Hunt, G. M. and G. A. Garrat. 1968. Wood Preservation. McGraw Hill. New York.
Martawijaya, A., Kartasujana, Mandang, Prawira, dan Kadir K. 1989. Atlas Kayu
Indonesia Jilid II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Departemen Kehutanan Indonesia. Bogor.
Nandika, D., Yudi R. dan Farah Diba. 2003. Rayap: Biologi dan Pengendaliannya.
Harun JP, ed. Surakarta: Muhammaddiyah Univ. Press.
Raja, L. 2014. Sifat Anti Rayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda Citrifolia Linn)
Terhadap Rayap Tanah (Macrotomes Gilvus Hagen). Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. Sumber Daya Nabati Asia
Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama. PROSEA-
Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 415-438.
Solichin, M. 2007. Penggunaan Asap Cair Deorub dalam Pengolahan RSS. Jurnal
Penelitian Karet, Vol.25(1): 1-12.
Surjokusumo, S. dan N. Nugroho. 1992. Rekayasa Pengawetan Kayu Bangunan
untuk Gedung dan Perumahan. Makalah Seminar Asosiasi Pengawetan
kayu Indonesia (APKIN), tanggal 14 Desember 1992, di Denpasar. Bali.
Zapata, J. 2003. Bolivian woods could find a niche in the German parquet market.
Dalam Tropical Forest Update Vol. 13 No 4. Hal 20-22.