seluruh kecamatan.
Sedangkan untuk sistem offsite yaitu dengan menggunakan IPAL Komunal dimana sudah
1446 KK terlayani yang tersebar di perdesaan Tabanan dan perkotaan Tabanan dan Kediri.
Namun demikian, masih terdapat masyarakat yang memiliki prilaku Buang Air Besar
Sembarangan (BABS).
Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik dapat dilihat pada Tabel
2.11 berikut:
Tabel 2.11 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik
Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik dimana untuk
SPAL Setempat (Sistem Onsite) jenis prasarana yang ada yaitu Truk Tinja yang dimiliki 1
unit dengan kapasitas 3,5M3 dan IPLT dengan kapasitas 27,4 m3/hari masih berfungsi
dengan baik.
32
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Sedangkan untuk SPAL Terpusat (Sistem Offsite) masyarakat terlayani dengan IPAL
Komunal yang berjumlah 28 unit dengan kapasitas 60 m3 semuanya rata-rata berfungsi
dengan baik.
Adapun Cakupan Akses dan Sistem Layanan Air Limbah Domestik per Kecamatan
dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut:
33
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Peta 2.7 Cakupan Akses dan Sistem Layanan Air Limbah Domestik per Kecamatan
34
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Sedangkan sebaran lokasi IPAL Komunal yang ada di Kabupaten Tabanan dapat
dilihat pada gambar 2.8 berikut:
Dari peta tersebut dapat digambarkan bahwa hampir seluruh kecamatan masih
terdapat perilaku BABS yang berkisar antara 0-8,79 % yang terendah di Kecamatan
Selemadeg Barat dan Tertinggi di Selemadeg,. Demikian juga untuk sistem setempat
(onsite) umumnya sudah banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh kecamatan yang
berkisar antara 87-99 % dari populasi yaitu terrendah di kecamatan Tabanan dan tertinggi
35
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
di Baturiti. Namun demikian seperti halnya di Kecamatan Tabanan, untuk akses onsite
lebih rendah dari kecamatan lainnya tetapi sudah dilayani pula oleh sistem komunal
dimana hal ini masih terpusat di Kecamatan Tabanan dan Kediri. Untuk Kecamatan
Tabanan sudah mencakup 15% dari populasi dan Kecamatan Kediri sudah mencakup 6%
dari populasi.
b. Persampahan
(1) Sistem dan infrastruktur
SISTEM PERSAMPAHAN
Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Tabanan dilakukan bersinergi
antara pemerintah dan masyarakat.
36
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Secara umum cakupan pelayanan per sampah di Kabupaten Tabanan oleh DKP baru
mencapai 28,57 %, dan baru menjangkau 2 kecamatan dan fasilitas umum seperti pasar.
Wilayah yang sudah mendapat pelayanan persampahan dari pemerintah daerah meliputi
kecamatan Kediri dan kecamatan Tabanan, di 8 Desa yaitu : Desa Delod Peken, Dajan
Peken, Dauh Peken, Bongan, Denbantas, Banyar Anyar, Kediri dan Abiantuwung.
Sedangkan fasilitas umum berupa pasar yang terlayani yaitu Pasar Kediri, Pasar Tabanan,
Pasar Dauhpala dan Pesiapan, Pasar Marga, Pasar Penebel, Pasar Baturiti, Pasar Candi
Kuning, Pasar Kerambitan, Pasar Bajera. Fasilitas umum lainnya yaitu melayani
pengangkutan sampah di Obyek Pariwisata Tanah Lot.
Keterbatasan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persampahan disebabkan
masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki mengingat luasnya jangkauan
layanannya. Volume sampah yang mampu ditangani dan dikelola oleh pemerintah daerah
sampai saat ini, rata-rata per-harinya baru sebanyak 345 m3 dari total timbulan sampah
Kabupaten Tabanan sebesar 625 m3/hari. Jumlah volume sampah yang terangkut ke TPA
sebesar 345 m3/hari.
Di samping pengelolaan persampahan yang dilakukan oleh pemerintah melalui
Dinas Kebersihan dan Pertamanan, masyarakat khususnya di perkotaan sudah mulai
menunjukkan keperdulian untuk melakukan pengolahan sampah secara mandiri dimana
dapat dilihat dengan terbentuknya bank-bank sampah yang dibentuk dan dikelola secara
mandiri oleh masyarakat. Dari pengelolaan ini masyarakat baik ibu rumah tangga dan
anak-anak sudah melakukan pemilahan di tingkat rumah tangga untuk kemudian
dilakukan pengumpulan/penyetoran dalam 1-2 kali sebulan untuk selanjutnya sampah
yang masih memiliki nilai ekonomis dijual yang menjadi penghasilan tambahan bagi
warga.Untuk pengurangan sampah dengan adanya pengolahan tersebut mencapai 101
m3/hari atau sekitar 8 % dari total timbulan sampah.
Perintisan pembentukan bank sampah di Kabupaten Tabanan tidak terlepas dari
upaya Pemerintah Daerah dalam penanganan persampahan yaitu dengan meluncurkan
program unggulam Gemah Ripah yaitu singkatan dari Gerakan Masyarakat Mandiri Perduli
Sampah. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan unggulan dengan melakukan
sosialisasi mengenai persampahan dengan mengarahkan akan pembentukan bank sampah.
Sosialisasi disampaikan oleh dinas teknis terkait, pihak swasta yang perduli sampah yaitu
PT. Enviro Pallet, LSM yang aktif dalam pengelolaan lingkungan.
37
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
INFRASTRUKTUR PERSAMPAHAN
1. Tempat Pengolahan Akhir (TPA)
TPA DI Kabupaten Tabanan terletak di Dusun Mandung, Desa Sembung Gede,
Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Adapun luasannya mencapai 2,575 Ha. TPA di
Kabupaten Tabanan sudah ada sejak tahun 1995 dimana kondisi TPA di Kabupaten
Tabanan sudah overload sementara pengadaan lahan masih menjadi kendala. Upaya yang
dilakukan adalah dengan melakukan penataan dan pengelolaan yang sudah mengarah
pada controlled landfill dengan melakukan penimbunan sampah secara berkala.
Kondisi disekitar area TPA Mamdung dapat dilihat pada Gambar 2.9 berikut:
38
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
39
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorganik umumnya langsung
dibuang di penampung sementara seperti tempat penampungan sementara, gerobak,
container untuk selanjutnya diangkut langsung ke TPA. Beberapa warga sudah juga
melakukan pemilahan yaitu antara sampah organik dan anorganik dimana untuk sampah
organik akan dibuang atau dilakukan pengomposan dan untuk sampah anorganik akan
dijual atau di daur ulang. Timbunan sampah per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.12
berikut:
Tabel 2.12 Timbunan Sampah per Kecamatan
Cakupan akses dan sistem layanan persampahan per kecamatan dapat dilihat pada Tabel
2.13 berikut:
40
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Tabel 2.13 Cakupan Akses dan Sistem Layanan Persampahan per Kecamatan
3R Volume
sampah yg
terangkut ke
Nama
TPA
Kecamatan
Wilayah Wilayah Total Wilayah Total
perdesaan perkotaan Perkotaan
(%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3)
Selemadeg 0,00 0,00 20,00 5,56 20,00 5,56 10,47 6,00 10,47 6,00
Kerambitan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,84 6,00 5,84 6,00
Tabanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 48,50 85,12 48,50 85,12
Kediri 0,00 0,00 20,00 15,01 20,00 15,01 19,20 39,27 19,20 39,27
Marga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,23 6,00 5,23 6,00
Baturiti 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,40 6,00 4,40 6,00
Penebel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4,52 6,00 4,52 6,00
Pupuan 0,00 0,00 8,00 7,64 8,00 7,64 0,00 0,00 0,00 0,00
Selemadeg Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10,29 6,00 10,29 6,00
Selemadeg Timur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9,45 6,00 9,45 6,00
Jumlah Kapasita
Keterangan
/ s / daya Kondisi
Ritas **
luas tampun
N Jenis Prasarana / i
Satuan total g*
o Sarana /har
terpak Rusa
i Rusa
ai Bai k
M3 k
k ringa
Berat
n
(iii) (v) (vi) (vii (viiii) (ix) (x)
(i) (ii) (iv)
)
1 Pengumpulan Setempat
- Gerobak Unit 34 - - -
- Becak/Becak
Unit
Motor
- Kendaraan
Unit 20 6 1 - - -
Pick Up
2 Tempat Penampungan Sementara (TPS)
- Bak sampah
(beton/kayu/fi Unit -
ber)
- Container Unit 30 6 2 - - -
- Bin Container Unit 15
- Transfer Depo Unit 6 10 1 - - -
41
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Jumlah Kapasita
Keterangan
/ s / daya Kondisi
Ritas **
luas tampun
N Jenis Prasarana / i
Satuan total g*
o Sarana /har
terpak Rusa
i Rusa
ai Bai k
M3 k
k ringa
Berat
n
- Beton/Batako Unit 95
- Transfer
Unit - - - - - - -
Stasiun
- SPA (Stasiun
Peralihan Unit - - - - - - -
Antara)
3. Pengangkutan
- Dump Truck Unit 9
- Truk Bak
terbuka Non Unit 4
Hidrolik
- Arm Roll Truck Unit 7
- Compactor
Unit
Truck
- Truk Sampah
Unit 1
Terpilah
4 Pengolahan Sampah
- Sistem 3R unit 3 - - - -
- Incinerator unit - - - - - - -
TPA/TPA
Regional
Konstruksi:lahan
urug
saniter/lahan
urug terkendali/
penimbunan
1
terbuka
Operasional:laha
n urug
saniter/lahan
5
urug terkendali/
penimbunan
terbuka
-/+ 20th
UPT
Pengolahan
- Luas total TPA
Ha 2,575 - Sampah
yg terpakai
dan
Lumpur
Tinja
- Luas sel Ha - -
42
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Jumlah Kapasita
Keterangan
/ s / daya Kondisi
Ritas **
luas tampun
N Jenis Prasarana / i
Satuan total g*
o Sarana /har
terpak Rusa
i Rusa
ai Bai k
M3 k
k ringa
Berat
n
Landfill
- Daya tampung (M3/har
286 -
TPA i)
Alat Berat
- Bulldozer unit -
- Whell/truck
unit -
6 loader
- Excavator /
unit 1 -
backhoe
- Truk tanah unit
IPL: Sistem kolam/aerasi/..
Hasil
pemeriksaan lab
7 (BOD dan COD):
- Efluen di Inlet
- Efluen di
Outlet
IPL: Instalasi Pengolahan Lindi
*daya tampung TPA : m3/tahun
**Beri keterangan mengenai umur dan lembaga pengelola
43
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Peralatan yang tersedia di TPA juga masih sangat terbatas dimana hanya tersedia
Excavator yang berjumlah 1 (satu) unit.
Cakupan Akses dan Sistem Layanan Persampahan per Kecamatan dapat dilihat
pada Gambar 2.11 berikut:
44
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
45
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Dari peta di atas dapat diketahui bahwa untuk pelayanan persampahan baru
mencapai 0,35-9,36 % dari populasi untuk kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan
yang bervariasi yaitu pelayanan yang berbasis masyarakat, layanan langsung, layanan tak
langsung dan sistem 3 R. Pelayanan persampahan masih terfokus di perkotaan yaitu di 2
(dua) kecamatan yaitu Tabanan dan Kediri serta di obyek-obyek wisata dan pasar-pasar.
Untuk kecamatan Tabanan
c. Drainase Perkotaan
Lokasi genangan dan perkiraan luas genangan (sesuai definisi SPM) pada area
terbangun seperti tabel dan peta dibawah ini:
46
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
47
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Secara garis besar kondisi saluran drainase Kota Tabanan banyak yang mengalami
endapan, aliran air kurang lancar, kemiringan saluran kurang cocok serta kurang serasinya
antara hubungan saluran yang satu dengan yang lainnya, seperti kurang sesuainya
tampang basah saluran yang menyeberang / menyilang jalan seperti gorong-gorong dan
duiker plat, saluran yang terletak dibawah trotoar kurang kurang dapat terkontrol karena
jumlah bak kontrol yang sedikit atau jarak bak kontrol yang terlalu jauh. Pada beberapa
ruas jalan ternyata pembuangan air dari jalan ke saluran drainase kurang terpelihara dan
juga bahkan tidak memiliki saluran drainase tepi, sehingga pengeringan air dari muka
jalan sangat sulit selain hanya dengan penguapan air pada muka jalan saja. Pada lokasi
tertentu ada salurannya dari dimensi besar dan kemudian mengecil (saluran tersier),
sehingga pada saat hujan dengan curah hujan yang agak tinggi akan menggenagi jalan.
Permasalahan yang sering di hadapi adalah kurang optimalnya fungsi drainase yang
ada, mengingat banyak kondisi saluran drainase yang tersedia telah rusak sehingga sering
terjadinya genangan pada saat musim penghujan. Belum tersedianya master plan sistem
drainase di Kabupaten Tabanan juga merupakan kendala dalam pengelolaan drainase
secara efektif dan effisien. Selain itu data base drainase seluruh Kabupaten Tabanan masih
minim.
NO URAIAN KONDISI EXISTING SUB SEKTOR AIR
LIMBAH
I PERATURAN DAN STUDI TEKNIS
1 Masterplan Drainase 2012
II KONDISI UMUM
Jumlah RT yang dilayani saluran drainase
1 108.000 KK
depan rumah
Jumlah yang rumahnya tergenang >30 cm
2 520 KK
selama 2 jam
3 Luas genangan total 5 Ha
II KONDISI SARANA PRASARANA
1 Jumlah sumur resapan 278 unit
2 Jumlah biopori 180 unit
Kedalam
Sistem Jenis Lebar Operasional dan
No Wilayah Saluran
Drainase Saluran (m) Pemeliharaan
(m)
Tukad Yeh Nusa, Sistem pengaliran
Tukad Yeh drainase yang
Saluran Empas, Tukad digunakan adalah
1 Alamiah 15 -20 10-15
Primer Penahan, Tukad sistem pengaliran
Yeh Dati, Tukad gravitasi mengingat
Yeh Sungi topografi Tabanan
48
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
49
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
50
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
51
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
52
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
53
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Daftar wilayah prioritas yang beresiko 4 dan 3 untuk sub-sektor air limbah domestik dapat
dilihat pada tabel berikut:
Daftar permasalahan terkait pengelolaan air limbah domestik dapat dilihat pada tabel
berikut:
54
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
55
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
56
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Daftar wilayah prioritas yang beresiko 4 dan 3 untuk sub-sektor persampahan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Wilayah prioritas
No Area Berisiko*)
Persampahan
57
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
58
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
59
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
Daftar wilayah prioritas yang beresiko 4 dan 3 untuk sub-sektor drainase perkotaan dapat
dilihat pada tabel berikut:
60
Pemutakhiran SSK Kabupaten Tabanan 2015
dengan perumahan
7 Perlu pemeliharaan drainase/trotoar di seluruh Kota Tabanan agar drainase
berfungsi optimal
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, Peraturan dan Perundang-
undangan, Peranserta Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta, Komunikasi
1 Perlu Pengawasan untuk penyelenggaraan drainase
2 Melaksanakan pemeliharaan terhadap jaringan drainase yang telah ada
3 Pemberdayaan kelompok masyarakat untuk pengelolaan drainase perlu
ditingkatkan
4 Kekurangan dana untuk meyiapkan DED dan konstruksi, drainase/trotoar
untuk itu perlu dibantu dana dari APBD Provinsi dan APBN
5 Dibutuhkan Perda tentang Drainase/Trotoar sebagai dasar
pelaksanaan/pengelolaan drainase/trotoar
6 Diperlukan penyuluhan secara berkelanjutan kepada masyarakat agar tidak
membuang sampah ke dalam drainase dengan melibatkan Br. Dinas dan Adat
7 Dalam jangka pendek dibutuhkan Peraturan Bupati tentang sempadan drainase
sebagai dasar untuk mengawasi pelanggaran fungsi/manfaat drainase sebelum
terbitnya Perda tentang drainase
8 Pembinaan terhadap masyarakat melaui kelompok-kelompok masyarakat
manfaat drianase disekitar lingkungan mereka
9 Pengawasan/pemeliharaan drainase di lingkungan masing-masing
61